

Jejak Pemerintahan Darurat di Rumah Pribadi Kepala Desa




Laporan: M RIFKI

























Buruh Petik Bermukim di Kampung “Tokyo”


Laporan: M RIFKI
BOGOR– IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) sukses menyelenggarakan Bootcamp Hackathon perdana bagi para startup program Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks Project (PRIME STeP) 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 19–20 September ini digelar di Gedung Startup Center, Kampus IPB Taman Kencana, Bogor. Program tersebut hadir sebagai wadah bagi mahasiswa untuk melahirkan ide-ide kreatif yang dapat dikembangkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat. “Hackathon menjadi media penting untuk mencetak calon-calon startup dari mahasiswa. Kreativitas dan inovasi mahasiswa yang kita tunggu inilah yang nantinya menjadikan mereka entrepreneur tangguh setelah lulus,” ujar Prof Erika B Laconi, Kepala LKST IPB University.
Ia melaporkan, tahun ini lebih dari 40 kandidat terseleksi menjadi tim Hackathon. Tidak hanya IPB University, dua universitas di Bogor yakni Universitas Pakuan dan Universitas Ibnu Khaldun juga ikut berpartisipasi. Prof Erika menambahkan, kolaborasi lintas perguruan tinggi diharapkan semakin memperkuat ekosistem inovasi dan startup di tanah air. “Harapannya, impian setiap perguruan tinggi untuk melahirkan bisnis-bisnis tangguh dapat terwujud bersama,” katanya. Hadir Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Dr Fauzan Adziman. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa bootcamp ini dirancang untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengubah ide menjadi prototipe solusi. “Selama satu hingga dua bulan, para peserta akan menyelesaikan sejumlah tantangan.
ENTERPRENEURSHIP:
Hasilnya berupa prototipe, dan para pemenang akan mendapatkan dana Rp35 juta untuk membangun ide tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr Fauzan menyebut program ini sebagai embrio dari ekosistem kewirausahaan yang berkesinambungan. “Ke depan, kami menyiapkan skema startup dan
JAKARTA– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI semakin serius dalam mengejar digitalisasi pendidikan. Berdasar hukum Instruksi Pre siden Nomor 7 Tahun 2025, pembagian pe rangkat interactive flat panel ( IFP) atau papan interaktif bakal membantu pen_ capaian teknologi pembelajaran yang optimal, ruang kelas di seluruh pelosok negeri pun diciptakan agar lebih dinamis dan interaktif. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengatakan Inpres Nomor 7 Tahun 2025 tersebut menekankan revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, hingga implementasi digitalisasi pembelajaran. Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen itu dalam pidato Hari Guru Nasional 2024 serta Hari Pen didikan Nasional 2025 beberapa waktu lalu. Fajar menyampaikan bahwa program ini menjadi kewajiban yang mengikat untuk fokus Kemendikdasmen ke depannya dan setiap sekolah ditargetkan mendapatkan perangkat papan interaktif untuk me nunjang proses pembelajaran.
”Saat ini, kami sudah menyiapkan hingga 13 ribu perangkat di Jawa Timur dan sekitar 64 ribu perangkat se-Indonesia,” kata Fajar. Jumlah itu pun akan terus diperbarui sesuai dengan penilaian kebutuhan di lapangan
yang mana pembagian dilakukan secara bertahap dari pulau Jawa hingga merata ke daerah 3T atau daerah tertinggal, terdepan, terluar. Papan interaktif dirancang agar guru dan siswa bisa berkolaborasi langsung lewat layar sentuh dan ini beda dengan televisi pintar yang hanya menyajikan informasi satu arah. Kontennya pun dapat berupa teks, video, audio, gamifikasi, bahkan augmented reality. Jadi, kata Fajar ini hanya alat dan pengunaannya tetap ber_gantung bagai_ mana kepiawaian guru nantinya. ”Karena itu, penguasaan dan kemampuan guru tetap menjadi perhatian besar bagi Kemendik_dasmen, untuk itu selain penyaluran IFP, Kemendikdasmen melaksanakan melak_sanakan Bimtek atau pelatihan digitalisasi pembelajaran untuk para guru agar bisa menggunakan papan interaktif dengan optimal,” paparnya. Di tengah kemajuan teknologi dan semakin pendeknya attention span peserta didik, kehadiran pembelajaran yang dinamis diharapkan bisa menjaga atensi para siswa, kualitas pendidikan bisa terjaga di tengah gempuran digitalisasi. Fajar memastikan bahwa perlindungan hukum pada program ini dan arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto difokuskan pada kemajuan pendidikan, tak hanya sekadar pengadaan program tanpa dasar.(*rb)
akselerator, hingga dukungan investasi strategis bagi produk yang berhasil dikembangkan. Ia menuturkan, IPB University sudah membangun ekosistem yang kuat, dengan mahasiswa yang punya minat tinggi menjadi wirausahawan. “Harapannya, lahir lapangan kerja baru sekaligus ilmu yang memberi kebermanfaatan bagi masyarakat,” tambahnya. Senada dengan itu, Dr Beginer Subhan, Direktur Kemahasiswaan IPB University, menegaskan bahwa Hackathon sejalan dengan visi IPB sebagai kampus technosocio-preneur. “Mahasiswa menjadi subjek utama untuk menciptakan karakter berjiwa techno-socio-preneur . Melalui kegiatan ini, karakter tersebut diperkuat, sekaligus mendorong lahirnya inovasi yang bisa dihilirisasi dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar dia. (*pia)
BOGOR– Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengajak anak-anak muda untuk mengembangkan bakat di luar bidang akademik, salah satunya melalui literasi. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Workshop dan Lomba Literasi Tahun 2025 tingkat SMP, SMA/sederajat, mahasiswa, dan guru yang diselenggarakan Forum Literasi Jawa Barat (Folijab) di Mal BTM, Sabtu (20/9). “Lomba kali ini lebih kepada penyusunan narasi atau sinopsis tentang kisah, pengalaman serta cerita dari para peserta,” ujar Jenal Mutaqin. Menurut dia, gagasan lomba ini cukup menarik dan membuat penasaran dengan hasil karya tulis yang dihasilkan. Apa saja yang ditulis dan diceritakan peserta akan menjadi sesuatu yang berharga. “Karena mungkin (tulisan) itu menjadi harapan dan cerita sesungguhnya yang perlu mendapat perhatian. Tidak hanya dari orang lain, tapi juga dari pemerintah,” tuturnya. Kepada para peserta, Jenal Mutaqin juga berpesan bahwa siapapun yang menjadi juara, perlombaan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, ajang ini juga diharapkan menjadi sarana silaturahmi antarpelajar.
“Di lain waktu, yang jadi pemenang bisa mampir ke Balai Kota Bogor. Kita bisa berdiskusi tentang tulisan yang dibuat,” tutup Jenal. Sebagai penutup kegiatan, para peserta yang telah mengikuti workshop diajak menonton gala premiere film Jangan Panggil Mama Kafir serta berkesempatan bertemu langsung dengan para aktor/aktrisnya, yakni Michelle Ziudith dan Giorgino Abraham.(*pia)
SUKARAJA– Guna meningkatkan kompetensi dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi, para guru (tutor) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pelita Ilmu mengikuti ”Pelatihan Membuat Perangkat Ajar Berbasis Digital Berbantuan Kecerdasan Artifisial (AI)” Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, pada 20-21 September 2025 di kantor PKBM Pelita Ilmu, Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Pelatihan ini menghadirkan Dani Hamdani, seorang Trainer PIPP Teachers Training yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Pasirlaja 01 Sukaraja, sebagai narasumber utama. Dani menekankan pentingnya adopsi teknologi dalam dunia pendidikan modern.
”Teknologi sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. AI sebagai salah satu teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat sudah selayaknya diadaptasi dalam pembelajaran untuk memudahkan dan efisiensi,” ujar Dani Hamdani. Senin (22/09). Kemudian, Kepala PKBM Pelita Ilmu, Luru Subekti menyambut baik inisiatif ini. Menurut dia, pelatihan tersebut sangat relevan untuk membantu para guru menciptakan metode pengajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
”Pelatihan ini dapat membantu para guru dalam menyesuaikan metode pengajaran yang lebih personal, adaptif terhadap kebutuhan
guru, siswa, dan mudah diaplikasikan ke kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya. Apresiasi juga datang dari Penilik Kesetaraan, Muhamad Zaki, berharap ilmu yang didapat para guru dapat segera diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari.
”Saya selaku penilik pembina memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PKBM Pelita Ilmu. Saya mengharapkan para guru dapat mengaplikasikan hasil pelatihannya dalam kegiatan belajar dan semoga ke depannya lebih antusias lagi dalam menggunakan perangkat ajar berbasis digital ini,” kata Zaki. Lalu salah seorang peserta, Colin, mengaku
mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini. ”Pelatihan ini sangat bermanfaat buat saya dan guru-guru lainnya, dan merupakan ilmu yang baru. Terutama cara penyampaian narasumber oleh Bapak Dani Hamdani sangat menarik sekali, membuat peserta cepat paham,” kata dia. Selama pelatihan, para peserta dibekali berbagai materi, mulai dari pengenalan perangkat pembelajaran, praktik mendesain perangkat ajar dengan AI menggunakan aplikasi seperti Gemini Google, hingga penyusunan Rencana Tindak Lanjut. (rp2/c)
SMAN 1 Padalarang kembali memberangkatkan siswa dan guru tenaga kependidikan penghafal Al-Qur’an untuk umrah melalui program Beasiswa Umrah tahun 2025.
SISWA kelas XII, Muhammad Dava Nazril Putra meraih nilai tertinggi pada Munaqosah Tahfidzul Qur’an yang digelar di sekolah, Jumat (12/9) lalu. Dava akan ditemani guru biologi, Tias Rahayuningsih yang terpilih dalam seleksi antarguru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Padalarang. “Alhamdulillah, program pendidikan karakter yang sesuai dengan arahan gubernur secara riil sudah kita lakukan sejak saya bertugas di SMAN 1 Padalarang,” ungkap Kepala SMAN 1 Padalarang, Lina. Ia menjelaskan, beasiswa umrah ini bersumber dari infak harian para siswa
dan guru tenaga kependidikan di sekolah. “Walaupun hanya mengumpulkan Rp500 per hari untuk siswa dan Rp1.000 per hari untuk guru selama setahun, dengan disiplin
BAHAGIA: Muhammad Dava Nazril
Putra meraih nilai tertinggi
dan berhak
mendapat beasiswa
umrah dari
sekolah
melakukan sujud syukur, Jumat (12/9) lalu.
serta dibantu para guru dan wali kelas, alhamdulillah bisa memberangkatkan guru dan siswa untuk umrah,” terang dia, seperti dikutip dari website disdik.jabarprov.
Infak ini, lanjut dia, merupakan perwujudan semangat gotong royong dan kebersamaan di lingkungan sekolah, sekaligus praktik baik untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. “Ini juga latihan bagi siswa ketika terjun di masyarakat, dengan jumlah uang yang kecil, jika dihimpun bersama bisa mewujudkan tujuan yang sangat baik. Kebaikan harus terus kita tanamkan agar mereka menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya,” harap dia. Program ini pun, tambahnya, sangat sejalan dengan Gapura Panca Waluya yang dicanangkan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. “Melalui pendidikan karakter ini, siswa dilatih memiliki empati, gotong royong, dan disiplin. Itu semua merupakan wujud nyata dari implementasi Panca Waluya,” imbuhnya. Atas Izin Allah Sementara itu, Dava mengaku tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan umrah ke Tanah Suci Makkah. “Saya enggak nyangka
bisa sampai di titik ini. Pasti karena doa orang tua dan juga dukungan teman-teman. Terima kasih kepada Allah atas izin-Nya saya diundang ke Tanah Suci dalam waktu dekat ini. Perasaan saya sangat senang,” ungkap siswa kelas XII-2 tersebut. Ia pun sangat mengapresiasi program Beasiswa Umrah yang dicanangkan sekolahnya. “Program ini bagus karena jarang ada di sekolah, juga memotivasi para siswa penghafal Al-Qur’an untuk lebih semangat,” katanya. Kegiatan munaqosah tersebut merupakan rangkaian Dies Natalis Ke-58 SMAN 1 Padalarang. Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdik Jabar, Iis Rostiasih serta Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Kantor Cabang Pendidikan Wilayah VI, Iim Imandala turut hadir dalam kegiatan tersebut. Rencananya, mereka akan berangkat umrah pada 24 September 2025.(*pia)
Sampaikan unek-unek Anda terhadap layanan publik seperti PLN,
yang ingin menulis opini tentang suatu topik, sebagai bentuk sikap kritis untuk menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan di era sekarang. Informasi lebih lanjut, hubungi
1. PLN Bogor (0251) 8345400
2. Bendungan Katulampa (0251) 8334344
3. RS Hermina Bogor (0251) 8382525
4. RS Melania Bogor (0251) 8321196
5. Rs Pmi Bogor (0251) 8324080
6. RS EMC Sentul (021) 29672977, (021) 29673000
7. RS Mulia Pajajaran (0251) 8379898/ 08111181298
8. Damkar Kabupaten Bogor (021) 8753547
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor (0251) 8312292
RS Azra (0251) 8318456
RS Hermina Mekarsari (021) 29232525
RS Medika Dramaga (0251) 8308900/081319310610
Bogor Medical Center (BMC) (0251) 8390435
RS Karya Bhakti Pratiwi (0251) 8626868
Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 8324024
Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822
Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360
Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976
RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628
RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016
Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222
RSUD Ciawi (0251) 8240797
Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397
Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441
Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida (0251) 8368107, (0251) 368866
Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440
Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724
Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396
Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000
RS Trimitra Cibinong 021-8763055/56
Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567
RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900
RS Ibu dan Anak Juliana, Bogor (0251) 8339593, Fax. (0251)-8339591
RSIA Bunda Suryatni (0251) 7543891,(0251) 754-3892
Klinik Insani Citeureup (021) 879-42723
RSIA Kenari Graha Medika Cileungsi (021) 8230426
Rs Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Cisarua-Bogor (0251) 8253630, 8257663
RS Asysyifaa Leuwiliang (0251) 8641142
RS Vania IGD (0251) 8380613, (0251) 8380601/8380605
RSKIA Sawojajar (0251) 8324371
UANG tunainya harus langsung ke tangan orangtuanya. Dan harus jelas transparan dari atas sampai bawah, jangan sampai belum sampai di bawah udah dipotong ini itu. Nanti tinggal orangtua yang masakin sekalian buat orang di rumah biar kebagian juga. @man_baemin
Berobat di Luar
RAKYAT aja berobat di sini pas-pasan pak, BPJS ndak diterima sama RSnya lah ini pejabatnya enak-enak berobat, enak berwisata pake duit negara, emang hebat dah pejabat +62.
@ilham720.bgr
KALAU opini saya kenapa banyak siswa yang keracunan MBG tuh bukan karena programnya yang gagal, tapi karena petugas masaknya yang harus dipertanyakan gimana prosedurnya saat mereka bikin MBG. Kalo menu MBGnya bagus pasti bakalan ngefek yang positif kok ke siswanya.
@dyyprtamaa
KEMENTERIAN Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat seba nyak 7,28 juta orang menganggur pada 2025. Karena lowongan pekerjaan terbatas, sementara kebutuhan hidup
tidak bisa ditunda. Disaat rakyat yang banyak kesusahan mencari pekerjaan justru banyak pejabat yang merangkap jabatan yang tentunya jumlah gajinya merangkap pula. Ini menunjukkan
kegagalan sistemik di negeri ini. Penyebab utamanya adalah sistem ekonomi yang diterapkan di negeri ini yakni sistem ekonomi kapitalis. Sistem yang hanya menye-
RUKUN Islam yang kelima ialah pergi haji bila mampu, namun kini yang terjadi bisa pergi haji jika tak dikorupsi. Sungguh ironi. Sejumlah 8.400 calon jamaah gagal berangkat haji lantaran adanya penyelewengan pembagian kuota keberangkatan haji. Hal ini bermula dari laporan investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada KPK. Kerugian negara yang diperkirakan dari kasus dugaan korupsi dana haji ini hingga triliunan rupiah. Hingga kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menyelidiki masalah ini.
Kementerian Agama (Kemenag) sebagai instansi penyelenggara haji diduga melakukan maladministrasi juga kolusi. Mantan Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas diduga kuat terlibat. Ia dipanggil KPK sebagai terduga tersangka, rumahnya digeledah, dilarang berpergian keluar negeri.
Badan Pengelola Keuangan Haji serta beberapa travel umrah dan haji pun turut diperiksa. Tak ayal nama Ustaz Khalid Basalamah sering digoreng media, padahal ia dipanggil KPK hanya sebatas saksi terkait masalah ini. Modus kejahatan ini dengan cara para calon jamaah haji khusus yang sudah mendaftar dan mengantre selama puluhan tahun hanya diberi waktu pelunasan biaya keberangkatan selama 5 hari kerja. Bayangkan mereka yang sudah tua renta, menabung mati-matian, begitu rindu ke Baitullah, namun digagalkan keberangkatannya hanya lantaran tak mampu melunasi tepat waktu. 5 hari bisa mengumpulkan puluhan juta, uang darimana? Bahkan banyak yang akhirnya wafat sebelum bisa berangkat. Innalilahi.
Korupsi saja sudah berdosa, terlebih korupsi dana haji. Di mana hati nurani? Memakan uang umat yang ingin menunaikan ibadah, yang bersusah payah agar impiannya bisa menyempurnakan rukun Islam malah dikhianati. Dzalimnya luarbiasa. Dosanya tak terhingga. Mungkin iblis pun -insecure- melihatnya.
babkan ketimpangan ekonomi dan sosial di antara pejabat dan rakyat. Di sisi lain negara malah fokus membiayai proyek tidak bermanfaat seperti IKN. Bahkan sejumlah proyek
berbiaya besar hanya berujung mangkrak, tetapi abai untuk menyiapkan lapangan kerja bagi rakyatnya. risyantoadin69@gmail.com
Oleh: DIANA SEPTIANI Kota Bogor
Di dalam Islam, korupsi dana haji (ghulul : penggelapan dana amanah umat) kelak mendapat ancaman keras. Tak hanya di dunia, bahkan di akhirat. Namun, bagaimana lagi orangorang saat ini lebih takut miskin, dibanding takut Tuhan. Ini semua dampak dipisahkannya agama dari kehidupan. Orangorang berbuat keji, tak berperi kemanusiaan, di luar nalar, bahkan tak masuk akal. Halalharam dilibas, jabatan Menag pun tak menjamin ia takkan berbuat culas. Belum lagi politik balas budi di sistem kapitalisme,
yang menjerat para pejabat berani bertindak jahat memakan uang rakyat. Lantas, mengapa kasus korupsi terus terjadi, bahkan ke berbagai lini hingga ke dana haji? Jawabannya sederhana, karena Indonesia tidak tegas menghukum mereka. Syariat Islam menekankan hudud (hukuman tegas) untuk mencegah kejahatan. Untuk kasus korupsi / ghulul hukumnya ta'zir (sesuai keputusan penguasa). Wajib mengembalikan dana yang dikorupsi, bisa dipenjara, dipermalukan di tengah-tengah umat, bahkan bisa dihukum mati jika kerusakannya besar dan mengancam umat. Penerapan syariat Islam guna mencegah agar orang tak berani berbuat kejahatan serupa serta menebus dosa.
Tank dan senjata api tentu bukan hal yang mudah dihadapi masyarakat di tanah Pasundan. pasukan Belanda sedang gencar melancarkan serangannya. Mereka menyisir seluruh wilayah hingga Bogor untuk mencari sisa-sisa para pejuang nasional. Bogor menjadi titik strategis para diplomat, termasuk Sutan Sjahrir, menyusun strategi diplomasi internasional. Mereka melakukan perundingan untuk menekan pihak Belanda dari meja-meja sunyi di Bogor. Hal ini membuat masyarakat lokal begitu khawatir ada peluru nyasar. Pada Desember 1948 silam, suasana Pendopo Kewedanaan Jasinga yang menjadi pusat pemerintahan sementara pun terasa mencekam. Raden Ipik Gandamana bersama jajarannya mempersiapkan diri untuk melakukan gerilya. Sesuai hasil rembuk, mereka hendak meninggalkan Jasinga untuk masuk ke dalam hutan rimba di Bogor bagian barat. Tentu saja menghadapi serangan Agresi Militer II. Dalam perjalanan panjang itu, menepilah mereka di sebuah desa yang penuh hamparan kebun teh. Persisnya pada 20 Januari 1949, Ipik memilih Desa Malasari karena
dianggap lebih tenang untuk menjalankan roda pemerintahan. Wilayahnya diselimuti hutan dan dikelilingi pegunungan. Setibanya di Malasari, Ipik diterima oleh kepala desa pertama, Ining. Rumah pribadi Ining yang dijadikan pusat pemerintahan darurat. Kilasan sejarah itulah yang turun-temurun menjadi bagian dari cerita-cerita sejarah di Desa Malasari. Sebuah rumah sederhana diabadikan sebagai cagar budaya karena menyimpan jejak “embrio” Kabupaten Bogor di masa lalu. “Pendopo yang ada di Malasari ini sebenarnya adalah eks Pendopo Bupati Pertama Kabupaten Bogor pada masa kepemimpinan Raden Ipik Gandamana,” ungkap Sekretaris Desa Malasari, Suryati. Saat itu jabatan kepala desa masih disebut mandor. Ini merupakan nomenklatur yang diadopsi dari masa kolonial Belanda. Kehadiran Ipik sekaligus menetapkan istilah kepala desa secara resmi. “Di rumah Pak Ining inilah pemerintahan Kabupaten Bogor berjalan sementara. Dari sana juga lahir struktur kedinasan dan Pol PP,” ujar Suryati. Sejarah mencatat, Pol PP Kabupaten Bogor pertama kali dibentuk di Malasari tahun
1949. Para ajudan bupati ditempatkan di rumah tambahan di bawah bangunan utama. Pemerintahan darurat berlangsung selama lima bulan. Setelah situasi Bogor kembali dirasa aman, pusat pemerintahan dipindahkan kembali ke kota. “Tak lama kemudian Ipik Gandamana diangkat jadi Wakil Gubernur Jawa Barat, lalu Gubernur hingga Menteri Dalam Negeri,” jelasnya. Rumah Ining tidak dibiarkan rusak. Pada masa Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, bangunan direnovasi lalu dipugar lagi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor agar menyerupai bentuk aslinya. Kini, eks Pendopo Bupati Pertama ditetapkan sebagai cagar budaya. Meski materialnya banyak diganti, model rumah tetap dipertahankan seperti tempo dulu. “Masyarakat bisa berkunjung, tapi harus menghubungi juru pelihara karena rumah biasanya terkunci,” ucapnya Sementara itu, Juru Pelihara, H Ence mengaku sangat terbuka bagi siapa saja yang berkunjung. Menjaga kebersihan jadi hal yang harus diutamakan. Selain itu, Ence juga merupakan cucu dari Ining, yang merupakan kepala desa
pertama di desa tersebut. Ia menceritakan bahwa Ining dikenal sebagai tokoh masyarakat atau kasepuhan. Bahkan, warga sering menyebutnya sebagai jawara. Segala keputusannya sangat dihormati oleh warga sekitar. “Kesejahteraan harus dibangun dengan kebersamaan. Abah (kakek, red) dulu sering bilang begitu. Makanya dia rela menjadikan rumahnya sebagai pendopo,” ujar Ence. Lurah Ining sendiri menjabat selama 24 tahun. Mulai dari tiga tahun sebelum merdeka atau 1942 hingga 1966. Lagilagi karena kemurahan hati, banyak masyarakat begitu percaya dengan kepemimpinannya. “Dan saya sangat bangga. Karena peninggalan abah saat ini masih bisa terjaga meski sudah direnovasi dua kali. Apalagi sekarang lahannya sudah dibebaskan dan menjadi cagar budaya,” ungkapnya. Selain itu, jejak pertama pemerintahan Kabupaten Bogor itu juga diabadikan dalam momen peringatan 17 Agustus 1945. Pemkab Bogor rutin menggelar kirab bendera pusaka yang dijemput dari Desa Malasari. Pada tahun ini, kirab tersebut berlangsung meriah dan dijemput langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto.(rp1/d)
Radar Bogor menjajal suasana di Kampung Malani secara langsung. Suara bising perkotaan terasa lenyap. Siang, terasa sejuk. Malam, dingin bukan kepalang. Ketika pagi tiba, embun pagi menetes begitu lembut.
Belum lagi, senyuman warga yang tidak pernah absen saat bertemu dengan warga lainnya, bahkan kepada kami yang hanya berstatus sebagai tamu di Kampung Malani. Mereka membungkuk saat menyapa orang baru, tak peduli berapa pun usianya. Biasanya, warga kampung sangat mudah menebak tamutamu yang hendak "wisata" di Malasari. Mereka sudah sering menerima tamu dari luar desa. Sebagian besar rumah di Kampung Malani juga merangkap sebagai homestay. Menurut Ketua RW 07 Desa
Malasari, Iman, dandanan kami asing bagi mereka. “Kalau disini pakai baju kemeja begitu, paling kalau mau ke undangan aja. Biasanya pakai kaos pemberian pemilu, karena kami sehari-hari kan di kebun, pemetik teh,” seloroh Iman, yang menyambut kami di rumahnya. Iman sama sekali tidak menaruh curiga dengan kehadiran kami. Orang terpandang di Kampung Malani ini malah merelakan rumahnya untuk kami tinggali demi "Eksplorasi Malasari". Kampung Malani sendiri terletak di tengah hamparan kebun teh. Ia dikelilingi bukitbukit dengan suguhan pemandangan yang indah. Jejeran rumah di kampung ini sangat mencolok dan paling gampang dikenali dari tampilan udara - karena nampak seperti kotakkotak berjejer. Meski begitu, julukan Kampung
Tokyo bukanlah berasal dari pemandangan unik itu. Ketua RT 01 Sahim menceritakan penyebutan Kampung Tokyo bermula ketika turis berkunjung ke Kampung Malani. Turis takjub dengan bangunan rumah di Kampung Malani karena mirip bangunan rumah-rumah tradisional di Tokyo, Jepang. Awalnya, bangunanbangunan tersebut merupakan rumah-rumah perusahaan pengelola perkebunan teh dengan gaya Jepang sejak era pendudukan Belanda. Kemudian ditempati dan digunakan oleh warga lokal. Bangunan-bangunan di sana dulunya didirikan oleh warga Jepang yang bermukim di kawasan tersebut. Seiring berjalannya waktu, berbagai bangunan yang saling berhadapan itu digunakan oleh warga lokal sebagai tempat tinggal. Hingga kini, sebanyak
puluhan rumah tersusun rapi di atas lahan seluas 3.700 meter persegi. Sebagian warga masih mempertahankan desain asli dengan material kayu dan anyaman bambu. Struktur rumah-rumah sejajar dan seragam. Pemukiman warga berpadu dengan lanskap perbukitan hijau dan kebun teh yang menghampar di sekelilingnya. "Penamaan (Kampung Tokyo) sudah lama sekali. Namun, awalnya hingga saat ini (nama aslinya tetap) Kampung Malani. Cuman disebutnya Kampung Tokyo," jelas dia. Sahim merincikan, Kampung Tokyo dihuni 52 Kepala Keluarga yang bekerja sebagai petani teh. Sehari-hari, mereka bekerja memetik teh. "Aktivitasnya semua kerja ke perusahaan teh Sumi Asih. Kalau petani di sini jarang. Semuanya pemetik teh, ada yang rawat teh, ngambil pucuk," tutur dia.(rp1/rp2/c)
Sejak awal memasuki Desa Malasari, kami sudah dibuat takjub dengan hijau yang menghampar di kiri-kanan jalan. Kabut tipis sesekali meyelimuti desa, membuat kami semakin yakin, desa ini benar-benar berada di atas ribuan kaki dari permukaan laut. Pagi di Kampung Tokyo pun terasa begitu berbeda. Sunyi yang tenang membuat kami begitu betah berguling-guling di balik selimut. Hanya saja, perjalanan ”Eksplorasi Malasari” masih harus berlanjut. Dari perbincangan semalam, Ketua RW 07 Desa Malasari, Iman sudah sempat menunjukkan lokasi perkebunan teh yang hendak kami kunjungi. Warga Malasari menandainya sebagai Dusun IV atau Kampung Nirmala. Hanya butuh 10 menit perjalanan dari Kampung Tokyo. Setelah bertandang ke SDN Malasari 03, kami melanjutkan perjalanan ke tengah tanamantanaman teh yang terhampar luas di Kampung Nirmala. Hampir semua area di kampung ini ditutupi Camellia sinensis atau tanaman teh. Jika dilihat sekilas, tampak seperti semaksemak rendah yang berjejer rapi. Namun, aroma teh melayang di sepanjang jalan setapak kebun teh tersebut. Deru mesin pemetik terdengar bersahutan sejak pagi. Di tengah Kebun Teh Nirmala itu, puluhan pekerja mulai bergerak memetik pucuk-pucuk muda. Suara gunting besar berpadu dengan obrolan ringan para buruh petik teh. Keranjang-keranjang anyaman berderet di tepi kebun. Satu per satu akan diisi hasil panen yang harus selesai sebelum jarum jam menunjuk pukul 12 siang. Lewat dari itu, para pemetik teh pulang ke rumah masing-masing, yang salah satunya berada di Kampung Tokyo. Kebun Teh Nirmala dikelola perusahaan swasta PT Sumi Asih. Luasnya mencapai 450 hingga 971 hektare dan menjadikannya salah satu sentra penghasil teh hijau di Kabupaten Bogor. Lokasinya yang berada di ketinggian 1.200 – 1.900 mdpl sangat ideal untuk ditanami teh-teh berkualitas tinggi. Kepala Divisi Agronomi III Lebak Karang PT Sumi Asih, Asep Suhendar menjelaskan, perkebunan ini mempekerjakan penduduk lokal sekira 700 orang dari Desa Malasari. Sebagian besar pemetik teh bermukim di Kampung Tokyo. Perkebunan pun terbagi menjadi tiga divisi, yaitu Citalahab, Pasir Banteng, dan Lebak Karang. Setiap divisi memiliki tim pemetik dan kelompok penyemprot hama. Divisi-divisi itu memiliki belasan pekerja pemetik, baik berbekal mesin maupun pemetik manual. Ada dua orang mandor yang mengawasi jalannya panen. “Setiap divisi
itu 10 orang yang bagian petik mesin, yang petik menggunakan gunting besar itu 20 orang,” tambahnya. Hasil panen dikumpulkan di tempat penimbangan sebelum dibawa ke pabrik. Di sinilah daun teh dikeringkan agar siap didistribusikan ke seluruh pabrik pengolahan. Salah satu produk akhirnya adalah Nu Green Tea dalam kemasan botol.
“Iya kalau pabrik tehnya, teh hijau yang diolah. Hasil petikan ini di pabrik yang ada Nirmala, di sini dikeringkan. Habis dari sini didistribusikan dalam keadaan kering,” jelas Asep. Para pekerja dibayar borongan berdasarkan berat panen. Standar panjang pucuk yang diambil kisaran 15–20 sentimeter. Usia daun 30 hari.
“Jadi, per kilo(gram)nya Rp105 ribu. Pucuk yang siap diambil itu yang sudah medium, tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu pendek,” jelasnya. Selain memetik, para pekerja juga melakukan perawatan tanaman. Penyemprotan hama dilakukan rutin agar tanaman tetap sehat. “Ada yang pekerjaan aktif, ada yang pemberantas hama, dan juga ada yang pengambilan pucuk atau panen,” tandasnya.
PUNCAK ERA 60AN Kebun Teh Nirmala kerap menjadi salah satu destinasi bagi wisatawan. Berbeda dengan kawasan Puncak Bogor, Puncak Malasari masih terbebas dari ”penjajahan” bangunanbangunan modern. Tak terkecuali pedagang-pedagang kaki lima. Tak salah ketika Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut area perkebunan teh Nirmala ini sebagai ”Puncak era 60-an” ”Ini hampir mirip dengan puncak daerah tahun 60-an. Kebun teh belum ada pedagang kaki lima, kebun teh yang belum tersentuh pergerakan ekonomi,” bebernya. Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi bagian penting dari perkembangan kawasan kebun teh. Jalan yang dibangun Pemkab Bogor merupakan bagian dari hibah lahan PT Sumi Asih sebagai pengelola perkebunan teh. Harapannya, jalan yang mulus bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan ke ujung barat Kabupaten Bogor tersebut.
“Kebun teh ini ke depan akan dikolaborasikan dengan sektor pariwisata. Kita persiapkan dari awal infrastrukturnya sehingga tertata dari awal dengan baik. Perkebunan teh yang sudah berdiri dari era kolonial Belanda, ke depan ini akan menjadi potensi wisata dunia yang tidak kalah dengan wilayah lain yang ada di Indonesia,” janji Rudy.
SEJAK MASA KOLONIAL Sebelum masa kemerdekaan, perkebunan teh di Kabupaten Bogor dimulai pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
Mereka juga mendatangkan bibit teh berjenis Camellia sinensis ke Indonesia. Setelah percobaan menanam teh di berbagai wilayah di Jawa, pihak Belanda menemukan bahwa dataran tinggi di Jawa Barat, termasuk kawasan Puncak dan lereng Gunung Salak, seperti Desa Malasari, merupakan tempat paling ideal. Alasannya karena memiliki iklim dan topografi yang sangat ideal untuk tanaman teh. Suhu yang sejuk, curah hujan yang tinggi, dan tanah vulkanis yang subur menjadi kombinasi sempurna. Pada periode ini, banyak onderneming (perusahaan perkebunan Belanda) didirikan. Mereka membuka lahan-lahan luas, menggantikan hutan asli dengan hamparan kebun teh yang terstruktur. Perkebunan-perkebunan ini dikelola secara modern untuk tujuan ekspor, menggunakan tenaga kerja lokal, termasuk buruh paksa pada masa awal, untuk memanen daun teh. Pada era ini, teh dari Bogor menjadi komoditas andalan yang diekspor ke Eropa, bersaing dengan teh dari Ceylon (Sri Lanka) dan India. Pada awalnya, pengelolaan perkebunan teh di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) berada di bawah sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) yang dikendalikan oleh pemerintah kolonial. Namun, setelah diberlakukannya UndangUndang Agraria (Agrarische Wet) pada tahun 1870, pemerintah kolonial mulai memberikan ruang bagi pihak swasta untuk menanamkan modal dan mengelola perkebunan. Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, terjadi gejolak besar dalam pengelolaan perkebunan. Banyak perkebunan Belanda yang terbengkalai atau dirusak. Pemerintah Indonesia kemudian mengambil langkah strategis dengan menasionalisasi aset-aset milik Belanda. Pada tahun 1957, semua perusahaan perkebunan milik Belanda diambil alih dan digabungkan menjadi perusahaan-perusahaan milik negara. Ini adalah cikal bakal terbentuknya Perkebunan Negara (PN), yang kemudian berkembang menjadi Perkebunan Nusantara (PTPN). Dengan demikian, perkebunan teh di Bogor, seperti Gunung Mas beralih status dari milik asing menjadi milik negara, dan terus beroperasi di bawah bendera Indonesia. Sementara yang berstatus swasta tetap dikelola para pemiliknya. Industri teh di Bogor juga tidak hanya didominasi oleh perkebunan besar milik negara. Tumbuh pula perkebunan teh rakyat pada era 70-an. Para petani mengelola lahan-lahan kecil secara mandiri. Meskipun luasan dan produksinya tidak sebesar PTPN, keberadaan mereka menjadi bagian penting dari ekosistem perkebunan teh di Bogor. (rp1/c)
Hal itu sempat diutarakan Bupati Bogor pada saat pagelaran Kirab Bendera dan gowes bersama Tour de Malasari, beberapa waktu lalu. Untuk mendukung rencana tersebut, pemerintah desa telah menyiapkan lahan parkir dan lapangan upacara. Fasilitas itu disiapkan agar bisa menampung rombongan bupati saat berkegiatan di Malasari. Namun, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor memastikan belum ada agenda bupati berkantor di Malasari. “Kalau kembali ke Malasari pasti ada perjalanan ke sana, karena Malasari juga menjadi bagian Kabupaten Bogor. Tapi kalau untuk wacana ngantor di sana, kita nggak ada,” ungkap Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, Senin (22/9). Ia menyebut fokus Pemkab Bogor tengah diarahkan pada penataan wilayah Parungpanjang terkait jalur tambang. Pemerintah juga memastikan perhatian terhadap sektor pariwisata tidak hanya terpusat di Malasari. “Untuk destinasi pariwisata juga sama, kita diminta memperhatikan kecamatan lain. Jadi kalau rutin ke sana, tidak. Tapi kalau bikin acara di sana, iya,” tekannya. Selain itu, Pemkab Bogor sedang melakukan revitalisasi kantor pemerintahan di Cibinong. Hal ini membuat rencana berkantor di Malasari belum menjadi prioritas. “Di Kantor Pemda sendiri kita lagi pembenahan. Beliau (Bupati Bogor) baru enam bulan di sini, semuanya lagi direvitalisasi,” pungkasnya. Seperti diketahui, Desa Malasari pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor pada 1948. Kala itu, roda pemerintahan dijalankan dari pendopo sederhana di tengah hutan Halimun oleh Bupati pertama R. Ipik Gandamana.(rp1/rp2/c)
Wali Kota Depok, Supian Suri, secara resmi melaunching Data Konsolidasi Bersih (DKB) Kota Depok Semester I Tahun 2025 di Ruang Edelweis, Lantai 5 Balai Kota Depok, Senin (22/9) pagi. Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa data kependudukan memiliki peran strategis dalam menentukan arah kebijakan pemerintah.
PENDUDUK Baca Hal 6
Ini menjadi tantangan buat kita bagaimana melayani warga Depok dengan kepadatan yang sangat tinggi. Jangan sampai kebijakan kita keluar setelah masalah muncul. Data ini menjadi evaluasi agar kebijakan lebih antisipatif,”
Supian Suri Wali Kota Depok
PENDAMPINGAN: Disdik Kota Depok menggelar Rapat Penyusunan Rencana Kegiatan dan
Gelar Workshop Coaster Painting Deer
DEPOK–Nara Kupu Village (NKV), destinasi agrowisata edukasi milik pengusaha muda Rayhan Christian Siego, yang beralamat di Jalan Batu
Ampar Kekupu, RT 01/RW 08, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, kembali menunjukkan konsistensinya sebagai ruang seni yang mendorong pemberdayaan masyarakat.
Tim Animal Rescue Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi mencatat sebanyak 106 sarang tawon berhasil dievakuasi dari permukiman warga sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman sengatan tawon yang berpotensi mematikan.
surat dari SMPN dan SDN seKota Depok. Tujuannya untuk meningkatkan tata kelola administrasi di lingkungan Disdik Kota Depok.
CIANJUR–Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur mengaku telah menerima Surat Edaran (SE) TTE 17.09.25 terkait pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) secara digital.
Kepala Bidang Penataan Desa dan Kerja Sama Desa DPMD Kabupaten Cianjur, Dendi Kristanto mengatakan bahwa surat edaran tersebut baru diterima pada Senin (22/9) pagi. Menurutnya, SE itu masih bersifat umum dan belum merinci mekanisme pelaksanaan Pilkades digital. “Suratnya sudah kami terima, tetapi mekanismenya seperti apa belum ada sosialisasi dari provinsi. Jadi masih kami pelajari dulu,” ujarnya. Dendi menambahkan, saat kunjungan
“Sehingga kita bisa memanfaatkan data-data yang kita miliki untuk bagaimana kita merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan sangat dibutuhkan oleh pemerintah,” ujarnya. Supian Suri mencontohkan, melalui data kependudukan pemerintah dapat mengetahui jumlah lansia yang perlu difasilitasi melalui posbindu, ataupun jumlah balita yang harus dilayani puskesmas. Dengan begitu, program kesehatan dan pelayanan dasar dapat dirancang lebih tepat sasaran. “Begitu juga dengan anakanak balita kita, apakah sudah cukup usia untuk dilayani puskesmas kita. Data ini sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja-kerja kita, termasuk
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Cianjur beberapa waktu lalu, pihaknya sempat menanyakan rencana teknis kepada DPMD provinsi. Namun, jawaban yang diterima baru sebatas arahan lisan untuk melihat contoh pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Indramayu yang dijadwalkan pada 9 Desember 2025.
“Surat edaran ini memang merupakan arahan, tapi detail teknisnya belum kami terima. Kami masih menunggu petunjuk resmi dari DPMD provinsi. Dengan demikian, DPMD Cianjur masih menunggu petunjuk lebih lanjut untuk memastikan sistem Pilkades digital dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya.(rbi)
di dalamnya berapa usia produktif di satu wilayah, sehingga upaya apa yang bisa kita lakukan bisa lebih antisipatif,” tambahnya. Berdasarkan DKB Semester I Tahun 2025, jumlah penduduk Kota Depok tercatat 2.024.664 jiwa. Angka ini, menurut Wali Kota, perlu diturunkan lagi ke kategori yang lebih detail untuk memastikan setiap kelompok masyarakat mendapat layanan yang sesuai.
“Artinya dari dua juta lebih jiwa ini, kita harus memilah lagi, apakah mereka sudah terlayani dengan baik dalam layanan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Ini penting untuk memastikan kebijakan kita tepat sasaran,” jelasnya. Supian juga menyinggung kepadatan penduduk di
SUKABUMI–Tim Animal Rescue Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi mencatat sebanyak 106 sarang tawon berhasil dievakuasi dari permukiman warga sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman sengatan tawon yang berpotensi mematikan.
Kabid Damkar dan Penyelamatan, Ujang Rustiandi, menyampaikan bahwa seluruh evakuasi dilakukan berdasarkan laporan warga yang merasa terganggu dengan keberadaan sarang tawon di sekitar rumah maupun fasilitas umum.
“Seluruh proses evakuasi dilakukan secara gratis dan menjadi bagian dari pelayanan Damkar,” ujar Ujang kepada Radar Sukabumi, Minggu (21/9).
BAHAYA: Petugas Damkar dan Penyelamatan Kota Sukabumi melakukan evakuasi sarang tawon di rumah warga. SUKABUMI
Ia merinci, dari total 106 sarang tawon yang berhasil ditangani, distribusi terbanyak terjadi pada bulan Maret (22 sarang) dan Mei (20 sarang). Sementara bulan lainnya
mencatat angka bervariasi: Januari (16), Februari (12), April (16), Juni (9), Juli (2), dan Agustus (9). Ujang menegaskan, keberadaan sarang tawon yang dibiarkan dapat menimbulkan risiko serius. “Jenis tawon tertentu bisa memicu reaksi
beberapa wilayah. Menurutnya, Kecamatan Sukmajaya, Pan co ran Mas, dan Cimanggis men jadi tiga wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, sementara Kecamatan Cipayung termasuk wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi. “Ini menjadi tantangan buat kita bagaimana melayani warga Depok dengan kepadatan yang sangat tinggi. Jangan sampai kebijakan kita keluar setelah masalah muncul. Data ini menjadi evaluasi agar kebijakan lebih antisipatif,” katanya. Ia meminta seluruh perangkat daerah untuk menjadikan data kependudukan sebagai acuan utama dalam penyusunan program, baik itu pendidikan, kesehatan, hingga ketenagakerjaan.
Salah satu wujudnya adalah penyelenggaraan Coaster Painting Deer Workshop, hasil kerja sama dengan Artelier dan Paperolicraft, pada Minggu (21/9). Field Manager NKV, Yosep Permana, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara seni biasa. “Kami berkomitmen terus mendukung kegiatan yang memberikan wawasan, pengetahuan, sekaligus pemberdayaan bagi masyarakat. Workshop painting ini akan kami lanjutkan pada sesi kedua dan seterusnya agar semakin banyak orang bisa merasakan manfaatnya,” katanya.
“Workshop ini menghadirkan
suasana akrab, penuh interaksi, dan sarat makna kebersamaan. Peserta tidak hanya mempelajari teknik dasar melukis, tetapi juga menemukan ruang untuk mengekspresikan ide-ide kreatif mereka,” sambung Yosep. Adapun Artelier, Yunita Tri Utami, menilai kegiatan ini sukses menumbuhkan semangat baru. “Terima kasih untuk support team Nara atas event melukis ini. Kami sangat senang bisa melihat antusiasme para peserta. Semua enjoy, happy, dan membawa pulang pengalaman baru serta feedback positif,” ujarnya. Sementara itu, Marketing Communication NKV, Salwa Yunita Putri, menekankan nilai lebih yang terkandung di balik
kegiatan ini. “Bagi kami, workshop ini bukan hanya tentang melukis. Ada nilai kebersamaan, inspirasi, dan pemberdayaan yang lahir dari setiap pertemuan,” jelasnya. Dengan konsep berulang, kegiatan ini diproyeksikan menjadi program rutin yang membawa dampak sosial luas. Tidak hanya memperkaya peserta, tetapi juga memperkuat jaringan komunitas kreatif di Depok dan sekitarnya. “Melalui kolaborasi lintas komunitas, NKV bersama mitra-mitranya berupaya menciptakan ekosistem inklusif yang menghidupkan kreativitas sekaligus memberdayakan masyarakat,” tukas Salwa. (pem)
Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, membenarkan sejumlah laporan pencurian yang diterima pihaknya, mulai dari handphone hingga kendaraan bermotor.
“Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas baru merilis kasus pencurian handphone di Kantor Travel Jalan Raya Sawangan pada 8 Juli 2025 dini hari. Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun,” ujarnya. Selain itu, Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas juga berhasil membekuk pelaku pencurian kendaraan bermotor yang terjadi pada 10 September di Jalan Qotrun, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung.
“Pelaku akan diproses sesuai ketentuan hukum. Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat memarkir kendaraan dan menggunakan kunci ganda guna mencegah tindak pencurian,” jelasnya. Dirinya menambahkan, jaja-
ran kepolisian rutin melakukan patroli. Namun, kata Made, kewaspadaan masyarakat tetap diperlukan, baik untuk menjaga diri sendiri maupun lingkungan
sekitar. “Segera laporkan kepada kami apabila menemukan orang dengan gerak-gerik mencurigakan,” pungkasnya.(dpk)
“Saya minta masing-masing perangkat daerah melihat lagi data ini, kemudian memban-
dingkan dengan kondisi di lapangan,” ungkapnya. ”Kebutuhan sekolah, puskes-
mas, rumah sakit, tenaga kerja usia produktif, semua harus dihitung dengan baik. Dengan
alergi parah, bahkan berujung kematian jika tidak segera ditangani,” tegasnya. Evakuasi biasanya dilakukan pada malam hari saat tawon lebih tenang. Petugas menggunakan perlengkapan khusus seperti pakaian pelindung, alat semprot, dan lampu penerangan untuk memastikan keamanan selama proses berlangsung. Ujang juga mengimbau masyarakat agar tidak mencoba menyingkirkan sarang tawon secara mandiri. Jika menemukan sarang di lingkungan sekitar, warga diminta segera melaporkan ke Damkar agar ditangani secara profesional. “Dengan kerja sama antara warga dan petugas, kita bisa meminimalisasi potensi bahaya dari hewan berbisa dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman,” tutupnya. (bam)
begitu, kebijakan kita tidak hanya reaktif, tetapi juga solutif,” pungkasnya.(dpk)
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, menjelaskan tata naskah dinas dan SKKAD bukan sekadar urusan teknis administrasi, melainkan bagian dari upaya mewujudkan transparansi, akuntabilitas, keamanan, serta ketertiban dalam pengelolaan arsip. “Kegiatan ini penting
agar seluruh dokumen kedinasan tersusun dengan standar yang seragam, arsip dikelola secara aman dan rapi, serta mudah ditelusuri,” ujarnya, usai kegiatan. Dikatakannya, penerapan sistem ini juga dapat mengurangi risiko kehilangan, kebocoran, maupun kerusakan arsip, sekaligus mendukung visi Kota Depok menuju Depok Maju.
“Implementasi tata naskah dan klasifikasi arsip memerlukan sinergi lintas unit, mulai dari UPTD, sekolah, hingga jajaran eselon III dan IV. Melalui pendampingan ini, peserta bisa menambah wawasan, berdiskusi, sekaligus mempraktikkan standar pengelolaan arsip yang benar,” terangnya. Dalam kesempatan itu, Siti juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah, serta para narasumber yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan. “Semoga kolaborasi ini mem berikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas layanan administrasi dan pendidikan di Kota Depok,” tandas Siti. (dpk)
MALANG– Persib Bandung menunjukkan mental baja saat menaklukkan Arema FC dengan skor 2-1 pada pekan keenam Super League 2025/2026 di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kemenangan ini terasa spesial karena diraih dengan 10 pemain sejak menit ke-63, sekaligus menjadi kemenangan tandang perdana Maung Bandung musim ini. Pada menit ke-12, Arema memecah kebuntuan lewat sundulan Matheus Conceicao memanfaatkan umpan Paulinho. Gol terse but membuat Maung Bandung tersentak dan langsung meningkatkan intensitas serangan. Memasuki paruh kedua, pelatih Bojan Hodak melakukan peruba-
han strategi dengan memasukkan Andrew Patrick Jung dan Adam Alis. Keputusan ini membuat Persib tampil lebih agresif. Tekanan demi tekanan dilancarkan, termasuk tendangan Beckham yang hanya mengenai tiang pada menit ke-57. Akhirnya, usaha Persib terbayar pada menit ke-59. Umpan mendatar Jung dari sisi kiri berhasil disambar Uilliam Barros Pereira yang berdiri bebas di kotak penalti. Skor pun berubah menjadi 1-1, sekaligus mengembalikan semangat para pemain Maung Bandung. Namun, situasi menjadi sulit ketika Frans Putros diganjar kartu merah menit ke-63. Meski tampil dengan 10 pemain, Persib tetap berani
keluar menyerang. Teja Paku Alam bahkan sempat menjadi penye lamat lewat aksi gemilangnya menepis peluang Dalberto pada menit ke-81. Menjelang pertandingan usai, Hodak kembali memasukkan Wiliam Marcilio dan Federico Barba. Keputusan ini terbukti brilian. Pada menit ke-90+10, sepak pojok Wiliam mampu dituntaskan Barba lewat sundulan keras yang merobek gawang Arema. Gol telat itu memastikan Persib membawa pulang tiga poin dari Kanjuruhan. Hingga peluit
panjang berbunyi, skor 2-1 tetap bertahan untuk keunggulan tim tamu.
Tambahan tiga angka membuat Persib kini mengoleksi 10 poin dari lima pertan dingan (3 menang, 1 imbang, 1 kalah) dan naik ke peringkat empat klasemen sementara. Pelatih Arema FC Marcos Santos menyesalkan hasil negatif setelah menelan kekalahan pada laga kandang setelah ditekuk Persib Bandung. ”Saya menyayangkan kekalahan ini, kami tidak bisa mempersembahkan kemenangan bagi Aremania,” kata Marcos saat sesi konferensi pers usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Menurut dia, pemain Arema FC masih sering kehilangan bola
BOGOR–Hasil manis ditorehkan tim judo Kota Bogor pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat 2025 Bandung. Sebab, berhasil keluar sebagai juara umum. Empat belas medali diraih dengan rincian lima medali emas, lima medali perak dan empat medali perunggu pada multi event olahraga antar pelajar “Bumi Tatar Pasundan” itu. Hasil ini membuat hegemoni Kota Bogor sebagai “City of Martial Arts” atau “Kota Beladiri” tak bisa dibantahkan. “Alhamdulillah ini berkat proses pembinaan panjang dan regenerasi yang dilakukan Pengcab (PJSI) kepada para atlet judo, “ ujar Ketua KONI Kota Bogor, Dedy Sumarna, Senin 22 September 2025. Hasil ini, sambungnya, menjadi barometer penting untuk mencapai target 100 medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV Jabar 2026 mendatang. Di mana Kota Bogor menjadi tuan rumah bersama Kota Depok dan Kota Bekasi. “Prestasi terbaik ini tidak terlepas dari kerja keras tim kepelatihan dalam membina, serta menerapkan metode
BOGOR–Prestasi membang gakan diraih para atlet panahan dari Pajajaran Archery Centre (P’ArC). Klub asal Kota Bogor ini berhasil meraih gelar juara umum pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) IPB Archery Open 2025 yang berlangsung pada Jumat hingga Minggu, (19–21/9).
Ada 20 medali yang diraih atlet-atlet P’ArC Yang terdiri dari 7 emas, 7 perak dan 6 perunggu (selengkapnya lihat grafis). Prestasi ini merupakan bukti nyata dari pembinaan yang konsisten, terukur, dan terprogram yang dijalankan oleh manajemen P’ArC. “Alhamdulillah anak-anak berhasil meraih prestasi yang menggembirakan. Lebih istime-
wa lagi, kemenangan ini menjadi hadiah manis dalam rangka perayaan sepuluh tahun P’ArC,” ujar Owner sekaligus Ketua Umum P’ArC, Rizal Barnadi kepada Radar Bogor, Senin 22 September 2025. Ia mengatakan, dalam pertambahan ke-10 tahun usia P’ArC, ditandai dengan meluncurkan tagline “Satu Dekade Konsistensi, Melahirkan Prestasi” . Sebab,telah banyak melahirkan dan membentuk talentatalenta berbakat cabang olahraga (cabor) panahan. Kemudian ikut berkontribusi pada pembinaan prestasi bagi Kota Bogor. “Ini merupakan sebuah perjalanan satu dekade dalam melahirkan atlet panahan berprestasi,” ucapnya.(rur)
UMUM : Tim judo Kota Bogor berhasil keluar sebagai juara umum Popda Jawa Barat 2025.
sehingga menyulitkan pergerakan untuk transisi bertahan ke menyerang mau pun saat mencoba mengendalikan tempo permainan. ”Setelah kartu merah, Persib cenderung menunggu. Dedik dimasukkan agar kami bisa lebih melakukan penetrasi tapi justru di menit akhir kami kebobolan dari tendangan sudut,” ujar dia. Sementara itu, Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengungkapkan kunci penting di balik kemenangan 2-1 atas tuan rumah Arema FC. ”Pemain menerapkan semua instruksi yang diberikan dengan baik, sampai akhirnya kami mencetak gol kedua. Semua nya sesuai dengan harapan,” kata Bojan.(jpc)
CIBINONG– Pertandingan Pegadaian Championship 2025/2026 Persikad FC vs Sriwijaya FC di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor berakhir imbang dengan skor akhir 3-3. Gol Persikad dicetak Enzo Nicolas Jacques pada menit ke-32, Imus Wiranda (35’) dan Bil ’Asqan (43’). Sedangkan Sriwijaya menyamakan kedudukan melalui Nugroho Fatchur (43’), Al Muzani (45+1’) dan Hamzah Depa (71’).
Pelatih Persikad, M Ridwan Saragih mengungkap kekecewaan pada pertandingan yang terlah berlangsung saat ini.
Kekecewaan itu, kata dia, didasari dengan perolehan hasil akhir imbang dengan skor 3-3 pada saat melawan Sriwijaya FC.
”Artinya, target saya meraih point tidak berhasil. Tapi itulah sepak bola, artinya saya harus siap konsekuensinya menang kalah seri,” kata dia. Meski begitu, dirinya memberikan apresiasi kepada teman-teman di lapangan yang sudah berjuang demi kebanggan lambang di dada.
”Harapan saya ke depannya pemain saya lebih motivasi yang tinggi, lebih fokus konsentrasi jangan karna kita sudah unggul dua gol kita langsung lengah dan artinya kita kecolongan,” jelas dia. Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Achmad Zulkifli menyampaikan pertandingan kali ini yang disuguhkan tim asuhannya itu sangat luar biasa. Terlebih, kata dia, mereke para pemain bisa membangkitkan semangat kembali setelah sempat tertinggal oleh tim lawan. ”Pertandingan sangat luar biasa, ketertinggalan sampe anak-anak bangkit. Anak-anak cepet bangkit dan merespon dua gol tersebut,” ujar dia.(rp2/c)
latihan yang luar biasa. Kita berharap, banyak cabor lainnya yang juga termotivasi melahirkan cikal bakal atlet prioritas juara,” jelas Dedy. “Cabor Judo memang kerap jadi lumbung medali emas bagi Kontingen Kota Bogor, Karena kerap kali menjadi juara umum di Perhelatan olahraga bergengsi Se Tanah Pasundan,” tukasnya.(rur)
BOGORPemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana memperpanjang jalur KRL Commuter Line hingga ke wilayah Bogor Selatan. Hal ini mengemuka saat Wali Kota Bogor, Dedie Rachim,
yang berakar lebat itu terpantau miring mengarah ke jalan bakal segera ditebang.
BOGORPenataan kawasan Pasar Jambu Dua terus digencarkan. Terbaru pengelola baru saja memasang gapura yang berada percis di depan pusat perbelanjaan yang mengusung konsep pasar berstandar SNI. Direktur Utama Perumda Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Jenal Abidin mengatakan pemasangan gapura sudah dilakukan sejak satu bulan lalu. Tujuannya untuk sosialisasi kepada masyarakat. “Pasarnya kan baru dibangun. Jadi kami sosialisasi tidak hanya melalui media tetapi dari sisi infratstruktur juga,” jelas Jenal pada Radar Bogor. Jenal menerangkan pemasangan gapura dilakukan oleh pengembang. Anggaran yang digunakan untuk fasilitas
tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp20 juta. “Itu dibuat oleh pengembang, biayanya dari mereka jadi bukan dari pemerintah. Kalau taksiran saya sekira 30 sampai Rp40 juta, itu taksirannya,” beber Jenal. Tidak hanya memasang gapura, penataan kawasan Pasar Jambu Dua juga menyasar pada sektor kebersihannya. Pengelola tengah menyiapkan skema pengelolaan sampah. Mereka melibatkan beberapa pihak untuk merealisasikan rencana tersebut. Misalnya WWF dan Balai Teknis Sanitasi atau yang akrab disebut dengan BTS. “Kami sudah punya satu mesin untuk mengolah sampah di sana. Mudah-mudahan bisa bertambah. Jadi skemanya nanti
sampah tidak lagi dibuang ke pembuangan akhir tapi selesai di pasar,” terang Jenal. Jenal menuturkan sampahsampah tersebut nantinya akan disulap menjadi produk yang bermanfaat. Seperti pakan ternak, pupuk atau magot. “Kami lagi rencana mau ikut pasar SNI pasar Jambu dua itu. Nah untuk sarana dan prasarana pendukungnya kami dapat bantuan dari WWF termasuk motor penarikan sampahnya,” pungkasnya. Dukungan semua pihak menjadi vitamin tambahan bagi pengelola untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Jenal mengajak kepada selur uh masyarakat untuk tidak ra gu berbelanja, karena kebersihan digaransinya sudah terjamin (rp1/c)
Wali Kota Bogor Dedie Rachim memaparkan rencana itu dalam Podcast Radar Bogor, Senin (22/9). Dedie menjelaskan peta jalan pembangunan ini mencakup infrastruktur fisik, pembangunan manusia, tata kelola pemerintahan, teknologi, dan ekonomi kreatif.
“Ini bukan khayalan, sebagian sudah jalan. Seperti pembangunan jalan, Biskita, hingga lahan kantor pemerintahan yang baru. Tentu ini semua tidak mudah dan tidak murah, tapi harus konsisten,” kata Dedie. Sektor infrastruktur jalan menjadi prioritas. Pemkot ingin mewujudkan jaringan jalan lingkar berlapis: Inner Ring Road, Ring Road (R2), dan
Regional Ring Road (R3) yang saat ini beberapa diantaranya sudah mulai berjalan. Jaringan jalan lingkar berlapis ini akan terhubung dengan Bogor Outer Ring Road (BORR). Dengan begitu konektivitas antar wilayah bisa mengurai kemacetan. “Nantinya semua terkoneksi. Warga tidak perlu lagi melewati jalan-jalan sempit yang menyebabkan kemacetan,” jelasnya. Salah satu yang menarik adanya penghubung Inner Ring Road di Bogor Selatan. Penghubung berupa Jembatan Tematik ini akan menghubungkan wilayah Pamoyanan dan Genteng. “Jika terwujud, jembatan ini bisa seperti Golden Gate
versi kecil. Saya membayangkannya seperti jembatan di Cina,” ujar Dedie. Transportasi publik juga bakal ditingkatkan. Selain Biskita Transpakuan, akan hadir Trem Pakuan Bogor yang terintegrasi dengan LRT Jabodetabek. “Semua moda transportasi ini akan terhubung di titik Transit Oriented Development (TOD) seperti Baranangsiang dan Bubulak,” jelas Dedie. Di bidang pemerintahan, Pemkot merencanakan pembangunan pusat pemerintahan baru yang terintegrasi di Katulampa. Tujuannya adalah menyatukan layanan publik yang kini terpisah, seperti DPMPTSP dan Bappeda, agar lebih efisien. “Akses menuju pusat peme-
rintahan baru ini sudah disiapkan dari Bogor Raya dan akan terkoneksi langsung ke tol. Lahan sudah ada nanti pelan-pelan kita bangun,” paparnya. Selain itu, akan ada Command Center sebagai pusat kendali kota berbasis data real-time untuk mengontrol layanan darurat seperti kebakaran dan ambulans. Infrastruktur olahraga juga akan diperbarui. GOR Pajajaran akan direnovasi total, bahkan desain untuk stadion baru berkapasitas 30.000 hingga 45.000 penonton sudah ada. “Ini stadion yang bertumbuh jadi bisa dimulai bangun untuk kapasitas 5.000 penonton terlebih dahulu,” katanya. Sementara itu, Pasar Bogor
Mereka bertemu dan meninjau sejumlah lokasi strategis, mulai dari Alun-Alun, Skybridge Paledang–Bogor, hingga Stasiun Kota Bogor pada Senin (22/9).
Dedie menjelaskan kehadiran Dirut PT KAI di Kota Bogor membuka harapan baru. Sebab dirinya bisa mengusulkan sejumlah hal terkait rencana pengembangan KRL.
“KRL diusulkan tidak hanya berhenti di Stasiun Bogor, tetapi diperpanjang hingga ke arah selatan Bogor. Nanti kita tunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak KAI,” ungkapnya. Selain itu dia juga mengusulkan pembangunan stasiun pemberhentian (stop light) baru di wilayah Sukaresmi, Bogor Barat. Pemkot bahkan
disebut telah menyiapkan lahan seluas 1,6 hektare. Menurut Dedie, stasiun ini akan menjadi solusi memecah kepadatan penumpang di Stasiun Bogor. Penumpang dari wilayah barat dan utara Bogor seperti Leuwiliang, Jasinga, Dermaga, Ciluar, hingga Cibuluh tidak perlu masuk sampai ke alunalun atau pusat kota. “Mereka bisa turun di Sukaresmi,” jelasnya. Tak hanya untuk penumpang, stasiun Sukaresmi juga diusulkan menjadi pusat logistik hasil bumi dari Bogor Barat dan sekitarnya. Sebab masih banyak petani di wilayah tersebut yang membutuhkan transportasi ke Jakarta. “Jika disiapkan akses angkutan langsung ke Jakarta, ini akan sangat membantu,” tambah Dedie.
Di samping itu, Pemkot Bogor berencana menyulap area di Jalan Nyi Raja Permas, dekat Stasiun Bogor, menjadi sentra kuliner yang representatif. Kehadiran pusat kuliner diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang datang menggunakan kereta.
“Apalagi Stasiun Bogor sudah rapi dan ditunjang alun-alun yang indah, ini akan menjadi daya tarik baru,” katanya. Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menyambut baik visi yang dipaparkan Pemkot Bogor.
Ia menyebut diskusi yang dilakukan sangat produktif dan komprehensif.
“Potensi ke depan sangat besar, tidak hanya kenaikan jumlah penumpang, tetapi juga angkutan barang,” ujar
Bobby.
Pihaknya akan segera melakukan kajian mendalam terkait usulan-usulan tersebut, termasuk pembangunan stop light Sukaresmi. Mereka akan mengkaji secara komersial dan teknis.
“Hasil kajian akan kami laporkan kembali ke Pak Wali,” janjinya.
Bobby juga membuka kemungkinan Stasiun Paledang, yang kini hanya melayani kereta lokal, dapat ditingkatkan untuk melayani KRL commuter line. Dengan adanya commuter line membantu memecah kepadatan Stasiun Bogor.
“Tujuannya meningkatkan kapasitas, keamanan, dan kenyamanan layanan transportasi massal dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya. (uma/c)
Para pengunjung tampak antusias melihat deretan foto yang dipajang. Mereka seolah diajak untuk bernostalgia tentang perjalanan Bogor dari tahun 2015 hingga 2025. Semua kenangan itu terangkum dalam 224 foto yang terdiri dari tunggal dan foto cerita. Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin turut mengapresiasi karya-karya yang dipamerkan oleh pengurus PFI.
“Kami pemerintah mengapresiasi dan mendoakan
semoga PFI tetap istiqomah, dan konsisten merangkum semua kisah kisah yang terkadang kamipun lupa,” jelas Jenal. Wakil Wali Kota itu mengaku cukup terketuk dengan karya foto yang dipamerkan. Salah satu yang disorotnya ialah gambar anak sekolah menyebrangi sungai. “Kemudian ada yang solat Idul Fitri di penggir sungai. Beberapa guru disabilitas dan murid disabilitas, kami pemerintah merasa terketuk,” kata Jenal Mutaqin. Sementara itu, Direktur Pener-
bitan dan Fotografi Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif Iman Santosa menyebut bahwa pameran foto yang digelar PFI Bogor sejalan dengan program Kementerian Ekonomi Kreatif. “Sesuai dengan program kami dari Kementerian Ekonomi Kreatif. Bahkan dari kami portofolio penerbitan fotografi ini adalah event yang mewakili sub sektor tersebut yaitu fotografi bagaimana foto itu diberi narasi yang baik dan mewakili di gambar tersebut,” kata Iman.
Sedangkan narasi atau caption kata Iman, menjadi warna tersen diri bagi foto yang ditampilkan. “Story tellingnya bagaimana tulisan itu bisa mewarnai foto yang ada,” katanya. Maka dari itu, Iman mengatakan bahwa Kementerian Ekonomi Kreatif selalu mendukung acara yang digelar PFI. “Inilah fungsi kami sebagai pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif yang lebih baik,” pungkasnya (rp1/c)
akan disulap menjadi Green Galeria Bogor. Kemudian kawasan Balai Kota saat ini akan ditata ulang untuk terintegrasi dengan Alun-Alun Kota Bogor. “Kalau ini terwujud, maka keinginan menjadikan Bogor sebagai kota wisata akan
tercapai,” ujarnya. Dedie menambahkan, pembangunan fisik ini diimbangi dengan pembangunan manusia yang sudah berjalan. Dia memastikan akan berusaha mewujudkannya, namun menekankan ini adalah proyek yang
Audiensi berlangsung hangat di Ruang Rektorat Unpak. Prof Didik menyambut rombongan dengan ramah. Mereka berdiskusi panjang terkait tata kelola kebersihan lingkungan yang berkepanjangan. “Lingkungan bersih itu penting. Penyakit seperti malaria bisa dicegah kalau masyarakat terbiasa hidup bersih. Di Jerman, ini sudah menjadi gaya hidup,” kata Prof. Didik. Ia menjelaskan, pola hidup bersih mengurangi kebutuhan
fogging. Selokan yang bersih dan alirannya lancar membuat kualitas hidup lebih baik.
“Program Bogorku Bersih mendorong kebersihan menyeluruh. Lingkungan yang bersih juga mendukung konsep green building,” jelasnya. Ia mendorong masyarakat berinovasi menjaga lingkungan. Mulai dari workshop pemanfaatan lahan terbatas sampai pengolahan sampah yang tidak terangkut.
“Di Unpak, kami membuat komposter sederhana. Masyarakat bisa langsung mengolah sampah basah di rumah. Jadi
tidak menumpuk dan berbau,” kata Prof. Didik. Edukasi soal pemilahan sampah juga dianggap penting. Termasuk sampah pakaian dan baterai bekas. “Di Jerman, ada jadwal khusus pengumpulan sampah agar bisa dipakai lagi. Bogorku Bersih bisa mencontoh praktik baik seperti itu,” ucapnya. Ia menambahkan, alat komposter buatan Unpak bisa langsung dipakai masyarakat dan memiliki nilai ekonomi. “Selain membantu lingkungan, alat ini juga bisa jadi peluang usaha,” pungkasnya (rp1/c)
Keputusan ini diambil karena hasil kajian teknis menunjukkan kondisi perakaran pohon sudah sangat kritis dan tidak lagi mampu mencengkeram tanah dengan kuat. Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Devi Librianti, menjelaskan langkah ini didasarkan pada rekomendasi ahli.
“Awalnya kami menerima laporan, lalu meminta kajian dari konsultan pemeliharaan pohon. Hasil kajian menyebutkan pohon itu sudah tidak punya akar yang mencengkeram tanah,” ungkap Devi kepada Radar Bogor, Senin (22/9).
Menurutnya, kondisi di bawah trotoar sangat mengkhawatirkan. Akar di bawah trotoar sudah tidak ada pegangan sama sekali. “Pohon hanya mengandalkan akar angkur yang menahan batang utama untuk bertahan,” jelasnya.
Akar angkur, lanjut Devi, merupakan salah satu tanda pohon berusaha mempertahankan diri dari kondisi kritis. Namun, kekuatannya tidak bisa diprediksi. Kondisi pohon diperparah dengan adanya bagian batang yang berlubang atau gerowong di bagian bawahnya. “Hasil dari konsultan kami sudah jelas. Kami rapatkan lagi dan minta kajian tambahan. Saat itu tim dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) hadir,” tambahnya. Menurutnya sebenarnya kesimpulan akhir dari kajian merekomendasikan dua pilihan. Pilihannya pohon boleh ditebang, atau minimal di pangkas ekstrem sampai ketinggian 5–6 meter. Namun jika dipangkas, risiko tumbang tetap sangat tinggi. Pertimbangan estetika juga menjadi salah satu faktor mengapa opsi penebangan lebih diutamakan. Menurut Devi, memangkas ekstrem pohon tersebut akan merusak
keindahannya secara permanen. “Kalau dipangkas ekstrem, pohon akan terlihat jelek dan tidak akan serimbun seperti sebelumnya. Masih ada titik tumbuh, tapi prosesnya lama,” terangnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie Rachim memerintahkan dinas untuk melakukan kajian mendalam terhadap pohon tua tersebut. Dedie menyebut posisi pohon di ujung jalan masuk Balai Kota itu sudah jelas membahayakan. Dia telah mendapatkan laporan soal itu baik dari Disperumkim dan masyarakat. “Jadi saya perintahkan segera dilakukan kajian supaya tidak menimbulkan potensi bencana,” ujarnya, Senin (22/9). Ia menegaskan, ukuran pohon yang besar dan lokasinya di jalur padat lalu lintas bisa menimbulkan masalah serius jika tumbang. Terlebih diameter pohon cukup besar.
“Kalau sampai tumbang bisa menimbulkan masalah besar,” kata Dedie.(uma/c)
AGAR tetap produktif, pengelola SPBU memilih membuka stan dadakan. Mereka pun menjual kopi, makanan ringan, oli, hingga produk pelumas. Pantauan di SPBU Shell Yasmin, Jalan Abdullah Bin Nuh, beberapa meja sederhana dipasang di sisi pintu masuk. Petugas berjaga di antara tumpukan minuman kemasan dan produk lain sambil memberi imbauan kepada
melayani penjualan solar, sedangkan pengisian bensin seluruhnya berhenti. Akibatnya, sejumlah pegawai dirumahkan. “Sudah ada tiga orang dirumahkan, satu orang memilih resign,” kata pegawai itu. Kondisi ini juga terjadi dibeberapa SPBU swasta lain, membuat pengendara berbahan bakar bensin beralih ke SPBU Pertamina. Di beberapa titik, antrean kendaraan sempat mengular terutama pada jam sibuk. (uma/c) Banting
pengendara bahwa stok BBM masih kosong. Fasilitas lain di area SPBU, seperti kafe, minimarket, dan bengkel tetap beroperasi normal. Beberapa petugas mengaku kini lebih fokus menawarkan produk non-BBM agar ada pemasukan. Tidak hanya berjualan langsung, sejumlah SPBU Shell juga aktif memasarkan produk melalui siaran langsung di TikTok. Konten yang ditayangkan berisi promosi
pelumas, kopi, dan makanan ringan. Cara ini dipilih untuk menjaga interaksi dengan pelanggan di tengah krisis pasokan BBM. Situasi serupa terjadi di SPBU Shell Jalan Semeru. Seorang pegawai membenarkan stan jualan darurat itu baru dibuka dua hari. “Anjuran dari pusatnya seperti ini, baru buka dua hari. Tapi bensinnya sudah hampir sebulan kosong,” katanya namun enggan menyebut nama. SPBU tersebut kini hanya
Kapolsek Tanah Sareal Kompol Doddy Rosjadi mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti identitas korban. Namun ada beberapa ciri-ciri yang ditemukan usai melakukan pemeriksan. Pertama korban memiliki kulit berwarna sawo matang. Kompol Doddy menyebut yang sangat identik dengan tubuh korban ialah memiliki rambut cenderung ikal. “Iya benar, rambutnya ikal, kulitnya sawo matang. Kemudian saat ditemukan korban mengena-
kan jaket berwarna hitam, celananya levis panjang,” ujar Kompol Doddy. Kompol Doddy menyebut mayat tanpa identitas itu saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. KH. Idham Chalid alias RSUD Ciawi. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan upaya visum luar. “Korban gantung diri sudah dibawa ke RSUD CIAWI oleh Tim Dokes Polresta Bogor kota untuk dilakukan Visum Luar,” bebernya saat dikonfirmasi Radar Bogor. Jajaran kepolisian belum menemukan fakta kuat dibalik
kejadian ini. Kompol Doddy menyebut pihaknya pun tengah menelusuri, informasi lebih lanjut. Diinformasikan sebelumnya, seorang mayat laki-laki ini diketahui oleh warga sekira pukul 09.30 WIB. Korban ditemukan dalam keadaan menggantung dengan tali melingkar di lehernya. “Dan wajahnya sudah tidak utuh. karena sudah digerumuti belatung dan badan sudah bengkak serta menghitam. Ini bermula saat warga melintasi TKP kemudian mencium aroma semacam bangkai,” pungkas Kompol Doddy (rp1/c)
LEUWISADENG – Seorang remaja berinisial AZ (14) diduga melakukan penganiyaan terhadap rekan santrinya. Ia menyerang korban saat tertidur hingga mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia. Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (11/9) lalu. Pada
SWADAYA: Warga membangun jalan sepanjang 400 meter dengan dana sepenuhnya dari swadaya masyarakat di Kampung Cibening Tiga, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
hari itu tepatnya pukul 03.00 WIB pelaku AZ masuk ke dalam kamar korban. Pada saat itu, pelaku sudah membawa satu buah bongkahan batu, dan satu buah besi bekas kaki kursi Tanpa kata-kata, pelaku langsung menyerang korban dengan memukulkan batu tepat pada bagian wajah korban. Kemudian pelaku juga memukul besi
PAMIJAHAN– Warga Kampung Cibening Tiga, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa. Mereka membangun jalan di lingkungannya sepanjang 400 meter dengan dana swadaya. Ketua RT 04 Kampung Cibening Tiga, Ace, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan ini berawal dari kondisi jalan lingkungan yang rusak parah. Kerusakan tersebut menyulitkan aktivitas warga, terutama saat musim hujan karena jalan menjadi becek dan licin. “Warga sepakat untuk tidak menunggu bantuan pemerintah. Kami bersamasama mengumpulkan dana melalui iuran sukarela agar jalan ini segera bisa digunakan,” ujarnya kepada Radar Bogor, Senin (22/9/2025). Ace menambahkan, warga merasa bahwa menunggu program pemerintah tidak bisa dijadikan solusi cepat. Karena itu, inisiatif warga muncul untuk mengambil langkah nyata demi kenyamanan bersama.
Pembangunan jalan ini mulai dikerjakan sejak awal September dengan target selesai dalam waktu satu bulan. Hingga kini, dana yang terkumpul sudah mencapai sekitar Rp5 juta. Dana tersebut berasal dari sumbangan warga, donasi para perantau, hingga dukungan material dari pengusaha lokal. Ketua Panitia Pembangunan, Mumuh, menuturkan bahwa pembangunan ini tidak hanya mengandalkan uang, tetapi juga menggerakkan tenaga warga. Setiap akhir pekan, lebih dari 100 warga ikut turun langsung dalam kerja bakti.
“Selain menyumbang dana, warga juga turut serta dalam kerja bakti, mulai dari penggalian tanah hingga pengecoran,” jelasnya. Semangat kebersamaan ini terlihat dari antusias warga yang membawa alat pribadi, serta menyediakan makanan dan minuman untuk mendukung jalannya pekerjaan. Kebersamaan tersebut menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan. (Cr1/c)
ke arah kepala korban sebanyak 5 kali. Penyerangan ini membuat korban mengalami luka parah dan akhirnya dilarikan ke RSUD Moh Noh Nur Leuwiliang. Korban selanjutnya dirujuk ke RSUD Idham Chalid. Namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia. “Pelaku sudah diamankan sejak tanggal 16 September 2025. Ia berinisial
AZ usia 14 tahun kelas IX. Sementara korban berinisial FD usia 15 tahun kelas IX,” jelas Teguh. Ia menduga kasus penganiayaan ini dipicu oleh perilaku perundungan yang dilakukan korban terhadap pelaku. “Korban awalnya sebagai pelaku bullying terdahap pelaku. Kami masih mendalami kasus ini,” tandasnya.(cok/c)
CIOMAS – Pembangunan peternakan ayam di Kampung Ciherang Cutak, Desa Ciapus, Ciomas menuai penolakan warga. Pasalnya, lokasi kandang ayam tersebut berada persis di tengah kawasan pemukiman. Warga pun telah melayangkan surat penolakan kepada BUMDes Ciapus sebagai pengelola kandang ayam tersebut.
“Kami menolak adanya peternakan ayam itu yang dibangun tanpa adanya sosialisasi dan izin kepada kami sebelumnya,” ungkap salah seorang warga Perumahan Kirana Gardenia kepada Radar Bogor, Minggu (21/9). Awalnya, kata dia, pihak BUMDes menyampaikan bahwa akan melaksanakan program ketahanan pangan tanpa menyebutkan dengan jelas terkait pembangunan peternakan ayam. Padahal, di lokasi tersebut juga telah dibangun fasilitas olahraga atau Ecosport oleh Pemdes Ciapus. Warga khawatir, keberadaan peternakan ayam itu berdampak negatif dengan timbulnya pencemaran di lingkungan warga.
“Kami bukan menolak program ketahanan pangannya, tetapi menolak Pemdes Ciapus dan BUMDes Ciapus yang memilih metode peternakan ayam yang dibangun di dekat perumahan kami,” tegasnya. Dari informasi yang diterima, pembangunan peternakan ayam itu telah berlangsung sejak Agustus
2025 lalu. Seharusnya, pihak BUMDes Ciapus telah memulai menjalankan peternakan dengan mengirimkan ayam ke lokasi peternakan. Namun lantaran mendapat penolakan warga, program tersebut pun ditunda hingga hari ini. Terpisah, Direktur BUMDes Cipta Mandiri Ciapus, Hardianza Perdana menjelaskan, dipilihnya peternakan ayam petelur sebagai program ketahanan pangan itu berdasarkan hasil musyawarah desa. Ia mengaku telah menyampaikan rencana program tersebut sejak jauh hari kepada pengurus RT dan RW di sekitar lokasi.
“Kami juga sudah studi banding ke Gunungsindur dan melibatkan konsultan. Peternakan ayam itu nantinya tidak akan menimbulkan bau seperti yang dikhawatirkan warga,” tuturnya. Meski demikian, pihaknya menyatakan telah menerima aspirasi warga yang menolak adanya peternakan ayam tersebut. Bersama Pemdes Ciapus, pihaknya telah mencari solusi untuk kemungkinan memindahkan lokasi peternakan ayam dari lokasi sebelumnya.
“Kami sudah mencari opsi untuk pindah lokasi, karena bagaimana pun program ketahanan pangan ini harus tetap berjalan sesuai Keputusan Menteri Desa,” tukas Hardianza. (cok/c)
LEUWILIANG–Warga Desa Purasari, Leuwiliang terus dihantui rasa takut akan bencana gempa susulan. Mereka bahkan lebih memilih untuk tidur di luar karena takut gempa melukai diri dan keluarganya. Kondisi ini menyusul rentetan puluhan gempa susulan selepas gempa berkekuatan 4,0 magnitudo terjadi di wilayah Sukabumi dan Bogor Sabtu (20/9) malam Warga Kampung Cianten RT 04/11, Madsani mengaku tidak lagi berani berada di rumah. Terutama saat malam hari. Ia bersama keluarganya terpaksa memilih bermalam di teras rumah lantaran takut terjadi guncangan susulan. “Sudah dua malam tidur di depan rumah, warga yang lain juga sampai bikin tenda,” ungkapnya kepada Radar Bogor, Senin (22/9). Nasib serupa juga dialami Dede Dahlan, warga Kampung Bunisari RT 04/10. Menurutnya, getaran atau gempa bukanlah peristiwa baru di wilayah tersebut. Sepengetahuannya, gempa terakhir terjadi pada 2023 lalu.
Saat itu, getaran juga dirasakan berulang kali hingga sebagian rumah warga mengalami keretakan pada bagian dinding. “Kalau yang Sabtu (20/9) kemarin itu sekitar 30 kali getarannya. Warga langsung ketakutan untuk tidur di rumah,” katanya. Sementara itu, Kepala Desa Purasari, Agus Soleh Lukman menyebut, ada sebanyak 167 rumah warga terdampak serta dua sarana ibadah terdampak peristiwa tersebut. Dari ratusan bangunan yang terdampak, satu rumah milik warga mengalami rusak berat. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik, kami bersama BPBD dan relawan terkait juga telah mendirikan tenda di beberapa lokasi yang aman,” jelasnya. Selain itu, sambung Lukman, bantuan kebencanaan seperti logistik dan kebutuhan pokok warga terdampak juga mulai berdatangan dan tengah didistribusikan.
“Yang terpenting jangan panik, masyarakat bisa untuk sementara beristirahat di tendatenda darurat jika terjadi gempa susulan,” tandasnya.(cok/b)
CIBINONG –Penanganan jalan Raya Cikampak, Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mulai dilakukan usai tergerus longsor beberapa waktu lalu. Kepala UPT infrastruktur jalan dan jembatan kelas A wilayah IV PUPR Kabupaten Bogor, Yudhi Rahmawan menyebut perbaikan tengah dilakukan oleh penyedia jasa. Melalui paket pembuatan dinding penahan tanah pada Jalan Cikampak-Gunung Bunder TA 2025. Proyek perbaikan ini kata dia, ditargetkan selesai dalam tiga bulan mendatang atau bulan Desember 2025. Selama proyek ini berlangsung Yudhi menyebut ruas jalan memang ditutup untuk kendaraan roda empat. Ruas jalan ini hanya bisa dilalui motor saja. Sebagai gantinya kendaraan roda empat diarahkan untuk mencari jalan alternatif lain. ”Kendaraan roda empat sedang, melalui Perumahan Dramaga Pratama. Sementara kendaraan yang besar mencari alternatif lain seperti Cibatok,” ujar dia. Yudhi menjelaskan, sebelum bencana alam longsor itu terjadi, pihaknya sedang melakukan pengerjaan tahap galian struktur yang rencananya akan dilakukan pemasangan bekisting u pile cap (mulai kontruksi). Menurut dia pada sore hari terdapat kendaraan tonase berat yang memaksakan melalui jalur Cikampak - Gunung Bunder. Kemudian di keesokan harinya, setelah berdiskusi dengan pihak terkait, ia berencana akan memotong struktur jalan yang menggantung agar faktor keselamatan pekerja lebih safety. ”Namun, belum sempat dilakukan pengamanan terhadap struktur jalan yang ada, cuaca hujan dengan intensitas tinggi mengguyur area menyebabkan longsor kedua, struktur jalan menjadi runtuh sebagian menutup galian rencana pile cap,” pungkasnya (rp2/c)
Puluhan calon Khatib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kabupaten Bogor. Mereka dibekali berbagai ilmu sehingga diharapkan bisa menyampaikan khutbah yang menggugah masyarakat. Salah satunya kemampuan berbahasa yang membumi.
Laporan: SEPTI NULAWAM
MASJID Jami Al-Muttaqin, Semplak Barat hari itu tampak begitu ramai. Puluhan orang tampak serius dan fokus menerima berbagai ilmu yang disampaikan. Mereka tampak antusias dan serius menyimak setiap nasehat yang diberikan. Kegiatan yang mengusung tema “Menyiapkan Dai Masa Depan yang Rahmatan Lil ‘Alamin” ini bertujuan membekali para calon khatib agar mampu
menyampaikan khutbah dengan baik, yang menggugah, relevan, serta menjadi teladan di tengah masyarakat. Ketua IKADI Kabupaten Bogor, Ustaz Enjang Farid mengatakan, pelatihan ini digelar atas kerja sama pihaknya bersama IKADI Kecamatan Rancabungur dan Kemang. “Pelatihan khatib ini diikuti oleh 33 peserta dari berbagai kalangan. Hadir pula KH Badrul Tamam yang memberikan arahan sekaligus dorongan spiritual agar para khatib senantiasa menjaga integritas dan amanah dalam berdakwah,” ucapnya. Dalam materinya, Ustaz Enjang
menekankan pentingnya khatib memiliki ahklak yg baik, dan wawasan keilmuan yang mumpuni. Bagaimana khatib dapat memahami kondisi jamaah, menggunakan bahasa yang membumi, serta menyampaikan khutbah yang menggugah dan mampu menggerakkan jamaah untuk beramal. Para peserta juga diberikan materi Kaifiyat Khutbah atau tata cara berkhutbah yang menjelaskan tentang tata cara, rukun, serta adab khutbah Jumat yang sesuai tuntunan syariat. “Sehingga para peserta memiliki landasan fiqih yang kuat,” tambah Ustaz Enjang.
IKADI KABUPATEN BOGOR
PELATIHAN: Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kabupaten Bogor mengadakan pelatihan Khatib Angkatan IV Tahun 2025 di Masjid Jami' Al-Muttaqien, Semplak Barat, Kemang.
Selain sesi materi, para peserta juga mengikuti kegiatan praktik berkhutbah. Secara bergantian, para peserta berlatih menyampaikan khutbah di hadapan sesama peserta dan narasumber, sekaligus mendapatkan masukan terkait isi, gaya penyampaian, struktur khutbah, serta kekuatan retorika. Pelatihan ini berlangsung khidmat, interaktif, dan penuh antusiasme dari para peserta. “Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir khatib-khatib yang ikut tidak hanya fasih menyampaikan khutbah, tetapi juga mampu menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat,” pungkas Ustaz Enjang.(cok/c)
LEUWILIANG Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur berlanjut. Pemerintah Kabupaten Bogor menjadwalkan penunjukkan calon Ibu Kota Bogor Barat pada tahun 2026 mendatang. Hal itu disampaikan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) saat menggelar forum Lokakarya Perencanaan Partisipatif (Planning Charrette) pada Senin (22/9). Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Institut Ummul Quro Al-Islami, Leuwiliang itu mereka menggelar pertemuan dengan perwakilan masyarakat Bogor Barat. Tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat terutama terkait persiapan pemekaran atau DOB Bogor Barat. ”Prinsipnya Bupati Bogor, Rudy Susmanto meminta kami untuk mengawal pembentukan DOB Bogor Barat dan Bogor Timur. Ini diawali
dengan menampung aspirasi dari perwakilan masyarakat di Bogor Barat,” ujar Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji. Seluruh aspek yang dibutuhkan masyarakat disampaikan dalam forum tersebut termasuk aspek pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Melalui forum ini juga, pihak-pihak terkait diharapkan dapat menyatukan persepsi terhadap rencana DOB Bogor Barat. Sehingga setelah pemerintah pusat mencabut
moratorium, DOB Bogor telah siap direalisasikan. ”Kami siapkan dari sekarang, termasuk di tahun 2026 akan ditunjuk untuk calon ibu kota Bogor Barat. Sehingga ke depan invenstor pun sudah siap untuk masuk mendukung DOB Bogor Barat,” jelas Bambam. Di tempat yang sama, Tokoh Bogor Barat sekaligus pengamat kebijakan publik, Yusfitriadi mengapresiasi langkah Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi
yang serius mendukung pemekaran Bogor Barat. Terlebih, kebijakan anggaran yang juga berfokus pada pembangunan di wilayah Barat Kabupaten Bogor merupakan bentuk semangat bersama untuk mewujudkan hal tersebut.
”Tentu penganggaran pembangunan tidak bisa sekaligus, misalnya dimulai dengan kantor pusat pemerintahan. Namun bagi saya itu penting, sebuah political will Pemkab Bogor,” ujar Yusfitriadi.
Meski demikian, sambungnya, pemekaran Bogor Barat baik diawali secara administratif maupun definitif, yang utamanya adalah bagaimana masyarakat merasakan kemajuan pembangunan.
”Saya fikir, masyarakat bagaimanapun ingin sejahtera, sehingga jangan sampai pemekaran hanya sekedar kepentingan elite. Bagaimana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya, kesehatan pendidikan dan SDMnya,” tukasnya. (cok/c)
CIBINONGProyek revitalisasi Lawang Kori akhirnya rampung. Ikon Kabupaten Bogor itu kini memiliki wajah baru yang lebih megah.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Eko Mujiarto menerangkan meski revitalisasi sudah rampung namun pihaknya belum menggelar peresmian. Sebab
Dorong Solusi
Terbaik untuk Parung Panjang
CIBINONG DPRD Kabupaten Bogor mendorong Pemerintah Daerah menghadirkan solusi terbaik untuk Jalan Parung Panjang. Tak hanya dari satu sisi, solusi ini juga harus datang dari setiap pihak yang berkaitan dengan polemik operasional kendaraan tambang di wilayah itu. Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam men cari pola terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini. Sehingga warga tidak merasa dirugikan dan sopir truk tetap bisa bekerja. “Karena ada sekitar 12.000 orang menggantungkan hidupnya di jasa angkutan,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (21/9). Menurutnya, regulasi pengaturan jam operasional truk harus disusun dengan bijak. Salah satu skema yang bisa diterapkan adalah pembatasan jam melintas. Misalnya hanya diperbolehkan masuk mulai pukul 10.00 hingga jam tertentu. Bahkan berkaitan juga dengan kantong-kantong pasir yang disiapkan pemerintah pusat. Kantong parkir itu harus betul-betul dipastikan bisa berjalan dengan baik. Ia juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan yang masih dalam tahap perbaikan. Jika kendaraan berat dibiarkan melintas di luar jam yang disepakati, dikhawatirkan jalan yang dibangun dengan anggaran besar akan cepat rusak. (Cr1/c)
pihaknya masih menunggu proses pembangunan taman di kawasan Lawang Kori selesai. “Lawang Kori saat ini sudah selesai, hanya sekarang tinggal taman. Sehingga kemungkinan peresmiannya setelah taman selesai,” ujar Eko kepada Radar Bogor, Senin (22/9). Taman tersebut direncanakan bakal menjadi ruang terbuka publik.
Nantinya masyarakat bisa berfoto, bersantai, hingga bermain di taman tersebut. Eko berharap, pembangunan taman bisa dimulai awal Oktober dan dipercepat agar sesuai jadwal sehingga semua pekerjaan dapat rampung pada akhir tahun. Eko mengungkapkan, pembangunan Lawang Kori menelan anggaran besar mencapai sekira Rp4 miliar.
Ia menyebut hal itu disebabkan penggunaan bahan khusus, termasuk dalam ornamen budaya yang memerlukan pengerjaan detil. “Bahan-bahan, termasuk cara membuat baju zirah, baju kerajaan dulu, baju perang, atasnya juga mahkota Siliwangi, dibuat dengan khusus. Di situ bahan-bahannya juga khusus,” tuturnya.
DUTA: Pemilihan Duta Pusataka Jawa Barat 2025 kembali digelar Yayasan Romasenta
Pemilihan Duta Pustaka Jawa Barat Baru
Pemilihan Duta Pusataka Jawa Barat 2025 kembali digelar Yayasan Romasenta Art Gallery. Sepasang juara baru terpilih dalam kompetisi ini. Kedua juara itu yakni Andri dan Wida. Mereka selanjutnya bakal mengemban tugas mengembangkan minat literasi anak di Jawa Barat.
Laporan: ABILLY MUHAMMAD
EKSPRESI gembira terpancar di wajah Andri dan Wida saat nama keduanya disebut sebagai pemenang di ajang Duta Pustaka Jawa Barat 2025. Prestasi ini emang amat diimpikan oleh mereka. Predikat ini pun akan dimanfaatkan keduanya semaksimal mungkin. Andri mengatakan dirinya berencana akan mengadakan berbagai program literasi ke sekolah dan publik. Misalnya membersamai kegiatan di taman baca masyarakat dan sekolah. Tujuannya. “Kami akan membuka kesempatan mengajak temen-temen yang minat untuk berliterasi di suatu tempat,” tutur dia.
Founder Romasenta Art Gallery, Elfrida Saragih mengatakan, mereka yang terpilih merupakan anak yang memiliki kemampuan luar biasa. Terlebih, pemilihan duta pustaka Jawa Barat ini melalui penilaian oleh para juri dan juga dirinya sebagai Founder Romasenta Art Gallery. Dia menyebut, dengan terpilih duta pustaka yang baru saat ini, bisa dapat membantu mengembangkan literasi. ”Harapan saya, kita me miliki anak yang baru kita lahirkan, berarti harapan saya adalah membantu mereka mengembangkan literasi di Provinsi Jawa Barat, karna mereka adalah duta pustaka Jawa Barat,” jelas dia. (rp2/c)
Meski demikian, ia memastikan semua pengeluaran sudah sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang disusun sejak awal. Detil bahan yang dipakai akan bisa dilihat langsung masyarakat saat peresmian. Karena material terbuat dari marmer, pemerintah juga akan menyiapkan penjagaan khusus untuk Lawang Kori.
Selain Lawang Kori dan taman Pemkab juga ke depan akan membangun ulang Pos Lantas yang sempat terdampak. Pos Lantas baru ini akan akan ditempatkan di Jalan Panglima Jenderal Sudirman. Relokasi dilakukan agar seluruh kawasan sekitar Lawang Kori dapat difungsikan sepenuhnya sebagai taman dan ruang publik baru Kabupaten Bogor. (Cr1/c)
CITEUREUPBank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Citeureup menempati lokasi baru. Kantor yang sebelumnya nerlokasi di Jalan Mayor Oking Kav 36-37, Puspanegara kini berada di Ruko Kharisma Badminton. Tepatnya di Jalan Raya Mayor Oking Jaya Atmaja Nomor 1 A Kelurahan Karang Asem Barat. Relokasi ini merupakan upaya BNI meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabahnya. Lokasi baru diklaim lebih modern dan representatif. Relokasi ini sekaligus menjadi langkah transformasi digital untuk mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat. Pemimpin BNI Wilayah 14 Faizal Arief Setiawan, didampingi Pemimpin BNI Kantor Cabang Cibinong, Herman Jansen Butar Butar, menegaskan bahwa relokasi ini bukan pembukaan cabang baru, melainkan perpindahan dari kantor lama yang berada di Pasar Citeureup. “Kami ingin meluruskan, ini bukan pembukaan cabang baru. Hanya
relokasi ke tempat yang lebih baru dan lebih tepat. Kami sudah melakukan survei berkali-kali, dan lokasi ini memang titik strategis untuk mendekatkan diri kepada customer,” ujar Faizal kepada Radar Bogor, Senin (22/9). Ia menjelaskan bahwa konsep kantor terbaru ini berbeda dengan sebelumnya. BNI menghadirkan suasana layanan yang lebih digital, nyaman, dan ramah bagi nasabah. “Kami usung konsep yang berbeda. Kantornya lebih modern, digital, dan customer friendly. Jadi, kalau customer datang, bisa langsung merasakan kenyamanan dan kemudahan fasilitas yang kami sediakan,” tambahnya. Transformasi digital menjadi inti dari relokasi ini. BNI kini mendorong penggunaan aplikasi Wondr by BNI sebagai aplikasi unggulan untuk kebutuhan personal, serta BNI Direct untuk kebutuhan korporasi. Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan banyak transaksi tanpa harus datang ke kantor. (Cr1/c)