5 minute read

Anik Maslachah: Infrastrukur Harus Jadi Perhatian

BANYAK calon wisatawan yang mau ke Malang dan Batu mengeluh soal kemacetan. Hal ini tak lain karena berjibunnya sejumlah anggota masyarakat yang ingin berlibur ke sana, karena covid-19 sudah mereda, sehingga minat berlibur ke dua daerah tersebut terus meningkat.

Masyarakat sudah “rindu” untuk berwisata setelah sekitar tiga tahun banyak di rumah, karena takut tertular covid-19. Perlu ada tujuan wisata baru yang representative untuk masyarakat Jatim. Pariwisata memang merupakan daya tarik tersendiri di sektor bisnis. Apalagi pasca Covid-19. Anggota masyarakat yang terkungkung selama Covid-19, sudah rindu keluar rumah. Rindu berwisata.

Advertisement

Karena itulah tak salah, bila sektor ini “berdampingan” dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menggiatkan kebangkitan ekonomi, maka akan menghasilkan gerak ekonomi yang dahsyat. Seperti diketahui, Jatim fokus menggerakkan sektor usaha dan UMKM untuk menggiatkan sektor ekonomi berdampingan dengan wisata.

Sejumlah daerah terus menggenjot sektor pariwisata.

Selain Malang, Batu, Banyuwangi, juga Probolinggo den- gan Bromonya, hingga Pacitan. Hanya saja ada potensi besar yang sebenarnya sangat “menggoda”. Ya, menggota wisatawan hingga investor. Apa itu? Wonosalam!. “Ya. Wonosalam memang masa depan. Saya kira wisata agro dengan keunggulannya buah duren mempunyai daya tarik sendiri. Apalagi alamnya masih perawan dengan udara sejuknya,” kata Wakil Ketua DPRD Jatim Hj. Anik Maslachah, S.Pd., M.Si., kepada Global News. Menurut, politisi PKB ini, kita memang harus mengakui Wonosalam mempunyai potensi dan tujuan wisata masa depan. Meski demikian, masih banyak yang harus dibenahi untuk menjadi tujuan wisata yang mempunyai daya tarik sendiri bagi masyarakat. Bagi masyarakat Jatim, khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik dengan akses tol tidak terlalu lama memakan waktu menuju Wonosalam . Bagi wisatawan dari Surabaya, paling sekitar 1.5 jam sudah sampai ke Wonosalam. “Tidak terlalu macet untuk pergi ke Wonosalam, karena belum banyak pilihan obyek wisata kecuali keindahan alam dan menyantap duren segar, sehingga masyarakat pun juga tidak terlalu banyak yang melancong kesana. Melihat potensinya memang luar biasa. Karena itulah, inilah potensi bagi investor untuk mengembangkan bisnis wisata di sana,” katanya.

Pentingnya infrastruktur

Lebih lanjut Anik men - gatakan, meski demikian, pemerintah, khusu8snya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang harus mempunyai program untuk pengembangan ke depannya. Palingb utama, yakni bagaimana tersedianya infrastruktur yang memadahi.

“Paling mendesak itu yang harus menjadi perhatian yakni jalan. Di sejumlah jalan di kawasan tersebut masih sempit-sempit. Ini harus diperhatikan jauh-jauh hari, karena kalau terlambat bisa harga tanah menjulang. Sementara sisi lainnya, sejumlah masyarakat berharap agar jalan diperhatikan,” katanya.

Melewati ruas-ruas jalan menuju kawasan Wonosalam yang penuh pepohonan yang rindang ditambah udara sejuk memang mengasikkan . Hanya saja, sebagai tujuan wisata masa depan, Pemkab harus jauh-jauh hari memikirkan akses jalan yang di sejumlah ruas jalan masih sempit. Sejumlah jalan menuju tujuan wisata masih sempit. Ini penting untuk dipikirkan oleh

Pemkab Jombang, karena Wonosalam tak lama lagi akan kebanjiran wisatawan. Sebab, Wonosalam menjadi masa depan pariwisata Jatim.

Dikatakan Anik Maslachah, Wonosalam sejak lama menjadi daerah wisata utamanya bumi perkemahan dan buah durennya. Apalagi saat ini ada banyak tempat wisata-wisata lain yang menjadi daya dukung dan bisa terintegrasikan satu dengan yang lain seperti Kampung Jawi, Hutan Ppinus, Banyu Mili dan lainnya. “Tentu ini menjadi potensi yang menjanjikan, karenanya penting daerah menyiapkan infrastruktur jalan yang memadai agar dapat berkembang lebih maksimal lagi. Ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Jombang sekitarnya juga akan dapat menaikkan PAD Pemda Jombang,” katanya. Wonosalam dulu pada dekade tahun 1990-an hingga 2000-an dikenal sebagai penghasil cengkih bermutu tinggi. Seiring dengan dibubarkannya Badan Penyangga Pemasaran Cengkih (BPPC) sekitar tahun 1998, berakhirlah kejayaan cengkih Wonosalam. Pada zaman BPPC, nama Wonosalam dengan produksi cengkih memang terkenal ke seluruh penjuru nusantara. Meski BPPC dibubarkan, pesona Wonosalam tidak serta merta pudar. Masih ada produk unggulan dari kawasan tersebut. Apa itu? Durian. Ya, Wonosalam beberapa tahun terakhir ini dikenal sebagai penghasil durian dengan kualitas tinggi. Dari durian itulah, masyarakat setempat bisa mendapatkan rupiah yang cukup menggiurkan. Sempitnya jalan di sejumlah ruas jalan memang menjadi keluhan. Tidak hanya wisatawan, tetapi juga kalangan usaha yang mulai masuk kawasan tersebut. Melihat potensi Wonosalam tersebut, sejumlah pengusaha mulai “berani” masuk ke Wonosalam untuk bergerak di sektor pariwisata hingga realestate. Pengembang yang cukup berani dengan tidak melupakan lingkungan antara lain menghadirkan kawasan wisata edukasi bertajuk De Durian Park. Dia adalah Yusron Aminulloh.

“Banyak slogan pemerintah, para tokoh yang mengajak gerakan kembali ke desa. Tapi bagaimanakah keindahan kembali ke desa itu?

Saya menjawabnya dengan membangun De Durian Park, Segunung, Wonosalam. Saya yakin Wonosalam, mempunyai potensi wisata masa depan. Terutama potensi wisata agronya. Saya nekat saja masuk ke Wonosalam. Meski nekat, tapi saya tak lupa bawa bekal. Penuh perhitungan,” kata Yusron Aminulloh, Founder dan CEO DeDurian Park Segunung Wonosalam, kepada Global News, akhir pekan lalu. (*/fan)

Rumah Rakyat

DPRD Surabaya Dukung, RT/RW-LPMK Pungli Dicopot l BACA: DPRD., di Hal 3

SURABAYA (GN) - Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya, Budi Leksono, mendukung tindakan tegas Walikota Eri Cahyadi mencopot Ketua RT/RW dan LPMK apabila melakukan pungli (pungutan liar). Buleks, sapaanya akrabnya, meminta Ketua RT/RW dan LPMK bekerja sesuai dengan Perwali No. 112 tahun 2022. Dia juga mengingatkan mereka agar tidak melakukan pungli dalam pelayanan publik. “Saya dukung, apalagi untuk perbaikan pelayanan publik,” katanya di Surabaya, kemarin. Buleks mengungkapkan bahwa perwali tersebut selain mengatur tentang pembentukan juga mengatur tentang pembinaan.

Gonjang-Ganjing

Manajemen Meikarta Mangkir, DPR Akan Panggil Bos Lippo l BACA: Manajemen...., di Hal 3

JAKARTA (GN) - Sengketa di proyek Meikarta bikin heboh. Sampai-sampai Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna angkat bicara. Bahkan DPR juga turun tangan. Herry menyinggung kasus sengketa mega proyek Meikarta tersebut mengingat banyak sekali masyarakat yang ingin membeli hunian justru malah menghadapi gugatan. Menurut dia, kasus ini terjadi karena tidak adanya skema penjaminan pembiayaan antara Meikarta sebagai pengembang dan juga masyarakat sebagai konsumen.

Ada-ada

Iklan Unik Loker Guru Matematika

PENGANGGURAN semakin banyak saja. Sebab untuk mendapatkan pekerjaan sekarang semakin tak mudah. Selain persaingan ketat, seleksi untuk mendapatkan pekerjaan juga sangat berat. Karena itu saat mendengar ada lowongan pekerjaan,

Wawancara ketua DPD inkinDo Jatim i r i rwan susilo, st., mt., iPm:

Tetap Optimistis Hadapi Krisis Global dan Tahun Politik

Memasuki tahun 2023 ekonomi global masih suram. Pemimpin sejumlah negara termasuk Presiden Jokowi maupun para ekonom kompak memberi warning agar masyarakat waspada. Namun demikian kegiatan ekonomi di Tanah Air toh masih berjalan. Khususnya di bidang konstruksi. Pembangunan infrastruktur, baik proyek pemerintah maupun swasta, masih lanjut. Termasuk pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, yang hingga kini jalan terus di tengah guncangan krisis global.

Untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya, berikut wawancara wartawan Global News, Gatot Susanto, dengan Ketua DPD Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Jawa Timur, Ir. Irwan Susilo, ST., MT., IPM.

Tahun 2023, diprediksi dunia masih dilanda krisis ekonomi, Indonesia kabarnya sedikit terdampak dan harus tetap waspada, bagaimana menurut Pak Irwan prediksi tersebut bila dilihat dari pengalaman di lapangan?

Memang, baik ekonom Indonesia maupun dunia, memperkirakan bahwa tahun 2023 krisis ya, artinya kesulitan ekonomi, tapi itu tidak hanya di Indonesia saja. Namun juga dialami negara-negara lain di dunia, karena pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, merembet ke masalah energi, pangan, dan lainnya. Kemarin Menkeu Bu Sri Mulyani dan Menlu Bu Retno Marsudi memperingatkan bahwa kita harus tetap waspada. Untuk itu Pemerintah Indonesia menerapkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Penerapan komponen dalam negeri ini agar ditingkatkan, terutama dalam lelang proyek.

Tujuannya memutar ekonomi di dalam negeri. Ini kebijakan yang baik.

Juga terkait jasa konsultan soal penggunaan komponen (SDM) dalam negeri, sudah menjadi konsen pemerintah daerah dan sudah ditetapkan, dilaksanakan mulai 2022. Beberapa lelang itu komponen dalam negeri menjadi syarat mutlak lelang.

Kita sangat mendukung dalam arti bisa menjadi kekuatan ekonomi. Selain itu, tahun 2023 ini tahun politik,

This article is from: