1 minute read

Kisah Kehidupan Imigran China di AS

“Everything Everywhere All at Once” menjadi film yang paling berjaya dalam Academy Awards ke-95 tahun ini. Film besutan sutradara Daniel Kwan dan Daniel Scheinert ini meraih 11 nominasi dan berhasil membawa pulang 7 piala. Ketujuh Oscar itu meliputi penghargaan Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Kemudian Aktris Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Editing Terbaik. Dominasi Asia lewat film terbaru studio A24 ini menjadi suguhan tentang mimpi dan kerja keras akan membuahkan hasil. Ke Huy Quan dan Michelle Yeoh berhasil menjadi contoh nyata untuk (khususnya) sineas

Asia dalam menggapai mimpinya. Evelyn Quan Wang (Michelle Yeoh) merupakan perempuan imigran asal China yang kini tinggal di Amerika bersama keluarganya. Ia dan suaminya, Wamond Wang (Ke Huy Quan) menjalankan bisnis laundry. Dalam satu hari, Evelyn dihadapkan pada masalah yang bertubi-tubi. Ayahnya, Gong Gong (James Hong), baru saja tiba dari

Advertisement

China untuk menghadiri perayaan festival. Kemudian, Waymond berusaha untuk memberikan surat gugatan cerai padanya.

Sedangkan, Joy Wang (Stephanie Hsu) anak semata wayangnya menginginkan ibunya menerima kekasih barunya. Joy seorang lesbian yang berpacaran dengan Becky (Tallie Medel). Evelyn tak sempat melakukan semuanya sendirian dalam satu waktu. Ia memiliki agenda yang lebih penting hari itu, yaitu pergi ke Internal Revenue Service (IRS) untuk mengurus pajaknya.

Saat sedang menuju ke meja kerja petugas IRS Deirdre Beaubeirdre (Jamie Lee Curtis), tibatiba Waymond berubah menjadi orang lain. Waymond memperkenalkan dirinya sebagai Alpha Waymond --Waymond dari semesta lain yang disebut sebagai Alphaverse. Alpha Waymond menjelaskan pada Evelyn kalau semesta sedang terancam oleh sosok bernama Jobu Tupaki. Suami dari semesta lainnya itu juga mencoba meyakinkan Evelyn bahwa multisemesta itu benar-benar ada.ret

This article is from: