RADAR LAMPUNG | Selasa, 4 Agustus 2009

Page 8

8

SELASA, 4 AGUSTUS 2009

Bandarlampung, Lampung Selatan, Pesawaran

Terjadi Kekosongan Bupati/Wali Kota? Laporan Dina Puspasari Editor: Senen BANDARLAMPUNG – Sejumlah pemerintah kota dan kabupaten di Lampung pada 2010 memungkinkan terjadi kekosongan jabatan bupati/wali kota berikut wakilnya. Sesuai pasal 58 huruf q UU No. 12/2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, bupati/wali kota termasuk wakilnya yang ingin maju harus mengundurkan diri sejak mendaftar ke KPU. Diketahui, pada 2010 akan dilakukan pilkada di sejumlah kabupaten/kota. Sementara, sejumlah bupati/wali kota dan wakilnya akan maju kembali sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Di antaranya di Bandarlampung, Eddy Sutrisno dan Kherlani yang kini sebagai wali kota-wakil wali kota sudah menyatakan dirinya akan maju pada Pilkada 2010. Di Lampung

Selatan, Bupati Wendy Melfa juga akan maju pada Pilkada 2010. Menurut Ketua KPU Bandarlampung As’ad Muzammil, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU Lampung terkait masalah ini. Sehingga selama pelaksanaan pilkada, pemerintahan di Bandarlampung tak terganggu kendati wali kota-wakil wali kotanya mencalonkan diri. Sebelumnya, diketahui bahwa Eddy Sutrisno telah menegaskan pencalonannya kembali dalam Pilkada 2010. Hal ini disampaikan kepada wartawan usai launching buku biografi dirinya, Dari Kuli Karung ke Kursi Wali Kota, dan surat kabar mingguan Tapis Berseri di Hotel Nusantara belum lama ini. Eddy mengatakan, dirinya memang belum melakukan komunikasi politik dengan parpol yang dipimpinnya, yakni DPD II Partai Golkar Bandarlampung. Eddy menegaskan akan mengikuti mekanisme yang ditetapkan partai terkait pilkada. (*)

Sejumlah Balon Merapat PDIP Laporan/Editor: Senen BANDARLAMPUNG – Sejumlah bakal calon (balon) wali kota Bandarlampung merapat ke DPC PDIP setempat. Umumnya, mereka melakukan pendekatan agar partai berlambang kepala banteng moncong putih itu dapat digunakan pada Pilkada 2010. ’’Secara formal memang belum ada. Namun, secara nonformal sudah ada sejumlah balon wali kota yang melakukan komunikasi dengan kami,” kata Sekretaris DPC PDIP Bandarlampung Wiyadi kemarin. Ditanya siapa saja yang telah merapat ke PDIP, caleg PDIP terpilih ini mengaku tidak hafal seluruhnya. Namun, di antaranya adalah Eddy Sutrisno, Kherlani,

dan Herman H.N. Termasuk Ketua DPC PDIP Bandarlampung Yose Rizal. Terkait siapa kemungkinan yang bakal diusung PDIP pada Pilkada 2010, Wiyadi menjelaskan kalau hal itu sangat tergantung pengurus parpol. Mulai dari tingkat bawah hingga DPP. Sebab, dalam rekrutmen calon kepala daerahwakil kepala daerah dari PDIP atas usulan pengurus dari bawah. Sebagai parpol pemenang Pilkada 2005 di Bandarlampung, PDIP akan hati-hati dalam menentukan calon. Sehingga calon yang akan diputuskan nanti benar-benar bermanfaat, baik kepada partai maupun masyarakat. Diketahui, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Eddy Sutrisno-Kherlani pada Pilkada 2005 diusung oleh PDIP. (*)

Mengaku Dijahili di Pilkada 2005 Laporan Dina Puspasari Editor: Senen

FOTO DINA PUSPASARI

SURATI MENDAGRI: Tim dari KPU Pusat melakukan rakor dengan KPU provinsi dan kabupaten/kota se-Lampung untuk membahas pileg ulang di Tulangbawang dan pilkada kemarin.

KPU Surati Mendagri Laporan Dina Puspasari Editor: Senen BANDARLAMPUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat menggelar rapat konsultasi dengan KPU Lampung dan kabupaten/kota terkait penyelenggaraan sejumlah Pilkada 2010 kemarin. Forum yang dipimpin Kepala Biro Hukum KPU Pusat W.S. Santoso menyepakati bahwa KPU akan menyurati menteri dalam negeri (Mendagri) terkait standarisasi anggaran pilkada. Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal, S.H., M.H. mengatakan bahwa dalam waktu dekat KPU Pusat juga akan merevisi peratu-

ran-peraturan terkait pilkada. Kemudian akan diadakan rapat konsultasi lanjutan dengan KPU Lampung setelah pelantikan anggota DPRD kabupaten/kota terpilih. ’’Rapat tersebut dalam rangka membahas detail persoalan-persoalan seputar penyelenggaraan pilkada, termasuk rencana pilkada serentak di beberapa kabupaten/kota,” kata Edwin diamini Ketua KPU Bandarlampung As’ad Muzammil kepada Radar Lampung seusai rapat di KPU Lampung kemarin. Edwin menambahkan, forum tersebut belum menyepakati waktu penyelenggaraan sepuluh pilkada kabupaten/kota pada 2010. KPU kabupaten/kota yang

akan menyelenggarakan pilkada hanya diminta untuk melaporkan waktu berakhirnya masa bakti bupati/wali kota di daerahnya masing-masing. KPU juga belum menyepakati waktu pelaksanaan pemungutan suara akan digelar serentak atau tidak. Menurut Edwin, pilkada kabupaten/kota tetap akan mengacu dan menggunakan UU No. 32/2004 tentang Pemda, perubalhan terhadap UU No. 32/2004. Serta peraturan dan putusan terkait pilkada. Anggota KPU Lampung Handi Mulyaningsih menambahkan, belum ditentukannya waktu penyelenggaraan pilkada yang serentak dikarenakan habisnya masa jabatan bupati/wali kota ber-

beda-beda antardaerah. Jadi, kata dia, waktunya tidak dapat disamakan. Diketahui, ada sejumlah daerah yang masa bakti kepala daerahnya selesai 2010. Pertama, pasangan Eddy Sutrisno-Kherlani yang dilantik 12 September 2010. Kemudian Zulkifli AnwarWendy Melfa dilantik 4 Agustus 2010; serta Bupati dan Wakil Bupati Waykanan Tamanuri-Bustami Zainudin pada 22 Agustus 2010. Selanjutnya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro Lukman Hakim-Djohan pada 18 Agustus 2010 dan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lamtim Satono-Noverisman Subing pada 1 September 2010. (*)

BANDARLAMPUNG – Merasa suara Sjachrazad Z.P. ’’dijahili’’ pada Pilkada 2005, Gerakan Masyarakat Bandarlampung untuk Sjachrazad (Gambus) siap mengawalnya pada Pilkada 2010. Bahkan, lembaga pemenangan nonpartai ini mengatakan sudah menyiapkan kepengurusan hingga tingkat kelurahan dalam 13 kecamatan se-Bandarlampung. Koordinator Gambus Gurmewa mengatakan, jika Acad –panggilan akrab Sjachrazad– tidak menjadi wali kota periode mendatang, kerja lembaganya akan sia-sia. ’’Ini karena target kami, Acad maju sebagai gubernur Lampung pada 2014,” kata Gurmewa. Gambus, kata dia, juga siap mengawal proses dan tahapan pilkada. Utamanya dalam mengawal suara Acad. Menurut dia, ini karena pada Pilkada Bandarlampung 2005, suara Acad ’’dijahili’’ lawan politiknya. ’’Kami siap mengawal hingga Acad jadi wali kota,” pungkas Gurmewa. Acad senada. Dia mengaku, pernyataan Gurmewa tersebut merupakan fakta. ’’Itu benar terjadi. Suara saya memang dijahili,” ujarnya. Diketahui, Acad memungkinkan maju lantaran mendapat dukungan dari elemen masyarakat. Dukungan kepada Acad disampaikan secara resmi oleh Gambus di Restoran Green Leaf, Minggu (2/8) malam. Mendapat dukungan tersebut, Acad masih malumalu. Dirinya mengaku tidak ingin terburu-buru dan masih akan mengikuti dinamika politik menjelang Pilkada 2010. ’’Saya sudah dua kali maju dan keok. Kalau saya maju untuk kali ketiganya tapi tetap kalah, kan malu,” kata Acad. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.