
1 minute read
2023, Surabaya Bebas BABS
SURABAYA (GN) - Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya optimistis di tahun 2023 ini Surabaya sudah terbebas dari Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hal ini disampaikan Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, M. Ikhsan saat menyambut kedatangan Tim Verifikasi Pemprov Jatim dalam kegiatan Verifikasi
Advertisement
Kota Surabaya Menuju ODF Tahun 2023, di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Selasa (14/3/2023).
Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir Ketua Tim Verifikasi ODF
Pemprov Jatim Mohamad Yoto beserta perwakilan dari UNICEF Afriyanto, USAID IUWASH Tangguh
Ratih, BKMP (Badan Kerja Sama dan Manajemen Pengembangan) Unair Corie Indria dan Ronnie Prasetyo, dan Ketua Umum APPSANI (Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia Koen Irianto Uripan melakukan pengambilan sampel verifikasi pada 20 kelurahan dari 10 kecamatan di Kota Surabaya.
Ikhsan menyampaikan, kedatangan Tim Verifikasi ODF Pemprov
Jatim ingin melakukan pengecekan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Pahlawan, salah satunya pada menghentikan perilaku BABS. “Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) selalu menyampaikan bagaimana upaya kita mensejahterakan masyarakat. Salah satunya membantu masyarakat terhadap perilaku hidup sehat pada proses sanitasi melalui pembangunan jamban,” kata Ikhsan. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya menyiapkan 11.000 titik pengerjaan jamban, sebagai upaya bebas ODF. Pengerjaan tersebut terbagi menjadi dua, yakni 8.000 titik pengerjaan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya dan 3.000 diantaranya dilakukan oleh Baznas Surabaya. “Sampai Februari dan Maret ini, sudah 4.000 pengerjaan yang selesai,” ujarnya.
Karenanya, Ikhsan menerangkan dalam penuntasan BABS di Kota Surabaya, seluruh elemen di Kota Pahlawan turut terlibat. “Insya Al- lah target kita tahun ini Surabaya sudah bebas dari BABS, tentunya ini mengubah perilaku masyarakat agar bisa menerapkan pola hidup sehat. Pendekatan di lapangan juga sudah dilakukan terutama oleh kecamatan, kelurahan, dan Kader Surabaya Sehat (KSH),” terangnya. Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim M. Yoto mengatakan, pada verifikasi tahap awal ini, pihaknya menjelaskan teknis verifikasi ODF. Selanjutnya, pada Rabu (15/3/2023) tim verifikasi akan terjun di 20 kelurahan untuk mencocokan hasil laporan Pemkot Surabaya dengan kondisi di lapangan.
“Kita verifikasi ke lapangan yang sudah terpilih, menyesuaikan dari laporan yang ada dan kemudian di lapangan seperti apa. Tim kami provinsi akan melihat kondisi di lapangan,” kata Yoto.
Mewakili Tim Verifikasi ODF
Pemprov Jatim yang lainnya, ia mengapresiasi strategi Pemkot Surabaya dalam upaya percepatan bebas BABS di Kota Pahlawan. “Strategi Surabaya luar biasa, bisa memecah kebuntuan. Salah satunya adalah dengan kebijakan diskresi, sekaligus kolaborasi dengan pihak lain,” terangnya. pur