Koran UNS Edisi Juli 2019

PEMINAT SBMPTN UNS TERTINGGI KEDUA DI INDONESIA - HAL. 12

Foto: Humas UNS/ Haryono

EDISI JULI 2019 | 16 HALAMAN FC

Mengabdi pada Ibu Pertiwi Rektor UNS Lepas 3.331 Mahasiswa KKN

Tim Voli UNS Juara di ANVC 2019

UNS jadi Tuan Rumah Forum SPI PTN se-Indonesia

02

EDISI JULI 2019

FOKUS UTAMA

Foto/ Dokumentasi

Bekali Soft Skill Mahasiswa lewat PKM

Tim PKM UNS sedang mengikuti Monitoring dan Evaluasi di Ruang Sidang 2 Gedung Rektorat UNS, 11-13 Juli 2019.

U

niversitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terus berupaya mendorong para mahasiswa untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiwa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Bidang Kemahasiswaan UNS terus melakukan sosialisasi di tiap-tiap fakultas untuk memberikan informasi terkait PKM. Ini dilakukan supaya banyak mahasiswa UNS tertarik dan memiliki motivasi untuk mengikuti PKM. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Dr. Fahru Nurosyid, S.Si., M.Si mengatakan awal mula dari Kemenristekdikti meluncurkan PKM ini lantaran melihat mahasiswa yang hanya memiliki orientasi kuliah semata. Padahal untuk menjadi mahasiswa atau lulusan yang sukses itu tidak hanya dengan bekal kognitif saja melainkan bekal soft skill juga diperlukan. Soft skill ini meliputi kemampuan komunikasi, kecakapan sosial, cara berbahasa, kemampuan mengelola orang, gaya kepemimpinan, dan bagaimana bereaksi terhadap situasi.

“Nah soft skill ini bisa diraih dengan mengikuti PKM,” terang Fahru.

Fahru mencontohkan ketika mahasiswa mengikuti PKM, mahasiswa tersebut akan banyak belajar. Pertama mereka akan belajar cara membuat proposal

dari mulai awal hingga akhir.

Kemudian mahasiswa tersebut juga akan belajar bagaimana melakukan komunikasi tertulis, kemudian seorang ketua tim harus belajar kepemimpinan yaitu bagaimana mengkoordinir anggotanya. Dan tidak hanya itu, mereka yang mengikuti PKM juga belajar bagaimana bisa melakukan presentasi yang baik atas proposal yang dibuat tersebut.

Dr. Fahru Nurosyid, S.Si.

“Banyak hal yang bisa diperoleh dengan mengikuti PKM. Ilmu pengetahun didapat karena dalam membuat proposal PKM tentu harus menguasai ilmunya, kemudian manajemen waktu karena mahasiswa harus pandai mengatur waktu antara kuliah dan pengerjakan proposal PKM. Sehingga ketika lulus, mereka tidak hanya pandai di bidang ilmu pengetahuan yang dipelajari namun juga memiliki soft skill,” imbuh Dengan latar belakang tersebut, di tahun 2001, PKM mulai dilanching dan sampai sekarang program tersebut masih berjalan. Dan PKM ini menjadi salah satu point penilaian akreditasi bagi perguruan tinggi.

“Dan kalau PKM ini bisa lolos hingga memasuki Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional (Pimnas), maka bisa menjadi nilai tambah untuk perguruan tinggi tersebut,” ujarnya.

Fahru yang juga sebagai Reviewer tingkat Nasional mengatakan bahwa secara nasional di tahun 2018 kemarin, proposal PKM masuk di Kemenristekdikti sebanyak 48.000. Dari total tersebut, sebanyak 21.000 proposal PKM lolos seleksi administrasi. “Dan yang lolos untuk didanai di tahun 2019 ini hanya 4.000 sekian proposal,” imbuh Fahru.

Kemudian untuk UNS sendiri, di tahun 2018 kemarin mengirimkan 700 proposal untuk mengikuti PKM. Dari 700 proposal tersebut, yang lolos didanai oleh Kemenristekdikti tahun 2019 yaitu sebanyak 41 proposal. Dengan nilai rata-rata satu proposal yaitu Rp 7 juta.

Untuk jenis PKM yang diikuti yaitu PKM Penelitian Eksakta (PKM PE), PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKM PSH), PKM Penerapan Teknologi, PKM Karsa Cipta (PKM KC), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM), PKM Kewirausahaan (PKMK) dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (GFK).

“Jadi proposal itu kita ajukan tahun 2018, kemudian yang lolos didanai untuk dijalankan di tahun 2019,” kata Fahru.

Dan dari 41 proposal yang lolos didanai tersebut belum tentu lolos mengikuti Pimnas yang akan di gelar di Universitas Udayana Bali. “Jadi masih akan diseleksi lagi oleh Kemenristekdikti. Kami berharap

ya minimal 20 persen bisa lolos mengikuti Pimnas. Tahun 2018 kemarin, dua PKM UNS yang berhasil lolos mengikuti Pimnas,” katanya.

Untuk itu, Fahru berharap kesadaran mahasiswa UNS untuk mengikuti PKM ini terus meningkat. Karena menurutnya, mengikuti PKM yang didasari kesadaran dan dipaksa oleh dosen itu hasilnya akan berbeda.

“Kalau sudah diniati dalam hati, maka dalam mengerjakan proposal PKM juga dilakukan dengan maksimal. Berbeda ketika dipaksa, maka hasilnya akan kurang maksimal,” katanya.

Fahru yang sejak tahun 2005 masuk dalam Tim Pengembangan Penalaran Mahasiswa terus berusaha supaya tim PKM dari UNS ini bisa lolos Pimnas dan pulang membawa nama harum UNS.

PIM UNS Dalam rangka untuk menyiapkan proposal mahasiswa untuk dapat berkompetisi di PKM tingkat nasional, UNS menyelenggarakan Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) UNS. PIM UNS ini merupakan kompetisi penyusunan proposal PKM di tingkat UNS. “PIM UNS 2019 wajib diikuti oleh mahasiswa UNS calon peserta PKM Kemenristekdikti tahun 2019 pendanaan tahun 2020,” ujar Fahru.

PIM UNS hadir dengan tujuan untuk memperkenalkan kegiatan kreativitas mahasiswa di bidang penalaran kepada mahasiswa UNS serta menjaring ide-ide kreatif mahasiswa dalam bentuk kompetisi proposal. Dwi Hastuti

Tanggal Penting PIM PKM 30 Agustus 2019 3 Oktober 2019 21 Oktober 2019

25 Oktober 2019

Pengumpulan Terakhir Proposal PKM Pengembalian Proposal yang Telah Direview Pengumpulan Proposal yang Telah Direvisi

Pengumuman Proposal Lolos PIM UNS https://pkm.uns.ac.id/pimuns/

FOKUS UTAMA

EDISI JULI 2019

03

Sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat

W

kesadaran dalam memanfaatkan sampah.

Wiji Tuhu Utami dan timnya mengedukasi masyarakat untuk peduli sampah serta memberdayakan potensi bank sampah yang ada di lingkungan kampus. Saat ini di Kelurahan Jebres sebetulnya telah ada 4 bank sampah yang terdapat di RW 23, RW 21, RW 19 dan RW 12, beberapa bank sampah lainnya cenderung mati karena kurang termanajemen dengan baik. Selain itu juga dikarenakan partisipasi warga masyarakat dan mahasiswa di sekitar bank sampah yang masih sangat minim. Padahal di Jebres sendiri lebih dari 80 ton sampah per hari dihasilkan dan selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat.

“Ini kan artinya ada potensi sampah, ada bank sampahnya namun dua potensi ini tidak

terhubung”, terang Wiji.

Program yang dilakukan Wiji bersama tim terdiri atas 4 program utama itu Raih Sampah (Raisa), Raih Minat (Raina), Raih Keterampilan (Raika) dan Saka Expo.

Wiji mengatakan, program raih sampah dilakukan dengan menjaring beberapa mitra strategis yang potensial menghasilkan sampah yaitu rumah tangga keluarga, rumah kos, asrama mahasiswa, pesantren, sekolah serta warungwarung di lingkungan Jebres.

Kemitraan juga dikembangkan dengan melibatkan stakeholder terkait seperti Pemerintah Kelurahan Jebres, RT/RW, PKK, Karang Taruna, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Anggota Dewan, mahasiswa UNS, program green campus UNS, serta masyarakat asli Jebres.

Kemitraan dengan stakeholder

tersebut mengerucut pada satu gerakan sosial yaitu program “Jebres Berkilau” yang mengajak seluruh masyarakat Jebres termasuk mahasiswa untuk peduli sampah dan mendukung eksistensi bank sampah.

Kemudian program raih minat (Raina) dilaksanakan dengan menggandeng Pegadaian untuk program menabung sampah menjadi emas. Program bank sampah juga akan dikembangkan ke arah nabung sampah untuk sembako, beli pulsa dengan sampah serta sedekah sampah.

Program Raih Ketrampilan (Raika) dilakukan dengan memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi kreasi kreatif yang telah dilatihkan kepada warga RW 23 dengan mendatangkan komunitas Kresek. Melalui program Jebres Berkilau diharapkan bisa menjadi model dan pilot project percontohan

integrasi kampus dan masyarakat di seluruh Indonesia agar memiliki kepedulian terhadap sampah yang diwujudkan melalui eksistensi bank sampah.

“Semoga program ini bisa terus berjalan,” katanya.

Sementara itu, Eksa Rusdiyana M.Sc selaku dosen pembimbing tim mengatakan, permasalahan masyarakat di sekitar kampus begitu banyak namun jarang dilirik oleh mahasiswa. Utara kampus UNS terdapat bank sampah yang mati suri di tengah-tengah lingkungan yang produktif menghasilkan sampah. Dengan mengangkat permasalahan tersebut, tim ini bisa lolos didanai oleh Kemenristekdikti setelah bersaing dengan ribuan proposal dari seluruh Indonesia. Dwi Hastuti

Foto/ Dokumentasi

iji Tuhu Utami merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang ikut Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat. Bersama tim nya yaitu Raden Roro Ilma Kusuma Wardani, Irfina Widya Istiqomah, Eka Nurmala Sari dan Marfuah Shalihah menorehkan salah satu prestasi di tingkat nasional dengan lolos pendanaan PKM yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2019.

Melalui proposal dengan judul “Kampung Sampah” Program Komersialisasi Sampah Masyarakat di Sawah Karang, Jebres, tim mahasiswa memiliki tujuan mulia agar masyarakat di lingkungan Jebres memiliki

Tim PKM UNS melakukan presentasi saat Monitoring dan Evaluasi.

Koran Sebelas Maret @semarnews mediasebelasmaret@yahoo.com

Pelindung: Rektor UNS Pemimpin Redaksi: Dr Intan Novela Q A Redaktur: ­Dwi Hastuti ­Reporter: Dwi Hastuti Desain Grafis: Caesar Candra M Sekretaris Redaksi: Lidyasari Rahmawati Alamat: Kantor Humas dan Kerjasama UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Percetakan: PT. Putra Nugraha Wartawan Sebelas Maret dibekali kartu pers selama bertugas dan dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

04

EDISI JULI 2019

KOMUNITAS

Wiswakarman

Foto/ Dokumentasi

Pentas Kolaborasi Bersama BKKT dan UPKD UNS

T

iga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tradisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pentas kolaborasi dengan tajuk Pentas Laborat Erucakra di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Kamis (20/6/2019). Wiswakarman, untuk kali pertama menggandeng Badan Koordinasi Kesenian Tradisional (BKKT) UNS dan Unit Pengembangan Kesenian Daerah (UPKD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS. Ketua Panitia Pentas dengan tajuk Laborat Erucakra, Marshela mengatakan, kegiatan pentas ini merupakan event rutin tahunan.

Hanya saja untuk tahun ini, Wiswakarman berkolaborasi dengan BKKT dan UPKD UNS. “Sebenarnya ini kan agenda tahunan di internal Wiswakarman untuk mengasah dan mengembangkan potensi anggota baru Wiswakarman dalam pembuatan pementasan.

Persiapan bibit-bibit unggul.

Jadi rata-rata pemain dan tim produksi dari angkatan baru.

Tetapi tahun ini kita coba

kolaborasi dengan temanteman BKKT UNS dan UPKD FKIP, dengan inisiator tetap dari Wiswakarman,” terang Marshela.

Marshela berharap, melalui pentas ini terjalin kerekatan hubungan dari ketiga UKM. “Pas latihan kan sering bersama, sehingga bisa lebih menyatu untuk berkarya dan memberikan sumbangsih bagi UNS,” tutur Marshela seperti dikutip dari uns. ac.id.

Selain itu, pementasan ini juga bertujuan untuk membangun komunikasi dengan masyarakat sekitar dan memberikan hiburan kepada mereka.

Sementara itu, Dekan FIB UNS, Prof Warto dalam sambutannya mengatakan bahwa pentas ini bisa menjadi bukti bahwa generasi milenial masih cinta budaya. “Selain itu, di sini kita juga memberdayakan masyarakat. Tidak hanya dari mahasiswa UNS saja yang datang, tetapi dari masyarakat umum sekitar UNS pun turut hadir,” ujar Prof Warto.

Pentas ini disutradarai oleh Kukuh Setia Widodo,

mahasiswa Satra Daerah 2017, yang juga penulis naskah. Ia menuturkan bahwa pemilihan tajuk Erucakra yang berarti ratu adil bertepatan dengan momen Pemilihan Presiden di Indonesia yang memang sedang mencari pemimpin yang adil. Pangeran Diponegoro merupakan sosok pemimpin adil yang digambarkan dalam pementasan ini.

“Pentas ini mengangkat dua hal pokok, yaitu pengangkatan Raden Mas Menol menjadi sultan di usia 2 tahun sebagai bentuk permainan politik penguasa, saat itu dengan kolonial Belanda.

Kemudian mengenai penerapan pajak tanah yang tidak prorakyat, hal ini menggambarkan korupsi yang merajalela di Indonesia.

Ada juga guyonan-guyonan khas ketoprak dan obrolan rakyat yang mengandung pesan tertentu, seperti pangkat iku mung titipan (jabatan itu hanya titipan). Itu pesan untuk para pemimpin saat ini agar lebih bijak dalam memimpin,” jelas Kukuh yang baru kali pertama menjadi sutradara dan menulis naskah.

Dwi Hastuti

Foto: Dokumentasi Pribadi

Wiswakarman berkolaborasi bersama BKKT dan UPKD UNS saat pentas di TBJT.

OPINI

EDISI JULI 2019

05

Menelusuri Rekam Jejak Universitas Terbesar di Solo Melalui Museum Oleh : Muflih Dwi F, Nanda Aziiz, Tieko Januar C – Prodi HI FISIP UNS

M

ungkin belum banyak mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang mengetahui bahwa kini UNS memiliki sebuah museum. Museum UNS dapat digolongkan masih baru karena baru resmi dibuka pada 11 Maret 2017. Museum UNS berada di dalam Gedung Perpustakaan UNS lantai 7. Museum ini memiliki berbagai koleksi yang dapat menggugah sejarah perjalanan UNS mulai dari perencanaan pendirian hingga kondisi saat ini.

Berbagai koleksi seperti cangkul simbolik dari pencangkulan pertama pembangunan UNS, piagam dari berbagai institusi, toga, hingga foto-foto Rektor UNS dari pertama hingga sekarang. Selain itu, tedapat pula panel linimasa yang menjelaskan tentang sejarah UNS semenjak awal penggagasan hingga orientasi UNS sebagai World Class University.

Ketika berkunjung ke museum UNS, pengunjung akan disambut

oleh petugas yang ramah dan akan mengarahkan pengunjung untuk mengisi daftar hadir untuk memasuki museum. Setelah memasuki ruangan, pengunjung akan dihadapkan dengan bendabenda peninggalan sejarah UNS yang tersusun rapi dalam sebuah ruangan yang bersih dan sejuk sehingga membuat pengunjung merasa nyaman dan betah ketika pengunjung sedang mengeksplorasi Museum UNS. Benda-benda yang dipertunjukkan di Museum UNS memilki arti tersendiri, seperti linimasa sejarah, foto-foto rektor dan posterposter penjelas memberikan wawasan bahwasannya proses pengambilan kebijakan, interaksi yang terjadi, dan pembangunan di UNS semenjak awal berdiri hingga saat ini membentuk sebuah sejarah panjang UNS baik di ranah domestik maupun internasional.

Dengan lokasi Museum UNS yang berada di tengah univeritas,

membuat akses bagi mahasiswa, dosen dan karyawan mudah.

Kemudahan akses Museum UNS sebagai wahana rekreasi dan edukasi sangatlah efektif untuk membantu melepas penat di tengah kampus sebagai kompleks akademisi. Letaknya yang berada di Gedung Perpustakaan UNS dapat juga menarik minat dari para pembaca buku yang antusias dengan ilmu. Alhasil, dengan adanya Museum UNS dapat membantu meringankan pikiran dari berbagai proses belajar mengajar yang ada di kampus juga dapat digunakan untuk menunggu waktu disela istirahat jam kuliah.

Museum UNS ini sangat bagus sebagai sarana edukasi dan rekreasi baik bagi masyarakat UNS sendiri maupun non-UNS. Museum UNS secara lengkap mampu merekam sejarah UNS, yang mana itu sangat penting agar tidak lekang di makan oleh jaman. Kami pribadi pun baru memahami sejarah panjang

dari berdirinya UNS ketika mengunjungi Museum UNS ini.

Pasalnya, mulai dari pertama kali masuk ke Universitas ini, baik di kegiatan PKKMB atau kegiatan kampus lainnya tidak pernah diceritakan terkait sejarah UNS. Kalaupun ada itu hanya materi sekilas dan bukan menjadi pokok pembahasan. Padahal rekam jejak sejarah tersebut sangatlah penting, berharga dan tidak boleh tenggelam, terlebih UNS

merupakan Universitas terbesar dan terbaik di wilayah Soloraya.

Mungkin jika tidak ada Museum UNS ini, cerita sejarah UNS akan hilang dimakan jaman. Museum ini telah berhasil merealisasikan pesan bapak proklamator kita, Ir. Soekarno, “Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah)�. uns.ac.id

Redaksi menerima kiriman artikel berupa opini atau tulisankenangan seputar kampus UNS dari segenap civitas akademika UNS. Kirimkan artikel anda melalui Email: dwihastuti146@gmail.com WA: 085647207865

!

06

EDISI JULI 2019

KABAR

UNS Tourism Expo 2019

Foto/ uns.ac.id

Ruang Pencerdasan Wisata dan Promosi Pelaku Usaha

Direktur Sekolah Vokasi UNS, Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc saat memberikan sambutan dalam acara UNS Tourism Expo 2019.

SEBELAS MARET - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tourism Expo kembali digelar oleh Program Studi (Prodi) Usaha Perjalanan Wisata (UPW) pada Senin (24/6/2019), dengan tajuk Road to Digital Tourism.

Agenda tahunan yang digelar di Danau UNS ini bertujuan sebagai sarana praktik mahasiswa dan pencerdasan mengenai ragam komponen pariwisata.

“Agenda ini sebenarnya praktik dari mata kuliah Marketing Insentive Corporation Exhibition (MICE) bagi mahasiswa semester 2 dan 4. Harapannya di sini mahasiswa UPW bisa belajar untuk mengelola sebuah acara secara mandiri, menjalin relasi dengan berbagai pihak, tentu yang berkaitan dengan bidang wisata. Selain itu juga memberikan ruang berbagi

pengetahuan bagi mahasiswa mengenai kepariwisataan, kali ini mengenai digital tourism,” ujar Ketua Panitia UNS Tourism Expo, Aditya seperti dikutip dari uns. ac.id.

Direktur Sekolah Vokasi UNS, Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc sangat mengapresiasi agenda ini.

“Saya sangat mengapresiasi.

Kedepan agenda semacam ini perlu kita kembangkan, misal

bisa berkolaborasi dengan Prodi-Prodi di Sekolah Vokasi.

Kita buat lebih semarak lagi.

Tujuan Sekolah Vokasi adalah membentuk pribadi yang siap terjun di dunia industri, salah satunya dengan pengelolaan agenda ini. Ternyata, lulusan UPW UNS itu memiliki masa tunggu pendek, penyerapan di dunia kerja tinggi. Maka Sekolah Vokasi ini harus terus kita kembangkan,” jelas Santoso.

Selain memberikan peluang belajar bagi mahasiswa, UNS Tourism Expo ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha bidang wisata dari berbagai daerah untuk mempromosikan produknya.

Salah satunya adalah Desa Wisata Kemasan, Boyolali.

“Desa wisata kami dikelola oleh Bumdes. Produknya seperti paket outbound, kripik kangkung dan wortel yang tanamannya kami tanam sendiri.

Ini kali pertama kami ikut expo di UNS. Harapannya bisa lebih memperkenalkan produk kami,” jelas Mudrik, pengelola Desa Wisata Kemasan.

Tidak kalah dengan desa

wisata atau pengusaha daerah, Prodi UPW UNS pun turut memperkenalkan usahanya yang bergerak di bidang tour & travel yaitu Bumi Kentingan Tours & Travel.

“Usaha ini dikelola oleh dosen dan mahasiswa UPW. Nanti dosen yang menerima pesanan, mahasiswa yang akan menyediakan armada, pemandu perjalanan dan lain sebagainya.

Selama ini baik dosen-dosen dari Prodi di UNS maupun masyarakat umum sudah menggunakan jasa kami. Pernah mengantar ke Bali juga,” ujar Farida, mahasiswa UPW 2017.

Pelaku usaha lain yang ikut acara ini di antaranya Miki tour and travel, Hand Z Tour Partner, Zas Holiday, Hasta Tour&Travel, Explore Tour&Travel, Kampung wayang, Desa Wisata Kenep, Cansaso Craft, Omah Kidul Craft, Batok Setya, Kalimataya Batik, Bumi Kentingan Tour & Travel dan beberapa stand makanan.

Dwi Hastuti

SEBELAS MARET— Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengelar pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Intergratif periode Juli-Agustus 2019. Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho dengan didampingi Ketua LPPM UNS, Prof Widodo Muktiyo melepas mahasiswa KKN di halaman Gedung Pusat dr Prakosa, Selasa (9/7/2019).

Dalam sambutanya Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengatakan, melalui KKN ini UNS mengemban sebuah amanah, tidak hanya amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi tapi juga amanah meningkatkan kesejahteraan bangsa.

UNS harus menjadi bagian dari solusi, solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa. Untuk itu, UNS harus tuntas dalam membuat program di suatu lokasi KKN dan tidak akan pindah ke lokasi KKN lain sebelum masalah yang ada sanggup dirasakan solusi dan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu, Prof Jamal berharap agar setiap kali penerjunan mahasiswa KKN

selalu berdasarkan pada sebuah roadmap program yang menyatu dengan Rencana Strategis (Renstra) pengembangan desa lokasi KKN. “Saya ingin menegaskan bahwa KKN adalah re-kreasi.

Saya ulang KKN adalah rekreasi. Re-kreasi bukan piknik atau bertamasya, tapi KKN adalah kegiatan membuat kreasi-kreasi baru yang secara kontinu, berkelanjutan, terukur dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat desa dan oleh UNS sendiri, dan KKN adalah kawah candradimuka buat mahasiswa untuk memahami kehidupan masyarakat di 20 Kabupaten di Luar Pulau Jawa,” terang prof Jamal.

Kemudian terkait dengan adanya status Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di Pacitan, Prof Jamal menegaskan bahwa lokasi KKN yang berada di Kabupaten Pacitan aman. “Kami sudah memperoleh keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan bahwa di Pacitan ada KLB hepatitis A, namun dari Dinas Kesehatan Pacitan sudah memberikan rekomendasi kalau

daerah yang digunakan untuk KKN UNS aman karena lokasinya sangat jauh dengan lokasi yang ditetapkan sebagai KLB,” ujar Prof Jamal.

Dalam laporanya, Ketua LPPM UNS, Prof Widodo Muktiyo mengatakan pada periode XI ini jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN sebanyak 3.331 mahasiswa dan 158 Dosen Pembimbing Lapangan, tersebar ke dalam 20 Kabupaten di Jawa Tengah, 9 Kabupaten di Jawa Timur, 4 kabupaten di Jawa Barat, 2 Kabupaten di Daerah lstimewa Yogyakarta dan 20 Kabupaten di Luar Pulau Jawa. Total lokasi 317 Desa, 91 Kecamatan, 55 Kabupaten dan 16 Provinsi. Adapun jumlah mahasiswa Peserta KKN Periode Juli -Agustus 2019 dari FKIP 1.423 mahasiswa, FIB 121 mahasiswa, FSRD 126 mahasiswa, FISIP 74 mahasiswa, Fakultas Hukum 432 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 307 mahasiswa, Fakultas Kedokteran 233 mahasiswa, Fakultas Pertanian 295 mahasiswa, Fakultas Teknik 79 mahasiswa dan FMIPA 241 mahasiswa. Dwi Hastuti

Foto: Humas UNS/ Haryono

Rektor UNS Lepas 3.331 Mahasiswa KKN

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho secara simbolis melepas mahasiswa KKN periode JuliAgustus 2019.

AGENDA

EDISI JULI 2019

07

SEBELAS MARET— Program Studi (Prodi) S2 Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerjasama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) menggelar workshop Riset Literasi Digital di Royal Heritage Surakarta 6-7 Juli 2019. Dalam workshop tersebut dibahas persiapan instrumen serta tata kelola riset literasi digital secara nasional.

Kepala Prodi S2 Ilmu Komunikasi UNS, Dr Andre Rahmanto mengatakan bahwa kegiatan workshop diikuti oleh 41 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Kita kolaborasi dengan perwakilan Japelidi di berbagai kota yang akan terlibat riset.

Targetnya akan ada data pemetaan bagaimana tingkat literasi digital masyarakat Indonesia,” ujar Andre.

Andre menambahkan data riset ini sangat dibutuhkan saat

ini, tidak saja bagi kepentingan akademik tapi juga pengambil kebijakan, sehingga potensi merusak dari digitalisasi yang terjadi saat ini dapat diantisipasi.

Luaran riset ini juga akan sangat beragam mulai dari artikel jurnal, monograf, buku, prosiding konferensi dan sebagainya.

Sedangkan koordinator Japelidi, Novi Kurnia menjelaskan Japelidi merupakan komunitas yang mulai terbentuk pada 26 Januari 2017 dengan program awal melakukan riset peta gerakan literasi digital di Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lain seperti konferensi, workshop serta penulisan buku.

Anggota Japelidi sebagian besar terdiri dari akademisi, peneliti, aktivis literasi digital yang bekerja secara sukarela. Saat ini anggotanya lebih dari 40-an Perguruan tinggi di Indonesia.

Japelidi juga telah melaunching

Foto: uns.ac.id

Prodi S2 Ilmu Komunikasi-Japelidi Jalin Riset Bersama

Prodi S2 Ilmu Komunikasi UNS bekerjasama dengan Japelidi menggelar workshop Riset Literasi Digital, 6-7 Juli 2019.

beberapa buku panduan literasi digital dalam berbagai topik yang dapat diunduh di laman http:// literasidigital.id.

Terkait riset kolaborasi,

Novi mentargetkan sudah bisa diketahui publik pada saat konferensi literasi digital di UIN Yogyakarta tanggal 5-6 September 2019 mendatang. Di

acara tersebut, akan dilaunching buku seri literasi digital Japelidi tahap kedua. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET—Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalin kerjasama dengan Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon.

Penandatanganan perjanjian kerjasama dari pihak UNS langsung dilakukan oleh Prof Jamal Wiwoho selaku Rektor UNS dan Dr Mukarto Siswoyo selaku Rektor Unswagati Cirebon di Ruang Sidang Rektor Gedung Pusat dr Prakosa, Kamis (4/7/2019).

Kerjasama ini meliputi ruang lingkup pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan dan pemberdayaan sumber daya dan program-program lain.

“Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan dan menerapkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta membina hubungan kelembagaan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho.

Rektor Unswagati Cirebon, Dr Mukarto Siswoyo berharap kerjasama ini bisa terus berlangsung dan bisa memberikan manfaat untuk kedua belah pihak. Dwi Hastuti

Foto: uns.ac.id

UNS Bekerjasama dengan Unswagati

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho bersama Rektor Unswagati Cirebon, Dr Mukarto Siswoyo usai melakukan penandatanganan MoU di Ruang Sidang Rektor Gedung Rektorat UNS, Kamis (4/7/2019).

08

PERSONA

EDISI JULI 2019

Dr. Agung Wibowo, S.P. M.Si

2005, Agung tergolong menjadi salah satu dosen yang sangat produktif. Dengan bekal rasa senang dan ikhlas, Agung aktif di Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat mulai tahun 2007 (sekarang UP KKN). Kemudian Agung juga aktif di bidang tiga atau kemahasiswaan di FP. Dirinya telah menginisiasi kegiatan LKMM di tingkat fakultas, Training Of Trainer Achievement Motivation Training (TOT-AMT), X Factor for Trainer, Diklat Kader Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan masih banyak lagi. Bahkan Agung sejak tahun 2011 aktif di Career Development Center (CDC) UNS yang sangat dekat dengan dunia kemahasiswaan dan alumni. UNS Solo Job Fair adalah menjadi kegiatan utama di CDC Universitas, disamping kegiatan tracer study, traces user, seminar karir, prejobtraining. Selanjutnya sejak tahun 2015 Agung secara aklamasi diamanahi sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP).

Semasa menjadi Kaprodi Agung

Sambung Rasa Sebagai Wakil Dekan Bidang Kamahasiswaan dan Alumni FP UNS, Agung berusaha untuk memberdayakan seluruh mahasiswa, Organisasi

Lulus Tepat Waktu

I

mpian Agung untuk bisa menyelesaikan studi doktor dibawah empat tahun akhirnya terkabulkan. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian (FP) UNS ini bisa menyelesaikan studi doktornya selama 3 tahun 7 bulan.

Kepada wartawan, Agung bercerita bahwa ketika menempuh studi doktor di UNS pada Program Studi (Prodi) Penyuluhan Pembangunan dirinya juga menjabat sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) FP. “Jadi pas diamanahi menjadi Kaprodi, saya juga diterima menjadi mahasiswa S3. Kebetulan

desertasi, jadi disertasi saya ini saya tulis dari Sabang sampai Raja Ampat di sela-sela membimbing mahasiswa KKN” kata Agung.

Alhasil, kuliah S3 nya bisa selesai seiring dengan habisnya masa jabatan sebagai Kaprodi.

“Alhamdulillah ini semua berkat dukungan dari teman-teman dan juga keluarga sehingga bisa menyelesaikan studi tepat waktu dan menjalankan amanah lainnya, Prinsip hidup dari masyarakat Samin “Ngeli Ning Ora Keli” selalu dipegang teguh” pungkasnya. Dwi Hastuti

Riwayat Pendidikan

Foto: Dok. Pribadi.

Nama: Dr. Agung Wibowo, S.P. M.Si Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 26 Februari 1976 E-mail: agungbersahaja@gmail.com

S-1 - UNS - Sosial Ekonomi Pertanian - 1994-1999 S-2 - UNS - Penyuluhan Pembangunan - 2002-2004 S-3 - UNS - Penyuluhan Pembangunan - 2015-2019

Jurnal Internasional • • •

banyak yang harus dikerjakan terkait dengan administrasi kemahasiswaan, beasiswa, kegiatan Ormawa dan sebagainya,” kata Agung.

Restu Orangtua Agung mengaku kesuksesan yang telah diraih ini berkat doa dan restu dari orangtua.

Orangtua Agung memiliki cita-cita supaya putra/ putrinya menjadi seorang guru. “Kebetulan bapak dan ibu sebagai seorang guru, maka memiliki cita-cita supaya anak-anaknya menjadi guru.

Alhamdulillah cita-cita orangtua terkabulkan,” kenangnya. Dalam menjalani hidup Agung selalu ingat pesan kedua orang tua, yaitu “Jangan Pernah Menyakiti Orang dan Jangan Membalas Kalau Kamu Disakiti”.

Meski demikian bukan berarti dalam meraih cita-citanya ini tanpa kendala. Agung yang masuk kuliah mengambil FP, ketika lulus mencoba untuk menjadi wirausaha dengan membuka usaha fotocopi di belakang kampus UNS. Pada waktu itu, usaha fotocopi sangat ramai. Kemudian Agung memiliki keinginan studi lanjut mengambil magister di UNS dan lulus tahun 2004. “Dan begitu lulus ada pembukaan penerimaan dosen di FP UNS, saya mendaftar dan diterima,” katanya.

Setelah menjadi dosen, usaha fotocopinya ditutup lantaran Agung ingin konsen menjadi seorang dosen. Gelar doktor telah diperoleh dan Agung memiliki citacita untuk menjadi seorang Guru Besar. Dwi Hastuti

Sepedaan Bersama Keluarga

saya ambil S3 di UNS,” ujar Agung.

Meski demikian, Agung berusaha untuk bisa membagi waktu antara pengajar, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, menjalankan tugasnya sebagai Kaprodi serta menyelesaikan kuliah S3.“Kuncinya yaitu manajemen waktu,” ujarnya.

Dalam mengerjakan desertasi pun ia dilakukan dimana saja.

Bahkan di sela-sela pekerjaannya ketika ada waktu luang, dimanfaatkan Agung untuk menulis desertasi. “Misalnya saat ada acara ke luar kota, kadang nunggu pesawat itu lama belum lagi kalau ada delay berjam-jam, maka itu saya manfaatkan untuk menulis

• • •

Kemahasiswaan (Ormawa) serta para alumni. Sebagai upaya untuk menjalin kerekatan antara pimpinan di FP dengan mahasiswa, Agung yang juga sebagai Pembina BEM Fakultas Pertanian membuat forum yang sangat humanis dengan nama “Sambung Rasa Mahasiswa dengan Pimpinan Fakultas”. Di forum tersebut dikemas dalam suasana dialogis untuk bersama-sama membangun Fakultas Pertanian yang lebih baik.

“Disitulah apa yang diinginkan oleh mahasiswa bisa disampaikan, serta dari pimpinan bisa menyampaikan kebijakankebijakan yang menyangkut mahasiswa,” ujarnya.

Dari situlah terjalin komunikasi yang baik antara mahasiswa dan pimpinan di FP. Dengan Ormawa ini bukanlah hal yang asing bagi Agung. Karena ketika dirinya menjadi mahasiswa S1 yang juga di FP UNS, Agung sudah aktif di kegiatan mahasiswa. Yaitu mulai aktif di Kelompok Studi Ilmiah (KSI) serta di Senat Mahasiswa FP. Organisasi Senat Mahasiswa FP mengantarkan dirinya menjadi Ketua Bidang Pengembangan Organisasi Badan Pelaksana Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI).

Meski saat ini sudah menjadi salah satu pimpinan di FP UNS, Agung tidak merasa besar diri.

Menjadi Wakil Dekan hanya sebagai tugas tambahan dan tugas utamanya adalah seorang dosen.

“Saya berusaha untuk menjalankan tugas sebagai Wakil Dekan dengan ikhlas dan senang sehingga tidak menjadi beban. Sejak menjadi wakil dekan saya pulang pasti sampai magrib. Karena

Conflict Management of Water in Tourism Area in Indonesia Mediterranean Journal of Social Sciences Water tourism conflict resolution through good governance (Story from Indonesia) - Corporate Board: Role, Duties and Composition Dimensions of javanese culture as social control in water conflict (story from Indonesia) - Taiwan Water Conservancy

Foto: Dok. Pribadi.

M

enjalankan pekerjaan dengan hati yang senang dan Ikhlas adalah motto hidup yang senantiasa dilakukan oleh Dr. Agung Wibowo, S.P. M.Si. Untuk itu, Agung yang pada 20 Mei kemarin dilantik sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian (FP) UNS ini mengaku lantaran menjalankan segala sesuatu dengan senang maka hadirnya amanah baru tidak menjadi sebuah beban karena semua itu diniati ibadah.

“Saya itu menjalani profesi sebagai dosen ini dengan senang hati. Jadi ketika harus menjalankan tugas sebagai dosen yaitu berupa Tri Dharma Perguruan Tinggi saya jalani dengan senang tanpa sebuah beban,” ujar Agung saat ditemui di Ruang Kerjanya, Rabu (17/7/2019).

Termasuk ketika Agung terpilih untuk menjadi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP UNS. Dirinya mengaku siap untuk menjalankan apa yang menjadi tugasnya tanpa mengesampingkan tugasnya sebagai seorang dosen.

Sejak mengabdi di UNS tahun

memplokamirkan jargon EHE: Elegan Humanis Egaliter di program studinya.

Hingga saat ini, putra daerah Karanganyar ini sudah berhasil membuat 10 buku. Tidak hanya itu, puluhan penelitian pun sudah ia hasilkan. Penelitian tentang masyarakat Samin telah banyak memberikan inspirasi untuk hidup bersahaja. Hasil penelitian tersebut ditulis dalam sebuah buku berjudul “Partisipasi Yang Humanis: Belajar dari Kearifan Lokal Masyarakat Samin” adalah salah satu karya yang sudah dilirik oleh penerbit di India untuk dipublish secara internasional.

Namun karena kendala bahasa hingga kini Agung belum bisa mewujudkan.

“Bulan Februari kemarin sebenarnya saya (Agung) diundang untuk mempresentasikan buku tersebut ke India, namun karena sedang proses persiapan Promosi Doktor akhirnya belum bisa memenuhi undangan tersebut.

Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat tak lupa dilakukan, sudah kurang lebih 5 tahun terakhir melakukan pendampingan pengembangan Desa Wisata Genilangit Kabupaten Magetan dan juga pengembangan sentra pisang di Jenawi, dengan tag line nya “Pisang Bersemi Di Jenawi Bersama Uns Bisa”.

Foto: Dok. Pribadi.

Foto: Dok. Pribadi.

Senang dan Ikhlas Menjadi Kunci Keberhasilan

B

isa menikmati sepedaan bersama keluarga di akhir pekan adalah hal yang sangat membahagiakan bagi Agung Wibowo. Di selasela kesibukannya sebagai dosen dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP UNS, Agung membiasakan diri untuk senantiasa liburan bersama keluarga meski hanya sekadar sepedaan mengelilingi sawah di dekat tempat tinggalnya.

“Hari Minggu pagi biasanya saya bersama anak-anak sepedaan sambil melihat sawah-

sawah,” katanya.

Meski hanya dengan sepedaan keliling persawahan, Agung bersama keluarga mengaku senang. Karena hal itu tidak hanya sekadar untuk berolahraga, melainkan juga bagian untuk mengenalkan anak dengan alam.

Kemudian makan bersama di luar juga menjadi sarana Agung bersama keluarga untuk hiburan di akhir pekan. Dengan begitu, Agung tetap memiliki waktu untuk selalu dekat dengan ketiga putra/ putrinya. Dwi Hastuti

RAGAM

EDISI JULI 2019

09

Foto: uns.ac.id

UNS Bekerjasama dengan BSN

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho (dua dari kanan) didampingi Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS, Prof Sajidan (paling kanan) dan Kepala BSN, Prof Bambang Prasetya usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman di Jakarta pada Rabu (10/7/2019).

SEBELAS MARET--- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) tentang Pembinaan dan Pengembangan di Bidang Pendidikan Standardisasi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho didampingi

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS, Prof Sajidan dan Kepala BSN, Prof Bambang Prasetya di Jakarta pada Rabu (10/7/2019).

Nota kerjasama ini sebagai wujud bahwa UNS terus melakukan peningkatan pendidikan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Standardisasi dan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK).

Melalui kerjasama ini diharapkan antara UNS dan BSN mampu menumbuhkan produk riset dan inovasi yang dikeluarkan oleh UNS yang tersertifikasi SNI dan pada akhirnya dapat diterima dimana saja.

Sementara itu, Kepala BSN, Prof Bambang menghimbau supaya UNS dapat memberikan warna dalam pengembangan SNI dan membumikan hasil risetnya

dengan standar. “Karena dengan standar akan menembus dunia serta mengajak untuk menyiapkan sumber daya yang mampu membangun standar di Indonesia melalui kerjasama di bidang pendidikan,” kata Prof Bambang.

Dengan telah dilakukan nota kesepahaman ini, sudah banyak agenda kerjasama antara UNS dan BSN di dalam peningkatan pengembangan pemahaman

dan penerapan standardisasi.

Diantaranya diskusi dan knowledge sharing tentang Peran Standardisasi dalam Peningkatan Mutu dan Daya Saing Bangsa Melalui Sektor Pendidikan dan Bisnis, melakukan pembinaan laboratorium dalam pemenuhan standar, pembinaan pembentukan Lembaga Sertifikasi Produk (LsPRO) di UNS dan sebagainya.

Dwi Hastuti

SEBELAS MARET---Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah Workshop Program Kerja Audit Berbasis Risiko yang diselenggarakan oleh Forum Satuan Pengawasan Internal Perguruan Tinggi Negeri (SPI PTN) se Indonesia. Sebanyak 110 anggota Forum SPI dari 60 PTN se Indonesia hadir dalam workshop yang diselenggarakan selama tiga hari mulai 26-28 Juni 2019.

Ketua SPI PTN, Dr Witarsa mengatakan, diselenggarakan workshop ini untuk merealisasikan tujuan pengawasan internal agar hasil audit BPK terhadap Inspektorat Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Itjen Kemenristekdikti) yang menyatakan WTP dapat dipertahankan.

“Pengawasan internal di PTN penting karena risiko dalam pengelolaan PTN semakin besar. Peranan SPI PTN akan menentukan kelancaran audit BPK sehingga predikat WTP dari BPK untuk Kemenristekdikti akan dapat dipertahankan,” terang Witarsa di sela-sela acara

Pembukaan Forum SPI PTN se Indonesia di Auditorium UNS, Rabu (26/6/2019).

Lanjut Witarsa, Workshop SPI PTN tersebut sangat dibutuhkan untuk menyamakan program kerja dalam penyusunan rencana pengawasan tahunan didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan yang berulang-ulang. Selain itu, program kerja SPI PTN dapat efisien dan efektif dalam penggunaan sumber daya, sesuai rencana strategis yang berisi visi, misi, tujuan, strategi, program, dan kegiatan SPI selama lima tahun.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho, dalam sambutannya mengatakan SPI merupakan pengawal kebijakan di kampus. SPI PTN dia sebut sebagai orang kepercayaan yang mengawal kebijakan rektor, harus tetap menjaga integritas dan profesional dalam menjalankan tugas.

“SPI harus terus belajar sambil bekerja, jangan sampai ada yang menyatakan sebagai pengawas belum tahu tugasnya,” kata Prof Jamal. Dwi Hastuti

Foto: Humas UNS/ Haryono

Forum SPI PTN se-Indonesia Digelar di UNS

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho saat memberikan sambutan dalam acara Forum SPI se-Indonesia di Auditorium UNS.

10

EDISI JULI 2019

CIVITAS BICARA

Peminat SBMPTN Kedua di Indonesia

Foto: Humas/ Haryono

Turut Bangga menjadi bagian dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta karena ternyata peminat yang mendaftar di UNS melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tertinggi kedua di Indonesia.

Erna, FH

Semoga Lolos Pimnas

Selamat untuk Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang lolos didanai Kemenristekdikti tahun 2019.

Sebanyak 41 proposal PKM lolos untuk didanai, semoga bisa lolos masuk ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). UNS BISA....

Mufti, FKIP

Selamat Mengabdi

Kepada teman-temanku yang sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN), semangat ya.

Selamat mengabdi dengan terjun langsung ke masyarakat dengan bekal ilmu yang telah didapat dari bangku perkuliahan. Semoga bisa

bermanfaat untuk masyarakat dan bisa menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat di lokasi KKN. Ilham, FP

Bagaimana Cara Meminjam Auditorium?

Saya mau tanya, kalau mau menggunakan Auditorium untuk kegiatan seminar bagaimana caranya ya? Terimakasih.

Reza, FKIP

!

Kirim komentar atau opini kamu soal UNS ke : SMS/WA : 085 647 207 865 Email : dwihastuti146@gmail.com

SAATNYA BERIKLAN

Komunikasikan Produk atau Jasa Anda di Koran Ini. HUBUNGI :

Koran Sebelas Maret

085 647 207 865

!

KARYA

EDISI JULI 2019

11

SEBELAS MARET - Lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil membawa pulang emas di ajang kompetisi inovasi karya di Jepang.

Kelima mahasiswa yang masih berada di semester empat tersebut antara lain Sofia Oka Rodiana dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan empat mahasiswa dari Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP). Mereka adalah Rizhal Akbar Jaya Pratama, Nor Isnaeni Dwi Arista, Rahma Amira Zhalzabila Wakak Megow dan Hifqi Himawan.

Mereka berhasil membawa medali emas dalam kompetisi Japan Design, Idea & Invention Expo di Tokyo Washington Hotel, Tokyo, Jepang pada 15-17 Juni 2019.

Dalam event yang diadakan oleh World Invention Intelectual Property Associations, mereka yang tergabung dalam Studi Ilmiah Mahasiswa UNS ini menciptakan BONGI : Mosquito Killer yaitu spray untuk membunuh nyamuk yang terbuat dari kotoran kerbau. Tidak sekadar untuk mengusir nyamuk,

spray yang mereka ciptakan ini mampu membunuh nyamuk.

Nama BONGI sendiri merupakan kependekan dari bahasa jawa, yaitu “Kebo Wangi”. Branding tersebut menggambarkan bahwa produk yang mereka buat berasal dari kotoran kerbau atau dalam bahasa Jawa disebut dengan “Keo”. Delegasi UNS tersebut mempresentasikan karya yang mereka buat di hadapan dewan juri dan juga finalis lomba dari berbagai negara, antara lain Kanada, Iran,Taiwan, Korea, Hongkong, Cambonia, Sudan, Saudi Arabia, Chengdu, Malaysia, Vietnam dan lain-lain.

Dua diantara lima mahasiswa UNS tersebut, yakni Sofia dan Rahma mendapatkan kesempatan untuk tampil mempresentasikan produk inovasi mereka. Ide produk tersebut muncul ketika salah satu mahasiswa Agroteknologi, Rizhal melakukan praktikum di Karanganyar yang melihat kotoran kerbau tak termanfaatkan oleh masyarakat. Sejauh ini kotoran kerbau baru dimanfaatkan sebagai pupuk organik atau pupuk

Foto: uns.ac.id

Sulap Kotoran Kerbau jadi Spray Pembunuh Nyamuk

Lima mahasiswa UNS berhasil membawa pulang emas di ajang kompetisi inovasi karya di Jepang.

kandang. Hal ini menjadikan Rizhal berpikir untuk menyulap kotoran menjadi sesuatu yang lebih bernilai untuk memberdayakan masyarakat, khususnya masyarakat Karanganyar.

Sofia, salah satu presenter produk inovasi tersebut menyebutkan, berkat dukungan

dari berbagai pihak antara lain dosen pembimbingnya, yakni Prof Djoko Purnomo, Dr Nurma Yunita Indriyanti selaku pembimbing akademik dan Kaprodi Pendidikan Kimia, Dr Sri Mulyani , ia semakin semangat untuk berani mencoba walaupun awalnya masih sangat takut dan minder.

“Dengan inovasi ini kami berharap dapat menjadi motor penggerak penelitian mahasiswa yang lain dan selanjutnya semoga kami dapat melakukan publikasi jurnal internasional,” harap Sofia dikutip dari uns.ac.id. Dwi Hastuti

Foto: uns.ac.id

Ubah Blotong Tebu dan Cangkang Keong jadi Papan Partisi

Tiga mahasiswa UNS melakukan penelitian tentang papan partisi kedap suara, anti jamur, tahan air dan api atau disingkat Smart-Partisi.

SEBELAS MARET--Keong sawah merupakan hama pertanian yang dapat merusak tanaman padi dan sangat merugikan. Namun saat ini keong

sawah banyak dibudidayakan oleh masyarakat karena dagingnya memiliki banyak manfaat. Adanya pemanfaatan daging keong sawah berdampak

pada jumlah limbah cangkang keong sawah yang melimpah.

Selain itu, Indonesia merupakan negara penghasil tebu cukup besar di dunia. Menurut data

FAO tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat ke-9 dengan produksi tebu per tahun 28,4 juta ton. Blotong tebu merupakan limbah hasil produksi pembuatan gula yang dapat mencemari lingkungan.

Dengan latar belakang untuk mengurangi limbah cangkang keong sawah dan blotong tebu mendorong tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yaitu Ineke Bela Ramdani dari D3 Teknik Sipil, Jeesica Hermayanti Pratama dari S1 Kimia dan Fajar Julian Santosa dari S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian dengan dosen pembimbing Widi Hartono melakukan penelitian tentang Papan partisi kedap suara, anti jamur, tahan air dan api atau disingkat Smart-Partisi.

Ide penelitian Smart-Partisi ini mereka tuangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019 dan lolos didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) “Smart-Partisi ini kami buat agar dapat mengurangi permasalahan lingkungan terutama limbah cangkang keong dan blotong tebu. Selain itu, mengingat Indonesia

terletak pada wilayah geografis yang rawan gempa sehingga dibutuhkan material yang ringan untuk mengurangi risiko korban gempa”, Kata Ineke, Rabu (3/7/2019).

Smart-Partisi merupakan sebuah inovasi papan partisi dengan bahan campuran cangkang keong sawah dan blotong tebu. Kandungan CaO dalam cangkang keong sawah diharapkan dapat mengurangi penggunaan semen serta kandungan karbon dan silica dalam blotong tebu diharapkan dapat menyerap bunyi, dengan teknologi coating TiO2 dan Al2O3 menjadikan partisi anti jamur dan tahan api. Smart-Partisi memiliki keunggulan kedap suara, anti jamur, tahan air dan api. Karya hasil penelitian ini merupakan karya pertama yang belum pernah ada sebelumnya dan sedang diajukan untuk permohonan paten serta hak cipta.

Melalui penelitian ini, harapannya Smart-Partisi dapat menjadi inovasi bagi pembangunan di Indonesia serta dapat mengurangi limbah cangkang keong sawah dan blotong tebu. Dwi Hastuti

12

EDISI JULI 2019

PRESTASI

Foto: Humas/ Haryono

Peminat SBMPTN UNS Tertinggi Kedua di Indonesia

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho saat memberikan keterangan terkait dengan Pengumuman SBMPTN UNS 2019 di Ruang Sidang 1 Gedung Rektorat UNS.

SEBELAS MARET--- Peminat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun 2019 menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Secara nasional, jumlah pendaftar SBMPTN 2019 total sebanyak 714.652 peserta. Dari jumlah tersebut dapat dirinci peserta yang memilih kelompok Program Studi (Prodi) Saintek sebanyak 360.329 peserta. Kemudian yang memilih Program Studi Soshum sebanyak 345.896 peserta.

Adapun peserta yang memilih

campuran (Saintek/Soshum) sebanyak 8.427 peserta.

Dari total pendaftar SBMPTN 2019, jumlah pendaftar SBMPTN di UNS menduduki peringkat kedua secara nasional. Peminat SBMPTN UNS Tahun 2019 sebanyak 48.735 pendaftar dengan rincian untuk Prodi Saintek 24.293 pendaftar dan Soshum 24.442 pendaftar.

Peminat tertinggi pertama diraih oleh Universitas Brawijaya dengan 55.871 pendaftar, kemudian ketiga Universitas Diponegoro 48.440 pendaftar, keempat Universitas Pendidikan

Indonesia 48.231 pendaftar, kelima Universitas Negeri Semarang 44.937 pendaftar, keenam Universitas Padjadjaran 41.970 pendaftar, ketujuh Universitas Hasanuddin 41.846 pendaftar, kedelapan Universitas Jember 40.173 pendaftar, kesembilan Universitas Negeri Yogyakarta 38.007 pendaftar dan kesepuluh Universitas Sumatera Utara 36.585 pendaftar.

Dari jumlah pendaftar tersebut, sebanyak 3.361 calon mahasiswa diterima di UNS melalui jalur SBMPTN 2019 yang diumumkan pada Selasa

(9/7/2019) sore. Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengatakan bahwa peminat SBMPTN yang memilih UNS tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Yang terbanyak adalah dari Jawa Tengah 66%, disusul oleh Jawa Timur 10%, Jawa barat 7,5%, DKI Jakarta 3,9% dan DI Yogyakarta 3,5%. Progran Studi dengan peminat terbanyak yaitu Ilmu Hukum sebanyak 2.524 orang, Kedokteran 1.836 orang, Manajemen 1.523 orang, Psikologi 1.505 orang, Teknik Sipil 1.377 orang, PGSD 1.372 orang, Ekonomi Pembangunan 1.309

orang, Ilmu Komunikasi 1.153 orang, Informatika 1.137 orang dan Agroteknologi 1.086 orang.

“Tahun akademik 2019/2020 ini, UNS menerima 6.420 mahasiswa baru. Dari kuota tersebut berasal dari SNMPTN sebanyak 2.027 mahasiswa, SBMPTN sebanyak 3.361 mahasiswa dan untuk SM UNS yang diumumkan tanggal 31 Juli menerima 1.032 orang,” ujar Prof Jamal. Dwi Hastuti

AVNC 2019.

Dalam ajang AVNC tahun ini, Tim Bola Voli UNS harus bersaing ketat dengan sejumlah perguruan tinggi, diantaranya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), STIE Jombang , STIE Tribuana Bekasi, Stikes Ngudia Husada Madura, STIKIP PGRI Sumenep, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara), Universitas Hang Tuah Surabaya (UHT), Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (Uinma), Universitas Wiraraja (Unija), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI), Universitas Negeri Islam Lamongan (Unisla), Universitas

Negeri Sunan Ampel (Unisa), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas PGRI Adibuana Surabaya (Unipa), Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Universitas Surabaya (Ubaya) serta Universitas Wijaya Putra.

Pembina Tim Bola Voli UNS, Dhedy Whinata mengatakan bahwa target dari awal di kejuaraan AVNC 2019 adalah menjadi juara.

“Alhamdulillah target sudah terpenuhi Tim Putra-Putri UNS berhasil menjadi kampiun,” ujar Dhedy.

Hasil yang berhasil ditorehkan oleh Tim Bola Voli UNS menjadi spesial sebab UNS berhasil mengawinkan gelar juara pada ANVC 2019.

