SELASA, 9 FEBRUARI 2010
28 HAL. + 8 HAL. DAERAH/Rp3.000,-
Jangan ’’Petieskan” Kasus PT BA DPR Gelar Hearing dengan Kejagung Laporan Widisandika Editor: Ade Yunarso
FOTO MUHAMMAD IQBAL/SATELIT NEWS/JPNN
KONTRA PANSUS: Puluhan mahasiswa dalam Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Ciputat berunjuk rasa di depan kampus di Jl. Ir. Hi. Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kemarin. Aksi menuntut pembubaran Pansus Century.
Kunjungan SBY ke Piabung Disoal Laporan Wartawan JPNN Editor: Ade Yunarso JAKARTA – Frekuensi kunjungan Presiden SBY secara maraton ke markas-markas TNI belakangan ini semakin tinggi. Selama dua minggu terakhir, sudah empat kali purnawirawan jenderal itu berkumpul dengan komunitas baju loreng tersebut. Di Lampung, SBY melihat latihan tempur marinir di Pantai Caligi, Piabung, Pesawaran, Minggu (7/2). Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menilai, itu merupakan sinyal telah rapuhnya keyakinan SBY atas kekuasaannya sebagai presiden yang ditopang parpol. Tentu itu tak terlepas dari pengusutan skandal Bank Century yang sudah mulai memasuki tahap-tahap akhir. ’’Presiden, tampaknya, yakin para parpol pendukung koalisi mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi dengan Century,” kata Adhie di Jakarta kemarin (8/2). Perkembangan mitra koalisi di pansus tidak kompak. Tidak semua berada di belakang SBY yang membenarkan langkah Boediono dan Sri Mulyani dalam proses bailout Bank Century.
Mayoritas Fraksi Yakin Ada Korupsi Laporan Wartawan JPNN Editor: Ade Yunarso JAKARTA – Kasus Bank Century makin panas. Dalam pandangan awal Pansus Hak Angket Bank Century kemarin, mayoritas fraksi meyakini ada korupsi dalam perkara itu. Untuk tema akuisisi dan merger, seluruh fraksi satu suara menuding Bank Indonesia (BI) lalai dan tidak tegas. Namun, untuk tema pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penyertaan modal sementara (PMS), suara pecah. Fraksi Partai Demokrat (FPD) dan Partai Kebang-
kitan Bangsa (PKB) menilai tidak ada kesalahan. Sementara, tujuh fraksi lainnya kompak menyebut FPJP dan PMS tidak memiliki landasan hukum kuat bahkan terindikasi korupsi. Ketua Pansus Hak Angket Bank Century Idrus Marham mengatakan, berdasar pandangan awal masing-masing fraksi, suara mayoritas menyatakan ada indikasi dalam proses pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century. ’’Pandangan awal ini akan menjadi bahan untuk penyusunan kesimpulan akhir pansus,” ujarnya usai rapat pansus kemarin.
JAKARTA – Seperti dijanjikan, Komisi III DPR RI kemarin menggelar dengar pendapat (hearing) dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka membahas penanganan kasus korupsi, termasuk pengadaan floating crane di PT Bukit Asam (BA) senilai Rp362 miliar. Dalam kesempatan itu, komisi tersebut mendesak Kejagung tidak gampang menghentikan penanganan suatu kasus. Apalagi sampai memetieskan. ’’Jangan sampai ada yang jalan di tempat,” pinta Ketua Komisi III Benny K. Harman. Pendapat itu ia ungkapkan menyikapi kasus dugaan korupsi di PT BA yang penyelidikannya sudah dimulai sejak pertengahan 2009. Namun, hingga kini prosesnya masih penyelidikan. ’’Jika kesulitan mengumpulkan bukti kan bisa bekerja sama dengan institusi lainnya,” ingat Benny. Menjawab desakan itu, JAM Pidsus Kejagung Marwan Effendy membenarkan kasus dugaan korupsi di PT BA unit Tarahan itu masih dalam proses penyelidikan.
MARWAN EFFENDY
Kami baru sebatas memanggil saksi untuk melengkapi penyelidikan.
Baca JANGAN Hal. 4
FOTO DWI PRIHANTONO
SADIS: Penyidik Polres Lampung Timur memeriksa Luken Pristiawan (kiri) kemarin.
Baca MAYORITAS Hal. 4
Selingkuh, Anak Bunuh Ibu Kandung
Baca KUNJUNGAN Hal. 4
Laporan Dwi Prihantono Editor: Nizwar BUMIAGUNG – Luken Pristiawan (25) menyembelih ibu kandungnya, Sunarti (42), warga Desa Donomulyo, Kecamatan Bumiagung, Lampung Timur, pukul 09.30 WIB kemarin. Tindakan sadis itu ia lakukan karena ibunya selingkuh. Pemuda pengangguran itu langsung diamankan ke Mapolres Lamtim. Polisi juga menyita barang bukti (BB) berupa besi sepanjang satu meter, pisau dapur, dan kapak yang dipakai tersangka menyembelih ibunya. Saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Lamtim, tersangka mengaku nekat melakukan perbuatan itu karena kesal dengan ulah ibunya yang dianggapnya
FOTO ABROR RIZKI/RUMGAPRES
INTENS: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan Polri 2010 di Mabes Polri kemarin.
KPU Bubarkan 84 Panwas Pilkada
telah berselingkuh dengan lelaki lain sejak dua tahun lalu. Menurut tersangka, sebenarnya dia telah berulang kali mengingatkan ibunya untuk tidak berselingkuh dengan lelaki lain. Sebab, tersangka kasihan dengan Didi Sumardiono (45), bapaknya, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pemecah batu. Namun, setiap kali diingatkan, ibunya justru tidak terima dan marah. Karena tidak tahan dimarahi ibunya, akhirnya tersangka memilih jarang tidur di rumah. Puncaknya pagi kemarin ketika tersangka baru pulang dari rumah kerabatnya yang juga ada di Desa Donomulyo dan melihat ibunya sedang memasak di dapur. Ketika itu, tersangka yang sudah lama memendam Baca SELINGKUH Hal. 4
Laporan JPNN/Senen - Editor: Ade Yunarso JAKARTA – Persiapan pemilihan kepala daerah (pilkada) selama 2010 ini penuh persoalan. Tidak hanya problem dana yang tak bisa cair, masalah panitia pengawas (panwas) malah menimbulkan ketegangan antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Perkembangan terakhir, KPU mencabut penetapan panwas yang berasal dari Bawaslu. Jumlah panwas yang dinonaktifkan KPU sangat besar, yakni 84 panwas. Itu berarti ada 84 tempat pilkada yang masih konflik soal pengawasan. KPU mengambil tindakan tersebut karena merasa telah mencabut surat edaran bersama (SEB) terkait dengan pembentukan panwas pilkada. ’’Diputuskan dicabut. Sebab, SEB itu seakan menjadi alasan pembenar pengangkatan panwas di sejumlah daerah. Padahal, pengangkatannya tidak sesuai dengan isi SEB,” ujar Abdul Hafiz Anshary, ketua KPU, dalam keterangan kepada wartawan di gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta, kemarin. Pencabutan SEB itu disebabkan sikap Bawaslu yang tidak mematuhi dua di antara empat poin SEB. Baca KPU Hal. 4
Karni Ilyas, dari Wartawan Koran hingga Host Tua yang Sering Muncul di TV
Bekerja di Studio, Diatur-atur Anak Buah Penonton TV One pasti tidak asing lagi dengan sosok Karni Ilyas. Pria 57 tahun ini memang sering menjadi host untuk beberapa acara di televisi swasta itu. Apa yang membuatnya percaya diri bersaing dengan hosthost yang jauh lebih muda?
khusus untuk saluran TV One. Melalui TV-TV itulah, Karni memantau televisi yang dia pimpin. Di TV One, pria bernama lengkap Sukarni Ilyas itu menjabat direktur pemberitaan olahraga dan produksi. Jam terbangnya di bidang jurnalistik tak diragukan lagi. Dia mengawali karir sebagai wartawan di Suara Karya pada 1972. Kemudian dia bergabung dengan majalah Tempo pada 1978 hingga menduduki jabatan redaktur pelaksana. Basis pendidikannya sebagai sarjana hukum lulusan Universitas Indonesia (UI) membuat dia sangat piawai dalam bidang hukum.
Laporan Janesti Priyandini/JPNN, Jakarta Editor: Ade Yunarso SIANG itu (5/2) sekitar pukul 14.00, setelah menunggu hampir satu jam, yang dinanti datang. Dia adalah Karni Ilyas yang ketika itu memasuki ruang lobi di kantor pusat TV One di kawasan Industri Pulo Gadung. Kantor Karni terletak di lantai 1. Dia lantas mengajak untuk masuk ke ruang kerjanya. Di ruang itu terdapat lima TV. Dua di antaranya
Baca BEKERJA Hal. 4
TETAP SEMANGAT: Karni Ilyas di Kantor Pusat TV One. FOTO JPNN
Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327
www.radarlampung.co.id