Koran UNS Edisi Oktober 2019

Page 1

UNS BERI GELAR DOKTOR KEHORMATAN PADA PANGLIMA TNI - HAL 06

Humas UNS/ Haryono

EDISI OKTOBER 2019 | 16 HALAMAN FC

UNS Benteng Pelopor Pancasila FEB UNS Bentuk Komunitas Wirausaha Mahasiswa

Karya Dosen dan Mahasiswa FSRD UNS Dipamerkan di Bangkok

Dosen UNS Luncurkan Batik dan Buku Tentang Angkringan


02

EDISI OKTOBER 2019

FOKUS UTAMA

D

hingga rumusan terakhir pada 18 Agustus 1945. Dua fase proses rumusan itu sebagai kesatuan proses, dan fondasi etik kesepakatan bagi seluruh peserta sidang. “Rongrongan DI/ TII dan G30S/PKI membangun kesadaran bahwa Pancasila sulit digoyahkan oleh kelompok apapun, karena nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi itu sudah mengakar pada kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Melalui refleksi itu maka pada 1 Oktober 2018 UNS mencanangkan universitas `benteng dan pelopor Pancasila`. Pencanangan itu wujud dari keinginan kita semua melestarikan nilai, sekaligus sebagai lingkungan yang memajukan universitas bereputasi nasional dan internasional,” ujar Prof. Jamal dalam pidatonya. Prof. Jamal menambahkan, pendirian UNS pada 11 Maret 1976 sudah memutuskan platform `pilar bhinneka

tunggal ika` sebagai rujukan lingkungan yang memajukan, yang pada awalnya ditandai berdirinya beragam tempat ibadah. Bhinneka tunggal ika platform universitas itu harus diperkuat dengan simbol `benteng dan pelopor Pancasila`. Makna simbol itu adalah UNS berperan menghasilkan SDM unggul, dan berkontribusi memajukan bangsa. Karena itu tagline `benteng dan pelopor Pancasila` berimplikasi mampu membangun ekosistem kampus untuk

Foto - foto : Humas UNS/ Haryono

alam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho. Pelaksanaan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh civitas akademika UNS tersebut digelar di Halaman Gedung dr. Prakoso UNS, Selasa (1/10/2019). Dalam upacara tersebut, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa UNS berkomitmen menjadi universitas `benteng dan pelopor Pancasila`. Pancasila adalah ideologi yang terumuskan sebagai kesatuan proses sejak Pidato Soekarno 1 Juni 1945 pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), serta Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI ) yang menghasilkan Piagam Jakarta 22 Juni 1945,

Foto - foto : Humas UNS/ Haryono

UNS Berkomitmen jadi Kampus Benteng dan Pelopor Pancasila

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho saat memimpin upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Gedung dr Prakoso UNS, Selasa (1/10/2019).

transformasi perguruan tinggi. Terdapat lima rujukan untuk membangun ekosistem. Diantaranya dengan mewujudkan akselerasi profesionalisme dan kesejahteraan SDM, akselerasi publikasi dan inovasi, akselerasi reorientasi sistem pembelajaran yang sejalan dengan era revolusi industri 4.0, pengembangan institusi dan penguatan literasi serta optimalisasi bidang hukum, kerjasama dan birokrasi. Kelima faktor ekosistem itu wujud kampus sesungguhnya yang kondusif dan produktif. “Tagline UNS `benteng dan pelopor Pancasila` adalah jawaban terhadap

komitmen berbangsa di era perkembangan teknologi dan informasi, bahkan perbaikan ekosistem secara terus menerus agar kita mampu menghadapi isuisu global menyangkut demokrasi, HAM, good governance, radikalisme dan terorisme. Upacara Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2019, saya menghimbau jagalah perdamaian dan persatuan bangsa, serta persaudaraan. Kita semua wajib berwaspada terhadap kegiatan dan gerakan yang anti-Pancasila, karena kita semua sudah berkomitmen menjadikan universitas sebagai `benteng dan pelopor Pancasila`,” pungkas Prof. Jamal. Dwi Hastuti


FOKUS UTAMA

EDISI OKTOBER 2019

03

B

ank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang memiliki prestasi. Kali ini BNI memberikan beasiswa kepada mahasiswa UNS yang memperoleh medali diajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) ke-XVI tahun 2019 di Jakarta pada 15-26 September 2019 kemarin.

Pemberian Beasiswa dilakukan Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Kantor Cabang Surakarta, Setyo Adi Pranowo dihadapan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo di Aula Gedung Dekanat Fakultas Teknik (FT) UNS, Selasa (15/10/2019). Prof. Dr. Kuncoro Diharjo mengatakan beasiswa dari BNI yang diterima mahasiswa peraih medali di POMNAS XVI 2019 disambut sangat gembira. Karena dengan begitu mahasiswa akan termotivasi dan semangat berprestasi lebih baik kedepannya, karena pihak UNS maupun mitra UNS kali ini dengan BNI Cabang Surakarta sangat mendukung, menghargai dan selalu mensupport perjuangan mahasiswa. Lebih lanjut Prof.Kuncoro menjelaskan sebanyak 11 peraih medali di ajang POMNAS ke-XVI tahun 2019 misalnya Agung Wahyudi atletik juara 1, Ahmad

Zain Fauzi pencak silat juara 1, Bella Selyana Ayu Putri KW pencak silat juara 2 , Wahyu Nian Tri Firmansyah pencak silat juara 3, Yulian Muhammad Adhitama anggar juara 3, Ade Chandra Dinata panjat tebing juara 3, Tisa Fitri Nurijaya petanque shooting putri juara 3, Tisa Fitri Nurijaya petanque triple putri juara 3, Bayu Aji Laksono atletik juara 2, Guntur Wijanarko atletik juara 3, Anggepi Mulan Sari, Adefiet Ardiana Meilinda S, Fairuz Kusuma Alifah Bulutangkis beregu juara 3. “Saya mengucapkan terimakasih kepada BNI, semoga dengan apresiasi dan penghargaan dari BNI ini bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa UNS untuk terus berprestasi,” ujar Prof. Kuncoro. Sedangkan, Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Kantor Cabang Surakarta, Setyo Adi Pranowo menambahkan bahwa ini adalah program pertama dari BNI Cabang kampus terkait pemberian beasiswa berprestasi kepada mahasiswa UNS. Hal ini dikarenakan hubungan kerjasama kemitraan BNI dengan UNS sangat baik dan selalu mendukung prestasi mahasiswa di POMNAS XVI. BNI akan selalu memberikan support kepada mahasiswa UNS untuk selalu berprestasi kedepannya baik itu prestasi dibidang akademik maupun olahraga. Dalam kesempatan

ini BNI Cabang Surakarta memberikan Beasiswa kepada mahasiswa UNS total sebesar Rp 68.500.000 “Awal yang baik dari BNI memberikan Beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, kedepannya semoga mahasiswa UNS bisa termotivasi lagi untuk berprestasi di kancah Nasional dan Internasional,” lanjut Setyo Adi. Sementara itu, BSM memberikan beasiswa kepada mahasiswa UNS yang memperoleh juara di ajang Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada 10-13 Oktober 2019 kemarin. Di tahun 2019, UNS berhasil mengirimkan 3 finalisnya dalam 3 kategori yang

BSM Solo memberikan beasiswa kepada mahasiswa UNS yang berprestasi di ajang KKCTBN 2019.

Koran Sebelas Maret @semarnews mediasebelasmaret@yahoo.com

Foto - foto : Humas UNS/ Haryono

BNI dan BSM Berikan Beasiswa kepada Mahasiswa UNS Berprestasi

BNI Kantor Cabang Surakarta memberikan beasiswa kepada mahasiswa UNS yang berprestasi di ajang POMNAS ke-XVI.

diperlombakan. Tiga kategori yang diperlombakan dalam KKCTBN 2019, yaitu Autonomous Surface Vehicle (ASV), Electric Remote Control (ERC) dan Fuel Engine Remote Control (FERC). Dalam kesempatan tersebut, Tim Bengawan Unmanned Vehicle (UV) UNS memperoleh juara 3 dalam kategori ERC serta mendapat penghargaan sebagai tim dengan predikat Best Spirit untuk kategori ASV. Salah satu Tim Bengawan Unmanned Vehicle (UV) UNS, Agatha Winda mengatakan bahwa KKCTBN 2019 merupakan ajang perlombaan prototype kapal tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti). Agatha Winda mengaku sangat bersyukur dengan prestasi yang diperoleh timnya di ajang KKCTBN 2019. Sementara itu, Rektor UNS, Prof.Dr.Jamal Wiwoho sangat mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Tim Bengawan UV UNS di ajang KKCTBN 2019. “Semoga prestasi Tim Bengawan UV ini bisa memotivasi mahasiswa lainnya,” ujar

Prof. Jamal disela-sela acara penyerahan Beasiswa dari BSM di Auditorium UNS, Kamis (17/10/2019). Sedangkan Area Manager BSM Solo, Leo Agus Sandi menambahkan bahwa BSM sangat peduli dengan prestasi mahasiswa. Karena mahasiswa ini terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang perlu dipersiapkan sejak dini. “Kami berharap teman-teman berprestasi ini bisa mengisi lembaga pemerintah dan swasta. Siapa tahu nanti bisa bekerja di BSM. Karena mau tidak mau, saya akan tua dan pensiun sehingga harus diisi dengan mahasiswa-mahasiswa. Banyak alumni UNS yang bergabung di BSM,” kata Sandi. Sandi berharap semoga beasiswa dari BSM ini bisa bermanfaat dan tentunya bisa memacu tim untuk terus berprestasi. Untuk besaran beasiswa yaitu Rp 7,5 untuk juara 3 dalam kategori ERC dan Rp 7,5 juta untuk penghargaan sebagai tim dengan predikat Best Spirit untuk kategori ASV. Dwi Hastuti

Pelindung: Rektor UNS Pemimpin Redaksi: Dr Intan Novela Q A Redaktur: ­Dwi Hastuti ­Reporter: Mia Della Desain Grafis: Caesar Candra M Sekretaris Redaksi: Lidyasari Rahmawati Alamat: Kantor Humas dan Kerjasama UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Percetakan: PT. Putra Nugraha Wartawan Sebelas Maret dibekali kartu pers selama bertugas dan dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.


04

EDISI OKTOBER 2019

KOMUNITAS

Foto: Humas FEB

FEB UNS Bentuk Komunitas Wirausaha Mahasiswa

FEB UNS membentuk komunitas wirausaha mahasiswa.

W

akil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo memberikan apresiasi kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS yang telah menginisiasi pembentukan komunitas wirausaha mahasiswa. Ke depan, seiring dengan UNS menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), UNS akan menggiatkan program star up dan alumni akan menjadi kekuatan yang besar untuk mendukung program tersebut. Pernyataan itu disampaikannya dalam Peresmian Komunitas

Wirausaha Mahasiswa FEB UNS, Kamis, (19/9/2019) di halaman Gedung IV FEB UNS. “Kami ingin menghadirkan Anda, mahasiswa yang punya jiwa wirausaha, dipertemukan dengan alumni yang sukses dan dapat bekerjasama, kami yakin star up – star up dari UNS pasti akan muncul,” terang Prof. Kuncoro memberikan semangat. Untuk mengembangkan wirausaha mahasiswa, UNS juga telah menyediakan banyak anggaran untuk Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK). Prof. Kuncoro juga memberikan arahan agar mahasiswa yang saat ini

memiliki usaha untuk lebih mengembangkan usahanya, caranya adalah dengan berfikir yang kreatif. “Berfikirlah sesuatu yang berbeda atau berpikirlah sesuatu yang sama tapi caranya berbeda, harus ada modifikasi, itulah kreatifitas. Anda juga sudah mendapatkan ilmu dibangku kuliah, lakukan intervensi intelektual, pasti hasil dari usaha akan luar biasa, dan amal Anda jauh lebih besar dan bermanfaat,” imbuhnya. Kegiatan diikuti oleh sekitar 70 mahasiswa dari program D3 dan S1 yang telah memiliki usaha di bidang jasa, kuliner dan fashion. Berbeda dari biasanya, acara yang dibuka

langsung oleh Prof. Djoko Suhardjanto, Dekan FEB UNS ini, digelar malam hari dengan nuansa `wedangan`, `lesehan`, santai dan penuh keakraban. Selain jajaran Dekanat FEB, di acara itu, hadir pula dua alumni FEB UNS yang sukses yaitu Sih Wiryadi dan Teguh Imam Santoso. Kedua alumni memaparkan kisah suksesnya berwirausaha dan juga memberikan waktu khusus untuk mahasiswa berkonsultasi di akhir acara. Sementara itu, L. Setyo Budi, S.IP, Kasubbag Kemahasiswaan dan Alumni FEB UNS, menyampaikan harapan fakultas kepada para alumni, selain

memberikan motivasi dan pelatihan-pelatihan, juga bisa memberikan kontribusi dalam bentuk fresh money. Fresh money bisa digunakan oleh mahasiswa non wirausaha diluar komunitas jika ada kesulitan dalam pembiayaan dan juga bisa digunakan oleh mahasiswa wirausaha untuk mengembangkan usahanya atau menambah modal kerja . “Masih ada tindak lanjut dari pembentukan komunitas ini yaitu dengan tiga kegiatan lagi, pelatihan-pelatihan dan bazar wirausaha,” kata Setyo Budi. Dwi Hastuti


OPINI

EDISI OKTOBER 2019

05

Pentingnya Peran Orangtua dalam Meningkatkan Nafsu Makan Bergizi pada Anak

Foto: Dok. Pribadi

Oleh: Rahmah Saniatuzzulfa, M.Psi., Psikolog/ Dosen Prodi Psikologi FK UNS

Rahmah Saniatuzzulfa, M.Psi.,

G

izi adalah zat kimia yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, memelihara jaringan tubuh, dan mengatur proses di dalam tubuh. Gizi merupakan kebutuhan yang mutlak dan harus dipenuhi oleh seseorang. Dengan gizi yang cukup, seseorang dapat melakukan kegiatan hariannya dengan optimal dan memiliki kualitas hidup yang baik. Gizi yang cukup juga memungkinkan seseorang untuk terhindar dari beragam penyakit yang mungkin timbul. Zat gizi dibagi menjadi gizi hewani, yang diperoleh dengan mengkonsumsi produk olahan hewani, dan zat gizi nabati, yang diperoleh dengan mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian (Adriani dan Wirjatmadi, 2006). Sayangnya, belum semua orang menyadari bahwa gizi merupakan hal yang penting bagi tubuh. Berdasarkan data dari Balitbangkes 2016, masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dalam mengonsumsi sayur dan buah. Rata-rata masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi kurang dari 100 ton sayur dan buah dalam setahun. Kurangnya konsumsi sayur dan buah ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti munculnya penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit

degeneratif lainnya. Dampak panjangnya ialah rendahnya angka harapan hidup masyarakat Indonesia, yang hanya mencapai 70,1 tahun, berbeda jauh dengan masyarakat Singapura dan Jepang yang masing-masing memiliki angka harapan hidup 82,2 tahun dan 87,2 tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, ada sebanyak 53,1% masyarakat yang mengonsumsi makanan berisiko seperti makanan atau minuman manis lebih dari satu kali dalam sehari. Ada sebanyak 40,7% masyarakat Indonesia yang mengonsumsi makanan berlemak, berkolesterol per harinya, dan hampir empat dari lima penduduk Indonesia mengkonsumsi penyedap lebih dari satu kali dalam sehari. Berdasarkan hasil survey mengenai makanan bergizi, diperoleh hasil bahwa 56,6% responden tidak peduli dengan apa yang dikonsumsinya. Hanya sebanyak 43,5% responden yang memperhatikan makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. Almatsier, Soetardjo, dan Soekarti (2011) menuliskan minimnya konsumsi masyarakat terhadap makanan bergizi disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu minimnya pengetahuan mengenai makanan bergizi, kurangnya waktu untuk menyiapkan makanan bergizi, dan lainnya. Hasil survey dari Herbalife Nutritions yang bertajuk “Asia Pacific Healthy Aging Survey� menyatakan bahwa sesungguhnya masyarakat Indonesia memiliki optimisme bahwa makanan yang sehat dan bergizi mampu membantu mereka tetap sehat dalam

menghadapi pertambahan usia. Namun, kendala waktu menjadi penghalang masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, responden menyatakan enggan menerapkan pola hidup sehat karena minimnya motivasi dan beranggapan bahwa gaya hidup sehat membutuhkan biaya yang tidak murah. Selain itu, saat ini tidak dipungkiri banyak orangtua yang mengambil praktis ketika memberikan makanan pada anak. Tidak jarang mereka memberikan makanan junkfood ketika anaknya sulit makan. Anggapan orangtua adalah yang terpenting anak mau makan, tanpa mereka mempedulikan kandungan makanan yang dikonsumsi anak. Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan, akumulasi pengalaman pertama anak dengan makan dan makanan bergizi dapat mempengaruhi perkembangan kesukaan yang mendorong pemilihan makanan dan regulasi diri anak sehingga terbentuk pola makan yang sehat. Kedua hal inilah yang menjadi pondasi pembentukan pola makan sehat pada anak (Contento, 2011). Pendidikan gizi merupakan upaya preventif dalam menghadapi berbagai masalah terkait gizi. Penelitian Adriyana (2013) menunjukkan bahwa Peru berhasil menurunkan angka kejadian stunting selama 3 tahun dari 54% menjadi 37% melalui pendidikan gizi dan Amerika Serikat berhasil menekan angka obesitas selama 10 tahun terakhir dan mampu menekan biaya kesehatan yang diakibatkan obesitas hingga 12 triliun rupiah melalui pendidikan gizi salah satunya program makan di sekolah (School Meal Program).

Hari Kesehatan Dunia yang jatuh pada tanggal 7 April setiap tahunnya merupakan peringatan yang didukung oleh World Health Organization (WHO) dalam rangka memperingati pendirian WHO dan upaya untuk mengampanyekan masalahmasalah kesehatan global setiap tahunnya. WHO sendiri menyelenggarakan berbagai kegiatan di berbagai level untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat mengenai masalah kesehatan dan mewujudkan dunia yang lebih baik. Untuk memberikan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya memperhatikan kesehatan gizi sebagai salah satu preventif pencegahan penyakit, maka pengabdian ini berfokus pada pemberian penyuluhan yang bertemakan cara meningkatkan nafsu makan bergizi pada anak. Beberapa materi yang diberikan antara lain mengenai permasalahan gizi pada anak, penyebab anak enggan mengkonsumsi makan makanan bergizi, dan cara memotivasi anak mengkonsumsi

makanan bergizi. Peserta dalam pengabdian ini adalah masyrakat umum yang dihadiri sebagian besar oleh orangtua. Selain itu terdapat juga mahasiswa dan para pengusaha catering yang turut berpartisipasi dalam acara ini. Acara berlangsung selama kurang lebih 2 jam yang diadakan di Atrium lantai 2 Transmart Surakarta. Dalam acara tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab dengan psikolog mengenai cara-cara yang dilakukan dalam memotivasi anak mengkonsumsi makanan bergizi, cara menyajikan makanan bergizi yang dapat menarik minat anak-anak dan cara mengenalkan pada anak makanan bergizi. Harapan dari diadakannnya acara ini adalah menciptakan masyarakat khususnya orang tua agar memiliki pengetahuan, pemahaman mengenai dampak negatif dari kurangnya gizi pada anak, sehingga orangtua mampu menerapkan cara-cara yang efektif dan kreatif dalam memotivasi anak mengkonsumsi makanan bergizi. (***)

Redaksi menerima kiriman artikel berupa opini dari segenap civitas akademika UNS. Kirimkan artikel anda melalui Email: dwihastuti146@gmail.com WA: 085647207865

!


06

EDISI OKTOBER 2019

KABAR

SEBELAS MARET - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. Upacara penganugerahan tersebut dilaksanakan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Jumat (20/9/2019). Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merupakan perwira TNI Angkatan Udara yang menjabat sebagai panglima TNI Angkatan Udara sejak 8 Desember 2017. Dalam pemberian gelar Doktor Kehormatan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menyampaikan pidato dengan judul “Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju”. Dalam pidato itu, ia menjelaskan pentingnya pendidikan dalam membangun SDM guna menghadapi kompetisi global dan memanfaatkan bonus demografi. Pemberian gelar tersebut bukan sekadar pemberian gelar semata, gelar tersebut diberikan

oleh UNS karena Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memiliki konsep yang bagus di bidang SDM terutama bidang pendidikan dan kesehatan. Di bidang pendidikan diwujudkan dalam tulisantulisan Panglima TNI yang sangat spektakuler serta komitmen beliau dalam bidang pendidikan yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Pradita Dirgantara. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meyakini, Indonesia akan menjadi negara ekonomi keempat dunia pada tahun 2045 nanti, untuk itu perlu diadakan persiapan untuk membangun SDM yang unggul . Terkhusus lagi, pada era saat ini dan beberapa tahun ke depan Indonesia mengalami bonus demografi. Sehingga, Pendidikan merupakan kunci untuk menyiapkan SDM Indonesia yang adaptif di era revolusi industri 4.0 saat ini dan siap menuju era revolusi industri 4.1, 4.2 di masa mendatang. “Pendidikan merupakan kunci untuk membangun SDM Indonesia yang unggul. Kesiapan itu sudah dilaksanakan dengan peran serta

Humas UNS/ Haryono

UNS Resmi Sematkan Gelar Doktor Kehormatan kepada Panglima TNI

UNS resmi menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen SDM kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. Upacara penganugerahan tersebut dilaksanakan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Jumat (20/9/2019).

TNI memberikan pendidikan di wilayah terluar termasuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan, khususnya stunting,” terang Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di sela-sela acara penganugerahan. Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho dalam

sambutannya menyatakan bahwa pemberian gelar Doktor Kehormatan/ Honoris Clausa cocok sekali diberikan kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.I.P karena beliau memiliki kesamaan visi dengan UNS tentang pembangunan SDM.

“Salah satu program prioritas beliau sebagai Panglima TNI adalah pengembangan sistem pengelolaan SDM TNI yang berbasis kompetensi,” ujar Prof. Jamal seperti dikutip dari uns.ac.id. Dwi Hastuti

Foto: Humas FMIPA

Dies Natalis ke-23 FMIPA UNS, Wakasau TNI Memberikan Orasi Ilmiah

Wakasau TNI, Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H.,M.D.S memberikan orasi ilmiah dihadapan civitas akademika FMIPA UNS.

SEBELAS MARET-Memperingati Dies Natalis ke-23, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan acara tasyakuran yang diselenggarakan di Aula lantai 5 Gedung C FMIPA UNS, Rabu (2/10/2019). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) TNI, Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H.,M.D.S hadir untuk memberikan orasi ilmiah dihadapan civitas akademika FMIPA UNS. Dalam orasi ilmiahnya,Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) TNI, Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H.,M.D.S menyampaikan makalah yang berjudul ‘Ilmu Pengetahuan

dan Tehnologi Dirgantara dalam Mendukung Tugas TNI AU Menegakkan Kedaulatan Negara dan Menjaga Keutuhan NKRI’. Sebagai pembuka orasinya Wakasau menyampaikan sekilas sejarah perjuangan TNI AU, kemudian dilanjutkan dengan paparan fasilitas pesawat, perkembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan teknologi yang dimiliki TNI AU. Wakasau juga menyampaikan beberapa peluang kerjasama antara TNI AU dan FMIPA UNS. Sementara itu, Dekan FMIPA UNS, Drs. Harjana, M.Si.,Ph.D dalam sambutannya, menyampaikan kemajuankemajuan yang telah dicapai oleh FMIPA UNS setelah berusia 23 tahun. Termasuk seluruh rangkaian

acara Dies Natalis ke-23 FMIPA UNS. Diantaranya Olimpiade 2019 “COLOSSUS” (Compete Fairly with Your Sportivity and Burning Spirit) pada 6 September – 2 Oktober 2019, yaitu berupa Lomba Futsal, Lomba Basket, Lomba Voli, Lomba Catur, Lomba Badminton, Lomba Debat Mahasiswa, Lomba Pidato Bahasa Inggris, Lomba Esai yang diikuti oleh mahasiswa FMIPA UNS, Family Gathering FMIPA UNS, Jalan Sehat, Tes Kesehatan Gratis, Donor Darah, Lomba-lomba dan Hiburan yang diikuti oleh seluruh dosen dan karyawan FMIPA UNS beserta keluarga. Kemudian Orasi Profesor dan Doktor Baru pada 1 Oktober 2019 yang menampilkan orasi Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil.,Ph.D., Dr.Drs. Sutrima, M.Si., Dr. Ahmad Ainurofiq, S.Si.,M.Si.,Apt., Dr. Edi Pramono, M.Si., Dr. Putranto Hadi Utomo, S.Si., M.Si., Dr. Winita Sulandari, M.Si., Dr. Widya Mudyantini, M.Si.dan Dr. Yuniawan Hidayat S.Si.,M.Si Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H.,M. Hum yang hadir dalam tasyakuran Dies Natalis ke-23 FMIPA mengatakan rasa bangganya terhadap FMIPA UNS karena FMIPA UNS adalah penyumbang jurnal Scopus tertinggi di UNS di samping itu jumlah doktor FMIPA UNS adalah yang tertinggi di UNS. “Saya berharap masih ada sumbangan karya lain dari para dosen dan tenaga kependidikan di FMIPA UNS,” kata Prof. Jamal. Di ujung acara tasyakuran Dies

Natalis ke-23 FMIPA UNS diberikan beberapa penghargaan kepada pegawai purna tugas tahun ini, yaitu Prof.Dra. Neng Sri Suharty, M.Sc.,Ph.D., Dra. Marti Harini, M.Si., dan Dra. Noor Soesanti Handajani, M.Si. Lalu kepada dosen yang berprestasi, yaitu Prof. Dr. Suparmi dengan Scopus tertinggi, Heri Prasetyo, S.Kom.,M. Sc.Eng., Ph.D. dengan Scopus Tertinggi dan Dr.Eng. Budi Purnama, S.Si.,M.Si sebagai Juara 3 Dosen UNS Berprestasi. Kemudian untuk tenaga kependidikan yang berprestasi yaitu Ninik Hartati, A.Md juara 1 Tenaga Pengelolaan Keuangan UNS Berprestasi dan David Harjanto, S.T. Juara 1 Laboran UNS Berprestasi yang selanjutnya akan mewakili UNS dalam pemilihan Diktendik Berprestasi Tingkat Nasional 2019 tanggal 26-29 Oktober 2019. Sedangkan untuk mahasiswa diberikan kepada mahasiswa berprestasi peringkat 1, Alfiyatul Fitrhri dari Prodi Kimia dengan prestasi yang diraih Gold Medal Korea International Women’s Invension Exposition 2019, Silver Medal Korea International Women’s Invension Exposition 2019, dan Juara I Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2019, Mahasiswa berprestasi peringkat 2 Yochidamai Akhsanitaqwim dari Prodi Biologi dengan prestasi yang diraih Juara 1 Insight Ikab Unhas 2019, Juara 1 Pekan Ilmiah Nasional

Lampung 2019 Unlam, Juara 2 National Equilibrium Conference in Equilibrium Science Fair 2019 Universitas Udayana, Juara 3 Pesta Ilmiah Sriwijaya 2019, dan Juara 3 LKTIN UNY 2019, Mahasiswa berprestasi peringkat 3, Muhammad Shalahuddin Al Ja’farawy dari Prodi Fisika dengan prestasi yang diraih gold medal Japan Design Invention and Expo tahun 2019 dan juara 3 Lomba Essay Mahasiswa Nasional Unlam 2019. Acara ini turut dihadiri oleh para Wakil Rektor UNS, Dekan se UNS, ketua dan anggota Senat FMIPA UNS, para mantan Dekan dan para mantan Wakil Dekan FMIPA UNS, para Guru Besar, dosen dan tenaga kependidikan FMIPA UNS, mahasiswa serta para pegawai purna tugas. Selain dari Keluarga Besar FMIPA UNS, pada acara tersebut hadir tamu khusus dari jajaran TNI Angkatan Udara, yaitu Kepala Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Kadispamsanau), Marsma TNI Donald Kasenda, S.T.,S.I.P.,M.M., Kepala Dinas Pendidikan TNI AU (Kadisdikau), Marsma TNI Umar Rudianto, S,Sos., Kepala Dinas Aeronautika TNI AU (Kadisaeroau), Marsma TNI Wisnu Dewantoko, S.E., M.M., M.Si (Han) dan Komadan Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo (Danlanud Smo), Kol. Pnb Adrian P. Damanik, S.T. Dwi Hastuti


AGENDA

EDISI OKTOBER 2019

07

Foto: Humas/ Haryono

Panglima TNI Resmikan Monumen Pesawat Terbang UNS

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P meresmikan Monumen Pesawat Terbang UNS di Danau UNS, Jumat, (20/9/2019).

SEBELAS MARET – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P meresmikan Monumen Pesawat Terbang UNS di Danau Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat, (20/9/2019). Monumen pesawat terbang tersebut adalah Pesawat AS

– 202 Bravo LM – 2017 yang merupakan pesawat latih mula. Dalam peresmian tersebut, turut hadir Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, Ketua Senat UNS, jajaran Wakil Rektor dan anggota Senat UNS, Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara, Panglima

Daerah Militer Diponegoro, Kapolda Jawa Tengah, siswa SMA Pradita Dirgantara dan civitas akademika UNS. Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menerima langsung bantuan pesawat latih mula dari Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tersebut. “Kehadiran monumen pesawat latih di kampus UNS ini, saya yakin dapat menjadi ikon untuk memotivasi mahasiswa sebagai generasi muda untuk menjadi ksatria pengawal dirgantara dan menjadi wahana edukasi masyarakat Solo dan sekitarnya. Selain itu, hadirnya monumen pesawat ini akan menambah kecintaan masyarakat Solo dan sekitarnya kepada TNI Angkatan Udara dan kedirgantaraan nasional,” ujar Prof. Jamal Wiwoho seperti dikutip dari uns.ac.id. Selain Pesawat AS 202 BRAVO

LM 2017 tersebut, UNS juga menerima bantuan berupa Mesin Pesawat AE10 360 BIF sebagai alat peraga Pendidikan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS. Pesawat latih mula, Pesawat AS 202 BRAVO LM 2017, merupakan salah satu pesawat yang bersejarah. Pesawat latih mula tersebut pernah digunakan oleh lulusan taruna maupun pendidikan taruna dinas pendek dari bintara Polri. Sebelum para taruna tersebut melanjutkan latih dasar dan selanjutnya memilih sesuai jurusannya, apakah pesawat tempur, pesawat angkut, atau pesawat helikopter. “Pada saat itu Polri, TNI AL, TNI AD kekurangan pilot, sehingga pada awal tahun 1980 pesawat ini didatangkan dari Swiss ke Indonesia dan

digunakan untuk latih mula,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyinggung pentingnya generasi muda menyiapkan dirinya sejak dini untuk menjaga stabilitas nasional dan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menyongsong bonus demografi 2026 nanti. Oleh karena itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bekerjasama dengan UNS untuk mencapai misi tersebut. “Peletakan monumen pesawat terbang latih mula di UNS ini memiliki filosofi, UNS sebagai lembaga pendidikan tinggi menyiapkan generasi muda yang akan berkiprah dalam kehidupan bangsa dan negara serta mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya dapat terbang tinggi sesuai citacitanya,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET-- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalin kerjasama dengan Bank Jawa Tengah (Jateng), Jumat (20/9/2019). Bertempat di Ruang Sidang I Gedung Rektorat dr. Prakosa UNS, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho yang turut didampingi Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. rer. nat. Sajidan dan Wakil Rektor bidang Akademik, Prof. Ahmad Yunus menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Jateng yang dilakukan oleh Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno. Dalam acara penandatanganan MoU tersebut, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho sangat mengapresiasi kerjasama ini. Ia juga mengharapkan agar MoU yang baru saja ditandatangani tersebut dapat ditindaklanjuti secara serius sehingga dapat membawa manfaat, baik bagi UNS maupun nama Bank Jateng. “Tentu UNS sangat berharap bahwa MoU nantinya tidak hanya menjadi prasasti untuk kemudian disimpan saja. Tapi bagaimana MoU itu dapat dijalankan dengan baik,” ujar Prof. Jamal seperti dikutip dari uns.ac.id. Di samping itu, Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno juga mengungkapkan bahwa

Foto: Humas/ Haryono

UNS Jalin Kerjasama dengan Bank Jateng

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho (kanan) bersama Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno (Kiri) usai melakukan penandatangan MoU di Gedung dr Prakoso UNS.

kehadiran Bank Jateng di UNS adalah bukti nyata Bank Jateng dalam mengayomi mahasiswamahasiswi UNS yang mayoritas merupakan warga Jateng. “Kehadiran Bank Jateng bukan

bersifat transaksional saja, selain CSR kami juga ingin mewujudkan cita-cita yang terdapat pada Tri Dharma perguruan tinggi,” ucap Supriyatno. Sebagai orang nomor satu

di Bank Jateng, Supriyatno juga memuji banyaknya riset yang telah dilakukan UNS. Ia berharap agar Bank Jateng dapat membantu hilirisasi riset-riset yang dimiliki UNS.

Selanjutnya, acara ditutup dengan penandatangan MoU dan foto bersama antara pimpinan UNS dengan jajaran Direksi Bank Jateng. Dwi Hastuti


08

EDISI OKTOBER 2019

PERSONA

Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

Foto: Dok. Pribadi.

Dari Aktivis Kampus, Kembali Mengabdi di Kampus

P

rof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd merupakan Guru Besar Bidang Teknologi Pembelajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sebelum mengabdi di UNS tahun 1990, Prof. Nunuk mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan mengambil Program Studi (Prodi) Sastra Sejarah. Sebagai seorang mahasiswa, Prof. Nunuk sangat aktif di kampus. Beliau aktif di Senat Mahasiswa dan sebagai Ketua

Mahasiswa Muslim Sastra. Bahkan ketika masih duduk di bangku SMP, Prof. Nunuk juga aktif di kegiatan Pramuka. “Jadi saya itu tidak mau hanya diam lalu kuliah aja, saya itu inginnya gerak terus. Nah mulai dari SMP sudah aktif di kegiatan di sekolah. Karena harus mengikuti Jambore Pramuka, pendaftaran masuk SMA sudah tutup, akhirnya saya sekolah di SPG (Sekolah Pendidikan Guru),” ujar Prof. Nunuk. Namun karena Prof. Nunuk tidak ingin menjadi Guru SD, maka setelah

lulus SPG ia mencari kampus yang mau menerima lulusan SPG. Sastra Sejarah Undip menjadi pilihan Prof. Nunuk kala itu. Mulai menjalani kuliah di Undip, Prof. Nunuk tidak ingin melewatkan masa menjadi mahasiswa. Tidak hanya menjadi aktivis di kampus, Prof. Nunuk juga mencoba membuka usaha. Keterampilan menjahit yang ia dapat dari bangku SPG dimanfaatkan dengan membuka usaha jahit. Hal tersebut didukung dengan ibu kos saat kuliah memiliki mesin jahit sehingga bisa dimanfaatkan. Sehingga Prof. Nunuk sudah mandiri sejak kuliah dan tidak merepotkan kedua orangtuanya. Bahkan dirinya juga memperoleh beasiswa sehingga orangtuanya tidak mengeluarkan biaya pendidikan untuknya. “Mungkin keturunan karena bapak dulu wirausaha, sedangkan ibu sebagai PNS,” katanya. Dari situlah Prof. Nunuk belajar tentang manajemen waktu, cara bersosialisasi, kedisiplinan serta belajar kepemimpinan. Hal ini bisa menjadi bekal ketika Prof. Nunuk diterima menjadi dosen pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah FKIP UNS tahun 1990. Lima tahun menjadi dosen, Prof. Nunuk memperoleh kesempatan untuk

studi S2 di UNJ dan dilanjutkan ambil S3 di UNJ pada Prodi Teknologi Pendidikan. Meski agak berbeda dengan disiplin keilmuan yang dimiliki, namun menurutnya baik karena bisa dikompilasi dengan pendidikan sejarah. Kemudian tahun 2003 lulus S3, Prof. Nunuk terus melakukan riset yang fokus pada pengembangan model pembelajaran untuk sejarah. Selama ini sejarah dinilai sangat membosankan, namun ternyata bisa dibuat semenarik dan seinovatif mungkin sehingga pembelajaran sejarah menjadi menyenangkan. Dan karir Prof. Nunuk pun terus naik dari mulai menjadi Sekretaris Prodi S2 Teknologi Pendidikan, Kepala Prodi Teknologi Pendidikan hingga dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Teknologi Pembelajaran UNS pada tahun 2016. Dan pada tahun 2017, Prof. Nunuk menerima amanah baru sebagai Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). Dengan jabatan barunya tersebut, Prof. Nunuk harus belajar untuk beradapdasi. Yaitu dari yang tidak pernah dilayani dan di lingkungan para akademisi, kini berpindah pada lingkungan birokrasi. Sehingga Prof. Nunuk harus belajar hal yang

Foto: Dok. Pribadi.

Senyum Ibunda, Menjadi Penyemangat Kerja

S

enyum ibunda menjadi penyemangat kerja bagi Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Untuk itu, Prof. Nunuk selalu berusaha untuk membuat ibundanya tersenyum sebelum berangkat bekerja. Kepada Humas UNS, Prof. Nunuk bercerita bahwa saat ini ibundanya sudah berusia 77 tahun. “Kebetulan ibu sudah sepuh dan kondisinya sakit, kemudian kalau jalan harus dibantu dengan kursi roda. Saat ini, kami sekeluarga satu rumah dengan ibu,” ujar Prof. Nunuk. Setiap pagi, Prof. Nunuk senantiasa menyiapkan sarapan untuk ibundanya. Hal ini dikarenakan ibundanya tidak mau makan kalau bukan Prof. Nunuk yang memasak. “Jadi ibu saya itu tidak mau makan kalau bukan saya yang masak,” ujar

Prof. Nunuk. Sehingga setiap habis sholat tahajud, kemudian sholat subuh, Prof. Nunuk ke dapur untuk membuat sarapan. Karena ruang televisi dan dapur itu berdekatan, maka ibundanya tahu siapa yang masak untuk membuatkan sarapan. Baru setelah memasak selesai, Prof. Nunuk memberikan sarapan untuk ibundanya. “Ini dimakan ya buk, anak wedok yang masak. Kemudian ibuk mau makan,” ujar Prof. Nunuk. Setelah itu baru Prof. Nunuk menyiapkan diri untuk berangkat bekerja. Tak lupa, Prof. Nunuk juga selalu menyisir rambut ibundanya kemudian dikepang. “Jadi kalau mandi, ibu dibantu sama rewang. Tapi kalau untuk makan dan menyisir rambut harus saya,” katanya. Prof. Nunuk sangat menikmati rutinitasnya setiap pagi tersebut. Setelah siap berangkat, tak lupa Prof. Nunuk pamit kepada ibundanya sambil memeluk dan menciumnya.

“Ini saya lakukan tiap hari, dan kalau ibu itu senyum, rasanya sangat meringankan langkah kaki saya menuju tempat kerja dan membuat pekerjaan saya di kantor menjadi mudah. Namun pernah juga ketika saya pamit, ibu tidak tersenyum,” ceritanya. Kemudian ketika ditanya apa yang membuat ibundanya tidak tersenyum ketika dipamiti, yaitu ketika Prof. Nunuk keluar rumah bersama suami dan anak tanpa mengajak ibundanya. “Jadi kalau harus piknik atau jalan-jalan harus sepaket. Dan ini saya lakukan, misalnya setiap malam Minggu pasti jadwal jalan-jalan keluar dengan ibu dan anak. Kemudian ketika piknik juga selalu saya ajak. Saya tidak ingin melewatkan waktu satu hari saja, kalau nantinya ibu dipanggil yang kuasa jangan sampai ketika saya pergi ibu sedang tidak enak hati, sehingga pagi hari harus membahagiaan orangtua,” katanya. Prof. Nunuk mengaku berkat doa restu dari kedua orangtuanya, beliau bisa meniti karir hingga sekarang ini. Beliau mengaku senang ketika bisa membanggakan kedua orangtuanya. Kemudian suami dan putrinya juga selalu memberikan dukungan terhadap Prof. Nunuk dalam meniti karir. “Suami dan anak sangat memberikan support yang luar biasa. Putri saya kadang saya ajak ke kantor supaya tahu pekerjaan ibunya,” pungkasnya. Dwi Hastuti

baru yaitu mengurusi Diklat Kepala Sekolah di 514 Kabupaten/ Kota, 34 Provinsi, kemudian bagaimana menjalin dengan mitra, dinas, ke atas yaitu ke Dirjen, Menteri supaya harmonis hingga ke staf. “1 bulan pertama stres, namun 6 bulan berikutnya sudah bisa beradaptasi dan Alhamdulillah lancar,” katanya. Namun pada tahun 2019, amanah baru datang. Prof. Nunuk ditunjuk menjadi Ketua LPPMP UNS. Untuk itu, saya harus meninggalkan jabatan di LPPKS dan kembali ke kampus. Dengan begitu maka Prof. Nunuk harus beradaptasi lagi dengan amanah barunya. Ia yakin dengan dukungan dan kerjasama dengan tim di LPPMP UNS bisa menjalankan amanah baru ini. Intinya pemimpin itu menentukan arah, kemudian menyelaraskan, kontroling, lalu memotivasi serta berusaha untuk mengimplementasikan. Lalu dalam bekerja kuncinya yaitu selalu berbuat baik, bekerja dengan ikhlas dan selebihkan biar Alloh SWT yang bekerja. Kalau kita sudah bekerja dengan baik, tapi itu gagal, pasti Alloh memiliki rahasia lain.”Yang penting berbuat baik dan ikhlas, tujuan kita ibadah, maka kita akan ringan,” ujar Prof. Nunuk. Dwi Hastuti

Nama: Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Tempat Tanggal Lahir: Karanganyar, 8 November 1966 Alamat: Ngloji RT 1/ RW 4 Karanganyar

Penggemar Kopi Sejati

S

ejak masih muda, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd ternyata seorang peminum kopi sejati. Dimanapun dan kapanpun, kopi menjadi minuman favoritnya. Tak heran ketika berada di kantornya, foto beliau sedang menikmati kopi diberbagai tempat pun dipajang. “Di ruang kerja saya, saya kasih foto saya sedang menikmati kopi diberbagai tempat. Pokoknya jangan pisahkan saya dengan kopi,” kata Prof. Nunuk sambil tertawa. Prof. Nunuk bersyukur meski pecinta kopi namun dirinya tak memiliki masalah kesehatan seputar lambung. “Dan tentunya kopi tanpa gula. Rasanya sangat nikmat,”

ujarnya. Menurut Prof. Nunuk, terdapat pesan yang mendalam dalam secangkir kopi. Pertama, kopi itu warnanya hitam dan jelek. Meski demikian, kopi banyak dicari oleh pecintanya. Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa fisik itu tidak menjamin, yang terpenting kita memiliki kompetensi sehingga banyak orang yang akan mencari kita. Kedua, kopi itu tidak menyembunyikan rasa. Meski sudah dikasih gula, namun tetap ada pahitnya, artinya ketika kita sedang gembira, juga harus siap-siap jika suatu saat ada pahitnya. Lalu kopi itu pahit dan bisa manis. Artinya hidup itu soal persepsi saja. Kalau menjalaninya dengan manis, maka kita akan bahagia dan selalu bersyukur di dalamnya. Namun kalau selalu mengeluh, maka berat menjalaninya. Dwi Hastuti


RAGAM

EDISI OKTOBER 2019

09

Foto: Humas UNS/ Haryono

FT UNS Gelar Simulasi Pemadaman Kebakaran

FT UNS menggelar acara simulasi pelatihan pemadaman kebakaran atau Fire Drill Safety di lingkungan FT, Jumat (4/10/2019). SEBELAS MARET-- Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara simulasi pelatihan pemadaman kebakaran atau Fire Drill Safety di lingkungan FT, Jumat (4/10/2019). Simulasi ini merupakan rangkaian kegiatan dalam mewujudkan Health Safety Security Environment (HSSE) sebagai budaya

kerja segenap sivitas akademika FT UNS. Berdasarkan pantauan di lingkungan FT UNS, Jumat (4/10/2019) pagi, saat beberapa dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa FT melepas lelah seusai melaksanakan senam pagi, tibatiba alarm kebakaran berbunyi di Gedung I dan di Gedung VI.

Saat kejadian, di gedung tersebut juga berlangsung perkuliahan dan praktikum sebagaimana biasanya. Asap mengepul terlihat dari lantai 3 Gedung I dan lantai 2 Gedung VI. Building warden di Gedung I dan Gedung VI melaporkan kejadian ini kepada Emergency Controller (EC) yang juga sebagai Kepala Bagian Tata Usaha FT UNS, Mulyono, ST, M. Si. Dengan sigap EC FT mengambil tindakan memerintahkan Building Warden dan Tim K3 untuk memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), memerintahkan teknisi untuk memadamkan jalur listrik dan memerintahkan Satuan Pengaman (Satpam) untuk mengamankan lokasi, serta memerintakan announcer untuk mengumumkan kepada penghuni gedung agar tenang. Tidak seberapa lama setelah diumumkan, EC FT kembali mendapatkan laporan dari Building Warden Gedung VI, Rusita Purwaningsih yang merupakan Laboran Lab Proses Teknik Kimia, bahwa kebakaran di Gedung VI tidak bisa diatasi, Api terus berkobar menjalar ke lantai 3 dan lantai 4 dan asap mengepul di atas gedung FT dan diperlukan penanganan lanjut dari Tim Pemadan Kebakaran. EC FT dengan sigap memerintahkan tim Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Surakarta dan memerintahkan announcer untuk mengumumkan evakuasi.

Evakuasi pun dilakukan dengan panduan dari penanggung jawab setiap gedung menuju titik kumpul. Namun, pada saat evakuasi, Building warden Gedung VI kembali melaporkan bahwa ada korban jatuh dari lantai 4 ke lantai 3 karena lari terburu-buru. Ada korban yang diperkirakan patah tulang kaki dan ada yang patah punggung sehingga harus didiamkan tidak bisa diajak lari ke bawah. Kejadian semakin mencengang, karena api semakin membesar. EC FT dengan cepat menghubungi Medical Center UNS untuk meminta bantuan Tim Medis dan Ambulans. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta dibantu mobil tangga hidrolik berupaya untuk menangani kebakaran dan melakukan evakuasi semua orang yang berada di dalam Gedung tersebut bersama tim FT. Di selasela pemadaman Api, Tim Medical Center UNS dengan kesigapannya melakukan pertolongan pertama dan membawa korban ke penanganan medis lebih lanjut di Medical Center UNS. Tak lama api berhasil dipadamkan dan seluruh penghuni Gedung 1 dan VI berhasil dievakuasi. “Peristiwa tersebut merupakan simulasi penanggulangan kebakaran dan evakuasi yang dilaksanakan FT UNS bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta dan Medical Center UNS, bersama aparat terkait,” kata Ketua Tim K3 FT UNS, Mujtahid Kaavessina, ST, MT, Ph.D. Secara khusus, simulasi fire

drill safety di lingkungan FT UNS diselenggarakan dalam rangka edukasi dan internalisasi budaya K3, serta penguatan dan persiapan akreditasi internasional Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) di FT. Acara ditutup dengan komitmen bersama menjadi agen-agen K3 yang diharapkan dapat menyebarkan kesadaran pentingnya K3. “Simulasi fire drill safety dengan skenario kondisi seperti kejadian sesungguhnya ini melibatkan seluruh sivitas akademika FT UNS agar mereka tanggap dengan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana kebakaran. Latihan direncanakan secara berkala sebagai bentuk antisipasi agar terlatih dan mampu berkoordinasi dengan baik. Kami ingin memastikan standard yang tinggi lewat kesigapan semua dalam penanganan bencana serta memastikan keselamatan bersama yang menjadi prioritas utama”, tukas Mujtahid. Sementara itu, Tim K3 Prodi Teknik Kimia FT, Dr. Joko Waluyo menambahkan pemahaman pentingnya K3 mutlak dipahami oleh semua sivitas akademika. “Terutama mahasiswa dan laboran di laboratorium Teknik Kimia. Mereka bersinggungan dengan bahan kimia yang mudah menguap dan terbakar. Tentunya kesigapan dan keterampilan yang terukur bagi mahasiswa dan laboran menjadi kebutuhan yang mendasar dalam beraktivitas di laboratorium,” ujar Joko. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET - PT. Pertamina Hulu Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di Bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas) menjalin kerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (20/9/2019). Kerjasama yang dijalin antara PT. Pertamina Hulu Indonesia dengan UNS tersebut meliputi kerjasama dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan ilmu pengetahuan, serta pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama antara kedua belah pihak ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dan Direktur Utama PT. Pertamina Hulu Indonesia, Bambang Manumayoso. Dalam penandatanganan MoU yang digelar di Ruang Sidang I tersebut, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa hari penandatanganan MoU dengan PT. Pertamina Hulu Indonesia merupakan hari yang penuh barokah. “Hari ini menjadi hari yang barokah bagi kami. Dimulai dari

penganugerahan Doktor Honoris Causa (HC) kepada Panglima TNI Masekal Hadi Tjahjanto, peresmian monumen pesawat di danau UNS, dan sholat Jumat bersama pimpinan TNI/ Polri dan pimpinan universitas di Masjid Nurul Huda UNS,” ujar Prof. Jamal Wiwoho mengawali sambutannya. Selanjutnya, Prof. Jamal Wiwoho mengharapkan agar MoU yang dijalin antara UNS dengan PT. Pertamina Hulu Indonesia dapat menjadi jembatan silaturahmi antara kedua belah pihak. “Kami berharap dengan kerjasama ini silaturahmi UNS dengan Pertamina akan bermanfaat dan menguntungkan bagi kedua belah pihak,” katanya. Senada dengan Prof. Jamal Wiwoho, Direktur Utama PT. Pertamina Hulu Indonesia, Bambang Manumayoso mengatakan bahwa PT. Pertamina Hulu Indonesia siap membantu dalam meningkatkan kapasitas UNS sebagai salah satu institusi pendidikan nasional. “Mahasiswa UNS yang akan magang bisa di Pertamina Hulu Indonesia supaya akselerasi belajarnya lebih maju,” ujar Bambang seperti dikutip dari uns. ac.id.

Foto: Humas UNS/ Haryono

UNS Tandatangani MoU dengan Pertamina Hulu Indonesia

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho (dua dari kiri) dan Direktur Utama PT. Pertamina Hulu Indonesia, Bambang Manumayoso (dua dari kanan) usai melakukan penandatanganan kerjasama antara kedua belah pihak di Gedung dr Prakoso UNS.

Lebih lanjut, Bambang Manumayoso juga mengharapkan agar UNS dapat membantu PT. Pertamina Hulu Indonesia dalam melakukan studi mengenai kejahatan korporasi, Perseroan

Terbatas (PT), dan undang-undang. Diakhir acara, segenap pimpinan PT. Pertamina Hulu Indonesia melakukan sesi foto bersama Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, Wakil Rektor bidang

Perencanaan dan Kerjasama UNS, Prof. Dr.rer.nat. Sajidan dan Wakil Rektor I bidang Akademik UNS, Prof. Ahmad Yunus. Dwi Hastuti


10

EDISI OKTOBER 2019

CIVITAS BICARA

!

SAATNYA BERIKLAN

Komunikasikan Produk atau Jasa Anda di Koran Ini. HUBUNGI :

Koran Sebelas Maret

085 647 207 865


KARYA

EDISI OKTOBER 2019

11

Foto: Dokumentasi

Karya Dosen dan Mahasiswa FSRD UNS Dipamerkan di Bangkok

Sebanyak 30 karya dosen dan mahasiswa FSRD UNS dipamerkan di galeri Poh-Chang Academy Of Arts Rajamanggala University of Tecnology Rattanakosin, Bangkok,Thailand pada 23-25 September 2019 kemarin. SEBELAS MARET-- Sebanyak 30 karya dosen dan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dipamerkan di galeri Poh-Chang Academy Of Arts Rajamanggala University of Tecnology Rattanakosin, Bangkok,Thailand pada 23-25 September 2019 kemarin. Pameran ini diikuti oleh 50 peserta berasal dari 5 negara yaitu Indonesia,

Thailand, Turkey, China dan Vietnam. Pameran internasional yang berlangsung meriah ini dibuka langsung oleh Director of Poh-Chang Academy Of Arts yaitu Assistant Profesor Banlu Wiriyapornprapas. Dalam sambutannya, Banlu menyambut baik kolaborasi ini dan mengharapkan akan berlanjut pada kegiatan-kegiatan seni yang produktif kedepannya. Sementara itu, Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD UNS sekaligus yang memperkasai kegiatan, Dr. Nooryan Bahari mengatakan, bahwa kolaborasi tidak terbatas pada pameran saja namun juga hasil riset dosen dan mahasiswa dapat dikolaborasikan. Seperti halnya dalam pameran ini, sebagian besar karya dari Indonesia adalah karya Fleksiglass yang merupakan hasil riset ekplorasi medium pengganti

kaca dalam karya seni rupa. FSRD mengirimkan 5 dosen dan 1 alumni dalam acara tersebut, yaitu Nooryan Bahari, Deny Tri A, Dyah Yuni Kurniawati, Sigit Purnomo, Jazuli Munib dan Stera Laksana serta membawa karya-karya mahasiswa sebanyak 30 untuk dipamerkan. “Tujuan Pameran ini adalah untuk memperkenalkan seni tradisi Indonesia dengan medium Fleksiglass sebagai media rupa,” kata Nooryan. Nooryan menambahkan, seni lukis kaca merupakan salah satu seni rupa tradisi yang perlu dikembangkan karena selain dapat mendorong munculnya industri kreatif, seni lukis kaca sering digunakan sebagai media menyampaikan pesan-pesan moral kehidupan yang berguna sebagai pedoman hidup, seperti subosito, empan nggowo papan, ojo dumeh, melik nggendong lali, dan pesanpesan lainnya. Pada saat sekarang, banyak generasi muda yang sudah tidak mengenal tokoh- tokoh wayang beserta karakternya, sehingga masalah etika, sopan santun, budi pekerti dan pesan-pesan moral luhur

lainnya kurang merasuk, bahkan tidak dipahami. Pada satu sisi modernitas menjadikan kehidupan bertambah mudah, namun pada sisi yang lain memunculkan budaya yang serba instan. Penggalian potensi budaya lokal, termasuk seni lukis kaca serta berbagai karya seni, perlu terus dilakukan agar karya seni dan budaya tersebut dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai-nilai kehidupan tinggi. Upaya penggalian dan pengembangan potensi diharapkan agar karya seni dan budaya yang dimiliki dapat terus hidup, terdokumentasi dengan baik, serta diapresiasi secara baik oleh masyarakat. “Apresiasi budaya lokal seperti seni lukis kaca yang dimiliki bangsa Indonesia diharapkan juga dapat diapresiasi oleh negara-negara lain di dunia. Untuk itu, budaya lokal Indonesia perlu diperkenalkan secara terencana kepada masyarakat dunia, baik melalui promosi di berbagai media, maupun melalui kunjungan atau muhibah ke berbagai negara,” ujar Nooryan. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET-- Tanggal 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional, hal ini berdasarkan pada pengakuan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2009. Batik merupakan salah satu karya seni yang dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia, sehingga setiap daerah memiliki corak atau motif yang khas. Pada saat ini batik tidak hanya sebatas motif pada kain atau pakaian yang menunjang fashion semata, melainkan saat ini batik telah menjadi identitas Indonesia yang patut kita dibanggakan. Melihat tersebut menjadi pemantik bagi dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta diantaranya Bara Yudhistira, Okta Hadi N dan Tiyas Haryani untuk dapat terus mengembangkan batik. Ketiga dosen tersebut selain melihat batik sebagai hasil kebudayaan, ternyata dapat juga dijadikan sebagai media promosi. Meskipun ketiganya bukan berlatar belakang seni namun mereka mempunyai semangat untuk terus mengembangkan batik. Adapun batik yang dikembangkan saat ini yaitu terkait dengan makanan tradisional khususnya

makanan yang disajikan pada angkringan. Motif terkait angkringan menjadi motif pertama yang dikembangkan mengingat ketiganya telah melakukan penelitian beberapa tahun terakhir dengan tema angkringan. Kelompok peneliti tersebut diketuai oleh Bara Yudhistira dan mereka telah berhasil menulis publikasi internasional serta buku terkait dengan angkringan. Latar belakang yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda sehingga melahirkan publikasi yang ditinjau dari latar belakang masing-masing. Adapun Bara Yudhistira merupakan dosen pada Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan, Okta Hadi N merupakan dosen Prodi Pendidikan Sosiologi-Antropologi serta Tiyas Haryani adalah dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara. “Pemilihan angkringan untuk dilakukan kajian mengingat saat ini angkringan merupakan salah satu konsep atau menu kuliner yang cukup banyak dijajakan. Meskipun awal kelahiran angkringan berasal dari Solo akan tetapi sama dengan batik, konsep kuliner angkringan telah banyak dijumpai diberbagai daerah di

Foto: uns.ac.id

Dosen UNS Luncurkan Batik dan Buku Tentang Angkringan

Dosen UNS, Bara Yudhistira (kiri) saat meluncurkan Batik dan Buku Tentang Angkringan.

Indonesia,” terang Bara, Kamis (3/10/2019). Selain itu, angkringan yang dulu identik dengan kaum kelas bawah dan merupakan makanan pinggiran akan tetapi saat ini telah berevolusi menjadi warung atau bahkan café dengan nuansa angkringan dan untuk konsumennya sendiripun hampir dari semua kalangan. Melihat dari fenomena tersebut Bara, Okta dan Tiyas bermaksud untuk lebih memperkenalkan

angkringan baik dengan publikasi ilmiah seperti buku dan jurnal maupun dengan media non ilmiah yang dalam hal ini batik. “Sehingga pada tanggal 2 Oktober 2019 kemarin, diluncurkanlah batik dan buku terkait dengan angkringan. Motif batik angkringan sendiri saat ini masih dalam proses pencatatan hak cipta (HKI),” imbuh Bara. Selanjutnya terkait dengan motif batik tersebut diantaranya bertema nasi kucing (sego

kucing), sundhukan berupa sate telur puyuh, sate usus, tahutempe bacem serta makanan tradisional lainnya yang biasanya dijajakan di angkringan. “Diharapkan dengan semua yang telah dilakukan ini dapat lebih mengangkat angkringan sebagai menu asli Indonesia sehingga tidak kalah dengan restoran fast food yang pada umumnya berasal dari Indonesia,” ujar Bara. Dwi Hastuti


12

EDISI OKTOBER 2019

PRESTASI

Foto: uns.ac.id

MCC FH UNS Raih Juara 2 NMCC AHT 2019 di Lampung

Delegasi UNS berhasil menjadi Juara 2 dan mendapat penghargaan sebagai Terdakwa Final Terbaik dan Panitera Final Terbaik di ajang NMCC-AHT di Universitas Lampung, Rabu (24/9/2019) SEBELAS MARET - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menunjukkan kompetensi terbaiknya melalui capaian prestasi Moot Court Community (MCC) FH UNS dalam National Moot Court Competition

Anti Human Trafficking (NMCCAHT) di Universitas Lampung, Rabu (24/9/2019). Pada kompetisi tersebut, delegasi UNS berhasil menjadi Juara 2 dan mendapat penghargaan sebagai Terdakwa Final Terbaik dan Panitera Final

Terbaik setelah bertanding dengan Universitas Brawijaya, Universitas Nasional dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di babak final. NMCC merupakan kompetisi peradilan semu di mana peserta harus membedah kasus posisi

yang diberikan oleh panitia penyelenggara, dari membuat berkas penyidikan hingga pengadilan. Kemudian peserta akan menampilkannya dalam bentuk persidangan yang dinilai sebagai komponen simulasi persidangan. Arizky Mochamad, selaku Ketua Tim Delegasi, mengatakan bahwa persiapan tim untuk kompetisi ini cukup panjang dan menguras tenaga. “Kami mengerjakan berkas untuk babak penyisihan selama kurang lebih 3 bulan. Sisanya untuk latihan sidang penyisihan maupun final dan berkas final. Latihan hampir setiap hari selama 4-5 jam. Bisa dibilang NMCC ini kompetisi yang cukup menguras tenaga dan juga waktu,” ujar Mahasiswa FH Angkatan 2017 tersebut. Meski persiapan panjang dan melelahkan, MCC FH UNS menjadikan hal itu sebagai cambuk untuk mereka tampil semaksimal mungkin. Mereka tidak ingin perjuangan yang telah dilakukan tidak ditutup dengan penampilan yang tidak maksimal.

“Kan nanti menyesal kalau tidak maksimal. Untuk piala atau juara bisa dibilang bonus dari perjuangan. Tetapi juga sebenarnya kurang puas karena kami hanya terpaut 4 poin dari juara 1. Kompetisi selanjutnya kita harus lebih fokus ,” imbuh Arizky seperti dikutip dari uns.ac.id. Sementara itu, dukungan dari fakultas pun diterima oleh Tim MCC, yaitu berupa bantuan sebagian dana tim dan bimbingan dari dosen. Selanjutnya, MCC FH UNS akan berkompetisi kembali pada tahun 2020. “Tahun 2020 kami akan ikut NMCC yang lebih tinggi lagi levelnya dan diikuti oleh berbagai universitas besar di Indonesia yang menjadikan NMCC tersebut sebagai perlombaan bergengsi,” jelas Arizky. Selain sebagai sebuah perlombaan, NMCC-AHT ini juga sebagai sarana diskusi kasus perdagangan orang yang diharapkan menjadi sumbangsih mahasiswa untuk menghadirkan solusi atas berbagai kasus perdagangan orang di masyarakat. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET – Gelaran Liga Voli Mahasiswa (Livoma) 2019 yang memperebutkan Piala Bergilir Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) dan Piala Tetap Rektor UNS 2019 berhasil direbut oleh tim bola voli putri Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta setelah mengandaskan juara bertahan Livoma 2018, Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri. Dalam babak grand final yang dihelat di GOR UNS Kentingan, Jumat (11/10/2019), tim bola voli putri UNS berhasil menjadi kampiun usai menundukkan UNP Kediri dengan skor 3-0. Pada set pertama, tim bola voli putri UNS berhasil unggul dengan skor 25-19. Dan tren positif tersebut terus berlanjut pada set kedua dan ketiga yang makin membuat laju tim bola voli putri UNS tak terbendung. Bagi Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Voli UNS, Deddy Whinata Kardiyanto, hasil yang diperoleh oleh tim bola voli putri UNS ini sudah melampaui target yang sudah ditentukan. Apalagi berstatus sebagai juara bertahan pada gelaran Livoma 2018, tim bola voli putri UNP Kediri memang

merupakan salah satu lawan yang tangguh bagi UNS. Pada pertandingan lainnya, tim bola voli putra UNS justru harus bertekuk lutut atas ASMI Surakarta dengan skor 3-1 pada perebutan juara ketiga Livoma 2019. Dengan demikian, tim bola voli putra UNS harus puas duduk diperingkat keempat Livoma 2019 di bawah Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, dan ASMI Surakarta. Saat dihubungi oleh awak media, pelatih tim bola voli UNS, Asrul Setiyawan, mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan oleh para pemainnya. Meski, UNS belum dapat mengawinkan gelar pada Livoma tahun ini, Asrul Setiyawan tetap bangga dengan perjuangan tim bola voli putra UNS. Selain itu, Deddy Whinata Kardiyanto mengatakan bahwa dengan suksesnya penyelenggaraan Livoma tahun ini membuat dirinya sangat senang. Sebagai Pembina UKM Bola Voli UNS, ia juga menaruh harapan agar prestasi bola voli UNS dapat selalu terjaga demi nama besar UNS. “Target untuk tim putri

Foto: uns.ac.id

Tim Bola Voli Putri UNS Juara Livoma 2019

Tim bola voli putri UNS berhasil memperebutkan Piala Bergilir Menristekdikti dan Piala Tetap Rektor UNS 2019 diajang Livoma 2019.

sudah melampaui target dari awal gelaran Livoma 2019. Kedepannya, saya berharap tim voli putra dan putri segera meregenerasi pemain

karena ketika mahasiswa yang sekarang bertanding tahun depan sudah lulus dan supaya prestasi bola voli selalu terjaga dan selalu mengarumkan

nama UNS dikancah bola voli,” kata Deddy seperti dikutip dari uns.ac.id. Dwi Hastuti


RISET 13 Dosen UNS Sulap Enceng Gondok jadi Pupuk Kompos dan Pakan Ternak SEBELAS MARET – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diketuai oleh Mercy Bientri Yunindanova, S.P., M. Si. dari Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) UNS yang beranggotakan Prof. Dr. Ir. Supriyono, M. S serta Bayu Setya Hertanto, S. Pt., M. Sc melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dengan tajuk ‘Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Masalah Biomass Enceng Gondok di Rawa Pening Melalui Pembuatan Kompos dan Pakan Ternak’. Kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk perhatian dan kontribusi nyata UNS terhadap masyarakat dalam penanganan masalah enceng gondok di Rawa Pening. Caranya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos dan pakan ternak sebagai produk yang layak jual. “Rawa Pening yang terletak di Kabupaten Semarang memiliki 3 isu utama yang menjadi permasalahan yang tidak kunjung terselesaikan, salah satunya enceng gondok.

Kami disini telah melakukan kegiatan sejak bulan Mei dan telah dilaksanakan selama 6 bulan,” ujar Mercy Bientri Yunindanova, S.P., M. Si, Rabu (2/10/2019). Enceng gondok yang merupakan gulma infasive ini telah menutupi sebagian besar permukaan Rawa Pening dan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, perikanan, pariwisata, dan ekonomi secara umum. Oleh karena itu, Mercy Bientri Yunindanova, S.P., M. Si bersama Prof. Dr. Ir. Supriyono, M. S dan Bayu Setya Hertanto, S. Pt., M. Sc berinisiatif untuk mengintegrasikan unsur akademisi, masyarakat dan pemerintah dalam menggabungkan unsur lingkungan dan ekonomi dalam menangani permasalahan enceng gondok di Rawa Pening. “Kepedulian terhadap lingkungan tidak dapat sepenuhnya terlaksana jika masyarakat tidak mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi. Untuk itu kegiatan ini mendampingi masyarakat hingga dapat menghasilkan produk yang layak jual menggunakan bahan baku lokal yang tidak termanfaatkan serta untuk berkontribusi pada upaya penyelamatan Rawa Pening,” tambah Mercy seperti dikutip dari

Foto: uns.ac.id

EDISI OKTOBER 2019

Tim Pengabdian Masyarakat UNS melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tajuk ‘Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Masalah Biomass Enceng Gondok di Rawa Pening Melalui Pembuatan Kompos dan Pakan Ternak’.

uns.ac.id. Setelah didampingi secara intensif oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNS, warga Desa Kadirejo kini telah mampu membuat produk pupuk organik enceng gondok ‘Surya Alam’ dan silase pakan komplit enceng gondok ‘Good Feed.’

Dalam acara launching yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang, Ir. Wigati Sunu, MBA dan disaksikan pula oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Wiwoho, ST., MSi, Tim Pengabdian Masyarakat UNS juga

memberikan bantuan berupa Rumah Kompos dan silase kepada masyarakat Desa Kadirejo untuk mendukung keberlanjutan proses produksi pupuk organik dan silase pakan komplit. Dwi Hastuti

Foto: uns.ac.id

Tim Pengabdian UNS Kembangkan Prototype Permen Jelly Kunyit Asam

Tim pengabdian Farmasi UNS melakukan kerjasama dengan Jeng In Jamu Homemade untuk memodifikasi produk minuman jamu kunyit asam segar menjadi bentuk permen jelly.

SEBELAS MARET--Jamu merupakan istilah obat tradisional berbahan alami khas Indonesia yang telah diwariskan secara turuntemurun untuk menjaga kesehatan

tubuh. Minat masyarakat Indonesia terhadap jamu masih ada meskipun berbagai jenis suplemen dan vitamin banyak beredar. Jamu menjadi salah satu pilihan masyarakat modern untuk

menjaga stamina tubuh. Industri jamu pun sudah menunjukkan eksistensinya. Jumlah konsumsi jamu diperkirakan akan terus meningkat, mengingat masyarakat

mulai beralih menggunakan produk alami. Hal ini dimanfaatkan oleh Indrawati Kurnia Setyani sebagai pemilik home industry Jeng In Jamu Homemade di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman untuk berwirausaha dengan membuat minuman jamu segar kunyit asam, gula asam, dan beras kencur yang dikemas dalam botol. Usaha ini sudah dirintis sejak 2013 dan telah mendapatkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Indrawati menyampaikan bahwa produk minuman jamu kunyit asam merupakan produk yang paling diminati konsumen. Kendala yang dialami adalah produk ini tidak dapat bertahan lama dan maksimal disimpan selama tiga hari dalam almari es. Oleh sebab itu produksi jamu segar ini tidak dapat dilakukan rutin setiap hari. Selain itu produksi jamu masih menggunakan peralatan yang terbatas sehingga dirasa kurang efisien. Terkait hal tersebut, tim pengabdian Farmasi UNS yang diketuai oleh Wisnu Kundarto., M.Biomed., Apt, bersama Dian Eka Ermawati., M.Sc., Apt dan Yeni Farida., M.Sc., Apt melakukan kerjasama dengan Jeng In Jamu

Homemade untuk memodifikasi produk minuman jamu kunyit asam segar menjadi bentuk permen jelly. Tim pengabdian juga menyerahkan bantuan alat-alat untuk meningkatkan kapasitas produksi jamu pada Bulan Agustus kemarin. “Saya mengucapkan terima kasih terhadap UNS yang telah membiayai kegiatan pengabdian ini melalui skema Program Kemitraan Masyarakat bersumber dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) UNS tahun anggaran 2019,” ujar Wisnu, Selasa (24/9/2019). Wisnu menambahkan bahwa hasil uji organoleptik dan kesukaan terhadap prototype permen yang dihasilkan menunjukkan secara umum tekstur, aroma dan warna dapat diterima responden. Akan tetapi prototype ini masih memerlukan penyempurnaan dalam hal rasa mengingat masih berasa khas jamu sehingga masih terasa kurang manis. Tim pengabdian masih akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terutama dalam mengembangkan prototype sehingga dapat menjadi bentuk diversifikasi produk mitra yang lebih berkualitas dan layak jual. Dwi Hastuti


14

EDISI OKTOBER 2019

ALUMNI


DISPLAY

EDISI OKTOBER 2019

Foto. Dokumentasi IO UNS

UNS jadi Tuan Rumah ISS 2019 SEBELAS MARET– Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ditunjuk oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk menjadi tuan rumah perhelatan International Student Summit (ISS) 2019. Pada tahun ini, ISS digelar mulai dari tanggal 1-3 November 2019 tersebut mengangkat tema “Act for a Better Future.” Dengan diangkatnya tema tersebut, ISS 2019 mengajak agar mahasiswa internasional yang hadir untuk mengambil peran dalam mewujudkan Sustainable Development Goal (SDG). “Pada tahun ini, kami ingin agar mahasiswa internasional mau berperan aktif dalam isu–isu penting dalam SDG lewat berbagai kegiatan yang sudah kami sediakan. Kami harapkan itu dapat berguna dan menampung minat bakat mahasiswa-mahasiswi yang hadir,” ujar Yudi Sastroredjo yang merupakan Program Director ISS 2019. Sebagai tuan rumah, UNS melalui ISS telah mempersiapkan berbagai kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa internasional beserta mahasiswa dari 33 perguruan tinggi se- Indonesia. Seperti seminar sociopreneur, lomba vlog dengan tema “Your small act for a Better Future”, lomba mendongeng berbahasa Indonesia, lomba karaoke lagu populer berbahasa daerah, lomba cerdas cermat bertema ke-Indonesia-an, workshop membatik, workshop packaging dengan daun pisang dan gathering. Sementara itu, Kepala UPT Layanan Internasional UNS, Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D menambahkan bahwa dipilihnya UNS dan Kota Surakarta menjadi tuan rumah perhelatan ISS tidak lain karena kearifan lokal dan kebudayaan yang dimiliki oleh Kota Surakarta sangat kental dan diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa internasional yang hadir mengenai eksistensi kebudayaan Indonesia. “Dengan memanfaatkan kebudayaan dan kearifan lokal terutama Solo, para mahasiswa internasional yang sedang menempuh studi di Indonesia diharapkan mampu memahami eksistensi serta peran besar kebudayaan daerah di Indonesia sebagai penyokong terwujudnya pembangunan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia dan dunia,” ujar Irwan. Selain itu, diakhir penyelenggaraan ISS 2019, delegasi mahasiswa internasional beserta mahasiswa dari 33 perguruan tinggi se-Indonesia akan diajak pula untuk mengunjungi situs manusia purba Sangiran serta berbelanja batik di Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center (BTC). Dwi Hastuti

15


16

EDISI OKTOBER 2019

KIPRAH

Foto: uns.ac.id

Gubernur Jateng Apresiasi Puluhan Pelajar Kreatif di SFCC XIII UNS

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, hadir dalam SFCC XIII UNS yang diselenggarakan oleh Prodi ITP FP UNS di UNS Inn, Rabu (9/10/2019).

SEBELAS MARET - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, hadir dalam Grand Final Student Food Creativity Competition (SFCC) XIII Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian (FP) UNS di UNS Inn, Rabu (9/10/2019). Pada kesempatan tersebut, Ganjar

menyampaikan apresiasi kepada para pelajar yang telah berani terjun ke bidang ekonomi kreatif. “Saya tertarik untuk hadir di sini karena anak muda mulai menyentuh ekonomi kreatif. Saya ingin melihat dan mengapresiasi anakanak kreatif. Saya juga lihat bahan-bahan yang digunakan pun adalah bahan lokal dan rempah-rempah,” ujar Ganjar

dalam sambutannya. SFCC XIII UNS ini berfokus pada inovasi makanan atau kuliner berbasis rempahrempah. Ganjar mengatakan bahwa bisnis makanan atau kuliner kreatif memiliki peluang yang luar biasa. “Di Jawa Tengah, nama makanan saja dapat menjadi ‘branding’ yang kemudian membuat orang-orang ingin tau. Misalkan di Temanggung, singkong yang diolah dengan gula namanya ‘bajingan’. Hal ini tentu unik dan menarik perhatian, padahal makanan dengan bentuk dan rasa yang sama juga ada di daerah lain,” imbuh Ganjar seperti dikutip dari uns.ac.id. Bisnis kuliner tersebut akan semakin potensial jika dikombinasikan dengan teknologi di era revolusi industri 4.0 ini. Ganjar mencontohkan salah satu bisnis yang tengah dirintis oleh dua orang pemuda bernama aplikasi ‘madang’. Ia pun berharap agar kreativitas para pelajar tersebut tidak berhenti pada kompetisi ini saja. “Kalian kembangkan ide-ide kreatif kalian itu, terus pasarkan, jangan pernah berhenti. Semua itu

dimulai dari bercanda dan dari kecil. Tapi itu adalah investasi kesuksesan kalian. Kami butuh puluhan juta pengusaha. Ini era disrupsi, siapkan diri, siapkan lompatan dengan seluruh teknologi dan pengetahuan didampingi orang-orang hebat ini,” tutur Ganjar. Tes publik terhadap produkproduk yang dikembangkan oleh para pelajar ini, kemudian perlu diuji coba secara publik. Sebab produkproduk tersebut sangat mungkin menjadi tren kuliner baru. Hal ini sejalan dengan tujuan penyelenggaraan SFCC XIII UNS yang berupaya memfasilitasi para pelajar untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya agar dapat menjadi generasi unggul yang siap bergelut di era revolusi industri 4.0. “Ya seperti misi UNS untuk mencapai taraf internasional dan siap menghadapi perkembangan global. Di kompetisi ini banyak ide-ide segar dan kreatif dari para peserta. Kebanyakan dari mereka lebih berfokus pada produk makanan yang juga berbasis kesehatan. Seperti

‘Yojaku’, yoghurt penghilang rasa nyeri, biskuit rempah dan lain-lain. Mutu standar produknya pun sudah bagus,” jelas Iskar Lazuardi, Ketua SFCC XIII UNS. Kompetisi yang mengangkat tema `Teknologi Perkebunan dan RempahRempah` tersebut diikuti oleh 56 SMA/K sederajat di tingkat nasional yang kemudian diseleksi menjadi 10 tim di babak final. Sepuluh tim tersebut yaitu SMK N 1 Temanggung (2 tim), SMK N 1 Mojosongo (3 tim), SMA N 1 Wonosobo, SMK Kebon Dalem Semarang, SMA N 1 Tumpang, SMK N 1 Mejayan dan SMK N 1 Jakenan. “Ada dua tahapan penyaringan, pertama kami saring dari abstrak yang dikirimkan. Sesuai atau tidak dengan tema. Kemudian mereka mengirimkan jurnal atau karya tulis ilmiah secara fisik. Baru terpilih 10 tim terbaik untuk presentasi. Tim yang masuk 3 besar, produknya akan kami tampilkan di ‘food expo’ tanggal 26 Oktober mendatang,” pungkas Iskar. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET-Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerjasama dengan Guangxi Universiry yang berada di China. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan MoU antara Rektor Guangxi University, Prof. Dr. Yueyu Zhao dan Rektor UNS, Prof.Dr. Jamal Wiwoho di China, Sabtu (21/9/2019). Rektor UNS, Prof.Dr. Jamal Wiwoho mengatakan, kerjasama kedua universitas ini meliputi bidang Tridarma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Dengan kerjasama ini kedepan akan dilakukan kerjasama publikasi internasional, kerjasama in dan out bond student, kerjasama riset dan lecturer exchange atau pertukaran dosen,” ujar Prof. Jamal usai melakukan penandatangan MoU.

Acara penandatanganan MoU juga disaksikan oleh Prof Baoshan Chen PhD Direktur Laboratorium antar universitas, Prof Li Jiajun Direktur International Exchange dan Gua Yulu PhD dari International Exchange. Sedangkan dari UNS turut hadir Prof. Dr. Ahmad Yunus sebagai Wakil Rektor bidang Akademik UNS, Prof. Dr. Samanhudi Dekan Fakultas Pertanian (FP), Dr. Agung Wibowo sebagai Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP UNS dan Prof. Dr. Edi Purwanto sebagai Ketua Program Studi S3 Ilmu Pertanian. “Guangxi University yang berada di kota Nanning China ini merupakan perguruan tinggi favorit di China. Semoga kerjasama ini bisa memberikan manfaat untuk kedua belah pihak,” ujar Prof. Jamal. Dwi Hastuti

Foto: uns.ac.id

UNS Jalin Kerjasama dengan Guangxi Universiry China

Rektor Guangxi University, Prof. Dr. Yueyu Zhao dan Rektor UNS, Prof.Dr. Jamal Wiwoho (kiri) saat menandatangani MoU kerjasama antara keduanya di China, Sabtu (21/9/2019).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.