Akan tetapi lebih lanjut Dhedy mengatakan target selanjutnya adalah meloloskan Tim PutraPutri UNS ke POMNAS 2019 di Jakarta. Dwi Hastuti

Foto: Dokumentasi

Tim Voli UNS Juara di ANVC 2019

Tim Putra dan Putri Voli UNS yang menjadi juara di ajang ANVC 2019.

SEBELAS MARET – Tim Putra-Putri Volleyball Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meraih hasil membanggakan dengan menjadi kampiun dalam ajang Airlangga National Volleyball Competition (ANVC) 2019 yang digelar di Surabaya pada tanggal 30 Juni sampai dengan 6 Juli 2019.

Dalam partai puncak Tim UNS berhasil menuntaskan dan mengawinkan gelar putraputri di partai final pada Sabtu (6/7/2019). Pada partai final Tim putra UNS berhasil menuntaskan pertandingan dengan mengunci kemenangan 3-2 atas STIE Bekasi (29-27, 25-23, 25-18, 25-17, 15-11). Sedangkan Tim Putri UNS berhasil menekuk Tim Putri Universitas Padjadjaran (UNPAD) dengan skor 3-1 (25-18, 25-14, 16-25, 25-18). Dengan kedua hasil tersebut mampu memastikan Tim Bola Voli UNS menjadi kampiun pada ajang

RISET

EDISI JULI 2019

13

Foto: uns.ac.id

Mahasiswa UNS Ciptakan Deterjen Cair dari Biji Mahoni

Tiga mahasiswa UNS berhasil menciptakan deterjen cair dari biji mahoni.

SEBELAS MARET – Kreativitas dalam mengembangkan detergen ramah lingkungan untuk menggantikan detergen berbahan sintetis kini kian populer di masyarakat.

Sekelompok mahasiswa asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengubah pahitnya biji mahoni menjadi bahan untuk membuat deterjen cair antiseptik.

Deterjen cair antiseptik dengan label Mahotic berhasil diciptakan oleh Mela Yuliyanti, Vinsensius Maunia, Singgih

Husada dan Halida Anwar yang merupakan mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS di bawah bimbingan Widiastuti Agustina, S.Si., M.Si melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019.

Mahotic dibuat melalui proses saponifikasi dengan memanfaatkan ekstrak biji mahoni sebagai agen pembusa dan zat antibakteri alami. Ketua tim, Mela Yuliyanti, mengungkapkan bahwa Mahotic dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah rumah

tangga. Penggunaaan deterjen selama ini masih menimbulkan permasalahan dimana kandungan surfaktan sintetik, seperti LAS, sebagai agen pembusa dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi.

“LAS dalam deterjen tidak dapat terurai dalam kondisi anaerob (tidak ada udara), sehingga tidak dapat terurai dengan kondisi sungai-sungai di Indonesia yang sebagian besar keruh. Oleh karena itu diperlukan alternatif agen

pembusa alami yang lebih ramah lingkungan. Biji mahoni kaya akan flavonoid, tannin dan saponin.

Kandungan saponin inilah yang kami manfaatkan sebagai agen pembusa alami dalam pembuatan detergen” ungkap Mela, Rabu (3/7/2019).

Selain ramah lingkungan, Mahotic mempunyai kelebihan lain, yaitu mempunyai aktivitas antibakteri. Hal ini berkaitan dengan kandungan flavonoid dalam biji mahoni. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mela dan teman-temannya

ini menunjukkan bahwa Mahotic mempunyai aktivitas penghambatan terhadap Staphylococus aureus dengan kategori kuat.

“Rencana kami, hasil dari pengembangan deterjen ini akan kami publikasikan sehingga masyarakat mengetahui manfaat lain dari biji mahoni yang selama ini hanya dijadikan obat saja” kata salah satu anggota tim, Halida Anwar. Dwi Hastuti

Foto: uns.ac.id

Ingin Tahu Kandungan Boraks dalam Daging? Ini ada Alatnya

Mahasiswa UNS berhasil membuat alat untuk mendeteksi kandungan boraks dalam daging.

SEBELAS MARET---Olahan daging sapi sangat bervariasi, salah satunya digunakan untuk membuat bakso sapi dan sosis sapi. Namun, ada beberapa oknum produsen

yang menggunakan cara instan untuk memperoleh daging dengan kualitas yang baik. Cara instan itu dengan penambahan bahan kimia berupa boraks. Melihat kondisi tersebut, Tim mahasiswa

dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang terdiri dari Dita Putri Andaresta, Muntazah Azma

dan Nanda Yudi Shofi Subekti dengan dibimbing oleh Mohtar Yunianto S.Si., M.Si menciptakan Prototype Sensor Fiber Optik untuk Mengetahui Kandungan Boraks Dalam Daging.

“Ini kami buat untuk mengetahui kandungan boraks dalam daging sehingga dalam riset selanjutnya hasil ini berpotensi untuk dapat dibuat sebuah alat pendeteksi kandungan boraks,” terang Dita, Kamis (4/7/2019).

Dita menambahkan, untuk cara kerjanya dari sensor fiber optik ini yaitu dengan menembakkan cahaya ke dalam daging yang mengandung boraks kemudian dipantulkan dan ditangkap oleh fiber optik.

Sinyal listrik didapat dari ocean optic spectrometer yang akan masuk ke fiber optik dengan dihubungkan oleh konektor.

Pada fiber optik mengubah

sinyal listrik menjadi gelombang cahaya yang dibelokkan dan bagian yang mengenai sampel daging akan memiliki informasi digital. Informasi tersebut masuk ke dalam ocean optic spectrometer USB4000 yang keluarannya berupa transmitansi dan panjang gelombang. Nilai transmitansi, yang didapat yaitu semakin banyak kandungan boraks di dalam daging maka akan semakin menurun. Nilai transmitansi berbanding terbalik dengan absorbansi (nilai serapan) sehingga semakin banyak kandungan boraks maka nilai serapannya semakin banyak pula.

“Dengan hadirnya alat ini diharapkan bisa memudahkan dalam mengidentifikasi kandungan boraks dalam daging tanpa membutuhkan uji secara laboratorium,” ujarnya. Dwi Hastuti

14

EDISI JULI 2019

ALUMNI

Foto: uns.ac.id

200 Alumni UNS Lolos Digital Talent Scholarship

Sebanyak 200 orang berbakat digital alumni UNS kategori Fresh Graduate Academy (FGA) terpilih sebagai peserta program DTS.

SEBELAS MARET– Program Digital Talent Scholarship (DTS) yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam menghadapi era revolusi Industri 4.0 tahun 2019 menyasar para alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sebanyak 200 orang berbakat digital

alumni UNS kategori Fresh Graduate Academy (FGA) terpilih sebagai peserta program DTS. Dari 200 orang tersebut, tiga orang diantaranya merupakan penyandang disabilitas.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Prof.

Dr. Widodo Muktiyo, ketika

membuka pelatihan bagi peserta di aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Senin (8/7/2019) mengatakan, Pemerintah mengembangkan program DTS bertujuan menciptakan generasi milenial yang cerdas sekaligus produktif. Para peserta program yang terpilih, setelah mengikuti

pelatihan diminta menumbuhkan ekonomi berbasis digital sesuai talenta masing-masing.

“Setelah peserta mengikuti pelatihan, mereka harus mengembangkan talenta masingmasing sebagai pelaku ekonomi berbasis digital,” kata Prof Widodo.

Lanjut Prof Widodo bahwa

program DTS tahun 2019 ini memasuki tahun kedua. Pada 2018 lalu jumlah peserta dari seluruh Indonesia hanya 1.000 orang, pada 2019 peserta yang menerima beasiswa meningkat menjadi 25.000 orang dan rencananya pada tahun 2020, penerima beasiswa akan menjadi 50.000 orang.

“Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, pemerintah fokus mengembangkan ekonomi berbasis digital. Sebanyak 200 peserta program DTS dari UNS telah diseleksi Balitbang Kominfo, sehingga dituntut serius dalam mengikuti pelatihan,” imbuhnya.

Kemudian selama dua bulan peserta akan mengikuti pelatihan dengan narasumber dari para praktisi ekonomi berbasis digital.

Ke-200 peserta pelatihan dibagi dalam empat kelas, dengan materi pelatihan mencakup berbagai peminatan, diantaranya cyber security (CISCO), big data analytics (AWS), cloud computing (AWS) dan internet of things (AWS).

“Peserta program akan mendapatkan fasilitas berupa Seminar Kit serta uang saku sebesar Rp 750.000 per bulan,” ujarnya. Dwi Hastuti

Foto: https://medan.tribunnews.com

Pengurus Baru IKA UNS Sumut Dilantik

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof Kuncoro Diharjo (dua dari kanan) saat acara pelantikan dan silaturahmi IKA UNS Sumut.

SEBELAS MARET- Pengurus baru Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) Sumatera Utara (Sumut) periode 2019-2023 dilantik.

Pelantikan dan silaturahmi bertajuk Shaping Newly Human Skill in Digital Revolution dilaksanakan di Jalan Baja Raya, Kelurahan Petisah Tengah,

Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Minggu (14/7/2019).

Acara ini dihadiri oleh ratusan IKA UNS Sumut.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof Kuncoro Diharjo yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa dalam waktu dekat IKA UNS akan membuka

cabang di Aceh. Kemudian akan merambah beberapa kabupaten yang berada di Pulau Jawa.

