Mengutip Asa di Desa Cemarajaya

Page 1

Mengutip dAsa i CDesaemarajaya

Annisa Edi Setiyani

Jessica Athalia Moelia S Jovita Vala Maritza Maharani Mahardika Wisnu Aji Maulana Juanda Dananjaya Viona Holika

Terima kasih kepada: Tuhan Yang Maha Esa Warga Desa Cemarajaya Mahasiswa KKN UBP Karawang Pelita Muda ITB Rayhan Bilal Capriano

Artanti Mirta Kusuma Aziz Satrio

Secara wilayah administratif, Desa Cemarajaya berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Desa Jayamulya di sebelah selatan, Desa Sedari di sebelah barat, dan Kecamatan Pedes di sebelah timur.

Desa Cemarajaya terletak di daerah pesisir pantai utara Jawa, di ketinggian 13 mdpl, dengan keadaan cuaca: suhu udara rata-rata 27℃, tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, dan penyinaran matahari 66 persen. Orbitrasi dari ibu kota kecamatan adalah 6 km, 45 km dari ibu kota kabupaten, dan 143 km dari ibu kota provinsi.

Profil Desa

Desa Cemarajaya sering terkena abrasi. Sebelum keadaan desa separah ini, terdapat pemukiman sepanjang 1 kilometer dari bibir pantai; tetapi sebab abrasi berulang kali, pemukiman tersebut habis, dimakan air laut. Yang semula tempat warga bermukim, kini hanya tampak hamparan lautan.

Warga membuat tumpukan batu dan karung berisi pasir di depan rumah mereka guna menahan ganasnya ombak.

Korban Abrasi Pantai Utara Jawa

Rumah warga yang terdampak abrasi.

Melihat abrasi yang memakan banyak korban, pemerintah menyediakan 299 rumah relokasi dengan sertifikat, listrik, dan air bagi para warga yang terdampak abrasi. Sayangnya, tidak semua warga mendapat relokasi, sebab ada pihak ketiga yang mengadu domba antara warga dengan pihak pemerintah yang ingin memberikan bantuan.

Hidup dari Laut

Untuk biaya hidup sehari-hari, warga Desa Cemarajaya mendeder bibit ikan bandeng. Meskipun berada di pesisir pantai, tidak banyak warga yang memilih menjadi nelayan. Muara di desa ini mati sehingga perahu tidak bisa masuk ke desa. Masih ada beberapa yang bertahan, sebab tidak ada pilihan lain. Mereka mendapat modal bernelayan dari tengkulak sehingga tetap bernelayan karena harus menjual hasil tangkapan pada tengkulak.

Oleh karena desa yang terletak di area pesisir; selain mendeder bibit ikan bandeng, pekerjaan mayoritas warga desa masih berhubungan dengan laut. Misalnya, menjadi ojek ikan, membuat terasi, atau mengelola tambak.

Cerita Sejuta Cita

Aspek pendidikan di Desa Cemarajaya terbilang belum memadai. Warga desa tidak memiliki motivasi untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka merasa bahwa sekalipun mereka berpendidikan, pada akhirnya akan kembali bekerja di laut.

Fasilitas pendidikan juga masih belum mendukung proses pendidikan formal. Di desa hanya ada beberapa SD, satu SMP, dan bahkan tidak tersedia SMA. Selain itu, fasilitas sekolah banyak yang rusak akibat rob. Sekolah terus menerus terkena banjir, akibatnya buku buku jadi lembab dan menguning sehabis terkena air. Saat kami berkunjung, juga ada sekolah yang kosong, tidak terlihat satu pun aktivitas belajar mengajar di sana.

Kami berusaha untuk membantu membangkitkan semangat belajar warga desa dengan menanamkan pola pikir bahwa penting untuk memiliki mimpi pada siswa di SDN 01 Cemarajaya. Ada yang ingin menjadi guru untuk mengajari adiknya, menjadi tentara karena ingin mengabdi pada negara, menjadi polisi untuk menangkap penjahat, ada yang suka pesawat lalu ingin menjadi pilot, dan ada yang ingin menjadi artis karena ingin terkenal.

Meskipun orang orang dewasa di desa memiliki pandangan bahwa pendidikan tidaklah berarti, anak anak di desa tetap menunjukkan semangat mereka untuk mewujudkan cita cita. Semoga dengan keinginan dan mimpi-mimpi yang dimiliki anak anak ini, pendidikan di desa mampu bernyawa lagi.

Azan zuhur berkumandang. Kami menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah salat terlebih dahulu di Masjid Pisangan, salah satu tempat ibadah yang terkenal di Desa Cemarajaya. Dari luar, masjid tampak mengkhawatirkan. Bangunan bertahan menghadapi

20 Juli 2022 Masjid Pisangan, Cemarajaya

Di desa Cemarajaya, warga saling hidup rukun antarumat beragama. Mayoritas penduduk adalah Muslim, tetapi juga ada yang Nasrani dan ada yang beragama Buddha. Masjid, Gereja, Vihara, dan Kelenteng tersebar di desa. Namun, Kelenteng terletak sedikit lebih jauh dan jalannya sulit diakses.

Setelah salat, kami beristirahat sebentar di teras masjid. Tak lama kemudian, Pak Abdul Kholiq menghampiri kami dan mengajak berbincang. Beliau merupakan pengurus Masjid Pisangan. Awalnya, beliau ditugaskan menjadi pengurus masjid rehabilitasi daerah Cikarang; kemudian dipindah tugaskan ke Masjid Pisangan pada tahun 2002.

Pada tahun 2019, sempat terjadi abrasi parah yang membuat gubernur Jawa Barat datang ke masjid ini. Setelah kunjungan tersebut, masjid ini ramai dikunjungi oleh banyak orang. Lambat laun, seiring beritanya redup, orang orang pun tidak berdatangan lagi. Masjid Pisangan yang semula merupakan masjid rehabilitasi pun kehilangan pasiennya. Para pasien rehabilitasi dipindahkan ke daerah lain, hingga akhirnya hanya tersisa Pak Abdul saja di Masjid Pisangan. Masjid ini ramai ketika ibadah salat jumat, idul adha, dan idul fitri.

Pak Abdul bercerita, bahwa sebenarnya beliau sudah mengajak warga desa untuk membantu mengurus masjid. Bahkan, dengan balasan mendapat tempat tinggal gratis. Namun, warga desa enggan membantu sebab takut dengan ganasnya ombak.

21 Juli 2022 Vihara Manggala

Vihara Manggala sudah didirikan sejak 1982. Tidak seperti di masjid, kegiatan beribadah di vihara tidak memiliki waktu yang tetap. Umat beribadah dalam waktu yang berbeda beda tergantung kategori usia. Di Vihara Manggala tidak ada biksu tetap, hanya mengundang biksu ketika akan ada kegiatan.

Toleransi yang dimiliki warga desa sangatlah kuat, dapat dilihat dari vihara yang letaknya berdampingan dengan masjid. Hal ini juga sudah menjadi ciri khas Desa Cemarajaya. Semua warga hidup berdampingan dengan rukun. Setiap ada perayaan agama, semua warga turut merayakan dan memeriahkan acara. Ketika mendekati waktu Cap Go Meh misalnya, yang menjadi barongsai biasanya adalah pemuda pemudi desa dari berbagai agama. Sebelum pandemi, perayaan berlangsung sangat meriah, bahkan dikunjungi warga desa lain. Keberagaman ini lah yang memperkaya budaya.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.