Tabloid
INFOPlus
Tabloid INFOPlus No. 16 | 25 November-7 Desember 2019
Tajam dan Faktual
No. 16 | 25 November -7 Desember 2019 | Harga Rp 5.000,- | ISSN 2657-2354
ANGGOTA DPR DAN CAMAT
DI PUSARAN KORUPSI
SEMARANG DAN KENDAL
D
UA perkara dugaan korupsi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal tengah diperiksa di pengadilan. Pertama, atas kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahun 2016 di Desa Plumbon Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Kedua, program sertifikat tanah melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun 2017 di Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Seorang Kepala Desa (Kades) dan empat Kepala Dusun (Kadus) duduk sebagai terdakwanya.
Keterlibatan para terdakwa diduga hanya di level bawah. Kasusnya diketahui juga melibatkan sejumlah pejabat, level DPR RI hingga level camat. Sesuai fakta, mereka terlibat di dua kegiatan yang didanai negara itu. Di kasus pertama, anggota DPR RI Partai Nasdem, Drs Fadholi diketahui terlibat atas pengusulan dana bantuan kegiatan pemberdayaan lembaga usaha pangan masyarakat atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) itu. Fadholi secara aktif diketahui mengajukan sejumlah Gapoktan di Kabupaten Semarang dan Kabupaten
Kendal ke Kementerian Pertanian RI agar diberikan dana bantuan. Dua kabupaten itu merupakan Daerah Pemilihan (Dapil) nya pada Pemilihan Legislatif. Mulus di pengusulan, tapi bermasalah di perjalanan pelaksanaannya. Beberapa item syarat yang seharusnya ada, ternyata tak dipenuhi. Dana bantuan sendiri, justeru dibagi-bagi untuk kepentingan pribadi. Di kasus kedua, kebijakan pungutan uang Rp 650 ribu per pemohon untuk pengurusan program PTSL disepakati bersama. Terkesan melegalkan, keputusan itu dituangkan dalam peraturan dan keputusan desa.
HAKIM “MBOLOS” KENA TEGUR SEMARANG - Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Semarang, Sri Sutatiek memergoki empat hakim membolos kerja saat inspeksi mendadak (Sidak) di kantor PHI Semarang dan Pengadilan Tipikor Semarang, 13 November lalu. Sri Sutatiek meminta mereka dijatuhi teguran. Empat hakim pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Semarang pada Pengadilan Negeri (PN) Semarang kepergok membolos.
Seluruh hakim adhoc PHI itu diketahui kompak tidak masuk kerja tanpa alasan jelas di hari kerja. Prematurnya Gugatan Eks Ketua dan Sekretaris PKS Semarang Semarang - Gugatan eks Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang, Ari Purbono SE dan Fris Dwi Yulianto dinyatakan prematur dan tidak diterima. Pengadilan Negeri (PN) Sema-
rang lewat majelis hakim pemeriksa perkaranya menyatakan, gugatan perihal pemberhentiannya dari susunan jabatan struktural DPD PKS Kota Semarang periode 2015-2020 itu prematur. Gugatan keduanya diajukan melawan DPW PKS Jawa Tengah, DPD PKS Kota Semarang serta DPP PKS. Pertimbangan lengkapnya, di halaman dalam. Berita terkait di hal 8
NASIB PILU ANCAM 2,5 JUTA PETANI TEMBAKAU VONIS : NOTARIS DIGANJAR 13 TAHUN PENJARA KISAHKU AKU MENIKMATI PERSETUBUHAN ITU PERISTIWA : PAK KADES TEWAS USAI INDEHOY TETANGGA KRIMINAL : JADIKAN ISTRI PSK, DIRACUNI SAAT HAMIL POLITIK : LEGISLATOR JANGAN JADI EKSEKUTOR
Tak hanya di level Kades dan perangkat, tokoh masyarakat. Mantan Camat Weleri yang menjadi Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) pengurusan program itu juga terlibat. Marwoto, mantan camat yang kini menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kendal itu diketahui “mengizinkan” keputusan pemungutan itu. Camat, mendapat alokasi jatah Rp 250 ribu dari Rp 650 ribu pungutan per pemohon dari pengurusannya selaku PPAT. Berita terkait di hal 12
Pemkot Semarang Siap Bayar Utang Rp 16 Miliar SEMARANG - Sengketa, gugatan pembayaran proyek pekerjaan kontruksi pembangunan Pasar Rakyat Johar Baru di bekas Pasar Kanjengan Kota Semarang tahun 2017 sebesar sekitar Rp 16 miliar berakhir damai di meja mediasi. Putusan perdamaian dijatuhkan pada Kamis, 31 Oktober 2019 lalu di Pengadilan Negeri Semarang. PT Sinar Cerah Sempurna (SCS) - PT Enta, KSO, rekanan proyek yang menggugat melawan Walikota Semarang secara lembaga, harus bersabar, menunggu pembayaran atas pekerjaannya di akhir 2017 dan awal 2018 itu. Pihak Pemkot Semarang mengakui adanya hutang atas proyek tahun 2017 beranggarkan APBN Rp 87.405.529.000 itu. Pembayaran akan dilakukan menggunakan angaran APBD Tahun 2020 Pemerintah Kota Semarang. Berita terkait di hal 8