
4 minute read
Mulai Gelar Vaksinasi Booster Kedua
mudah jangkauan pelaksanaan vaksinasi dengan menggelar di setiap kantor kecamatan.
“Vaksin bagi 18 tahun keatas itu lebih fleksibel, maka itu kita akan koordinasi dengan camat. Jadi nanti seperti yang dulu, usia 18 sopo ae (siapa saja) langsung dilakukan di kecamatan. Kan dulu cepat tapi terbatas, terkait jumlahnya sama, kita akan bergerak ketika jumlah itu dapat dari pemerintah pusat,” kata Wali Kota Eri usai melantik Sekda Kota Surabaya Ikhsan, Rabu (25/1/2023).
Advertisement
Sebab, menurutnya, Pemkot Surabaya akan terus berusaha mempercepat cakupan vaksina- si booster kedua. “Maksudnya, tidak bisa kita mendapatkan vaksin itu sendiri karena vaksin itu dari pemerintah pusat yang diberikan kepada kita,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, pihaknya melalui puskesmas telah mempersiapkan pelayanan vaksinasi dengan menghitung kebutuhan dan mengajukan permintaan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sesuai kebutuhan masing-masing wilayah Puskesmas.
“Puskesmas juga akan membuka pelayanan, tidak hanya di satu titik tetapi juga di geraigerai vaksin umum lainnya, seperti mal (pusat perbelanjaan) dan Balai RT/RW mengingat open ticket dari sasaran umum juga masih bertahap. Secara sistem sesuai interval dari booster 1 (interval 6 bulan dari dosis sebelumnya). Maka akan dievaluasi laju vaksinasi bagi sasaran umum dalam 1 minggu kedepan,” kata Nanik.
Tak hanya itu saja, Dinkes Kota Surabaya juga tetap memfasilitasi layanan vaksinasi dosis 1, 2, 3 (booster pertama) seperti sebelumnya. Yakni, dengan berkolaborasi bersama PT. KAI, TNI/POLRI sebagai upaya percepatan pelayanan vaksinasi kepada seluruh masyarakat di Kota Surabaya. “Sedangkan vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster kedua adalah vaksin COVID-19 yang telah mendapat Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM dan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada,” ujarnya. Nanik menjelaskan bahwa ketersediaan vaksin COVID-19 di Kota Surabaya saat ini dalam jumlah yang cukup dan sudah tersebar di 63 Puskesmas Kota Surabaya. pur
Menurut dia, pencabutan PPKM itu membantu kemudahan berusaha agar semua pelaku UMKM segera bangkit secara ekonomi. Sehingga, lanjut dia, seluruh masyarakat bisa saling membantu untuk pemulihan ekonomi. Misalnya, orang-orang belanja/membeli produk lokal UMKM. Selain itu, Luthfiyah juga mendorong Pemkot Surabaya untuk lebih memerhatikan edukasi bagi para pelaku UMKM. Dia mengatakan, pelaku UMKM pasti akan semakin bersemangat bila diberi perhatian dan kesempatan oleh pemkot. “Dengan adanya pelatihan peningkatan produksi UMKM, diberi kemudahan akses pemasaran dan permodalan,” kata dia. Untuk pengusaha besar, lanjut dia, pemkot bisa mendukung dengan cara memberikan kemudahan mengurus perizinan. Bila mereka masih terseok-seok membayar kewajiban pajak, pemkot bisa memberikan toleransi. “Toleransi dalam arti untuk menyicil atau mengangsur kewajiban pajak para pengusaha. Sebab, saat ini perekonomian sedang berusaha kembali pulih,” ujar dia. ara,pur
FASILITAS: Tampak lokasi pojok baca digital di Mal Pelayanan Publik Siola.
Mal Siola Dilengkapi Pojok Baca Digital
SURABAYA (GN)-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah membuka layanan Pojok Baca Digital (Pocadi) di Mal Pelayanan Publik Siola. Pelayanan ini digunakan untuk meningkatkan minat baca dan sebagai sumber informasi bagi warga Kota Pahlawan. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, Pocadi di Mal Pelayanan Publik Siola itu sudah sejak, Senin (16/1/2023). Perangkat yang digunakan untuk sarana Pocadi, didapat dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas RI).
“Di pelayanan Pocadi disediakan berbagai fasilitas, mulai dari komputer dan tablet yang dapat digunakan untuk mencari, membaca buku. Selain itu ada TV yang menayangkan video informasi tentang kegiatan pelayanan di Perpusnas RI,” kata Dewi, Rabu (25/1/2023). Dewi menerangkan, bagi pengunjung yang memanfaatkan fasilitas tersebut, akan didampingi petugas dalam membaca dan mencari informasi jurnal dan artikel yang dibutuhkan. Selain koleksi buku digital yang bersumber dari server lokal Perpusnas RI, juga dilengkapi dengan koleksi buku cetak sebanyak 350 judul.
“Dengan adanya layanan Picadi, pengunjung Mall Pelayanan Publik Siola dapat membaca dengan nyaman sembari menunggu giliran dilayani,” terang Dewi.
Dewi menambahkan, semua koleksi tersebut juga dapat diakses melalui telepon genggam (smartphone) dengan mengunduh aplikasi iPusnas di Google Play Store atau App Store. pur bangkitkan ke JaYaan seni luDruk Di surabaYa
Bangun Kompleks eks THR-TRS Jadi Destinasi Wisata Murah
Kesenian ludruk Surabaya yang lama tidak terdengar bakalan hidup kembali. Ini seiring rencana
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membangun kembali pusat hiburan rakyat yang baru.
Kompleks eks Taman Hi- buran Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa, berencana dibangun kembali di tahun 2023.
Rencananya, kedua tempat hiburan legendaris di Kota

Pahlawan ini akan dijadikan satu kawasan destinasi wisata murah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri
Cahyadi mengatakan bahwa pembangunan kompleks eks
THR-TRS akan dimulai pada tahun 2023. Tentu saja dalam tahap rencana pembangunan, pemkot juga meminta pendampingan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. “Pengerjaan Insyaallah mulai tahun (2023) ini. Ini sudah mulai kita melakukan pendampingan - pendampingan dari kejaksaan tinggi.
Insyaallah kita mulai di bulan depan pemilihannya (investor),” kata Wali Kota Eri Cahyadi di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (25/1/2023).
Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa biaya pembangunan ulang kompleks eks THR-TRS dengan luas sekitar 5,2 hektar, nantinya dilakukan melalui kerjasama investor. Pihaknya memasti- kan, saat ini pemkot tengah membahas skema kerjasama yang tepat apakah nanti melalui lelang atau sewa.
“Apakah dia (investor) nanti pakai sewa atau apa nanti. Tapi memang saya mintanya itu wisata murah, paling larang (mahal) kan (tiket) Rp25.000,” kata Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya. Menurut Cak Eri, apa - bila melalui sewa, maka mekanisme kerjasama eks THR dan TRS tidak perlu lewat lelang. Sementara jika menggunakan lelang, maka kerjasama bisa dilakukan melalui skema BOT (Build, Operate and Transfer) atau BTO (Build, Transfer, Operate).
“Kita lihat, kalau BOT atau BTO, maka kita lelang, kalau sewa kan tidak. Tapi ada beberapa kemarin yang menyampaikan ya sudah kita lihat, kalau dia (investor) mengajukan secara sewa silahkan,” paparnya.
Namun demikian, Cak Eri juga berpesan kepada calon investor agar konsep penataan wisata eks THR-TRS ke depan banyak menyediakan ruang terbuka untuk keluarga. Termasuk pula tidak meninggalkan keberadaan panggung kesenian tradisional seperti ludruk dan ketoprak yang sebelumnya pernah ada.
“Saya ingin ada banyak space ruang terbuka ban - yak buat keluarga. Terus menampilkan seni ketoprak, seni ludruk. Karena saya tidak ingin warga Surabaya lupa dengan ludruk, ketoprak dan Srimulat yang dulu mengangkat nama besar Surabaya,” imbuhnya.
Apabila kerjasama dengan investor nanti sudah berjalan, Cak Eri menyatakan, bahwa secara otomatis kompleks eks THR dan TRS selanjutnya menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Termasuk pula mengenai keamanan terhadap setiap wahana wisata yang nantinya ada di sana.
“Kalau nanti sudah ada pihak ketiga, maka secara otomatis pihak ketiga punya kewajiban untuk melakukan audit, punya kewajiban untuk mengecek (wahana) permainannya,” pungkasnya. pur