2 minute read

life Style Michelle Yeoh Wujudkan Mimpi Artis Asia

Menerima Penghargaan Oscar sebagai aktor atau aktris utama terbaik tentu menjadi impian para artis peran perfilman. Capaian Michelle Yeoh mewujudkan mimpi artis Asia di tengah dominasi artis Hollywood pada kategori bergengsi itu.

Advertisement

Malam perhelatan Academy Awards ke-95 tahun ini menjadi malam istimewa bagi Michelle Yeoh. Lewat film “Everything Everywhere All at Once”, aktris berkebangsaan Malaysia ini berhasil mencetak sejarah sebagai aktris Asia pertama yang memenangi penghargaan Aktris Utama Terbaik Oscar 2023.

“Untuk semua anak laki-laki dan perempuan seperti saya yang menonton malam ini, ini adalah mercusuar harapan dan kemungkinan. Ini adalah bukti bahwa mimpi besar itu bisa menjadi kenyataan,” kata Yeoh di atas panggung Academy Awards, Minggu malam atau Senin (13/3/2023) pagi WIB.

Pada kategori tersebut, Yeoh mengalahkan Cate Blanchett yang membintangi “Tar”, Michelle Williams (“The Fabelmans”), Andrea Riseborough (“To Leslie”), dan Ana de Armas (“Blonde”).

Di ajang Oscar, Yeoh merupakan wanita Asia ketiga yang “tampil” setelah Yuh-Jung Youn dan Miyoshi Umeki. Namun dia menjadi yang pertama berhasil memenangkan penghargaan sebagai Aktris Utama Terbaik. Yuh-Jung Youn dari Korea Selatan meraih predikat Aktris Pendukung Terbaik Oscar 2021 lewat “Minari”. Sedang Miyoshi Umeki, aktris Jepang yang meninggal dunia pada 2007, meraih predikat Aktris Pendukung Terbaik Oscar 1958 lewat “Sayonara”. “Terima kasih kepada Academy Awards. Ini adalah sejarah!” teriak pemilik nama lengkap Tan Sri Michelle Yeoh ini saat turun dari panggung.

Tak hanya menyemangati anakanak muda untuk mengejar mimpinya, aktris kelahiran Ipoh Malaysia 6 Agustus 1962 ini juga mengajak para perempuan untuk melakukan hal serupa tanpa mengenal usia.

Untuk diketahui, Yeoh banyak mendapatkan pujian setelah tampil dalam “Everything Everywhere drama, laga dan Komedi Yeoh memerankan Evelyn begitu maksimal, bahkan mungkin dia bekerja jauh lebih berat dibanding nomine Aktris Terbaik Oscar 2023 lainnya. Dalam film itu, para pemain dan kru dituntut bekerja jauh lebih keras dari film fantasi lainnya. Para aktor mesti memainkan karakter yang berganti-ganti dengan spektrum yang cukup ekstrem hanya untuk satu adegan.

All at Once” di usianya yang menginjak 60 tahun. Dalam film yang disutradarai Daniel Kwan dan Daniel Scheinert itu dia berperan sebagai Evelyn Wang, wanita paro baya pemilik usaha laundry.

Dia juga mengingatkan para perempuan agar jangan membiarkan orang lain mengatakan, ‘Anda sudah melewati masa keemasan’.

Michelle Yeoh mendedikasikan kemenangannya ini untuk semua ibu di seluruh dunia. “Mereka adalah pahlawan sebenarnya. Dan tanpa mereka, tak ada satu pun dari kita bisa berada di sini,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah audiens Oscar.

Evelyn selayaknya ibu-ibu Asia pada umumnya. Banyak dari mereka cenderung control-freak, bahkan kadang terasa seperti manipulatif, juga penuh drama. Namun mereka sejatinya adalah seorang petarung tanpa kenal lelah bila itu menyangkut anak dan keluarganya, persis peran laga yang selama ini dia mainkan.

Mereka bukan hanya harus konsentrasi menjadi karakternya, tapi juga menampilkan sentuhan komedi tanpa harus membuat film ini jadi film lawak. Dan Yeoh bersama lawan mainnya, Ke Huy Quan, mendapatkan tuntutan lebih untuk beradu laga. Di sini Yeoh melakukan adegan laga tanpa menggunakan stuntman meski usianya sudah kepala enam.

Sehingga bila dilihat secara objektif, Michelle Yeoh bagai mengambil peran berbagai genre dalam satu karakter, mulai drama, laga, hingga komedi. Tentu itu bukanlah pekerjaan mudah, bahkan untuk aktris muda yang masih penuh tenaga.

Butuh lebih dari sekadar fisik yang fit untuk bermain karakter Evelyn. Karakter itu butuh pengalaman laga, pengalaman drama, serta yang terpenting adalah rasa bagaimana menjadi seorang ibu yang berdarah Asia.

Hanya mereka yang berdarah Asia, dibesarkan oleh seorang ibu Asia, atau mereka yang memiliki anak, yang bisa memahami palung emosi Evelyn yang begitu kompleks dan rumit. Bahkan sekadar untuk mengungkapkan dan membuktikan rasa cinta kepada anak.

Mungkin hal ini akan sulit dipahami oleh mereka yang dari Barat. Mereka mungkin akan sulit memahami mengapa sebagian ibu dari Asia begitu berat mengatakan “ibu sayang kamu” secara lisan, dan memilih untuk memasak makanan setiap harinya sambil berteriak “makan dulu!”.

Atau, mengapa banyak ibu dari Asia rela mengorbankan perasaannya untuk mengomeli anaknya sendiri, hanya karena tak ingin sang anak melakukan hal bodoh seperti yang mereka pernah lakukan. Seperti yang tergambar dalam Evelyn di “Everything Everywhere All at Once”, bahasa cinta seorang ibu tidak bisa didefinisikan sebagai hal yang sederhana dan Michelle Yeoh jelas bisa menyampaikan hal tersebut.

Berkat Evelyn, pada Februari lalu Yeoh memenangi kategori

Pemeran Utama Wanita Terbaik

This article is from: