
3 minute read
Ajak Ibu Hamil dan Menyusui Konsumsi Protein Hewani
SURABAYA (GN) - Kasus stunting di Jatim masih cukup tinggi. Karena itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk meningkatkan upaya penurunan angka stunting. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi protein hewani terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Hal tersebut, lanjutnya, selaras dengan peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 Tahun 2023 yang diperingati setiap tanggal 25
Januari. “Protein hewani ini mengandung zat gizi lengkap, mulai asam amino, vitamin dan mineral yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Rabu (25/1/2023).
Advertisement
Khofifah mengatakan, perbaikan gizi ini sangat penting terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yakni sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun.
Untuk itu mengonsumsi beragam makanan bergizi dan mengandung protein hewani setiap kali makan sangat dianjurkan.
Tidak hanya saat hamil, ibu menyusui juga harus mengonsumsi beraneka makanan bergizi utamanya protein hewani agar
ASI-nya berkualitas. Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI dilan- jutkan disertai dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang memenuhi syarat tepat waktu dan kaya protein hewani, aman dan diberikan dengan cara yang benar.

Sebagai informasi, berdasar- kan data Kemenkes, stunting adalah kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. “Jadi pencegahan stunting ini tidak hanya dilakukan saat anak telah lahir, tapi harus dimulai sejak ibu hamil atau janin masih dalam kandungan. Kemudian saat ibu menyusui, konsumsi protein hewani juga dibutuhkan agar kualitas ASI tetap terjaga,” katanya. Kebutuhan pangan sumber protein hewani dalam piramida pedoman Gizi Seimbang, lanjut Khofifah, sebanyak 2-4 porsi per hari. Sebagai contoh daging ayam tanpa kulit 1 potong ukuran sedang yaitu 40 gram, telur ayam 1 butir yaitu
55 gram.
Susu sebagai bagian dari produk pangan hewani yang mudah dikonsumsi yaitu dengan diseduh air hangat serta mudah dan praktis untuk dikonsumsi. Namun, beberapa orang mengalami diare atau intoleransi laktosa karena minum susu hewani maka bisa mengganti dengan telur, susu kedelai, dan ikan sebagai alternatifnya.
Masalah stunting ini juga mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo saat
Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia di Sentul Bogor (17/1/2023) lalu.
Di mana dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta Kepala daerah melakukan intervensi dalam mencegah stunting. Ke- mudian pentingnya pemberian protein hewani yang mengandung tinggi zat besi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita saat MPASI.
Untuk itu, orang nomor satu di Jatim ini terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting di Jatim. Apalagi stunting erat kaitannya dengan peningkatan kualitas SDM. Sehingga dalam upaya penanggulangan stunting ini dibutuhkan kepedulian dan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
“Kemitraan dan koordinasi ini terus dilakukan baik lintas program dan lintas sektor terkait Tim Percepatan Penurunan
Jatim Tuntaskan Huntap Korban Longsor Trenggalek
Stunting secara rutin. Termasuk melakukan koordinasi kegiatan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting dari tingkat Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi. Serta melibatkan peran serta organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan organisasi profesi dalam penanganan stunting,” katanya.
Berbagai upaya lainnya diantaranya dengan memenuhi kecukupan zat besi dan folat selama kehamilan dengan memberikan Suplementasi TTD (Tablet Tambah Darah) sebanyak 90 tablet pada seluruh ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita secara rutin setiap bulan, memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi ibu hamil KEK dan bagi balita kurus. “Kemudian melakukan kegiatan imunisasi dasar lengkap bagi bayi. Edukasi dan konseling pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.” katanya. Data BKKBN menyebutkan pada tahun 2022, terdapat 23,5% balita di provinsi ini yang mengalami stunting. Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jatim. Angkanya mencapai 38,9%. Diikuti Pamekasan 38,7%, Bondowoso 37%, Lumajang 30,1%, dan Sumenep 29%. Sedangkan Kota Surabaya prevalensi balita stunting mencapai 28,9%. Disusul Mojokerto 27,4%, Malang dan Kota Malang masing-masing 25,7%, dan Nganjuk sebesar 25,3%. fan
SURABAYA (GN) — Pemprov Jatim merampungkan pembangunan 29 unit rumah hunian tetap (huntap) bagi para korban bencana alam tanah longsor di Desa Sumurup, Bendungan, Trenggalek yang terjadi pada Oktober 2022. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembangunan huntap yang diberi nama Kampung Indah Permai (KIP) ini menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2022 sebesar Rp 1,45 miliar dengan biaya pembangunan masing-masing huntap yakni Rp 50 juta. “Saat ini, sebanyak 25 unit rumah telah didirikan di lahan relokasi. Sementara empat rumah dibangun di lahan milik sendiri,” katanya dalam rilis kemarin. Dia mengatakan pembangunan huntap perlu dilakukan karena masih ada daerah terdampak yang masih berisiko tinggi jika ditempati mengingat ada potensi tanah bergerak/ longsor maupun banjir. “Beberapa solusi yang bisa segera kita lakukan adalah Pemprov di sini memiliki lahan sehingga bisa langsung digunakan untuk relokasi,” katanya. Selain itu, lanjut Khofifah, di lokasi huntap tersebut juga masih ada lahan yang bisa digunakan sebagai sarana penguatan ekonomi masyarakat sekitar, sebagai contoh bisa untuk kandang komunal atau kandang bersama baik untuk warga yang tinggal di huntap maupun yang ada di Kampung Sumurup. “Sehingga sinergitas di antara warga sama-sama bisa mendorong ekonomi mereka. Desainnya nanti tergantung apakah warga lebih senang membangun kandang sapi atau kambing,” imbuhnya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat ini Pemkab Trenggalek juga tengah mencari lahan huntap untuk warga terdampak yang rumahnya masih belum direlokasi. Secara total, rumah terdampak longsor Trenggalek tersebut sebanyak 50 unit. “Kami sedang upayakan untuk mencari lahan dengan sinergi bersama Baznas. Kemarin ada donasi senilai kurang lebih Rp 891 juta itu nantinya sebagian akan kita belikan tanah. Tentunya tidak dengan mengurangi jumlah hutan di Trenggalek,” ujarnya. fan