
1 minute read
Butuh Langkah
Nyata dan Tegas
WAKIL Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengutuk pembakaran Al-Qur’an yang kembali terjadi di Swedia dan Denmark. Adapun kejadian ini dilakukan di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Copenhagen, Denmark. HNW pun meminta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk bersikap lebih tegas menghentikan tindakan intoleran radikal dan islamophobia tersebut (16/8).
Bukan hanya sekali aksi intoleran radikal terhadap Islam terjadi di Swedia dan Denmark. Hal itu seharusnya tidak dibiarkan berkelanjutan. Kritik keras sebenarnya sudah dilakukan oleh sejumlah organisasi internasional seperti OKI hingga negara-negara muslim bahkan Presiden Jokowi memang sudah mengkritik keras.
Pemerintah Indonesia pun telah memanggil Dubes Swedia dan Denmark di Indonesia dan menyampaikan protes keras. Namun nyatanya Pemerintah Swedia dan Norwegia membiarkan terjadinya tindakan intoleran dan radikal terhadap umat Islam. Pembakaran kitab Al-Qur’an jelas menyakiti hati miliaran umat Islam sedunia, termasuk lebih dari 200 juta umat Islam di Indonesia. Sampai kapan penistaan terhadap Islam terus terjadi?
Kaum muslim hanya bisa mengkritik, mengecam, memboikot produk negara penista hingga memprotes keras. Hal itu jelas tak akan mampu memberi efek jera pelaku penistaan agama.
kekeringan ini secara komprehensif karena pada dasarnya area yang mengalami keke ringan tidak banyak berubah dan bisa di data jauh sebelum kejadian kekeringan berulang sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan dengan cara membangun sarana air bersih melalui pembuatan sumur resapan maupun biopori agar air hujan bisa masuk ke tanah, dan melakukan reboisasi pada hutan gundul yang ada di daerahdaerah hulu agar menghijau kembali dan juga memanfaatkan mata air yang ada sebagai sumber air bersih.
Siti Mariam Gunung Putri