2 minute read

Bangun Ekosistem Digital UMKM Perempuan

JAKARTA–Melalui program Sisternet, XL Axiata terus membangun inovasi dan membuka peluang digital bagi para pelaku UMKM, khususnya penggerak UMKM milik Perempuan. Peran serta Sisternet telah mendapatkan pengakuan forum Internasional seperti G20, G20 EMPOWER, W20, The UN Women 2020 Asia Pacific WEP’s Award, hingga APEC. Sisternet diakui PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui program pemberdayaan perempuan miliknya. Sisternet, berkomitmen untuk terus membangun ekosistem digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Komitmen tersebut disampaikan secara langsung pada loka karya “Percepatan Transformasi Digital Koperasi dan UMKM - Road to Indonesia Start up Ecosystem Summit (ISES) 2023” di Solo, pekan lalu.

Melalui program Sisternet, XL Axiata terus membangun inovasi dan membuka peluang digital bagi para pelaku UMKM, khususnya penggerak UMKM milik perempuan. Perusahaan akan terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM milik perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital guna memacu produktivitas dan sekaligs memajukan bisnis mereka. Peran serta Sisternet telah mendapatkan pengakuan dari forum internasional seperti G20, G20 EMPOWER, W20, The UN Women 2020 Asia Pacific WEP’s Award, hingga APEC. Sisternet diakui sebagai salah satu praktik program pemberdayaan perempuan yang telah memberikan dampak positif.

Chief Corporate Affair XL Axiata, Marwan O Basir, menyebutkan bahwa Indonesia banyak melahirkan pelaku UMKM tangguh dari waktu ke waktu. Namun, masih banyak dari pelaku UMKM ini yang belum paham pentingnya pemanfaatan teknologi dalam membangun usaha mereka. “Mereka perlu kita dampingi dan fasilitasi, baik dari segi teknologi hingga program inkubasi dari para ahlinya. Untuk mampu bersaing dengan pelaku UMKM dari negara lain, kita harus melahirkan UMKM berkualitas. Mereka yang mampu beradaptasi secara cepat dan memanfaatkan peluang yang ada. Dari pelaku yang cerdas ini, kita percaya akan melahirkan produk yang tentunya juga berkualitas. Kami meyakini bahwa transformasi digital mampu membuka peluang yang lebih besar lagi bagi pelaku UMKM di berbagai daerah. Tentunya perlu kolaborasi lintas sektoral untuk mendorong percepatan pertumbuhan UMKM ini” , jelas Marwan lebih jauh. Dimulai sejak 2015, Sisternet telah menyelenggarakan beragam program pemanfaatan teknologi digital untuk memberdayakan perempuan. Salah satunya, telah menyelenggarakan lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan. Bahkan, saat ini, terdapat lebih dari 500 ribu perempuan Indonesia yang sudah terdigitalisasi melalui Sisternet, lebih dari 3.000 di antaranya pelaku UMKM. (mer/b) kesempatan untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya. “Apalagi di kampung saya itu banyak yang suka belanja online di Lazada. Dalam sehari, saya bisa mengantarkan 30 hingga 50 paket ke tiga RT yang berdekatan dengan rumah saya. Malah saya senang, karena makin banyak yang belanja, kan saya bisa terus mengantarkan paket dan dapat penghasilan tambahan. Saya ingin menabung untuk pendidikan kedua anak saya supaya mereka bisa sekolah yang lebih tinggi dari kedua orang tuanya. Alhamdulillah, e-commerce ini membantu saya untuk bisa dapat penghasilan meski saya hanya ibu rumah tangga,” kisahnya.

Kisah Nurul menunjukkan bahwa siapapun bisa meraih peluang dalam industri e-commerce dan berjuang untuk orang tersayang, setiap orang bisa menjadi ‘pahlawan’ dalam kehidupan sehari-hari. Dalam momentum Hari Kemerdekaan Indonesia, Nurul mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur karena sebagai perempuan, dia tetap bisa memiliki kesempatan untuk bisa menjalankan profesi sebagai mitra kurir.

“Dulu mungkin banyak perempuan yang enggan menjadi kurir karena dianggap sebelah mata, tapi kini sudah ada banyak perempuan yang jadi kurir dan bisa membantu menafkahi keluarganya. Jadi tidak usah takut dengan profesi yang kita pilih. Selama ada kesempatan dan kita bisa menjalaninya tanpa beban,” ujar Nurul. (mer/c)

This article is from: