Majalah Pena Amira Edisi Nomor 85 Untuk Bulan Juli 2018

Page 1


Kemilau Riau yang Galau

PEMIMPIN UMUM/DIREKTUR Hj. Nur Ismi, SH PEMIMPIN REDAKSI Evi Endri PENANGGUNG JAWAB Evi Endri PEMIMPIN PERUSAHAAN Zulfa Amira Zaed DEWAN REDAKSI Hj. Nur Ismi, SH Evi Endri Yeni Muharni, SP REDAKTUR PELAKSANA Evi Endri SEKRETARIS REDAKSI Yuliatis, S.E REPORTER Henru Melinda Sari DEVISI USAHA/BAGIAN IKLAN Suyatno (Kepala), Siti, Ema, Yudi Pranata (Kepala) KEUANGAN Supairin S.sos BIRO DAERAH : Drs. Parmin (Pelalawan), Ishaq (Rohil), Adek (Inhu), Dimas (Jakarta), Yusrizal (Rohul) PENASEHAT HUKUM : Irawan Harahap, SH, Mkn, MH OMBUDS MAN : Syekh Dr. M. Nur Ali, S.Ag, M.Hum ALAMAT REDAKSI Jl. Jendral Sudirman Komp. Perkantoran Sudirman Raya Blok C No. 16 Pekanbaru Telp. (0761) 35952 Hp: 0812 6865 2288 Email : majalah.amira88@yahoo.com Website : www.amirariau.com : www.gomediaku.com PERCETAKAN CV. Suka Bina Jl. Ahmad Yani No.25 Pekanbaru PENERBIT PT. Amira Media Riau NOTARIS Aprizal, SH, M.Kn REKENING BANK Bank Riau Kepri No. Rek. 1010803188 a/n PT. Amira Media Riau

2

4

Sekapur Sirih

REDAKSI MAJALAH PENA AMIRA

P

Oleh: Hj. Nur Ismi, SH *)

ROVINSI Riau dalam bulan Agustus 2018 ini merayakan hari jadi yang ke-61, yang puncaknya dilaksanakan pada Selasa (9/8/2018); yang kemudian disusul dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI (Republik Indonesia), yang puncaknya dilaksanakan pada Rabu (17/8/2018), yang biasanya dimeriahkan dengan seabreg kegiatan. Itu artinya, masyarakat Riau kembali disuguhkan dengan aneka kegiatan yang sarat dengan muatan seremoni yang dipertontonkan ke publik. Sejumlah pejabat yang hilir-mudik dengan berjas-berdasi, satu misal, atau ibu-ibu yang bersanggul dan berkonde tebal menggunung, akan atau malah sudah tampak lalu-lalang untuk menuju tempat-tempat tertentu. Juga akan ada pawai, pameran, karnaval, malam hiburan, dan segudang kegiatan lainnya, yang ke semuanya hendak menyiratkan satu hal, yaitu Provinsi Riau sebagai sebuah daerah otonom, bahagian tak terpisahkan dari NKRI; sejalan dengan peringatan hari jadi ke-61 dan HUT RI ke-73, sudah tampil sebagai sebuah daerah yang maju, kaya, jaya, gemah ripah loh jinawi. Sesuatu yang masuk akal, sebenarnya. Di usia provinsi ini yang sudah 61 tahun, apalagi usia kemerdekaan RI yang sudah 73 tahun, wajar saja semua mimpi anak negeri sudah berwujud dalam kenyataan. Apalagi, sebagai sebuah provinsi yang sudah tergolong ‘’berumur’’, dari segi potensi sumber daya alam, kurang apa Riau? Disebut ‘’di atas minyak, di bawah minyak,’’ Riau termasuk satu di antara tidak banyak provinsi di republik ini yang menyandang predikat sebagai daerah yang kaya-raya. Sumur minyaknya yang tak henti-hentinya mengucurkan minyak, sudah memberi kontribusi yang tidak sedikit, termasuk bagi Indonesia. Hamparan perkebunan kelapa sawit juga membentang begitu luas, yang bila dilihat seperti sesayup-sayup mata memandang, karena memiliki luas dalam itungan jutaan hektare. Tapi apa yang dilihat masyarakat pada setiap perayaan hari besar kenegaraan atau daerah, yang berlangsung dalam siklus sekali setahun, belum sepenuhnya menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Karena di tengah

Riau yang kemilau, yang cemerlang dan terbilang, sejatinya masih menyimpan begitu banyak galau. Galau yang bersumber dari sejumlah realitas empiris. Galau yang juga seakan belum usai-usainya, kendati sudah terjadi beberapa kali pergantian di pucuk pimpinan daerah. Rasa galau yang sering menyeret pemikiran banyak orang lari pada satu pertanyaan: seberapa serius penguasa negeri berupaya untuk mengatasi sejumlah persoalan mendasar yang seakan sudah akut itu? Persoalan listrik dan ancaman kabut asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan, untuk menyebut beberapa contoh. Begitu kaya Riau dengan sumber energi dengan berbagai jenisnya itu, maka akan menjadi satu ironi kalau sejauh ini Riau masih dihadapkan dengan keterbatasan energi listrik. Sebuah kondisi yang sering menghambat aktivitas anak negeri, yang sejauh ini juga belum mampu dicarikan sebuah solusi yang komprehensif. Keterbatasan daya listrik untuk kondisi sekarang ini tidak lagi bisa dipandang sekadar menghambat aktivitas sosial masyarakat. Lebih dari itu, begitu banyak kegiatan yang terhalang oleh daya listrik yang rendah, di mana sebagian di antara kegiatan itu memiliki nilai ekonomi. Kabut asap yang bersumber dari karhutla juga diharapkan jangan dipandang dengan sebelah mata. Kendati tidak separah tahun-tahun sebelumnya, tapi gelagat Riau akan kembali dikepung kabut asap sudah mulai tampak. Titik-titik api sudah mulai bermunculan dari sejumlah tempat. Dari hari ke hari biang penyebab kabut asap kian membesar, yang menyulut keprihatinan yang mendalam. Begitu sulitkah memecahkan persoalan karhutla sehingga persoalan itu menjadi ‘’PR’’ yang selalu muncul setiap musim datang kemarau? Begitu tidak mudahkah untuk menjadi biang penyebabnya sehingga seolah terjadi ‘’pembiaran,’’ untuk kemudian ‘’membiarkan’’ juga sejumlah kepentingan publik yang begitu luas dikorbankan untuk itu? Jawabannya, sebagian besar ada di hati nurani para penguasa negeri.*** *) Penulis adalah Pemimpin Umum/ Redaksi Majalah “Pena Amira”

Bengkalis Apresiasi 38 Dewan Festival “Lampu Colok”

Ditargetkan di 2020

Jalan, Cara 42 Membangun Pemkab Rohil Menekan Angka Kemiskinan

44

Begini Keakraban Bupati Sukiman dan Unsur Forkopimda Rohul

Menuju Pusat Kebudayaan

8

’Tangan Dingin’ Bupati Syamsuar Antarkan Siak ke Gerbang Kemajuan

40

Edisi 85 Juli 2018

Bantu Dunia Pendidikan, Bukti Komitmen Pemkab Pelalawan Membangun SDM 3


LAPORAN UTAMA

LAPORAN UTAMA

Ditargetkan di 2020

Menuju Pusat K Kebudayaan “Kita bagaimanapun, kembali tentang peraturan daerah nomor 6 tahun 2001 yang menyatakan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu se-Asia Tenggara, dengan bukti nyatanya kita sekarang telah memisah. Antara dulu yang namanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sekarang sudah memisah menjadi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan,”

4

EPALA Dinas Kebudayaan Provinsi Riau (Kadisbud) Yoserizal Zein optimistis Riau akan menjadi pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara pada 2020. Ini sejalan dengan Visi Riau 2020, yang akan menjadikan daerah ini sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara pada tahun itu. Kendati Dinas Kebudayaan Riau baru efektif dioperasionalkan sejak setahun belakangan, menurut mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau itu, sejumlah program yang dijalankan

Yoserizal Zein Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau (Kadisbud) oleh dinas yang ia pimpin diyakini akan mampu melakukan percepatan untuk perwujudan Visi Riau 2020 di bidang kebudayaan tersebut. “Terus terang, sejumlah pembangunan di bidang kebudayaan yang kita lakukan setahun belakangan memberikan harapan yang menggembirakan,” ujar Yoserizal. Ia menambahkan, keberhasilan pembangunan di bidang kebudayaan tidak seperti keberhasilan di bidang fisik dengan parameter yang terukur, “Keberhasilan pembangunan di bidang kebu-

dayaan terletak atas adanya pengakuan,” terangnya. “Alhamdulillah, sejumlah program yang kita lakukan telah mendapat pengakuan dari institusi yang memiliki kompetensi tentang itu,”ujarnya. Antara lain, jelas pria yang akrab dipanggil dengan Yose ini, karya budaya Provinsi Riau yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tidak benda (WBTB). Dijelaskan, dari 16 karya budaya Riau yang termasuk kategori WBTB, sebanyak 10 di antaranya sudah diakui sebagai WBTB, dan enam lainnya telah mengan-

Triana Wulandari Dirjen Kebudayaan, Direktorat Sejarah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tongi sertifikat. Ke-10 warisan budaya yang termasuk kategori WBTB tersebut, meliputi Tunjuk Ajar Melayu, Sijobang Buwong Gasiang, Zapin Api, Zapin Meskom, Manongkah, Perahu Baganduang, Batobo, Rumah Lontiok, Silat Perisai, dan Onduo Rokan. Sementara untuk karya budaya Provinsi Riau yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya benda (WBB), menurut Yose, meliputi Balai Kerapatan Tinggi, Makam Sultan Syarif Kasim II, Masjid Raya Syahbuddin, Tangsi Be-

5


LAPORAN UTAMA

landa, Gedung Controlleur, Bangunan Landraad, dan Makam Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah. “Kesemuanya berlokasi di Kabupaten Siak,” jelas Yose. Saat ini, imbuh Yose, pihaknya juga tengah mengupayakan pantun didaftarkan di Unesco --badan PBB yang mengurusi pendidikan-- untuk menjadi warisan budaya dunia, seperti tahun sebelumnya atas nama Perahu Phinisi. Pengakuan lain yang diterima Riau di bidang kebudayaan, imbuh Yose, yaitu sebagai pusat pelestarian dan pengembangan tari zapin. “Karena sudah ditetapkan sebagai pusat pelestarian dan pengembangan tari zapin, tugas kita adalah untuk menjaga, memelihara, dan merawat jenis kebudayaan yang satu ini sehingga tetap tumbuh dan berkembang,”dikatakannya. Tak cuma tari zapin, diungkapkan mantan wartawan itu, jenis-jenis kebudayaan lain yang berasal, tumbuh, dan berkembang di Riau juga menuntut untuk upaya melestarikan dan mengembangkan agar tetap eksis. “Agar tidak terjadi apa yang disebut dengan bencana budaya,” katanya. Bencana budaya, papar Yose, yaitu hilangnya sejumlah tradisi yang berasal dari satu akar budaya tertentu karena tidak ada upaya-upaya untuk melestarikannya, yang kemudian digantikan oleh tradisi yang berasal dari akar budaya lain, yang pada beberapa kasus bisa saja bertentangan dengan norma dan nilai-nilai yang dianut secara teguh oleh masyarakat. Merujuk “Buku Refleksi dan Capaian Pembangunan Riau” yang diterbitkan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau, juga membukukan sejumlah kemajuan pembangu-

6

LAPORAN UTAMA

nan bidang kebudayaan di daerah ini. Untuk jumlah seni budaya Melayu yang dihasilkan, kalau pada 2014 masih tercatat pada angka 0, pada 2015, 2016, dan 2017 naik menjadi masing-masing 21. Sementara untuk 2018 diproyeksikan menjadi 60, dan meningkat lagi menjadi 100 di 2019. “Tahun 2015 ada 21 karya seni dari Riau yang di-HAKI-kan,” jelas Kepala Bappeda Provinsi Riau, Rahmad Rahim. Itu artinya, jelas Rahmad, diperlukan 79 karya seni Riau lagi yang harus di-HAKI-kan untuk mengejar target di 2019. “Makanya, untuk mencapai target 2019, membutuhkan kerja keras, “ujarnya. Pada bagian lain, jelas Rahmad, jumlah sekolah di Riau yang menerapkan kurikulum berbasis budaya Melayu sesuai standar, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kalau pada tahun 2014, 2015, dan 2016 masih bertengger

pada angka 0, sedangkan pada tahun 2017 melonjak menjadi 507 sekolah. Sedangkan di 2018 ditargetkan sebanyak 150, dan di 2019 sebanyak 300 sekolah. “Meskipun realisasi di tahun 2014 sampai 2016 nol, tapi realisasi di tahun 2017 mengalami peningkatan yang signifkan, dari nol menjadi 507 sehingga lebih tinggi 69 persen dibandingkan target tahun 2019,”ujar Rahmad Rahim. Sementara Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrim Hasyim dalam Seminar Budaya Melayu se-Asia Pasifik di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, mengatakan Provinsi Riau bertekad kuat untuk menjadi pusat budaya Melayu se-Asia Tenggara pada tahun 2020. Salah satu wujud keseriusan ini, antara lain dengan memi-

sahkan memisahnya Dinas Kebudayaan dengan Dinas Pendidikan. “Kita bagaimanapun, kembali tentang peraturan daerah nomor 6 tahun 2001 yang menyatakan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu se-Asia Tenggara, dengan bukti nyatanya kita sekarang telah memisah. Antara dulu yang namanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sekarang sudah memisah menjadi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan,” katanya, sebagaimana dilansir riauonline. co.id. Dengan memisahnya dua dinas ini, diharapkan Dinas Kebudayaan dapat semakin mengembangkan kebudayaan melayu di 12 Kabupaten dan Kota di Riau. “Sehingga nantinya terjadi di 10 kabupat-

en dan dua Kota mengembangkan diri dengan muaranya masing-masing. Begitu juga cikal bakalnya. Sehingga di tahun 2020 nanti akan terujud,”tandasnya. Didukung Pusat Pemerintah pusat melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendukung penuh visi Riau 2020 yang menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu Asia Tenggara. Ini dibuktikan dengan keluarnya Undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Bentuk dukungan tersebut disampaikan oleh Dirjen Kebudayaan, Direktorat Sejarah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari, pada seminar kebudayan Melayu “Pemerintah mendukung langkah Pemerintah Provinsi Riau yang telah mengeluarkan Perda sejak tahun 2001 yang lalu. Dima-

na Riau ingin menjadi pusat kebudayaan Melayu Asia pasifik. Dan pemerintah mendukung dengan keluarnya undangundang pemajuan budaya yang baru saja dikeluarkan tahun ini,” ujar Triana Wulandari. “Jadi sangat relevan sekali, setelah 16 tahun mendampingi UU kebudayaan yang digarap 33 tahun oleh Pemerintah. Riau harus menjalankan amanat UI pemajuan kebudayaan ini untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu,” tambahnya. Diceritakan Triana, bahasa Melayu merupakan cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia. Dan Kemendikbud menyambut baik dalam uraian isi pemajuan UU kebudayaan, dengan mengambil pokok pikiran yang paling terkecil dari Kabupaten kota, provinsi, kebudayaan apa yang bisa diambil untuk dibawa ke Pemerintah pusat. “Identitas bangsa ini untuk kemajuan kebudayan Nasional, dan salah satu dasar yang mempunyai budaya itu dari Melayu. Melayu menuju negeri maju, akar budaya Indonesia dari Melayu. Dan saat ini Riau telah membuktikan sebagai pusat kebudayaan Melayu, bahkan dalam berbagai acara mengundang negara Brunei, Singapura, Malaysia, Thailand,” ungkap Triana. Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, yang membuka acara seminar tersebut mengatakan, Riau menuju pusat kebudayaan melayu Asia Tenggara hanya tinggal 3-4 tahun lagi. Untuk mencapainya, pemerintah telah menjadikan satu Dinas Kebudayaan yang mengurusi tentang kebudayaan Melayu. “Kita kembangkan budaya Melayu ini bukan hanya dengan kata-kata tapi dengan aksi nyata,” kata Wagubri. (e2)

7


Pemerintah Kabupaten

D

iakui, berbagai geliat Pengembangan dibidang pariwisata di Kota Istana, Kabupaten Siak terus menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Pemkab terus melakukan berbagai pembenahan, dalam upaya menjadikan Kabupaten Siak sebagai kota wisata yang bermartabat. Sesuai kebijakan otonomi daerah, Kabupaten Siak terpisah dari Kabupaten Bengkalis, Riau. Setelah enam tahun berpisah, Siak kini sudah berkembang menjadi daerah unggulan dengan beragam potensi di antaranya perkebunan, pembangunan kawasan industri, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Semua potensi ini sudah barang tentu memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan daerah. Kabupaten Siak yang terletak sekitar 130 kilometer dari Pekanbaru memang memiliki sejarah panjang. Daerah ini berawal dari Kerajaan Siak yang berdiri pada 1723. Dengan populasi sekitar 300 ribu jiwa dan luas wilayah sekitar 8.500 kilometer persegi, Siak memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Dibawah kepemimpinan Bupati Siak Syamsuar, perkembangan pembangunan di daerah ini semakin signifikan. Dari data yang diperoleh potensi unggulan Siak meliputi minyak, perkebunan sawit, dan karet. Khusus minyak, Siak telah mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk mengelola minyak bumi bekerjasama dengan Pertamina Hulu. “Dengan begitu Siak adalah satu-satunya kabupaten yang langsung ikut mengelola minyak bumi,” kata Syamsuar kepada wartawan beberapa waktu lalu. Siak, kata Syamsuar, memiliki daratan yang cukup luas. Karenanya selain memiliki potensi alam seperti perkebunan sawit dan karet, daerah ini juga mempunyai kawasan Buton. Pelabuhan ini akan dikembangkan menjadi pelabuhan internasional untuk kawasan industri. Namun semua potensi yang ada ini tidak akan ada artinya tanpa didukung infrastruktur yang baik. Oleh karena itu Syamsuar sejak lima tahun silam sudah membangun habis-habisan sarana dan prasarana mulai dari jalan, jembatan, dan lain sebagainya. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengangkat berbagai ivent, bertaraf Internasional diantaranya Tour de Siak dan serindit-boat-race yang terbilang sukses sampai kemanca negara.Pemkab Siak juga terlihat terus membenahi berbagai infrastruktur pendukung dan meningkatkan sumber daya manusianya, seperti aparatur sipil negara, guru dan masyarakat sendiri. Karena bagaimanapun, menurut Bupati Siak dua periode ini, sumber daya manusia sangat menentukan kemajuan pariwisata dalam satu daerah.”Betapapun hebatnya

8

advertorial Pemkab Siak

siak

Siapa yang tidak mengenal Siak? Sebuah kabupaten otonom di Provinsi Riau itu sejak beberapa tahun belakangan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan di berbagai bidang pembangunan. Inilah tokoh yang berperan penting untuk itu, yaitu Bupati Drs. H. Syamsuar M.Si.

dukungan hendak memperluas amal ibadahnya. Jika sebelumnya dilakukan di Siak kini dia memasang niat untuk ke jenjang Provinsi Riau. Keinginan Syamsuar hingga berazam untuk maju dalam Pilgubri ini, salah satu faktornya setelah bercermin dari kondisi ekonomi negeri ini yang belum baik sementara kebutuhan akan pembangunan memerlukan dana yang memadai. Saat ini, Kabupaten Siak dan kabupaten/kota lainnya masih butuh perhatian untuk keadilan dan pemerataan pembangunan. “Karena itu saya mohon dukungan dan doa restu untuk mencalonkan diri sebagai Gubri 2018, agar porsi pembangunan bisa dinikmati masyarakat secara proporsional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau. Apalagi kabupaten/kota kesulitan dana. Saat ini dana transfer ke daerah menurun tajam sementara Pemprov Riau memiliki dana silpa yang bisa dimanfaatkan

Tokoh Masyarakat Siak yang juga Mantan Bupati Siak, Arwin AS mempunyai pendapat, banyak tamu dari luar provinsi Riau dan daerah lain, melihat Siak luar biasa pembangunannya. Menurut dia, kerja keras beberapa tahun terakhir ,khusunya bidang pariwisata,walaupun belumlah sesempurna mungkin, dibandingkan dengan kabupaten lain, Siak sudah mampu bersaing dan lebih maju dengan daerah lainnya. Beberapa warga Desa Sebauk, Kabupaten Bengkalis yang ditemui saat berkunjung ke Siak, Syahrul menuturkan kalau berjalan ke Siak dirinya sangat betah dan lupa terkadang jalanya yang maju luar biasa. Secara terpisah, mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar, mengatakan, tanpa mengenyampingkan yang lain, untuk saat ini sosok Syamsuar lah yang

berbagai aspek, terutama hajat Riau sebagai bumi Melayu yang bertemadun. “Syamsuar juga sosok pemimpin yang relegi. Agamanya kuat dan dia ini benar-benar anak jadi diri Riau, bahwa Melayu identik dengan Islam,” ungkap Wan Abu Bakar. Sementara itu, tokoh masyarakat Riau lainnya, Fachri Yasin, ketika ditanya sosok Gubernur Riau ke depan langsung saja menyebut nama Syamsuar, Bupati Siak dua priode. Alasan Fachri Yasin menyebut nama Syamsuar karena kerendahan hati dan karya-karya Syamsuar sehingga begitu banyaknya prestasi dan penghargaan yang diperoleh Kabupaten Siak. “Hubungan komunikasi Syamsuar dengan masyarakat juga baik, tak hanya pada lingkungannya namun pada setiap orang sehingga dia tidak mengenal suku dan agama,” ungkap tokoh Minang Riau ini. Bukti Syamsuar komunikasinya baik di segala lini, kata Fachri Yasin, sekarang dia

dan meningkatkan kesejahteraan guru. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga telah mendirikan Islamic Center di atas lahan seluas 46 hektare. Gedung ini menjadi pusat pendidikan terpadu agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kita sangat committed tentang ini. Terutama berkat dukungan dan semangat yang diberikan bupati kita yang begitu besar perhatiannya terhadap dunia pendidikan,” kata Syamsuar. Pemkab Siak juga terlihat bekerja keras dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung dan meningkatkan sumber daya manusianya, seperti aparatur sipil negara, guru dan masyarakat sendiri. Pemimpin yang adil dan peduli dengan masyarakat, ungkap Syamsuar, maka kelak hal ini menjadi (seperti) jalan tol untuk dia masuk ke surga. Tersebab berbagai prestasi dan amal ibadah itulah, dalam berbagai kesempatan ketika bersilaturahmi dengan masyarakat, Syamsuar mohon doa dan

untuk percepatan pembangunan,” ungkap Syamsuar. Syamsuar menyadari betul bahwa amal ibadahnya masih sedikit karena itu dia ingin memperluas amal ibadah, termasuk apa yang sudah dibuat di Siak. Seperti semangat berkorban cukup tinggi, urutan 3 di Riau serta pengumpulan zakat cukup besar untuk membantu kaum dhuafa. Selain itu, Syamsuar juga berkeinginan bagaimana di Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau berdiri Alqur’an Center karena Pekanbaru adalah borometer bagi daerah lain yang ada di Riau ini. Tentunya hal ini juga mempertegas jati diri Riau, daerah Melayu yang identik dengan Islam. Karena bagaimanapun, kata Mansyur, sumber daya manusia sangat menentukan kemajuan pariwisata dalam satu daerah. Sebab betapapun hebatnya potensi wisata yang dimiliki, tanpa dukungan sumber daya manusia tentu hasilnya tak akan begitu maksimal.

bisa dihandalkan untuk memimpin Riau ke depannya. Alasan tokoh masyarakat Riau ini, karena Syamsuar punya pengalaman dalam pemerintahan. Selain itu, Syamsuar juga cukup tinggi kapabilitas dan profesionalnya. Hal ini, ucap Wan Abu Bakar, dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang diperoleh Siak yang signifikan selama dua priode dipimpin Syamsuar. Sosok Syamsuar, sambung Wan Abu Bakar, adalah pemimpin yang intergritas moralnya cukup tinggi karena dia peduli dengan masyarakat. Sehingga dalam Pilgubri 2018 mendatang Syamsuar sudah punya visi Riau ke depan karena dia tau historis dan kondisi Riau. Memandang Riau ke depan yang dilakukan Syamsuar, kata Wan Abu Bakar, tidak hanya melihat dari potensi yang ada namun juga memandang

tercatat sebagai salah satu bupati komunikasi terbaik tahun 2017 yang ditaja Majalah PR Indonesia. Syamsuar dinilai setelah melalui penelusuran intelligent media management terhadap 13 media cetak nasional. Fachri Yasin juga menilai, bahwa Syamsuar adalah sosok pemimpin yang sederhana. Hal ini dapat dilihat dari kesehariannya “Itu rumah dinas dan rumah pribadinya, dari dulu tak ada perubahan. Padahal Syamsuar Bupati Siak dua priode. Belum lagi mobil dinas yang digunakan Syamsuar, kalau tak salah saya mobil Innova,” ucap Fahri Yasin. Kesederhanaan inilah, menurut Fachri Yasin membuat sosok Syamsuar memang layak memimpin Riau ke depan. Berikut ini, berbagai penghargaan yang diraih Kabupaten Siak dibawah kepemimpinan Syamsuar yang patut menjadi acuan untuk bupati dua priode ini melangkah sebagai calon Gubernur Riau. (adv/hms/e2/soc/krc)

’Tangan Dingin’ Bupati Syamsuar Antarkan Siak ke Gerbang Kemajuan

potensi wisata yang dimiliki, tanpa dukungan sumber daya manusia tentu hasilnya tak akan begitu maksimal. Karena itu, dalam program pembangunannya, kami terus berupaya menciptakan berbagai program peningkatan kualitas sumber daya manusianya,”jelasnya. Didukung segenap lapisan masyarakat Siak, upaya peningkatan sarana dan prasarana di kabupaten ini memang tengah giat-giatnya dilakukan. Tidak hanya itu, jalan-jalan juga sudah dibangun di seluruh kecamatan, desa hingga pelosok-pelosok terutama yang bersifat fisik, seperti semenisasi jalan atau gang. Selain pembangunan fisik, sektor pendidikan juga tidak luput menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Siak. Di antaranya pelaksanaan program pemerintah pusat untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun,

9


Pemerintah Kabupaten

Advertorial Pemkab Pelalawan

Pelalawan

Bantu Dunia Pendidikan, Bukti Komitmen Pemkab Pelalawan Membangun SDM Pemerintah Kabupaten Pelalawan yang dipimpin Bupati HM Harris memiliki komitmen yang tinggi membangun dunia pendidikan di daerah itu, dimaksudkan untuk membangun SDM (sumber daya manusia) yang andal, kelak diharapkan berkontribusi besar membangun Pelalawan.

B

elum lama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan akan mengelontorkan bantuan pendidikan kepada mahasiswa asal Pelalawan. Pendaftaran telah dibuka dan akan berlangsung hingga tanggal 13 Juli mendatang. “Bagi para mahasiswa asal Pelalawan yang sedang kuliah, silahkan mendaftar. Untuk persyaratannya bisa dilihat langsung di Bagian Kesra,” ungkap Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan, H Akhmamul Hadi, kepada tribunpelalawan.com, Selasa (3/7/2018). Akmamul Hadi mengungkapkan, pendaftar diminta melengkapi berkas persyaratan yang diminta dan langsung mengantarkan ke Bagian Kesra. Namun persyaratan yang paling mutlak yakni untuk jurusan jenis eksakta Indek Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,25 sedangkan jurusan non eksakta IPK minimum 2,75, dibuktikan dengan transkip nilai terakhir yang diterbitkan universitas bersangkutan. Bantuan ini diperuntukan bagi mahasiwa yang sedang menjalani perkulian prgram Strata 1 (S1), Diploma 3 (D3), dan Diploma 2 (D2). Pemda tidak mematok berapa banyak pendaftar hanya tenggat waktu yang dibatasi. Namun semakin banyak

10

permohonan, semakin sedikit pembagiannya. Sebab pemda hanya mengelontorkan dana sebanyak Rp 2 Miliar saja untuk tahun ini. Anggaran itu akan dibagi rata berdasarkan jumlah pendaftar yang memasukan berkas persyaratan. Pembayaran dilakukan dengan cara ditransfer ke rekening mahasiswa pemohon, sesuai nomor rekening yang dilampirkan. “Inikan sifatnya bantuan pendidikan, bukan beasiswa. Cuman sekali dalam satu tahun saja,” tambah Akhmamul Hadi. Menurut dia, tahun lalu setiap penerima mendapatkan Rp 3 juta setelah dibagi antaran jumlah anggaran dengan total pendaftar. Hingga saat ini para mahasiswa asal Pelalawan terus memasukan permohonannya untuk diverifikasi oleh tim di Bagian Kesra. Duet pemimpin di Pelalawan, yaitu Bupati HM Harris dan Wakil Bupati Zardewan dinilai concern dengan program pembangunan. Salah satunya pembangunan bidang pendidikan. Ini penting, atas kesadaran dengan melihat cenderungnya orangtua daerah ini menyekolahkan anaknya ke Pekanbaru yang merupa-

kan daerah tetangga, karena melihat sarana dan prasarana pendidikan di Pekanbaru dirasakannya jauh lebih baik. Namun terlepas dari itu, sejak beberapa tahun terakhir, Pemkab Pelalawan bertekad pembangunan bidang pendidikan ini, terutama atas kesadaran perlunya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) warga daerah ini. Anak-anak Pelalawan harus menjadi generasi cemerlang masa datang. Bupati HM Harris dalam berbagai kesempatan mengatakan, Pelalawan memang memiliki sumber daya alam (SDA). Namun, seiring waktu, SDA akan habis. Maka solusi agar daerah tetap maju, maka SDM harus dipacu untuk mampu mengelola sumber daya yang ada. Pelalawan memiliki berbagai potensi ekonomi, selain SDA yang bisa digali. Maka untuk ke arah itu butuh SDM handal. Ia mencontohkan, seperti warga Singapura dan Jepang, mereka tidak memiliki SDA, namun negara mereka aju lantaran SDMnya bagus. Sebagai wujud keseriusan Pemkab Pelalawan membangun sektor pendidi-

kan ini, berdasarkan wawancara dengan Kadis Pendidkan Pelalawan Syafruddin, pada tahun ini, Pelalawan memplot anggaran pendidikan melalui APBD 2017 sebesar Rp378.67.050.000,00, terdiri dari belanja langsung Rp260.158.870.000,00, dan belanja pembangunan (tidak langsung) Rp118.208.180.000,00. Dana ini antara lain untuk membangun ruang kelasa baru sebanyak 27 RKBm ruang kelas rehab sebanyak 5 kelas. “Mungkin anggaran ini masih relatif kecil jika dilihat dari sudut pandangan berbeda, ini lantaran terjadinya rasionalisasi keuangan,” kata Syafruddin. Saat ini, infratruktur pendidikan sudah baik, dan terus akan diperbaiki dan ditingkatkan. Di Pelalawan yang boleh dibilang kabupaten baru (pemekaran-red) sudah memiliki jumlah sekolah cukup banyak, baik sekolah umum, agama, SLB, negeri dan swasta dari setiap jejang pendidikan. Di Pelalawan, ada SMP negeri sebanyak 51 sekolah, SMP swasta 14 sekolah, MTs Negeri 1 sekolah, MTs sawasta 23 sekolah.Kemudian untuk jenjang sekolah dasar (SD), terdiri dari SDN sebanyak 197 sekolah, SD Swasta 26 sekolah, MIN 1 sekolah, MIS 4 sekolah, ada lagi SDN luar biasa 1 sekolah. Dari jumlah sekolah yang ada ini, jumlah siswa atau pelajar Pelalawan saat ini masing tingkatan ratusan ribu siswa, terdiri dari siswa SMP sebanyak 18.666 siswa, rombel 2.186, siswa SD 52.295, rombel 2.186. Namun, yang namanya pembangunan diakui Syafruddin tetap saja ada kendala. Bagi Pemkab Pelalawan, kendala dalam pembangunan pendidikan, antara lain faktor geografis daerah, sehingga menyulitkan untuk membangun sarana prasarana, pengawasan dan faktor SDM itu sendiri. Namun, demikian ini semua akan di-

Ya, untuk menghadapi era globalisasi, kita harus mempersiapkan generasi masa depan kita, salah satunya dengan harus memberikan perhatian lebih dalam bidang apapun. Dalam mempersiapkan generasi emas ini, jauh hari kita sudah melahirkan sebuah program yakni Pelalawan Cerdas, dimana seluruh biaya sekolah digratiskan sebagai gantinya kita menyediakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah. Jadi orangtua tidak perlu khawatir soal uang sekolah, buku dan lain sebagaimana. Akan tetapi, dukungan dari segala lini tentu nya juga sangat dibutuhkan

HM Harris Bupati Pelalawan tasi, dengan bertekad memajukan pendidikan dengan visi atau program pendidikan yang dibuat, terutama membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana maupun SDM. melakukan pembenahan SDM dengan memperbanyak studi banding dan sosialisasi serta peningkatan kemampuan dengan bimtek, terutama peningkatan kopetensi tenaga pengajar (guru). Namun, akuinya juga dengan kondisi ekonomi masyarakat perkotaan, dimana saat ini anak harus membantu orangtua untuk peningkatan ekonomi. Dengan upaya dilakukan ini diharapkan generasi muda ke depan dapat membangun Daerah Pelalawan ini dengan bekal SDM yang lebih handal. Makanya dalam berbagai kesempatan, Bupati HM Harris meminta kepada orang tua agar lebih fokus mendidik anakanak pada pembentukan karakter yang

berbasis etika dan tata krama, tanpa mengkesampingkan pendidikan formal yang juga perlu diberikan, Bupati Pelalawan dua periode ini menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pelalawan sedang giat untuk mengejar negeri amanah ini masuk dalam Kabupaten Layak Anak, dimana anak menjadi perhatian penting guna memajukan daerah. Persiapan terhadap generasi masa depan itu merupakan tanggung jawab bersama. Dalam beberapa tahun kedepan Indonesia masuk dalam persaingan globalisasi, dimana kompetensi penerus bangsa itu memang harus diutamakan agar bisa bersaing dengan dunia luar. “Ya, untuk menghadapi era globalisasi, kita harus mempersiapkan generasi masa depan kita, salah satunya dengan harus memberikan perhatian lebih dalam bidang apapun. Dalam mempersiapkan generasi emas ini, jauh hari kita sudah melahirkan sebuah program yakni Pelalawan Cerdas, dimana seluruh biaya sekolah digratiskan sebagai gantinya kita menyediakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah. Jadi orangtua tidak perlu khawatir soal uang sekolah, buku dan lain sebagaimana. Akan tetapi, dukungan dari segala lini tentu nya juga sangat dibutuhkan,” Ungkap Harris Mantan Ketua Adkasi ini berharap kepada kedua orang tua agar mendidik anakanaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang, hal itu akan memberikan efek yang baik bagi anak-anak. “Terang Harris Tampak hadir mendampingi Bupati Harris yakni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan Drs Syafruddin MSi, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan Basyiruddin, Camat Bandar Seikijang Dodi Asma Putra SSTP, Ketua KNPI Kabupaten Pelalawan Adi Sukemi MM, seluruh kepala sekolah (Kepsek) tingkat SD se Kecamatan Bandar Seikijang,Ketua Komite H Azmi beserta pengurus, ratusan siswa SD kelas VI. (adv/ hms/tpc/src/okc/e2)

11


Pemerintah Kabupaten

galeri Pemkab Siak

siak

Buka Sosialisasi WP & Berikan Hak Suara B UPATI Siak H.Syamsuar secara resmi membuka Sosialisasi Pendaftaran Wajib pajak dan pengukuhan pengusahan kena pajak bagi pelaku usaha yang melakukan usaha atau pekerjaan di Kabupaten Siak.acara tersebut bertempat di Ruang Rapat Indra Pahlawan, Rabu (18 /7/2018). Bupati Siak Syamsuar menerangkan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Keuangan Daerah Kabupaten Siak ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor dana bagi hasil (DBH) pajak penghasilan pemerintah pusat. Sebelumnya, Syamsuar menyerahkan Rumah layak huni kepada Bufon Sinaga dan keluarga. Selasa (3/7/2018) kemarin, rumah itupun diserahkan kepada murid Sekolah Dasar Swasta Marsudirini di Kecamatan Tualang, Ka-

12

bupaten Siak, Riau, yang telah mengharumkan nama Indonesia sebagai juara I karate di tingkat Internasional di Belgia beberapa waktu lalu. Jhon Edwar Sinaga, perwakilan dari Keluarga Sinaga Provinsi Riau menyampaikan rasa bangga dan bahagia dengan prestasi Bufon Sinaga tersebut. Pada Rabu (27/6), Bupati Syamsuar menggunakan hak pilihnya dalam ajang Pemilihan Gubernur Riau 2018. Selain menggunakan hak pilihnya, Syamsuar juga sebagai salah seorang peserta Pilgub Riau 2018, berpasangan dengan calon Wakil Gubernur Edy Natar Nasution. Dalam ajang ini, KPU Riau menetapkan pasangan Syamsuar dengan Edy Natar Nasution sebagai pemenang Pilgub Riau 2018, mengalahkan tiga pasang kandidat lainnya.*** foto-foto: dari berbagai sumber

13


DPRD

infotorial DPRD Prov Riau

Provinsi Riau

Irwan Optimistis PAN Capai Hasil Gemilang di Pileg 2019 DEWAN Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Riau menyerahkan berkas pencalonan 65 bakal calegnya ke KPU Riau dihari terakhir pendaftaran. Penyerahan berkas bacaleg ini dilakukan langsung oleh Ketua PAN Riau, Irwan Nasir, bersama sejumlah pengurus DPW PAN lainnya. Pada kesempatan ini, Irwan mengatakan bahwa PAN sudah memenuhi seluruh persyaratan pencalonan seperti keterwakilan perempuan dan juga tidak memasukkan mantan napi koruptor. “Dalam nama-nama caleg kita, sudah ada sekitar 37 persen caleg perempuan yang akan kita

majukan. Selain itu kita pastikan juga tidak ada mantan napi di sana,” ujar Bupati Meranti ini pada Selasa (17/7/2018). Irwan sendiri optimis dengan kekuatan PAN saat ini akan meraih hasil gemilang di Pileg Riau 2018. Ia menargetkan perolehan kursi partai terbanyak di Riau sehingga PAN mampu menjadi ketua di DPRD Riau. “Kita sudah siapkan strategi pemenangan yang terbukti saat Pilgub, PAN berhasil mengantarkan Pak Syamsuar menang,” tambah Irwan. Selain itu, di nama caleg yang diusulkan PAN juga memiliki nama-nama petahana di DPRD Riau saat ini. Juga

ada beberapa tokoh dari partai lain yang menyatakan bergabung ke PAN. “Kita juga terima rekan-rekan kita ber-

gabung di PAN seperti Said Usman Abdullah, Azwir, Supianto, dan Wan Abubakar,” pungkas Irwan. (rgc/e2)

DPRD Riau Sidak, Ini Temuannya Larangan Eks Koruptor Nyaleg

DPRD Riau Dukung PKPU

“Saya rasa, tidak ada masyarakat yang tidak sepakat dengan itu. Kan banyak dampak positif, lembaga legislatif akan berisikan orang-orang yang bersih dan bukan orang yang bagi-bagi uang saat mencalonkan diri.”

U

NSUR pimpinan DPRD Provinsi Riau mendukung Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018 tentang larangan bagi mantan koruptor maju sebagai calon legislatif dalam Pileg 2019 mendatang. “Kita dukung adanya PKPU itu, larangan mantan koruptor maju sebagai Pileg, tahun depan,” kata Noviwaldy Jusman, Wakil Ketua DPRD Riau kepada wartawan, Selasa (3/7/2018). Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan. Jika PKPU diterapkan, maka lembaga dewan secara keseluruhan akan bersih dari praktek korupsi. Masyarakat pun disebutnya, akan banyak mendukung PKPU tersebut.

14

“Saya rasa, tidak ada masyarakat yang tidak sepakat dengan itu. Kan banyak dampak positif, lembaga legislatif akan berisikan orang-orang yang bersih dan bukan orang yang bagi-bagi uang saat mencalonkan diri,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakannya, PKPU yang dimaksud sudah bisa diterapkan mulai masa pendaftaran bakal Caleg. Adapun pendaftaran bakal calon anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota untuk Pemilu 2019, akan dibuka mulai tanggal 4 hingga 17 Juli 2018. “Mudah-mudahan akan melahirkan anggota dewan yang bebas dari korupsi nantinya,” tutup politisi Demokrat ini. (rrc/e2)

Soal Limbah, Komisi IV DPRD Riau akan Panggil PT Chevron JAJARAN Komisi IV DPRD Provinsi Riau awal bulan depan akan melakukan panggilan atau rapat kerja dengan pihak Chevron. Hal ini dalam mempertanyakan atau mengetahui sistim pengelolaan limbah yang dilakukan selama ini. “Kita akan panggil Chevron untuk perytanyakan masalah limbah meteka selama ini. Limbah mereka dikemanakannya baik B1, B2, B3 dan sebagainya. Baik organik dan non organik,” jelas Asri

Auzar, Anggota Komsi IV DPRD Riau di ruang kerjanya, Kamis (28/06/18). Lebih jauh disampaijannya juga, Komisi IV ingin tahu betul terhadap upaya penanganan limbah yang dilakukannya. Apakah sudah ramah lingkungan atau malah masih membahayakan bagi sekitar. “Selain itu juga akan membahas terkait partisipasinya terhadap Riau,” tambah Asri. Disampaikan juga oleh Dapil Rokan Hilir ini, Provinsi Riau menurut Provonsi tetangga sangat kaya dengan penghasil minyak. Tapi kenyataannya masih banyak suku Sakai yang berjalan di atas pipa minyak telanjang dada sambil bawa keranjang. “Jadi kita minta juga partisipasinya untuk daerah. Selama inikan kita hanya dapat 10% dari keuntungan, itupun setengah mati memperjuangkannya. Kita minta bentuk partisipasi yang lain untuk daerah,” tutupnya. (amc/e2)

DALAM rangka memantau dan melihat laporan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD), Komisi V DPRD Riau lakukan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah SMA yang ada di Kota Pekanbaru. “Kita ingin sekolah di Riau melakukan proses penerimaan siswa sesuai dengan aturannya,” kata Muhammad Adil, Wakil Ketua Komisi V kepada wartawan usai sidak, Kamis (12/07/08). Selama ini diakuinya, banyak laporan dari masyarakat tentang adanya berbagai pesoalan tentang PPDB ini. Sidak sendiri dilakukan ke SMA Negeri 1, 2 dan SMA Negeri 8. “Kita juga ingin pastikan proses PPDB berjalan sesuai dengan aturan,

terutama soal zonasi. Tadi kita minta data-data nama siswa yang diterima berdasarkan sistem zonasi,” ujarnya. Lebih lanjut ia mengatakan, sesuai aturan yang ada, 90 persen siswa yang diterima di sekolah negeri mesti berasal dari tempatan. Zonasinya sendiri diatur berdasarkan kondisi sekitar sekolah. “Kita juga minta nama-nama siswa yang diterima lewat jalur tempatan supaya kita tahu seperti apa kondisi di lapangan,” terangnya. Sejumlah anggota Komisi V ikut hadir dalam sidak tersebut. Seperti, Ade Hartati Rahmat, Yusuf Sikumbang, Husaimi Hamidi dan Nuraini. (rtc/e2)

15


DPRD

infotorial DPRD Prov Riau

Provinsi Riau

Dewan Riau Pertanyakan Pernyataan Dinas PU Riau “Dari informasi yang kita terima, kontraktornya lari setelah mencairkan uang. Tapi kita belum tau berapa jumlahnya. Kita juga belum mengetahui apa alasannya tidak melanjutkan dan belum tau seperti apa persis kejadiannya, ini sedang kita cari tahu.” KETUA Komisi IV DPRD Riau, Husni Thamrin mempertanyakan pernyataan pihak Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Riau yang menyatakan pembangunan flyover di Pasar Pagi Arengka tidak ada persoalan. Dikatakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Riau ini, jika memang tidak ada persoalan, seharusnya kontraktor tetap

bekerja dan pekerjanya tetap melaksanakan pekerjaan seperti sebelumnya di sana. “Kalau memang tak ada masalah kok tidak bekerja. Seharusnya kan tetap bekerja seperti yang dilaksanakan di flyover perempatan SKA,” kata Thamrin kepada Wartawan, Rabu (27/6/2018). Kalau suasana libur lebaran, menurutnya sudah tidak mungkin sampai saat

ini masih libur, karena sudah hampir 2 minggu usai lebaran Idul Fitri. Olah karena itu, menurut Thamrin pihaknya akan turun langsung dalam waktu dekat ke lokasi, dengan pihak dinas PU, sekaligus dengan aparat penegak hukum. Sebelumnya Kontraktor pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru dikabarkan tidak lagi melanjutkan pekerjaan sampai saat ini. Hal tersebut diketahui pihak Komisi IV DPRD Riau dari berberapa sumber, dan saat ini tengah ditelusuri oleh Komisi IV yang membidangi masalah pemban-

gunan tersebut. Ketua Komisi IV DPRD Riau, Husni Thamrin mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa, kontraktor pembangunan flyover tersebut juga melarikan uang yang telah dicairkan, sementara pekerjaan tidak dilanjutkan. “Dari informasi yang kita terima, kontraktornya lari setelah mencairkan uang. Tapi kita belum tau berapa jumlahnya. Kita juga belum mengetahui apa alasannya tidak melanjutkan dan belum tau seperti apa persis kejadiannya, ini sedang kita cari tahu,” ujarnya. Karena itu, pihaknya akan turun dalam waktu dekat, berkemungkinan pada pekan depan, sekitar Kamis atau Jumat depan. “Kita juga akan turun dengan sejumlah pihak penegak hukum, seperti kejaksaan dan kepolisian. Sehingga ketika memang kondisi tersebut terjadi, ini bisa langsung kita tidaklanjuti ke ranah hukum,” tuturnya. (rcc/e2)

DPRD Riau Temukan Kelemahan Zonasi PPDB

Disayangkan Salah Tafsir dalam Sistem Zonasi WAKIL Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau, Muhammad Adil menilai, pihak SMA harusnya tidak hanya mengumumkan nama siswa yang lulus saja, tapi juga beserta dengan alamat dan nilainya. Dikatakan Adil, tidak ada yang harus ditutup-tutupi dan dirahasiakan. Justru kalau hanya menampilkan nama akan mem-

16

buat masyarakat menjadi curiga. “Kalau memang tidak ada yang disembunyikan mengapa harus takut. Pengumuman kelulusan siswa di SMA tersebut harus dilakukan secara terbuka dan transparan,” kata Adil, Minggu (15/7/2018). Ditambahkannya, untuk kelulusan tersebut adalah berdasarkan zonasi seperti yang sudah

ditetapkan dalam aturan. Ia juga menyayangkan masih banyaknya salah tafsir dalam lah penerapan zonasi sekolah tersebut, sehingga mengakibatkan orangtua dan wali murid serta siswa yang dirugikan. Sebelumnya, orangtua wali murid yang berada di zonasi sekolah SMA 1 Pekanbaru mengeluhkan anaknya tidak lulus sekolah di SMA tersebut. (tpc/e2)

SALAH satu permasalahan banyaknya keluhan orangtua karena anaknya tidak lulus di sekolah zonasinya sendiri, ternyata juga dikarenakan tidak pahamnya sekolah terkait regulasi zonasi tersebut. Setelah Komisi V DPRD Riau melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Riau, diketahui bahwa pihak sekolah memberikan penilaian secara langsung dan merata kepada seluruh siswa. Sekretaris Komisi V DPRD Riau, Ade Agus Hartanto mengatakan, padahal secara regulasi, pihak sekolah harusnya membedakan kelulusan siswa berdasarkan jarak zonasi sekolah dengan domisili siswa.

“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, ternyata masih banyak sekolah yang belum memahami soal regulasi zonasi sekolah tersebut. Mereka meluluskan seluruhnya berdasarkan nilai. Harusnya kan ada perbedaan kelulusan, dimana ada yang wajib diluluskan bagaimana pun nilainya, tergantung jarak, kemudian selanjutnya baru ada pertimbangan nilai,” kata Ade Agus Hartanto, Selasa (10/7/2018). Dijelaskannya, siswa yang tinggal dalam radius 500 meter dari sekolah, itu wajib diluluskan seluruhnya, apapun statusnya, dan bagaimanapun hasil nilainya. “Dalam radius 500 meter tersebut tidak perlu memandang nilai,

wajib diterima. Radius itu bukan hanya kiri dan kanan, tapi lingkaran,” jelasnya. Setelah 500 meter, selanjutnya dalam hitungan 1.000 meter, baru kemudian menurutnya ada dihitung berdasarkan nilai, perhitungan selanjutnya radius 2.000, dan seterusnya. “Hal itu dibuktikan alamat dan surat keterangan domisili yang sudah disiapkan siswa, nanti kan bisa dicek kebenarannya,” ulasnya. Terkait cukup banyaknya keluhan orangtua wali murid yang anaknya tidak lulus, padahal berada di zonasi dan sangat dekat dengan sekolah tempat tinggalnya, menurut Ade Agus masih ada peluang untuk mendaftar dan masuk ke sekolah tersebut. (tpc/e2)

17


Pemerintah Provinsi

infotorial pemprov Riau

Riau

Meskipun realisasi di tahun 2014 sampai 2016 nol, tapi realisasi di tahun 2017 mengalami peningkatan yang signifkan, dari nol menjadi 507 sehingga lebih tinggi 69 persen dibandingkan dengan target tahun 2019

Arsyadjuliandi Rachman Gubernur Riau

Gubri Tak Ingin Terjadinya “Bencana” Budaya di Riau “Alhamdulillah, sejumlah program yang kita lakukan di bidang ini telah mendapat pengakuan dari institusi yang memiliki kompetensi tentang itu, di mana sejumlah karya budaya Provinsi Riau telah ditetapkan sebagai warisan budaya tidak benda (WBTB).”

P

EMERINTAH Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, optimistis Riau akan menjadi pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara pada 2020. Ini sejalan dengan Visi Riau 2020, yang akan menjadikan daerah ini sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia

18

Tenggara pada tahun itu. Kendati Dinas Kebudayaan Riau baru efektif dioperasionalkan sejak setahun belakangan, namun sejumlah program yang dijalankan diyakini akan mampu melakukan percepatan untuk perwujudan Visi Riau 2020 di bidang kebudayaan tersebut. “Terus terang, sejumlah pembangunan di bidang kebudayaan yang kita lakukan setahun belakangan memberikan harapan yang menggembirakan,” ujar Gubri. Gubri yang akrab dipanggil Andi Rachman itu menambahkan, keberhasilan pembangunan di bidang kebudayaan tidak seperti keberhasilan di bidang fisik dengan parameter yang terukur. Keberhasilan pembangunan di bidang kebudayaan terletak atas adanya pengakuan, terangnya. “Alhamdulillah, sejumlah program yang kita lakukan di bidang ini telah mendapat pengakuan dari institusi yang memiliki kompetensi tentang itu, di mana sejumlah karya budaya Provinsi Riau telah ditetapkan sebagai warisan budaya tidak benda (WBTB),” tuturnya, Selasa (26/6/2018). Dijelaskan, dari 16 karya budaya

Riau yang termasuk kategori WBTB, sebanyak 10 di antaranya sudah diakui sebagai WBTB, dan enam lainnya telah mengantongi sertifikat. Ke-10 warisan budaya yang termasuk kategori WBTB tersebut, meliputi Tunjuk Ajar Melayu, Sijobang Buwong Gasiang, Zapin Api, Zapin Meskom, Manongkah, Perahu Baganduang, Batobo, Rumah Lontiok, Silat Perisai, dan Onduo Rokan. Sementara untuk karya budaya Provinsi Riau yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya benda (WBB), meliputi Balai Kerapatan Tinggi, Makam Sultan Syarif Kasim II, Masjid Raya Syahbuddin, Tangsi Belanda, Gedung Controlleur, Bangunan Landraad, dan Makam Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah. “Ke semuanya berlokasi di Kabupaten Siak,” jelas Andi Rachman. Saat ini, Pemprov Riau melalui Dinas Kebudayaan Riau tengah mengupayakan pantun didaftarkan di Unesco badan PBB yang mengurusi pendidikan - untuk menjadi warisan budaya dunia, seperti tahun sebelumnya atas nama Perahu Phinisi. Pengakuan lain yang diterima Riau di bidang kebudayaan, imbuh Gubri, yaitu sebagai pusat pelestarian dan pengembangan tari zapin. “Karena sudah ditetapkan sebagai pusat pelestarian dan pengembangan tari zapin, tugas kita adalah untuk menjaga, memelihara, dan merawat jenis kebudayaan yang satu ini sehingga tetap tumbuh dan berkembang,” ia mengatakan. Tak cuma tari zapin, ungkap Andii Rachman, jenis-jenis kebudayaan lain yang berasal, tumbuh, dan berkembang di Riau juga menuntut untuk upaya melestarikan dan mengembangkan agar tetap eksis. “Agar tidak terjadi apa yang disebut dengan bencana budaya,” katanya. Bencana budaya, papar Gubri Andi

Rachman, yaitu hilangnya sejumlah tradisi yang berasal dari satu akar budaya tertentu karena tidak ada upayaupaya untuk melestarikannya, yang kemudian digantikan oleh tradisi yang berasal dari akar budaya lain, yang pada beberapa kasus bisa saja bertentangan dengan norma dan nilai-nilai yang dianut secara teguh oleh masyarakat. Diperlukan 79 Lagi Merujuk “Buku Refleksi dan Capaian Pembangunan Riau” yang diterbitkan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau, juga membukukan sejumlah kemajuan pembangunan bidang kebudayaan di daerah ini. Untuk jumlah seni budaya Melayu yang dihasilkan, kalau pada 2014 masih tercatat pada angka 0, pada 2015, 2016, dan 2017 naik menjadi masing-masing 21. Sementara untuk 2018 diproyeksikan menjadi 60, dan meningkat lagi menjadi 100 di 2019. “Tahun 2015 ada 21 karya seni dari Riau yang di-HAKI-kan,” jelas Gubri Andi Rachman. Itu artinya, diperlukan 79 karya seni Riau lagi yang harus di-HAKI-kan untuk mengejar target di 2019. “Makanya, untuk mencapai target 2019, membutuhkan kerja keras.” Pada bagian lain, jelas Gubri lagi, jumlah sekolah di Riau yang menerapkan kurikulum berbasis budaya Melayu sesuai standar, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kalau pada tahun 2014, 2015, dan 2016 masih bertengger pada angka 0, sedangkan pada tahun 2017 melonjak menjadi 507 sekolah. Sedangkan di 2018 ditargetkan sebanyak 150, dan di 2019 sebanyak 300 sekolah. “Meskipun realisasi di tahun 2014 sampai 2016 nol, tapi realisasi di tahun 2017 mengalami peningkatan yang signifkan, dari nol menjadi 507 sehingga lebih tinggi 69 persen dibandingkan dengan target tahun 2019,” terang Gubri Andi Rachman. (e2/src)

F

Gubri Imbau Masyarakat Ramaikan Bakar Tongkang

ESTIVAL Bakar Tongkang adalah event pariwisata nasional yang rutin digelar setiap tahun di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Pada tahun 2017 lalu event yang sudah mendunia ini, telah di kunjungi sebanyak 52.000 wisatawan nusantara dan mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan sampai ke Tiongkok daratan. Hal tersebut dikatakan Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Senin (25/6/2018) di kantor Gubernur Riau jalan Sudirman Pekanbaru. “Tahun 2017 lalu diperkirakan 22 ribu wisatawan mancanegara dan 30 ribu wisatawan nusantara datang berkunjung menyaksikan Festival Bakar Tongkang. Kunjungan puluhan ribu wisatawan ke Kota Bagansiapi itu, tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Rokan Hilir,” ungkap, Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman. Pada kesempatan itu, Gubri H Arsyadjuliandi Rachman, yang di dampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman, menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk meramaikan dan turut mensukseskan event pariwisata yang telah masuk dalam 10 besar 100 Calendar of Events Pariwisata 2018. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengaku akan mempromosikan event ini secara maksimal, karena termasuk dalam 10 besara 100 Celendar of Event Pariwisata 2018. Menurutnya event ini sudah berkelas dunia dan banyak wisatawan yang datang mengikuti prosesi itu. Strategi media yang dilakukan Kemenpar adalah POSE, paid media, own media, sosial media dan endorser media. Channeling media itu akan dipilih yang paling efektif untuk mempromosikan kegiatan tahunan Bakar Tongkang itu. Pola promosi yang dilakukan dengan sistem pre event, on event dan post event (POP),” tutur Menpar Arief Yahya, pada Kamis (21/6) lalu. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman, juga turut menyampaikan Ritual Bakar Tongkang adalah acara budaya yang dilakukan untuk memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke Bagansiapiapi pada tahun 1820 silam. Melalui ritual ini, masyarakat Tionghoa juga berjanji untuk mengembangkan diri di kota yang punya julukan Hong Kong Van Andalas. “Festival Bakar Tongkang akan diawali dengan acara ritual di kelenteng In Hok Kiong yang merupakan kelenteng tertua di kawasan Pekong Besar. Lalu acara dilanjutkan dengan arak-arakan ke tempat pembakaran hingga berlanjut ke prosesi pembakaran di hari selanjutnya. Pada tanggal 28 juni (siang) akan digelar Bakar Tongkang Fashion Carnaval yang dipusatkan di depan mess pemda jalan Perwira Bagansiapiapi, di lokasi yang sama pada malam harinya akan digelar acara kesenian yaitu Pentas Negeri Seribu Kubah,” kata Fahmizal Usman pada saat mendampingi Gubernur Riau. “Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni, pukul 08.00 hingga 11 .00 WIB, akan digelar Bagansiapiapi Heritage, dan pada tanggal 30 Juni prosesi Ritual Bakar Tongkang. Bagi para wisatawan yang mau mengunjungi pulau Jemur, pihak panitia berkerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Rokan Hilir akan menggelar trip pulau Jemur pada tanggal 1 juni 2018, titik kumpulnya di pelabuhan Bagansiapiapi pukul 07.00 WIB,” ujar Kadispar Riau Fahmizal Usman. Fahmizal Usaman juga menjelaskan, dalam upaya untuk meningkatkan hegemoni pada Festival Bakar Tongkang tahun ini juga akan digelar program bakti sosial, agendanya sunat massal 500 anak-anak, pemeriksaan gigi serta THT gratis untuk 500 pasien dan operasi katarak gratis kepada masyarakat. Slot yang diberikan sekitar 200 mata. Kegiatan bakti sosial ini melibatkan 60 tenaga medis, seperti dokter, perawat, admin dan relawan diinisiasi oleh Lions Club Bintang Mulia Bagan Batu Rokan Hilir, Lions Club Medan, serta Himpunan persaudaraan Tionghoa Rokan Hilir.***

19


Pemerintah Kabupaten

Indragiri Hulu

galeri Pemkab Inhu

Heboh! Reuni di SMPN Rengat yang Dihadiri Bupati Inhu B EGINILAH kalau dalam suatu acara dihadiri oleh Bupati Inhu (Indragiri Hulu) H. Yopi Arianto SE, yang selalu heboh, meriah dan semarak. Begitu pula yang terjadi pada Minggu (24/6/2018), saat alumni SMPN 4 Rengat dari berbagai tahun tamatan berkumpul di Kota Rengat. “Mengawali kegiatan reuni akbar SMPN 4 Rengat ini, kita berkumpul di halaman Stadion Narasinga Rengat untuk melakukan senam massal,” kata Supri Handayani, Ketua Panitia Reuni Akbar SMPN 4 Rengat. Tampak hadir Bupati Inhu, Yopi Arianto yang juga salah satu alumni SMPN 4 Rengat. Menurut panitia, pihaknya mengundang seluruh alumni dari seluruh angkatan untuk hadir pada reuni akbar tersebut. “Alumni yang paling tua yang hadir adalah angkatan 1983,” katanya. Tidak hanya alumni saja, namun panitia juga mengundang sejumlah guru yang sempat mengajar di SMPN 4 Rengat. Setelah menggelar acara senam massal dan hiburan oleh artis, agenda

20

Reuni Akbar dilanjutkan dengan Halal bi Halal yang digelar di Gedung Gang Purnama Rengat. Pada Sabtu (30/6/2018), Bupati Yopi Arianto SE menggelar Gotong royong (Goro) bersama masyarakat yang yang ada di sekitar jalan lama. Tidak hanya Bupati, namun juga hadir para pejabat di lingkungan Pemkab Inhu, Kades dan masyarakat yang berpartisipasi dalam Goro tersebut. Goro yang dilakukan bupati beserta rombongan kali ini adalah memperbaiki jalan berlubang sepanjang wilayah seperti Desa Sialang Dua Dahan, Desa Rantau Bakung hingga Desa Kota Lama. Kecamatan Rengat Barat. Kades Sialang Dua Dahan Nasrun saat dikonfirmasi Wartawan membenarkan kegiatan Goro bupati Yopi bersama masyarakat, dimana kehadiran orang nomor 1 di Inhu itu disambut antusias oleh masyarakat.*** foto-foto: dari berbagai sumber

21


Pemerintah Kabupaten

Kecantikan

B

4 Manfaat Tepung Sagu untuk Kulit & Rambut Sehabis disasak dan hairdo, biasanya sisa hairspray sulit dihilangkan. Taburkan kanji pada rambut dan diamkan sejenak. Kemudian berkeramaslah seperti biasa dengan air dingin. Jangan gunakan air panas karena kanji bisa semakin menempel dan membuat rambut lengket.

22

AHAN makanan yang satu ini sering kita jumpai di pasar tradisional maupun minimarket. Tepung kanji merupakan tepung yang terbuat dari singkong. Tepung ini juga di kenal dengan beberapa nama seperti tepung tapioka, tepung singkong, atau aci sampeu. Bukan hanya dapat dijadikan bahan pangan, ternyata tepung sagu memiliki segudang manfaat untuk kulit kita. Apa saja manfaat dari tepung sagu? Manfaat pertama dari tepung sagu adalah membantu mengatasi iritasi kulit, kulit terbakar dan alergi pada kulit. Bentuk adonan dengan menggabungkan 3 sendok makan tepung sagu dengan air dingin. Gunakan pad kasa atau kapas bola untuk diterapkan ke kulit dan biarkan kering. Aplikasikan sebelum tidur untuk memberikan waktu yang cukup agar adonan bekerja pada kulit. Masker-wajah-alami Banyak solusi alami untuk cara menghilangkan jerawat di wajah, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan tepung kanji. Bahan : 1 genggam tepung kanji 1 butir putih telur ayam kampung Cara pemakaian : Campurkan kedua bahan tersebut dan aduk sampai rata, usahakan campuran tepung dan telur tidak terlalu kental juga tidak terlalu encer. Jika Anda tidak suka dengan bau amis telur, bisa menambahkan air jeruk nipis untuk mengurangi bau amis telur. Selanjutnya tinggal di aplikasikan pada wajah, dengan cara mengoleskannya secara merata dan biarkan selama kurang lebih 15 menit. Setelah selesai menunggu 15 menit, basuh wajah dengan air hangat kemudian akhiri dengan membasuh wajah kembali dengan air dingin. Hal ini dilakukan agar pori-pori kulit kembali kencang dan segar. Cara ini bisa Anda aplikasikan secara rutin, 2 kali sehari atau seminggu dua kali. Amati perubahan pada wajah Anda setelah satu bulan lebih perawatan, biasanya jerawat akan cepat mengempis. Selanjutnya Anda tinggal melakukan perawatan cara menghilangkan noda bekas jerawat sehingga wajah Anda kembali bersih dan cerah. Dry Shampoo dari Tepung Sagu Jika Anda sedang terburu-buru dan tidak sempat keramas di pagi hari, Anda dapat mensiasatinya dengan menggunakan tepung sagu. Bahan : 1/4 cangkir tepung sagu. 2 sendok makan baking soda. Cara pemakaian : Campurkan kedua bahan menjadi satu. Taburkan sedikit di rambut Anda dan sikat. Tepung sagu dan baking soda yang dicampur memiliki manfaat untuk menghilangkan minyak pada rambut dan menjadikannya lebih lembut. Mengangkat Sisa Hairspray di Rambut Sehabis disasak dan hairdo, biasanya sisa hairspray sulit dihilangkan. Taburkan kanji pada rambut dan diamkan sejenak. Kemudian berkeramaslah seperti biasa dengan air dingin. Jangan gunakan air panas karena kanji bisa semakin menempel dan membuat rambut lengket. Itu baru 4 manfaat tepung sagu untuk kulit dan rambut. Masih banyak kegunaan lainnya yang dapat Anda ketahui. Tinggal mencarinya di internet dan masukkan keyword “Manfaat Tepung Sagu” maka akan muncul sederetan informasinya. (int)

siak

Infotorial Pemkab Siak

Alfedri Berharap Berzakat akan Kikis Penyakit Hati P

“Semoga dengan adanya kegiatan Gemar berzakat ini, kesadaran masyarakat untuk membayar zakat semakin meningkat. Sehingga perolehan zakat untuk di setiap Kecamatan dan Kabupaten juga terus meningkat.”

LT Bupati Siak Alfedri yang juga Mantan ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Siak, hadiri kegiatan Gerakan Masyarakat Siak Berzakat ke 5 di mesjid Royatul Iman, Kecamatan Koto Gasib, kamis sore (31/5/2018). Dalam sambutannya, Alfedri mengatakan sejak di laksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2014 lalu, kegiatan Gemar Berzakat sudah memasuki tahun ke 5. “Alhamdulillah, kegiatan Gemar ini setiap tahun pesertanya bertambah. Untuk tahun 2018, seluruh Kecamatan di Kabupaten Siak akan melaksanakan kegiatan Gemar ini”, ucap Mantan Ketua Baznas Kab. Siak itu. Zakat yang di berikan ini nantinya, sambung Alfedri, dapat mengikis penyakit hati diantaranya pelit, kikir dan sombong

dll. Karena orang yang berzakat sadar bahwa di dalam hartanya ada hak untuk orang lain, dan harta itu hanya titipan dari Allah SWT. “Semoga dengan adanya kegiatan Gemar berzakat ini, kesadaran masyarakat untuk membayar zakat semakin meningkat. Sehingga perolehan zakat untuk di setiap Kecamatan dan Kabupaten juga terus meningkat”, kata Alfedri di depan masyarakat yang ingin berzakat di Kecamatan Koto Gasib. Dalam kegiatan Gemar Berzakat ini, Plt Bupati Siak Alfedri, Camat Koto Gasib, Upz Kecamatan Koto Gasib berkesempatan untuk menjadi Amil Zakat. Kemudian kegiatan Gemar di lanjutkan dengan Pendistribusian zakat tahap 2 di Kecamatan Koto Gasib berjumlah 103.200.000. Dan akan di berikan dengan pola konsumtif yang diterima oleh 147 mustahik, dan setiap mustahik akan mendapatkan 700.000 (300.000 berupa sembako dan 400.000 uang tunai). Serta penyerahan Zakat Award, yang di raih oleh Upz Empang Pandan, yakni Upz yang berhasil mengumpulkan zakat terbanyak se Kecamatan Koto Gasib.***

23


DPRD

advertorial DPRD Prov Riau

Provinsi Riau

DPRD Riau Gelar Pandangan LKPJ 2017, Begini Suasananya DPRD Riau, Senin (2/7/2018) melakukan rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2017. Ada yang menarik dari paripurna tersebut dimana Fraksi PDI-P pertanyakan masalah ‘amburadulnya’ pengelolaan aset yang terjadi.

I

ni disampaikan oleh salah seorang Anggota Fraksi PDI-P, Almainis sebagai juru bicara dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo didampingi Wakil Ketua yang lain, Noviwaldy Jusman. Pihak Pemprov dihadiri oleh Sekdaprov, Ahmad Hijazi, turut hadir Forkopimda, 34 Anggota Dewan, Kepala OPD dan undangan lainnya. Disampaikan Almainis, salah satu kelemahan Pemprov Riau yaitu masih amburadulnya pengelolaan aset yang dilakukan. Sehingga muncul berbagai kejadian seperti ada aset yang dipinjam pakai, tapi tidak jelas imbalannya bagi daerah. Kemudian ada yang aset itu yang habis masa pinjam pakainya, tapi belum dikembalikan

24

ke daerah. Ada juga aset berupa bangunan dan sejenisnya, tapi belum disertai dengan sewa-menyewa. Belum lagi ada aset yang sudah tidak diketahui lagi keberadaanya. “Ada juga aset yang berlarut-larut dalam penghapusannya sehingga menyebabkan menjadi tidak jelas statusnya,” sebutnya menyampaikan akibat tidak tertibnya pengelolaan aset. Untuk itu menurut Fraksi PDI-P yang disampaikan oleh Almainis, untuk ke depan permasalahan ini agar dapat menjadi perhatian. Sehingga keberadaan dari

aset Pemprov dapat terjaga dengan baik dan dapat dipergunakan dengan optimal apalagi untuk dapat menambah pendapatan daerah mengingat Pemprov tidak bisa hanya bergantung pada anggaran Pusat saja. Dalam rapat paripurna itu pansus juga merekomendasikan beberapa hal terhadap laporan LKPj Gubernur Riau tahun 2017 itu. Rapat paripurna tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD Riau Hj Septina Primawati, didampingi wakil ketua DPRD Riau Sunaryo dan Kordias Pasaribu. Kegiatan turut dihadiri Sekretaris Daerah

Provinsi Riau Ahmad Hijazi dan dihadiri undangan lainnya. Rapat paripurna pembacaan laporan Pansus LKPj DPRD Riau itu dibacakan juru bicara H Mansyur. Dikatakannya, Pansus telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan badan anggaran Dalam penyampaian LKPj itu, Pansus menyampaikan beberapa rekomendasi atas laporan keterangan keuangan Gubernur Riau. Yakni sisa belanja gaji pegawai sebesar Rp388 miliar tidak terulang lagi. Dikatakannya, dalam LKPj Gubernur Riau tahun 2017, Pansus LKPJ memang menemukan kelebihan belanja gaji pegawai Pemprov Riau sebesar Rp338 miliar. Anggaran belanja gaji pegawai dalam APBD 2017 adalah sebesar Rp2,3 triliun. Namun, ternyata yang terserap hanya Rp1,9 triliun. “Sisa belanja gaji pegawai ini agar jangan berulang lagi,” tegas Mansyur dalam menyampaikan laporan Pansus LKPJ itu Lanjutnya, tidak masuk akal jika Rp388 miliar kelebihan dana belanja pegawai itu, sehingga Pansus merekomendasikan untuk penambahan anggaran belanja pegawai itu. “Mestinya bertambah anggaran belanja pegawai itu,” ungkapnua Dana tersebut lanjutnya, akan dikembalikan ke kas daerah dalam dalam bentuk dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa). “Kelebihan anggaran itu direkomendasikan untuk dikembalikan ke kas derah dan menjadi sikap,” ungkapnya Sementara itu, Gubernur Riau yang diwakili Sekretaris Derah Sekda Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan, laporan ini menjelaskan sekarang-kurangnya tentang kebijakan umum pemerintah daerah dalam kebijakan umum daerah dan pengelolaan uang daerah secara baku termasuk belanja daerah. LKPj Pemerintah Derah ini mengacu kepada Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2014 tentang rencana pembangunan jangka menegah daerah (RPJMD) dan rencana

pembanguna jangka panjang daerah (RPJPD). Di samping itu secara khusus lanjut Sekda, pelaksanaan APBD Provinsi Riau tahun 2017 didasarkan atas kesepakatan Pemerintah Provinsi Riau dan DPRD Riau. “Maka dari itu rekomendasi yang disampaikan anggota DPRD Riau itu akan dijadikan landasan untuk menjalankan roda pemerintahan di masa mendatang,” jelasnya Usai penyampai tanggapan pemerintah derah tersebut paripurna penyampaian laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur Riau tahun 2017 diambil alih oleh pimpinan DPRD Riau Hj septina Primawati, dan ditutup dengan penyerahan laporan LPKj oleh Pemerintah Derah kepada DPRD Riau. Tapi Rapat Paripurna DPRD Provinsi Riau pada hari ini, Senin (25/6/2018) pagi tadi terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Rapat ini ditunda setelah banyaknya interupsi dari para Anggota DPRD serta kesepakatan pimpinan rapat Septina Primawati dengan pimpinan fraksi yang hadir. Sesuai jadwal, rapat paripurna hari ini dimulai pukul 10.00 wib, akan membahas Penyampaian Pandangan Umum Fraksi Terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2017. Namun akibat beberapa kendala, rapat ini ditunda pada pukul 12.00 wib dan perubahannya akan dibahas selanjutnya. Salah satu Anggota Dewan yang meminta agar rapat ini ditunda, Supriati, menyebutkan bahwa pandangan umum fraksi belum bisa disampaikan pada hari ini karena pihak sekretariat belum menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. “Bagaimana kita bisa menyampaikan pandangan atas laporan pertanggungjawaban APBD 2017 kalau catatan dari BPK belum kita terima. LHP ini merupakan salah satu landasan kita,” ujar Supriati yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau ini.

Selain itu, kata Supriati, pada paripurna yang dihadiri oleh 34 Anggota Dewan ini belum melengkapi seluruh fraksi. Sehingga anggenda penyampaian pandangan fraksi tidak akan berjalan lancar. “Makanya kita minta untuk ditunda di lain waktu sampai semuanya lengkap,” ujarnya usai paripurna. Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Hanura DPRD Riau, Muhammad Adil mengemukakan bahwa catatan dari BPK atasan laporan APBD 2017 merupakan hal yang urgen. Catatan tersebut harua ditindaklanjuti paling lambat 60 hari kerja oleh Pemprov. “Kita yakin masih bisa menindaklanjuti laporan tersebut setelah diserahkan ke kita. Ini menjadi salah saru fungai kontrol kita atas pemerintah,” ungkap Adil. Informasi lain menyebutkan, Sidang Paripurna pertama yang digelar DPRD Riau, terpaksa dibatalkan meski jumlah telah kuorum, dengan total 30 anggota dewan hadir. Paripurna yang beragenda Penyampaian Pandangan Umum Fraksi Terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2017, itu tampaknya tanpa persiapan. Salah satu anggota DPRD Riau dari Fraksi Hanura, Muhammad Adil, ketika diwawancarai mengatakan, pembatalan paripurna ini akibat seluruh anggota DPRD Riau, belum menerima laporan hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI. Sehingga, tentu saja belum melakukan pembahasan di Badan Musyawarah (Banmus). Karena ketidaksiapan itu, sebagian besar anggota dewan mengusulkan kepada pimpinan agar sidang ditunda. Pengusulan itu akhirnya disetujui, akibat protes dari sebagian besar dewan tersebut. “Temuan BPK itu tentang anggaran, dalam 60 hari harus dikembalikan. Tetapi kami dari fraksi belum dapat laporan itu, maka kita protes agar hari ini dibatalkan saja,” ujarnya, Senin, (25/6/2018). Adil menyebutkan, jika memang temuan BPK RI sudah dikembalikan, seharusnya ada bukti seperti kwitansi dan sebagainya. Namun bukti tersebut tidak diketahui keberadaannya. “Kalau sudah dikembalikan, mana buktinya?” tegas Adil. Sementara itu, Adil mengatakan agenda yang dibahas dalam Paripurna ini sebenarnya sangat penting. Mengingat adanya sisa lebih anggaran (Silpa) pada 2017 lalu yang jumlahnya mengecewakan. “Silpa kita jumlahnya 1 triliun untuk 2017, kok bisa? Inikan karena dulu perencanaannya asal - asalan. Makanya ini urgent dan harus segera r)dirapatkan,” papar Adil yang mengungkap Paripurna akan digelar kembali Kamis depan. (adv/hms/e2/dari berbagai sumber)

25


Pemerintah Kabupaten

Infotorial Pemkab Siak

siak

kesehatan

Mengenal Penyakit Rubella Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.

R 2018, Dispar Siak Targetkan PAD Sebanyak Rp1,2 Miliar “Dispar telah memberlakukan tarif baru bagi para pengunjung yang masuk ke Istana Asserayah Al Hasyimiah Siak. Tariaf tersebut diterapkan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Siak 2017.”

26

T

AHUN 2018 ini, Dinas Pariwisata (Dispar) menargetkan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pengelolaan obyek wisata sebesar Rp1,2 miliar. Selain itu, untuk menunjang pendapatan PAD, Dispar juga menaikan tarif masuk ke Istana Siak sebagai retribusi. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Fauzi Asmi mengatakan tahun 2018 ini, Dispar Siak menargetkan pencapaian PAD dari sektor kepariwisataan sebesar Rp1,2 miliar. ”Kita berharap semoga target Rp 1, 2 miliar ini tercapai itu,” harap Fauzi Asni, Sabtu. Dirinya berharap destinasi wisata yang ada di Kabupaten Siak bisa terpungut retribusinya. Sehingga pendapatan daerah Kabupaten Siak. Fauzi juga menambahkan Dispar telah memberlakukan tarif baru bagi para pengunjung yang masuk ke Istana Asserayah Al Hasyimiah Siak. Tarif tersebut diterapkan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Siak 2017. Menurut Fauzi bahwa di naiknya tarif masuk Istana Siak tersebut bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di bidang retribusi. “Kenaikan tarif ni baru tahap pemberitahuan kepada masyarakat. Dah bisa diberlakukan pada hari raya Idul Fitri,” katanya.***

UBELLA atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Rubella umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Menurut data WHO, pada tahun 2016 di Indonesia terdapat lebih dari 800 kasus rubella yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella. Rubella dan Kehamilan Walau sama-sama menyebabkan ruam kemerahan pada kulit, rubella berbeda dengan campak. Penyakit ini biasanya lebih ringan dibandingkan dengan campak. Tetapi jika menyerang wanita yang sedang hamil, terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat sekitar 100.000 bayi di dunia yang terlahir dengan sindrom ini. Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang terlahir dengan sindrom ini. Gejala-gejala Rubella Penderita rubella pada anak-anak cenderung mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada penderita dewasa. Tetapi ada juga penderita rubella yang tidak mengalami gejala apa pun, namun tetap dapat menularkan virus rubella. Penyakit ini umumnya membutuhkan waktu sekitar 14-21 hari sejak terjadi pajanan sampai menimbulkan gejala. Gejala-

gejala umum rubella meliputi: Demam. Sakit kepala. Hidung tersumbat atau pilek. Tidak nafsu makan. Mata merah. Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher. Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari. Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita. Begitu terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari hingga 1 minggu. Potensi tertinggi penderita untuk menularkan rubella biasanya pada hari pertama sampai hari ke-5 setelah ruam muncul. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter. Proses Diagnosis Rubella Ruam kemerahan akibat rubella memiliki karakteristik yang mirip dengan ruamruam lain. Guna memastikan diagnosis, dokter biasanya mengambil sampel air liur atau darah untuk diperiksa di laboratorium. Tes tersebut digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi rubella. Apabila terdapat antibodi IgM, berarti Anda sedang menderita rubella. Sedangkan keberadaan antibodi IgG menandakan bahwa Anda pernah menderita rubella atau sudah menerima vaksinasi. Pemeriksaan rubella juga bisa dimasukkan dalam serangkaian tes prenatal untuk ibu hamil, khususnya untuk yang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes darah. Jika ibu hamil didiagnosis menderita rubella, pemeriksaan lanjutan yang mungkin dianjurkan adalah USG dan amniosentesis. Amniosentesis adalah prosedur pengambilan dan analisis sampel cairan ketuban untuk mendeteksi kelainan pada janin.

Metode Penanganan Rubella Rubella tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yang dapat dilakukan. Langkah Pencegahan Rubella Pencegahan rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang tercatat secara global berkurang secara signifikan. Pemerintah kini sedang mengampanyekan pemberian vaksin MR menggantikan vaksin MMR. Vaksin MR ini memberikan perlindungan terhadap penyakit campak dan rubella. Sebelumnya, pencegahan rubella tergabung dalam vaksin kombinasi MMR yang juga mencegah campak dan gondong. Pemberian vaksin MR direkomendasikan pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun, dan diberikan melalui suntikan pada jaringan lemak (subkutan) lengan atas. Vaksin MR ini diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak duduk di bangku kelas 1 SD, yaitu sekitar usia 6 tahun. Orang dewasa dan anak-anak yang hanya mendapatkan satu kali suntikan vaksin MMR, dapat mendapatkan vaksin MR pada usia berapa pun. Apabila Anak sudah pernah mendapat vaksin MMR, vaksin MR ini juga boleh diberikan. Wanita yang merencanakan kehamilan juga dianjurkan memeriksakan diri melalui tes darah. Jika hasil tes menunjukkan bahwa seorang wanita belum memiliki kekebalan terhadap rubella, dokter akan menganjurkannya untuk menerima vaksin MR. Setelah itu, dia harus menunggu minimal 4 minggu untuk hamil. Harap diingat bahwa vaksinasi ini tidak boleh dijalani saat sedang hamil. (int)

27


PT RAPP

RAPP Sukses Bina Keltan Padang Luas Pelalawan “Terima kasih kepada RAPP yang telah memperhatikan pergerakan usaha kelompok tani di desa ini. Kami berharap kepada kelompok tani agar dapat mengelola usaha ini dengan baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok.”

K

ELOMPOK Tani Cabai Indah Desa Padang Luas, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan telah menjadi mitra bina Community Development PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sejak 2003. Pertama kalinya, perusahaan pulp dan kertas ini memberikan bantuan bibit karet dimana saat ini hasilnya telah dapat dinikmati. Selain menekuni perkebunan karet, kelompok tani ini juga sudah membuat Unit Simpan Pinjam (USP) untuk anggota kelompok. Tidak puas dengan itu, kelompok tani yang diketuai oleh Junaidi ini juga mengembangkan kelompok agar lebih mandiri. RAPP memberikan bantuan tenda pesta sebanyak 2 set berukuran 3x4 meter dan 4x6 meter. CD Officer RAPP Estate Langgam, Syafrizal langsung menyerahkan kepada ketua kelompok yang disaksikan oleh Kepala Desa Padang Luas, Munir B Syafrizal. Ia menyampaikan program ekonomi yang diberikan oleh RAPP kepada kelompok tani ini sangat bermanfaat dan dapat lebih mandiri dalam mengembangkan usahanya.

28

“Terima kasih kepada RAPP yang telah memperhatikan pergerakan usaha kelompok tani di desa ini. Kami berharap kepada kelompok tani agar dapat mengelola usaha ini dengan baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok,” ujar Munir, Rabu (6/6). Estate Manager Langgam, Amron Budi Setiawan menyampaikan agar program ini berjalan dengan baik, karena memberikan nilai penghasilan tambahan bagi anggota dan juga peluang usaha menjanjikan. “Ini adalah peluang bisnis di zaman sekarang. Tenda diberikan karena setiap acara, baik di pemerintahan maupun perusahaan pasti membutuhkan tenda,” tutup Amron. Di bagian lain, Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengadakan Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan untuk Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), Kamis (31/5) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT), Town Site 2, Pangkalan Kerinci. Pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta dari lima kabupaten, yaitu Siak, Pelalawan,

infotorial PT RAPP Kampar, Kuantan Singingi, dan Kepulauan Meranti. Satu dari puluhan peserta, Syarifuddin (55) yang berasal dari Kabupaten Siak mengatakan pelatihan ini membantunya memperoleh pengetahuan bagaimana produknya dikemas dengan higienis dan dapat lebih dikenal secara luas. “Saya sangat bersyukur, karena pelatihan ini banyak membantu saya dalam pengembangan usaha ternak lele dan turunannya,tapi tidak lupa dengan kebersihannya,” ungkap peserta pelatihan Syarifuddin. Sekretaris Dinas Kabupaten Pelalawan H Asril SKM M Kes menyambut baik pelatihan yang difasilitasi oleh RAPP ini. Ia apresiasi kepada perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan ini. “Selain kualitas, dalam suatu usaha selain cita rasa produk, ada juga yang tak kalah penting yakni legalitas atau payung hukum itu sendiri. Karena ini harus sejalan dengan adanya usaha dan legalitas. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin setiap tahunnya dengan jumlah peserta pelatihan yang terus meningkat,” ujar Asril. Menurut Direktur CD RAPP Marzum, para mitra (peserta) selalu komit berproduksi dengan segala keterbasan untuk produk unggulan olahannya. Namun masih terbatas sehingga produk mereka belum bisa menembus pasar yang lebih besar. “Melihat kondisi ini kami mengadakan pelatihan untuk mitra bina kami sehingga nantinya mereka akan terbantu memasarkan produk dan memperhatikan pengemasan yang baik dan sehat. Kami sebagai perusahaan yang beroperasi dilima kabupaten mendukung adanya pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM),” ucap Marzum. Adapun kegiatan ini dihadiri oleh Direktur LPPOM MUI Produk Halal Sofia Anita, Disperindag Label dan Iklan Pangan Dedi Kurniawan, SKM Dinkes Pelalawan T Emelia Ulfa, Bahan Tambahan Pangan (BTP) Heryza Asrayuni SFarm Apr, serta Dinkes Pelalawan bidang Higienis dan Sanitasi Produk Makanan dan Minuman Budi Setiawan SKM M Km.***

Didukung PT RAPP

M

Produk Turunan Sagu Tingkatkan Ekonomi Warga Merbau, Meranti

ENINGKATKAN perekonomian di suatu daerah adalah dengan mendukung usaha industri kecil, Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Merbau (HIPMAM) Kabupaten Kepulauan Meranti mengadakan Pelatihan Tata Boga Bahan Pokok Turunan Sagu di Aula Kecamatan Merbau, Senin (28/5). Ketua Umum HIPMAM, Zuriyadi Fahmi mengatakan kegiatan ini mengangkat tema ‘Pemanfaatan Sagu Menjadi Komoditi Utama untuk 1001 Macam Produk di Kabupaten Kepulauan Meranti Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN’. Menurutnya dengan pelatihan tata boga ini dapat mendorong terciptanya industri kecil produk turunan sagu yang dimulai melalui ibu-ibu. Zuriyadi mengatakan dukungan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sangat membantu terlaksana kegiatan ini. Perusahaan memiliki kepedulian untuk mendukung adanya Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kelurahan Teluk Belitung Kecamatan Merbau. “Pelatihan ini juga membantu meningkatkan ekonomi keluarga dengan jalan mengembangkan sebagai usaha kecil sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. Alhamdulillah, puluhan warga antusias,” tuturnya. Jurmiah (32) warga Kelurahan Teluk Belitung mengaku sangat tertarik dengan adanya pelatihan ini. Ia penasaran apa saja produk turunan sagu yang bisa ia buat. “Pelatihan ini bagus dan memotivasi untuk membuat bolu dari bahan sagu. Selain itu dari pelatihan ini saya bisa dapat pengetahuan untuk usaha,” terang Jurmiah. Camat Merbau, Wan Fakhriarmi mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh HIPMAM untuk warga. Menurutnya, HIPMAM turut mendorong lahirnya UKM masyarakat dengan produk turunan sagu. “Kami senang

dengan HIPMAM yang proaktif mengadakan pelatihan seperti ini. Pelatihan ini juga terselenggara karena dukungan RAPP. Kami berharap bermanfaat untuk warga,” ujar Fakhriarmi. Stakeholder Relation (SHR) RAPP Kabupaten Kepulauan Meranti, Samsuriya M Hasyim mengatakan kegiatan ini adalah dukungan perusahaan untuk warga. Nantinya, setelah kegiatan ini, masyarakat mampu membuat usaha rumah tangga dari produk turunan sagu. Di bagian lain, para mahasiswa yang tergabung ke dalam top 10 Students Vaganza, di bawah naungan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Minggu (3/6/2018), sambangi panti asuhan Al Ikhlas, Kapau Sari, Kelurahan Pematang Kapu, Kecamatan Tenayan Raya, dalam rangka melaksanakan program bakti sosial (baksos) ramadan. Beberapa kegiatanpun dilakukan seperti Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Rombongan Students Vaganza juga membantu pihak panti berupa barang kebutuhan sehari-hari seperti mesin cuci, sembako dan peralatan kebersihan. Pengurus Panti Al Ikhlas, Putra men-

gatakan selama ini anak-anak sangat proaktif melaksanakan berbagai aktifitas dalam rangka menjaga kebersihan. “Anak-anak di sini kami biasakan untuk menjaga kebersihan, setiap anak diberi tugas sesuai piket nya untuk kenyamanan bersama di panti ini,” ujarnya. Most wanted Students Vaganza 2017, Hendra Dwi Wibowo mengatakan Ramadan yang penuh berkah adalah sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk saling berbagi kebaikan. Karena hal itu, para top 10 Students Vaganza ini memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. “Students Vaganza adalah komunitas binaan PT RAPP yang melakukan kegiatan sosial dan sosialisasi ke pameran dan expo. Ini merupakan tahun kedua kami melakukan bakti sosial ke panti asuhan dan memberikan sejumlah donasi bantuan,” ucapnya. Diungkapkan Theo, bahwa dirinya terpukau dengan kondisi kebersihan panti saat baru pertama datang. “Adikadiknya menyambut ramah dan kondisi pantinya sangat bersih,” ujar Favorit Most Wanted Students Vaganza 2017, Theo Agung.***

29


infotorial Bank Riaukepri

31 Bank Jadi Mitra BPKH, Termasuk Bank Riau Kepri Bank Riau Kepri merupakan satu-satunya bank pengelola dana haji yang melaksanakan acara silaturrahmi dan bimbingan haji kepada calon jamaah haji di Provinsi Riau dan Kepri dan acara seperti ini rutin dilakukan setiap tahunnya.

S

ETELAH sebelumnya melaksanakan tepung tawar bagi calon jamaah haji keluarga besar Bank Riau Kepri, Jumat (6/7/18) bank berlogo tiga layar terkembang ini lagi melaksanakan acara Silaturrahmi dan Bimbingan Haji kepada 219 nasabah Bank Riau Kepri khusus yang berada di wilayah Pekanbaru yang menabung melalui tabungan Haji iB Dhuha Bank Riau Kepri. Tercatat untuk wilayah Riau dan Kepri sebanyak 1.371 calon jamaah haji nasabah Bank Riau Kepri berangkat ke tanah suci Mekkah tahun 2018 ini. Kegiatan tersebut dilakanakan di Ballroom Dang Merdu Lantai 4 Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri. Dari 6.316 jumlah kuota Jemaah Calon Haji Riau dan Kepri sebanyak 1.371 JCH merupakan Jemaah Calon Haji yang menabung melalui “TABUNGAN HAJI iB DHUHA BANK RIAU KEPRI� dengan jumlah 1.148 atau 22,82% JCH dari Provinsi Riau dan 223 atau 17,34% JCH dari Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, data jumlah nasabah yang menabung di Tabungan Haji iB Dhuha Bank Riau Kepri terus mengalami peningkatan yang cukup besar dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2017 jumlah rekening Tabungan Haji iB Dhuha Bank Riau Kepri sebanyak 30.866, dan per Juni 2018 meningkat menjadi 32.974 nomor rekening atau tumbuh sekitar 6,83%

30

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. H. Irvandi Gustari pada saat acara berlangsung. Irvandi menjelaskan pada posisi Juni 2018 ini jumlah waiting list atau daftar tunggu JCH (Jamaah Calon Haji) PT Bank Riau Kepri adalah sebanyak 24.429 orang. Dan jumlah JCH yang mendaftar keberangkatan Haji ke Tanah Suci melalui Bank Riau Kepri s/d posisi Juni 2018 sebanyak 42.818 orang dan yang sudah berangkat Haji sampai dengan Tahun 2018 ini adalah sebanyak 17.209 orang. Irvandi yang juga baru saja kembali dari tanah suci menunaikan ibadah Umroh pada saat di bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1439 H di Mekah, menceritakan kondisi terkini di seputaran Mesjid Nabawi dan juga di seputaran Masjidil Haram. Irvandi juga menceritakan kondisi suhu di Arab dan sedikit tentang trik-trik singkat agar lancar dalam menjalankan ibadah Haji. Lebih lanjut Irvandi menyampaikan dari 31 bank yang dipercaya sebagai mitra BPKH kebanyakan hanya dipercaya untuk menjalankan 2 fungsi saja, sementara Bank Riau Kepri sebagai bank yang komit terhadap pengelolaan dana haji Provinsi Riau dan Kepri diberi kepercayaan oleh BPKH untuk menjalankan 3 fungsi yaitu penerimaan, penempatan dan fungsi likuiditas.

Masih pada acara yang sama Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru Drs. H. Edward S. Umar, M.Ag menyampaikan kepada calon jamaah haji Kota Pekanbaru agar diberikan kesehatan dan keselamatan baik sebelum berangkat, saat melaksanakan ibadah haji dan saat kembali ketanah air serta menjadi Haji yang mabrur. Turut hadir pada acara ini Direktur Operasional Bank Riau Kepri Denny M. Akbar, Pindiv Bisnis Syariah Syahrul, Pindiv Operasional dan Perencanaan Syariah, Pindiv Projas Wahyudi Gustiawan, Pindiv MKM Nusyirwan, Pimpinan Cabang Syariah Pekanbaru Helwin Yunus beserta Pincapem Syariah Panam Wan Edwin. Salah satu calon jamaah haji nasabah Bank Riau Kepri Fithriady Syam, SSi merasa bangga dengan acara silaturrahmi yang dilaksanakan oleh Bank Riau Kepri ini karena Bank Riau Kepri merupakan satu-satunya bank pengelola dana haji yang melaksanakan acara silaturrahmi dan bimbingan haji kepada calon jamaah haji di Provinsi Riau dan Kepri dan acara seperti ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Acara serupa juga akan dilaksanakan di Kabupten Rokan Hulu Provinsi Riau dan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau. Acara juga diisi dengan tausiah oleh Ustadz DR. H. Kariman Ibrahim dari Kan-

tor Kemenag Kota Pekanbaru bidang Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam. Sebelumnya, Bank Riau Kepri gelar acara Silaturahmi kepada 8 orang pegawainya yang berangkat haji pada tahun 1439H/2018M, Kamis (5/7/18). Acara ini ditandai dengan tepung tawar yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari kepada 8 orang keluarga besar Bank Riau Kepri yang berangkat ke tanah suci Mekkah. Selain Dirut Bank Riau Kepri tepung tawar kepada calon jemaah haji juga dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan dan manajemen Resiko Eka Afriadi, Komut HR. Mambang Mit beserta Komisaris Rivaie Rachman, Pindiv MSDM Yuharman, Pindiv Bisnis Syariah Syahrul dan Ustadz Hanafi, Lc. Adapun 8 orang pegawai bank berlogo tiga layar terkembang ini yang berangkat ke tanah suci yaitu Direktur Operaional Denny M Akbar beserta isteri Nina Floribunda, Pindiv MKM Nusyirwan beserta isteri Puri Wulansari, Pindiv Umum andi Mulya beserta isteri Lenny Marlina, Pindesk DSQ Rina Muti Zura beserta suami Aresfanber, Staff Divisi Operasional Seri Rahayu Kusumawati beserta Suami Erzab Raziz, Pinsi Pembiayaan Cabang Syariah Amyusrizal beserta istri Zubaidah, Pincapem Botania Wan Abdul Rahman beserta ibu kandung Wan Maznah dan pegawai Capem Baserah Elvia Nora. Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap memasuki musim haji ini dilaksanakan di Lobby Utama Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri. Turut hadir pada acara ini beberapa Pemimpin Divisi, Pemimpin Cabang Pekanbaru Yasral beserta jaringan kantor dibawahnya. Dirut Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari dalam sambutannya menyampaikan selamat jalan kepada masingmasing calon jamaah haji yang berangkat ke tanah suci Mekkah. Ia juga berharap agar masing-masing calon jamaah haji diberikan kesehatan dan keselamatan baik sebelum berangkat, saat melaksanakan ibadah haji dan saat kembali ketanah air serta menjadi Haji yang mabrur. Irvandi yang baru saja kembali menunaikan ibadah Umroh pada bulan Ramadhan lalu, menyempatkan juga berbagi cerita perkembangan terkini situasi di tanah suci. Acara diawali dengan pembacaan alquran oleh qori Nasir Jamal dengan saritilawah Oki Okrini dan dilanjutkan dengan tausiah dari Ustadz Hanafi, Lc. Pada akhir acara masing-masing calon jemaah haji pegawai Bank Riau Kepri menerima cindera mata dari manajamen.***

Terkait Sistem Pajak Online, KPK Undang Bank Riau Kepri

K

OMITE Pembrantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia inginkan Bank Riau Kepri sebagai contoh atau role model dalam hal peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pola peningkatan PAD yang dilakukan Bank Riau Kepri ini yaitu penerimaan pajak hotel dan restoran secara on line yang telah diterapkan di Kota Batam menarik perhatian KPK setelah KPK melihat langsung implementasinya di kota Batam, sehingga KPK tertarik untuk mendorong pemko/ pemkab lainnya melakukan hal yang sama dengan BPD masing-masing di daerahnya seperti yang telah diterapkan oleh Bank Riau Kepri Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Koordinator Wilayah II Sumatera Korsup Pencegahan KPK RI Adlinsyah M. Nasution, Kamis (28/6/18) di ruang rapat Gedung Merah Putih KPK RI Jakarta setelah usai paparan dari Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari atas undangan dari KPK tersebut. Coki sapaan Koordinator Wilayah II Sumatera Korsup Pencegahan KPK RI Adlinsyah M. Nasution menyampaikan penerimaan pajak hotel dan restoran secara on line yang dilakukan oleh Bank Riau Kepri (BRK) dapat mencegah kebocoran pembayaran pajak yang kerap terjadi. KPK juga minta kepada BRK agar mendorong BPD lainnya turut serta aktif berinisiasi seperti yang telah diterapkan oleh BRK dalam implementasi pajak online tersebut. Kehadiran Dirut Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari juga disambut langsung oleh Deputi Pencegahan KPK RI Junet Junaidi. KPK RI menyambut positif penerapan GCG pada bank berlogo tiga layar terkembang ini. Kerjasama antara Bank Riau Kepri dan Pemko Batam ini dilaksanakan secara online, realtime dan terekam serta termonitor dan merupakan bentuk program transparansi yang tersistem. Dalam pertemuan tersebut dibahas hal-hal teknis mengenai pelaksanakan pembayaran pajak secara online yang rencananya program ini dapat diimplementasikan di seluruh Kabupten/Kota di seluruh Indonesia. Dengan begitu apa yang dilakukan oleh bank berlogo tiga layar terkembang ini bersama Pemko Batam dapat menjadi contoh bagi seluruh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia beserta Bank BPD masing-masing didaerahnya Selain itu KPK RI dalam menjalankan tugasnya akan selalu siap untuk memberi masukan dan mengkomunikasikan serta mengkoordinasikan segala sesuatunya sehingga Bank Riau Kepri tetap selalu GCG. Dirut Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari menyambut baik apresiasi Koordinator Wilayah II Sumatera Korsup Pencegahan Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Adlinsyah M. Nasution beserta Deputi Pencegahan KPK RI Junet Junaidi kepada Bank Riau Kepri, diharapkan kedepannya kedua belah pihak dapat bersinergi guna mencapai implementasi GCG yang baik. Turut hadir pada kunjungan kerja tersebut Pemimpin Bank Riau Kepri Cabang Batam Burhan bersama Pemimpin Bagian Projas Edi Wardana.***

31


Pemerintah Kabupaten

advertorial Pemkab Inhu

Indragiri Hulu

Bupati Yopi Arianto Jadikan Pendidikan Lokomotif Pembangunan Inhu Karena berlatar belakang pendidikan akademis, Bupati Inhu (Indragiri Hulu) H. Yopi Arianto SE tahu persis besarnya manfaat pendidikan, baik untuk kepentingan individu masyarakat maupun untuk kepentingan daerah. Begitu dipercaya menjadi Bupati Inhu, sektor ini dimasukkan ke dalam skala prioritas pembangunan Inhu.

M

aka, inilah yang terjadi kemudian. Yaitu, bagi Bupati Yopi Arianto, tanpa langsung meninjau ke lapangan atau ke sekolah sekolah dirinya tidak akan bisa mengetahui perkembangan pendidikan secara menyeluruh. “Karena itulah, meluangkan waktu terjun ke lapangan juga menjadi kunci sukses untuk memajukan dunia pendidikan,” tuturnya suatu ketika. Maka oleh karenanya, pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu prioritas utama yang terus digesa Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Pemkab Inhu) dibawah kepemimpinan Bupati H Yopi Arianto, SE. Sejumlah upaya dilakukan mulai dari pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), peningkatan kualitas dan profesionalisme guru hingga pemberian beasiswa bagi pelajar. Bupati Yopi ke pada wartawan yang pernah mewawancara padanya di tahun 2017 saat ini dengan eklusive dengan diberikan amanah untuk memimpin Kabupaten Inhu, tahun 2010 silam hingga periode kedua ini, sudah menetapkan bahwa pembangunan Bidang pendidikan merupakan yang utama dan pertama. “Karena itu, dalam setiap kunjungan ke desa-desa, termasuk ke sejumlah desa terpencil, saya selalu menyempatkan diri untuk melihat langsung sejumlah SD, SMP, SMA maupun SMK. Tidak hanya sekedar melihat, saya juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan kepala sekolah, tokoh masyarakat, orangtua siswa hingga para siswa. Tujuannya agar saya bisa menerima langsung berbagai masukan untuk peningkatan kualitas dan mutu

32

pendidikan di Kabupaten Inhu,” ucapnya. Hasilnya bagaimana? Dari berbagai kunjungan tersebut, kita telah memetakan tiga program pokok di bidang pendidikan, yakni pembangunan fasilitas fisik, peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan serta penyaluran beasiswa bagi pelajar kurang mampu. Khusus untuk pembangunan fisik, Pemkab Inhu melakukan pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan perbaikan terhadap sejumlah bangunan sekolah yang telah dimakan usia. Pembangunan RKB dan rehab tersebut tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Inhu, mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA sederajat. Hingga akhir tahun 2013, sudah ada penambahan 286 RKB di seluruh wilayah Kabupaten Inhu. Bahkan pada tahun 2014 yang lalu, kembali dianggarkan untuk menambah 140 RKB melalui APBD Inhu, pada tahun 2015 yang lalu menambah 128 RKB, kemudian tahun 2016 dan 2017 juga terus melakukan pembangunan. “Kita tidak ingin lagi mendengar ada sekolah di Kabupaten Inhu kondisinya rusak berat dan memprihatinkan, sehingga siswa sulit untuk belajar. Sebab tiap tahun ratusan ruang kelas dibangun dan direhab. Selain itu, tiap tahun, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kita alokasikan anggaran untuk pengadaan moubiler sehingga tidak ada lagi Siswa yang belajar di

lantai karena meja dan kursi tidak tersedia atau sudah rusak dimakan usia,” jelasnya. Kemudian untuk beasiswa, kita juga mengalokasikan anggaran beasiswa bagi pelajar dengan latar belakang ekonomi kurang mampu. Program ini sejalan dengan keinginan pemerintah tentang wajib belajar 9 tahun maupun 12 tahun. Sedangkan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan, Pemkab Inhu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setiap tahunnya mengalokasikan anggaran untuk pelatihan guru, termasuk memberikan penghargaan kepada para guru berprestasi. Langkah ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada para guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Inhu. Dari tiga program pokok di bidang pendidikan yang sudah Anda kemukakan, Bagaimana pelaksanaanya di lapangan? “Secara umum saya cukup puas dengan apa yang telah dicapai dalam bidang pendidikan. Meskipun saya akui masih ada kelemahan dan sejumlah pekerjaan rumah yang membutuhkan kerja keras kita bersama untuk memajukan dunia pendidikan,” katanya. Saat ini kita bisa melihat dan merasakan sendiri saat ini sejumlah sekolah yang dahulunya mengalami rusak berat dan

tidak layak untuk ditempati, sekarang sudah diperbaiki dan terlihat megah. Kita juga sudah jarang atau bahkan tidak lagi mendengar ada siswa yang putus sekolah hanya karena tidak ada biaya. Bahkan kita saat ini selalu melihat dan mendengar sejumlah guru dari Kabupaten Inhu mampu berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional. Ini menandakan kualitas dan profe­ sionalisme guru semakin meningkat. Apalagi peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru juga dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah pusat. Se­ bab pemerintah meyakini,tidak akan mungkin kualitas pendidikan mengalami pe­ningkatan tanpa dibarengi dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Oleh karenanya Saya berharap, guru di Kabupaten Inhu dapat mengabdi dan melaksanakan tugasnya secara ikhlas, bertanggungjawab, penuh komitmen dan tetap mengedepankan nilai-nilai profesionalisme. Hal ini penting demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Inhu. “Maka dengan demikiian bagi saya, tidak ada kata menyerah untuk membangun Kabupaten Inhu, termasuk dalam bidang pendidikan, tentunya karena pendidikan merupakan lokomotif pembangunan di daerah Kabupaten Inhu. Pada bagian lain dikatakan, tiga program pokok di bidang pendidikan yang

sudah dilaksanakan secara umum, menurut Bupati pihaknya cukup puas dengan apa yang telah dicapai. Meskipun diakui masih ada kelemahan dan sejumlah pekerjaan rumah yang membutuhkan kerja keras bersama. “Saat ini kita bisa melihat dan merasakan sendiri sejumlah sekolah yang dahulunya mengalami rusak berat dan tidak layak untuk ditempati. Sekarang sudah diperbaiki dan terlihat megah, kita juga sudah

jarang atau bahkan tidak lagi mendengar ada siswa yang putus sekolah hanya karena tidak ada biaya,” ungkap Yopi. Saat ini sejumlah prestasi telah berhasil diraih guru dari Kabupaten Inhu baik di tingkat provinsi maupun nasional. Ini menandakan kualitas dan profesionalisme guru semakin meningkat. Apalagi peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru juga dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah pusat. Sebab pemerintah meyakini, tidak akan mungkin kualitas pendidikan mengalami peningkatan tanpa dibarengi dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Di hari guru Nasional tahun 2017 lalu bupati berharap kepada para guru yang ada di Inhu untuk dapat mengabdi dan melaksanakan tugasnya secara ikhlas, bertanggungjawab, penuh komitmen dan tetap mengedepankan nilai-nilai profesionalisme. Hal ini penting demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Inhu. “Bagi saya, tidak ada kata menyerah untuk membangun Kabupaten Inhu termasuk dalam bidang pendidikan. Karena pendidikan merupakan lokomotif pembangunan,”jelas Yopi. Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Inhu Suharto SH juga menekankan bahwa pembangunan RKB diwilayah Inhu dinilai berjalan dengan baik. Selain itu juga terlihat adanya pemerataan dalam pembangunan fisik ekolah tersebut di 14 Kecamatan yang ada. DPRD Inhu dalam melakukan pembahasan anggaran pendidikan tetap memprioritaskan anggaran sebesar 20 persen dalam APBD bahkan lebih. Anggaran yang cukup besar dalam APBD untuk menunjang kemajuan pendidikan diharapkan dapat dilaksanakan tepat guna dan tepat sasaran. Apabila dilihat selama ini berbagai prestasi sudah diraih dunia pendidikan di Inhu. Sebut saja penghargaan Sistem Pen-

jaminan Mutu Pendidikan (SPMP) terbaik tahun 2016 yang diselenggarakan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau. Selain itu juga Juara Umum II FLS2N tingkat Provinsi Riau tahun 2017 untuk SD meliputi, Juara 1 Seni Tari oleh perwakilan dari SDN 007 Sekar Mawar Kecamatan Pasir Penyu, Juara II Pantomim oleh Khoilal Fajar Pratama dari SDN 012 Sungai Sagu Kecamatan Lirik, Juara III Menyanyi Solo oleh Syakira Najwa Alfaras Ilham dari SDN

