
4 minute read
Pemerintah Segera Umumkan Tarif Listrik Terbaru
JAKARTA (GN) — Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji sejumlah indikator penyesuaian tarif listrik (tariff adjustment) untuk periode April-Juni pada tahun ini. Sejumlah indikator makro yang dihitung itu berkaitan dengan kurs, Indonesia Crude Price (ICP), inflasi hingga harga patokan batu bara. Adapun, pemerintah untuk periode triwulan pertama 2023 menggunakan realisasi Agustus sampai dengan Oktober 2022 lalu.
Advertisement
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu, mengatakan kementeriannya tengah mempelajari posisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS awal tahun ini. “Ya kursnya sih agak ini [melemah], bisa dilihat kan,” kata Jisman dikutip Rabu, (15/3/2023).
Kendati demikian, Jisman men- gatakan, kementeriannya belum memutuskan ihwal kebijakan penyesuaian tarif listrik untuk triwulan kedua tahun ini. Menurutnya, sejumlah indikator makro ekonomi pembentuk tarif setrum masih fluktuatif. “Tunggu saja ya, orang belum ada resminya [pengumuman tarif],” tuturnya. Pada triwulan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menahan tarif tenaga listrik untuk 13 pelanggan non subsidi mengacu pada parameter makro akhir 2022. Saat itu, realisasi parameter ekonomi makro rata-rata Agustus sampai dengan Oktober 2022 yaitu kurs sebesar Rp 15.079,96 per dolar AS, Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 89,78 dolar AS per barel, tingkat inflasi sebesar 0,28 persen, dan Harga Patokan Batubara (HPB) sebesar Rp 920,41/kg (kebijakan harga DMO Batubara 70 dolar AS per ton). bis, jef
Penerapan electrifying agriculture PLN mampu berkontribusi membuat Ngawi sebagai produsen gabah kering panen (GKP) dengan produktivitas tertinggi se-Jawa Timur.
Electrifying Agriculture
PLN Dimanfaatkan 4.265
Petani di Ngawi-Madiun
MADIUN (GN) - Electrifying agriculture telah dimanfaatkan oleh 4.265 petani di Desa Kartoharjo Kabupaten Ngawi dan Madiun untuk pompa air, hasilnya telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah setempat
Manager PLN UP3 Madiun Rizky Ardiana Bayuwerty memaparkan dalam proses produksi padi di areal persawahan, sebagian besar petani padi di Ngawi, Madiun dan sekitarnya telah menggunakan pompa air listrik guna menunjang produktivitas pertanian padi. Penerapan electrifying agriculture PLN ini mampu berkontribusi membuat Ngawi sebagai produsen gabah kering panen (GKP) dengan produktivitas tertinggi se-Jawa Timur dan menjadikan Ngawi sebagai lumbung pangan nasional.
"Saat ini terdapat 4.265 pelanggan agriculture di wilayah kerja PLN UP3 Madiun dengan total daya 20,7 MVA. Hal ini terus meningkat seiring dengan demand Ngawi sebagai lumbung pangan nasional. Pertumbuhannya naik 29,71% per tahunnya," imbuh Rizky, Rabu (15/3/2023).
Lebih lanjut, ia menerangkan sektor agriculture terdiri dari perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan. Penyumbang terbesar yakni dari sektor pertanian dengan jumlah pelanggan sebanyak 3.640 dengan kenaikan per tahun sebesar 22,07%.
Tercatat pada Februari 2023, terdapat pertumbuhan pelanggan agriculture di wilayah PLN UP3 Madiun sebanyak 610 pelanggan dengan daya terpasang sebesar 2.836 kVA. agk
Bank-bank di AS Kolaps Beruntun, Pasar Keuangan Dalam Negeri Siaga
Dampak kolapsnya bank raksasa Amerika Serikat (AS) Silicon Valley Bank (SVB) merembet ke pasar keuangan di Asia, tak terkecuali Indonesia.
Setelah menguat cukup tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) awal pekan kemarin, rupiah berbalik melemah pada perdagangan Selasa (14/3/2023).
Jebloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 2% berimbas negatif ke rupiah. Mengutip data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15.380/dolar AS, melemah 0,13% di pasar spot. Nilai tukar rupiah dan hampir seluruh mata uang utama dunia hancur pada pekan ini akibat pernyataan Bos The Fed (Bank Sentral AS) Jerome
Powell.
Nilai tukar rupiah dikhawatirkan terus melemah jika The Fed sangat agresif ke depan. Pasalnya, kenaikan suku bunga The Fed akan membuat dolar AS semakin menarik sehingga investor lebih memilih melepas rupiah dan beralih ke dolar AS. Untuk diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya 8 kali selama setahun terakhir, yang terbaru adalah kenaikan seperempat poin persentase awal bulan lalu yang membawa suku bunga pinjaman ke kisaran target 4,5%-4,75%.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI)
Edi Susianto, menuturkan setelah munculnya masalah SVB, secara umum mata uang Asia ditutup menguat. Namun perkembangan terakhir, mata uang Asia sebagian mengalami pelemahan, namun ada beberapa mata uang yang mengalami penguatan. Rupiah mengalami pelemahan yang relatif terbatas. “Artinya dampak dari adanya masalah SVB ini masih dalam koridor yang managable, namun tetap perlu terus dicermati perkembangannya,” ungkapnya.
Edi menambahkan BI belum melakukan intervensi terhadap pasar. Dia menegaskan bahwa
Rupiah tetap bergerak sesuai mekanisme pasar. “Kita masih mengedepankan mekanisme pasar, belum ada hal yang terlalu dikhawatirkan, pasar masih dalam kondisi yang terkendali saat ini,” paparnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)
Suminto menilai kebangkrutan SVB dipastikan tidak akan berdampak besar terhadap pasar keuangan Indonesia, khususnya obligasi. Meski demikian, pemerintah tetap mencermati risiko yang dimungkinkan muncul ke depan. “So far kita belum melihat dampaknya terhadap sektor keuangan kita. Termasuk, keterkaitan antara bank-bank itu dengan sektor keuangan kita terbatas. Namun demikian kita akan terus mencermati,” jelasnya.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya tidak melihat ada tanda-tanda yang punya pengaruh terhadap Indonesia.
“Karena kelihatannya modal capital dari bank-bank kita juga bagus tapi kan resesi global kita harus super hati-hati menghadapi ini,” ungkap Luhut .
Dia yakin perbankan di dalam negeri dan Kementerian Keuangan, LPS, OJK dan BI sangat kredibel. “Tapi kita gak boleh jumawa!,” ingatnya.
Ternyata 3 Bank Kolaps
Beberapa bank di Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghentikan operasinya karena kekurangan likuiditas. Bukan cuma satu tetapi tiga bank dalam satu pekan. Hal ini telah memicu kepanikan baru dari kalangan investor.
Pertama adalah Silicon Valley Bank (SVC). Bank yang dikenal mendanai startup digital resmi dinyatakan kolaps pada Jumat kemarin. Bank tersebut kolaps karena gagal mendapatkan suntikan modal dan penarikan dana dari nasabah dan investor. Dahsyatnya, SVB bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar 2,25 miliar dolar AS atau setara Rp 34,75 triliun untuk menambah modal pada Rabu pekan lalu.
Bank yang berdiri pada 1983 tersebut membutuhkan suntikan modal karena banyaknya klien mereka yang menarik simpanan. Namun, rencana ini pun gagal, karena pasar khawatir melihat kondisi keuangan bank. Hingga Kamis (9/3/2023), penarikan modal dari SVB menembus 42 miliar dolar AS atau Rp 648,69 triliun. SVB pun terpaksa menjual kepemilikan obligasi mereka senilai 21 miliar dolar AS atau Rp 324,5 triliun untuk mendapatkan dana. Sebagian besar obligasi yang dimiliki SVB adalah surat utang pemerintah AS.
Dengan kondisi saat ini, penjualan bond malah membuat bank tersebut rugi hingga 1,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 27,8 triliun. SVB rugi besar karena nilai obligasi tengah jatuh. Kenaikan suku bunga agresif The Fed tersebut membuat yield atau imbal hasil surat utang melonjak tajam. Sebaliknya, harga obligasi ambruk. Sebagai catatan, harga dan imbal hasil obligasi saling bertolak belakang. Yield yang naik menandai semakin berkurangnya atau turunnya nilai surat utang.
Selain SVB, kebangkrutan juga dialami Signature Bank dan Silvergate Bank. Keduanya diketahui merupakan bank utama untuk industri krypto di Negeri Paman Sam.
Signature disita pada Minggu malam oleh regulator perbankan sementara Silvergate mengatakan pada Rabu pekan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya.
Signature dan Silvergate adalah dua bank utama untuk perusahaan crypto, dan hampir setengah dari semua usaha startup yang didukung AS menyimpan dana di Silicon Valley Bank. Termasuk dana modal ventura ramah crypto dan b eberapa perusahaan aset digital. jef, tri
