
6 minute read
Soal Suap Hibah DPRD Jatim KPK Periksa 21 Ketua Pokmas
PAMEKASAN (GN) – KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memeriksa 21 Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Pamekasan terkait penyidikan dugaan suap dalam pengelolaan dana hibah DPRD Jawa
Timur. Mereka diperiksa di Polres
Advertisement
Pamekasan Jawa Timur, Selasa (14/3/2023). Plt Juru Bicara KPK Ali
Fikri mengatakan, hari ini penyidik KPK memanggil para ketua Pokmas untuk diperiksa. “Pemeriksaan dilakukan di Polres Pamekasan Jawa Timur,” ujar Ali. Para ketua Pokmas yang diperiksa KPK hari ini yaitu: Ishaq Maulana Yazid (Ketua Pokmas Gunung
Puncak), Ach Sodiq As-samuji (Ketua
Pokmas Istikomah), Supaedeh (Ketua
Pokmas Jemerut), Sa’i (Ketua Pokmas
Mandala Jaya), Nafsih (Ketua Pokmas
Salam Sejahtera), Jima’ina (Ketua
Pokmas Raja Pati), Asnari (Ketua Pokmas Buah Kelapa), Mohammad
Hadir (Ketua Pokmas Anugrah), dan
Chalifur Rohman (Ketua Pokmas Mekar).
Kemudian, lanjut Ali, penyidik juga memanggil sejumlah nama.
Mereka adalah: Hambali (Ketua Pokmas Harapan Indah), Moh. Nuruddin (Ketua Pokmas Sekar Bunga), Sudahri
Beberapa tersangka kasus suap yang berbuntut diperiksa koordnator pokmas di Pamekasan.
(Ketua Pokmas Satu Hati), Kaprawi Yadi (Ketua Pokmas Kian Santang), Sulaya (Ketua Pokmas Mayang Sari), Kardi (Ketua Pokmas Melayu), Sulam (Ketua Pokmas Pandawa), dan Khotijah (Ketua Pokmas Sumber Air).

“Ketua Pokmas lainnya yang dipanggil adalah Sarkawi (Ketua Pokmas Sumber Bur), Ach Sayadi (Ketua Pokmas Harum), M. Zahri (Ketua Pokmas Ramayana), dan M Sadiri (Ketua Pokmas Pucuk),” papar Ali. Dia menambahkan, para saksi untuk tersangka Wakil Ketua DPRD Jawa
Timur Sahat Tua P. Simandjuntak.
Namun Ali belum menjelaskan kaitan para saksi dalam kasus ini.
Sebelumnya, pada Kamis (2/2/2023), KPK juga telah memeriksa 36 Pokmas dalam kasus ini.
Saksi yang diperiksa adalah: Hendi (Ketua Pokmas Anggrek Satu), Musawi (Ketua Pokmas Muhaddidah), Mohdori (Ketua Pokmas Melkok Jaya), Ruba’i (Ketua Pokmas Cahaya Berlian), Moh. Suhud (Ketua Pokmas Syariah), Mat Desir (Ketua Pokmas Al Fatir), Maisatul Hasanah (Ketua Pok-
GN/Istimewa mas Putri Jaya), Moh Subairi (Ketua Pokmas Saur Sepuh), Ruspandi (Ketua Pokmas Long Molong), Sa’diyah (Ketua Pokmas Haura Indah), dan Futirah (Ketua Pokmas Asoka Lima). Supriyadi (Ketua Pokmas Madu Sari), Achmad/P. Holilah (Ketua Pokmas Sinar Purnama), Fawaib (Ketua Pokmas Mawar Melati), Puadi (Ketua Pokmas Assirotul), Sohib (Ketua Pokmas Subadra Jaya), Abd. Rohman (Ketua Pokmas Al Badadi), dan Abd. Halim (Ketua Pokmas Rondong). hen/beq
Penganiayaan Santri di Bangkalan, Tersangka Bisa Bertambah
BANGKALAN (GN)-Sembilan santri senior sebuah pesantren di Bangkalan ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap santri junior. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bakal bertambah.
Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, Rabu (15/3/2023), meski polisi telah menetapkan tersangka, pemeriksaan mendalam oleh tim penyidik Polres Bangkalan hingga kini terus dilakukan.
“Jadi, tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru, mengingat hingga kini pemeriksaan tentang kasus ini masih terus berlanjut,” kata Wiwit. Sebelumnya, polisi menangkap pelaku penganiayaan santri di Bangkalan. Pelaku berjumlah sembilan orang dan telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap BT, santri pondok pesantren di Kecamatan Geger, Bangkalan. Selain itu, polisi juga memeriksa 34 saksi terkait kasus penganiayaan tersebut. Dikutip dari detikJatim, polisi menetapkan sembilan tersangka pelaku penganiayaan santri ponpes Bangkalan berinisial BT. Sebagian tersangka masih berstatus anak-anak.
“Kami sudah menetapkan 5 ter- sangka dan 4 orang anak berhadapan dengan hukum yang terlibat kasus penganiayaan santri tersebut,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono. Sebanyak 34 saksi telah diperiksa usai kejadian penganiayaan pada Selasa (7/3/2023) lalu. Polisi langsung bergerak cepat untuk menetapkan tersangka. “Penetapan tersangka sudah kami lakukan sejak tanggal 8 (Maret),” imbuh Wiwit. Sembilan tersangka kasus penganiayaan santri pondok pesantren di Bangkalan, antara lain NH (19) asal Kecamatan Geger, GA (19) dari
Kecamatan Arosbaya, UB (20) dari
Sukses Panen Nusantara, Pamekasan
Bisa Panen Padi Tiga Kali Setahun
PAMEKASAN (GN)-Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP),pada akhir pekan lalu, melakukan panen padi nusantara di Desa Pademawu Timur Kecamatan Pademawu. Dinamakan panen padi nusantara karena panen tersebut merupakan program nasional yang dilakukan secara bersama se Indonesia. Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah mengatakan panen padi nusantara itu merupakan program pemerintah pusat, dimana seluruh daerah diminta untuk melakukan panen bersama dengan tujuan untuk menghentikan impor beras.
“Jadi dari kementerian menginginkan kita itu panen bersama bahwa Indonesia itu sudah mulai panen. Ini karena sudah terjadi harga lonjakan beras yang cukup signifikan dari tahun tahun sebelumnya.
Akhirnya pemerintah berupaya di tahun ini kita sudah tidak ekspor lagi tapi sudah swasembada pangan,” kata Ajib.
“Kita disarankan untuk mengikuti swasembada Indonesia. Kebetulan Pamekasan itu melaksanakan suasembada itu kemarin. Luas panen Pamekasan untuk potensi panen di bulan Maret seluas 20 hektar, dari luas panen secara keseluruhan kabupaten Pamekasan mencapai 18.702 hektar,” imbuhnya. Panen nusantara itu, kata Ajib, dihasilkan oleh kelompok tani di Kecamatan Pademawu, dan varietas yang ditanam namanya varitas impari 42. Dalam proses penanaman dan pemeliharaan padi tersebut, Bupati Pamekasan Badrut Tamam, memberikan bantuan berupa pupuk cair kepada petani.
“Dengan batuan itu hasilnya sangat bagus. Diketahui hasil panen kemarin mencapai 8,4 ton hektar, sebelumnya biasanya hanya menghasilkan 4 ton. Kita banyak berterima kasih kepada Bapak Bupati, bantuan pupuknya sangat terasa manfaatnya membantu pet- ani,” kata Ajib. Ajib memperkirakan Pademawu akan bisa panen tiga kali dalam setahun. Sehingga bisa nambah pasokan dan nyambung dengan ikhtiar tidak impor beras. “Ini kita hanya mengikuti, bahwa kita sudah panen se Indonesia. Bahwa kita tidak mengingikan impor lagi, biar petani sejahtera, karena kebutuhan petani di dalam negeri itu sudah bisa dicukupi,” ujarnya.
Terkait dengan bantuan pupuk organic dari Bupati Badrut Tamam bagi petani, Ajib mengaku bantuan itu telah berlangsung dua tahun terakhir. Pupuk organik bantuan itu sangat bagus untuk kesehatan tanaman padi, kuat, tahan hama, sehingga produksinya banyak. mas/adv
Kecamatan Sepulu, AZ (17) asal
Kecamatan Geger, RR (17) warga
Kecamatan Arosbaya, RM (17) asal
Kecamatan Arosbaya, ZA (20) warga
Kecamatan Sepulu, W (17) asal
Kecamatan Geger, ZN (19) warga
Kecamatan Geger. “Status seluruh tersangka adalah santri senior atau pengurus,” ungkap Wiwit.
Kapolres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Polisi AKBP Wiwit Ari Wibisono menyampaikan dari sembilan tersangka, sebanyak empat di antaranya adalah anak di bawah umur alias Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). ant, ins kriMinaL
Palsukan Sertifikat, 4 Pegawai BPN Ditahan
PAMEKASAN (GN)- Empat pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pamekasan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Pamekasan. Mereka ditahan sejak Rabu (8/3/2023) malam setelah dinyatakan terbukti bersalah dalam tindak pidana pemalsuan sertifikat tanah.
Keempat pegawai BPN Pamekasan Suparman, Achmad Setiawan, Abd. Fani, dan Bambang Wijono dijatuhkan pidana penjara masing-masing 8 bulan.
Empat pegawai tersebut dijatuhkan pidana penjara delapan bulan berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) bernomor 899 K/Pid/2022 sudah terbit pada 1 November 2022.
”Kami lakukan pemanggilan. Namun, tidak hadir karena alasan PK. Setelah itu, kami lakukan penjemputan secara paksa,” kata Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Pamekasan Moh. Maelan.
Keempat oknum pegawai BPN Pamekasan mendapat surat keputusan (SK) sebagai panitera pemeriksaan tanah. Satu di antara mereka memiliki jabatan setingkat kepala seksi (Kasi). Sementara tiga lainnya merupakan jabatan fungsional. ins
SUMENEP (GN)–Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep memusnahkan 147,96 gram sabu dan 242 pil koplo. Kepala Kejaksaan (Kajari) Sumenep, Trimo menjelaskan, pihaknya telah melakukan eksekusi terhadap putusan Pengadilan Negeri Sumenep yang telah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkracht. Kejari tidak hanya melakukan eksekusi terhadap terpidana, tetapi juga melakukan eksekusi pemusnahan BB.
“BB yang kami musnahkan hari ini merupakan BB dari perkara yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap sejak Desember 2022 sampai 14 Maret 2023,” katanya, Selasa (14/3/2023).
Ia menerangkan, BB yang dimusnahkan tersebut merupakan BB dari 64 perkara dengan 72 orang terpidana. Dari puluhan perkara tersebut, masih didominasi tindak pidana penyalahgunaan narkotika.
Untuk perkara narkotika, yang dimusnahkan selain sabu dan pil koplo adalah handphone 27 unit, kemudian 16 bong atau alat hisap sabu. “BB itu disita dari 40 perkara narkotika dengan 40 terpidana,” ungkapnya.
Selain itu, juga ada pidana umum seperti perkara Orang dan Harta Benda (Oharda), serta Keamanan Ketertiban Umum (Kamtibum) sebanyak 24 perkara dengan 27 orang terpidana.bjt
Pamekasan Dipercaya Pemerintah
Pusat Kembangkan Bawang Merah
PAMEKASAN (GN)-Pemkab Pamekasan tahun ini mendapat kepercayaan pemerintah pusat untuk program nasional pengembangan tanaman bawang merah. Program itu dilaksanakan pada 20 hektare lahan yang ada di dua kecamatan yakni Desa Tagengser Laok Kecamatan Waru dan Desa Sana Tengah Kecamatan Pasean.
Pengembangan tanaman holtikultura ini diharapkan akan bisa mendukung kebutuhan nasional akan di sektor komoditas bawang merah. Utamanya dalam menghadapi hari hari besar seperti bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, Idul Adha serta hari besar besar keagamaan Islam lainnya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Ir Ajib Abdullah mengatakan Bupati Pamekasan Badrtut Tamam sangat antusias menerima kepercayaan pemerintah pusat itu.
“Terkait dengan program itu kami daerah sangat antusias untuk melaksanakan. Terutama program itu diharapkan bisa membantu program nasional. Kenapa program nasional itu harus dibantu? Karena pada saat hari hari besar, terutama hari raya dan puasa, biasanya harga lonjakan komoditas ini luar biasa,” katanya. Untuk program nasional pengembangan bawang merah ini, kata Ajib, pemerintah pusat yakni Kementrian Pertanian akan memberikan bantuan berupa bibit sama pupuk, juga termasuk bantuian pupuk organik. Untuk mensukseskan program ini, pihak pemerintah daerah juga akan memberikan bantuan berupa pupuk. Selain itu usaha atu persiapan yang lainnya diusahakan oleh pihak petani sendiri.
Yang menarik, kata Ajib, hasil produksi bawang merah dari program ini langsung akan dibeli oleh pemerintah pusat sendiri untuk mendukung program nasional. Dengan demikan jika terjadi lonjakan harga akan bisa ditekan dan harga bisa stabli. Hingga saat ini, kata Ajib, pengembangan bawang merah yang telah ditanam di dua desa di dua kecamatan itu telah berusia 1 hingga dua bulan. Dan diperkirakan akan bisa panen sebelum lebaran mendatang. Ajib mengakui program ini akan sangat membantu masyarakat. Harga normalnya Rp 20 hingga 25 ribu perkilo, namun harga pada saat naik mencapai Rp 60 hingga 80 ribu perkilo.
“Pamekasan ini baru sekarang dapat kepercayaan ini dari pusat.
Tapi kita memang sebelumnya ada banyak upaya yang dilakukan untuk mensejahterakan petani Pamekasan di bidang komoditas bawang merah ini. Pihak Pemkab menyediakan sebanyak 40 orang penyuluh untuk mensusseskan program ini,” ungkapnya. mas