
1 minute read
Hari 7 - Pujian Penuh Pengharapan
Bacaan Alkitab: Mazmur 103:1-14
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! —Mazmur 103:2
Di suatu musim panas yang indah, salah seorang teman saya menangis karena ia tidak tahan menghadapi kesulitan hidupnya. Teman saya yang lain merasa tidak sanggup mengatasi kesedihan masa lalu yang begitu mempengaruhi hidupnya. Ada juga seorang teman yang bergumul karena penutupan gereja kecil yang telah digembalakannya dengan setia. Teman saya yang lain telah kehilangan pekerjaannya di suatu lembaga pelayanan.
Lalu apa yang dapat dilakukan teman-teman kita—atau setiap dari kita—yang sedang bergumul untuk kembali berharap? Ke mana kita berpaling ketika hari esok tidak menawarkan janji-janji yang membahagiakan?
Kita dapat memuji Tuhan, seperti yang dikatakan Daud di Mazmur 103. Di tengah pergumulan, mengakui peran Allah di hidup kita dapat mengalihkan pikiran kita dari luka batin dan mendorong kita untuk merenungkan kebesaran Allah kita. Daud tahu apa artinya terjerat masalah. Ia menghadapi ancaman para musuh, konsekuensi dari dosanya sendiri, dan kesedihan yang mendalam. Namun, Daud juga mengetahui pengaruh pujian yang sanggup membawa pemulihan.
Itulah sebabnya dalam Mazmur 103, Daud dapat merinci alasan-alasan untuk mengembalikan perhatian kita kepada Allah, yang memberi kita banyak berkat: Dia mengampuni kita, menyembuhkan kita, menebus kita, memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmat, memuaskan hasrat kita, dan memperbarui kita. Daud mengingatkan kita bahwa Allah menegakkan keadilan dan kebenaran, dan Dia sungguh penuh anugerah dan kasih.
Teladanilah Daud: Memuji kebesaran Allah dapat menumbuhkan pengharapan di dalam hati kita yang sedang susah. —Dave Branon