
7 minute read
Siswa SD Diduga Alami Perundungan
CILEUNGSI –Seorang anak di Kabupaten Bogor diduga menjadi korban perundungan di sekolahnya. Informasi yang dihimpun Radar Bogor, Kasus dugaan perundungan itu menimpa MD siswa kelas satu di salah satu sekolah swasta yang ada di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Dugaan perundungan itu terjadi pada Juli 2023 lalu. Dugaan perundungan itu terkuak saat VI, ibu kandung MD melihat anaknya mengalami luka lebam pada bagian hidung, pinggang, perut, serta paha. Selain itu, MD juga mengeluhkan sering pusing dan kesakitan. Juga sempat mengalami muntah-muntah.
Dikonfirmasi, Kapolsek Cileungsi Kompol Zulkarnaen membenarkan hal tersebut. Namun, korban tidak melaporkan ke Polsek Cileungsi, melainkan ke Unit PPA Polres Bogor. “Iya betul ( laporan ke unit PPA polres Bogor,” katanya saat dihubungi Radar Bogor Sabtu (19/8). Sementara itu, Ibu korban MD menuturkan, anaknya menjerit dan menangis, setiap malam tantrum saat dengar ajakan sekolah. Setiap malam, MD terbangun dari tidurnya. Ia sering menangis dan berteriak histeris.
“Dari pertama kejadian sampai sekarang, setiap malam teriak-teriak dan menangis. Bahkan sering menendang-nendang seperti sedang berontak,” cerita ibu kandung MD, VI sembari menangis kepada Radar Bogor, Sabtu (19/8).
Selain itu, saat ini anaknya itu ketakutan setiap melihat anak sebayanya. Bahkan, saat menjalani pengobatan di psikolog, anaknya itu tak mau duduk berdampingan dengan anak sebayanya.
Pabrik Semen tak Bikin Polusi SMAVO
“Jadi kalau ketemu teman sebaya, anak saya itu ketakutan,” tutur dia. Bukan itu saja, setiap mendengar kata sekolah, MD langsung tantrum. Berteriak dan ketakutan sampai berjam-jam. “Kalau tidak ditenangin, satu jam masih seperti itu,” tutur dia.(All/c)
CIBINONG–Semangat kemitraan terus dikembangkan di SMA Negeri 2 Cibinong, Kabupaten Bogor yang dikenal dengan nama SMAVO. Sekolah tersebut kedatangan seorang pelajar dari Amerika Serikat, yang akan mengikuti pembelajaran dengan siswa lain.
Kepala SMAN 2 Cibinong, Elis Nurhayati mengatakan, pelajar bernama Melayah Gatlin itu datang dengan didampingi salah satu PIC (Person in Charge) dari American Field Service (AFS).
“Dan mulai minggu ini, Melayah akan menjadi salah satu Pelajar Kelas XI di SMAN 2 Cibinong, dan akan berkolaborasi dengan pelajar lainnya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum Merdeka yang sedang kami implementasikan saat ini, selama kurang lebih satu tahun,” ujarnya kepada Radar Bogor. Saat ini, kata Elis, menjadi suatu keniscayaan bagi satuan pendidikan di manapun untuk senantiasa mengikuti tututan jaman. Berinovasi dan berkolaborasi dalam berbagai hal, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan pendidikan. Agar para lulusannya nanti siap
MEDIASI: Aparat Polsek Rumpin mengumpulkan dua kelompok warga yang berseteru untuk berdamai. Tampak perwakilan kedua belah pihak hadir di Màpolsek Rumpin.
Dua Pihak Berselisih
Akhirnya Damai
RUMPIN–Sempat terjadi keributan saat mengendarai motor, kepolisian sektor (Polsek) Rumpin panggil dua pihak untuk klarifikasi saat penurunan bendera pasca acara di Stadion Mini Rumpin. Beredar video viral di medsos Instagram tentang keributan pengendara sepeda motor Rx-King saat melintas di Jalan Raya
Prada Samlawi Kecamatan Rumpin.
Saat ada pawai upacara penurunan bendera perayaan HUT RI

Ke 78 di Kecamatan 17 Agustus 2023 sekitar jam 16.00 WIB. Namun video baru viral pada Sabtu (20/8).
“Kejadian saat ada pawai siswa SMAN Rumpin sebagai peserta upacara menuju stadion mini lapang bola Kecamatan Rumpin, ada sepeda motor jenis Yamaha Rx-king melintas diketahui bernama
Ardiansyah, warga Desa Cidokom,” ungkap Kapolsek Rumpin
Kompol Sumijo kepada wartawan.
Ia mengaku karena suara knalpotnya bising maka menimbulkan aksi spontanitas dari warga yang sedang menonton dan memukul pengendara motor tersebut. Menurut Sumijo aksi yang dilakukan mengundang perhatian warga lainnya dan saat itu langsung dilerai. “Sementara pengendara motor ini langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian,” cetusnya.
Atas viral video, pihaknya merespon cepat melakukan klarifikasi mengundang kedua belah pihak berikut perwakilan guru dari SMAN 1 Rumpin.“Hasil klarifikasi dan mediasi dikantor bersepakat saling memaafkan, dan tidak ada tuntutan apapun permasalahan sudah dinyatakan selesai,” kata Sumijo.(Abi/c) untuk berkolaborasi dengan pihak manapun, baik di level nasional maupun internasional.
“Dan salah satu yang kami laksanakan adalah menjalin kemitraan dengan AFS dalam program pertukaran budaya melalui pelajar Amerika Serikat yang belajar di Indonesia,” terangnya.
AFS sendiri berfokus pada mem- bangun komunitas inklusif warga global yang bertekad untuk membangun jembatan pemahaman antar budaya.
Pertukaran budaya yang digagas AFS melalui Bina Antarbudaya, me miliki tujuan yaitu menyiapkan pemimpin masa depan yang memiliki kepekaan, pemahaman antar budaya dan perhatian terhadap lingkungannya. Kehadiran Melayah disambut baik keluarga besar SMAVO.
Wakasek Bidang Kurikulum SMAN
2 Cibinong, Dwi Kartika Rini berharap, program kemitraan pertukaran pelajar ini dapat meningkatkan motivasi para pelajar di SMAVO.
“Untuk lebih semangat belajar dan memanfaatkan teman barunya sebagai Native Speaker dan sumber belajar dalam upaya agar bisa lancar berkomunikasi dalam Bahasa Inggris,” katanya. Selain itu juga sebagai bagian dari persiapan anak-anak Generasi Z ini menuju masa depan gemilang dan siap menjadi warga dunia atau Global Citizens di masa mendatang. (cok/c)
Gudang Busa Kasur Terbakar
GUNUNG SINDUR– Gudang busa ludes terbakar akibat korsleting listrik yang berada di Kampung Batu Tapak RT 03/05 Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur, Sabtu malam 21.40 WIB.
“Penyebabnya korsleting listing, lokasi terbakar gudang busa kejadiannya jam 21.40 WIB. Api bisa dipadamkan 01.30 WIB,” ungkap Ketua RT 03 Kampung Batu Tapak, Tatang kepada wartawan. Tatang menjelaskan tidak ada korban jiwa saat kejadian, tapi api cepat merambat karena banyak bahan mudah terbakar.
“Tidak korban jiwa, api bisa dipadamkan dengan bantuan unit damkar dari wilayah Kabupaten Bogor,” jelasnya. Komandan Regu (Danru) Dua Unit Damkar Sektor Parung Muhamad
Alfi Triadi mengaku pihaknya mendapat informasi dari masyarakat telah terjadi kebakaran di gudang busa.
“Penyebabnya dari korsleting listrik, dan api bisa dipadamkan 00.30 WIB. Kerugian materi sekitar 1 miliar, karena ada tiga unit mobil terbakar jenis mobil L300, Honda jass, dan satu unit truk,” pungkasnya.
Kanit Lantas Polsek Gunung Sindur AKP Rudi Hartono menegaskan api mulai merambat sekitar 21.40 WIB dan di padamkannya 00.30 WIB “Ada enam sektor damkar dengan total 15 armada memadamkan gudang busa kasur, kendala tidak ada,” katanya. Dalam sepekan ada empat kali kebakaran yang terjadi di wilayah Nanggung, sebuah rumah milik warga, sedangkan di Tajurhalang ada ruangan milik SDN Raga Mukti akibat pembakaran sampah. Lalu pada Sabtu (19/8) malam, dua bangunan milik warga di Parung ludes terbakar dan sebuah gedung busa di Gunung Sindur akibat korsleting listrik. (Abi/c)
Mengikuti Kegiatan KBPP selama Agustus
Ada 13 Sektor, Giliran KBPP Rumpin Dilantik
Ketua Resor Bogor resmi melantik ketua dan pengurus Keluarga Besar

Putra Putri Polri (KBPP) sektor Rumpin, di Kampung Janala Desa Cipinang Kecamatan Rumpin.

KETUA Resor Bogor, Nining Kartini menuturkan, jika hari ini pelantikan sekaligus pemberian SK dengan tujuan menghimpun anak-anak Polri, yang mempunyai peran bersinergi untuk mempolisikan masyarakat dan tetap menjaga marwah polisi maupun KBPP apolri,” ungkap Ketua Resor Bogor
Nining Kartini kepada wartawan, Minggu (20/8). Dia menambahkan keberadaan KBPP Jadi tidak sama dengan ormas lain, dan jumlah kepengurusan sama seperti sebaran Polsek di wilayah. “Saat ini sudah ada 13 sektor, karena selama covid tak kegiatan dan kami akan menyamakan 34 Polsek, artinya di setiap wilayah harus ada pengurus,” ucapnya. Ketua KBPP Rumpin Toni Hartono mengungkapkan, keberadaan pengurus membantu peran polri dan keamanan dilingkungan masyarakat.
“Saya akan bersinergi dengan unsur polri, dan seluruh elemen masyarakat, untuk di Kecamatan Rumpin ada 110 anggota,” katanya. (Abi/c)
BOGORMusim kemarau, kasus bencana kebakaran meningkat di Kabupaten Bogor. Tercatat terjadi tiga kebakaran besar di Kabupaten Bogor. Terbaru, kebakaran di Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Kapolsek Cileungsi, Kompol Zulkarnaen memaparkan, kebakaran tejadi pada Jumat
Hati-hati, Kemarau Rawan Kebakaran
(18/8) sore.
Kondisi angin yang kencang akibat kemarau, membuat api cepat membesar dan menghanguskan sembilan bangunan. ”Angin kencang, api membesar dan merembet menghabiskan sembilan bangunan lapak ,” kata dia kepada Radar Bogor, Sabtu (19/8). Untuk sumber api sendiri,
MENYENGAT: Tampak kondisi Sungai Cileugsi yang tampak kotor penuh
Sungai Cileungsi belum Merdeka dari Limbah
CILEUNGSI Sungai Cileungsi terus mengalami pencemaran. Dari hasil penelusuran Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), pencemaran sudah terjadi sejak lima tahun terakhir.
Kondisi ini diamini Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan. Menurut dia, pencemaran sungai di Kabupaten Bogor rutin terjadi bilamana masuk musim kemarau. "Dari dulu kita berupaya bagaimana menindak perusahaan-perusahaan, yang melakukan pencemaran di Kali Cileungsi. Makanya, saya minta ketegasan dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup)," tegas Iwan.
Tindakan tegas yang dimaksud, kata Iwan, dengan menutup jalur pembuangan limbah dari pabrik-pabrik yang mengarah ke sungai.
Belum lama ini, pihaknya mengaku telah menindak kurang lebih tiga perusahaan. Namun rupanya pencemaran di sungai tersebut masih terus terjadi. "Sekarang tidak bisa secara seremonial, harus kucing-kucingan dengan cara mengintip pabrik yang membuang limbahnya pada malam hari melalui palaron ke sungai," tutur Iwan.
Dengan begitu, dia kembali meminta DLH untuk segera mengambil tindakan tegas atas kondisi tercemarnya Sungai Cileungsi. "Harus, ini kan ada aturannya pencemaran lingkungan tindakan kejahatan tapi ramenya kalau musim kering lah, mungkin nanti DLH yang melihat," tukas Iwan.
Di sisi lain, Ketua KP2C, Puarman menuturkan, pada saat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan ke-78, ternyata Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi belum merdeka dari limbah.
Selama Agustus 2023, ribuan warga yang bermukim di sekitar kedua sungai tersebut mengeluhkan air sungai yang berwarna hitam dan bau menyengat. Pihaknya pun kembali melakukan penelusuran untuk mencari sumber pencemaran.
"Kami kembali melakukan penelusuran Sungai Cileungsi mulai dari hilir hingga ke hulu," ujar dia
Penelusuran dilakukan dari hilir hingga hulu, diawali dari
P2C (Pertemuan Cileungsi Cikeas), yang merupakan titik nol Kali Bekasi.

Pada titik ini, terlihat jelas perbedaan warna air Sungai Cikeas dan Cileungsi. Air Sungai Cikeas berwarna coklat normal sedangkan air sungai Cileungsi hitam pekat serta bau.
Terlihat gradasi warna mencolok serta ikan-ikan yang menggelepar di pertemuan dua sungai tersebut. Setelah pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi namanya menjadi Kali Bekasi.

Menurut Puarman, pencemaran Sungai Cileungsi ini sudah berlangsung lama, bahkan lebih dari lima tahun.
Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan pemerintah selama ini, ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang. "Kini saatnya melakukan penindakan yang tegas, tutup pabriknya dan pidanakan pelakunya, agar ada efek jera!," tegas Puarman.
Masyarakat sudah terlalu menderita dan dirugikan. Pasokan bahan baku air minum untuk ribuan warga Kota Bekasi terganggu karena air Kali Bekasi, yang merupakan hilirnya
Sungai Cileungsi terimbas kiriman limbah dari hulu.
Begitupun masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran
Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi merasakan bau menyengat dan terganggu kesehatannya. "Semoga pihak terkait yang diberikan kewenangan terhadap pencemaran Sungai Cileungsi, bisa segera bertindak tegas," tandas Puarman.(cok/c) berasal dari pembakaran sampah serbuk kayu yang terbakar. Kemudian merembet ke sejumlah bangunan di sekitarnya. ”Untuk memadamkan api sebanyak 12 unit damkar didatangkan dari berbagai sektor,” paparnya. Yang terbaru, satu ruang kelas SDN Raga Mukti Desa Citayam Kecamatan Tajurhalang
Kabupaten Bogor, terbakar pada Sabtu (19/8) pukul 09.30 WIB.
Api yang diduga dari pembakaran sampah di rumah penduduk, merembet ke ruangan kelas, yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman.

Api dapat dipadamkan unit Pemadam kebakaran Kota Depok dan pemadam Unit Parung sekitar satu jam. ”Saat itu saya beserta guru dan anak -anak sedang mengadakan lomba di halaman sekolah dan ada anak teriak melihat api,” ungkap salah satu guru SDN Raga Mukti, Linda kepada wartawan. Ia mengaku pihaknya panik dan meminta tolong untuk memadamkan api dengan menghubungi Damkar Depok dan Bogor yang ada di Parung.
”Kita bersama guru lain menyelamatkan meja serta kursi, alhamdulillah api dapat dipadamkan,” ucapnya.
Komandan Regu (Danru) 2 unit Damkar Parung Muhammad Alfi Triyadi mengatakan, api dapat dipadamkan sekitar satu jam, dengan dibantu satu unit
Damkar Depok. ”Untuk kerugian kita belum tahu hanya ruang kelas. Dalam kejadian tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. Sabtu (19/8) malam, kebakaran juga terjadi di pemukiman warga tepatnya di Kampung Kalong Karees Desa Kalong Liud Kecamatan Nanggung. Pemadaman dibantu dua unit armada milik damkar Leuwiliang. (All/Abi/c)