Buletin Sanskerta Tahun 2022 Edisi 2

Page 1

DINAMIKA KEHIDUPAN KAMPUS DINAMIKA KEHIDUPAN KAMPUS
SAAT INI SAAT INI

SALAM REDAKSI

Salam Historia!

Dalam kesempatan ini izinkan saya mewakili Redaksi Buletin Sanskerta mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah berjasa dalam proses penerbitan Buletin ini Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada tim redaksi yang selalu memberi semangat serta tidak lupa pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam segala proses penerbitan buletin ini

Buletin ini merupakan wadah bagi mahasiswa Ilmu Sejarah UNY untuk menunangkan kreativitasnya baik dalam menulis maupun berdiskusi Adapun tema yang kami angkat dalam buletin ini adalah Kehidupan Dalam Kampus. Sebagai lingkungan yang memiliki kekhasan dengan masyarakatnya yang disebut civitas akademika (masyarakat akademis), kampus menjadi tempat untuk mengembangkan pendidikan. Sebagai tempat untuk mengembangkan pendidikan tentunya kondisi lingkungan yang mendukung juga diperlukan. Selain itu, kampus juga menjadi tempat untuk berinteraksi baik sesama mahasiswa maupun dengan dosen sebagai tenaga pendidik Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kampus merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap kehidupan

AWAK SANSKERTA PERIODE 2023

PENANGGUNG JAWAB Daffa Farras Ardyansyah PEMIMPIN UMUM Sava Aisah

Putri PEMIMPIN REDAKSI Ignatius Senapatya Pandu Jagad Yuswondo EDITOR

Wisnu Yogi Firdaus ILUSTRATOR COVER Alfaraisi Almer Fadhilah DESAIN DAN

TATA LETAK Sava Aisah Putri, Wisnu Yogi Firdaus SEKRETARIS Nazhwa Nurfadillah

BENDAHARA Ndaru Pratama

ALAMAT REDAKSI Sekretariat Hima Ilmu Sejarah Gedung PKM Lantai II Fakultas

Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta EMAIL

buletinsanskerta@gmail com BLOG sanskertaonline id INSTAGRAM

sanskertaonline id

O K T O B E R 2 0 2 3 | B U L E T I N S A N S K E R T A

S k b h d p m s c n m L o o b m

y g gg , p nantinya akan membantu kita untuk dapat menggerakan dan mengarahkan orang lain lho si t a ti g si n n n n n a a g nii. a i. a n

Berpengalaman bekerja dalam tim. Dengan berorganisasi bisa menjadi bekal kita untuk menghadapi dunia kerja lho Karena di dunia kerja kemampuan untuk bekerja dalam tim itu sangat dibutuhkan

Sanskerta
PAGE 02

Nah ternyata banyak sekali ya manfaat yang bisa kita dapatkan dengan bergabung di organisasi Namun saat ini seringkali banyak mahasiswa yang dianggap sukses organisasi tapi gagal dalam berakademikm Atau sebaliknya mahasiswa yang sukses di akademik namun gagal di organisasi Tentunya agar hal seperti ini tidak terjadi maka diperlukan adanya keseimbangan antara akademik dan organisasi bagi seorang mahasiswa

Seperti yang telah disebutkan tadi dengan bergabung ke organisasi, mahasiswa dapat belajar mengenai manajemen waktu yang baik Namun sayangnya saat ini banyak mahasiswa yang justru mengabaikan hal itu Padahal manajemen waktu yang baik sangatlah penting bagi seorang mahasiswa. Adapun beberapa langkah yang dapat kita lakukan sebagai upaya manajemen waktu, yaitu: Menentukan prioritas. Hal yang pertama dan paling utama bagi seorang mahasiswa adalah bisa menentukan prioritas. Sebagai seorang mahasiswa tentunya prioritas utamanya adalah belajar. Jangan sampai mentang-mentang ikut organisasi belajar malah jadi hal yang kesekian untuk dilakukan. Kita sebagai seorang mahasiswa yang berorganisasi jangan sampai memprioritaskan kegiatan yang tidak terlalu penting di atas masuk ke kelas lho!

Menetapkan tujuan. Sebagai seorang mahasiswa memiliki tujuan itu sangatlah penting. Dengan memiliki tujuan kita akan dapat membagi waktu dengan baik.

Disiplin terhadap waktu. Dengan kebiasaan disiplin waktu menyeimbangkan organisasi dan akademik akan terasa mudah

Membuat Jadwal Dengan jadwal akan sangat membantu kita untuk mengingat dan mengatur kegiatan kita sebagai seorang mahasiswa

ARTIKEL Sanskerta PAGE 03

KIP-K: JEMBATAN ATAU

PENGHALANG? EKSPLORASI

DAMPAKNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KAMPUS

KIP-Kuliah (KIP-K) merupakan sebuah program dari pemerintah yang bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), atau setara yang menunjukan potensi akademik yang baik untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, namun mengalami kendala dalam hal ekonomi Program ini dapat dibilang berbeda dari beasiswa, yang biasanya ditujukan sebagai bentuk penghargaan, atau bantuan finansial kepada penerima yang telah meraih sebuah prestasi

KIP-K telah menjadi sorotan utama dalam upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi rakyatnya. Dengan visi mulia untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih merata, program ini telah diterima oleh ribuan mahasiswa di seluruh negeri. Namun, KIP-K juga dalam keberlangsungannya telah menimbulkan berbagai

pertanyaan serta perdebatan yang cukup kompleks Apakah KIP-K merupakan jembatan yang memungkinkan generasi muda Indonesia untuk mewujudkan mimpi mereka untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi? Ataukah justru menjadi penghalang yang menciptakan tantangan baru yang mungkin sulit diatasi dalam kehidupan kampus?

Munculnya program KIP-K menjadi salah satu solusi mahasiswa untuk tetap mengikuti perkuliahan, tanpa perlu terbebani oleh pembayaran SPP semester bahkan biaya hidup sehari-harinya. Program ini diketahui telah membuat mahasiswa memiliki motivasi untuk giat belajar. Selain itu, pemberian KIPK telah mendorong mahasiswa untuk menetapkan arah dan tujuan hidup.

Hal ini dinyatakan berdasarkan beberapa penelitian seperti yang terdapat dalam artikel penelitian berjudul

ARTIKEL
Sanskerta PAGE 04
Dok TribunnewsWikicom

“Pengaruh Beasiswa KIP Kuliah terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa Jurusan PIPS FKIP Universitas Riau” dan “Program Kartu Indonesia Pintar (KIP)–Kuliah Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak” Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, mahasiswa yang pada awalnya tidak berani bermimpi untuk berkuliah dikarenakan keterbatasan ekonomi, sekarang menjadi memiliki arah dan tujuan hidup yang disebabkan adanya program tersebut yang membuat peluang mereka memasuki perguruan tinggi menjadi lebih tinggi.

Program KIP-Kuliah juga berperan dalam mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Dengan memperoleh bantuan keuangan, mahasiswa merasa dihargai dan didorong untuk berkinerja lebih baik. Mereka memiliki kesempatan untuk mengikuti perkuliahan tanpa harus merasa tertekan oleh masalah keuangan. Inisiatif ini membantu terciptanya lingkungan yang positif, dimana prestasi akademik dihargai dan dihormati. Selain itu, ini dapat memberikan motivasi lebih kepada mahasiswa untuk mengejar keunggulan dalam studi mereka.

Walaupun KIP-K bertujuan untuk membantu mahasiswa yang menghadapi keterbatasan ekonomi, program ini dapat menciptakan stigma sosial Mahasiswa yang menerima manfaat dari program ini kemungkinan dapat diidentifikasi sebagai penerima bantuan sosial Situasi ini menyebabkan mereka merasa terpinggirkan, atau bahkan dicap sebagai mahasiswa yang kurang mampu secara finansial Stigma sosial yang seperti ini besar kemungkinan mempengaruhi kesejahteraan emosional dan harga diri mereka, yang pada akhirnya berdampak pada interaksi sosial mereka di lingkungan kampus

Selain itu, program KIP-K juga terbatas pada alokasi dana Jumlah mahasiswa yang memenuhi syarat untuk program ini jauh lebih banyak dibandingkan jumlah yang dapat didukung oleh persediaan anggaran Sehingga tidak semua mahasiswa dapat mengikuti program KIP-Kuliah Hal ini menciptakan persoalan baru utamanya ada rasa ketidakpuasan di antara mahasiswa yang merasa berhak, namun tidak terpilih sebagai penerima bantuan. Selain itu, penyeleksian yang terdapat dalam program ini terbilang kurang valid, dan seringkali salah sasaran. Kerap kali dijumpai mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu terpilih sebagai penerima KIP-K.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan: Edukasi Untuk Kesadaran: Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran di kalangan mahasiswa mengenai Program KIP-K

Seperti melakukan kampanye penyuluhan yang menjelaskan tujuan sebenarnya dari program ini dan menghilangkan stigma sosial yang terkait

Kriteria Seleksi yang Lebih Jelas: Pemerintah dapat memperbarui kriteria seleksi untuk Program KIP-K agar lebih jelas dan adil. Selain itu, perlu dilakukannya pengetatan dalam seleksi yang dilakukan. Ini dapat membantu memastikan bahwa program tersebut benar-benar mendukung mahasiswa yang membutuhkan, dan menghindari kesalahan dalam memilih penerima bantuan.

Pembuatan serta Pengembangan Alternatif: Selain Program KIP-K, lembaga pendidikan dapat mengembangkan program bantuan finansial lain yang lebih fleksibel dan mencakup lebih banyak mahasiswa yang memerlukan dukungan. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan alternatif yang lebih inklusif sehingga dapat membantu mahasiswa kurang mampu dalam melanjutkan studi mereka.

Dukungan Psikologis: Lembaga pendidikan dapat menyediakan dukungan psikologis dan konseling bagi mahasiswa yang merasa terpengaruh oleh stigma sosial atau tekanan akademik Ini dapat membantu mereka mengatasi masalah kesejahteraan emosional dan harga diri Evaluasi Rutin: Program KIP-K dan proses seleksinya harus dievaluasi secara rutin untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik dan sesuai dengan tujuan aslinya Evaluasi ini dapat membantu mendeteksi mahasiswa yang tidak bijak dalam memanfaatkan program ini

KIP-Kuliah merupakan program pemerintah yang memberikan manfaat besar untuk mendukung mahasiswa yang memiliki potensi dalam bidang akademik, namun mengalami keterbatasan ekonomi Program ini dapat mendorong motivasi dan potensi akademik para mahasiswa, sehingga dapat membantu menetapkan tujuan hidup mereka. Meskipun demikian, terdapat beberapa masalah yang timbul sehubungan dengan program ini, seperti munculnya stigma sosial, ketidaksetaraan dalam alokasi dana, serta terdapat kesalahan dalam seleksi

ARTIKEL Sanskerta PAGE 05

penerima manfaat.

Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa solusi dapat dipertimbangkan. Seperti meningkatkan edukasi akan kesadaran mengenai program ini, memperbarui kriteria seleksi, membuat dan mengembangkan alternatif program bantuan finansial, memberikan dukungan psikologis kepada mahasiswa, dan juga melakukan evaluasi rutin terhadap program KIP-K. Dengan langkah-langka tersebut, diharapkan program ini dapat menjadi lebih efektif dalam mendukung mahasiswa sebagai jembatan untuk menempuh pendidikan tinggi dan mengurangi dampak negatifnya pada kehidupan sosial mereka di kampus.

Daftar Pustaka

Alviyah, Erlin Nisa Dkk (2023) “Beasiswa KIP-K: Apakah Beasiswa Dapat Menjadi Motivasi Belajar Mahasiswa?” Journal of Creative Student Research, 1(2), hal 309-318

Liliyana Dkk (2022) “Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) – Kuliah terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa” Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora, 7(2), hal 74-84

Misro’i, Okta Dkk (2022) “Pengaruh Beasiswa KIP Kuliah terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa Jurusan PIPS FKIP Universitas Riau” Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(6), hal 6666-6672

Sanskerta ARTIKEL PAGE 06
Tujuan pendidikan itu untuk memperkuat kecerdasan, mengokohkan kemauan, serta memperhalus perasaan ~~~ Tan Malaka ~~~

CULTURE SHOCK PERKULIAHAN BAGI

PARA MAHASISWA BARU

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap individu Proses pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya adalah pendidikan menengah atas (SMA) dan perguruan tinggi (kuliah) Meskipun keduanya merupakan bagian dari perjalanan pendidikan seseorang, terdapat perbedaan signifikan antara SMA dan masa kuliah dalam hal tujuan, lingkungan, pendekatan belajar, dan tingkat kemandirian.

Salah satu perbedaan mendasar antara SMA dan masa kuliah adalah tujuan utamanya. SMA adalah tahap pendidikan yang wajib dijalani oleh hampir semua individu muda sebagai persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi atau dunia kerja. Di SMA, fokus utama adalah memperoleh pengetahuan dasar dalam berbagai mata pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan sejarah Sebaliknya, masa kuliah adalah tahap pendidikan tinggi yang biasanya diambil setelah lulus SMA Di perguruan tinggi, tujuan utama adalah mendalami bidang studi tertentu yang sesuai dengan minat dan karier yang diinginkan

Lingkungan di SMA dan masa kuliah juga sangat berbeda Di SMA, siswa umumnya berada dalam lingkungan yang lebih terstruktur dan terkontrol. Mereka memiliki jadwal

yang ketat, guru yang memberikan bimbingan, dan aturan yang harus diikuti. Di masa kuliah, lingkungan menjadi lebih mandiri. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam mengatur jadwal mereka sendiri, memilih mata kuliah, dan mengambil tanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri Lingkungan yang lebih mandiri ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa mahasiswa yang perlu beradaptasi

Selain itu, pendekatan belajar di SMA dan masa kuliah juga berbeda Di SMA, pendekatan belajar cenderung lebih terfokus pada pemberian pengetahuan dan pemahaman konsep dasar Siswa sering diberi tugas dan ujian reguler untuk mengukur pemahaman mereka Di masa kuliah, pendekatan belajar lebih menekankan pemecahan masalah, analisis, dan pemikiran kritis Mahasiswa diharapkan untuk mengembangkan kemandirian dalam belajar, mencari sumber informasi, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas

Tingkat kemandirian juga menjadi perbedaan penting antara SMA dan masa kuliah Di SMA, siswa sering mendapatkan dukungan lebih intensif dari guru dan orangtua mereka dalam hal belajar dan pengembangan pribadi. Di masa kuliah, mahasiswa harus mengambil

ARTIKEL
Sanskerta PAGE 08

tanggung jawab penuh atas pembelajaran mereka sendiri Mereka harus mampu mengatur waktu, mengelola pekerjaan rumah, dan mencari bantuan jika diperlukan Kemandirian ini merupakan aspek kunci dalam perkembangan pribadi selama masa kuliah

Dapat disimpkan bahwasanya SMA dan masa kuliah adalah dua tahap pendidikan yang memiliki perbedaan signifikan dalam hal tujuan, lingkungan, pendekatan belajar, dan tingkat kemandirian SMA lebih terstruktur dengan tujuan persiapan, sementara masa kuliah menawarkan kebebasan dan fokus pada pemerolehan pengetahuan mendalam dalam bidang studi tertentu Memahami perbedaan ini penting bagi individu yang akan menghadapi kedua tahap ini dalam perjalanan pendidikan mereka, karena akan membantu mereka dalam mengatur ekspektasi dan merencanakan langkahlangkah menuju kesuksesan akademik dan karier.

Pengenalan mahasiswa baru (maba) ke lingkungan kampus salah satu peristiwa yang penuh perasaan campuran, termasuk rasa antusiasme, kecemasan, dan terkadang kebingungan. Salah satu aspek yang sering dihadapi oleh MaBa adalah fenomena yang dikenal sebagai "culture shock." Culture shock adalah pengalaman yang umumnya dialami oleh individu ketika mereka terpapar dengan budaya atau lingkungan yang berbeda secara signifikan dari yang biasa mereka alami. Dalam konteks MaBa, culture shock dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka di kampus, dan salah satu dampak yang mungkin muncul adalah terbentuknya kelompok sosial yang sering disebut sebagai "circle-an "

Culture shock adalah fenomena yang berdampak berbeda pada individu, tergantung pada latar belakang budaya dan pengalaman sebelumnya Beberapa MaBa mungkin merasa gembira dengan perubahan dan kesempatan baru yang kampus tawarkan, sedangkan yang lain mungkin mengalami kecemasan atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda secara budaya

Salah satu perasaan umum yang mungkin dialami oleh MaBa adalah perasaan keterasingan Mereka mungkin merasa berbeda dari mayoritas siswa yang sudah lama berada di kampus, terutama jika maba berasal dari latar belakang budaya yang berbeda Bahasa, makanan, norma sosial, dan kebiasaan sehari-hari dapat menjadi faktorfaktor yang menimbulkan perasaan ini Maba mungkin

merasa sulit untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka yang memiliki pengalaman dan pemahaman budaya yang berbeda

Selain perasaan keterasingan, maba juga dapat mengalami kebingungan terhadap sistem pendidikan dan aturan kampus Mereka mungkin belum sepenuhnya memahami tata cara akademik, prosedur pendaftaran, atau cara berinteraksi dengan dosen dan staf administrasi Ini bisa menjadi tantangan tambahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus baru

Salah satu cara yang sering digunakan oleh maba untuk mengatasi culture shock adalah dengan mencari dukungan dari rekan-rekan mereka yang berada dalam situasi yang sama. Inilah saatnya terjadinya fenomena "circle-an." Circle-an adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok sosial kecil yang terbentuk di antara MaBa yang memiliki minat, latar belakang budaya, atau pengalaman yang serupa.

Circle-an dapat memberikan tempat yang nyaman bagi MaBa untuk berbagi pengalaman mereka, mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang mereka hadapi, dan merasa lebih diterima dalam lingkungan kampus. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi perasaan keterasingan dan kecemasan yang mungkin dialami oleh maba.

Namun, sementara circle-an bisa menjadi sumber dukungan yang berharga, ada juga potensi risiko dalam terlalu merantai diri dalam kelompok ini. Beberapa MaBa mungkin menjadi terlalu terfokus pada lingkaran mereka sendiri dan kurang terbuka untuk berinteraksi dengan orang lain di luar kelompok mereka Ini bisa menghambat upaya mereka untuk mengeksplorasi dan berintegrasi dengan masyarakat kampus yang lebih luas

Oleh karena itu, penting bagi maba untuk mencari keseimbangan antara bergabung dengan circle-an mereka dan terlibat dalam kehidupan kampus secara lebih luas Ini dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kampus, bergabung dengan klub atau organisasi, atau mencoba hal-hal baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya

Selain itu, perguruan tinggi juga dapat memainkan peran penting dalam membantu maba mengatasi culture shock

PAGE 09 Sanskerta ARTIKEL

dan mengelola pembentukan circle-an. Perguruan tinggi dapat menyediakan program orientasi yang efektif, dukungan akademik dan sosial, serta sumber daya untuk membantu MaBa beradaptasi dengan lingkungan kampus mereka. Ini dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan awal dan memfasilitasi integrasi yang lebih baik.

Pada akhirnya, culture shock adalah bagian alami dari pengalaman kuliah di perguruan tinggi. MaBa akan mengalami perubahan dan tantangan, tetapi juga akan tumbuh dan berkembang dalam proses tersebut. Dengan dukungan dari rekan-rekan mereka, serta dengan kesadaran akan potensi risiko dari terlalu terpaku pada circle-an, MaBa dapat mengatasi culture shock dengan sukses dan meraih pengalaman yang berharga selama masa kuliah mereka.

Dengan banyaknya probelma yang terjadi didalam perkuliahan yakni tentang bagaimana kita dapat menjaga fokus pada perkuliahan, memilih teman sebaik mungkin, dan mengelola waktu dengan efektif. Dalam esai ini, kita akan membahas cara untuk berhasil melakukan tiga hal ini.

**Mengelola Fokus Perkuliahan** Fokus pada perkuliahan adalah elemen kunci dalam mencapai kesuksesan akademis. Bagaimana kita bisa mencapai hal ini? Pertama-tama, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang tepat. Ini bisa berarti mencari tempat yang tenang, bebas gangguan, dan nyaman di mana kita bisa berkonsentrasi. Selain itu, menghindari godaan dari perangkat elektronik, seperti ponsel atau komputer, yang dapat mengalihkan perhatian kita sangatlah penting.

Selanjutnya, jadwalkan waktu belajar secara teratur. Buatlah jadwal yang konsisten, dengan waktu yang ditentukan untuk masing-masing mata kuliah. Ini membantu kita untuk tidak hanya berkonsentrasi, tetapi juga memungkinkan kita menghindari penumpukan pekerjaan dan stres dekat tenggat waktu.

Selain itu, jangan ragu untuk meminta bantuan ketika kita menghadapi kesulitan dalam memahami materi perkuliahan. Dosen dan tutor tersedia untuk membantu, jadi jangan malu untuk bertanya.

Terakhir, ingatkan diri kita tentang tujuan jangka panjang kita. Mengapa kita berada di perguruan tinggi? Apa yang ingin kita capai? Dengan menjaga visi ini di depan mata, kita akan merasa lebih termotivasi untuk tetap fokus.

**Memilih Teman dengan Bijak**

Saat kita memulai kehidupan di perguruan tinggi, kita akan bertemu dengan banyak orang yang mungkin menjadi teman seumur hidup kita. Namun, penting untuk memilih teman dengan bijak, terutama yang akan kita habiskan waktu belajar bersama.

Cari teman yang memiliki minat dan tujuan akademis yang sama dengan kita. Teman-teman semacam itu akan mendukung kita dalam mencapai kesuksesan akademis. Diskusikan materi perkuliahan bersama-sama, berbagi ide, dan membantu satu sama lain dalam mengatasi kesulitan akademis.

Selain itu, pilihlah teman yang memberikan dampak positif pada kita secara keseluruhan. Teman-teman ini akan mendukung kita dalam pertumbuhan pribadi dan membantu kita menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan akademis.

Namun, juga penting untuk menghindari teman yang dapat mengalihkan perhatian kita dari tujuan akademis. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan bersama teman yang kurang berfokus pada perkuliahan dapat merugikan kemajuan kita.

**Manajemen Waktu yang Efektif** Manajemen waktu yang efektif adalah kunci dalam menjaga keseimbangan antara akademis dan kehidupan sosial di perguruan tinggi. Cara pertama untuk mengelola waktu dengan baik adalah dengan membuat jadwal. Jadwalkan waktu untuk perkuliahan, studi, istirahat, dan kegiatan sosial. Pastikan untuk menyisihkan waktu yang cukup untuk tidur, karena kurang tidur dapat memengaruhi konsentrasi dan produktivitas kita.

Selain itu, jangan menunda pekerjaan. Prokrastinasi adalah musuh utama manajemen waktu yang efektif. Cobalah untuk menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu sehingga tidak ada penumpukan pekerjaan yang menekan.

Manfaatkan teknologi untuk membantu mengatur waktu.

ARTIKEL Sanskerta PAGE 10

Gunakan aplikasi atau perangkat lunak manajemen waktu yang efektif Cobalah untuk menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu sehingga tidak ada penumpukan pekerjaan yang menekan

Manfaatkan teknologi untuk membantu mengatur waktu

Gunakan aplikasi atau perangkat lunak manajemen waktu yang memungkinkan kita untuk membuat daftar tugas, mengatur pengingat, dan melacak kemajuan kita

Juga, pelajari untuk mengatakan "tidak " Terkadang, kita harus menolak undangan atau permintaan yang dapat mengganggu jadwal belajar atau pekerjaan kita Mengetahui batasan kita adalah bagian penting dari manajemen waktu yang efektif

Terakhir, ingatlah untuk memberi diri kita waktu untuk bersantai dan bersenang-senang Terlalu banyak stres dan tekanan dapat mengganggu produktivitas kita Jadi, cobalah untuk mencari keseimbangan antara bekerja keras dan bersantai.

Dalam mengelola fokus perkuliahan, memilih teman dengan bijak, dan mengatur waktu dengan efektif, kita dapat mencapai kesuksesan akademis dan tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan perguruan tinggi. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga yang tidak hanya akan membantu kita selama masa kuliah, tetapi juga dalam karier dan kehidupan di masa depan.

PAGE 11 Sanskerta ARTIKEL

PERKULIAHAN LANCAR TAPI SARPRAS?

Sejak meredanya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2022, perkuliahan kembali dilangsungkan secara luring pada tahun 2023 Harapan baru pun muncul, terutama terkait lancarnya transfer knowledge antara dosen ke mahasiswa

Tetapi harapan itu juga mendapatkan tantangan, utamanya mengenai kesiapan mahasiswa dengan dosen, serta bagaimana kondisi sarpras sebagai penunjang dalam aktivitas perkuliahan.

Harapan itu juga ditinjau dari kondisi sarpras yang baik, tapi apakah demikian? Mari kita lihat secara saksama. Kesiapan sarpras ini dapat dilihat dari seluruh alat yang tersedia di dalam ruang perkuliahan apakah dalam kondisi yang baik? Faktanya sebagian kursi yang disediakan tidak layak untuk perkuliahan, mulai dari tidak nyaman ketika digunakan, hingga jumlah mahasiswa yang melebihi batas kursi "layak" yang tersedia.

Kondisi ini perlu menjadi highlight bersama, sebab kurangnya kursi yang “layak” tentunya dapat mengganggu dalam praktek perkuliahan. Alhasil, kelas secara daring dilaksanakan. Meskipun dalam implementasinya berdasar alasan yang disampaikan oleh Dosen, seperti sedang berkegiatan di luar, sakit, dan berhalangan hadir di kelas menyebabkan perkuliahan secara daring menjadi sebuah pilihan

Merujuk dari hal di atas, dapat dikatakan bahwa sarpras yang ada berada dalam kondisi yang kurang layak Selanjutnya, mari kita masuk ke dalam berbagai sarpras yang tersedia di kampus Secara umum ruang-ruang terbuka untuk berdiskusi sudah disediakan di berbagai sudut kampus, sayangnya kondisi dari masing-masing tempat memiliki perbedaan Terutama dari aliran listrik yang mengaliri tempat-tempat itu. Sebagai contoh pendopo Fishipol yang terletak di sebelah gedung ISDB nyatanya tidak teraliri listrik, ini menjadi kekurangan tersendiri. Ruang terbuka dan cukup luas untuk mengerjakan tugas, atau berdiskusi tidak diberikan aliran listrik.

Padahal jika dialiri listrik pendopo Fishipol dapat menjadi ruang untuk tumbuh dan berkembang gagasan dan ide, terutama dalam ruang diskusi bagi mahasiswa. Ketidaksetaraan fasilitas yang didapatkan dari pihak kampus menjadi sebuah persoalan tersendiri, mahasiswa mau tidak mau dalam mengerjakan tugas kelompok atau berdiskusi, harus menyingkir ke tempat lain bahkan harus merogoh dompet karena memanfaatkan cafe atau angkringan di sekitaran kampus.

Sangat disayangkan memang, kampus yang bergengsi

D o k . W i s n u ARTIKEL
Sanskerta PAGE 12

dan dianggap salah satu tempat terbaik oleh masyarakat dalam melanjutkan pendidikan, nyatanya tidak dibekali fasilitas yang baik. Menurut saya, jika pondasi awalnya kuat maka bangunan yang berdiri juga akan kuat. Jika ingin menjadikan kampus UNY sebagai sebuah ruang terbuka, aman, dan nyaman dalam menghasilkan lulusan Fishipol UNY yang berkualitas, rasanya perbaikan sarpras baik di ruang kelas, maupun ruang-ruang terbuka di kampus perlu direalisasikan secepatnya.

Kampus rasanya perlu memberikan ruang diskusi bagi mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, dan seluruh warga Fishipol UNY untuk berdiskusi mengenai kelayakan di dalam kampus. Sehingga seluruh aspirasi dapat tertampung dan menjadi sebuah contoh, terutama kedekatan birokrasi dengan mahasiswa.

Selain sarpras, penunjang aktivitas akademis rasanya perlu juga merefleksikan bagaimana kondisi berbagai posisi di lingkungan kampus Seperti di Taman Pancasila contohnya, beberapa sudut rasanya perlu diperbaiki sebab terdapat kerusakan yang kurang enak dipandang

Selain Taman Pancasila, rasanya perlu direfleksikan bagaimana kondisi toilet di beberapa sudut Fishipol UNY Tidak semua toilet di Fishipol nyaman untuk digunakan, terkadang toilet di beberapa sudut menimbulkan bau yang tidak sedap, serta kurang peralatan kebersihan di toilet seperti sabun cair yang belum ada Padahal di beberapa sudut lain kondisi toilet jauh lebih baik

Terakhir yang penulis soroti adalah lingkungan Fishipol belum 100% ramah bagi penunjang disabilitas Kurang tersedianya fasilitas yang layak menjadikan problematika yang dialami oleh para penyandang disabilitas rasanya belum mendapatkan ruang nyaman, dan penulis pikir para mahasiswa disabilitas yang berada di lingkungan fakultas perlu mendapatkan ruang lebih. Harapannya tentu kampus berbenah terlebih dengan label PTN-BH rasanya kemampuan ekonomi seharusnya sudah dapat membenahi kampus.

PAGE 13 Sanskerta ARTIKEL

Historical Crossword Puzzle

PutraNabiNuh

Kaisarpalingkejamdalamkerajaan Romawi

Salahsatubagiandariwilayah

KarisidenanPekalongan NamalaindariUtsmaniadalahkekaisaran

PutribungsuRajaWiratadanRatu Sudesna

IdealismeSoekarnodalammenyatukan berbagaielemen

SalahsatuistridariKenArok

Wilayahyangletaknyadibagiantimur lautdariAsiaSelatan

SalahsatukerajaankunodiMesopotania

WilayahMagelangdanTemanggungyang dahulumasukkedalamkaresidenan

KotaKretekIndonesia ACROSS

DewayangdianggapayahdaritokohpewayanganKarna

DewaIlmuPengetahuan

SalahsatucanditerbesardiIndonesia

TokohdalamNovel“BumiSeries”

KendaraanDewaSyiwa

NamalaindariThailand

MenteriPendidikanIndonesiatahun2014

Ibukotaprov.PapuaBarat

DOWN
S G N B O U R B N D S A M A K K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 4 6 7 8 9 10

Perempuan itu tidak perlu

mengikuti stereotipe

tertentu. Tidak usah ragu

mengambil ruang dan waktu, tetap bentangkan

suaramu ~~~ Najwa Shihab ~~~

Cerita ini dimulai dari tempat nan jauh disana, sebuah tempat istimewa di negeri Wakanda Tempat dimana rakyat yang harus patuh kepada rajanya, atau kalimat kerennya “Terima ing Pandum” Iya, kalimat yang hanya ditemukan di satu tempat disana tempat aku kuliah, sebuah kampus yang letaknya di samping universitas nomor 1 di Jogja Karena aku nggak bisa masuk ke sana jadi masuk ke tetangganya. Di sana aku masuk di fakultas

FISHIPOL.

Ya, seperti fakultas-fakultas lain. Fakultasku juga memiliki banyak prodi dan banyak lagi hal yang sama seperti kampus lain. Tapi ada satu tempat yang aku tidak akan pernah bisa lupa, dan akan tidak pernah bisa tidak mengingat tempat ini sebagai bukti. Aku pernah bersekolah di UNY. Di tempat ini aku bertemu dengan banyak sekali orang, dari yang unik sampai yang paling absurd ku jumpai disana.

Di tempat ini pula, aku meluangkan waktu setelah lama waktu ku habiskan di kelas yang kadang membosankan. Di tempat ini juga hanya bermodal rokok dan juga korek aku bisa berteman dan mengenal orang demi orang terutama dari fakultasku. Aku cukup ingat di mana pertama kali aku berkawan dengan seorang adik tingkat,

diawali dengan dia membagikan rokoknya dan kami pun berbincang-bincang hingga topik-topik yang ku kira cukup berat Ya tempat ini adalah kantin FISHIPOL

Banyak sekali hal-hal yang ku dapatkan di luar perkuliahan, layaknya kantin ini ku sebut sebagai “ ruang dipa ditengah pelita yang menerpa ” Kantin menjadi saksi bisu di mana orang-orang menapakkan sejarah mereka, dan meninggalkan kisah-kisah yang sangat menarik mengenai kehidupan mereka masing-masing. Di sana juga banyak sekali makanan dan minuman yang tersedia, dan dengan mudah di dapat untuk mengenyangkan sisi jasmani kita.

Para pedagang juga ramah-ramah bahkan ada juga yang sangat dekat dengan para mahasiswa. Guyonan dan candaan yang cukup kasar maupun satir juga sering menggaung di kantin ini. Sama sekali tidak akan pernah membuat bosan. Tempat yang awalnya hanya ku jadikan tempat rehat, namun setelah merasakan kehangatan layaknya diterpa hangatnya Sang Surya di pagi hari. Kantin ini layaknya menjadi salah satu susut orang-orang yang luar biasa, mereka yang memiliki ide dan gagasan lalu dituangkan dalam obrolan yang terkemas apik nan ringan.

TEMPAT SUF DAN KEBA ANTIN
Sanskerta PAGE 16

Anak-anak yang bisa bermain seni dan juga bernyanyi kerap kali membawa gitarnya untuk bernyanyi ria, bahkan mereka secara tidak langsung mengikat kami dalam alunan musik yang indah sehingga kami ikut bernyanyi Karena aku sendiri juga suka nyanyi jadi ya hal-hal seperti ini sangatlah luar biasa bagiku.

Tempat ini menjadi saksi di mana banyak sekali obrolan tentang curhatan hati, bahkan tentang masalah hidup yang terjadi di antara para mahasiswa yang berada di kampus.

Tempat ini menjadi “sebuah pusaran ” bagi sebagian mahasiswa, tidak hanya mengenyangkan tubuh melainkan juga menjadi ruang terapi jiwa dari pahitnya aktivitas yang telah dilalui. Apa hal yang kamu temukan di kantin ini? Ceritakan kisahmu.

Sanskerta PAGE 17 ARTIKEL

KEHIDUPAN SOSIAL DI KAMPUS: TRANSISI KEHIDUPAN MAHASISWA METODE

DARING KE LURING PASCA PANDEMI DI YOGYAKARTA

Pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun lalu telah begitu banyak mengubah aspek kehidupan, termasuk pada bidang pendidikan. Salah satu perubahan yang signifikan terjadi ialah kegiatan peralihan dari kuliah secara daring (online) menjadi kuliah secara luring (tatap muka). Meskipun peralihan ini dimaksudkan untuk mengembalikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, dan memungkinkan kolaborasi langsung antara mahasiswa dengan dosen, beberapa masalah muncul dalam proses adaptasi ini.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan transformasi besar dalam dunia digital, secara tiba-tiba dan dramatis situasi pandemi memaksa lompatan digital dalam teknologi pendidikan Dunia telah berubah secara dramatis pada

tahun lalu dan kita membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan, serta pandangan dunia tentang tipe-tipe mahasiswa yang menggunakan pembelajaran digital dalam proses pembelajaran mereka.

Pendorongan untuk lebih proaktif dalam mempersiapkan masyarakat untuk transformasi digital, dan menangani transformasi digital pendidikan sebagai salah satu perhatian utama. Setelah kurang lebih dua tahun pandemi berlangsung telah mempengaruhi berbagai sendi kehidupan, kini beberapa aktivitas yang sempat terhambat mulai kembali normal, salah satunya sistem pendidikan Namun, dalam masalah ini ada beberapa dampak yang ditimbulkan yaitu ada dampak negatif dan dampak positif

ARTIKEL
Sanskerta PAGE 18

~~~Dampak Positif~~~

Berikut dampak positif yang diakibatkan : Guru dan siswa dapat berkomunikasi tanpa dibatasi ruang dan waktu dengan menggunakan bantuan jaringan internet

1 Dapat membantu memudahkan penjelasan materi dan meringankan siswa dalam penyampaian materi pembelajaran

2 Mempercepat transfer informasi yang ada kaitannya dengan materi ajar

3 Sangat efisien dalam menghemat waktu dan tenaga

4 Mengajarkan mahasiswa untuk lebih mandiri

6

5 Tanggap akan perkembangan zaman yang serba teknologi

~~~Dampak Negatif~~~

Berikut dampak negatif yang diakibatkan : Peserta didik menjadi kurang sopan karena pada saat pembelajaran daring guru juga kurang dalam mengawasi sikap dan perilaku siswa sehingga dengan adanya perubahan pembelajaran ini sangat terlihat perbedaan sikapnya. Mulai dari kesopanan terhadap guru, pengumpulan tugas yang disepelekan siswa serta cara siswa dalam bergaul dengan temannya.

1. Kesulitannya pembelajaran online untuk memahami materi masih sangat sulit.

3.

2. Pembelajaran online hanya membuang kuota dan pastinya akan menghabiskan banyak biaya untuk menunjang pembelajaran

Daftar Pustaka

Mahyadien, Muhammad. (2022). Transisi Sistem Pembelajaran Daring ke Luring Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Anak di Desa Nogotirto Yogyakarta. Tesis S2 Program Studi Ilmu Agama Islam. Fakultas Ilmu Agama Islam. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

Marvella, Adinda Rizka. Transisi Perkuliahan Online ke Offline Jadi Permasalahan. https://www.kompas.com/amp/adinda89223/64785 45d4addee6dfa1147c2/transisi-perkuliahan-onlineke-offline-jadi-permasalahan Diakses pada tanggal 14 September 2023, 16 49

Siswanto, Romi Tranformasi Digital Dalam Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi https://gurudikdas kemdikbud go id/news/transfo rmasi-digital-dalam-pemulihan-pendidikanpasca-pandemi Diakses pada tanggal 14 September 2023, 17 32

Winarsudi, Faridah Transisi Pembelajaran Daring ke Luring di Masa Pandemi https://www kompasiana com/amp/faridahwinars udi7303/62ac8d43bb44867b687626c2/transisipembelajaran-daring-ke-luring-di-masa-pandemi Diakses pada tanggal 14 September 2023, 19 31

ARTIKEL
PAGE 19 Sanskerta

Tidak ada hari, bulan, ataupun tahun tertentu yang dianggap buruk.

Sesungguhnya itu adalah sugesti yang terpatri dalam pikiran manusia

Habib Husein Ja’far ~~~

~~~

ANTARA “YA” DAN “TIDAK”

Seseorang pernah berkata kepadaku

"Sulit sekali menjalani hidup"

Dan aku sangat ingat dengan nada suara itu

Lalu pada kesempatan lain, seseorang di tongkrongan bergumam, "Kesalahan terburuk adalah membuat

seseorang menderita"

Namun ketika telah usai, rasa akan kepongahan hidup pun lenyap

Apakah hal itu bisa disebut kebahagiaan?

Disaat kita mengitari kenangan, dan membalut semua dengan pakaian sunyi yang sama, dan kematian pun

agaknya seperti latar belakang yang

warnanya semakin memudar

Kita kembali menjadi diri yang terus menjadi di dalam sunyi lalu merasakan kesusahan kita, dan

lebih menyukai diri kita sendiri karenanya

Ya, mungkin itulah kebahagiaan, dimana kita sadar untuk mengasihani diri sendiri atas ketidakbahagiaan kita

PUISI

SEJARAH

GERAKAN PETANI TANGERANG DALAM

MELAWAN PENGUASAAN TUAN TANAH PADA

TAHUN 1924

Keberadaan petani sebagai penggerak utama negara agraris telah ada sejak lama, bahkan di era kolonial petani menjadi salah satu tumpuan dalam mengeruk kekayaan di tanah

koloni Tangerang yang saat ini menjadi salah satu wilayah

Provinsi Banten, dahulu pada masa kolonial menjadi bagian dari Karesidenan Batavia

Sejak kepemilikan tanah diubah dari awalnya dikuasai oleh negara kemudian dijadikan milik swasta. Menjadi sebuah fenomena seperti mata uang yang memiliki gambar saling berlawanan, di satu sisi melalui penguasaan tanah kepada pihak swasta mendorong berdirinya beragam perusahaan, namun di sisi lain penguasaan pihak swasta menjadikan rakyat di nomor dua di mata pemerintah. Alhasil, gesekan antara tuan tanah dengan rakyat jelata seperti kaum tani tidak terelakan, salah satunya yang terjadi di Tangerang.

Penguasaan tanah bagi pihak swasta terutama bagi etnis Tionghoa menjadikan tanah yang dianggap menjadi milik rakyat pribumi, menjadi milik tuan tanah bagi pengusaha asal Tionghoa. Kaiin salah seorang tokoh petani Tangerang yang kritis menilai tanah yang dikuasai oleh orang-orang Tionghoa merupakan tanah pribumi sejak turun-temurun. Dia berkata “bila tuan besar tidak dapat menolong maka penduduk harus minta pertolongan kepada raja,

kan jika raja tidak bersedia menolong maka penduduk pribumi itu yang harus merampas dengan cara paksa tanah yang sekarang dikuasai dan dimiliki oleh orang-orang Cina tersebut ”

Penyebab utama penentangan kaum tani kepada tuan tanah dari penguasaan tanah, seperti yang sudah disinggung di awal. Melalui sistem kepemilikan tanah yang dapat dikuasai oleh pihak swasta melalui sistem sewa mendorong perubahan aturan kepada tanah pribumi. Pada awalnya tanah para petani pribumi dimiliki secara penuh, namun bersamaan aturan penyewaan tanah kepada pihak swasta, petani pribumi juga mendapat getahnya. Mereka juga dikenai beban sewa tanah yang dikenal dengan sebutan cuke.

Bahkan, tidak sedikit tanah yang sudah dikuasai pribumi perlahan semakin sedikit jumlahnya. Lantaran, pemerintah kolonial secara sepihak menjual ataupun menyewakan tanah kepada pihak swasta tanpa melihat kepemilikan tanah awal. Sehingga lambat laun rasa kekecewaaan rakyat pribumi muncul, dan mendorong aksi fisik antara tuan tanah dengan kaum pribumi (tani dalam hal ini) menjadi tidak terelakkan.

Sanskerta PAGE 22

Perubahan nasib yang teramat drastis dari orangorang Tionghoa, terutama setelah diberikan hak mengelola tanah-tanah perkebunan menyebabkan mereka mulai banyak menguasai lahan-lahan perkebunan yang ada Keuntungan besar yang juga diterima oleh pemerintah kolonial, menyebabkan praktek sewa menyewa tanah kepada pihak swasta semakin marak di Tangerang Bahkan, tragisnya rakyat pribumi kala itu hanya menguasai 40% angka ini jauh kecil dari tuan tanah Tionghoa sebesar 60% Mengingat rakyat pribumi dirasa mendapatkan tindakan yang tidak adil, memaksa kaum tani mengambil gerakan fisik

Kaiin akhirmya menghimpun kekuatan masyarakat pribumi dalam mengusir tanah-tanah pangkalan yang dikuasai oleh orang-orang Tionghoa secara paksa Dengan dogma perang jihad atau perang suci menyebabkan banyak yang mendukung aksi Kaiin, meskipun unsur lain terlibat salah satunya kekecewaaan masyarakat terhadap kebijakan kepemilikan tanah

Banyaknya massa yang berhasil terhimpun akhirnya terbagi ke dalam beberapa kelompok besar. Masingmasing membawa senjata tajam yakni keris dan parang, serta menggunakan celana dan baju berwarna putih yang dilengkapi dengan topi bambu.

Dalam melancarkan aksinya, di perjalanan rombongan petani bertemu dengan orang Tionghoa yang berkeja sebagai pemilik warung, bernama Thio A Pang. Mereka memaksa Thio A Pang untuk pulang ke negeri asalnya jika ingin selamat, tanpa meninggalkan satu luka pun. Berbeda dengan kelompok lain, mereka bertemu orang pribumi yang bekerja sebagai penjual padi hasil dari pungutan pajak penduduk kepada tuan tanah. Mereka menjuluki pribumi itu sebagai “pengkhianat”.

Dengan penuh kemarahan mereka menghajar tanpa ampun, melihat aksi tersebut orang-orang Tionghoa lari terbirit-birit dan memberitahukan apa yang dilihat kepada teman-temannya Para pemilik tanah partikelir bersembunyi sayangnya satu per satu berhasil ditemukan Bahkan tanpa ampun segala barang yang ada diporak-porandakan tanpa ampun Mereka meminta seluruh orang Tionghoa meninggalkan Tangerang tanpa terkecuali

Rombongan petani yang dipimpin Kaiin secara cepat telah merangsak hingga ke wilayah Teluk Naga untuk menjumpai R. Tuwuh, seorang kepala wedana Teluk Naga. Mereka terlibat diskusi yang sangat alot mengenai keberadaan orang Tionghoa Kaiin dengan tegas menginginkan orang-orang Tionghoa angkat kaki dari Tangerang, dan seluruh tanah yang dikuasai oleh orang Tionghoa karena dipercaya tanah mereka sejak turun temurun

Diskusi yang alot itu memberikan sebuah hasil, bahwa tanah-tanah yang disengketakan antara penduduk pribumi dengan tuan tanah akan dikembalikan secara bertahap kepada penduduk Namun, untuk masalah pengusiran orang-orang Tionghoa R Tuwuh menolak secara tegas Menurutnya, orang-orang Tionghoa telah menjadi bagian peningkatan ekonomi yang signifikan di wilayah Tangerang

Rombongan Kaiin kemudian beranjak untuk bertemu para pejabat di Batavia, sebelum berjumpa tuan besar. Naas memang dalam perjalanan Kaiin tersungkur dan menyulut kemarahan pengikutnya kepada petugas keamanan yang sudah berjaga ketika diskusi antara R. Tuwuh dan Kaiin berjalan. Mereka telah bersiasat untuk menghabisi Kaiin di waktu itu karena dianggap tokoh yang berbahaya. Kontak fisik yang terjadi mengakibatkan 19 orang pengikut Kaiin meregang nyawa dalam memperjuangkan tanahnya.

Pergolakkan kaum tani ini menunjukkan bahwa pergerakan tidak hanya dapat dilakukan oleh kaum elit maupun golongan terpelajar, seperti mahasiswa. Namun, dengan kesadaran yang tinggi kaum tani pun dapat menjadi penggerak dalam memperjuangkan hak yang sudah mereka miliki telah lama.

PAGE 23 SEJARAH Sanskerta

Daftar Pustaka

Rifai, A (1998) Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat, Jakarta: Depdikbud

Ankersmit, F R (1987) Refleksi tentang Sejarah: PendapatPendapat Modern Tentang Filsafat Sejarah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sulistyo, B (1995) Pemogokan Buruh: Sebuah Kajian Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana

Kartodirdjo, S (1973) Protest Movement in Rural Java, Jakarta: Oxford University Press

Onghokham (1996) WNI Keturunan Cina di Tengah Masyarakat Kita, Jakarta: Yayasan Festifal Istiqlal

Pringgodigdo, A. K. (1957). Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesto, Jakarta: Pustaka Jaya.

Ricklef, M. C. (1995), Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kartodirdjo, S. (1975). Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV, Jakarta: Depdikbud.

https://opac.fah.uinjkt.ac.id/index.php?

p=show detail&id=1768&keywords=

https://sejarahjakarta.com/2019/05/15/tudung-blenongsimbol-pemberontakan-petani-tangerang-1924/

SEJARAH Sanskerta PAGE 24

Kasta sosial awalnya hadir sebagai kanonisasi kehidupan dalam menapaki jalan dharma, bukan menjadi sebuah patern politik yang kolot

~~~ Kuncoro Hadi ~~~

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.