002 Rengat, Kecamatan Rengat. Untuk tingkat SMP, prestasi yang diraih antara lain, juara II menyanyi solo oleh Difa Khairani Alda Putri dari SMPN 1 Rengat, juara II seni tari oleh tim tari SMPN 1 Rengat, juara II musik tradisional perwakilan SMPN 1 Rengat, dan juara III cipta dan baca puisi oleh Yusiana Ashila Rinaldi dari SMPN 1 Rengat. Juara 1 lomba pidato cilik pada Pekan Seni dan Keterampilan Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Nasional ke VIII Tahun 2017 oleh siswa SD Negeri 014 Sibabat Kecamatan Seberida, Aditya Rafel Magilan. Juara 1 lomba penulisan kreatif antar siswa SD inklusi se Provinsi Riau tahun 2017 oleh Mayendra Siswa Inklusi SDN 016 Rengat. Juara 1 lomba tari FLS2N SMA tingkat Provinsi Riau tahun 2017 oleh Tim tari SMK Negeri 1 Rengat. Juara 1 bidang IPS OSN SMP tingkat Provinsi Riau tahun 2017 oleh Muhammad Ganang Adi Prasetya dari SMPN 1 Lirik. Selanjutnya, Juara Harapan 1 lomba kompetensi kepala Ibtidaiyah tingkat Nasional oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sungai Beringin Kecamatan Rengat Hendri Donal S.Pd., Juara III lomba penulisan naskah literasi Nasional 2017 oleh Alus Musyhar Laily, S.Pd.I guru SMPN 1 Seberida. Juara 1 lomba karya inovasi pembelajaran (Inobel) tahun 2017 oleh Raja Arina S.Pd, Guru TK Negeri Pembina Pematang Reba. (adv/hms/grc/bpc)

33


Pemerintah Kabupaten

Advertorial Pemkab Kampar

Kampar

Ini yang Dilakukan Pemkab Kampar untuk Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Di bawah kepemimpinan Bupati H. Azis Zaenal dan Wakil Bupati Catur Susanto SH, berbagai terobosan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar. Termasuk dalam soal transparansi pengelolaan keuangan daerah, dimaksudkan agar dana daerah digunakan sesuai dengan peruntukannya.

B

elum lama ini, Pemkab Kampar percayakan pelaksanaan transaksi non-tunai kepada BRK (Bank Riau Kepri). Kali ini bank berlogo tiga layar terkembang ini kembali melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pelaksanaan E-Payment dan transaksi non tunai bersama Pemerintah Kabupaten Kampar, Selasa (20/3/18) di Batam. Kegiatan yang sama sebelumnya juga telah dilaksanakan kepada Pemerintah Kabupaten Meranti dan Pemerintah Kabupaten Natuna. Penandatanganan MoU ini langsung dilakukan oleh Bupati Kabupaten Kampar H. Aziz Zaenal, SH, MM bersama Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari yang disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Kampar Catur Sugeng Susanto, SH be-

34

serta Asisten II Kabupaten Kampar Ir. Azwan, M.Si, Kepala BPKAD Edward, SE, MM, Komut HR. Mambang Mit beserta Komisaris Independen Taufiqurrahman dan Pemimpin Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang Muhammad Affan. Turut Hadir pada acara tersebut diantaranya komisaris Utama H.R.Mambang Mit, D, Wabup Kampar Catur Sugeng Susanto, Asisten Perekonomian Setda Kampar Ir.Azwan,M.Si, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Edward,SE MM dan Kabag Protokol dan Humas Setda Kampar Farid Ridha SSTP M.Si. Menurut Bupati Kabupaten Kampar H. Aziz Zaenal, SH, MM Bank Riau Kepri saat ini kepercayaan terhadap bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepri ini sangat tinggi bahkan hampir mengalahkan bank-bank BUMN. Ia juga menyampaikan implementasi transaksi non tunai ini merupakan transaksi yang aman. Untuk itu Ia bersama jajarannya mengapresiasi Bank Riau Kepri terhadap pelaksanaan EPayment dan transaksi non tunai ini. Selanjutnya Pemerintah Kabupaten

Kampar akan selalu menjalin koordinasi dan komunikasi kepada Bank Riau Kepri untuk terciptanya transparansi yang akuntabel serta efisien didalam Pemerintahan Kabupaten Kampar. Ia berharap kerjasama ini dapat diimplikasikan dalam perjalanan komunikasi perbankan dan keuangan Pemerintah Kabupaten Kampar dan Bank Riau Kepri ke depannya. Sementara itu Dirut Bank Riau Kepri DR.Irvandi Gustari menjelaskan Bank Riau selalu konsen dalam menjalankan dan mengembangkan usaha untuk selalu menjalankan perubahan dan inovasi serta akan siap memberi dukungan dan kerja sama dengan pemda Kampar ke depan yang lebih baik lagi. Selain itu Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kampar Edward,SE MM menjelaskan, ada dua Transakasi yang di MoU antara Pemda Kampar dengan PT.Bank Riau Kepri diantaranya tentang transaksi E-Payment dan Non Tunai. Transakai E-Payment adalah proses pencairan dana APBD secara elektronik yang gunanya untuk mempercepat dan memperlancar proses pancairan dana dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan kejelasan tanggung jawab masing-masing pengolola keuangan. Kemudian untuk Non-Tunai meru-

pakan suatu sistem dimana setiap melakukan transaksi pembayaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah wajib memilki nomor rekening. Dimana tujuan pembayaran transaksi Non-Tunai adalah untuk tepat jumlah, cepat, aman, efisien, transparan, akuntabel dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi,� papar Edward. Selain itu Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kampar Edward,SE MM menjelaskan, ada dua Transakasi yang di MoU antara Pemda Kampar dengan PT.Bank Riau Kepri diantaranya tentang transaksi E-Payment dan Non Tunai. Transakai E-Payment adalah proses pencairan dana APBD secara elektronik yang gunanya untuk mempercepat dan memperlancar proses pancairan dana dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan kejelasan tanggung jawab masing-masing pengolola keuangan. Kemudian untuk Non-Tunai merupakan suatu sistem dimana setiap melakukan transaksi pembayaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah wajib memilki nomor rekening. Dimana tujuan pembayaran transaksi Non-Tunai adalah untuk tepat jumlah, cepat, aman, efisien, transparan, akuntabel dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi,� papar Edward.***

35


Pemerintah Provinsi

Advertorial Pemprov Sumut

Sumatera Utara mampu menjaga harapan masyarakat Sumut. Ia pun optimis dengan kinerja superteam yang ada di Provsu. “Siapapun yang akan jadi Gubsu nantinya, pasti nanti akan bisa berdiskusi dengan baik. Selain itu, Sekda dan jajaran lain untuk tidak mengambil keputusan hanya karena masukan pihak yang merasa terping­girkan atau hal lain yang justru mem­buat persatuan dan kesatuan kita pecah,” katanya. Kepada masyarakat, Gubsu berpe­ san agar tidak terpecah jika gubernur yang baru telah terpilih. “Siapapun gubernurnya, adalah gubernur rakyat, baik pendukung ataupun yang tidak mendukung. Saya yakin kedepan Sumut akan bisa mengembangkan seluruh po­ ten­sinya,” katanya. Sementara itu, Sekdaprovsu R Sabrina mengatakan akan men­ jalankan amanah Gubsu. Termasuk hal-hal yang belum sempurna pada masa kepemimpinannya. “Kami berusaha mempertahankan hal yang sudah baik dan meneruskan yang belum sempat diselesaikan oleh beliau. Kami akan komunikasikan dengan pimpinan baru,” kata Sabrina.

Gubsu: Terima Kasih Masyarakat Sumut G

‘’Saya menjabat pelaksana tugas sembilan bulan dan gubernur dua tahun satu bulan. Terima kasih masyarakat Sumatera Utara. Dimasa jabatan yang singkat ini saat belum bisa berbuat banyak seperti yang diharapkan.”

36

UBERNUR Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengakhiri masa jabatannya pada 17 Juni 2018. Kepada jajaran Pemerintahan Pro­vinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) ia berharap agar hal-hal baik yang telah dicapai selama ini agar diper­ tahankan. “Kalau bisa ditingkatkan,’’ ucap Tengku Erry saat memberi kata perpisahan di acara silaturahmi, open house dan perpisahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara di Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Minggu (17/6). Gubsu mengungkapkan, tidak mudah untuk mencapai peningkatan tersebut. Apalagi ketika ia baru men­ jabat, Sumatera Utara (Sumut) se­ dang mengalami turbulensi. “Se­ba­gai kopilot yang kemudian men­jadi pilot mengemudikan pesawat yang be­rnama Sumatera Utara Airlines dengan kapasitas 14 juta orang ini, ten­tu tidaklah mudah untuk menye­ tabilkan pesawat tersebut,” katanya. ‘’Saya menjabat pelaksana tugas sem-

bilan bulan dan gubernur dua tahun satu bulan. Terima kasih masyarakat Sumatera Utara. Dimasa jabatan yang singkat ini saat belum bisa berbuat banyak seperti yang diharapkan,’’ ucap Erry. Selanjutnya, Pemprovsu, kata Erry Nuradi, mencoba menjaga peme­rintahan bisa berjalan dengan baik. Baik itu anggaran, pelayanan publik, kemasyarakatan, pusat pe­merintahan dan pembangunan. “Sa­lah satu pencapaian yang kita bang­gakan salah satunya dari sisi penge­ lolaan keuangan. Belum lama kita dapat opini wajar tanpa penge­cualian dari BPK,” katanya. Selain bidang keuangan, di bidang pelayanan publik pun mendapat predikat hijau dari Ombudsman, yang sebelumnya tidak pernah diterima Pemprovsu. “Masih ada prestasi lain yang membanggakan di Sumut, walaupun masih banyak yang belum kita lakukan karena waktu atau kendala lainnya,” ujar Erry Nuradi. Namun terkait hal itu, menurut Erry, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) yang baru Drs Hj R Sabrina adalah ‘gatekeeper’ birokrat, yang

Haru Susana haru dan hangat menyelimuti acara perpisahan sekaligus open house Hari Raya Idul Fitri 2018, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara di Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Minggu (17/6). Ribuan orang pun hadir memadati lokasi sejak pagi, Sabtu (16/6), hingga sore hari lalu. Salam, selamat, bermaafan, doa hingga harapan masyarakat tertuju pada sosok Erry, yang berharap agar tokoh panutan sekaligus politisi sejati menurut berbagai pihak itu, mendapati langkah lebih baik. Tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk Sumatera Utara, agama, bangsa dan negara. Di luar kantor Gubernur Sumut, juga terpasang sejumlah poster di sepanjang jalan Diponegoro, menyampaikan salam terimakasih kepada Tengku Erry, yang telah membawa kemajuan di provinsi ini, mengantarkan pembangunan untuk dilanjutkan di masa mendatang. Pada momen perpisahaan tersebut, Kabiro Humas Setdaprovsu Ilyas S Sitorus SE MPd, yang kesehariannya bertugas mendampingi Gubernur dan Wakil Gubernur melaksanakan tugas kerja, tak dapat menahan emosi haru perpisahan tersebut. Tangis, peluk mewarnai perpisahan itu. Menurutnya ia sangat kehilangan seorang sosok pemimpin yang sangat mengayomi. Ilyas menyatakan bahwa ia sangat belajar dari Tengku Erry yang

tidak pernah lelah untuk bekerja. Dua tahun terakhir itu ia lalui ketika menjabat sebagai Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu. “17 Juni 2018 bertepatan dengan 03 Syawal 1439 H, Pak Gubsu HT Erry Nuradi, mengakhiri massa tugasnya sebagai Gubsu.Hari ini Minggu 170618 merupakan hari terakhirku bersama beliau dalam tugas-tugasku dalam pendampingan keseharian baik siang maupun malam. Kami tak mengenal hari libur maupun kalender merah. Semua kami lalui untuk bersama masyarakat Sumut,” katanya. “Ingat Pakgub, bahwa yang datang akan pergi, yang lewat akan berlalu, yang ada akan tiada dan bertemu akan berpisah,” katanya. “Yang awal akan berakhir, yang terbit akan tenggelam dan air pasang akan surut serta kita bertemu akan berpisah,” ucapnya. (e2/dari sejumlah sumber)

37


DPRD

advertorial dprd Bengkalis

Kabupaten Bengkalis

Dewan Bengkalis Apresiasi Festival “Lampu Colok”

Berbeda dari tahun - tahun sebelumnya, festival pembukaan lampu colok kabupaten Bengkalis dilapangan sepakbola desa Meskom, senin (11/6/2018) malam tahun ini diselenggarakan sesudah sholat tarawih.

D

ibuka oleh Bupati Bengkalis yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Bustami HY serta didampingi Kapolres Bengkalis, ketua LAMR, ketua DPRD Bengkalis diwakili Anggota Dewan Irmi Syakip Arsalan beserta jajaran dan sejumlah pejabat lainnya secara simbolis menyalakan api lampu colok. Acara pembukaan cukup meriah, animo yang tinggi dari seluruh masyarakat Bengkalis terlihat dengan tumpah ruahnya warga hadir dilokasi tersebut. Diwawancarai perihal mengenai Persiapan pembukaan lampu colok, Kepala Desa Meskom, Usman menjelaskan bahwa persiapan telah dilakukan jauh hari sebelumnya dengan musyawarah dari berbagai elemen desa, dan seluruh pemuda desa Meskom. Ia menjelaskan dengan besarnya menara lampu colok desa Meskom ini mustahil bisa berdiri tanpa kerjasama yg kuat dari seluruh remaja dan pemuda desa meskom. “Disamping kita melaksanakan tradisi, hal ini juga merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif bagi pemuda desa

38

Meskom serta memperkuat kekompakan generasi muda kita sehingga mengurangi hal - hal negatif yang berdampak buruk bagi pemuda desa Meskom dan sekitarnya” jelasnya. DPRD Kaupaten Bengkalis melalui Irmi Syakip Arsalan menyampaikan apresisasinya kepada penyelenggara festival lampu colok ini dan memberi apresisasi kepada seluruh masyrakat dan pemuda yang terjun langsung dalam proses pembangunan menara hingga sampai terciptalah rangkaian api colok yang indah dan bisa di nikmati masyarakat. Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis ini juga menyampaikan harapannya kepada penyelenggara agar menyiapkan hadiah yang setimpal dan adanya peningkatan hadiah dari tahun ke tahun agar memotivasi pemuda untuk terus berkreasi dan kreatif dalam mendesain gambar dangan penuh makna. semoga ini menjadi upaya kita menjaga dan melestarikan budaya tradisi yang sudah melekat di masyarakat kita dan semoga tradisi ini tidak mengurangi nilai ibadah kita dibulan yang penuh

berkah ini. Festival lampu colok di Kabupaten Bengkalis, Riau, merupakan sebuah tradisi warga yang selalu diadakan setiap malam menyambut tanggal 27 Ramadhan atau menyambut malam Lailatul Qadar. Festival lampu colok pada tahun ini diselenggarakan di desa Sungai Alam, Bengkalis, Jumat malam (26/08/2011). Sebelum Festival diadakan, hampir semua warga Bengkalis, secara bergotong royong membangun menara-menara yang berbetuk mesjid, gapura dan kaligrafi AlQuran dikampungnya serta menyiapkan lampu colok yang bahan dasarnya terbuat dari berbagai kaleng minuman yang dikasih minyak tanah dan sumbu. Untuk membuat sebuah replika mesjid saja, dibutuhkan sekitar 2000 lebih lampu colok yang digantung di menara sehingga bisa menjadi mesjid yang cantik. Sejarah lampu colok yaitu, Dahulu, saat masyarakat bengkalis belum kenal dengan listrik, untuk menyemarakkan idul fitri yang tinggal beberapa hari lagi yaitu pada malam tanggal 27 bulan ramadhan atau menyambut malam Lailatu Qadar, masyarakat memasang lampu colok yang terbuat dari bambu, didepan rumah dan jalan jalan menuju mesjid, tradisi inilah yang bertahan sampai sekarang, dan saat ini, warga terutama anak muda mulai berkreasi dengan lampu colok, seperti menyerupai berbagai bentuk mesjid, gapura, asma ALLAH dan berbagai macam kaligrafi alquran. Untuk melestarikan tradisi yang mempunyai makna untuk memperkuat tali silaturahim dan mempererat kebersamaan antar warga serta menjadi kenangan masa kecil bagi perantau, maka dari itu, pemerintah kabupaten Bengkalis setiap tahunnya menyelenggarakan festival lampu colok dan memberikan insentif bagi peserta lampu colok. Ribuan warga Bengkalis, riau, tumpah ruah kejalan-jalan untuk menyaksikan festival lampu colok. Tradisi Lampu Colok dalam rangka menyambut malam takbir dan lebaran di Bengkalis - Riau berlangsung meriah. Selain sudah menjadi tradisi, lampu colok ini diperlombakan antar kampung dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Pemasangan lampu colok ini sudah menjadi tradisi setiap tahun diakhir bulan ramadhan dalam menyambut malam takbir dan lebaran. Lampu colok ini terbuat dari kaleng bekas yang diberi sumbu dan diisi minyak tanah dan kemudian disusun berupa kubah - kubah masjid dan hiasan kaligrafi. Tradisi Lampu Colok tradisi ini berawal dari keinginan masyarakat untuk memberikan penerangan di bulan ramad-

han, sekaligus tradisi ini merupakan syiar Islam sebagai hiasan - hiasan lampu yang ada selalu bernuansakan Islami. Keindahan lampu colok yang dihias dalam bentuk kubah masjid dan kaligrafi ini digemari oleh warga setempat dengan keluar rumah dan berkeliling kampung. Biasanya Lampu Colok ini dilaksanakapn pada mulai malam 27 Ramadhan, dari zaman ke zaman tradisi lampu colok ini tidak pernah tidak dilakukan. Lampu colok adalah salah satu alat penerangan yang dipakai pada saat listrik belum dikenal, lampu ini menggunakan bahan bakar minyak tanah yang dibuat sedemikan rupa. sedangkan tradisi yang biasa dilakukan oleh pemuda - pemuda setempat ialah membuat beberapa menara yang tinggi sebagai kerangka untuk menyusun lampulampu tersebut. susunan tersebut membentuk berbagai macam formasi. pemasangan lampu colok biasanya dimulai pada 27 hari bulan ramadhan atau sering disebut dengan “27 likur” sampai malam takbiran. Festival Lampu colok yang digelar setiap tahunnya di Bengkalis, mengunggulkan ciri khas kreativitas kedaerahan. Di Bengkalis, lampu colok yang mencolok bersinar adalah berbentuk gapura colok. Festival lampu colok di Bengkalis digelar oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Melalui festival ini juga diharapkan menjadi daya tarik orang untuk datang ke Bengkalis atau perantau pulang ke kampung halaman. Festival lampu colok merupakan tradisi masyarakat Melayu yang diwariskan secara turun temurun dalam menyambut malam 27 Ramadan. Penyalaan lampu colok di sekeliling rumah dan pinggir jalan bertujuan untuk menyambut turunnya malaikat pada malam lailatul qadar. Festival Lampu Colok untuk memeriahkan kegiatan ibadah puasa kembali digelar Pemerintah Kabupaten Karimun tahun ini. Menyalakan lampu colok meru-

pakan tradisi masyarakat Karimun sejak dulu pada bulan puasa. Tahun ini sama seperti tahun sebelumnya untuk memeliharah tradisi ini maka diadakan perlombaan Festival Lampu Colok yang diikuti seluruh lapisan masyarakat yang membentuk kelompok di tingkat rt atau kelurahan. Tradisi menyalakan lampu colok atau sejenis lampu pelita yang disusun sedemikian rupa dalam jumlah yang banyak hingga membentuk suatu arsitektur religi dan sejenisnya. Festival ini panitia akan menilai arsitektur bangunan gapura yang bernuansa islami, kemeriahan dan keindahan lampu colok di kawasan gapura turut menjadi penilaian juri nantinya. Partisipasi masyarakat dalam memeriahkan festival lampu colok ini juga menjadi penilaian juri, sedangkan gapura yang akan dibangun nanti harus memiliki tinggi minimal 4 meter dan lebar asal tidak mengenai drainase dan badan jalan. Ada tradisi Ramadan di Bengkalis, Riau. Khusus malam-malam terakhir Ramadan di Provinsi Riau selalu diterangi dengan lampu colok. Lampu yang terbuat dari bekas botol minuman dan dipadu dengan

sumbu berbahan bakar minyak tanah. Jangan sepelekan, lampu tradisional ini memiliki sejarah kuat ratusan tahun. Biasanya, penyalaan lampu colok dimulai pada malam 27 Ramadan hingga Lebaran. Tentu bukan tanpa tujuan, namun dimaksudkan untuk menggairahkan pembayaran zakat dan juga menjemput Lailatulkadar atau Lailatul Qadar. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkalis Bustami HY, penyalaan lampu colok ini lebih sering dipusatkan di tanah lapang. Pertimbangannya, keindahan lampu colok akan menyedot warga untuk menikmati berbagai bentuk lampu serupa lampion dengan warna warni berbeda. Festival lampu colok merupakan tradisi masyarakat Melayu yang diwariskan secara turun temurun dalam menyambut malam 27 Ramadan. Penyalaan lampu colok di sekeliling rumah dan pinggir jalan bertujuan untuk menyambut turunnya malaikat pada malam lailatul qadar. Tahun ini sama seperti tahun sebelumnya untuk memeliharah tradisi ini maka diadakan perlombaan Festival Lampu Colok yang diikuti seluruh lapisan masyarakat yang membentuk kelompok di tingkat rt atau kelurahan. Tradisi menyalakan lampu colok atau sejenis lampu pelita yang disusun sedemikian rupa dalam jumlah yang banyak hingga membentuk suatu arsitektur religi dan sejenisnya. Festival ini panitia akan menilai arsitektur bangunan gapura yang bernuansa islami, kemeriahan dan keindahan lampu colok di kawasan gapura turut menjadi penilaian juri nantinya. Partisipasi masyarakat dalam memeriahkan festival lampu colok ini juga menjadi penilaian juri, sedangkan gapura yang akan dibangun nanti harus memiliki tinggi minimal 4 meter dan lebar asal tidak mengenai drainase dan badan jalan. (adv/hms/ e2/dari berbagai sumber)

39


Pemerintah Kabupaten

H

al itu diungkapkan oleh Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, dalam rapat bersama Mentri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis malam (31/5/2018). Dalam rapat koordinasi pembahasan tentang pengembangan komoditas kelapa bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, dibahas soal koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), dengan tujuan mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia baik Nasional maupun Internasional, melalui peningkatan produktifitas dan kualitas, apalagi salah satu buah hasil perkebunan tropis itu telah diakui dan diexspor ke manca negara seperti Amerika Serikat, RRC serta negara tetangga Malaysia, Singapura. KOPEK sendiri merupakan Koalisi yang berangotakan Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa diantaranya, Bupati Kepulauan Meranti, Bupati Sigibiromaru, Bupati Inhil, Bupati Kulonprogo, Bupati lingga, Bupati Buol, Bupati Tanjung Jabung Timur, Bupati Gorontalo, Bupati Agam, dan Bupati Lampung Selatan serta lainnya. Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan M.Si yang didampingi Ka.Bappeda H. Makmun Murod, Kadis Perkebunan dan Hortikultura Prasetyo serta Kabag Humas dan Protokol Kep.Meranti Helfandi SE M.Si. Turut menyampaikan masukannya terkait permasalahan kelapa khususnya di Kepulauan Meranti, menurutnya jika bicara kelapa bukan hanya soal Replanting atau Bibit saja, lebih dari itu pemerintah juga harus berfikir bagaimana cara meningkatkan pendapatan petani kelapa. Seperti diketahui Kabupaten Meranti termasuk salah satu daerah penghasil kelapa dengan luas perkebunan mencapai 31.653 Ha. “Harapan kita potensi perkebunan yang kesemuanya milik maayarakat itu, dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonominya,” ungkap Bupati Irwan. Irwan juga menjelaskan, bahwa pengelolaan perkebunan kelapa yang ada di Meranti sudah dilakukan pola tupang sari, dimana pada lahan itu masyarakat turut mengembangkan perkebunan Kopi Liberika yang menjadi andalan dan peternakan Sapi. Diakui Bupati, berdasarkan hasil diskusi dengan petani baru baru ini, mereka mengeluhkan tidak stabilnya harga komodity kelapa yang sebelumnya mencapai 1500-1600 perbutir, kini hanya berkisar 700 rupiah perbutir yang didalamnya termasuk upah angkut. “Jadi untuk perbutir kelapa petani hanya mendapat bersih 500 rupiah,” aku Bupati. Disitulah menurut Bupati perlu ke-

40

Advertorial Pemkab Kep Meranti

Kepulauan Meranti

Di Luar Sagu, Meranti Juga Tengah Kembangkan Komoditas Perkebunan Lain

dikeluarkannya regulasi yang mengatur hatga kelapa dari Kementrian terkait, regulasi perkebunan kelapa diwilayah HTI, serta pajak ekspor butiran kelapa untuk daerah. Ketua KOPEK juga mengungkapkan kelemahan sistem di Indonesia saat ini yang belum mengatur otoritas pengembangan kelapa seperti yang telah diterapkan di India. “Besar harapan kami sebagai daerah penghasil kelapa mohon bantuan Bapak Menko Perekonomian, untuk memfasilitasi pertemuan dengan Kementrian terkait seperti Kementrian Perindag, Agraria, Pertanian untuk membicarakan perihal izin,” usulnya. Menko Perekonomian Darmin Nasution, setelah mendengarkan semua permasalah kelapa yang diutarakan oleh para Kepala Daerah mengungkapkan.

Sepertinya Kabupaten Kepulauan Meranti terus mempersiapkan diri menjadi sentra perkebunan di Provinsi Riau. Selain sagu yang selama ini menjadi andalan sub-sektor perkebunan di kabupaten termuda di Riau itu, belakangan Pemkab Meranti juga melirik komoditas kelapa. hadiran pemerintah untuk mencari solusi yang tepat dalam rangka mengangkat taraf ekonomi masyarakat, seperti membuat regulasi yang berpihak kepada rakyat khususnya petani kelapa, apakah melalui Kementrian Perdagangan atau Kementrian terkait lainnya. Irwan juga menjelaskan, bahwa pengelolaan perkebunan kelapa yang ada di Meranti sudah dilakukan pola tumpang sari, dimana pada lahan itu masyarakat turut mengembangkan perkebunan Kopi Liberika yang menjadi andalan dan peternakan Sapi. Diakui Bupati Irwan, berdasarkan hasil diskusi dengan petani baru-baru ini, mereka mengeluhkan tidak stabilnya harga komodity kelapa yang sebelumnya mencapai 15001600 perbutir, kini hanya berkisar 700 rupiah perbutir yang didalamnya termasuk upah angkut. “Jadi untuk perbutir kelapa petani hanya mendapat bersih 500 rupiah,” aku Bupati Irwan. Disitulah menurut Bupati perlu kehadiran pemerintah untuk mencari solusi yang tepat dalam rangka mengangkat taraf ekonomi masyarakat, seperti

membuat regulasi yang berpihak kepada rakyat khususnya petani kelapa, apakah melalui Kementerian Perdagangan atau Kementerian terkait lainnya. Sementara itu Ketua KOPEK Bupati Gorontalo Nelson Pomalinggo, dalam pertemuan itu mengungkapkan, sejak terbentuk wadah ini, pihaknya selalu melakukan konsolidasi dan kegiatan dalam rangka mengembalikan kejayaan kelapa. Di Indonesia daerah penghasil kelapa terdiri dari 248 Kabupaten dengan luas perkebunan mencapai 3.6 juta Ha dan ini merupakan yang terluas didunia. Selanjutnya Bupati Gorontalo ini menyampaikan Kelapa adalah komoditi tertua diIndonesia yang 98 persenya meeupakan milik petani, namun kurang mendapat perhatian pemerintah, hal itu berbanding terbalik dengan kelapa sawit yang 98 % adalah milik swasta. Untuk itu KOPEK memiliki cita cita yang akan dilaksanakan dalam program strategisnya yakni melakukan replanting 5 juta ha 5 - 10 tahun kedepan, pengembangan irigasi agar air asin tidak masuk,

Perkebunan Kelapa yang 98 % nya merupakan milik petani akan mengalami kesulitan dalam pengembangannya terutama dalam hal penyedian bibit berkualitas. Selain itu para petani kelapa juga kesulitan menyediakan infrastrukturtur pendukung sehingga penunggang gelap yang menguasai, begitu juga dengan tidak adanya industri hilir yang menyebabkan tidak adanya Added Value dari kelapa. Masalah masalah itu diakui Menko Perekonomian telah menjadi catatan untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya dengan melibatkan Kementrian Teknis untuk menuntaskannya. “Pembangunan Kelapa mestinya juga didorong menurut cluster agar terkelola dari hulu hingga ke hilir, pertemuan ini sangat strategis kedepan kita akan menggelarnya bersama KOPEK dua minggu sekali,” tutup Menko Perekonomian. Masih dalam konteks yang sama, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman melakukan penanaman perdana bibit

kelapa, penyerahan bibit sagu dan karet, serta memanen kopi Liberika di Desa Tanah Merah, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, beberapa waktu lalu. Gubri dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kepulauan Meranti merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan. “Produk perkebunan di Kepulauan Meranti sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, seperti sagu dan kopi Liberika,” ujar Gubri. Disampaikan juga oleh Gubri, bahwa mi sagu Meranti sudah dicicipi oleh beberapa duta besar negara lain. Bahkan, kopi liberika telah dinikmati oleh Megawati Soekarno Putri. “Dengan kualitas perkebunan di Kepulauan Meranti. Ini merupakan potensi yang harus ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat,” kata Gubri. Senada dengan Gubri, Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Meranti, Said Hasyim mengungkapkan, bahwa kelapa, sagu, karet dan kopi merupakan komoditas utama di Kepulauan Meranti. “Tentunya peremajaan ini menjadi angin segar karena banyaknya pohon kelapa, sagu, dan karet yang sudah tua,” kata Said Hasyim. Untuk diketahui, luas perkebunan di Kepulauan Meranti Tahun 2016 mencapai 91.763 hektare dari total 1.078.931 hektare luas perke-

bunan di Riau. Sedangkan, produksi komoditas perkebunan di Kepulauan Meranti Tahun 2016 mencapai 241.058 ton dari total produksi komoditas perkebunan di Riau yang mencapai 241.058 ton. Dalam kesempatan ini, ia meminta kepada Pemprov Riau untuk lebih memperhatikan kondisi infrastruktur di Kepulauan Meranti sebagai Kabupaten termuda di Riau. “Dengan dibangunnya infrastruktur maka akan menaikkan taraf hidup masyarakat Meranti,” ungkap Said Hasyim. Usai melakukan penanaman perdana bibit kelapa, Gubri beserta rombongan langsung bergegas menuju Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, untuk memanen Kopi Liberika Rangsang Meranti sekaligus menyerahkan bibit kopi. Kopi Liberika merupakan kopi khas Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah mendunia serta memiliki cita rasa cokelat. Gubri kemudian menerima keluh kesah serta berdialog dengan para petani yang ada di Kecamatan Rangsang Pesisir. Salah seorang petani kelapa, Sarlan menyebutkan bahwa bantuan ini memberikan manfaat yang positif karena dapat membantu kehidupan ekonomi para petani. “Semoga dengan adanya bantuan ini dapat membantu para petani kelapa menjadi petani yang lebih mandiri,” harap Sarlan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau Masyrul Kasmi, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti, serta unsur Forkopimda di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. (adv/ hms/e2/dari berbagai sumber)

41


Pemerintah Kabupaten

advertorial Pemkab Rohil

Rokan Hilir

Membangun Jalan, Cara Pemkab Rohil Menekan Angka Kemiskinan Tidak satu jalan ke Roma, memang. Tidak pula satu upaya untuk menekan angka kemiskinan di suatu daerah. Selain meluncurkan berbagai program untuk menekan angka kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir juga punya cara lain untuk itu, yaitu dengan membangun jalan.

L

ihatlah, satu misal, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kini sedang bersolek dengan banyak pembangunan saranan dan prasaranan infrastruktur dalam upaya mempermudah akses lalu lintas bagi masyarakat dalam rangka men-

Wakil Bupati Rokan Hilir Drs H Djamiludin selama lima tahun dan akan diwujudkan pada 2016 hingga 2021 mendatang. Tentunya ini sesuai dengan Visi dan Misi “Terwujudnya Rohil Sebagai Kawasan Industri Guna Menuju Masyarakat

ingkatkan perekonomian. Adapun wilayah pembangunan jalan yang sedang gencar dilakukan Pemerintan Rokan Hilir yaitu di kawasan pesisir. Sebab daerah itu masih identik masyarakat yang berada ekonomi lemah. Maka dari itu pemerintah sedang fokus melakukan pembangunan. Apa lagi mayoritas masyarakat di daerah pesisir untuk mencukupi kebutuhan hidup dari hasil perkebunan, pertaninan dan kelautan, namun tingkat kesejahteraan masyarakat juga tidak kunjung membaik. Salah satu faktornya karena infrastruktur publik yang masih buruk, baik dalam hal infrastruktur jalan, penerangan, listrik, air bersih, pendidikan dan kesehatan. Untuk itu pembangunan lintas pesisir tesebut solusi untuk menutupi kemiskinan. Program pembangunan jalan sendiri sudah masuk dalam program kerja kepemimpinan Bupati Rokan Hilir H Suyatno dan

Madani dan Mandiri yang Sejahtera”. Visi pembangunan tersebut harus dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesejahteraan. Peningkatan jalan lintas BagansiapiapiSinaboi kembali dilakukan, kali ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui dana Anggaran Pedapatan Belanja Daerah (APBD) Riau. Peningkatan jalan berupa pelebaran sepanjang 1 meter dikiri kanan serta penimbunan sangat di syukuri masyarakat setempat. Dari pantauan di lapangan, pengerjaan lintas ini mulai dilakukan sejak dua bulan terakhir, beberapa titik tampak pekerja menurap parit supaya tanah timbunan dan kerikil tidak terbuang serta lebih membuat timbunan menjadi kokoh. Ia menilai memang layak kalau pemerintah provinsi yang mengerjakan pembangunan jalan lintas dari Bagan-

42

siapiapi, Kecamatan Bangko menuju Kecamatan Sinaboi ini. Sebab, jalan ini merupakan jalan lintas. “Satu hal yang sangat kami harapkan dari pemerintah provinsi selain peningkatan jalan ini kami sangat mengharapkan jalan lintas SinaboiDumai ini bisa terwujud. Sebab, dengan tembusnya jalan ini di yakini ekonomi masyarakat Bagansiapiapi dan Sinaboi akan jauh lebih meningkat,” sebutnya. Pemkab Rohil akunya sudah berbuat banyak untuk mewujudkan pembangunan jalan ini, namun belum dapat terealisasi akibat jalan tembus Sinaboi-Dumai ini terbentur lahan PT Diamond. “Untuk mewujudkanya pembangunan Rohil tentunya tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada campur tangan dan bantuan dari pemerintah provinsi. Jika pemprov riau mau bersama berjuang dengan pemkab rohil, maka dirinya meyakini hal ini pasti akan terwujud,” pungkasnya. Dalam berbagai kesempatan, orang nomor wahid di Rokan Hilir, Suyatno menjelaskan bahwa ada 10 program yang menjadi prioritas pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan. Pertama, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan pelabuhan, energi listrik, kesedian air bersih, sanitasi lingkungan serta transportasi; Kedua, pembangunan pendidikan; Ketiga, pengembangan kawasan industri terpadu dan iklim investasi daerah. Ke empat, reformasi birokrasi; Kelima, peningkatan dan pengembangan prasarana wilayah; Keenam, penataan dan lingkungan hidup; Ketujuh, pengembangan kawasan agropolitan, minapolitan dan teknologi. Kedelapan, penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan sosial melalui perluasan kesempatan kerja dan pembangunan kemandirian desa; Kesembilan, pembangunan dan pengembangan pertanian, perikanan perkebunan dan perternakan dan terakhir yakni pengembangan kawasan wisata.

Mengingat kondisi alam Kabupaten Rokan Hilir yang unik dengan bentang alam landai, lahan gambut serta memiliki banyak pulau pulau kecil, maka pembangunan infrastruktur jalan harus ada keterpaduan antara penambahan ruas jalan. Menurutnya, penambahan ruas mutlak dibutuhkan untuk membuka keterisoliran daerah serta sarana penghubung antara daerah baik sebagai sarana mobilitasi orang maupun mobilisasi barang dalam aktifitas sosial ekonomi. “Dengan membaiknya fasilitas infrastruktur khususnya jalan, jembatan, pelabuhan maka diharapkan cost transportasi dalam aktifitas ekonomi masyarakat dapat diteken melalui pemeratan pembangunan antara satu kawasan dengan kawasan lainnya,” ujarnya. Dikatakan Suyatno, selain peningkatan kuantitatif juga akan diprioritaskan peningkatan kualitatif meliputi pemeliharaan peningkatan status jalan dan jembatan untuk menjamin terselenggaranya program. “Pembangunan ini kedepan akan diterapkan satu sistem informasi jalan yang berbasis geografis untuk masyarakat sebagai sarana dalam berperan aktif menginformasikan kondisi jalan kepada Pemerintah Rokan Hilir,” ujarnya. Disamping itu, kemajuan suatu daerah juga dapat diukur dari kemampuan daya saing. Berdaya saing disini adalah bahwa Kabupaten Rokan Hilir menjadi kabupaten yang diperhitungkan di Provinsi Riau. “Baik dari segi kualitas pemerintahan, tingkat kesejahteraan, pemerataan, pelayanan, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan dan kawasan Industrinya. Maka hal inilah yang akan segera kita wujudkan untuk dapat bersaing kedepannya,” ucapnya. Selanjutnya, untuk mewujudkan citacita sesuai dengan visi, maka misi pembangunan daerah Kabupaten Rokan Hilir adalah memperkuat ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan. “Kemudian kita akan mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, memajukan sektor pertanian, industru dan jasa,” beber Suyatno. Kemudian, memperkuat sumber daya alam manusia yang berkualitas dan meningkatkan derajat kesehatan masayarakat. Serta, mewujudkan pemerintahan yang handal, bersih dan berwibawa dalam memantapkan pembangunan masyarakat yang berbudaya melayu berlandaskan iman dan taqwa. Termasuk pembangunan sejumlah ruas jalan akses antar kecamatan sangat penting untuk mendorong percepatan pembangunan yang ada. Demikian disampaikan Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suy-

atno AMp saat melakukan kunjungan ke Bagan Batu, belum lama ini. Pada kesempatan itu bupati mendengarkan masukan dari warga yang mengatakan kondisi akses jalan masih banyak yang butuh perhatian. Seperti akses jalan penghubung antar Kecamatan Bagan Sinembah dan Pujud. Sementara masyarakat sekitar sangat membutuhkan jalan yang layak dilewati apalagi akses tersebut satu-satunya jalan penghubung. Menanggapi masukan tersebut bupati mengatakan untuk pembangunan akses penghubung Bagan Batu-Pujud telah dibangun dan kedepan akan ditingkatan lebih baik lagi. “Bukan hanya itu terdapat juga pembangunan sejumlah jalan lintas seperti lintas Kubu, dan Pasir Limau Kapas (Palika),” ujar Suyatno. Jalan lintas atau penghubung antar kecamatan terangnya ada yang dibangun dari APBD kabupaten dan ada juga yang dari provinsi. Seperti lintas pesisir yang

angkutan orang maupun angkutan barang dan hasil perkebunan masyarakat. Penambahan ruas jalan menurut Bupati Rohil Suyatno Amp, mutlak dibutuhkan untuk membuka keterisolian daerah serta sarana penghubung antara daerah baik sebagai sarana mobilitasi orang maupun mobilisasi barang dalam aktivitas sosial ekonomi. “Dengan membaiknya fasilitas infrastruktur khususnya jalan, jembatan, pelabuhan maka diharapkan cost trasportasi dalam daerah lebih murah dan aktivitas ekonomi masyarakat berjalan lancar mauaranya adalah pemeratan pembangunan antara satu kawasan dengan kawasan lainya,” kata Bupati. Sesuai dengan visi pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Rohil 2011-2016 yakni pembaharuan menuju kemandirian pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rohil, khusus tahun 2017 ini arah pembangunan difokuskan pada upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat

melewati sejumlah kecamatan karena besarnya anggaran yang dibutuhkan program pembangunannya bersumber dari provinsi. “Untuk jalan lintas Kubu itu juga telah dikerjakan dan mudah-mudahan secepatnya dapat dilewati dengan baik oleh masyarakat,” kata Suyatno. Ia mengharapkan dengan kondisi jalan yang layak maka diyakini mempengaruhi tingkat pembangunan yang ada di kecamatan tersebut. Pasalnya berpengaruh secara positif pada kelancaran transportasi, angkutan barang-jasa dan lain-lain. Setakat itu, masih adanya daerahdaerah yang terisolir di Kabupaten Rokan hilir (Rohil) Provinsi Riau, membuat Pemerintah daerah (Pemda) Rohil menggesa pembukaan isolasi jalan, sejak 2 tahun terakhir ini. Hal tersebut dilakukan Pemda Rohil untuk memudahkan akses

Menuju Kemandirian Rohil. Peningkatan ekonomi ini dilakukan dengan mengambil kebijakan memfasilitasi permodalan, pengembangan dan pembinaan UMKM, peningkatan ketrampilan dan manajemen usaha, menyiapkan infrastruktur pendukung serta menciptakan kondisi yang kondusif bagi masuknya investasi di daerah yang berjuluk negeri seribu kubah. Meski demikian, Pemkab Rohil tetap komitmen menjalankan programprogram wajib serta program strategis. Diantaranya Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi Kerakyatan, Industri dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/ Kelurahan, Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Obyek Wisata parit Bepak, Pulau Tilan dan pulau jemur. (adv/hms/e2/dari berbagai sumber)

43


Pemerintah Kabupaten

Advertorial Pemkab rohul

Rokan Hulu

Begini Keakraban Bupati Sukiman dan Unsur Forkopimda Rohul

Salah satu faktor yang mendorong percepatan pembangunan di daerah adalah terjalinnya harmonisasi antarunsur pimpinan daerah yang tergabung dalam forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah). Sukiman, yang belum tergolong lama menjabat Bupati Rohul (Rokan Hulu) sudah menunjukkan hal itu.

L

ihatlah , satu misal, suasana penuh hikmat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijiriah di Kabupaten Rokan Hulu, antusias masyarakat terlihat sangat luar biasa dalam merayakan dan menyambut hari tersebut diawali dari pawai takbiran Kamis, (14/6/2018) malam yang diikuti ribuan masyarakat yang dilaksanakan di depan Masjid Agung Madani Nasional Islamic Center yang ditandai dengan pemukulan bedug hingga shalad Ied, dan open hose di Rumah Dinas Bupati. Pelepasan pawai takbiran diiringi dengan berbagai mobil hias bernuansa islami oleh Bupati H.Sukiman didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Tampak hadir Anggota DPRD Riau Rusli Ahmad, Kapolres Rohul AKBP M.Hasym Rishondua SIK M.Si, Dandim

44

0313 KPR Letkol Inf Beny Setiyanto. Terlihat ada Anggota DPRD Rohul Dari Fraksi Gerindra Novliwanda Ade Putra, Pj Sekdakab Rohul Abd Haris Kakan Kemenag Rohul Drs.H Syahruddin M.Sy, Plt Ketua MUI Rohul Ustaz Yulihesman Sag M.Pd, Ketua PKK Hj Peni Herawati Sukiman ketua Bhayangkari Rohul, Para Asisten, Kabag dan sejumlah Kepala Dinas, Badan, Kantor, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Camat Rambah. Keesokan hari dilanjutkan dengan melaksanakan sholat Idul Fitri yang dipusatkan di Islamic Center Kabupaten Rohul, dalam pelaksanaan sholat tersebut juga diikuti ribuan warga setempat. Usai melaksanakan sholat Ied, Bupati Sukiman berharap kepada masyarakat Rokan Hulu untuk tetap menjaga keharmonisan dalam kerukunan beragama. Apalagi Rokan Hulu memiliki keanekaragaman suku dan agama tentu harus dijaga dengan baik. Di hari kemenangan yang penuh berkah bagi seluruh umat Muslim di Kabupaten Rokan Hulu harus mampu mengambil hikmah dan juga menghormati umat non Muslim, dengan demikian dihari kemenangan akan terasa indah. Dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri yang dilaksanakan di Masjid Agung Nasional Islamic Center itu, sedikitnya diikuti 10 ribu umat muslim dari PNS di lingkungan Pemkab Rohul dan termasuk masyarakat setempat khususnya masyarakat Kecamatan Rambah. Setelah melaksanakan sholat Id, Bupati H. Sukiman langsung bersalamsalaman dengan masyarakat dan saling bermaafan dan Bupati juga mengucapkan selama hari raya Idul Fitri mohon

maaf lahir dan batin. Masih di suasana hari raya Idul Fitri, Bupati Sukiman melanjutkan open hause di rumah dinas bupati yang berada di komplek Perkantoran Pemkab Rohul. Dihari raya pertama, open hause di rumah dinas Bupati dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Pemkab Rohul, dan dilanjutkan dengan forkopinda serta kepala desa. Pada hari raya kedua dan ketiga dilanjutkan dengan open hause, Bupati dengan masyarakat dari 16 kecamatan se-Rokan Hulu. Keakraban serupa juga terlihat saat pelepasan logistik Pemilihan Gubernur (Pilgubri) dan Wakil Gubernur Riau, pada Senin (25/6/2018) sekitar pukul 10.30 WIB, yang dilepas keberangkatannya oleh Bupati Rokan Hulu (Rohul) H. Sukiman, bersama Forkompinda dan pihak KPU, Di Taman Kota Pasirpangaraian. Dimana, pelepasan logistik Pilgubri tersebut, diawali dengan pelaksanaan shalat Hajat diikuti oleh ratusan jemaah dari berbagai instansi, bertujuan untuk mendoakan keselamatan bagi yang mengangkut logistik Pilgubri dari bencana. Usai Shalat Hajat, dilanjutkan doa bersama kemudian secara resmi Bupati Rohul H.Sukiman, melepas truk pengangkut logistik dengan bendera sebagai tanda pelepasan angkutan pendistribusian logistik Pilgubri untuk disalurkan ke 9 kecamatan di Rohul tahap pertama ini. Pelepasan Logistik Pilgub Riau tersebut, Bupati Rohul H.Sukiman, didampingi Kapolres Rohul AKBP M.Hasym Risahondua SIK M.Si , Danramil 02 Rambah Kapten Inf Fadhil mewakili Dandim 0313/KPR, Ketua KPU Rohul, Fahrizal ST.MT, Ketua Panwaslu

Rohul Fajrul Islami Damsir Ali SH MH, serta anggota Komisioner KPUD Rohul lainnya. Ketua KPU Rohul, Fahrial mengungkapkan, Kendaraan pengangkut Logistik Pilgub Riau, nantinya akan mengantar kelengkapan logistik Pilgubri ke sejumlah kecamatan, dengan dikawal kendaraan Patroli dari Polres Rohul. Ia menambahakan, pemberangkatan logistik tahap pertama difokuskan ke 9 Kecamatan, Kecamatan Tambusai, Tambusai Utara, Bonai Darussalam, Kunto Darussalam, Pagaran Tapah Darussalam, Kepenuhan, Kepenuhan Hulu, Rokan IV Koto dan Pendalian IV Koto. “Logistik kita usahakan didistribusikan ke daerah yang jauh dari ibu kota dulu,” ujarnya.

Terkait dilaksanakanya solat hajat ini, untuk memohon kelancaran dan kemudahan agar pendistribusian logistik Pilgubri dapat berjalan dengan aman, lancar dan tiba ditujuan dengan tepat waktu. Masih ditempat yang sama, Bupati Rohul, H Sukiman menghimbau kepada semua pihak agar menjaga netralitas, jujur dan bersih, serta tulus dalam mengawalnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. “Dua hari lagi kita melaksanakan Pilgubri. Aparat TNI, Polri, KPU, dan Panwaslu, mari satukan visi dan misi dalam menyukseskannya. Dan jangan hanya diucapkan saja. Saya yakin, semua aparat, KPU, Panwas, sudah menyadari apa yang dilakukan. Dan warga pun tentu sudah tahu apa yang dilakukan,”imbuhnya. Sukiman meminta kepada seluruh masyarakat Rohul agar meluangkan waktu 10 sampai 15 menit untuk memberikan hak suaranya pada Pilgubri nanti. “Satu suara saja sangat mempengaruhi Riau ke depan, ?jadi saya berharap masyarakat Rohul jangan golput, “ imbaunya. Sementara, Kapolres Rohul AKBP M.Hasyim Risahondua mengatakan, Polri siap mengamankan pelaksanaan Pilgubri 2018. “Saya berharap, agar seluruh pihak yang nantinya terkait pelaksanaan Pilgubri serta masyarakat, turut serta berpartisipasi aktif dalam upaya memelihara kondusifitasserta situasi keamanan juga ketertiban masyarakat, agar Pilgubri di Rohul berjalan aman, tertib, lancar? dan sukses,” pungkasnya. (adv/hms/e2/src/tpc)

45


Pemerintah

Kota Pekanbaru

Ini Kado Istimewa di HUT Kota Pekanbaru Ke-234

Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-234 di tahun 2018 ini memiliki nuansa berbeda dibandingkan dengan peringatan hari jadi Pekanbaru tahun-tahun sebelumnya. Yang membedakan, upacara bendera untuk memperingati hari jadi itu dipusatkan di Komplek Perkantoran baru di Kecamatan Tenayan Raya, Senin (25/6/2018).

46

advertorial Pemk0 pekanbaru

Y

ang bertindak menjadi inspektur upacara adalah Walikota Pekanbaru Firdaus MT. Dalam peringatan yang spesial kali ini dihadiri seluruh lapisan masyarakat mulai dari Forkompinda, Ketua LPM Pekanbaru, Kepala Kesabngpol Provinsi Riau yang mewakili Gubernur Riau, ASN Pemko Pekanbaru dan ormas yang ada di Pekanbaru. Hari ini pula, Firdaus MT telah mengakhiri masa cuti kampanyenya sebagai Calon Gubernur Riau. Pada waktu bersamaan sekaligus dilaksanakan peresmian kantor terpadu oleh Walikota Pekanbaru Firdaus MT. Kegiatan peresmian perkantoran dan apel hari jadi ini disambut antusias oleh masyarakat dan pejabat Pemko Pekanbaru. Pasalnya, semua penasaran dengan lokasi dan bentuk bangunan perkantoran terpadu yang berlokasi di Tenayan Raya tersebut. “Alhamdulillah, tadi malam ada musibah hujan namun kini apel bisa berjalan lancar dan disambut warga antusias,” ucap Firdaus, didampingi Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi di dalam acara tersebut. Kepada wartawan, usai menjadi pemimpin upacara, Firdaus mengatakan banyak hal besar yang sudah direalisasikannya di hari jadi Pekanbaru ke-234 tahun ini. Salah satunya adalah perihal pembangunan perkantoran terpadu yang disebut Firdaius sebagai kado hari jadi Pekanbaru. “Ini adalah persembahan dari jajaran Pemerintah Kota Pekanbaru kepada masyarakat Pekanbaru, tempat kegiatan pelayanan kepada masyarakat,” terang Firdaus. Ditargetkannya, paling lambat awal tahun depan perkantoran terpadu ini sudah bisa dioperasikan. Diakui Walikota, target pengoperasiannya sedikit molor dari yang direncanakan, namun hal itu disebabkan banyak faktor. “Masih bangunan di gedung utama yang perlu dibenahi, selain itu juga lelang pengadaan meubeler juga diulang karena pemenang awal ternyata bermasalah dalam pengadaan kegiatan yang sama di daerah lain,” papar Firdaus. Lebih jauh, Firdaus mengungkapkan awal tahun depan tidak hanya bangunan gedung utama, namun 4 bangunan gedung lainnya juga sudah bisa selesai dan ditempati. “Iya, semua yang bangunan kini terbengkalai awal tahun sudah oke,” janjinya. Firdaus menegaskan, tidak semua SKPD berkantor di perkantoran Tenayan Raya ini. Khusus SKPD yang mengurusi masalah pelayanan akan tetap berkantor di pusat kota, seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pin-

tu, Dinas Pertanahan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Badan Pendapatan Daerah. “Jadi, untuk dinas-dinas yang menyangkut pelayanan masyarakat akan kita pusatkan di gedung kantor Walikota Jalan Sudirman,” ujarnya, sebagaimana dilansir datariau.com. Komplek perkantoran terpadu Tenayan Raya dibangun di atas lahan seluas 1.000 hektar. Di kawasan yang sama juga akan dibangun Markas Polisi Daerah (Mapolda) Riau dengan luas lahan 10 hektar. Sesuai konsepnya, komplek perkantoran menyatu dengan Kawasan Industri Tenayan (KIT) dengan lahan seluas 3000 hektar. Untuk membangun mega proyek perkantoran di Tenayan tersebut, Pemko mengganggarkan Rp1,4 trilliun dengan sistem tahun jamak atau multiyears. Gedung utama di komplek perkantoran Tenayan yang pembangunannya terus digesa saat ini nantinya akan menampung lebih kurang 16 SKPD. Sementara itu untuk bekas kantor Walikota yang kini berada di jalan Sudirman, segera akan direhab menjadi Mal Pelayanan Publik. Dimana nanti seluruh pelayanan perizinan dan administrasi lainnya akan dipusatkan pada satu gedung. Kota Pekanbaru genap berumur 234 tahun pada tanggal 23 Juni 2018 lalu. Umur yang terbilang cukup untuk terus berkembang dan menata dirinya untuk menjadi salah satu kota besar di Sumatera dan dan Tanah Air tentunya, berbagai perubahan telah menghiasi wajah kota ini dari tahun ke tahun. Hal itu pula yang tercermin dari sambutan yang disampaikan Plt Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi saat menghadiri sidang paripurna istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pekanbaru ke-234 yang digelar di gedung DPRD Pekanbaru, Sabtu (23/6/2018) kemarin. Berbagai harapan dan cita-cita Kota Pekanbaru ke depan disampaikannya untuk menjadikan kota ini menjadi lebih maju dimasa depan. Bertambahnya usai kota, maka diharapkan juga pemerintah dan masyarakat mampu menjalin sinergisitas yang lebih erat, untuk mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Seperti diketahui, dalam RPJMD itu, Pekanbaru memiliki visi dan misi untuk mewujudkan diri sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, dan pusat kebudayaan Melayu, yaitu smart city madani. “Saya mengucapkan tahniah kepada Kota Pekanbaru, dalam suasana ini, mari masyarakat dan pemerintah untuk bersinergi membangun, mewujudkan RPJMD kita. Sebagaimana RPJMD kita

adalah untuk menjadikan Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat budaya melayu, menuju masyarakat yang sejahtera dengan landasan iman dan taqwa,” ujarnya. Ditambahkannya, ASN merupakan pilar yang penting, sehingga harus benar-benar menjadi pelayan masyarakat sebagaimana fungsi dan tugasnya. Kemudian, masyarakat pun harus cerdas dan memiliki perhatian yang tinggi untuk membangun kotanya menjadi lebih sejahtera. “Tentunya ada beberapa pilar, salah satunya adalah ASN dimana saya ajak untuk benar-benar menjadi pelayan bagi masyarakat, dan masyarakatnya yang cerdas. Insya Allah kita akan terus berkembang dengan smart city (menjadi kota yang cerdas). Jika kita menjadi kota yang aman, tertib, dan bersih, maka investor akan tertarik menanamkan modalnya disini,” paparnya, dikutip riausky. Diakuinya, pembangunan yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Firdaus MT-Ayat Cahyadi selama ini, lebih baik dari sebelumnya. Keberhasilan itu dapat dilihat dari semua bidang. Mulai dari infrastruktur jalan, gedung Perkantoran Tenayan Raya, kemajuan pendidikan di bidang pembangunan sekolah Madani dan SMK Teknologi, penambahan ruang kelas, serta bidang kesehatan pembangunan RSUD Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti Panam. “Mari sama-sama kita majukan kota ini dengan dukungan semua pihak. Pemko siap menerima saran dan masukan, yang sifatnya membangun,” kata Ayat. Sementara itu, Walikota Pekanbaru DR Firdaus ST MT yang telah kembali dari cuti kampanye menjadi Inspektur upacara (Irup) Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pekanbaru ke-234 yang digelar di Komplek Perkantoran Tenayan Raya. Dalam peringatan yang spesial kali ini dihadiri elemen masyarakat mulai dari Forkompinda, Ketua LPM Pekanbaru, Kepala Kesbangpol Provinsi Riau yang mewakili Gubernur Riau, ASN Pemko Pekanbaru dan Ormas - Ormas yang ada di Pekanbaru. “Alhamdulillah begitu banyak lapisan masyarakat yang hadir dalam upacara kali ini. Upacara juga berjalan lancar, ini awal yang baik untuk kita kedepannya,” ujar Dr Firdaus MT. Wako mengatakan komplek Perkantoran Tenayan Raya merupakan Kado dari jajaran Pemko Pekanbaru untuk melakukan pelayanan masyarakat. “Nantinya pelayanan kepada masyarakat lebih efektif. Karena semua pusat perizinan

akan berpusat di Mall Pelayanan Publik di Kantor Sudirman. InsyaAllah 2019 Komplek Perkantoran Tenayan Raya maupun Mall Pelayanan Publik akan beroperasi efektif,” katanya. Diakui Wako, memang beroperasinya Komplek Perkantoran Tenayan Raya molor dari jadwal. Hal ini karena permasalahan Teknis saja. “Tahun ini lima gedung lainnya akan dikerjakan karena sudah dianggarkan. Insya Allah 2019 akan efektif dioperasikan,” tambahnya. Ditambahkan oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru, H. Ayat Cahyadi, S.Si, bahwa rencana pemindahan kantor Wali Kota yang baru di Tenayan Raya adalah sebuah perluasan. Dengan kata lain , tidak bisa diartikan pemindahan tersebut sepenuhnya ditujukan bagi seluruh pejabat yang berada di kantor Wali Kota di Jalan Jenderal Sudirman. Ayat menjelaskan bahwa dirinya bersama Sekda dan para Asisten di Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru akan tetap berkantor di Kantor Wali Kota yang lama yang berada di Jalan Jenderal Sudirman. “Bukan pindah, tapi perluasan perkantoran. Nanti kantor itu ada dua, disini (kantor Jalan Sudirman) tetap, ruangan Wali Kota, Sekda, Asisten, masih tetap disini. Maka saya ralat, bukan pindah tapi perluasan kantor,” ungkapnya. Dikatakan Ayat, rencana pemindahan kantor ke Tenayan Raya akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, kantor Tenayan Raya akan diisi hanyalah ruangan di gedung utama. “Disana kan ada beberapa gedung, tapi pertama yang kita pakai adalah gedung utama. Jadi ada dua, di sini (kantor Jalan Sudirman) juga ada, di Tenayan juga ada. Tapi untuk Wali Kota dan Sekda serta para Asisten saat ini tetap berkantor di kantor Jalan Jenderal Sudirman,” tambahnya. Guna memudahkan transportasi bagi para pegawai nantinya, Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru mengerahkan sebanyak 4 unit bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) Pekanbaru saat peresmian Kantor Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya. Sementara 4 unit bus ini disediakan untuk mengangkut pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru ke komplek perkantoran Walikota Pekanbaru yang baru di Kecamatan Tenayan Raya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Kendi Harahap, mengatakann 4 unit bus tersebut melewati beberapa jalan sebelum akhirnya tiba di Kantor Walikota Pekanbaru yang baru di Tenayan Raya. “Bus yang kita operasikan ini seluruhnya adalah bus TMP yang berukuran sedang,” ujar Kendi. (adv/hms)

47



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.