“Harapan kita IKA UNS bisa ada di seluruh Indonesia.

Insyaallah dengan kegiatan seperti ini sinergi antara alumni dan UNS, bisa maju berkembang untuk mendorong meningkatkan UNS di mata nasional,” kata Prof

Kuncoro dikutip dari https:// medan.tribunnews.com, Minggu (14/7/2019).

Sementara itu, Sekjen IKA UNS, Drs Bambang Dwi Wahyudi mengatakan bahwa tujuan IKA UNS diperbesar adalah untuk memperluas jaringan di seluruh Indonesia dengan membentuk kepengurusan IKA UNS tingkat provinsi.

“Tahun ini semua sudah terbentuk. Paling dekat di Aceh dan diikuti oleh beberapa provinsi di Indonesia timur,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa bagian utama dari IKA UNS adalah bagaimana semakin mempererat persaudaraan antara alumni, dalam rangka pengembangan almamater demi bangsa dan negara.

“Kebetulan tahun ini alumni UNS banyak sekali yang menjadi pimpinan di pemerintahan pusat.

Seperti ketua OJK yang juga masuk dalam kepengurusan IKA UNS pusat. Kemudian Budi Harto Ketua IKA UNS pusat yang Dirut Adhi Karya dan untuk di Medan kebetulan PT KIM di jabat oleh alumni UNS untuk wilayah Sumut.

Dalam perkembangan IKA UNS di Sumut, terus menunjukkan hal yang positif. Terhitung untuk anggota ada sekitar 600 orang lebih.

“Untuk memastikan jumlah anggota aktif, saat ini kita sedang dilakukan pendataan untuk dimasukkan dalam database jumlah yang real,” jelasnya.

Sementara itu, Pembina Utama IKA UNS Sumut, Trisilo Ari Setyawan mengatakan dalam momentum pelantikan ini merupakan hari yang sangat strategis, baik untuk alumni UNS Sumut yang selama ini belum ada perkumpulan resmi untuk mewadahi aktivitas yang direncanakan. “Kita melaksanakan Memorandum of activity (MOA) dengan UNS, yaitu magang bersertifikat. Merupakan program BUMN dan diakui sebagai bagian SKS resmi. Nantinya yang selesai program magang akan mendapatkan sertifikat dan privilege untuk bisa bekerja di BUMN ataupun perusahaan dalam lingkungan mitra industri PT KIM,” kata Trisilo. Dwi Hastuti

DISPLAY

EDISI JULI 2019

Sabyan Gambus Meriahkan Pra-Acara SIFT UNS 2019

Foto-foto : Humas/ Haryono

SEBELAS MARET – Sebelas Maret Islamic Festival atau sering disebut SIFT Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan kembali digelar pada September 2019 mendatang. Untuk menuju penyelenggaraan itu, panitia mengadakan pra-acara SIFT pada Rabu (3/7/2019) kemarin. Ada yang istimewa, pasalnya acara bertajuk Syiar dan Syair Sholawat tersebut menghadirkan Sabyan Gambus, grup nasyid yang digandrungi oleh berbagai kalangan, juga Oki Setiana Dewi, salah seorang ustazah kenamaan Indonesia.

Terbukti, ratusan penonton memadati Auditorium UNS. Tidak hanya dari mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum baik bapak-bapak, ibu-ibu, maupun anak-anak. Bahkan ada 9 orang tamu khusus dari Belanda dan Amerika Serikat yang tengah melakukan penelitian di Indonesia.

“Antusiasme dari masyarakat umum baik, bahkan ada yang datang dari Jogja, Semarang. Kalau mahasiswa juga lumayan baik, tapi karena bebarengan dengan UAS dan beberapa sudah liburan, jadi tidak sebanyak yang diharapkan,” ujar Jannah, Wakil Ketua SIFT 2019.

Pra-acara SIFT ini diharapkan dapat menjadi sebuah upaya menghidupkan nuansa Islam dan memberi kebaikan bagi civitas akademika UNS. Wakil Rektor 1 UNS, Prof Ahmad Yunus, menyatakan bahwa SIFT ini menjadi sarana untuk meneladani sikap Rasulullah SAW. “Harapannya SIFT ini mampu menjadikan civitas akademika UNS sebagai intelektual muslim yang berakhlak karimah, meneladani sikap Rasul yang humanis, santun, dan toleran,” jelas Prof Ahmad Yunus. Dwi Hastuti

15

16

EDISI JULI 2019

KIPRAH

SEBELAS MARET - Memasuki jaman yang serba canggih ini, peran teknologi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah pada sektor pariwisata. Melihat pentingnya peran teknologi tersebut Riset Group (RG) Industrial Economic Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan dukungan kepada Desa Wisata Kampung Wayang di Kepuhsari, Manyaran, Kabupaten Wonogiri untuk dapat mengembangkan sumber daya yang mereka miliki di desa wisata tersebut.

Dukungan yang diberikan berupa kegiatan pelatihan E-Branding produk wayang.

Dukungan tersebut diberikan sebab selama ini Desa Wisata Kampung Wayang memiliki banyak keterbatasan yang akhirnya membuat proses promosi dan branding sebagai sebuah desa tujuan wisata menjadi terbengkelai.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh pengrajin seni tatah sungging dan pelaku wisata yang ada di Desa Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri.

Bertempat di Balai Desa Kepuhsari dan Sanggar Wayang Tetuko, Minggu (14/7/2019)

kegiatan dibuka oleh Prof Yunastiti Purwaningsih, MP dan Tri Mulyaningsih, Ph. D selaku ketua RG yang didampingi oleh Drs. Sunarno, MM dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Penelitian Pengembangan (Litbang) Kabupaten Wonogiri dan Wijono selaku Sekretaris Desa Kepuhsari.

Dihadapan para pengrajin, Prof Yunastiti mendorong pengrajin untuk bersemangat melakukan promosi dan branding atas produk wayang dan bisnis desa wisata Kampung Wayang.

“Era digital ekonomi 4.0 menuntut pelaku bisnis untuk kreatif melakukan marketing online dan E Branding agar bisnisnya semakin berkembang,” ujar Prof Yunastiti.

Pada kesempatan yang berharga tersebut, peserta diajarkan strategi penggunaan media sosial untuk kepentingan promosi dan E-Branding.

Johadi, M.Sc selaku pemateri menjelaskan bahwa ada trik-trik tertentu yang mesti dipahami oleh seorang yang melakukan pemasaran online dalam menggunakan akun media sosialnya.

Materi kemudian dilanjutkan dengan pelatihan video grafis

Foto: uns.ac.id

Dampingi Desa Wisata Kepuhsari Kembangkan Wayang

Tim FEB UNS saat memberikan pendampingan di Desa Wisata Kepuhsari Kembangkan Wayang.

dan Youtube yang disampaikan oleh Mulyadi, SE., M.Ec. Dev selaku ketua pelaksana kegiatan. Pemasaran online dan E- Branding dengan mengkombinasikan media

sosial yang meliputi Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube menjadi sangat dibutuhkan pada saat ini.

Acara puncak dilakukan dengan Focus Group Discussion

(FGD) mengenai identifikasi langkah yang bisa diambil setelah proses pelatihan. Kemudian ditutup dengan foto bersama RG Industrial Economics dan peserta pelatihan. Dwi Hastuti

SEBELAS MARET--- Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso diangkat menjadi Guru Besar (Profesor) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Jabatan Guru Besar tersebut ia emban terhitung sejak 1 Juni 2019. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kepmenristekdikti) Nomor 24566/M/KP/2019.

Dalam Kepmenristekdikti tersebut, menyebutkan bahwa pengangkatan Wimboh sebagai Guru Besar sudah melalui rekomendasi Ketua Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional pada tanggal 31 Mei 2019. Diangkatnya Wimboh Santoso sebagai profesor ini dengan melihat berbagai pertimbangan.

Diantaranya, bahwa dosen tidak tetap yang namanya tersebut pada diktum keputusan ini memenuhi syarat untuk diangkat dalam jabatan profesor.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho menyambut sangat gembira. “Dalam surat Kepmenristekdikti ini, Pak Wimboh diangkat menjadi Guru

Besar dengan status tidak tetap dalam Bidang Ilmu Manajemen Risiko. Ini merupakan kabar baik dan menggembirakan bagi UNS,” kata Prof Jamal, Rabu (17/7/2019).

Prof Jamal menambahkan untuk acara pengukuhan di UNS rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Agustus mendatang. “Rencana akan dikukuhkan pada Bulan Agustus besok, untuk tanggal menunggu keputusan senat universitas,” tambahnya.

Sebagai informasi, Wimboh lahir di Boyolali 15 Maret 1957.

Wimboh adalah ekonom Indonesia yang pernah menjabat sebagai kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) di New York pada tahun 2012. Jabatan ini diperoleh usai ia menjabat sebagai Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010-2012.

Sejak akhir tahun 2015, Wimboh terpilih melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Mandiri, untuk mengisi posisi sebagai komisaris utama bank tersebut. Pada pertengahan tahun 2017, Wimboh Santoso terpilih jadi Ketua DK OJK periode 2017-2022. Dwi Hastuti

Foto: Humas UNS/ Haryono

Ketua DK OJK Diangkat jadi Guru Besar di FEB UNS

Wimboh Santoso