1 minute read

Hari 9 - Sampai Jumpa

Bacaan Alkitab: 1 Tesalonika 4:13-18

Kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. —1 Tesalonika 4:13

Kakek saya menolak untuk mengucapkan kata perpisahan “selamat jalan”; ia merasa kata-kata itu menunjukkan bahwa pertemuan itu benar-benar yang terakhir. Jadi, ketika kami hendak pulang setelah mengunjunginya, kebiasaannya memberikan salam perpisahan selalu sama. Dengan berdiri di depan deretan pohon pakis hijau yang membatasi rumahnya, kakek melambaikan tangan, lalu berseru, “Sampai jumpa!”

Sebagai orang percaya, kita tidak akan perlu mengucapkan “selamat jalan” kepada orang-orang yang kita kasihi, asalkan mereka telah memiliki keyakinan dalam Yesus sebagai Juruselamat. Alkitab menjanjikan bahwa kita akan bertemu mereka lagi.

Rasul Paulus berkata bahwa kita seharusnya tidak “berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan” (1Tes. 4:13). Ketika Yesus datang kembali, orang Kristen yang telah meninggal akan bangkit dari kubur dan—bersama-sama dengan kaum beriman yang masih hidup—akan bertemu dengan Tuhan di angkasa (ay.15-17). Kita punya keyakinan bahwa kelak di surga “maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis” (Why. 21:4). Di tempat yang sangat indah itulah “kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1Tes. 4:17).

Orang Kristen punya pengharapan tentang perjumpaan abadi dengan Kristus dan orang-orang percaya yang kita kasihi yang telah mendahului kita. Itulah alasan Paulus menasihati kita: “hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (ay.18). Hari ini, kuatkanlah hati seseorang dengan pengharapan yang memungkinkan kita untuk berkata “sampai jumpa, ” dan bukan “selamat jalan. ” —Jennifer Benson Schuldt

Saat kematian, umat Allah tak berkata, “Selamat jalan, ” tetapi “Sampai kita berjumpa lagi.

This article is from: