2 minute read

Gegara Truk Parkir

Mojokerto, Memorandum

Unitlaka Satlantas Polres Mojokerto mengungkap kecelakaan yang menewaskan Bagus Prayitno (35), di Jalan Raya Dusun Sumberwaru, Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Senin (30/1) pagi. Kecelakaan diduga akibat sopir truk yang parkir sembarangan di badan jalan.

Advertisement

Akibatnya, korban yang sehari-hari berdagang ayam panggang di Pasar Sedati, Ngoro mengalami luka parah dan me- ninggal kendati sempat mendapat pertolongan medis. Tragedi itu bermula ketika Bagus melaju dari utara mengendarai Yamaha

Mio nopol S 3192 OS seorang diri sekira pukul 04.30. Setiba di TKP, diduga pria kelahiran Jalan Jeruk Manis, Kelurahan Kedawung, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah itu, tidak melihat ada kendaraan besar di jalurnya. Dampaknya, motor korban menghantam keras bagian belakang truk boks nopol L 9493 UJ yang parkir di badan jalan sisi timur. “Korban meninggal setelah mendapat

Akses Wates Negoro-Kembangsri Diperbaiki Tahun Ini

Mojokerto, Memorandum

Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto segera melakukan pembangunan jembatan antardesa di Kecamatan Ngoro yang ambles karena tergerus air. Proyek jembatan penghubung Desa

Wates Negoro-Kembangsri itu bahkan direncanakan dimulai tahun ini.

Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DDPUPR Henri Surya mengatakan, pembangunan jembatan yang ambrol akibat banjir memang lebih diprioritaskan. Menurutnya, pekerjaan fisik tersebut akan dimasukkan dalam paket proyek peningkatan Jalan Watesnegoro-Kembangsri yang telah dianggarkan tahun ini.“Pembanyunan jembatan satu paket dengan pelebaran jalan,” kata Henri, Senin (30/1).

Saat ini paket pelebaran jalan dan jembatan sudah memasuki tahap perencanaan. Dipastikan proses pembangunan akan dipercepat mengingat jembatan penghubung sudah mengalami kerusakan. Namun sambil menunggu proses lelang pihaknya akan melakukan langkah darurat terhadap jembatan yang ambrol. Hal tersebut agar tidal membahayakan pengguna jalan. Perencanaan proyek itu dialokasikan dengan pagu anggaran Rp 6 miliar dari APBD. Untuk perencanan ditargetkan selesai Februari dan Maret sudah masuk lelang. (war/epe)

Polisi mengolah TKP kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Bagus Prayitno.

Mojokerto, Memorandum

Intensitas hujan tinggi, disertai pesatnya pertumbuhan eceng gondok di sepanjang Avour Jambok, menyebabkan sungai meluap dan merendam areal persawahan di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko pada Minggu (29/1). Hal itu diperparah rendahnya konstruksi jembatan yang membuat sampah tersangkut dan aliran sungai melambat. Kondisi itu menjadi atensi Pemkab Mojokerto. Berbagai upaya dilakukan. Termasuk menerjunkan alat berat untuk membersihkan eceng gondok dan sampah di sepanjang aliran Avour Jambok.

Bupati Ikfina Fahmawati mengatakan, langkah itu hasil identifikasi mitigasi. “Jembatannya rendah, dan di bawahnya ada lumpur sehingga air tertutup. Diperparah dengan eceng gondok dan kangkung, sehingga aliran air melambat,” katanya kemarin.

Ikfina menjelaskan, penanganan banjir Tempuran juga dilakukan dengan mengoperasikan rumah pompa sejak Senin pagi. “Kita upayakan agar genangan cepat surut. Kalau sungai masih tertahan eceng gondok, besok (hari ini) kita lakukan normalisasi,” jelasnya. Hasil normalisasi kemarin juga langsung terasa dengan turunnya debit air. (war/epe) perawatan di RSUD Prof dr Soekandar,” kata Kanitlaka Iptu Wihandoko.

Iptu Wihandoko menyebutkan, hasil olah TKP diduga truk yang dikemudikan Abu (48), warga Desa Kadudamas, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten, sengaja berhenti karena mengantuk. Karena itu, dia berniat parkir di badan jalan untuk beristirahat. Namun, keputusan itu tidak dibarengi de- ngan menyalakan lampu atau tanda bahaya. “Ketika berhenti truk tidak menyalakan lampu hazard dan memberi tanda pengaman sehingga tertabrak motor,” tandasnya. Guna proses penyelidikan, barang bukti motor dan truk diamankan polisi. Saat ini, jasad korban telah dijemput pihak keluarga dan dibawa ke tempat kelahirannya untuk dimakamkan. (no/war/epe)

This article is from: