1 minute read

Hari 13 - Kawan Seperjalanan

Bacaan Alkitab: Mazmur 39

Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku. —Mazmur 39:13

Baru-baru ini saya mencari tahu kabar tentang teman-teman seangkatan dari seminari tempat saya belajar dahulu. Saya mendapati banyak kawan saya yang telah meninggal dunia, dan ini mengingatkan saya akan singkatnya hidup. Masa hidup manusia mencapai 70 tahun, bisa kurang atau lebih, setelah itu kita pun lenyap (Mzm. 90:10).

Singkatnya hidup membuat kita berpikir tentang akhir hidup kita—hari-hari kita yang terbatas dan cepat berlalu, suatu perasaan yang tumbuh semakin jelas ketika kita semakin mendekati akhir hidup kita. Dunia ini bukanlah rumah kita; kita hanya menumpang dan pendatang di dunia ini (39:13).

Namun, kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. Kita adalah orang asing dan pendatang bersama Allah, dan pemikiran inilah yang membuat perjalanan hidup kita terasa lebih ringan, lebih melegakan, dan lebih menenangkan hati. Kita melintasi dunia ini dan menuju ke alam baka bersama Bapa Mahakasih sebagai teman seperjalanan dan penuntun yang selalu menyertai kita. Kita memiliki satu Pribadi yang bersabda, “Aku menyertai kamu senantiasa” (Mat. 28:20).

Mungkin kita pernah kehilangan ayah, ibu, pasangan, dan teman-teman kita, tetapi kita senantiasa tahu bahwa Allah terus berjalan menyertai kita. Satu pepatah lama menyatakannya demikian: “Teman seperjalanan yang baik akan membuat perjalanan kita terasa lebih ringan. ” —David Roper

Masa hidup kita ada dalam tangan Bapa kita.

This article is from: