TERAS PERS EDISI XXXV

Page 1


PEMIMPIN UMUM

LAYOUT & DESAIN

Yohanes Maharso Joharsoyo

Ellyn Priwanti Inezia Zoe Putri Sukonco Mercy Grace Olivia Marvell Viona Gabrielle Luciana Gladiola Sadipun Florentina Evie Dewayani

WAKIL PEMIMPIN UMUM

Immanuella Devina Florentina S.

pemimpin redaksi

Daniel Kalis Jati Mukti

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

fotografer

Alfonsus Oktavianus Hirlanda’o

Paulina Irena Jessica Anindya Aurelia Agatha Chandrajaja Cherry Ivana

editor Daniel Kalis Jati Mukti Alfonsus Oktavianus Hirlanda’o Marsha Bremanda

Ilustrator

reporter

Titania Laurensya Shella Elvina Reneta Hartono Cokorda Agung Istri Wedawati Danny Wibowo

Marsha Bremanda Jennifer Fransisca Diva Natania Valentine Anastasia Cecilia Yosafat Bayu Heinrich Terra Nadya Rachelia

pENGEMBANGAN Sumber daya manusia Nesya Putri Ayomi Vinka Kristy Rabeka Yoranita Stefanus Liunardy Fidelia Jennifer Yieventcho

hubungan masyarakat Immanuella Devina Florentina S. Aretha Elizabeth Komang Feby Wija Ganeshwari Raynaldi Jeconiah Cindy Anastasia Manik Jessica Dea Claresta

TERAS PERS Jl. Babarsari No. 6, Yogyakarta, 55281 (+62) 857 8532 1191 teraspersredaksi@gmail.com Instagram: @teraspers


KARIKATUR opini

seni liputan budaya utama

DAFTAR ISI

cover

Oleh Cokorda Agung Istri Wedawati Cover Teras PERS edisi kali ini menggambarkan kondisi mahasiswa di tengah kolaborasi antara pandemi dan digitalisasi. Pandemi COVID-19 membuat mahasiswa harus menjalankan kegiatan perkuliahan dan organisasi dari rumah. Aktivitas tatap muka sirna dan digantikan dengan penggunaan media digital yang makin masif dan beragam.

Editorial Pandemi COVID-19 telah melanda seluruh belahan dunia. Nyaris semua sektor kehidupan terdampak wabah ini, mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, sosial-budaya, politik, dan lain sebagainya. Di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, peraturan pembatasan pertemuan tatap muka membuat kegiatan perkuliahan dialihkan menuju sistem daring. Pro dan kontra mengiringi kebijakan ini. Di luar kampus, digitalisasi juga tidak terelakkan dan mendorong banyak pihak untuk memikirkan strategi baru agar tetap bertahan. Lewat edisi kali ini, Teras Pers akan mengajak civitas akademik untuk menggali lebih dalam mengenai pandemi yang terjadi dan bagaimana kisah-kisah tentang proses adaptasi digitalisasi selama masa ini dari berbagai sektor.

25-

Liputan Utama Sosialisasi Beasiswa KIP-UKT SPP Tak Sampai? Infografis Seberapa Tahu Mahasiswa UAJY tentang Beasiswa KIP-UKT SPP?

6-

Seni Budaya Kraton Yogyakarta Gelar Pameran Sang Adiwira

8-

Sosok Octo: Pebisnis Sukses di Tengah Pandemi Covid-19

10 -

Komunitas Mengenal Sejarah Kota Bandung Secara Asik Bersama Komunitas Aleut

12 -

Opini Mahasiswa dalam Pusaran Problematika Kuliah Daring Apakah Bisa? Pasti Bisa!

14 16 18 -

Resensi The Lost Hero: Awal Cerita Petualangan Para Demigod Review Film 2067: Perjuangan Masa Depan Peradaban Umat Manusia

20 -

Potret Menyusuri Tepi Sungai Kapuas ketika Pandemi

22 23 -

Sastra Puisi: Lemonade Cerpen: Myra

28 -

Komik & Karikatur


LIPUTAN UTAMA

Sosialisasi Beasiswa KIP-UKT SPP Tak Sampai? Ilustrasi: Danny Wibowo

Pandemi Covid-19 menyerang kehidupan manusia. Virus ini menular melalui droplet sehingga perlu melakukan physical distancing dan melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus. Pemerintah telah menyarankan agar kita beraktivitas di rumah saja untuk mengurangi intensitas penularan. Diberlakukannya physical distancing berdampak pada segala aspek kehidupan, baik dari sektor ekonomi, pendidikan, pemerintahan, hingga kegiatan sosial. Dari sektor ekonomi, pandemi membuat stabilitas ekonomi negara terganggu. Para pekerja dipotong gajinya hingga terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Indonesia juga telah resmi mengalami resesi ekonomi 2 | Teras Pers

setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2020 minus 3,49 persen. Dari sektor pendidikan, kegiatan belajar mengajar dialihkan dengan metode daring. Kebijakan ini dilakukan di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. Salah satu perguruan tinggi yang mengalami dampak ini adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). UAJY sebagai salah satu kampus swasta di Indonesia menyadari kondisi yang serba sulit ini dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswanya yang membutuhkan berupa bantuan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

teraspers.uajy.ac.id


LIPUTAN UTAMA Yudi Dwiandiyanta, Kepala Kantor Kemahasiswaan Alumni dan Campus Ministry (KKACM) dalam wawancara dengan awak Teras pada Senin (27/10/2020) mengatakan beasiswa yang diberikan adalah Beasiswa KIP UKT-SPP dan UAJY Peduli Covid-19. Beasiswa ini diberikan bagi mahasiswa yang orang tua/wali/penanggung biaya terkena dampak Covid-19. Mahasiswa yang ingin mengikuti beasiswa ini diwajibkan tidak sedang menerima beasiswa lainnya. “Kami berharap dengan adanya beasiswa ini dapat membantu dalam pembayaran biaya semester,” ujar pria yang akrab disapa Pak Yudi ini.

Sosialisasi Beasiswa Tak Sampai? Sayangnya, informasi mengenai adanya Beasiswa KIP UKT-SPP ini hanya disampaikan lewat akun Instagram resmi KKACM. Mahasiswa mengaku tidak ada sosialisasi beasiswa yang diberikan kepada mereka. “Kurang tahu jika ada sosialisasi mengenai beasiswa ini,” ujar Brigita Pramesti Novita Sari, mahasiswi prodi Hukum angkatan 2019. “Aku tahu informasi tentang beasiswa KIP UKT-SPP dari Instagram KKACM,” sambungnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Ruth Nathaniela, mahasiswi prodi Manajemen angkatan 2017. Ia juga mengatakan kurang mengetahui jika ada sosialisasi beasiswa KIP-UKT-SPP. “Aku tahu beasiswa ini dari teman bukan dari pihak kampus,” ujarnya. Menanggapi hal ini, Sherly Hindra Negoro, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY) dalam wawancara dengan awak Teras pada Rabu (21/10/2020), mengatakan dikarenakan mahasiswa lebih aktif menggunakan sosial media, maka pengumuman disampaikan melalui Instagram. Yudi memberikan jawaban yang sedikit berbeda. Menurutnya, informasi mengenai beasiswa ini tidak hanya disebarkan melalui media sosial Instagram saja. “Kami juga teraspers.uajy.ac.id

menyebarkan lewat laman resmi dan media sosial KKACM, media sosial resmi Universitas Atma Jaya, media sosial masing-masing fakultas, serta blasting email melalui email students,” ujarnya. Meskipun tidak ada sosialisasi secara langsung, mahasiswa tetap antusias untuk mendaftar beasiswa tersebut. KKACM mendata terdapat 293 mahasiswa yang menerima beasiswa KIP skema 1. Jumlah ini oleh Pupung Arifin selaku Wakil Rektor III UAJY dinilai cukup banyak dibandingkan universitas lainnya. Menurut Pupung, pemberian kuota yang cukup banyak ini dapat dilakukan setelah berdiskusi dengan wakil rektor II terkait keuangan. “Kami ingin membantu mahasiswa yang orang tua atau walinya terdampak Covid-19 dan memberikan apa yang sudah menjadi hak mahasiswa,” ujar Pupung dalam wawancara dengan awak Teras Rabu (29/10/2020). Namun, Pupung merasa rentang waktu pengumuman terlalu singkat dikarenakan memerlukan waktu yang cepat untuk mengumpulkan data ke pemerintah. Jadi, mahasiswa yang belum menerima Beasiswa UAJY Peduli Covid-19 dialihkan ke Beasiswa KIP-UKT skema 1. Chevin Fahrurozi Saputra, mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019, menceritakan kepada awak Teras bagaimana proses pendaftaran hingga pengumuman. “Setelah mengisi formulir dan melengkapi berkas ada wawancara. Untuk beasiswa kali ini wawancara dengan Bu Sherly selaku wakil dekan III, lalu tinggal menunggu pengumuman,” ujar Chevin. Selain Beasiswa KIP-UKT skema 1, Sherly mengatakan UAJY juga memberikan Beasiswa KIP UKT-SPP skema 2. Christophorus Grandyka Handrean Murhadi, mahasiswa prodi Arsitektur angkatan 2018 yang mendaftarkan diri pada beasiswa KIP skema 2 menceritakan bahwa dirinya hanya mengisi formulir 3 | Teras Pers


LIPUTAN UTAMA dan mengumpul berkas saja tanpa melalui wawancara. Proses seleksi dilakukan oleh pihak kampus berdasarkan berkas yang sudah dikumpulkan oleh mahasiswa. “Tapi untuk beasiswa skema 2 ini belum ada pengumumannya, padahal udah dari bulan Agustus,” ungkap Christo. Menanggapi hal ini, Sherly mengatakan proses seleksi dan pendistribusian beasiswa memakan waktu selama satu hingga dua bulan. Pemberian beasiswa ini menurutnya sudah sesuai dengan skema yang ditentukan oleh pemerintah dan kampus. “Dikarenakan seleksinya tidak hanya oleh pihak kampus tetapi juga campur tangan pemerintah, jadi memerlukan waktu yang tidak cepat,” ujarnya. Menurut Sherly, pihak kampus belum bisa membuat pengumuman terkait Beasiswa KIP skema 2. Pihak kampus masih menunggu keputusan pemerintah terkait siapa saja yang lolos beasiswa ini. Sejumlah 300 mahasiswa yang mendaftar diharapkan untuk menunggu karena pihak kampus akan segera memberikan pengumuman apabila pemerintah sudah mengeluarkan keputusan. Yudi menambahkan bahwa selain Beasiswa KIP UKT-SPP, pihak kampus juga menyediakan beasiswa lain seperti Beasiswa UAJY Peduli Covid-19, Beasiswa SPP Tetap Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021, Beasiswa Adaro (YPKAAR), Beasiswa Liem, Beasiswa Kamajaya, Beasiswa WINGS, dan Beasiswa CAR (khusus mahasiswa FTI) yang tentu saja memiliki ketentuan masing-masing. Beasiswa UAJY Peduli Covid memiliki jenjang yang lebih luas di mana mahasiswa angkatan 20142019 diperbolehkan untuk mendaftar. Namun, kuota yang disediakan lebih sedikit dibandingkan Beasiswa KIP yaitu kurang lebih 100 mahasiswa. “Untuk beasiswa lain tidak ada kendala sosialisasi karena merupakan beasiswa yang sudah ada sejak dulu sehingga

4 | Teras Pers

tinggal melaksanakan sesuai skema yang ditentukan,” ujar Yudi. Mahasiswa Desak Kampus Menambah Cara Lain Terkait Informasi Beasiswa Menurut para mahasiswa, informasi tentang adanya Beasiswa KIP, UKTSPP ini masih kurang efektif sehingga tidak sampai kepada seluruh mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Christo memberikan sarannya mengenai hal ini. “Ya mungkin penyebaran informasi tentang beasiswa bisa kerjasama dengan program studi yang ada di kampus biar nantinya diteruskan melalui himpunan/ BEM masing-masing fakultas ke mahasiswanya, jadi pengumuman bisa lebih sampai kepada mahasiswa”, ungkap Christo. Menurut Anel, informasi mengenai beasiswa bisa disampaikan melalui email Outlook mahasiswa atau meminta bantuan dosen untuk memberikan dan mengingatkan informasi mengenai beasiswa ini di sela-sela sesi. Menurutnya, tidak semua mahasiswa aktif untuk mengecek media sosial atau website resmi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sementara itu, Chevin mengatakan pihak kampus harus lebih gencar lagi dalam mengumumkan informasi tentang beasiswa tersebut. Menurutnya, akan lebih baik apabila diadakan sosialisasi sehingga semua mahasiswa dapat memperoleh informasi dan mahasiswa yang membutuhkan bisa memperoleh beasiswa tersebut. Hal senada juga diungkapkan oleh Brigita “Kalau bisa ada sosialisasi khusus mengenai beasiswa, mungkin bisa diadakan webinar atau semacamnya karena jika hanya dari medsos kadang kurang diperhatikan,” tutup Brigita. Penulis: Fransisca Diva & Natania Valentine Editor: Daniel Kalis

teraspers.uajy.ac.id


INFOGRAFIS

teraspers.uajy.ac.id

5 | Teras Pers


seni budaya

kraton yogyakarta gelar pameran sang adiwara

Foto: Teras Pers/Shella Elvina Yogyakarta, kota yang mendapat julukan “istimewa” ini identik dengan berbagai tempat bersejarahnya. Salah satunya adalah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta. Bangunan ini selain menjadi kediaman bagi Sri Sultan, juga dijadikan sebagai objek wisata bagi masyarakat lokal maupun asing yang datang ke Yogyakarta. Sebagai objek wisata, Kraton menyuguhkan berbagai koleksi peninggalan Sri Sultan Hamengku Bowono I – X, mulai dari pakaian hingga barang-barang yang digunakan dalam keseharian. Selain itu, sejarah terbentuknya kota dan kebudayaan Yogyakarta juga disajikan secara lengkap di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

6 | Teras Pers

Baru-baru ini, pihak Kraton melakukan berbagai macam renovasi, salah satunya pada sebuah bangunan kecil yang terletak di sisi timur pintu masuk Pelataran Kedhaton. Bangunan ini direnovasi dan didesain ulang untuk memajang serta mengenang peninggalan Sri Sultan Hamengku Bowono II. Diresmikannya pembaharuan bangunan ini dibarengi dengan digelarnya Pameran Temporer Adhyatmaka: Sang Adiwira Sri Sultan Hamengku Bowono II. Pameran ini mulai dibuka pada tanggal 29 Oktober 2020 hingga 31 Januari 2021. Pameran hanya dibuka pada hari Selasa-Minggu pukul 08.00 – 14.00 WIB. Untuk dapat mengunjungi pameran ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 8.000 saja. Namun, jika ingin

teraspers.uajy.ac.id


seni budaya meneruskan kunjungan wisata ke Kraton Yogyakarta, harga tiket yang diperlukan sebesar Rp. 15.000. Pameran bertajuk “Sang Adiwira Sri Sultan Hamengku Bowono II” ini menampilkan beragam informasi terkait Sri Sultan Hamengku Bowono II sejak beliau bertakhta hingga wafat. Secara keseluruhan, pameran ini banyak berisi mengenai berbagai informasi tentang busana yang digunakan oleh beliau. Salah satu contohnya, ada Busana Beksan Sekar Medura, busana tarian yang dipakai oleh Sri Sultan Hamengku Bowono I & II. Lalu, ada juga Busana Aprajuritan yang dipakai oleh Sri Sultan Hamengku Bowono II ketika dinobatkan menjadi putra mahkota. Kita juga bisa melihat Busana Srimpi yang merupakan busana favorit dari Sri Sultan Hamengku Bowono II yang digunakan untuk tari pusaka. Selain busana, ada juga informasi lain terkait Sri Sultan Hamengku Bowono II. Dalam pameran ini, ditampilkan Babad Mentawis, kisah pengasingan yang dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Bowono II kala itu. Kita juga bisa melihat salah satu benda peninggalan Sri Sultan yaitu Wayang Kulit yang biasa disebut Ringgit Krucil. Koleksi yang ditampilkan dalam pameran ini lebih menonjolkan ke Sri Sultan Hamengku Bowono II. Hal ini selaras dengan pernyataan Nunuk Suryahadiningrum, selaku tour guide dan abdi dalem Kraton. “Secara keseluruhan, pameran ini memang lebih banyak menampilkan informasi mengenai Sri Sultan Hamengku Bowono II,” ujar Nunuk kepada awak teras (14/11/2020). Area pameran Sang Adiwira ini dibedakan menjadi dua bagian yakni area bebas potret dan tidak boleh potret. “Sebelah barat merupakan area boleh dipotret dan sebelah timur area yang tidak boleh di potret. Alasannya karena area sebelah timur merupakan peninggalan asli dan berharga dari Sri Sultan Hamengku Bowono II, jadi tidak boleh dipotret,” tambah Nunuk.

teraspers.uajy.ac.id

Foto: Teras Pers/Shella Elvina

Respon Pengunjung Menurut Nunuk, mengingat sekarang sedang dalam masa pandemi sehingga tidak cukup banyak pengunjung yang datang. Namun, masih ada beberapa pengunjung yang hilir mudik mendatangi pameran Adiwira ini secara berkala. “Pameran ini sudah bagus, apalagi mengingat kondisi pandemi, protokol kesehatannya juga diberlakukan dengan baik,” ujar Sr. Rufina SCMM, salah satu pengunjung Pameran Adiwira. Sementara Anisa, salah satu pengunjung yang juga mahasiswi prodi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan bahwa tema yang diusung oleh Kraton menarik. “Tidak hanya mengkaji sejarah tapi juga budaya Yogyakarta. Jadi bisa lebih mengenal sejarah lokal dan juga tradisi,” ujarnya. Tak hanya sekadar objek wisata, pameran yang diadakan di Kraton juga menjadi wisata edukasi bagi para pengunjungnya. “Harapannya, di tahun selanjutnya diadakan lagi pameran serupa sehingga generasi milenial bisa mengenal sejarah dan budaya lebih banyak, tidak hanya scroll Instagram saja. Apalagi mengingat tiap tahun pasti pelajar dari luar kota Jogja bertambah,” tutup Sr. Rufina SCMM siang itu. Penulis: Fransisca Diva & Natania Valentine Editor: Marsha Bremanda 7 | Teras Pers


sosok octo : pebisnis sukses di tengah pandemi covid-19

Foto: Teras Pers/Ajeng Ayu Semenjak Pemerintah mengumumkan masuknya virus Covid-19 ke Indonesia pada awal Maret 2020, dampaknya terasa ke berbagai bidang, salah satunya ekonomi. Hal ini selaras dengan apa yang dirasakan oleh Octo, manajer salah satu hotel di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Awalnya Octo memiliki beberapa karyawan yang bekerja di bawahnya. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 menjadikan pemasukan hotel tempatnya bekerja menurun. Oleh sebab itu, ia pun harus mengurangi jumlah dan jam kerja karyawannya, termasuk dirinya sendiri. Dengan kondisi yang serba sulit itu, tidak menjadikan Octo kehabisan akal dan menyerah. Ia pun mencari terobosan baru agar tetap bisa bertahan hidup. Berbekal 8 | Teras Pers

pada ketertarikannya terhadap bunga anggrek, ia pun memutuskan untuk berbisnis di bidang tersebut. Octo memulai bisnisnya pertama kali melalui salah satu platform di media sosial yaitu Marketplace Facebook. “Awalnya saya coba untuk jual di sana, ternyata banyak yang tertarik dan berminat untuk membeli tanaman saya ini,” ujarnya. Octo pun semakin bersemangat untuk mengembangkan lagi bisnis tanaman anggrek spesiesnya ini. Ia pun lantas mengajak beberapa karyawannya yang dulu juga bekerja di hotel untuk ikut bersama membangun bisnis tersebut. Bandungan Orchid, menjadi nama toko yang dipilih bersama dengan timnya. teraspers.uajy.ac.id


sosok Bandungan Orchid berlokasi di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bandungan Orchid merupakan bisnis yang berfokus pada penjualan tanaman anggrek spesies. Hingga kini, Bandungan Orchid memiliki sekitar 30 lebih karyawan, 20 sales, 5 admin, dan juga beberapa tim packing. Menurut Octo, untuk bisa sampai seperti sekarang butuh usaha lebih agar mendapatkan hasil yang maksimal. “Dulu saya awalnya harus cari-cari anggrek sendiri, packing sendiri, terus usaha nawarin ke orang-orang. Namun, itu semua proses yang mau nggak mau harus dijalanin,” tuturnya. Berkat kerja keras Octo dan tim, kini omset yang dicapai oleh Bandungan Orchid diperkirakan mencapai puluhan juta tiap bulannya.

Foto: Teras Pers/Ajeng Ayu

Bandungan Orchid berbeda dengan toko bunga lain yang ada di Bandungan. Meskipun mereka memiliki toko fisik, tetapi mereka juga menyediakan penjualan secara daring. Bermula dari hanya menawarkan melalui Marketplace Facebook, kini merambah ke media sosial lain seperti Instagram dan Shopee. Dari 4 akun Shopee mereka, salah satunya sudah mendapat predikat star seller. “Kami juga sudah bekerjasama dengan JNT untuk memudahkan konsumen jarak jauh teraspers.uajy.ac.id

yang ingin membeli tanaman anggreknya secara online,” ujar Octo. Ada beberapa strategi yang dilakukan oleh Bandungan Orchid untuk meningkatkan pendapatan di tengah pandemi Covid-19. Strategi pertama adalah menambah sales yang produktif untuk mengunggah tawaran di Marketplace Facebook. Strategi ini bertujuan agar semakin banyak orang yang melihat barang mereka di media sosial. Strategi kedua, Bandungan Orchid kerap memberikan berbagai promo menarik bagi para customer-nya. Contohnya pemberian diskon sebesar 15% serta promo gratis ongkir jika membeli tujuh tanaman anggrek sekaligus. Alasan Octo memilih berjualan daring karena ia harus mengikuti perkembangan zaman. “Ya, seperti yang kita tahu, sekarang konsumen lebih tertarik untuk membeli barang secara online. Apalagi keadaan pandemi gini yang mengharuskan orang-orang untuk di rumah aja. Peluang dari jualan online jadi lebih besar”, jawab Octo. Ia berharap semoga Bandungan Orchid bisa semakin maju dan lebih dikenal banyak orang di seluruh Indonesia. Di akhir, Octo juga berpesan kepada semua orang yang saat ini tengah merintis usaha agar tidak mudah putus asa. “Harus terus berusaha, jangan gampang menyerah! Gagal, bangkit lagi. Selalu ingat pepatah bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil,” tutupnya mengakhiri percakapan kami sore itu. Penulis: Ajeng Ayu Editor : Marsha Bremanda

9 | Teras Pers


komunitas mengenal sejarah kota bandung secara asyik bersama komunitas aleut

Para anggota Komunitas Aleut berfoto bersama sehabis melakukan ngaleut (Sumber: dokumen pribadi Komunitas Aleut).

Komunitas Aleut merupakan salah satu komunitas di Bandung yang sangat unik dan inspiratif, khususnya bagi kawula muda yang hobi traveling, tetapi tidak mengenal tempat-tempat bersejarah. Nama komunitas ini berasal dari bahasa Sunda, ngaleut yang memiliki arti berjalan beriringan seperti berjalan di pematang sawah. Menurut Deuis Raniarti selaku koordinator Komunitas Aleut, komunitas ini merupakan komunitas apresiasi sejarah di Kota Bandung. Program utama mereka adalah melakukan walking tour ke beberapa tempat yang berbeda di Kota Bandung, tergantung dari tema yang diangkat. Misalnya pada bulan September, tepatnya saat ulang tahun Kota Bandung, maka Komunitas Aleut akan melakukan rute khusus ke gedung atau kampung adat untuk mengenang kembali jasa pahlawan dan sejarah di Kota Bandung. 10 | Teras Pers

Awal terbentuknya Komunitas Aleut diprakarsai oleh sekumpulan mahasiswa bernama Club Aleut yang memiliki hobi walking tour. “Para mahasiswa tersebut awalnya merasa bosan karena walking tour yang dilakukan tidak menghasilkan sesuatu seperti pengetahuan, sehingga mereka pun lantas melakukan walking tour dengan penceritaan-penceritaan sejarah yang berbasis dari buku, tokoh adat, dan para orang tua mereka”, ujar Deuis dalam wawancara dengan awak Teras pada Kamis, (05/10/2020). Semakin berjalannya waktu, nama Club Aleut yang tercipta pada tahun 2006 kemudian berubah nama menjadi Komunitas Aleut sampai sekarang. Selain walking tour ke berbagai tempat terkenal di Bandung, Komunitas Aleut juga menyediakan berbagai program dan kegiatan yang unik dan inspiratif. Contoh program ini adalah kelas literasi dengan salah satu kegiatannya berupa resensi teraspers.uajy.ac.id


komunitas buku. Program lain yang juga dilakukan adalah kelas kopi, kelas seni rupa, kelas memasak, kelas bahasa isyarat, kelas membahas film, apresiasi musik, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.

pengetahuan anggota komunitas ini,” ujar Deuis sekaligus menutup wawancara kami.

Ada juga kegiatan Memotoran. Kegiatan ini merupakan bentuk praktek atas literasi yang telah dilakukan dan biasanya dilaksanakan ketika Komunitas Aleut akan melakukan perjalanan ke luar kota atau kabupaten seperti dari Bandung ke Jakarta, Bandung ke Pacitan, Bandung ke Cianjur, maupun rute-rute lainnya. “Kami merancang dan memilih rute yang jarang atau bahkan tidak pernah dilalui sebelumnya agar seluruh anggota mengenal tempat dan hal yang baru saat dilalui,” ujar Deuis. Tujuan dilaksanakannya kegiatan Memotoran ini adalah agar para anggota peka terhadap keadaan sekitar. Ketika sedang melintasi rute daerah tertentu yang menonjolkan keunikan daerahnya, secara tidak langsung pengetahuan kita akan bertambah dari budaya yang baru kita lihat. Hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan Memotoran, yaitu untuk menunjukkan sisi sejarah dari setiap tempat atau daerah yang dilewati. Output yang dihasilkan dari Memotoran berupa tulisan (catatan perjalanan) yang dipublikasikan di situs resmi Komunitas Aleut (https://komunitasaleut. com/). Sangat disayangkan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini, Komunitas Aleut tidak dapat menjalankan beberapa kegiatannya seperti walking tour, Memotoran, dan kegiatan lain yang mengharuskan anggota berinteraksi secara langsung. Namun, Komunitas Aleut menyikapi hal ini dengan mengalihkan beberapa kegiatannya secara daring. Kegiatan yang dialihkan diantaranya adalah kelas literasi resensi buku yang dilaksanakan minimal seminggu sekali via aplikasi Zoom. Ada juga kegiatan Ngaleutan yang dilaksanakan dengan model virtual tour menggunakan Google Earth. “Meskipun tidak bertatap muka secara langsung, kami tidak akan berhenti dalam mengasah teraspers.uajy.ac.id

Para anggota Komunitas Aleut sedang ngaleut (berjalan kaki) di Jalan Asia Afrika (Sumber: dokumen pribadi Komunitas Aleut).

Bagi kamu yang tertarik untuk bergabung dengan Komunitas Aleut caranya mudah sekali. Kamu cukup mengikuti semua akun media sosial Komunitas Aleut, bisa juga DM Instagram mereka bahwa kamu ingin bergabung dengan komunitas ini. Pihak Komunitas Aleut selanjutnya akan mengirimkan form registrasi dan kamu cukup mengisi form tersebut serta mengeluarkan biaya Rp15.000,00 saja untuk satu tahun. Dengan biaya tersebut, kamu sudah bisa mengikuti 80 acara yang diadakan oleh komunitas ini, sangat murah dan mudah sekali! Ditambah lagi, kamu tidak hanya diajak mengenal sejarah, tetapi kemampuan dan pengetahuan kamu juga akan semakin berkembang dan terlatih dengan baik. Selain itu, kamu juga dapat bertemu dengan kawan baru yang pastinya seru-seru. Jadi, apa kamu tertarik untuk bergabung dengan Komunitas Aleut? Tulis di kolom komentar ya! Nantikan juga artikel menarik lainnya hanya di TERAS! Penulis: Nadya Rachelia Editor: Daniel Kalis

11 | Teras Pers


opini Mahasiswa dalam Pusaran Problematika Kuliah Daring

Sumber: collegiseducation.com

Sejak bulan Desember 2019 yang lalu, Virus Corona telah menyerang seluruh dunia, yang berujung pada pandemi global. Di Indonesia, virus yang lebih dikenal dengan nama COVID-19 ini telah berlangsung sejak bulan Maret 2020 yang lalu. Berdasarkan data terbaru dari situs covid.19.go.id pada tanggal 30 Desember 2020, saat ini kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai angka 753.124. Tingginya kasus Covid-19 ini pada giliriannya menyebabkan banyak aspek kehidupan masyarakat berubah. Sebut saja, banyak pekerja harus bekerja secara daring atau work from home, sistem pembayaran yang dianjurkan non-tunai, dll. Menanggapi realitas tersebut, pemerintah kemudian melakukan berbagai tindakan preventif sebagai bentuk penangan atas kasus tersebut, seperti menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang mana masyarakat dilarang berkerumun atau berkumpul dalam jumlah yang relatif besar seperti acara pernikahan, pesta syukuran, dan lain sebagainya. Larangan kepada masyarakat untuk tidak berkumpul dalam jumlah banyak di suatu

12 | Teras Pers

tempat pada akhirnya juga membawa dampak tersendiri dalam aspek pendidikan. Bahwa, pelajar/mahasiswa tidak dapat melangsungkan pembelajaran seperti biasanya. Pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka dalam satu lingkungan instansi pendidikan tertentu, akhirnya dialihkan menjadi dalam bentuk atau sistem pembelajaran daring. Hal ini tentu cukup mengejutkan para peserta didik karena mereka belum terbiasa dengan pembelajaran yang serba daring. Para peserta didik tentu memerlukan adaptasi agar dapat mengikuti sistem daring dengan baik sehingga tidak menghambat kegiatan belajar-mengajar mereka. Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) termasuk salah satu universitas yang menerapkan sistem pembelajaran daring. Hal positif yang dapat dilihat adalah UAJY telah memiliki fasilitas untuk pembelajaran daring sehingga tidak perlu mempersiapkan dari nol. Fasilitas yang telah ada yaitu salah satunya situs kuliah. Dengan begitu, bagi para mahasiswa tingkat atas, mereka telah mengetahui bagaimana cara kerja fasilitas daring UAJY yang ada. Namun, bagi para mahasiswa baru, kuliah daring menjadi hal

teraspers.uajy.ac.id


opini yang sangat asing dan benar-benar baru. Sehingga, konsekuensi logisnya adalah bahwa para mahasiswa baru memerlukan adaptasi terhadap penggunaan segala fasilitas dan terhadap sistem pembelajaran yang ada. Meskipun telah terbiasa, para mahasiswa, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa tingkat atas juga mengalami berbagai kendala. Kendala yang biasanya dialami secara umum adalah kesulitan mendapat jaringan yang baik, tugas yang menumpuk, kelelahan akibat terus-menerus menatap layar gadget, dll. Dengan berbagai kendala yang mereka alami, para mahasiswa hanya dapat menerima segala apa yang berlangsung karena keadaan yang mengharuskan. Para mahasiswa tentu berharap perkuliahan secara daring segera berhenti dan kembali ke sistem luring. Namun sayangnya, harapan tersebut belum dapat diwujudkan. Pengumuman resmi dari UAJY mengenai perkuliahan daring yang semula hanya diberlakukan untuk semester ganjil tahun ajaran 2020/2021, kini harus diperpanjang. UAJY kembali mengeluarkan keputusan bahwa semester genap tahun ajaran 2020/2021 tetap menggunakan sistem perkuliahan daring. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi kasus Covid-19 di Indonesia yang realtif meningkat. Menanggapi keputusan terakhir, para mahasiswa tentu banyak yang merasa kecewa. Namun, jika dipikirkan secara logis, keadaan di Indonesia memang belum memungkinkan perkuliahan kembali luring. Maka sebagai mahasiswa, yang bisa kita lakukan adalah tetap bersyukur, menerima, dan terus beradaptasi dengan sistem yang ada. Hal yang patut kita syukuri adalah masih diberi kesempatan untuk dapat berkuliah dengan kondisi tubuh sehat. Selain itu, kita dapat beradaptasi dan berusaha mengikuti perkuliahan dengan baik. Meskipun daring, kita tetap bisa mendapatkan materi yang sama sebagaimana pembelajaran dalam sistem luring. Asalkan, kita mau mendengarkan dengan baik penjelasan dari teraspers.uajy.ac.id

dosen serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Ada beberapa hal lain yang juga penting untuk diperhatikan oleh para mahasiswa. Selama perkuliahan daring, pastilah para mahasiswa mengalami kejenuhan. Untuk mengatasi kejenuhan tersebut, saat kelas sedang berlangsung, mahasiswa akan cenderung bermain gadget dan tidak mendengarkan penjelasan dosen. Hal tersebut tentu perlu dikurangi karena tindakan tersebut justru akan merugikan para mahasiswa sendiri. Selain itu, para mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh. Pembelajaran daring ini memudahkan mahasiswa karena mahasiswa dapat saling bekerja sama mengerjakan tugas. Bagi mereka yang sungguh-sungguh tentu tidak masalah. Namun, bagi mereka yang hanya sekadar menyontek, mereka justru menjadi parasit bagi teman-teman yang lain karena mereka tidak memberikan kontribusi apa pun. Dalam konteks sosial yang lebih luas, masing-masing mahasiswa bisa ikut berperan dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menjaga diri masing-masing sebaik mungkin. Mahasiswa dapat melakukannya dengan mengurangi acara bepergian yang kurang penting, menjalankan segala protokol kesehatan, serta menjaga kesehatan tubuh. COVID-19 merupakan pandemi yang tidak dapat kita hindari. Namun, bukan berarti kita tidak dapat melakukan apa pun di situasi sekarang. Kita dapat memberikan yang terbaik dalam hal apa pun yang kita kerjakan, baik itu dalam konteks pendidikan, pekerjaan, maupun konteks lainnya. Selain itu, kita juga wajib mematuhi protokol kesehatan sehingga kita dapat terhindar dari penularan COVID-19. Penulis: Kezia Sharon Nathania Editor: Tim Redaksi Teras Pers

13 | Teras Pers


opini

apakah bisa? pasti bisa!

Sumber: daily.kellogg.edu.

Virus COVID-19 muncul pada akhir tahun 2019 di Cina, kemudian menyebar menuju berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Pada awal tahun 2020, hanya beberapa daerah saja yang terdampak virus ini di Indonesia. Namun, lambat laun sekitar bulan Maret-April virus ini telah menyebar ke seluruh daerah di Indonesia. Dampaknya, semua aktivitas menjadi dibatasi. Kegiatan di luar rumah dianjurkan untuk dikurangi, bahkan ditiadakan. Aktivitas sekolah yang awalnya luring, diubah menjadi daring. Begitu juga dengan kegiatan lainnya. Mulai bulan Maret 2020, sekolah dan seluruh universitas yang ada di Indonesia melakukan aktivitas pembelajaran secara daring. Saya adalah mahasiswa baru Universitas Atma Jaya Yogyakarta angkatan 2020. Saya masuk dan mengikuti acaraacara perkuliahan secara daring, mulai dari acara pengenalan kampus hingga kegiatan pembelajaran yang bersifat daring. Ini merupakan hal yang baru dalam hidup saya. Selama menjalankan perkuliahan secara daring, ada berbagai kendala yang saya hadapi, mulai dari laptop yang tiba-tiba macet, jaringan yang tidak menentu, serta pemakaian kuota yang cukup banyak.

14 | Teras Pers

Belum lagi terkadang saya merasa kurang mengerti dengan materi yang diberikan oleh dosen. Berbagai kendala tersebut memang terasa cukup menyulitkan. Tak terasa sudah satu semester saya menjalankan kuliah secara daring. Banyak pengalaman yang saya alami selama satu semester ini. Saya sebagai mahasiswa baru merasa ada berbagai kekhawatiran dalam menjalani perkuliahan secara daring. Mungkin ada beberapa teman-teman di luar sana yang juga memiliki keresahan yang sama dengan saya. Berikut adalah opini saya mengenai salah satu keresahan yang saya alami. Apa yang harus kita lakukan agar dalam masa perkuliahan secara daring dapat dilaksanakan tanpa ada beban dan lebih tenang? Pertama, kita harus mengetahui mata kuliah apa saja yang kita dapatkan. Ini adalah hal yang penting agar dalam perkuliahan kita tidak kaget dengan materi-materi yang diberikan. Kita jadi tahu apa saja yang akan kita pelajari selama satu semester ke depan. Karena saya adalah mahasiswa baru, mata kuliah di semester pertama ini sudah ditetapkan oleh universitas. Jadi, saya sudah tahu

teraspers.uajy.ac.id


opini mata kuliah apa saja yang saya terima dan berapa jumlah SKS-nya. Sebelum mata kuliah dimulai, biasanya dosen akan memberikan silabus/Rancangan Pembelajaran Semester (RPS). Kedua, kenal dan carilah informasi dari dosen mata kuliah yang diambil. Hal ini penting diketahui agar kita bisa mendapat gambaran serta informasi mengenai dosen tersebut. Informasi-informasi ini dapat kamu tanyakan kepada kakak tingkat yang pernah diampu oleh beliau. Informasi ini berguna agar kita tahu hal-hal apa saja yang berkaitan dengan beliau, seperti sistem penilaian, cara mengajar, dan lain sebagainya. Relasi yang baik antara dosen dan mahasiswa dapat menunjang perkuliahan agar berjalan dengan lancar. Misalnya, saat perkuliahan kita tidak canggung atau takut saat ingin bertanya. Ketiga, sistem penugasan yang diberikan oleh dosen, Hal ini penting kita ketahui karena setiap dosen berbeda-beda. Ada dosen yang setiap pertemuan selalu memberi tugas, ada juga yang jarang, bahkan tidak pernah memberi tugas. Saat mengerjakan tugas pun kita harus mengerjakan sesuai aturan yang diberikan agar mendapat nilai maksimal, seperti tenggat waktu pengumpulan tugas, format penugasan, dan lain sebagainya. Terkait tenggat waktu pengumpulan, ada dosen yang memberi waktu 1-2 hari, ada juga yang memberi waktu 1 minggu. Penting untuk mengetahui hal tersebut agar kita tidak telat dalam pengumpulan tugas. Keempat, etika dan aturan saat menghubungi dosen. Hal ini juga penting kita ketahui. Tak jarang, ada beberapa dosen yang mengacuhkan pesan dari mahasiswanya karena tidak adanya etika dalam penulisan pesan tersebut. Etika yang baik dalam menghubungi dosen yaitu memperhatikan waktu pengiriman. Cobalah untuk mengirim pesan ketika jam kerja, jangan menghubungi saat jam istirahat, apalagi larut malam. Selain itu, jangan lupa untuk mengucapkan salam terlebih dahulu lalu memperkenalkan

teraspers.uajy.ac.id

diri dan dilanjut dengan inti pesan yang akan kamu sampaikan. Usahakan isi pesan singkat, padat, dan jelas. Setelah itu tutup dengan ucapan terimakasih. Ketika ada kendala pada kuota / jaringan / laptop / smartphone di tengah sesi perkuliahan, kita dapat menghubungi dosen saat perkuliahan berlangsung atau menghubungi teman kelas agar disampaikan ke dosen. Solusinya, sebelum perkuliahan berlangsung, kita harus mengecek dan memastikan semua perangkat serta kuota yang akan digunakan. Hal ini agar menghindari kendala pada saat perkuliahan berlangsung. Tahun 2020 sudah akan berakhir, tetapi virus COVID-19 masih belum reda. Kemungkinan besar tahun 2021 kegiatan perkuliahan akan tetap dilaksanakan secara daring. Pertanyaannya, mahasiswa harus bagaimana? Menurut saya, sebagai mahasiswa kita harus lebih siap dalam beradaptasi. Apa saja kendala-kendala yang dialami selama satu semester kemarin, cobalah untuk dievaluasi dan diperbaiki. Jangan sampai kendala tersebut terulang lagi di semester depan. Cobalah untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dapat menambah kemampuan. Harapannya, di tahun 2021 mahasiswa akan lebih siap lagi dalam menghadapi perkuliahan secara daring. Saya berharap, semoga di tahun 2021 mahasiswa akan lebih produktif lagi dalam berbagai kegiatan. Walaupun di masa pandemi seperti sekarang, jangan sampai kita menjadi malas dan tidak berkembang sedikit pun. Semoga dengan keadaan seperti sekarang, menjadikan kita pribadi yang lebih siap, baik secara mental dan fisik dalam situasi apapun. Penulis: Marselinus Sandy Dwi Pamungkas Editor: Tim Redaksi Teras Pers

15 | Teras Pers


RESENSI BUKU

THE LOST HERO: AWAL CERITA PETUALANGAN PARA DEMIGOD Judul Buku

: HEROES OF OLYMPUS- THE LOST HERO Pengarang : Rick Riordan Penerbit : Disney Hyperion Books, New York (Edisi pertama, cetakan Amerika) Tahun Terbit : 2010 Tebal : 586 halaman Genre : Mitologi Yunani-Romawi, Fantasi THE LOST HERO, KELANJUTAN DARI SERI PERCY JACKSON ‘The Lost Hero’ adalah buku pertama dari seri pentalogi ‘Heroes of Olympus’, oleh Rick Riordan. Jika kalian mengetahui tokoh Percy Jackson, maka kalian bisa menebak bagaimana tema utama dari buku ‘The Lost Hero’ ini. ‘The Lost Hero’ bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari pentalogi ‘Percy Jackson and Olympian’. Hal ini bisa dilihat dari nama-nama tokoh yang dimunculkan kembali di buku ini. Seperti seri pentalogi ‘Percy Jackson and Olympian’, ‘The Lost Hero’ melanjutkan petualangan para demigod (manusia setengah dewa), dalam menyelesaikan misi yang diberikan oleh para dewa. PAHLAWAN YANG HILANG DAN DITEMUKAN Buku ini diawali dengan Jason Grace yang amnesia. Tiba-tiba, ia terbangun di dalam bus sekolah bersama dua orang yang menganggapnya sebagai teman, Leo Valdez dan Piper McLean. Keanehan berlanjut ketika mereka mulai diserang oleh beberapa ventus (roh badai) di Grand Canyon. Jason mulai melawan dengan mengeluarkan koin yang dapat berubah menjadi pedang. Lalu, pendamping bus sekolah mereka, pelatih Hedge, tiba-tiba menampakkan diri sebagai 16 | Teras Pers

seorang satyr (manusia setengah kambing) untuk melindungi ketiga remaja tersebut. Penyerangan itu mengakibatkan pelatih Hedge diculik oleh ventus ke tempat yang tidak diketahui. Di tengah kebingungan dan hilangnya pelatih Hedge, sebuah kereta kuda perang pun mendarat. Terdapat dua remaja yang berdiri di kereta perang tersebut, Annabeth Chase dan Butch. Annabeth dan Butch lalu membawa mereka ke Perkemahan Blasteran—tempat dimana semua blasteran aman. Penjemputan mereka dari Grand Canyon bukanlah sebuah kebetulan. Annabeth Chase awalnya mendapat arahan dari Dewi Hera untuk menjemput seseorang yang ia kira adalah Percy Jackson. Percy Jackson diceritakan telah hilang dari Perkemahan Blasteran. Di perkemahan tersebut, para demigod juga tengah diresahkan dengan ‘bangkitnya’ sang ibu pertiwi yaitu Gaea, yang ingin menguasai dunia; serta ramalan tentang takdir tujuh demigod. Kejadian-kejadian ini, serta kedatangan tiga demigod baru, menambah masalah dan misteri yang terjadi di Perkemahan Blasteran.

teraspers.uajy.ac.id


RESENSI BUKU

(Ilustrasi tokoh resmi oleh Viktoria Ridzel untuk website Rick Riordan (https://rickriordan.com/characters/ Dari kiri-kanan, Jason Grace, Leo Valdez, dan Piper Mclean)

RAMALAN DAN AWAL PETUALANGAN “Putra Petir, waspadalah terhadap bumi, Balas dendam para raksasa, tujuh pendekar pun lahir, Palu besi dan merpati ‘kan patahkan sangkar, Dan kematian pun terlepas dari murka Hera.” Dengan ramalan yang diberikan kepada mereka, Jason, Leo, dan Piper harus menyelamatkan Ratu para Dewi, yaitu Dewi Hera, untuk mengetahui alasan di balik semua kejadian ini. Bersama Festus, naga api milik Leo, ketiga demigod ini melakukan perjalanan menemui makhluk dan dewadewi yang ada di mitologi Yunani; mulai dari Cyclops, Raja Midas, Raksasa, dan masih banyak lagi. Novel ‘The Lost Hero’ ini cocok dibaca remaja hingga dewasa. Bahasa yang santai dan tidak terlalu formal membuat kita nyaman untuk membacanya. Hal yang paling menarik dari buku ini adalah adanya point of view dan glosarium. Setiap Bab akan dipandu oleh point of view dari tokoh yang teraspers.uajy.ac.id

berbeda-beda. Hal ini membuat kita bisa melihat karakteristik yang berbeda dari tiap tokoh dan membuat alur cerita jadi lebih menarik. Glosarium adalah bagian yang berisi kosakata dan istilah dalam mitologi Yunani-Romawi. Untuk kalian yang tertarik atau ingin mengenal tentang mitologi YunaniRomawi, TERAS PERS sarankan untuk coba membaca novel fantasi ‘The Lost Hero’ ini. Novel ini juga penuh akan nilai-nilai moral yang akan kalian temukan di setiap konflik yang terjadi. Mulai dari pentinganya jujur dengan diri sendiri, kesetiaan, sampai perjuangan atas hal yang benar dan demi orang yang kita kasihi. Nah, itu dia resensi ‘Heroes of Olympus: The Lost Hero’. Kalau kalian sudah pernah membacanya, bisa tulis pendapat kalian tentang buku ini ya! Penulis: Immanuella Devina Editor: Daniel Kalis

17 | Teras Pers


RESENSI film

Review Film 2067: Perjuangan Masa Depan Peradaban Umat Manusia

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film 2067 yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

lakinya bernama Jude (Ryan Kwanten) yang bekerja di pusat kota untuk memulihkan sumber listrik. Seperti judulnya, film ini bercerita dengan latar tahun 2067, di mana bumi telah dirusak oleh perubahan iklim dan umat manusia terpaksa hidup dengan oksigen buatan. Penyakit yang disebabkan oleh O2 sintetis ternyata menimbulkan epidemi penyakit dan membunuh populasi manusia sedikit demi sedikit. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan adalah dengan menemukan obat yang terdapat di tahun 2467 dan Ethan adalah orang yang terpilih untuk menjalankan misi tersebut. Ethan dikirim dengan menggunakan mesin waktu Chronicle untuk menemukan obat tersebut. Perjalanan Ethan di masa depan menjadi momentum penentu kondisi dunia yang tengah sekarat. Sumber: IMDB

Kita sering kali penasaran tentang masa depan kita sendiri. Tak jarang manusia sering membayangkan ingin memiliki sebuah mesin waktu. Membayangkan memiliki masa depan yang indah seperti memiliki harta kekayaan, rumah yang nyaman, dan bahagia bersama sanak saudara adalah masa depan yang diidam-idamkan oleh setiap orang. Namun, apa jadinya jika masa depan yang kita bayangkan ternyata tak seindah kenyataannya, bahkan mungkin lebih buruk daripada masa kini. Kisah tentang kehidupan umat manusia di masa depan yang mengalami kerusakan lingkungan menjadi tema besar dalam film 2067. Film arahan Seth Larney ini menceritakan tokoh Ethan yang diperankan oleh Kodi Smit-McPhee, serta saudara laki18 | Teras Pers

Bagaimana keseruan film 2067? Simak review TERAS berikut ini! Pengorbanan dan Trauma Masa Kecil Ethan Whyte Film 2067 merupakan film yang mengajak para penontonnya berfantasi akan masa depan. Film ini tidak terlepas dari peran tokoh utamanya yakni Ethan Whyte. Pada awal film Ethan hanya diperlihatkan sebagai seorang pekerja biasa yang tidak memiliki potensi besar untuk mengubah keadaan dunia. Namun, setelah film berlangsung siapa sangka ternyata Ethan adalah seorang anak ilmuwan yang berhasil menemukan mesin waktu. Ethan tidak memiliki masa kecil yang bahagia, sejak kecil Ethan tidak teraspers.uajy.ac.id


RESENSI film pernah merasa ada hubungan spesial antara ia dan ayahnya. Keluarga yang tidak harmonis dan pahitnya masa kecil menjadi trauma yang mendalam bagi Ethan. Hal itu terlihat saat Ethan tidak dapat mengendalikan rasa emosionalnya ketika dia mengingat kejadian masa lalu yang menimpa dirinya. Tak sampai di situ saja, Ethan juga harus mengemban misi maha berat yakni dikirim ke tahun 2467 untuk menemukan obat agar permasalahan kerusakan lingkungan yang terjadi di tahun 2067 dapat diatasi. Kelangsungan hidup umat manusia bergantung di pundaknya. Manusia di Tengah Distopia Lingkungan Film 2067 merupakan film fantasi yang sedikit berbeda dengan ekspetasi kebanyakan orang. Film ini tidak berfokus pada kecanggihan teknologi, tetapi lebih kepada dampak lingkungan jika kita meremehkan pencemaran lingkungan yang terjadi saat ini. Film ini sangat dianjurkan bagi kalian yang peduli terhadap lingkungan dan bumi. Film ini mampu membuat kalian semakin yakin bahwa keadaan bumi sekarang sedang tidak baik-baik saja. Kualitas akting dari sang tokoh antagonis sangat mendukung dan relate dengan yang dunia hadapi saat ini, di mana banyak orang berdalih melakukan segala kepentingan demi kesejahteraan umat manusia. Namun, kenyataannya mereka adalah dalang dari kehancuran dan hanya memikirkan untuk mengeruk banyak keuntungan. Sarat dengan Pesan Moral Film 2067 memiliki banyak sekali pesan moral yang dapat diambil. Kita dapat mulai dari hubungan antara Ethan dengan orangtuanya. Ethan tidak pernah merasakan hubungan yang istimewa dengan ayahnya. Hal ini terjadi dikarenakan komunikasi diantara mereka tidak terjalin dengan baik. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu menyempatkan waktu bagi anakanaknya.

teraspers.uajy.ac.id

Potongan adegan dalam film 2067 (Sumber: IMDB)

Hal yang paling melekat dalam film ini adalah mengenai lingkungan. Banyak kerusakan lingkungan terjadi akibat dari kurangnya kewaspadaan kita untuk menjaga lingkungan. Film ini mengajarkan kita bahwa segala hal yang kita lakukan hari ini akan berdampak di masa depan. Penulis: Raynaldi Jeconiah Editor: Daniel Kalis

19 | Teras Pers


POTRET

Menyusuri Tepi Sungai Kapuas ketika Pandemi Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia sekaligus menjadi salah satu ikon dari Kota Pontianak. Tempat yang menjadi jalur transportasi ini juga dijadikan sebagai destinasi wisata masyarakat Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak. Keindahan serta suasana tenang yang dihadirkan Sungai Kapuas dapat dinikmati dengan mudah di Waterfront City yang didirikan di tepi Sungai Kapuas oleh Pemerintah Kota Pontianak pada tahun 2017.

Pemandangan dan suasana yang disuguhkan Waterfront City Pontianak mampu memanjakan mata dan mengusir penat sebagaimana yang disampaikan Setiawan, salah satu pengunjung, tempat ini. Setiawan bersama keluarganya yang saat itu datang untuk bersantai mengaku bahwa sempat ada rasa khawatir terhadap Covid-19, tetapi menurutnya kegiatan ini menjadi jalan alternatif untuk menghilangkan rasa suntuk selama di rumah.

Waterfront City seolah menjadi penyatu masyarakat Pontianak dari berbagai kalangan. Fasilitas yang ditawarkan ruang publik ini menjadi alternatif wisata serta lokasi favorit untuk berolahraga. Wahyu, selaku petugas parkir di kawasan Waterfront City Pontianak menyampaikan bahwa setiap sore hingga malam, Waterfront City Pontianak selalu ramai oleh kedatangan pengunjung.

Adanya pandemi Covid-19 memengaruhi jumlah pengunjung Waterfront City Pontianak yang biasanya selalu ramai, kini sedikit mengalami penurunan. Vivi, salah satu pedagang asongan di Waterfront City Pontianak mengakui bahwa dengan adanya pandemi ini menyebabkan penurunan pendapatan mencapai 50 persen. Vivi juga menyampaikan bahwa pemerintah mengharuskan penggunaan masker bagi pengunjung maupun pedagang yang setiap hari akan dikontrol oleh pemerintah setempat.

Seorang pedagang asinan tetap semangat berjualan meski di masa pandemi. (Teras Pers/Paulina Irena)

20 | Teras Pers

Pedagang jajanan SD yang tetap menggunakan masker ketika melayani pembeli. (Teras Pers/Paulina Irena)

teraspers.uajy.ac.id


POTRET

Seorang pria dan keluarganya yang baru saja tiba di Waterfront City Pontianak sedang menunjuk pemandangan di seberang sana, Kamis, 29 Oktober 2020. (Teras Pers/Paulina Irena)

Sepasang pria dan wanita yang tengah menikmati suasana sejuk dan tenang dari Sungai Kapuas dibalik masker yang dikenakan. (Teras Pers/Paulina Irena)

Satu keluarga yang tetap mematuhi protokol kesehatan sembari menikmati suasana Waterfront City. (Teras Pers/Paulina Irena)

Penulis: Paulina Irena Editor: Marsha Bremanda teraspers.uajy.ac.id

21 | Teras Pers


SASTRA: puisi

lemonade Rasa ini membawaku pada sebuah felisiti. Pun Eunoia, selalu membuatku bersemangat. Mendengar namanya, seketika hilang kesedihan; meski akhirnya hanya sesaat. Entah apa yang membuatku tersihir oleh paras wajahmu Tolong sampaikan pada langit: “aku senang dan sakit”. Aku, seorang esedensies.

Penulis & Ilustrator: Reneta Hartono *Felisiti adalah rasa bahagia yang sangat kuat atau intens. *Eunoia adalah pikiran yang indah atau baik. Kata ini berasal dari bahasa Portugis. *Esedensies adalah seseorang yang menyembunyikan luka dibalik senyuman. 22 | Teras Pers

teraspers.uajy.ac.id


SASTRA: CERPEN

MYRA

Ilustrasi: Danny Wibowo

“Myra masih bertahan di urutan pertama tangga lagu, sudahkah kalian mendengar lagu manis ini?” Pip! Aku mematikan televisi yang sedang menyiarkan peringkat lagu di Gahon Chart, aku tak terlalu tertarik untuk menontonnya walau ucapan selamat terus masuk ke emailku. Sekarang pukul delapan pagi dan apartemenku masih berantakan, tak berubah dari yang kuingat semalam. Ah, teraspers.uajy.ac.id

benar, Jennieta belum pulang dari dinas luar kotanya. Aku harus merapikan semua ini, tapi rasanya malas sekali. Aku pun berbaring di sofa sembari memikirkan sarapan apa yang akan mengisi perutku pagi ini. Namun, tak ada makanan yang rasanya bisa menaikkan nafsu makanku. Aku pun menghela nafas, kemudian memalingkan wajahku pada kalender di dekat televisi. Tanggal 2 Maret 2018. 23 | Teras Pers


SASTRA: CERPEN Ah, benar sekarang tanggal 2 Maret. Mungkin aku akan tidur sebentar, setelah itu aku akan mulai membersihkan apartemenku. Entah angin dari mana, aku bisa merasakan sapuan angin di badanku. Padahal aku ingat pintu balkon belum kubuka. “Papa!” Aku membuka mata dan menemukan anak perempuan sedang berjongkok melihatku. Ia mengenakan piyama putih favoritnya hari ini. Ya, anak perempuan dengan mata bulat ini adalah putri semata wayangku. “Selamat pagi, Myra,” sapaku sambil tersenyum. “Selamat pagi, Papa!” sapanya ceria. Kemudian Myra berdiri menatap kesal ke arahku. “Papa kenapa tidur lagi?” tanya Myra kesal. “Papa hanya lelah, boleh ya lima menit lagi,” “Tidak boleh, ayo Papa bangun!” Myra mulai menarik-narik tanganku agar bangkit. Aku rasa aku tak punya pilihan lain sambil menurutinya. Aku pun bangkit lalu memeluk Myra sebagai tanda selamat pagi lainnya. Menggemaskan. Padahal umurnya sudah enam tahun tapi dia masih saja menggemaskan. “Aaaaa!! Papa stop!” Myra memukulmukul pundakku agar berhenti memeluknya. Aku melepaskan pelukanku, dan menatap wajah Myra yang sangat mirip dengan Ibunya. Tanganku terulur untuk merapikan rambut panjangnya. “Wah lagu Papa nomor satu lagi!” serunya saat melihat majalah di meja. “Kamu senang?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang bersemu karena senang. “Tentu saja, orang-orang jadi mengenal namaku.” Aku tersenyum melihatnya membaca halaman majalah yang dari lusa lalu tak pernah kusentuh. “Papa tampan sekali di sini,” Aku melongokan kepala ikut melihat 24 | Teras Pers

foto mana yang ia maksud. Itu adalah sebuah foto promosi single terbaruku. Sebenarnya tak ada yang istimewa. “Papa tampan disana?” tanyaku. “Iya, baju Papa bagus dan Papa juga memakai make-up yang sangat cocok dengan temanya,” jawabnya antusias. Aku tertawa kecil. “Kamu suka?” “Suka, tapi...” Aku terdiam ketika mendengar dia menggantungkan kalimatnya. “Tapi?” “Senyum Papa terasa palsu, Papa seolah tidak rela untuk tersenyum. Senyumnya jadi terkesan sedih. Coba senyum yang baik!” Dua telunjuk Myra menekan sudut bibirku agar aku tersenyum. Melihatnya yang nampak kesal membuatku tertawa kecil. “Nah, sekarang jauh lebih bagus!” Aku mengelus pucuk kepala Myra sambil mengingat proses pemotretan tersebut. “Papa aku lapar!” Aku terkejut karena Myra berseru tibatiba. “Ah benar kita belum sarapan, kirakira apa yang enak?” “Pancake!” Myra berdiri sambil mengacungkan tangannya ke udara. “Pancake?” “Iya, pancake dengan banyak krim dan sirup maple, aku juga mau stroberi!” Aku mengingat-ingat apakah aku memiliki bahan-bahan membuat pancake. Karena merasa lengkap semua, aku pun berdiri. “Ayo membuat pancake!” ajakku. “Ayo!” Aku mengajak Myra ke dapur untuk mulai memasak pancake kesukaannya. Aku pun mengeluarkan tepung jadi pancake, lalu telur, susu dan wajan untuk memanggang pancake. “Aku mau bantu juga!” Seru Myra. Aku mengangguk kemudian mengambil sebuah celemek kecil dari lemari. “Pertama pakai ini,” ujarku sambil menyuruhnya mendekat. Aku memakaikan Myra celemek yang merupakan hadiah dari adikku saat ulang tahun Myra yang keempat.

teraspers.uajy.ac.id


SASTRA: CERPEN “Oke sudah!” Myra tersenyum melihat dirinya yang mengenakan celemek. Aku pun mulai memasak pancake. Saat akan memecahkan telur, aku melihat Myra menarik kursi dan naik ke kursi tersebut. Meja di dapur memang lebih tinggi darinya. “Aku! Aku mau memecahkan telur!” seru Myra. Aku memberikan telur dan mangkok yang kupegang. “Hati-hati, jangan sampai ada cangkang yang masuk.” “Okie doki!” Aku melihat Myra yang lihai memecahkan telur. Setelah dua telur dimasukkan ke dalam mangkok aku pun memeriksanya. “Oke pintar, sekarang aduk telurnya,” kataku. “Dikocok?” Tanyanya. Aku mengangguk dan memberikan sebuah alat pengocok kecil. Ia pun tersenyum dan mengikuti perintahku. “Sudah!” Serunya. “Oke sekarang masukkan susu,” kataku sembari memberikan gelas ukur yang sudah terisi susu sesuai takaran. Myra mengangguk dan menuangkan susunya pelan-pelan. “Setelah itu dikocok lagi,” kataku. Myra semakin lihai mengocoknya. Sambil membiarkan Myra mengocok telur dan susu, aku mulai mengayak tepung pancake siap saji. “Sudah tercampur rata?” tanyaku pada Myra. “Sudah!” Myra tersenyum. “Baik sekarang masukan tepung ini,” kataku sembari memberikan tepung yang sudah diayak tadi. “Semua?” tanya Myra. “Iya semua.” Myra mengikuti intruksiku kemudian mengaduk semua menjadi satu. Begitu adonan sudah siap, aku pun menyiapkan wajan dan menyalakan kompor. Begitu wajan panas aku mulai menuangkan adonan sedikit demi sedikit. Karena posisi kompor lebih tinggi dari Myra, membuat putriku itu melompat-

teraspers.uajy.ac.id

lompat kecil. Aku tertawa renyah, lalu menggendongnya. “Lihat, ada lubang-lubang kecil di pancakenya,” kataku. “Wah!” “Itu artinya pancakenya akan segera matang, jika lubang-lubangnya sudah merata baru kita balik pancakenya.” “Papa lihat itu sudah banyak lubangnya!” Aku pun membalik pancakenya dengan tangan kanan, karena tangan kiriku sedang menggendong Myra. Terlihat warna kecokelatan yang cantik pada pancakenya. “YEAYY!” Kami pun bersorak girang, kemudian kembali melanjutkan memanggang adonan yang masih banyak. “Papa,” panggil Myra yang masih dalam gendonganku. “Hm?” “Papa, orang-orang mengatakan jika aku mirip sekali dengan Mama.” “Iya, Papa juga sering mendengarnya.” “Tapi katanya dari semua wajahku, hanya mataku yang tidak mirip Mama. Mataku mirip Papa!” “Oh ya?” aku pura-pura bertanya, karena sebenarnya aku sudah tahu jelas bahwa mata bulat itu mirip denganku. “Iya!” “Coba kita periksa.” Aku pun berjalan menuju cermin wastafel, kemudian merapatkan wajah Myra dengan wajahku. “Benar kan?!” serunya. “Iya benar, Myra kamu mencuri mata Papa.” Kemudian aku menggelitiki leher Myra hingga membuatnya tertawa terbahakbahak. Aku sangat senang ketika Myra tersenyum dan tertawa begini. “PAPA PANCAKENYA!” Benar saja, pancake itu berubah menjadi hitam legam. Setelah itu aku dan Myra fokus memanggang adonan yang tersisa. Begitu siap, aku menyajikan pancake yang sudah dihias dengan krim dan sirup

25 | Teras Pers


SASTRA: CERPEN mapel juga stroberi kesukaan Myra. Aku membawa piringku dan piringnya ke meja depan televisi. “Papa bukankah lebih enak jika ditambahi es krim?” tanyanya. “Iya, tapi kita tidak memiliki es krim saat ini.” “Bagaimana kalau aku pergi membelinya di mini market dekat sini?” “Nope. Ingat saat Papa di luar kota, Mama bercerita kamu diam-diam pergi ke mini market sendiri dan tidak kembali lagi, Mama benar-benar marah saat itu.” Myra tertawa kecil. “Hahaha maaf Papa.” “Lain kali Myra, kalau Myra memang ingin keluar bilang saja ya? Biar Papa atau Mama menemani.” “Oke Papa!” Kami pun menyantap pancake buatan rumah tersebut. Rasanya enak, mirip dengan pancake yang biasa kumakan di restoran hotel. Aku tersenyum melihat Myra yang makan dengan lahap. Rambut hitamnya panjang, membuat sehelai dua helai rambut kadang masuk ke mulutnya. Melihat itu aku bangkit dan mengambil karet rambut di meja nakas dekat sofa, kemudian mengikat rambut Myra. Setelah itu aku lanjut makan di sebelahnya. ................................................... .. “Papa quotes itu apa?” tanya Myra yang sedang membaca buku favoritnya di depan televisi. Aku yang tadi sedang memejamkan mata di sofa, kini menatap Myra yang memandangku dengan tatapan bertanya. “Quotes ya? Hmm..” aku memikirkan penjelasan yang sederhana agar mudah dipahami Myra. “Quotes itu mirip kata-kata yang sesuai dengan keadaan seseorang,” jawabku. “Kata-kata cantik?” “Iya mirip.” Myra mengangguk. “Oke aku mengerti. Quotes favorit Papa apa?” Aku membalikkan badan menghadap Myra sambil memikirkan kata-kata 26 | Teras Pers

favoritku. “Ada, Papa punya satu. Berhenti tenggelam dalam masa lalu, karena masa depan mungkin bisa saja lelah menunggu.” Myra terdiam sambil menatapku. “Aku tidak paham.” Aku tertawa. “Nanti ketika kamu sudah besar kamu akan paham.” Aku pun mulai memejamkan mata, merasakan angin berhembus lagi. Rasanya nyaman sekali, hingga bisa saja aku tertidur saat ini. “Papa mengantuk?” tanya Myra. “Iya, Papa boleh tidur ya?” kataku. Aku merasakan Myra mendekat dan mengelus-ngelus dahi serta rambutku. “Boleh, tapi nanti Papa harus bangun lagi ya?” kata Myra. “Iya, Papa janji,” jawabku. Aku semakin terlena dengan suasana. Angin sejuk yang menyapuku, kemudian tangan kecil yang halus mengusap rambutku lembut. “Papa aku suka lagu Papa yang baru, aku tidak terlalu paham arti liriknya, rasanya Papa seperti menulis surat cinta untukku hehehe.” “Oh ya?” “Iya. Papa itu tampan kalau tersenyum, jadi Papa harus sering senyum.” “Baik, apa lagi tuan putri?” Terdapat jeda yang lumayan lama disana. “Papa, nanti sampaikan maafku untuk Mama ya. Maaf untuk tidak kembali saat itu.” Aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Rasanya aku sedang terbang di awanawan. Aku rasa aku benar-benar tertidur saat ini. “..eo!” “Theo!” “THEO!” Aku terbangun mendengar suara berat yang mengudara di apartemenku. Aku melihat wajah adikku di depanku, ia memasang wajah kesal seperti biasanya. “Kau habis minum semalam? Kenapa susah sekali membangunkanmu? Lalu lihat jam berapa ini, sudah tengah hari dan kau masih dalam piyama?!” teraspers.uajy.ac.id


Kepalaku pening mendengarkan ocehan adikku. Ia laki-laki tapi banyak omong. Aku melihat sekeliling dan menemukan apartemenku yang masih berantakan. Aku melihat adikku yang memakai setelan kerjanya, ia membawa sebuket bunga lily. “Kenapa kemari?” tanyaku. “Istrimu meneleponku saat rapat, ia bilang suaminya sama sekali tidak membalas pesan atau pun mengangkat telepon sejak kemarin malam,” jelasnya panjang lebar. “Ohh.”

Aku pun bangkit dan menatap langit biru yang nampak cerah. Aku menunduk untuk mengambil ponselku yang entah kenapa bisa tergeletak di lantai. “Theo tadi aku ke makam, dan tak menemukan bunga disana, kamu belum kesana?” tanya adikku. Aku tak menyahut dan fokus pada ponselku, aku sedang mencari kontak istriku, Jennieta. Sambil berjalan ke balkon aku mulai meneleponnya. “Wah kau masak pancake? Aku boleh memakannya?” “Ambil saja,” sahutku dari balkon.

kertas koran yang sudah lama. Sebuah headline berwarna merah. Kecelakaan Truk di Depan Mini Market Menewaskan Dua Pengguna Jalan Termasuk Putri dari Penyanyi Terkenal. “Halo Theo?” sebuah sapaan terdengar dari ponselku. “Hai.” “Kau kemana saja? Aku benar-benar khawatir kau tahu itu? Aku terus dihubungi manajermu, ia menanyakan kau di mana!” “Maaf.” Kemudian terdengar suara helaan nafas khas Jennieta. “Aku sedang di perjalanan menuju acara penutupan, nanti malam aku akan pulang. Kau sudah makan?” Aku tak menjawab dan malah menerawang pemandangan kota yang terhampar di hadapanku. “Halo Theo?” Apartemen di gedung mewah bintang 5 menjadi bukti kesuksesanku di umur 27 tahun. Selanjutnya masih banyak yang menungguku di depan. “Theo kau disana?” Padahal aku yang mengatakan untuk meninggalkan masa lalu, tapi aku sendiri yang masih tenggelam. Air mataku tiba-tiba jatuh, tanpa aku pinta. “Jennieta.” Panggilku. “Ya?” “Aku sangat merindukan Myra.” Sepenggal lirik Myra terdengar mengudara. Aishiteru yo Myra, Myra (Aku mencintaimu Myra, Myra) Inspiration: Lagu; Myra – Tani Yuuki

Penulis: Cokorda Agung Istri Wedawati Ilustrator: Danny Wibowo Editor: Daniel Kalis

Ponselku terus berbunyi nada sambung, aku menunduk dan menemukan potongan teraspers.uajy.ac.id

27 | Teras Pers


KOMIK

Ilustrasi oleh Danny Wibowo

KARIKATUR

Ilustrasi oleh Cokorda Agung Istri Wedawati Editor: Daniel Kalis 28 | Teras Pers

teraspers.uajy.ac.id




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.