3 minute read

Sekolah, Tempat Merawat Keragaman

AKUN Twitter World of Statistics pada 25 Juli 2023 lalu memposting temuan menarik hasil survey lembaga pemeringkat Statista tentang prosentase orang yang mempercayai Tuhan dari berbagai negara. Dari 23 negara yang disurvey, Indonesia menjadi negara tertinggi yang prosentase warganya percaya pada keberadaan

Tuhan sebagai sosok/zat yang tertinggi (Supreme Being).

Sebanyak 93 % rakyat Indo- nesia pecaya pada Tuhan, lebih tinggi dibandingkan Turki (91%), Brazil (84%) dan Afriks

Selatan (83%).

Apa sisi menarik dari temuan survey ini? Setidaknya ada 3 hal menggelitik yang penting untuk dicermati.

Tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap keberadaan

Tuhan di kalangan warga negara Indonesia ,sebenarnya mengindikasikan bahwa klaim sebagai bangsa yang religius seolah kembali menemu kan pembenarannya.Akan tetapi, tingkat keyakinan yang tnggi terhadap keberadaan

Tuhan dan Sikap religius bisa menjadi pedang sophocle s yang bermata dua.

Pertama,ia bisa menjadi titik masuk bagi terciptanya stabilitas dan harmoni antar warga negara. Komposisi kepemelu- kan agama yang tidak imbang dengan adanya kelompok mayoritas dan minoritas, secara faktual dan objektif menjadi faktor penyumbang dan insentif bagi terciptanya stabilitas dan kedamaian relatif. dengan beragam alasan. Kedua, watak ‘ekspansionistik’ dan ‘agresifitas’ pemeluk agama agama dalam hal penambahan komposisi dan jumlah penganut masing masing, sebaiknya lebih diarahkan pada peningkatan kualitas internal pemeluk agama. Kualitas pemahaman yang meningkat pada masing masing pemeluk agama, akan membantu memperbesar kekuatan moderasi.

Bayangkan bila, komposisi pemeluk agama terditribusi secara merata, mungkin akan menjadi pemicu kerusuhan komunal di banyak tempat.

Jadi, watak dasar agama yang moderat, tawasuth dan seimbang berbanding terbalik dengan watak pemeluknya yang kadang ekspansionistik dan agresif dapat ditumpulkan dengan meningkatnya pemahaman masing masing agama. Ketiga, keragaman keyakinan difahami sebagai sebuah keniscayaan yang harus diterima.

Prof. Ismail Raji’ Al Faruqi, pernah menulis bahwa ciptaan Tuhan bersifat teleologis ( telos, akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan)) , penuh keteraturan, maksud dan tujuan, tidak bersifat arbitrer, serampangan dan tanpa tujuan. Termasuk Ketika Tuhan menciptakan manusia dalam keragaman keyakinan. Maka, dalam keragaman iman, ada maksud tersembunyi Tuhan yang dapat diselami agar mendatangkan kebaikan bagi semua. Harus diakui, dari sekian banyak perbedaan yang ada, perbedaan iman dan keyakinan merupakan area perbedaan dengan tingkat sensitifitas tinggi dibandingkan perbedaan etnik, ras, budaya, status sosial dan ekonomi. Kegagalan dalam mengelola keragaman iman dan keyakinan potensial memicu konflik berkepanjangan dan tak ber- kesudahan. Fakta Sejarah telah secara gamblang menorehkan luka mendalam dalam hubungan antar iman dan keyakinan di banyak tempat dan waktu yang berbeda. Masing masing keyakinan memiliki truth claim (klaim kebenaran) yang tak bisa didamaikan dan, oleh karenanya tak ada dialog antar iman, yang tidak berakhir dengn ketidaknyamanan.

Mencermati beberapa hal di atas, sebenarnya ada satu institutsi yang sangat efektif digunakan untuk membangun saling pemahaman di tengah kuatnya tingkat keyakinan bangsa Indonesia terhadap Tuhan, yaitu sekolah, khususnya sekolah negeri, karena sekolah swasta sebagian besar dikelola oleh lembaga yag terafiliasi dengan identitas keyakinan tertentu. Pada masyarakat dengan heterogenitas tinggi, sekolah menjadi tempat pertemuan beraneka ragam keyakinan, semacam melting pot , tempat peleburan beraneka macam perbedaan, sehingga potensi saling memahami,bisa mulai dibangun dari sini. Siswa yang berasal dari komunitas homogen, yang memiliki kesamaan agama, bahasa,tradisi, budaya dan etnik harus mulai beradaptasi dan saling belajar menghargai keragaman. Interaksi antas keragaman yang relatif lama dan berlangsung setiap hari membuat kemampuan menerima dan sekat sekat perbedaan antar keyakinan menjadi semakin mencair.

Di sekolah kita bisa menyaksikan bagaimana siswa wanita muslimah berkerudung bergaul akrab dengan siswa non muslim, berbagi makanan Ketika waktu istirahat dan berboncengan kendaraan ketika waktu kepulangan tiba. Di sekolah pula kita menyaksikan siswa non muslim bisa duduk dengan nyaman di selasar musholla menunggu teman muslimnya selesai beribadah. Ada banyak contoh lain bagaimana sekolah sejak dulu telah menjadi tempat ternyaman untuk merawat keragaman. Jika kita cermati, issu tindakan intoleransi yang terjadi di sekolah beberapa waktu lalu, sebenarnya lebih banyak diakibatkan oleh kesimpangsiuran berita dan difabrikasi untuk kepentingan kepentingan di luar pendidikan. Mungkin saja tindakan seperti itu ada dan terjadi, akan tetapi jauh lebih banyak contoh etis perhargaan terhadap keragaman, dimana orang dewasa pun kadang perlu bercermin dari ketulusan hubungan antar siswa.

Jaminan kebebasan berpendapat dan berekspresi atas nama HAM nyatanya semakin memperluas ruang gerak para penista agama. Dalih kebebasan jelas-jelas menjadi kekuatan nyata para penista agama tanpa bisa mendapat interfensi pihak manapun termasuk para penegak hukum. Penegak hukum Swedia dan Denmark nampak jelas memberikan kesempatan para penista agama membakar Al Qur’an.

Tak sekali dua kali, kaum muslim terkesan lemah dalam menyikapi penistaan terhadap Islam. Tak ada solusi nyata selain langkah politik yang mampu menjadikan kaum muslim kuat di mata dunia. Itulah langkah nyata dan tegas yang mampu memberantas penistaan agama secara sistematis.

Nanik

Farida Priatmaja Tulungagung

Call: 02518349940 WA.081383269139. (PKT2-23001317-14-31/08/23)

KEHILANGAN

Hlg stnk R4 toyota calya th2019, nopol F1531JA nk MHKA6GJ3JKJ028571 ns

3NHRH373537 an Hendra Gunawan (RB-IKL/14,21/08/23)

STNK R2 Hnd, 2012, Htm, F5895JC, Nk:MH1JB8115CK780133, Ns:JB81E1776045, an.Alwin Colin, Karanggan Muda Rt.2/3,Gn.Putri Kab. Bgr. (PKT1-23001298-5,12,19/08/23)

STNK R2 Hnd, 2022, Biru, F6762FHD, Nk:MH1JM9123NK092627, Ns:JM91E2092441, an.Ganetra, Kp.Bojong Keong Rt.4/5 Cibodas Rumpin Kab.Bgr (PKT1-23001299-5,12,19/08/23)

STNK R2 Ymh, 2008, Htm, F2711GN, Nk:MH35TL2068K201719, Ns:5TL1200649, an.Rugito, Perum Ciomas Permai Blok D13/8 Ciomas Kab.Bgr. (PKT1-23001343-12,19,26/08/23)

STNK R2 Hnd, 2010, Htm, F5111ML, Nk:MH1JB9129AK265910, Ns:JB91E2256980, an.Suminah, Kp.Sawah Indah Rt.3/9, Bj.Gede, Kab. Bgr. (PKT1-23001395-19,26/08,2/09/23)

HLG BPKB R2 B5955TDZ, a/n.Yuni Nina, Nk:MH1JM1124KK344480, Ns:JM11E2326483, Jl.Nilam Sari No.8, Rt7/1, Kali Sari Pasar Rebo JAKTIM. (RB2-23001396-19/08/23)

STNK R2 Hnd, 2019, Silver, F6275FDR, Nk:MH1KF2115KK151315, Ns:KF21E1150798, an.Nurhana Kholifah, Kp.Padurenan, Rt.1/1 Gn.Sindur Kab.Bgr (PKT1-23001414-19,26/08,2/09/23)

This article is from: