6 minute read

secangkir kopi

Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa ajaran Islam adalah washatiyah atau agama penengah, agama yang adil, moderat inklusif tidak eksklusif.

“Dan demikian kami telah menjadikan kamu ( umat Islam) umat pertengahan, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS

Advertisement

Al Baqarah- 143)

Dalam ayat lainnya Al Quran menyebut Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. “ Tidaklah aku mengutus engkau (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat bagi alam semesta”. Islam ajaran yang membawa kebaikan dan kemanfaatan bagi selurus isi alam. Menghina agama dan keyakinan lain tidak dibenarkan.

Begitu tegasnya toleransi dan sikap washatiyah dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW menegaskan umat Islam dilarang mengganggu dan mendzalimi penganut agama lain yang hidup rukun bersama umat Islam.

Jika hal itu dilakukan sama saja denga mendzalimi rasulullah Muhammad SAW. Ayat lain yang juga mengandung sikap moderat dalam ajaran Islam adalah firman

Allah SWT: “Jangan kebencianmu pada suatu kaum, membuat kamu tidak bersikap adil kepadanya. Bersikap adillah karena itu merupakan ketaqwaan”. (QS Almaidah :8).

Ayat ini menegaskan Islam merintahkan para penganutnya untuk bersikap adil kepada siapapun, termasuk bagi orang yang dibencinya.

Islam juga sangat menekankan sikap adil dan moderat itu sebagai konstruksi metodologi dalam menjalankan dakwah Islamiyah. Diantaranya ayat yang berbunyi : “Ajaklah kedalam jalan tuhanmu land, Philipina, bahkan RRT (Republik Rakyat Tiongkok, Red.), pun memberikan berbagai macam kemudahan bagi pelaku usaha ekspor di negaranya. Misalnya sertifikasi standard global, logistik ekspor yang sangat murah, hingga permodalan dengan bunga yang sangat rendah,” katanya. Campur tangan Pemerintah berupa penyediaan berbagai fasilitas itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi persaingan di pasar global yang sangat ketat. dengan hikmat dan nasehat yang baik”. Meluruskan Pemahaman Moderasi Beragama Yang menjadi persolan saat ini muncul kekeliruan dalam memahami dan mengaplikasikan sikap moderat beragama. Dengan alasan toleransi, ada kelompok masyarakat yang melakukan tindakan di luar batasan ajaran agamanya. Ada perilaku masyarakat yang melenceng dari makna moderat beragama, namun diakui sebagai wujud sikap moderat beragama. Seringkali viral di media sosial video dari sekelompok remaja muslim milenial atau mahasiswa muslim yang hadir mengikuti ritual keagamaan di tempat peribadatan agama non Islam. Dalam bentuknya yang lain ada kegiatan kelompok muda muslim yang tengah melakukan kegiatan “peribadatan Islam” di tempat peribadatan agama lain.

“Jika tidak ada campur tangan pemerintah dan BUMN, ya bagaimana kita dapat bersaing?

Praktik toleransi seperti ini bukan moderat beragama, akan tetapi sikap berlebihan dan telah mendapat kecaman keras dari para alim ulama. Karena kehadiran umat Islam mengikuti acara ibadah ritual agama lain merupakan tindakan terlarang dalam ajaran Islam. Praktik semacam itu bukan sikap moderat atau toleransi.

Sikap moderat beragama merupakan tindakan terukur berdasarkan pada dalil keagamaan yang jelas dalam menghormati dan menghargai keyakinan orang lain.

Ikut terlibat dalam kegiatan ritual keagamaan agama lain sekalipun dengan alasan toleransi dan penghormatan, bukan tindakan moderat beragama.

Persoalan lain muncul ketika ada perbedaan ajaran antar agama, misalnya, dalam hal pemilihan pemimpin. Ajaram Islam jelas berbeda dengan agama lain dalam ketentuan memilih pemimpin. Umat Islam diwajibkan memilih pemimpin sesama muslim atau seaqidah.

Menghadapi kasus seperti ini penganut agama yang moderat harus menghargai perbedaan tersebut. Tidak dibenarkan ajaran Islam yang seperti itu lalu dianggap sebagai

Negara kita terkenal dengan ribetnya birokrasi dan tingginya biaya bisnis. Sudah pasti sulit untuk berdaya saing,” katanya.

Seperti diberitakan Global News sebelumnya, resesi dunia yang melanda sejumlah negara, terutama Eropa dan Amerika, mulai ada tanda-tanda hinggap di Indonesia. Tolak ukurnya? Ekspor Indonesia sudah mulai melambat, padahal pengapalan barang-barang ke luar negeri itu menjadi penyokong perekonomian nasional.

“Kami merasakan sejak Desember 2022 hingga Januari 2023

PIMPINAN UMUM/ PEMIMPIN REDAKSI/ PENANGGUNG JAWAB : Erfandi Putra

WAKIL P IMPINAN R EDAKSI/ PIMPINAN PERUSAHAAN: Gatot Susanto

R EDAKTUR P ELAKSANA : Titis Tri Wahyanti

R EDAKTUR: Fathurrochman Al Aziz, Agung Kusdyanto, M Nasir, Retno Asri Lestari

B IRO J AKARTA: Djauhari Effendy

DEWAN REDAKSI : Erfandi Putra, Gatot Susanto, Titis Tri Wahyanti

KONSULTAN HUKUM : Andi Heriyanto SH ajaran intoleran bahkan dituduh radikal. Dalam konteks ini moderasi beragama harus menjadi acuan untuk menghargai perbedaan tersebut. Disinilah sebenarnya problem krusial moderasi beragama yang selama ini muncul ke permukaan.

Moderasi beragama mirip dengan sistem demokrasi dimana setiap warga mendapatkan kesempatan untuk menentukan pilihannya. Moderasi beragama menghargai pilihan teologis orang lain dan berusaha mengejawantahkan sikap tersebut dalam kehidupan bernegara melalui hukum dan prundang undangan yang berlaku.

Generasi Muda dan Moderasi Beragama ekspor sepatu dari Jatim turun. Alasannya, karena permintaan sepatu dari sejumlah negara yang turun. Itu yang terjadi. Kalau sepanjang 2022 ada kenaikan ekspor sekitar 20 persen hingga 25%” kata H.A. Nurawi, pengusaha sepatu yang juga pengurus Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim kepada Global News, Rabu lalu.

Generasi muda atau mahasiswa adalah elemen bangsa yang harus diprioritaskan mendapatkan materi moderasi beragama. Mereka adalah generasi harapan masa depan bangsa. Sebagai penerus estafet kehidupan masa depan, mereka dituntut memiliki pemahaman yang tepat dan kuat tentang sikap moderat beragama.

Kini tantangan berat yang dihadapi generasi muda dalam gerakan moderasi beragama adalah kecanggihan teknologi telekomunikasi dan informasi. Di era ini begitu mudah mendapatkan informasi dan berkomunikasi melalui jaringan media social. Dampak negatifnya banyak unggahan dan komunikasi yang berseberangan dengan sikap moderat beragama. Misalnya unggahan status, komentar, video, meme atau konten lain yang bermuatan narasi eksklusifme kelompok dan ajaran agama.

Jika generasi muda tidak memiliki dasar pemahaman yang kuat dan tepat tentang sikap moderat beragama, maka mereka akan jadi korban informasi dan pola komunikasi di era digital ini. Lebih dari itu, mereka bisa jadi juga menjadi bagian yang terlibat dalam gerakan eksklusifme yang berseberangan dengan semangat gerakan moderasi beragama. (*) Penulis adalah Wartawan Global News. Materi ini disampaikan dalam kajian Literasi Kebangsaan di IAIN Madura.

Kenaikan ekspor itu akibat terjadinya perang dagang antara Tiongkok dengan AS. Diperkirakan, sepanjang 2023 ini, ekspor sepatu dari Jatim akan turun sekitar 30 persen. Ini sebagai dampak

Pemuda dan Pemilu

Berdasarkan sebuah studi penduduk pada rentang usia

17 hingga 39 tahun atau yang dapat dikategorikan sebagai pemuda akan sangat berkontribusi pada perhelatan pemilihan umum. Golongan tersebut akan menyumbangkan 60% dari total seluruh pemilih.

“Jadi tentunya ini menjadi sebuah proporsi yang sangat signifikan dalam menentukan arah masa depan bangsa,” Kata Wakil Gubernur Jawa Timur

Emil Elestianto Dardak usai menjadi pemateri pada Konferensi Ilmu Sosial & Ilmu Politik ke-II yang bertema Demokrasi, Anak Muda dan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Centre for Strategic and International Studies di Gedung Pakarti Centre Jakarta, Selasa (14/3).

Apa yang dikatakan Wagub Jatim tersebut sebenarnya lama dan berkali-kali digaungkan. Hanya saja kalau hal itu dikaitkan dengan Pemilu memang cukup menarik kalau kita menyinggung pemuda terkait Pemilu. Terpenting, terkait hal ini, yang harus dibangun saat ini adalah mengedukasi anak-anak muda bahwa mereka memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadap arah masa depan bangsa. Dan anak-anak muda harus merasa memiliki andil terhadap arah pembangunan bangsa dan kontribusinya terhadap demokrasi di Indonesia.

Sementara, pemerintah mempunyai peran penting untuk hal itu. Langkah yang harus dilaku- dari turunnya perekonomian dunia, sebagai akibat terjadinya resesi di sejumlah negara.

Bertolak pada kenyataan inilah, H.A. Nurawi berharap agar pemerintah melindungi industri dari hantu resesi yang mulai ada tanda-tanda melanda Indonesia. Jangan sampai industri ini, terutama industri sepatu, anjlok.

Melindungi di sini jangan sampai soal perizinan, misalnya, menambah beban industri menghadapi kesulitan tersebut. “Saya mendengar industri tekstil sekarang perizinannya, selain di Perindustrian dan Perdagangan, kini ditambah perizinan dari Sucofindo. Ini kan semakin berat,” katanya.

Saat ini Indonesia membidik pasar ekspor dan investasi di tiga kawasan, yakni Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika pada tahun ini. Langkah tersebut penting dilakukan di saat sejumlah pasar ekspor utama RI, terutama Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang tengah lesu.

Sementara Menteri Perdagan-

WARTAWAN KOTA: Purnomo Siswanto FOTOGRAFER: M. Zacky KEPALA BIRO kan pemerintah adalah membuat anak muda merasa bahwa negara hadir dan memberikan kemaslahatan bagi anak-anak muda. Sehingga mereka akan lebih aktif dalam perhelatan pemilu sebagai pemilih. gan Zulkifli Hasan, mengatakan, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika merupakan tiga kawasan penting bagi Indonesia untuk menjaga kinerja ekspor dan menumbuhkan peluang investasi. Di Asia Selatan, Indonesia akan fokus menggarap pasar India, Pakistan, dan Bangladesh. Potensi pasar ketiga negara itu sangat besar, yakni sekitar 2 miliar jiwa. Pada tahun lalu, surplus neraca perdagangan RI dengan ketiga negara tersebut juga masih besar. Surplus dagang RI dengan India sekitar 14 miliar dollar AS, Pakistan 3 miliar dollar AS, dan Bangladesh hampir 2 miliar dollar AS.

Yang dikhawatirkan adalah mereka merasa sebenarnya tidak ada keterkaitan yang signifikan antara kehadiran negara dengan kemaslahatan anak muda, yang dikhawatirkan akan muncul pragmatisme politik yang kadang larinya ke hal-hal yang sifatnya moneter, dan kadang yang saya sebut tadi, superfisial.

Sementara superfisial disini adalah menentukan pilihan berdasarkan hal-hal yang hanya bisa dilihat dipermukaan saja, tidak ada upaya untuk menggali lebih dalam terhadap apa yang akan dipilih.

Superfisial adalah ya istilahnya yang ya udah deh pilih aja yang lucu aja, yang seru aja, yang asik aja gitu kan padahal sebenarnya banyak hal-hal yang sangat fundamental yang harus kita pikirkan kedepannya.

“Saat ini, India menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia selain Amerika Serikat, China, Uni Eropa, dan Jepang. Oleh karena itu, menggarap pasar India menjadi bagian penting dari penerapan strategi ekspor RI pada tahun ini,” kata Zulkifli di Kedutaan Besar RI di New Delhi, India. * gas/kcm

DAERAH:

PAMEKASAN: Masdawi Dahlan BIRO

BANGKALAN/SAMPANG: Zacky SIDOARJO: Lukman GRESIK: Asepta Yoga Permana

MALANG RAYA : Hanan Jalil MOJOKERTO KAB/KOTA : Bambang Sujarwanto NGANJUK : Iskandar Zulkarnaen K EDIRI KAB/KOTA : Iskandar Zulkarnaen JOMBANG: M. Fatoni. PASURUAN : Haifur TUBAN : Chusnul Huda BLITAR: Gatut Wiratmoko MAGETAN : Teguh Aryanto BANYUWANGI : Edhi Prasetyo B OJONEGORO : Ahmad

Sampurno MADIUN : Hery Sukamto BANDUNG : Adam Permasa LAYOUT/DESAIN GRAFIS: Agus Supriyanto IT SUPPORT: Sapto Utomo

KEUANGAN: Febri Indarwati Marcomm/Admin: Ismaindah SIRKULASI & PEMASARAN: Syahrizal PENERBIT: PT GLOBAL MEDIA PRIMA

KANTOR: Jl Cipta Menanggal VI/7 Surabaya, Telp. (031) 8281712, e-mail: gnewsredaksi@gmail.com website: www.global-news.co.id

PERCETAKAN: PT MEDIA NUSANTARA PRESS , Jl. Rungkut Industri III No. 49 Surabaya, Telp. (031) 8496867 Wartawan KORAN GLOBAL NEWS dilengkapi dengan identitas berupa ID Card / Kartu Pers

This article is from: