1 minute read

Hari 14 - Dua Foto

Bacaan Alkitab: Yohanes 16:19-24

Sekarang kalian bersusah hati, tetapi Aku akan bertemu lagi dengan kalian, maka hatimu akan bergembira; dan tidak seorang pun dapat mengambil kegembiraan itu dari hatimu. —Yohanes 16:22 BIS

Seorang nenek dengan bangga menunjukkan dua buah foto kepada teman-temannya. Yang pertama adalah foto putrinya di kampung halamannya di Burundi. Yang kedua adalah foto cucu lelakinya, yang baru-baru ini dilahirkan putrinya. Namun, putrinya tidak menggendong bayi itu. Sang putri meninggal saat melahirkan anaknya.

Seorang teman mendekat dan melihat kedua foto itu. Ia segera memeluk sang nenek. Sambil berlinang air mata, ia hanya berkata kepada nenek itu, “Aku tahu perasaanmu. Aku tahu betul.

Teman itu memang tahu perasaan nenek tersebut karena putranya baru saja meninggal dua bulan sebelumnya.

Ada yang istimewa dari penghiburan orang lain yang pernah mengalami penderitaan kita. Mereka tahu perasaan kita. Sesaat sebelum Yesus ditangkap, Dia memperingatkan murid-murid-Nya, “Kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira. ” Namun, Dia menghibur mereka: “Kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” (Yoh. 16:20). Beberapa jam kemudian, hati para murid hancur karena Yesus ditangkap lalu disalibkan. Namun, dukacita mereka yang mendalam segera berubah menjadi sukacita yang tak terbayangkan saat melihat Dia bangkit.

Nabi Yesaya pernah bernubuat tentang Mesias, “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; . . . Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya” (Yes. 53:4). Juruselamat kita tidak hanya tahu tentang penderitaan kita, tetapi Dia sendiri pernah mengalaminya. Dia tahu dan peduli. Kelak dukacita kita akan diubahkan menjadi sukacita. —Tim Gustafson

Berbagi dukacita dapat melipatgandakan sukacita.

This article is from: