1 minute read

Seniman Jatim Selamatan Jajan Pasar

Surabaya, Memorandum Para aktivis seniman yang tergabung dari Forum Pamong Kebudayaan (FPK)

Jawa Timur mengadakan selamatan jajan pasar di depan Taman Makam Pahlawan, Jalan Kusuma Bangsa, Senin (30/1).

Advertisement

Mereka menggelar selamatan jajan pasar dan memainkan alat karawitan sebagai wujud syukur para seniman atas dibangun dan dihidupkan kembali

Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Aktivis seniman Surabaya, Tri Broto Wibisono mengatakan, dalam rangka ada informasi THR akan dibangun kembali. Berarti ada beberapa hal yang membuat bangga. Yakni dari unsur historis akan bangkit lagi. Tetapi ini tidak hanya sekadar berbicara historis, harus dijadikan kebanggan Arek Suroboyo sebagai pusat kesenian Suroboyo, pusat seni budaya Suroboyo. Tidak hanya pusat kesenian, tapi juga ada adat istiadat yang bisa dipamerkan di situ. Ada proksi produksi yang berhubungan dengan adat istiadat, disamping ada kegiatan kesenian. “Cita-cita kami tidak ada sebagai tempat pertunjukkan, namun ada tempat berlatih, ada tempat pamer, termasuk yang tidak rutin di sanggar sanggar itu. Mungkin bisa yang temporer, turis asing yang mau batik, kerajinan, tari, dan musik Suroboyoan,” kata Tri Broto. Para seniman yang kumpul mengadakan ruwatan ada yang datang dari Malang, Pasuruan, Pandaan, Lumajang, termasuk Surabaya. “Bahkan aktivis kesenian yang lama-lama juga datang ke sini untuk mensyukuri bersama,” tandas Tri Broto, seniman asal Rungkut ini.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa pembangunan kompleks eks THR-TRS akan dimulai pada tahun 2023. Tentu saja dalam tahap rencana pembangunan, pemkot juga meminta pendampingan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.

“Pengerjaan InsyaAllah mulai tahun (2023) ini. Ini sudah mulai kita melakukan pendampingan-pendampingan dari kejaksaan tinggi. Insyaallah kita mulai di bulan depan pemilihannya (investor),” kata Wali Kota Eri Cahyadi. Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa, biaya pembangunan ulang apapun alasannya dia tetap salah, sehingga proses hukum atau proses yang ada di pemkot akan diberikan sanksi yang seberat-beratnya,” tegasnya. Wali Kota Eri kembali menegaskan, bagi masyarakat Kota Surabaya yang merasa ragu untuk melaporkan aksi atau tindakan pungli kepada lurah, camat, atau Kepala PD, ia mempersilahkan masyarakat untuk langsung menemui dirinya di Kantor Pemkot Surabaya. “Kalau tidak percaya dengan camat, lurah atau Kepala PD, bisa langsung bertemu dengan saya sambil membawa bukti pungli. Sehingga saya tahu betul permasalahannya. Maka warga Surabaya jangan takut, segera laporkan jika mengetahui tindakan pungli tersebut,” pungkasnya. (rio/ono) kompleks eks THR-TRS dengan luas sekitar 5,2 hektare, nantinya dilakukan melalui kerjasama investor. Pihaknya memastikan, saat ini pemkot tengah membahas skema kerjasama yang tepat apakah nanti melalui lelang atau sewa.

“Apakah dia (investor) nanti pakai sewa atau apa nanti. Tapi memang saya mintanya itu wisata murah, paling larang (mahal) kan (tiket) Rp25.000,” kata Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya. Menurut Cak Eri, apabila melalui sewa, maka mekanisme kerjasama eks THR dan TRS tidak perlu lewat lelang. Sementara jika menggunakan lelang, maka kerjasama bisa dilakukan melalui skema BOT (Build, Operate and Transfer ) atau BTO ( Build, Transfer, Operate). (rio/ono)

This article is from: