Koran UNS Edisi Agustus 2019

Page 1

PERINGKAT DUNIA UNS VERSI WEBOMETRICS MENINGKAT - HAL. 12

Foto: Humas UNS/ Haryono

EDISI AGUSTUS 2019 | 16 HALAMAN FC

Selamat Datang Maru UNS UNS Selenggarakan Aiesec Global Village Summer 2019

Ilham Wisnu Raih Medali Emas pada Cabor Petanque

UNS dan BPIP Gelar Semnas Apresiasi Pancasila


02

EDISI AGUSTUS 2019

FOKUS UTAMA

Foto: Humas UNS/ Haryono

Selamat Datang Calon Pemimpin Bangsa

Mahasiswa Baru UNS sedang mengikuti upacara Pelantikan Mahasiswa Baru UNS tahun akademik 2019/2020.

S

ebanyak 8.639 Calon Mahasiswa Baru (Maru) resmi dilantik oleh Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Jamal Wiwoho menjadi Maru UNS angkatan 2019/2020 di Halaman Gedung Rektorat dr. Prakosa UNS, Selasa (13/8/2019). Dalam sambutannya, Prof Jamal mengatakan mahasiswa harus siap menjadi Global Citizen. “Saya ucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru di

kampus hijau UNS. Beberapa waktu lalu, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Voca Erudita UNS berhasil meraih berbagai penghargaan pada dua kompetisi Internasional di Italia. Dengan raihan internasional tersebut menandakan bahwa kalian, mahasiswa, harus siap menjadi Global Citizen,” ujar Prof Jamal di sela-sela Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2019/2020.

Prof Jamal pun menuturkan bahwa mahasiswa merupakan sumber daya unggul bagi bangsa Indonesia. “Kampus melihat kalian sebagai sumber daya unggul yang siap menciptakan beragam inovasi bagi kemajuan Indonesia. Maka Inilah kehidupan baru kalian dengan jangan berhenti membaca, berpikir, menulis dan mengajarkan kepada yang lain. Berpikirlah maka aku ada. Dan mari menjaga nama baik kampus kita,” tambah Prof Jamal. Prof Jamal berpesan supaya Maru UNS ini mempunyai kemampuan diplomasi yang baik, belajar inter-cultural dan cross Cultural Understanding. “Kita beragam, kita berbeda dan itulah modal utama kita dalam membangun bangsa. Namun anda juga akan mendengar cerita tentang perjuangan pengabdian tiga ribuan kakak tingkat kalian yang saat ini masih di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lokasi pengabdian, di desa-desa yang terluar dan tertinggal di wilayah Republik Indonesia ini. Mereka sedang menerapkan ilmu yang selama ini sudah diperoleh dibangku kuliah. Dan mereka sedang mencari dan belajar menemukan akar dan jati diri

sebagai seorang yang nasionalis dan siap membela negara dan bangsa ini. Karena hanya dengan memperkaya pengalaman berinteraksi dengan masyarakat Indonesia yang majemuk ini, kita akan semakin mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan di masa-masa yang akan dating,” katanya. Maru akan belajar di kampus yang terletak di jantung dan akar nya budaya, kampus yang selalu menghargai keberagaman, kampus yang mencetak para pemimpin bangsa yang berwawasan global tapi tetap menjunjung tinggi budaya dan peradaban bangsa. “Kampus ini tidak melihat lagi kalian sebagai intake tapi kami yang didepan anda ini, melihat kalian sebagai Resources, sebagai Sumber Daya Kreatif. Andalah, kalianlah yang nanti akan menghasilkan inovasi-inovasi kemandirian bangsa. Saya sangat berharap kedepan, akan muncul start-up start-up bisnis baru dari kalian yang hadir disini dan akan membuka lapangan kerja. Tantangan kemandirian energi dan teknologi, perubahan iklim, disrupsi ekonomi dan globalisasi adalah nyata dan riil didepan kita,” imbuh Prof Jamal.

Untuk itu buatkan roadmap atas cita-cita kalian dan rencanakan dengan baik bersama dosen dan pembimbing kalian. Karena anda gagal merencana sebenarnya anda sedang merencanakan kegagalan. “Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak semuanya untuk menjaga reputasi dan nama baik kampus ini yang sudah on the right-track dijajaran 10 besar Indonesia dan 1.319 universitas World Class University versi Webometrics,” ujar Prof Jamal. Di eranya generasi millenial saat ini, untuk menjadi terkenal dan bisa menyampaikan inovasiinovasi hebat, kalian cukup berhadapan dengan handphone atau laptop yang terkoneksi internet, kemudian menuliskan ide-ide tersebut dalam vlog, blog,social media anda. Sebelum mengakhiri sambutan ini, Prof Jamal berpesan, isilah kehidupan baru kalian sebagai mahasiswa UNS dengan cara jangan pernah berhenti membaca, berpikir, menulis dan mengajarkan kepada yang lain. “Selamat datang calon pemimpin bangsa di kampus Anti Radikalisme. Kampus perjuangan dan selamat bekerja di kampus benteng Pancasila,” pungkas Prof Jamal. Dwi Hastuti

Menhan, Wamen ESDM hingga Gubernur Jatim Berikan Kuliah Umum terorisme,” ujar Ryamizard. Ketahanan Energi Indonesia oleh Wamen ESDM Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arcandra Tahar memberikan kuliah umum dihadapan Mahasiswa Baru (Maru) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Auditorium GPH Haryo Mataram, Rabu (14/8/2019). Dihadapan Maru angkatan 2019/2020 ini, orang nomor dua di Kementerian ESDM ini memberikan kuliah umum tentang Ketahanan Energi Indonesia. “Alhamdulilah, pada kesempatan ini saya bisa memberikan kuliah umum dihadapan Maru UNS dengan tema Ketahanan Energi Indonesia,” terang Arcandra usai memberikan kuliah umum kepada Maru UNS dalam acara program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019. Dalam kesempatan tersebut, Arcandra memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Maru UNS. Ini dikarenakan meski masih menjadi Maru, namun mereka ini sangat kritis dalam bertanya. “Sesuatu yang sangat saya apresiasi, pertanyaanpertanyaan Maru sangat dalam dan perlu jawaban yang membuat saya harus berpikir tentang beberapa hal yang ditanyakan,” imbuhnya. Kemudian disinggung apa yang ditanyakan oleh Maru UNS, yaitu selain tentang ketahanan energi juga tentang pengembalian blok-blok besar Migas. Sehingga secara garis

besar, kualitas generasi milenial di UNS ini sangat kritis. Gubernur Jatim Ajak Maru untuk Membangun Toleransi Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa hadir di UNS untuk memberikan kuliah umum dihadapan Maru tahun akademik 2019/2020 yang bertempat di Auditorium GPH Haryo Mataram, Rabu (14/8/2019). Dihadapan Maru UNS, orang nomor satu di Provinsi Jatim tersebut mengajak para generasi Z untuk mengukir prestasi kebangsaan seperti yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Dihadapan para Maru, Khofifah mengatakan bahwa kuliah umum yang diberikan ini fokus untuk generasi Z. Yaitu generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Generasi ini memiliki tipologi yang berbeda jika dibandingkan generasi Alfa yang lahir setelah tahun 2011 serta dengan generasi sebelumnya yaitu generasi old dan now. “Kita lihat generasi old yaitu Bung Karno di usianya yang ke-29 tahun sudah berani mendirikan partai. Kemudian Bung Hatta diusianya yang ke-24 tahun juga berani mendirikan pergerakan perhimpunan Indonesia. Yang ingin saya sampaikan kepada generasi Z yang hari ini usia tertinggi mereka 24 tahun yaitu banyak sekali tokohtokoh generasi old yang mengukir sejarah kebangsaan Indonesia,” ujar Khofifah dihadapan Maru UNS yang mengikuti program PKKMB tahun

Foto: Humas UNS/ Haryono

M

enteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI), Ryamizard Ryacudu memberikan kuliah umum untuk Mahasiswa Baru (Maru) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bertempat di halaman depan Gedung Rektorat dr. Prakosa, Selasa (13/8/2019). Dalam kesempatan tersebut, Ryamizard menyampaikan kuliah umum dengan tema “Bela Negara sebagai Penangkal Radikalisme di Kampus”. Materi tersebut dibahas oleh Menhan sebab pada akhirakhir ini kekhawatiran akan paham radikal sedang marak-maraknya berkembang di lingkungan perguruan tinggi. Oleh karena itu, sebagai Menhan yang diberi mandat langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, Ryamizard merasa bahwa tugas dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme bagi Maru UNS sangat perlu untuk dilakukan. Lanjut Ryamizard, ancamam terhadap ketahanan nasional, seperti terorisme tidak hanya menjadi tanggung jawab bagi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saja, namun ancaman tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali bagi generasi muda. “Contohnya saja terorisme. Tidak bisa dihadapi dengan senjata. Tidak hanya polisi dan tentara semata. Kemungkinan hanya 1% kemampuan TNI dan Polri dalam menghadapi

Gubernur Jawa Timur. Khofifah Indar Parawansa hadir di UNS untuk memberikan kuliah umum dihadapan Maru tahun akademik 2019/2020 yang bertempat di Auditorium GPH Haryo Mataram, Rabu (14/8/2019)

2019. Kemudian untuk generasi now, sebagai contoh CEO Bukalapak, CEO Ruang Guru yang memiliki murid 13 jutaan hanya dengan aplikasi yang mereka ciptakan. Dan kedua orang ini tergolong masih muda namun bisa mengambil peluang dengan bisnis e-commerce. Kemudian Khofifah juga mengajak para generasi Z untuk membangun sikap toleransi. Karena berdasarkan survai UIN Syarif Hidayatullah di 34 provinsi, bahwa generasi Z ini cenderung memikiki sikap intoleransi. Dan diakhir kuliah umum, Khofifah mengajak Maru UNS untuk bersama-sama menyanyikan lagu berjudul Tanah Airku. “Dengan

lagu ini supaya generasi Z ini paham dan tahu bahwa yang kita makan ini dari hasil bumi Indonesia, serta kita hidup di Indonesia,” kata Khofifah. Sementara itu, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho sangat memberikan apresiasi kepada Gubernur Jatim yang memberikan kuliah umum kepada Maru . Ini dikarenakan materi kuliah umum yang diberikan sangat menginspirasi. “Jadi Maru kita dorong untuk meningkatkan sikap toleransinya, kita dorong untuk mencintai tanah air serta kita dorong berbakti untuk negeri ini,” pungkas Prof Jamal. Dwi Hastuti


FOKUS UTAMA

EDISI AGUSTUS 2019

03

UNS Catatkan Rekor Gerakan Moral Kebangsaan dengan Bahasa Isyarat Terbanyak agar menyatakan komitmennya terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Ketua GCMP, Maria Arbanu mengatakan bahwa peragaan bahasa isyarat ini merupakan salah satu cara dalam menanamkan semangat kebangsaan kepada para mahasiswa. Selain itu, Maria Arbanu juga berharap agar dalam Student Vaganza ini dapat menjadi ajang bagi mahasiswa-mahasiswi baru UNS dalam menyebarkan semangat kebangsaan kepada seluruh pemuda-pemudi di seluruh tanah air. “Tujuan umum dari aksi ini yaitu untuk menanamkan dan menggelorakan semangat kebangsaan para mahasiswa, lalu mendeklarasikan penegakan ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika serta menyebarkan semangat kebangsaan kepada seluruh mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia,” ujar Maria Arbuna. Tidak hanya untuk menyuarakan komitmen kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, namun dengan

pemecahan rekor ini UNS juga ingin menyuarakan bahwa kaum disabilitas juga berhak untuk medapatkan kesetaraan, terutama dalam memperoleh hak pendidikan mereka. “Jadi, kami ingin agar rekor bahasa isyarat ini bisa menjadi kesempatan buat UNS menyuarakan kesetaraan atas teman-teman kita penyandang disabilitas. UNS harus mewujudkan dirinya sebagai kampus yang mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi mereka,” pungkas Faisal, Koordinator Tim Event PKKMB UNS 2019. Dwi Hastuti

Foto: Humas UNS/ Haryono

G

elaran Student Vaganza yang digelar sebagai acara penutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta 2019 di Stadion UNS, Minggu (18/8/2019) kembali menorehkan rekor baru. Setelah pada tahun sebelumnya, Student Vaganza UNS memperoleh rekor Peragaan Semaphore sebagai bentuk dukungan untuk Kontingen Indonesia yang akan berlaga di Asian Para Games 2018, kini UNS kembali mendapatkan rekor baru dalam peragaan bahasa isyarat dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID). Rekor peragaan bahasa isyarat yang dilakukan pada Student Vaganza UNS 2019 ini, diikuti oleh seluruh mahasiswamahasiswi baru UNS tahun 2019. Selain itu, segenap pimpinan universitas mulai dari Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho beserta para Wakil Rektor UNS turut memandu peserta Student Vaganza untuk memecahkan rekor ini dari atas panggung. Dalam pemecahan rekor ini, UNS yang berkolaborasi dengan Gerak Cinta Merah Putih (GCMP) ingin mengajak mahasiswa-mahasiswi baru UNS

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho menerima piagam Rekor Indonesia LEPRID atas Rekor Gerakan Moral Kebangsaan dengan Bahasa Isyarat Terbanyak.

Fourtwnty Tutup Student Vaganza UNS 2019 Foto: Humas UNS/ Haryono

K

Band indie folk asal ibukota, Fourtwnty tampil di acara Student Vaganza UNS 2019.

Koran Sebelas Maret @semarnews mediasebelasmaret@yahoo.com

emeriahan Student Vaganza Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi ditutup dengan penampilan spesial dari band indie folk asal ibukota, Fourtwnty. Sebelumnya, kehadiran dari Fourtwnty tidak diketahui oleh mahasiswamahasiswi baru UNS yang telah berkumpul di Stadion UNS sejak Minggu (18/8/2019) pagi. Namun, saat acara terlihat hendak berakhir tiba-tiba saja suasana menjadi riuh ketika band yang digawangi oleh Ari Lesmana, Nuwi dan Roots tersebut naik ke atas panggung. Terkejut melihat kehadiran Fourtwnty di Student Vaganza UNS 2019, ribuan mahasiswa-

mahasiswi baru UNS yang sudah tampak lelah setelah seharian berkegiatan di Stadion UNS berubah menjadi gembira dan tidak sabar menantikan penampilan dari Fourtwnty. Selain itu, mahasiswamahasiswi baru UNS yang sebelumnya berada di pinggir stadion, langsung berlarian dan berbondong-bondong mendekati panggung utama untuk menyaksikan Fourtwnty dari jarak dekat. Fourtwnty membuka penampilan mereka dengan lagu berjudul Realita. Saat lagu pertama mulai dimainkan, seluruh peserta dan panitia Student Vaganza UNS ikut bernyanyi bersama. Bahkan,

akibat dari antusiasme yang sangat tinggi dari peserta Student Vaganza membuat benteng hidup dari pihak keamanan kewalahan. Setelah selesai membawakan lagu pertamanya, Ari Lesmana yang merupakan vokalis Fourtwnty menyapa peserta Student Vaganza UNS 2019. “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pie kabare?,” sapa Ari Lesmana dari atas panggung seperti dikutip dari uns.ac.id. Dalam penampilannya kali ini, Fourtwnty membawakan sejumlah lagu andalan mereka. Seperti Lembayung Senja dan Hitam Putih. Dwi Hastuti

Pelindung: Rektor UNS Pemimpin Redaksi: Dr Intan Novela Q A Redaktur: ­Dwi Hastuti ­Reporter: Mia Della Desain Grafis: Caesar Candra M Sekretaris Redaksi: Lidyasari Rahmawati Alamat: Kantor Humas dan Kerjasama UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Percetakan: PT. Putra Nugraha Wartawan Sebelas Maret dibekali kartu pers selama bertugas dan dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.


04

EDISI AGUSTUS 2019

KOMUNITAS

Aiesec UNS

Foto: uns.ac.id

Sukses Selenggarakan Aiesec Global Village Summer 2019

Aiesec Global Village Summer 2019 sukses dihelat pada Sabtu (27/7/2019) di kawasan Argobudoyo UNS.

A

iesec Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengumpulkan 48 mahasiswa/ mahasiswi asing yang berasal dari 11 negara untuk ikut memeriahkan penyelenggaraan Aiesec Global Village Summer 2019. Aiesec UNS sukses menyelenggarakan event yang dihelat pada Sabtu (27/7/2019) di kawasan Argobudoyo. Dalam event tersebut, tampak ratusan penonton telah memadati kawasan Argobudoyo sejak sore hari. Mulai dari anak-anak, pelajar SMA, mahasiswa, hingga orang tua tampak antusias dan penasaran dengan penampilan yang akan disuguhkan oleh Aiesec UNS pada tahun ini. Seperti Angel Kesturi, siswi asal SMAN 3 Surakarta ini secara khusus meluangkan waktu untuk datang bersama temanteman sekolahnya menyaksikan langsung penampilan dari 48 mahasiswa/ mahasiswi asing

yang disuguhkan dalam Aiesec Global Village Summer 2019. Member Committee VP External Relation of Aiesec Indonesia, Kevin yang turut hadir dalam Aiesec Global Village Summer 2019 mengatakan, selain menampilkan hiburan berupa kesenian dari berbagai negara, Aiesec UNS juga memiliki keinginan agar dalam Aiesec Global Village Summer 2019 dapat memberikan pemahaman, edukasi, dan wawasan akan arti toleransi terhadap berbagai kebudayaan yang disuguhkan dari berbagai negara di dunia. “Kita sekarang hidup di jaman dimana orang gampang banget untuk menerka-nerka sesuatu. Dengan datang ke sini, mereka tidak akan menerka lagi dan mereka akan mengetahui bagaimana rasanya berbicara dengan orang yang berbeda negara, memiliki budaya, latar belakang dan fisik yang berbeda,� ujar Kevin seperti dikutip dari uns.ac.id.

Selain Kevin, Fahda selaku Local President Aiesec in UNS juga berharap supaya Aiesec Global Village Summer 2019 dapat menjadi acara yang mengedukasi masyarakat mengenai rising awareness terkait program-program yang dimiliki Aiesec UNS. Di sela-sela acara, Aiesec UNS juga memberikan kesempatan kepada ratusan penonton yang hadir untuk mencicipi langsung makanan khas dari berbagai negara yang disajikan langsung oleh mahasiswa/ mahasiswi asing. Masakan-masakan yang disajikan diantaranya berasal dari Mesir, Vietnam, Kanada, Tiongkok, Polandia, India, Maroko, Spanyol dan Ceko. Diakhir acara, Aiesec UNS menutup Global Village Summer 2019 dengan penerbangan lampion. Lampion-lampion yang diterbangkan tersebut berisikan harapan-harapan bagi kota, negara dan khususnya harapan bagi dunia. Dwi Hastuti


OPINI

EDISI AGUSTUS 2019

05

Tempe : Kearifan Lokal Indonesia untuk Dunia Oleh : Dosen Prodi ITP FP UNS, Ardhea Mustika Sari MSc

Ardhea Mustika Sari MSc

T

empe merupakan salah satu makanan fermentasi tradisional Indonesia yang sudah dikenal berabad-abad silam oleh masyarakat khususnya masyarakat Yogyakarta, Surakarta dan sekitarnya. Badan Standardisasi Nasional Indonesia (2015) mendifinisikan tempe sebagai produk makanan berbentuk padatan kompak berwarna putih yang diperoleh dari kedelai kupas yang direbus dan difermentasi menggunakan Rhizopus spp. Tidak seperti makanan berbahan dasar kedelai lainnya yang ada di Indonesia seperti tahu, tauco dan kecap yang keberadaanya di negeri ini dikenalkan oleh saudagarsaudagar China yang berdagang di Indonesia. Tempe di Indonesia merupakan warisan lokal budaya kita. Meski tidak diketahui secara pasti sejak kapan tempe mulai diproduksi dan menjadi makanan asli Indonesia, tetapi ada satu manuskrip jawa kuno yang diterbitkan pada tahun 1815 menyebutkan keberadaan

tempe. Di dalam Serat Centhini, suatu manuskrip jawa kuno yang menceritakan kehidupan masyarakat Jawa pada tahun 1600-an menuliskan ada dua hidangan yang menggunakan tempe yaitu “jae santen tempe” (masakan tempe dengan santan) dan “kadhele tempe srundengan”. Inilah salah satu bukti bahwa pada abad ke-16 tempe sudah dikenal masyarakat Jawa. Keberadaan tempe saat ini tidak lepas dari peran pengrajin tempe tradisional yang sebagian besar menyatakan mendapatkan pengetahuan pembuatan tempe ini secara turun-temurun dari nenek moyangnya. Di pesisir pantai selatan Jawa, daerah Gunungkidul, Pacitan dan Wonogiri terdapat pengrajin tempe tradisional yang masih menggunakan proses tradisional dalam pembuatan tempe. Proses tradisional ditandai dengan penggunaan ‘ragi’ tradisional atau yang dikenal dengan istilah ‘usar’. Tidak seperti ragi instan yang mudah diperoleh di pasarpasar, ‘usar’ merupakan daun sisa pembungkus tempe yang digunakan kembali menjadi ragi untuk pembuatan tempe berikutnya. Jamur tempe yang melekat pada permukaan daun dapat digunakan sebagai

ragi selanjutnya dan hal ini berjalan terus-menerus dan turun-temurun hingga saat ini. Daun yang digunakan untuk membungkus tempe pada ketiga daerah tersebut berbeda-beda, di Wonogiri dan Gunungkidul menggunakan daun jati sementara di Pacitan menggunakan daun senggani. Perbedaan tersebut uniknya memberikan citarasa yang berbeda. Inilah keunikan proses fermentasi tradisional. Menurut Hartanti, dkk (2015), di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi memiliki karakteristik tempe yang berbeda disebabkan jamur tempe yang digunakan di setiap daerah tersebut juga berbeda. Ini merupakan kekayaan biodiversitas Indonesia yang juga patut kita lestarikan agar tidak punah. Tidak hanya di Indonesia, saat ini tempe telah dikenal di belahan dunia lain seperti Eropa, Amerika dan beberapa negara Asia seperti Jepang dan China. Di Eropa, tempe telah dikenal sejak tahun 1946 yang diperkenalkan imigran Indonesia di Belanda. Dari Belanda keberadaan tempe menyebar ke beberapa negara di Eropa seperti Belgia, Jerman dan Perancis. Di Jepang juga dikenal

tempe dengan merk Rusto’s Tempe milik warga negara Indonesia asal Grobogan yang berdomisili di Jepang. Dalam karya William Shurtleff dan Akiko Aoyagi, The Book of Tempeh: A Culture Soyfood, dilaporkan bahwa tempe diproduksi di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Belgia, Austria, Republik Ceko, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swiss, Afrika Selatan, India, Inggris hingga Australia dan Selandia Baru. Dengan makin dikenalnya tempe di berbagai negara, tempe bukan lagi dikenal sebagai

makanan kelas bawah. Tak sedikit restoran bintang lima menciptakan menu masakan modern berbahan dasar tempe yang diadopsi dari Western Food. Beberapa peneliti juga menjadikan tempe sebagai objek penelitiannya mulai dari perbaikan proses fermentasi, mikroorganisme yang berperan selama fermentasi, kandungan gizi hingga efeknya bagi kesehatan. Sudah seharusnya sebagai warga negara Indonesia kita turut melestarikan dan mempopulerkan tempe sebagai kearifan lokal Indonesia untuk dunia. (***)

! Redaksi menerima kiriman artikel berupa opini dari segenap civitas akademika UNS. Kirimkan artikel anda melalui Email: dwihastuti146@gmail.com WA: 085647207865


06

EDISI AGUSTUS 2019

KABAR

SEBELAS MARET – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Jamal Wiwoho dan Bupati Karanganyar Juliyatmono melakukan jalan sehat di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo Kabupaten Karanganyar, Jumat (9/8/2019). Dalam jalan sehat tersebut, juga diikuti oleh Pimpinan UNS, pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar, serta mahasiswa UNS yang sedang melangsungkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Karanganyar. Dalam kesempatan itu, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengapresiasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia karena telah mengalihfungsikan pengelolaan kepada UNS. Untuk saat ini, UNS baru melakukan upaya-upaya pemanfaatan lahan di Kawasan Hutan Bromo seluas 125 hektare. Yaitu dengan mendirikan Program Studi

(Prodi) Pengelolaan Hutan. Prof Jamal menambahkan bahwa keberadaan hutan Bromo ini juga sebagai lahan edukasi. Kedepan tinggal dilakukan sentuhan-sentuhan, misalnya bisa dimanfaatkan sebagai edupark atau taman pendidikan dan sebagainya. Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono sangat mengapresiasi UNS yang akan mengembangkan kawasan Hutan Bromo untuk dijadikan lokasi kampus Prodi Pengelolaan Hutan. Tidak hanya itu, dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar juga sangat mendorong kampus di kawasan tersebut segera dibangun. Kemudian terkait dengan kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS di Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono sangat menyambut baik. Hal ini dikarenakan hadirnya mahasiswa KKN UNS ini bisa memberikan edukasi serta solusi atas permasalahan yang dihadapi warga. “Saya senang ada mahasiswa KKN. Hadirnya

Foto: Humas UNS/ Haryono

Rektor UNS dan Bupati Karanganyar ikuti Jalan Sehat di Hutan Bromo

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho (dua dari kiri) didampingi Wakil Rektor IV UNS, Prof Sajidan (paling kiri) dan Bupati Karanganyar Juliyatmono melakukan jalan sehat di KHDTK Gunung Bromo Kabupaten Karanganyar, Jumat (9/8/2019).

mereka bisa memotivasi kepada masyarakat bahwa pendidikan tinggi itu penting, sehingga saya berharap putra-putri Karanganyar ini bisa mengenyam pendidikan sampai tinggi,” kata Juliyatmono. Tidak hanya itu, hadirnya

mahasiswa KKN UNS di Karanganyar ini juga mengajak masyarakat untuk mengembangkan potensi alam yang dimiliki. Misalnya dengan memanfaatkan hasil alam untuk dibuat produk yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Masyarakat dapat ilmu baru dan semoga setelah mahasiswa yang mengikuti KKN ini balik kampus, apa yang diajarkan mahasiswa bisa dijalankan oleh masyarakat,” imbuh Juliyatmono. Dwi Hastuti

Foto: Humas UNS/ Haryono

Peringati HUT RI ke-74, PT Harus Mampu Cetak SDM yang Unggul

Paskibra UNS saat mengibarkan bendera Merah Putih di acara Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Halaman Gedung dr. Prakoso UNS, Sabtu (17/8/2019).

SEBELAS MARET – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-74 dengan menggelar upacara bendera di Halaman Gedung dr. Prakoso UNS, Sabtu (17/8/2019). Pelaksanaan upacara berlangsung

secara khitmad dengan diikuti oleh seluruh sivitas akademika UNS. Dalam kesempatan ini, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho membacakan sambutan dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi (Menristekdikti) RI, Prof Mohamad Nasir yang berjudul SDM Unggul, Indonesia Maju sebagaimana tema Peringatan HUT RI Ke-74. “Artinya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci keberhasilan dan

kesuksesan untuk Indonesia di masa depan. SDM Indonesia harus unggul di segala bidang sehingga dapat bersaing secara global, terlebih ketika memasuki era Revolusi Industri 4.0. Kita sadar bahwa kemajuan industri yang berjalan tidak cukup dengan infrastruktur, tetapi harus didukung dengan peningkatan kualitas SDM yang dapat ditempuh dengan perbaikan pendidikan,” ujar Prof Nasir dalam sambutan yang dibacakan Prof Jamal seperti dikutip dari uns.ac.id. Perguruan Tinggi (PT) diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya mencetak SDM yang unggul dan kompetitif di masa datang. Hal inilah yang terus diupayakan oleh UNS untuk terus melakukan perbaikan dan berprestasi. Salah satunya dibuktikan dengan masuknya UNS ke Klaster 1 dalam pemeringkatan PT di Indonesia versi Kemenristekdikti. “Kemarin sore, UNS diundang oleh Bapak Mohamad Nasir, Menristekdikti, berkaitan dengan masuknya UNS ke Klaster 1 PT terbaik di Indonesia versi

Kemenristekdikti diantara 4.000an PT. UNS sebagai kampus kebanggaan kita ini menempati peringkat ke-12 di Indonesia,” jelas Prof Jamal. Capaian membanggakan lainnya, empat Program Studi (Prodi) di UNS berhasil memperoleh sertifikasi internasional ASEAN University Network-Qualitry Assurance (AUN QA). Ini menambah jumlah Prodi tersertifikasi internasional di UNS menjadi sepuluh. Empat Prodi tersebut adalah S1 Ilmu Hukum, S1 Ekonomi Pembangunan, S1 Agribisnis dan S1 Pendidikan Luar Biasa. Kemudian, 86 Prodi di UNS juga berhasil memperoleh akreditasi A di tingkat nasional dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pada upacara peringatan HUT RI ke-74 ini juga dilaksanakan pemberian penghargaan kepada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Berprestasi UNS, serta penyerahan buku pedoman akademik secara simbolis kepada 47 mahasiswa internasional. Dwi Hastuti


AGENDA

EDISI AGUSTUS 2019

07

Foto: uns.ac.id

FEB UNS Adakan Pagelaran Wayang Kulit

Wujud komitmen UNS sebagai kampus banteng pancasila, FEB menyelenggarakan pagelaran wayang pada Sabtu, (27/7/2019) malam di pelataran gedung 2 FEB UNS.

SEBELAS MARET – Wujud komitmen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai kampus banteng pancasila, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan pagelaran wayang pada Sabtu, (27/7/2019) malam di pelataran gedung 2 FEB UNS. Pagelaran

wayang tersebut sekaligus menegaskan bahwa pendekatan budaya bisa menjadi salah satu cara untuk menangkal radikalisme. Pagelaran wayang yang mengangkat cerita “Wisanggeni Lair” tersebut merupakan kerjasama antara FEB UNS,

Komisi I DPR RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI). Ketua Komisi I DPR RI, Dr Abdul Kharis Almasyari turut hadir dalam pagelaran wayang tersebut. Adapun, sebagai dalang adalah Ki Warseno Slank yang akan menempuh

Pendidikan doktor di UNS. Filosofi Wisanggeni berkaitan dengan masalah jati diri bangsa, Wisanggeni merupakan anak dari Arjuna dengan bidadari. Hal itu merupakan proses yang tidak lazim, satria menikahi bidadari untuk menyelamatkan tatanan dunia yang mula rusak, yaitu dengan menghadirkan Wisanggeni yang datang sebagai penyelamat. “Pagelaran wayang ini merupakan salah satu bentuk upaya UNS sebagai benteng Pancasila, karena dari berbagai informasi, radikalisme telah terungkap di beberapa perguruan tinggi negeri, 7 perguruan tinggi dengan ribuan mahasiswa dan ratusan dosen telah dinyatakan terpapar radikalisme. Maka FEB sebagai salah satu elemen yang menyatakan dirinya benteng Pancasila berupaya untuk menanggulangi radikalisme tersebut dengan mengadakan

berbagai program,” ujar Dekan FEB UNS, Prof Djoko Suhardjanto seperti dikutip dari uns.ac.id. Prof Djoko menambahkan, pagelaran wayang ini merupakan kali pertama diadakan oleh FEB UNS dan merupakan serangkaian acara dengan Seminar Nasional tentang “Upaya Menangkal Radikalisme melalui Pendekatan Budaya” yang diselenggarakan pagi hari di hari yang sama. “Ke depannya, FEB UNS berencana akan mengadakan kegiatan-kegiatan kebudayaan dengan tujuan untuk membumikan budaya lokal dan merevitalisasi kegiatan-kegiatan kebudayaan oleh sivitas akademika agar UNS bisa go internasional. Selain itu, salah satu tujuan penyelenggaraan acara ini untuk mempererat hubungan antara mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, dan masyarakat sekitar kampus,” tambah Prof Djoko. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET – Universitas

imbuh Prof Jamal, antara lain

tetapi tidak lupa memperhatikan sisi

Sebelas Maret (UNS) Surakarta

berupa pendirian Pusat Studi

humanis dan bersedia untuk turut

kembali berkolaborasi dengan

Pengamalan Pancasila (PSPP), suksesi

membangun para anggotanya. Gaya

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

kepepimpinan yaitu pemilihan

kepemimpinan ini dapat kita gali

(BPIP) Republik Indonesia (RI) dalam

rektor dengan musyawarah mufakat,

dan temukan dalam pancasila, yaitu

helatan Seminar Nasional (Semnas)

penguatan nasionalisme sivitas

jiwa yang bijaksana dan kompeten.

Apresiasi Pancasila 2019, Senin

akademika UNS salah satunya adanya

Maka salah satu hal yang sedang

(19/8/2019). Kegiatan ini merupakan

300 dosen yang sudah mengikuti

dirancang oleh BPIP saat ini adalah

rangkaian dari agenda Pemberian

Diklat Lemhanas, membangun

pembentukan ‘Sujana’ atau insan

Apresiasi Prestasi Pancasila oleh

kehidupan multikultural di kampus

pancasila. Insan yang berkarakter

BPIP. Uniknya agenda ini dilakukan

dengan adanya mahasiswa dari 29

gotong royong sebagaimana inti

serentak di dua belas titik, yaitu

negara dan lain-lain.

dari sila-sila di Pancasila,” jelas AWS

di seluruh fakultas di UNS dan di

Mengambil tema “Pancasila

Sudhamek.

Auditorium GPH Haryo Mataram. Hal

sebagai Platform Pembangunan

ini tentu menunjukkan komitmen

Manusia dan Kebudayaan”, seminar

BPIP RI, Prof Hariyono dalam

UNS sebagai Kampus Benteng

ini menghadirkan pembicara

Jumpa Pers mengatakan bahwa

Pancasila yang terus mengupayakan

dengan berbagai latar belakang,

terdapat lima permasalahan utama

pengimplementasian nilai-nilai

baik pengamat politik, pemangku

berkaitan dengan penanaman

pancasila dalam kehidupan sivitas

kebijakan, budayawan, akademisi,

dan implementasi pancasila. Yaitu

akademika UNS.

dan tokoh masyarakat lokal. Salah

distorsi pemahaman pancasila,

satunya adalah AWS Sudhamek,

kelembagaan atau institusionalisasi

di Solo sejak zaman dahulu. Dan UNS

Dewan Pengarah BPIP. Dalam

pancasila yang tidak terlaksana,

sebagai pelopor benteng pancasila

materinya, ia memaparkan gaya

keilmuan yang belum berdasar

bukan hanya sebagai sumber

kepemimpinan berdasar pancasila

atau memasukkan nilai pancasila,

pengamalan pancasila tetapi juga

yang harus dimiliki oleh masyarakat

hilangnya keteladanan, serta

sebagai benteng peradaban untuk

Indonesia khususnya generasi muda

eksklusivisme.

melanjutkan nilai-nilai intelektual

untuk mewujudkan Indonesia yang

pancasila. Ada tiga kebijakan UNS

adil dan makmur.

“Akar-akar pancasila sudah ada

sebagai Benteng Pancasila, yaitu

“Gaya kepemimpinan yang paling

Sementara itu, Plt Kepala

“Perlu ada tindakan preventif dan represif. Kita perlu lebih giat dalam menanamkan dan membawa

kebijakan di bidang akademik, bidang

baik adalah gaya kepemimpinan

nilai-nilai pancasila di kehidupan

tata kelola, dan bidang sosial,” ujar

zona biru. Yaitu gaya kepemimpinan

bermasyarakat, tentu pengadaan

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho

yang konstruktif, memiliki sifat

seminar saja tidak cukup. Maka

seperti dikutip dari uns.ac.id.

pembelajar, fokus kepada tujuan,

BPIP kemudian memiliki ide untuk

peduli terhadap hasil kinerja anggota

mengenalkan pancasila dengan

Kebijakan-kebijakan tersebut,

Foto: Humas UNS/ Haryono

Gandeng UNS, BPIP Gelar Semnas Apresiasi Pancasila

UNS kembali berkolaborasi dengan BPIP RI dalam helatan Seminar Nasional Apresiasi Pancasila 2019, Senin (19/8/2019) di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS.

cara yang menyenangkan, terlebih

orang-orang yang berprestasi

kepada anak-anak. Salah satunya

dan memberikan keteladanan

dalam dunia seni pertunjukkan.

bagi masyarakat Indonesia pada

Kami memberi masukkan agar dunia

umumnya. Maka pancasila

seni pertunjukkan menampilkan

hendaknya tidak hanya dimaknai

‘imajinasi’ masa depan Indonesia

sebagai sejarah besar bangsa

yang ideal sehingga meningkatkan

Indonesia tetapi juga pegangan masa

kepercayaan diri bangsa. Untuk itu,

depan Indonesia.

BPIP tengah bekerjasama dengan

Selain AWS Sudhamek, hadir pula

pendongeng-pendongeng di

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj

Indonesia,” tutur Prof Hariyono.

Yasin Maimoen, Pengamat Politik,

Prof Hariyono pun menambahkan

Yunarto Wijaya, Tokoh Masyarakat,

bahwa pancasila merupakan working

Jack Harun serta Dewan Pengarah

ideology. Untuk mencapai visi

BPIP, Mayjend TNI (Purn) Wisnu

misi bangsa Indonesia, diperlukan

Bawa T. Dwi Hastuti


08

EDISI AGUSTUS 2019

PERSONA

Prof Dr Kuncoro Diharjo ST MT

Foto: Humas UNS/ Haryono

Siap Bersinergi dengan Mahasiswa dan Alumni

P

rof Dr Kuncoro Diharjo ST MT memperoleh amanah baru di tahun 2019 ini sebagai Wakil Rektor Bidang Kamahasiswaan dan Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Tentunya dengan amanah tersebut, Prof Kuncoro harus menjalankan tugas dan tanggung jawab yang melekat di dalamnya. Kepada wartawan, mantan Dekan Fakultas Teknik (FT) UNS tersebut mengaku sangat bangga bisa menjadi bagian dari UNS.“Meski saya tidak mengenyam pendidikan SI sampai S3 di UNS, namun saya bangga dengan UNS. Kalau darah saya bisa dilihat, tulisannya UNS. Apalagi saat ini UNS memasuki masa transisi menjadi PTNBH, hal ini membuat saya lebih bangga lagi karena kita bisa bersanding dengan PT lain yang usianya jauh lebih tua

dibanding UNS,” terang Prof Kuncoro. Sejak tahun 1998, laki-laki kelahiran Kebumen tahun 1971 ini mulai menginjakkan kaki di UNS sebagai dosen muda di FT UNS. Saat itu, bersama rekan lain dan juga dua seniornya yaitu Santoso dan Sujono MT merintis berdirinya Program Studi (Prodi) Teknik Mesin di FT UNS. “Jadi memang ketika saya masuk di UNS, belum ada Prodi Teknik Mesin. Sehingga saya bersama rekan lain dan juga dua senior mulai merintis berdirinya Prodi Teknik Mesin,” kenangnya. Hanya saja, disaat itu Prof Kuncoro harus melanjutkan studi magister di UGM. Sehingga ia harus ijin untuk menyelesaikan studi magisternya. Bahkan tidak hanya magister, namun Prof Kuncoro juga memperoleh

kesempatan untuk mengambil program doktor di UGM. “Alasan ambil S2 dan S3 di UGM karena saya dimotivasi oleh pembimbing S1 saya yaitu Prof Ir Jamasri PhD. Bahkan beliau tidak hanya membimbing saya saat S1 saja, melainkan S2 dan S3 juga dapat pembimbing Prof Jamasri. Banyak yang bilang ilmu saya copiannya beliau,” ujar Prof Kuncoro. Hingga sekarang, hubungan Prof Kuncoro dengan Prof Jamasri bagaikan anak dengan bapak. Bahkan banyak riset yang dilakukan oleh Prof Kuncoro dengan melibatkan Prof Jamasri. Setelah memperoleh gelar Doktor, Prof Kuncoro kembali ke kampus untuk mengabdi sebagai seorang dosen dengan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain mengajar, Prof Kuncoro juga melakukan riset dan juga

pengabdian kepada masyarakat. Dan ternyata riset yang dilakukan oleh Prof Kuncoro pun relatif tinggi. Hingga akhirnya Dekan FT UNS pada waktu itu yaitu Ir Mukahar mendorongnya untuk mengajukan menjadi Guru Besar. “Setelah saya hitung ternyata memenuhi untuk mengajukan memperoleh gelar Guru Besar. Akhirnya saya bisa dan diusia 39 tahun memperoleh gelar Guru Besar. Sampai sekarang di UNS belum ada yang memperoleh gelar Guru Besar di bawah usia 39 tahun,” ujarnya. Tahun 2009, Prof Kuncoro dikukuhkan menjadi Guru Besar. Kemudian di tahun 2011 hingga 2015, Prof Kuncoro mendapat amanah menjadi seorang Dekan di FT UNS. Tak selang lama, di tahun 2019 ini, Prof Kuncoro memperoleh amanah baru sebagai Wakil Rektor Bidang Kamahasiswaan dan Alumni UNS hingga tahun 2023. Sebagai wakil rektor yang ditugasi di bidang kemahasiswaan dan alumni, tentunya Prof Kuncoro harus bisa merangkul seluruh mahasiswa dan alumni UNS. Hal itu tidaklah mudah. Namun dengan sungguhsungguh, Prof Kuncoro berusaha untuk bisa merangkul seluruh mahasiswa yang ada di UNS. Tak heran, di awal kepemimpinannya ini, Prof Kuncoro melakukan silaturahmi kepada seluruh Organisasi Kemahasiswaan UNS. “Dengan mahasiswa, saya merasa bahwa saya merupakan bagian dari mereka. Dengan begitu insyaalloh kita bisa merangkul,” katanya. Prof Kuncoro pun tidak segan mengajak mahasiswa untuk

Foto: Dok. Pribadi.

Memiliki Hobi Bulutangkis

D

i balik kesibukannya sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Kuncoro Diharjo ST MT ternyata memiliki hobi main Bulutangkis. Ya, bapak tiga anak ini mengaku dalam Seminggu menyempatkan waktu dua kali untuk main Bulutangkis. “Ya ini untuk penyeimbang, kan kita juga butuh olahraga supaya sehat. Nah, saya memilih bulutangkis. Saya rutin bulutangkis dua kali dalam

Seminggu,” ujar Prof Kuncoro. Prof Kuncoro mengaku sudah lama menekuti olahraga ini. Selain sebagai sarana untuk berolahraga, dengan main bulutangkis ini juga menjadi sarana hiburan. “Jadi saya itu punya beberapa grup bulutangkis, jadi pas bisa ya langsung diinfo di grup. Dan melalui bulutangkis ini juga menjadi sarana untuk membangun jaringan karena grup bulutangkis tidak hanya berasal dari UNS,” katanya. Selain bulutangkis, Prof

Kuncoro ternyata senang menikmati waktu bersama keluarga di akhir pekan ketika tidak ada perjalanan dinas. Ya, keluar rumah kemudian makan bersama istri dan ketiga putraputrinya sering dilakukan oleh Prof Kuncoro. Bahkan sebelum menjadi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof Kuncoro selalu menyempatkan waktu liburan bersama keluarga di akhir tahun. “Ya misal Sabtu dan Minggu pas di rumah dan tidak ada acara, saya sempatkan untuk bisa bersama keluarga. Misalnya dengan jalan ke Kemuning kemudian makan di luar bersama. Ini menjadi momen kebersamaan kami,” imbuh Prof Kuncoro. Prof Kuncoro menyadari, apa yang telah ia raih ini berkat dukungan dari keluarga baik itu orangtua maupun istri dan anaknya. “Semua berkat doa dan restu orangtua. Kemudian istri dan anak-anak sangat mendukung saya untuk mengembangkan karier di kampus,” pungkanya. Dwi Hastuti

wedangan bersama. Kemudian jika ada Organisasi Kemahasiswaan ingin bertemu, Prof Kuncoro pun senantiasa melayani. “Silahkan yang ingin ketemu saya layani, biasanya saya layani pukul 07.00 WIB. Karena jam 07.00 kalau tidak ada dinas luar, saya pasti sudah sampai di kampus,” katanya. Sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, tentunya tidak hanya merangkul kemahasiswaan saja, melainkan Prof Kuncoro juga harus bersinergi dengan para alumni. Sempatkan Mengantar Anak Sekolah Selain sebagai Wakil Rektor, Prof Kuncoro juga sebagai Reviewer Nasional DP2M Dikti Jakarta, Reviewer Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) serta juri Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Meski demikian, Prof Kuncoro tetap meluangkan waktu untuk mengantar putra-putrinya sekolah. “Pokoknya selagi tidak sedang dinas luar, saya pasti mengantar anak saya sekolah. Sehingga pukul 6 pagi pasti saya sudah keluar rumah, anak kadang sarapan di dalam mobil. Jangan heran kalau lihat mobil saya ada piring. Dari yang masih duduk SD hingga anak saya yang duduk SMA, kalau berangkat saya antar. Kemudian yang jemput istri saya,” katanya. Menurutnya, bisa mengantar anak sekolah itu menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Tak lupa, Prof Kuncoro juga senantiasa mengajarkan putra-putrinya untuk menjalankan sholat berjamaah di masjid. Dwi Hastuti

Nama : Prof Dr Kuncoro Diharjo ST MT Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 3 Januari 1971

Riwayat Pendidikan

• S-3 Teknik Mesin UGM 2008 • S-2 Teknik Mesin UGM 2000 • S-1 Teknik Mesin UGM 1996 Riwayat Penghargaan

• Juara II Lomba Inovasi Berbasis Paten Bidang Mekanik Tingkat Nasional dalam Rangka Peringatan HKI Sedunia ke-10 Dirjen HKI, Jakarta 2010 • Peringkat VI Dosen Berprestasi Tingkat Nasional, 2010. • Peringkat I Dosen Berprestasi Tingkat UNS, 2010. • Peringkat II Dosen Berprestasi Tingkat UNS, 2009. • Juara 1 Presenter Seminar Hasil Penelitian Fundamental, DP2M Dikti Jakarta, 2008. • Peringkat III Dosen Berprestasi Tingkat UNS, 2004. • Peringkat I Diklat Pneumatik di Festo Didactic, FESTO Jakarta, 1998.


RAGAM

EDISI AGUSTUS 2019

09

Foto: Humas UNS/ Haryono

UNS Cetak Pengusaha lewat PMW

Pembina PPKwu LPPM UNS, Dr Eddy Tri Haryanto (kiri) saat mengunjungi kios milik penerima PMW tahun 2018.

SEBELAS MARET – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta konsisten mencetak pengusaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Tahun 2018 kemarin, sebanyak 87 mahasiswa dari berbagai fakultas di UNS lolos memperoleh bantuan modal usaha yang totalnya mencapai Rp 580 juta.

Pembina Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Dr Eddy Tri Haryanto mengatakan, peminat mahasiswa untuk mengikuti PMW relatif tinggi. Tahun 2018 kemarin, sekitar 400-an mahasiswa mendaftar untuk mengikuti PMW.

“Setelah kita seleksi, yang layak untuk mendapatkan dana bantuan modal terdapat 87 orang,” terang Eddy di sela-sela menggelar acara Monitoring dan Evaluasi PMW, Selasa (30/7/2019). Dari 87 mahasiswa yang terpilih tersebut, sebagian besar menggeluti usaha kuliner, fashion serta kerajinan tangan. “Jadi

sekarang arahnya lebih banyak ke ekonomi kreatif. Kenapa memilih ekonomi kreatif, karena modal yang dikeluarkan sedikit dan memiliki prospek yang luar biasa,” imbuh Eddy. Eddy menambahkan, melalui PMW ini, diharapkan mampu merubah pola pikir mahasiswa agar setelah lulus mampu berwirausaha. Melalui program tersebut, mahasiswa dibina dan diarahkan untuk menjadi wirausaha mandiri. “Jadi modal yang diberikan kepada mahasiswa yang lolos PMW tidak sama, tergantung dengan jenis usahanya. Ya rata-rata antara Rp 7-8 juta,” imbuhnya. Kemudian di tahun 2019 ini, penerima PMW meningkat menjadi 110 mahasiswa. Tiap tahun, dari PPKwu LPPM UNS terus melakukan evaluasi terhadap mereka yang menerima bantuan modal melalui PMW ini. “Jadi setelah tiga tahun kami evaluasi, yang berhasil dan menekuni usaha tersebut sebesar 30-40 persen. Angka tersebut sudah luar biasa karena memang untuk mencetak pengusaha itu tidak mudah. Pengusaha harus memiliki sifat yang tidak mudah menyerah dalam mengembangkan usahanya,” ujar Eddy. Dengan menjadi pengusaha ini, setelah lulus para mahasiswa

ini bisa mandiri karena tidak bingung mencari pekerjaan. Mahasiswa PMW ketika lulus sudah memiliki penghasilan dan banyak dari mereka yang sudah memiliki karyawan. Sementara itu, salah satu Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Oksa Wisnu yang lolos PMW 2018 mengaku senang bisa memperoleh bantuan modal melalui program tersebut. “Dengan bantuan modal dari PMW ini, saya bisa mengembangkan usaha cuci sepatu dengan membuka kios di Pasar Panggung Rejo, Jebres,” ujar Oksa. Dari usahanya tersebut, Oksa sekarang sudah memiliki tiga karyawan dengan tugas satu sebagai tenaga antar jemput sepatu, satu orang admin dan satu orang jaga kios. “Nama kios saya Solo Clean Shoes, kami menerima cuci sepatu, whitening sepatu, memperbaiki sepatu yang rusak dan sejenisnya. Dan kami siap antar jemput untuk wilayah Solo,” ujar Oksa. Misal nanti Oksa sudah lulus, ia memiliki harapan untuk bisa lebih mengembangkan usahanya. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET— Dengan menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan sosialisasi pemanfaatan sistem Repositori Ilmiah Nasional (RIN) untuk peneliti. Sosialisasi dilakukan di gedung LPPM UNS, Senin (29/7/2019) dengan dihadiri oleh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di eks Karisidenan Surakarta. Kepala Bagian Repositori dan Koordinator Kegiatan Sosialisasi RIN LIPI, Noorika Retno Widuri mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan kualitas penelitian di Indonesia, diperlukan suatu Sistem Pengelolaan Data dan Karya Ilmiah di Indonesia. “Dengan demikian maka setiap orang termasuk peneliti dapat melihat, mengakses dan memanfaatkan kembali data penelitian, dalam bentuk kolaborasi penelitian dengan peneliti pemilik data sebelumnya. Oleh karena itu,

kebutuhan atas pengelolaan koleksi data penelitian menjadi penting,” kata Noorika di selasela acara. Noorika menambahkan perlunya keseriusan pengelolaan data penelitian di lembaga litbang dan perguruan tinggi menjadi fokus utama keberhasilan dalam implementasi sistem dan layanan RIN. Sejak terbitnya Peraturan Kepala (Perka) LIPI No.12 Tahun 2016 tentang Repositori dan Depositori di LIPI dan Perka LIPI No.1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI, tugas dan fungsi Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah (PDDI) bergeser dari pengelola dokumentasi dan informasi ilmiah menjadi pusat pengelola data penelitian di Indonesia. Pada tahun 2016 juga, PDDI membangun sistem RIN dengan aplikasi Dataverse yang kini dapat diakses secara online melalui http://rin.lipi.go.id/ dan https://data.lipi.go.id/. Melalui sistem RIN, pemilik data (peneliti dan akademisi) memiliki otoritas penuh untuk

menyimpan, mengakses, dan mendiseminasikan data penelitiannya sesuai yang ia kehendaki, apakah dibuka dan ditutup. PDDI sebagai penyedia sistem RIN hanya sebagai fasilitator integrasi data penelitian di Indonesia. Terkait itu, pemilik data perlu memiliki kesadaran tinggi untuk mendepositkan dan berbagi data penelitiannya untuk kemajuan Ilmu dan Teknologi (Iptek) nasional. Pemanfaatan sistem RIN mengacu pada prinsip FAIR yaitu Findable, Accessible, Interoperable, and Reusable. “Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini yaitu memberikan pemahaman tentang pemanfaatan sistem RIN dan kebijakannya. Lalu membangun kesadaran peneliti, akademisi dan pemilik data penelitian agar datanya dapat dikelola secara FAIR, membangun semangat open data dan open science untuk peningkatan kualitas penelitian (sitasi dan impact factor) dan membangun inisiasi kerjasama dalam pemanfaatan sistem RIN di lingkungan

Foto: Humas UNS/ Haryono

LIPI Sosialisasikan Pemanfaatan Sistem RIN untuk Peneliti

Kepala LPPM UNS, Prof Widodo Muktiyo saat memberikan sambutan di acara sosialisasi pemanfaatan sistem Repositori Ilmiah Nasional (RIN) yang diselenggarakan di LPPM UNS.

perguruan tinggi,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala LPPM UNS, Prof Widodo Muktiyo mengatakan, kegiatan ini sangat bagus untuk membangun dunia penelitian di Indonesia. Dan semoga seluruh peneliti dan akademisi bisa memanfaatkan layanan yang diberikan oleh LIPI ini. Dengan kegiatan kerjasama ini merupakan langkah awal

yang baik dalam rangka sinergi mewujudkan program nasional pengelolaan data penelitian di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Penunjukkan LPPM UNS sebagai lembaga mitra PDDI LIPI diharapkan dapat menjadi focal point kegiatan pemanfataan sistem RIN di wilayah Solo Raya. Dwi Hastuti


10

EDISI AGUSTUS 2019

CIVITAS BICARA

Selamat Datang Maru

Foto: Humas UNS/ Haryono

Selamat datang untuk Mahasiswa Baru (Maru) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun akademik 2019/2020. Selamat bergabung menjadi mahasiswa UNS, ukir prestasi setinggi-tingginya melalui gerbang UNS. Natasha, FKIP UNS

Salut dengan Latihan Paskibra UNS

Melihat perjuangan para mahasiswa yang terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Merah Putih Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta saat latihan didepan Gedung Rektorat UNS sangat luar biasa. Meski panas, namun semangatnya terus membara untuk latihan dari siang sampai malam. Semoga sukses semuanya. Vina, FP UNS

Selamat kepada yang Lolos Pimnas Saya ucapkan selamat kepada mahasiswa UNS yang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) nya lolos masuk ke Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun 2019 di Bali. Semoga bisa mengharumkan nama UNS. Fahri, FT UNS

Pondok ASI

Bolehkan mahasiswa magister menitipkan bayi di Pondok ASI UNS? Kalau boleh biaya penitipan berapa ya? Terimakasih. Risti, Pascasarjana UNS

!

Kirim komentar atau opini kamu soal UNS ke : SMS/WA : 085 647 207 865 Email : dwihastuti146@gmail.com

SAATNYA BERIKLAN

Komunikasikan Produk atau Jasa Anda di Koran Ini. HUBUNGI :

Koran Sebelas Maret

085 647 207 865

!


KARYA

EDISI AGUSTUS 2019

11

Foto: uns.ac.id

Mahasiswa KKN Berikan Penyuluhan Hidroponik

Mahasiswa UNS yang sedang mengikuti KKN di Kabupaten Sragen menggelar kegiatan Penyuluhan Hidroponik untuk warga desa setempat.

SEBELAS MARET -- Sebagai salah satu wujud implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa-mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten

Sragen menggelar kegiatan Penyuluhan Hidroponik untuk warga desa setempat. Kegiatan penyuluhan yang digelar pada Kamis (25/7/2018) tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan yang digelar oleh pihak Kecamatan Ngrampal

bekerjasama dengan mahasiswamahasiswi UNS dalam rangka optimalisasi potensi pertanian yang ada di Desa Gabus, Desa Klandungan dan Desa Kebonromo. Materi penyuluhan hidroponik langsung disampaikan oleh salah seorang pengusaha yang terjun

dibidang hidroponik, Nurcholis. Dalam kegiatan tersebut, warga Desa Gabus, khususnya kaum ibu-ibu, diberikan sejumlah materi mengenai cara-cara pembuatan hidroponik, mulai dari hiroponik yang sederhana hingga pembuatan hidroponik kompleks dengan menggunakan teknologi yang tinggi. “Kami juga mengajarkan apa itu sistem hidroponik wick system (sistem sumbu), rakit apung dan hidroponik Deep Floating Technique (DFT),” terang Sandy Sidik salah satu tim KKN UNS seperti dikutip dari uns.ac.id. Tidak hanya memperkenalkan teknik bercocok tanam dengan cara hidroponik, namun mahasiswa-mahasiswi UNS juga berkeinginan agar melalui penyuluhan hidroponik ini warga Desa Gabus dapat memanfaatkannya sebagai peluang usaha. Sayuran yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah sayuran pakcoy, kangkung dan selada.

Ketiga sayuran tersebut dipilih sebab sayuran-sayuran tersebut dirasa cocok dan mudah untuk dimanfaatkan oleh warga Desa Gabus. Setelah kegiatan penyuluhan usai, mahasiswa-mahasiswi UNS KKN Gabus juga masih menggelar acara sharing seputar hidroponik di Balai Desa Gabus, Minggu (4/8/2019) Dalam kesempatan itu, mahasiswa UNS, Ferdifta Wahyu Anggita dari Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) memberikan sejumlah informasi tambahan mengenai hidroponik secara lebih dalam bersama warga Desa Gabus. Selain di Desa Gabus, mahasiswa-mahasiswi UNS yang menggelar KKN di Kabupaten Sragen, juga menggelar acara penyuluhan efisiensi penggunaan pupuk di Desa Kebonromo dan pelatihan pembuatan pupuk kompos di Desa Klandungan. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET – Waduk Cengklik yang terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali memang sudah lama dikenal sebagai salah satu objek wisata lokal, khususnya bagi masyarakat Solo dan Boyolali yang menginginkan wisata murah, mudah, dan mengasyikan tanpa perlu merogoh kocek yang dalam. Meski sudah lama dikenal sebagai salah satu objek wisata, ternyata Waduk Cengklik tidak sepenuhnya mengalami kemajuan yang signifikan. Hal itu disebabkan akibat kurang maksimalnya usaha warga Desa Ngargorejo untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Waduk Cengklik. Dengan memperhatikan kondisi tersebut, Tim Program Hibah Bina Desa (PHBD) Keluarga Mahasiswa D3 Agribisnis Pertanian (Gamagrita) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenritekdikti) terdorong

untuk mengembangkan potensi lokal yang dimiliki oleh Desa Ngargorejo. Tim PHBD Gamagrita yang bermitra dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) “Ngudi Makmur Marsudi” Desa Ngargorejo mencanangkan sebuah terobosan untuk mewujudkan rencana tersebut. Terobosan yang mereka canangkan adalah Ceng-Klik, local startup dan food truck sebagai usaha pemberdayaan kreatif berbasis potensi daerah untuk branding pariwisata Waduk Cengklik, Boyolali. “Konsep food truck dipilih karena efisiensi tempat, portable dan sedang hits di kalangan milenial. Food truck juga dapat berfungsi sebagai destinasi baru dan media promosi Waduk Cengklik,” ujar salah satu anggota dari PHBD Gamagrita FP UNS, Cicik Lailatul Makhbubah seperti dikutip dari uns.ac.id. Selain itu, startup dapat menawarkan adopsi inovasi teknologi berbasis aplikasi untuk menginformasikan berbagai produk yang dijual oleh KWT melalui katalog digital, lokasi

Foto: uns.ac.id

Ceng-Klik, Terobosan Mahasiswa FP Majukan Wisata Waduk Cengklik

Tim PHBD Gamagrita UNS memberikan pelatihan Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Industri Kreatif dengan Digital Marketing yang digelar pada Sabtu (6/7/2019) bertempat di Aula Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

food truck dan profil wisata Cengklik. Sebagai langkah awal untuk merealisasikan program tersebut, Tim PHBD Gamagrita memberikan pelatihan “Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Industri Kreatif dengan Digital Marketing” yang digelar pada Sabtu (6/7/2019) bertempat di Aula Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Kegiatan ini dilakukan dalam

dua tahap, yaitu penyampaian materi dan praktek pembuatan produk serta pengemasan. Pemaparan materi “Strategi Pemasaran Produk Lokal di Era Milenial” disampaikan oleh Rysca Indreswari, S. Pt., M. Si. Sedangkan sosialisasi aplikasi Ceng-Klik untuk pemasaran secara online serta praktek pembuatan sambal beraneka varian, rice bowl dan minuman herbal (beras kencur, kunyit asam dan teh sereh) disampaikan oleh

Tim PHBD Gamagrita. Direncanakan pada akhir bulan Agustus tahun ini, Tim PHBD Gamagrita akan memperkenalkan program Ceng-Klik di Waduk Cengklik, bersama dengan KWT, warga Desa Ngargorejo, pihak Kemenristekdikti, dinas terkait, serta berbagai pihak yang turut mendukung terobosan yang dilakukan oleh Tim PHBD Gamagrita UNS. Dwi Hastuti


12

EDISI AGUSTUS 2019

PRESTASI

Peringkat Dunia UNS Versi Webometrics Meningkat

http://www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia%20

SEBELAS MARET – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dinobatkan menjadi kampus terbaik ke - 1.319 di tingkat dunia versi Webometrics pada bulan Agustus tahun 2019 ini. Sedangkan untuk skala nasional menurut Webometrics, UNS menduduki peringkat ke-7. Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho saat menggelar Jumpa Pers dengan wartawan di Ruang Sidang 1 Gedung Rektorat UNS, Jumat (2/8/2019) mengatakan, Webometrics merupakan lembaga pemeringkatan internasional asal Spanyol yang melakukan rilis peringkat universitas terbaik di seluruh dunia yang tergolong dalam World Class University (WCU). Lembaga ini menilai kemajuan sebuah universitas berdasarkan websitenya. Pertimbangan lainnya juga berdasarkan berbagai kegiatan ilmiah yang ditopang oleh proses terwujudnya tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan penguatan tatakelola

infrastruktur yang terintegrasi dalam kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini dapat dilihat dari suasana akademik yang sehat, manajamen tatakelola institusional yang baik, serta mutu mahasiswa yang berprestasi. “UNS sebagai universitas yang berproses menjadi WCU, tentunya dengan baik mengimplementasikan syaratsyarat tersebut dengan kontenkonten publikasi yang tersaji melalui website,” terang Prof Jamal. Prof Jamal menambahkan, lebih dari 27.000 perguruan tinggi di seluruh dunia mengikuti penilaian ini. “Webometrics mengapresiasi UNS berada pada peringkat ke-7 di Indonesia dan 1.319 di tingkat dunia,” imbuhnya. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika UNS. Peringkat tersebut membuktikan bahwa UNS juga bisa bersaing menjadi kampus yang maju dengan memanfaatkan teknologi serta

punya posisi yang baik di level nasional maupun internasional. “Ini merupakan buah kerja keras bersama oleh seluruh civitas akademika UNS, kemudian dengan stakeholder baik internal maupun eksternal, warga kampus, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS bersama seluruh alumni yang pernah mengenyam bangku kuliah di UNS supaya kampus tercinta ini menjadi semakin maju dan mendunia,” ujar Prof Jamal. Perangkingan Webometrics ini diumumkan dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli. Untuk kriteria penilaian berdasarkan pada traffic informasi yang ada dalam semua web domain universitas seperti pada uns.ac.id. Meskipun penilaian dilakukan melalui traffic informasi universitas, metode ini cukup efektif untuk melihat aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi berjalan dengan baik atau tidak. Bulan Januari Tahun 2019, UNS berada di rangking 1.678 dunia dan 8 nasional. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET– Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Voca Erudita Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dengan mengikuti dua kompetisi Paduan Suara Internasional di Italia, yaitu pada ajang 58th Seghizzi International Choral Singing Competition di Gorizia dan 8th International Choir and Orchestra Festival di Florence, Italia dan berhasil menyabet 8 penghargaan dari kedua kompetisi tersebut. PSM Voca Erudita mengikuti kompetisi paduan suara yang diselenggarakan di dua kota berbeda, yaitu Kota Gorizia dan Kota Florence, Italia, yang diselenggarakan pada 19 hingga 22 Juli 2019 dan 24 hingga 26 Juli 2019. Didampingi oleh pembina, Prof. Dr. Ir. Susy Susmartini MSIE, satu official, dan dipandu oleh 2 konduktor, Redi Sabtono S.Sn dan Ardian Dika Adhyatma S.Sn, serta tim yang terdiri dari 34 penyanyi, rombongan PSM Voca Erudita memulai kompetisi pertama pada 58th Seghizzi International Choral Singing Competition yang merupakan salah satu kompetisi paduan suara internasional tertua dan bergengsi di Eropa yang diselenggarakan di Kota Gorizia, Italia. Kelompok paduan suara yang tergabung dalam ajang tersebut telah melalui berbagai tahap audisi dan Voca Erudita terpilih menjadi satu-satunya perwakilan dari

Indonesia yang berkesempatan menunjukkan kemampuannya di mata dunia melawan 12 paduan suara dari 10 negara yang berbeda. Dalam kompetisi ini, Voca Erudita mengikuti 2 kategori lagu, yaitu kategori 1D “Historical Period since 1911 to the present day” dan kategori 2A “Folk and traditional songs”. Voca Erudita berhasil menjadi salah satu dari 6 paduan suara yang masuk dalam Babak Grand Prix dan harus melawan 5 paduan suara terpilih lainnya yang berasal dari Austria-Lithuania, Kanada, Filipina, Jepang, dan Ukraina. Pada ajang ini Voca Erudita berhasil menyabet 4 penghargaan yaitu 4th Place of category 1D “Historical Period since 1911 to the present day”, 3rd Place of category 2A “Folk and traditional songs”, Prize Choreography and Costumes, dan 4th Place of 31st Grand Prix Seghizzi. Perjalanan PSM Voca Erudita UNS berlanjut pada kompetisi kedua yaitu 8th International Choir and Orchestra Festival yang merupakan kompetisi paduan suara dan orkestra yang diadakan di jantung kota Florence, Italia. Pada kompetisi ini, Voca Erudita mengikuti kategori A “Mixed Choir Adults” dan kategori M “Modern and Contemporary Music”. Dengan tim yang sama yang telah dipilih melalui sistem audisi, PSM Voca Erudita UNS kembali menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia di kompetisi ini dan melawan 14 peserta dari 6 negara

berbeda. Usaha Voca Erudita dalam kompetisi kedua ini pun membuahkan hasil dengan menyabet 4 penghargaan yaitu 1st Place of Category A “Mixed Choir Adults”, 1st Place of Category M “Modern and Contemporary Music”, The Best Performance of Italian Composers Work “Vezzosi Augelli by Luca Marenzio” dan berhasil mendapatkan The Golden David sebagai penanda Grand Champion of 8th International Choir and Orchestra Festival. Mengenai penghargaan The Golden David, Muhammad Hazim Fauzi, selaku Ketua PSM Voca Erudita menjelaskan bahwa penghargaan tersebut diraih Voca Erudita sebagai kelompok Paduan Suara yang memiliki performance terbaik dalam menginterpretasikan lagu yang dibawakan dalam setiap kategori sekaligus dipilih sebagai peserta terbaik dalam ajang 8th International Choir and Orchestra Festival. Disela-sela rangkaian kegiatan di Italia, PSM Voca Erudita UNS memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Italia melalui rangkaian konser misi budaya yang digelar di kota Mossa dan beberapa gereja di kota Florence, Italia. Adanya koreografi arahan koreografer Paulus Krisna Wisnumurti mempermanis penampilan PSM Voca Erudita dalam membawakan lagu-lagu daerah yang memukau masyarakat Italia dalam kategori folklore dan saat konser misi

Foto: Dokumentasi

PSM Voca Erudita UNS Harumkan Nama Indonesia di Italia

PSM Voca Erudita saat tampil di Italia.

budaya. Setelah melalui rangkaian latihan keras selama kurang lebih lima bulan serta berbagai kegiatan galang dana yang dilakukan sebagai salah satu dari kerja keras yang dilakukan selama ini, tak lupa PSM Voca Erudita UNS mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan dari berbagai pihak sehingga Voca Erudita dapat menuai prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. “Terima kasih sebesar-besarnya kepada Rektor UNS beserta jajarannya, dan sivitas akademika UNS, serta berbagai pihak yang

sudah mendukung kami dalam berbagai bentuk dukungan sehingga dapat mengikuti kompetisi dan Puji syukur kami dapat membawakan hasil yang membanggakan Universitas, kota Solo, dan bangsa Indonesia” ujar Maria Vegasari, Ketua Pemberangkatan PSM Voca Erudita UNS ke Italia. PSM Voca Erudita UNS berharap dapat dikenal oleh masyarakat lebih luas dan menginspirasi para pemuda Indonesia agar terus menjunjung nasionalisme dan mengukir prestasi dimanapun berada. Dwi Hastuti


RISET

EDISI AGUSTUS 2019

13

SEBELAS MARET--Mahasiswa Perancis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ketangguhan kota di Solo. Mahasiswa tersebut bernama Alexandre Gaudry. Ia merupakan mahasiswa Magister Sciences Po Toulouse France yang mengikuti program inbound mahasiswa asing di Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Selama 5 bulan Alexandre bekerja dan menggunakan fasilitas - Laboratorium Urban Rural Design and Conservation (URDC). Kegiatan inbound mahasiswa ke Solo dilakukan sebagai kegiatan penulisan tugas akhir tesis mahasiswa. Pembimbingan tesis dilakukan oleh kedua belah pihak dari Program Magister Arsitektur UNS oleh Dr. Eng Kusumaningdyah NH, ST, MT dan Prof Catherine Baron dari Sciences Po Toulouse, France. Alexandre melakukan riset tesis berkaitan dengan isu Urban Resilience (ketangguhan kota) – Kampung Kota. Mengambil isu mengenai Urban Resilience – Kampung Kota, Alexandre berkeinginan untuk dapat melihat lebih dalam berkaitan dengan Komunitas Tangguh dan Pembangunan Berkelanjutan di Kampung Sangkrah dan Kampung Gajah

Putih Kota Surakarta. Saat ini yang dipotret oleh Alexandre adalah kampung yang telah banyak mendapat intervensi program yang membuat Kampung Kota menjadi lebih tangguh. Yang menjadi ketertarikan Alexandre dalam riset ini apakah dapat di pertimbangkan bahwa pengelolaan Kampung Kota di Solo bisa menjadi model pengelolaan kampung yang berkelanjutan pada umumnya. Terjun di Kampung Sangkrah dan Kampung Gajah Putih Surakarta, Alexandre menjumpai keduanya sama-sama memiliki gerakan komunitas yang aktif. Kemudian Kampung Sangkrah masih menghadapi permasalahan banjir tahunan. Sedangkan di Kampung Gajah Putih mereka masih menghadapi permasalahan pengelolaan sampah. Berkaitan dengan pertumbuhan populasi demografi yang pesat dan adanya perubahan iklim dapat dikatakan secara fisik kampung Sangkrah dan Kampung Gajah Putih tidak sepenuhnya dikatakan tangguh, meskipun begitu kedua kampung ini memiliki organisasi sosial yang sangat kuat. Hal ini menjadi potensi besar menciptakan kampung yang tangguh. “Jadi kedua kampung, Kampung Sangkrah dan Kampung Gajah Putih bisa dikatakan sebuah contoh kampung tangguh,” kata Alexandre,

Foto: Sebelas Maret/ Dwi Hastuti

Mahasiswa Perancis Teliti Ketangguhan Kota di Solo

Alexandre Gaudry

Rabu (31/7/2019). Alexandre merekomendasikan adanya komunikasi yang lebih baik antara Pemerintah dan warga kampung kota agar kebutuhan infrastruktur dan layanan kota lebih terjangkau. Selama di UNS, Alexandre juga mengikuti perkuliahan Kampung Kota

yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur FT UNS selama 1 semester. Alexandre juga mengikuti program pengabdian masyarakat bersama mahasiswa S1 Arsitektur pembuatan “Green Canopy” Kampung Sangkrah. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MOU yang ditandatangani oleh Dekan FT

UNS, Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad, MT bersama Direktur Sciences Po Toulouse France, Prof Olivier Brossard awal tahun 2019. Kegiatan bilateral ini sebelumnya telah diawali dengan program exchange visiting professor yang telah dilakukan sejak tahun 2017. Dwi Hastuti

Foto: Humas UNS/ Haryono

UNS Panen Padi Hitam Intan Semar

Ketua LPPM UNS, Prof Dr Widodo Muktiyo saat melakukan panen padi hitam di Persawahan Desa Ngijo Wetan, Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (30/7/2019).

SEBELAS MARET — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan panen padi hitam yang diberi nama Intan Semar, di Persawahan Desa Ngijo Wetan, Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (30/7/2019). Panen dilakukan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Prof Dr Widodo Muktiyo. Tim Peneliti Padi Hitam UNS dibawah pimpinan Prof Sutarno telah mengembangan varietas unggul padi hitam sejak

tahun 2015. Yaitu diawali dengan mengerjakan proses pemuliaan padi hitam jenis Cempo Ireng. Prof Sutarno mengatakan, tanaman asli Cempo Ireng sangat tinggi, hampir setinggi manusia berdiri, dan umurnya sangat panjang yaitu 140 hari. Meskipun jenis Cempo Ireng telah dijual bebas di pasaran sebagai benih, ternyata kualitas tanamannya belum seragam. Langkah-langkah pemuliaan dimulai dengan memberikan radiasi-gamma pada benih dengan dosis 200 Gy dan

300 Gy di PAIR BATAN Jakarta Selatan. “Benih ini kemudian ditanam, diseleksi kualitas tanamannya terutama seleksi berdasarkan umur cepat berbunga dan ketinggian tanaman. Benih hasil seleksi kemudian ditanam lagi, seleksi, ditanam lagi hingga generasi tanaman M5 sudah menunjukkan sifat seragam baik umur dan ketinggian,” ujar Prof Sutarno. Menurut Prof Sutarno,

tinggi tanaman saat ini sudah mencapai 110-120 Cm dengan umur tanaman 100 Hari Sesudah Tanam (HST) dengan kondisi tanaman yang subur, kini ditanam di Desa Ngijo Wetan, Tasikmadu Karanganyar. Tim juga telah mencoba menanam di Daerah Taru, Gatak, Sukoharjo dan Pakahan, Jogonalan, Klaten, hasilnya sangat menyenangkan karena tidak pernah gagal. “Setengah gagal terjadi ketika tanam M3 terkena angin besar, saat itu tinggi tanaman masih sangat menjulang,” ujarnya. Prof Sutarno menambahkan, serangan hama sundep di Klaten dialami oleh padi hitam, tetapi proses recovery-nya cukup bagus. Hama tikus yang menyerang Tasikmadu juga mengakibatkan kerusakan tanaman di umur awal, tetapi selanjutnya dapat diatasi. Sementara itu, menurut Prof Sutarno, kegiatan pemuliaan ini sebagian besar didukung oleh dosen dan mahasiswa dari Fakultas Pertanian di bawah bimbingan Prof Bambang Pujiasmanto, Prof Nandariyah dan Dr Parjanto. Kemudian kajian di Fakultas MIPA dibimbing Prof

Ari Handono Ramelan, Riyatun MSi dan Suharyana MSc. Saat ini, kata Prof Sutarno, bulan Juli 2019 sudah diperoleh 6 Galur Harapan yang siap diuji ketahanan hama dan penyakitnya, ketahanan terhadap musim dan lokasi penanaman, serta uji daya hasil. Uji ini harus dilakukan di laboratorium berkompeten yaitu di Balai Padi Sukamandi Jawa Barat. Hal ini merupakan langkah berat dengan biaya yang cukup mahal. Setelah serangkaian hasil uji diperoleh maka siap didaftarkan di Departemen Pertanian untuk dikeluarkan sertifikat sebagai benih unggul. Sementara itu, Prof Bambang Pujiasmanto menambahkan, bahwa dukungan dari pemegang kebijakan dalam hal ini UNS sangat diharapkan untuk mendukung tim mencapai citacita besar melepaskan varietas baru padi hitam dengan nama Intan Semar ini. “Padi hitam ini memiliki manfaat yaitu antioksidan, sehingga diharapkan masyarakat mulai beralih untuk mengkonsumsi padi hitam karena lebih sehat,” kata Prof Bambang. Dwi Hastuti


14

EDISI AGUSTUS 2019

INFO


DISPLAY

Foto-foto : Humas/ Haryono

PKKMB UNS 2019

EDISI AGUSTUS 2019

15


16

EDISI AGUSTUS 2019

KIPRAH

Foto: Humas UNS/ Haryono

Rektor UNS Serahkan Hewan Kurban

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho menyerahkan hewan kurban secara simbolis kepada LAZIS UNS melalui program Kurban Sampai Pelosok 2019.

SEBELAS MARET — Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Jamal Wiwoho menyerahkan hewan kurban secara simbolis kepada LAZIS UNS melalui program Kurban Sampai Pelosok 2019. Hewan kurban yang diserahkan yaitu sebanyak 235 kambing dan 13 sapi. Penyerahan hewan kurban secara simbolis dilakukan usai menggelar Sholat Idul Adha 10 Dzulhijah 1440 H di Halaman Gedung Dr Prakoso, Minggu (11/ 8/2019). Dalam Sholat Idul Adha tersebut, bertindak sebagai Khotib yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, Prof Ahmad Yunus dan sebagai Imam adalah mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UNS, Muhammad Hadziq Munajih. Ribuan jamaah yang berasal dari kalangan masyarakat, mahasiswa dan sivitas akademika UNS memadati halaman

gedung pusat dr. Prakosa untuk mengikuti Sholat Idul Adha 10 Dzulhijah 1440 H. Dalam Khotbahnya, Prof Ahmad Yunus mengatakan bahwa ibadah kurban tahunan yang umat Islam laksanakan adalah bentuk i’tibar atau pengambilan pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. “Setidaknya ada tiga pesan yang bisa kita tarik dari kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta ritual penyembelihan hewan kurban secara umum,” ujar Prof Yunus. Lanjut Prof Yunus, sedekah daging hewan kurban hanyalah simbol dari makna kurban yang sejatinya sangat luas, meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu dan lain sebagainya. Prof Yunus menekankan bahwa pengorbanan merupakan manifestasi dari kesadaran

Marsha Maurilla Indah Prasetya Wati

Ilham Wisnu Tri Atmaja

Raih Gelar Putri Persahabatan Solo 2019

Persembahkan Medali Emas pada Cabor Petanque

Foto: uns.ac.id

B

U

Foto: uns.ac.id

udaya Jawa sebagai salah satu identitas masyarakat Kota Solo memang sudah sepatutnya wajib untuk dilestarikan oleh generasi muda. Seperti yang dilakukan oleh Marsha Maurilla Indah Prasetya Wati, mahasiswi asal Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang pada Sabtu (3/8/2019) lalu terpilih sebagai Putri Persahabatan Solo 2019 ini memiliki alasan tersendiri untuk menjadi bagian dalam pelestari budaya Jawa di kota bengawan ini. “Banyak anggapan bahwa generasi muda tidak lagi peduli dengan budayanya. Padahal kenyataannya banyak anak muda yang juga masih nguri-uri budaya, khususnya budaya Jawa,” ujar Marsha saat ditanyai mengenai alasannya mengikuti gelaran Pemilihan Putra-Putri Solo (PPS) 2019 seperti dikutip dari uns.ac.id. Sebagai salah satu Finalis PPS 2019, Marsha pastinya dituntut untuk menjadi role model bagi anak muda di Kota Solo, baik dalam berkepribadian maupun dalam berpenampilan. Sesuai dengan salah satu tugas yang diembannya dalam mempromosikan pariwisata Kota Solo, Marsha berharap agar identitas budaya Jawa yang dimiliki oleh Kota Solo tetap dilestarikan. Sebab baginya, hal tersebut merupakan salah satu nilai jual utama yang dapat ditawarkan oleh Kota Solo dalam menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Sebelum dinobatkan sebagai Putri

kita sebagai makhluk sosial. Bayangkan, bila masing-masing manusia sekadar memenuhi ego dan kebutuhan sendiri tanpa peduli dengan kebutuhan orang lain, alangkah kacaunya kehidupan ini. “Orang perlu mengorbankan sedikit waktunya, misalnya, untuk mengantri dalam sebuah loket penjualan tiket, bersedia menghentikan sejenak kendaraannya saat lampu merah lalu lintas menyala, dan lain-lain. Sebab, keserakahan hanya layak dimiliki para binatang. Di sinilah perlunya kita “menyembelih” ego kebinatangan kita, untuk menggapai kedekatan kepada Allah. Karena esensi kurban adalah solidaritas sesama dan ketulusan murni untuk mengharap keridhaan Allah,” terang Prof Yunus. Dwi Hastuti

Marsha Maurilla Indah Prasetya Wati (tiga dari kiri) terpilih sebagai Putri Persahabatan Solo 2019. Persahabatan Solo 2019, Marsha terlebih dahulu harus mengikuti serangkaian tahapan sebelum akhirnya terpilih menjadi finalis pada Malam PPS 2019. Seperti tes tertulis mengenai wawasan pariwisata Kota Solo, pengetahuan umum, bahasa Inggris, tata karma, serta tes public speaking. Dalam tes public speaking, Marsha bersama para peserta PPS lainnya diberikan tema yang sesuai dengan tema Pemilihan PPS tahun 2019, yaitu “Solo The Spirit of Indonesia.” Selain itu, Marsha juga harus menghadapi tes wawancara dan tes minat bakat. Bagi mahasiswi kelahiran Solo, 28 September 2000 ini, kesempatannya untuk bergabung bersama PPS merupakan hal yang berharga. Sebab baginya, di PPS inilah ia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi

yang dimilikinya sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan pariwisata Kota Solo. “Saya memilih PPS sebagai wadah saya untuk mengembangkan potensi yang saya miliki. Saya juga memilih PPS sebagai wadah saya untuk berkontribusi dalam melestarikan budaya Jawa serta mempromosikan pariwisata Kota Solo,” katanya. Kedepannya dengan gelar sebagai Putri Persahabatan yang berhasil diraihnya, Marsha berharap agar ia dapat terus menjaga harmoni, kerukunan, dan semangat kekeluargaan diantara PPS yang lainnya. “Selempang hanyalah sebuah bonus bukan sebuah tujuan, PPS memiliki kewajiban yang sama yaitu membranding Kota Solo agar menarik bagi wisatawan,” pungkasnya. Dwi Hastuti

niversitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meraih medali emas dalam Cabang Olahraga (Cabor) Petanque Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Tengah (Jateng) 2019. Dalam babak final Cabor Petanque yang dihelat di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (26/7/2019) atlet Petanque UNS, Ilham Wisnu Tri Atmaja berhasil meraih medali emas. Ilham Wisnu Tri Atmaja yang merupakan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Kepelatihan Olahraga ini berhasil mempersembahkan medali emas bagi UNS pada kategori Single Man. “Dan Alhamdulillah dengan doa dan usaha saya dapat meraih medali emas setelah menang di final pada hari Jumat tanggal 26 Juli 2019. Dengan ini saya masuk Tim Pomnas mewakili Jateng yang akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan September 2019,” ujar Ilham Wisnu seperti dikutip dari uns.ac.id. Bagi UNS, hasil yang didapatkan Ilham pada Pomprov Jateng 2019 merupakan salah satu pencapaian yang sangat luar biasa bagi tim Petanque UNS. Sebab UNS tidak hanya membawa pulang medali emas saja, namun UNS juga berhak mengirimkan wakilnya dalam Cabor Petanque Jateng pada Pomnas 2019 yang rencananya akan digelar di Jakarta.

Supaya UNS mampu kembali menunjukkan tajinya di Pomnas 2019, sejumlah latihan dan persiapan sudah direncanakan oleh Pembina Petanque UNS, Dr Satria Yudi Gontara. Dalam mempersiapkan Pomnas 2019, Dr Satria akan menaikkan intensitas latihan agar atletnya lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi lawan-lawannya di Pomnas 2019 nanti. “Dan perjuangan Petanque masih panjang, oleh sebab itu atlet akan berlatih terus karena pasti lawanlawan yang akan dihadapi di Pomnas nanti lebih kuat. Untuk persiapan saya akan genjot atlet dengan program latihan dan mental supaya mendapatkan hasil yang bagus di Jakarta nantinya”, ujar Dr Satria Yudi Gontara yang juga merupakan dosen Fakultas Keolahragaan UNS. Dalam Cabor Petanque Pomprov Jateng 2019 sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah turut meramaikan panasnya perebutan medali emas. Perguruan tinggi tersebut diantaranya Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen. Dwi Hastuti


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.