
3 minute read
TULUNGAGUNG-TRENGGALEK 4 Pesilat Terlibat Pengeroyokan


Advertisement
Tulungagung, Memorandum Empat pesilat yang terlibat aksi pengeroyokan di jalan raya depan SDN Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, akhirnya ditahan Polres Tulungagung.
Keempat terduga pelaku adalah JJ (26) warga Kecamatan Rejotangan, RES (17) warga Kecamatan Boyolangu. Sedangkan RP (20) dan dan MZA (21) keduanya
Mereka ditangkap polisi karena beberapa hari lalu terlibat aksi pengeroyokan terhadap DWK (18), warga Kecamatan Sumbergempol.
“Saat ini di tahan di MapolresTulungagung,” ujar Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori, Senin (1/5). Lanjut Iptu Ansori, para terduga pelaku kini menjalani proses hukum. “Semua sudah kami proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Iptu Anshori menjelaskan, aksi pengeroyokan bermula saat korban bersama teman-temannya tengah melintas di lokasi kejadian. Saat itu korban berpapasan dengan konvoi salah satu perguruan silat. Korban yang menggunakan atribut perguruan silat lain, langsung menjadi sasaran penganiayaan. “Korban sebenarnya bersama temannya, tetapi teman korban tidak pakai atribut, sehingga hanya korban yang jadi sasaran penganiayaan,” jelasnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Dorong Peran Seniman
Bentukan Karakter Anak Bangsa
Setelah itu korban pun melapor ke polisi. Hingga akhirnya, para pengeroyok itu satu persatu berhasil ditangkap tanpa perlawanan. Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat dangan pasal 170 KUH Pidana. “Dikarenakan ada satu tersangka yang masih di bawah umur yakni RES, dia tidak dilakukan penahanan, tetapi kasusnya tetap berlanjut,” pungkasnya. (fir/mad/day)
Polres Tulungagung Beri Bantuan Keluarga Korban
Tulungagung,
Memorandum








Keluarga korban bunuh diri yang merupakan warga Dusun Jalinan, Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, mendapat perhatian Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto.
Melalui Program Paduka (Polisi Anda Turut Berduka)
Polres Tulungagung memberikan bantuan berupa paket bingkisan dan uang tunai.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji kepada keluarga korban, Senin (1/5).
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto melalui
Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian polisi.

“Kemarin hari Minggu 30 April, Polsek Ngantru melakukan olah TKP di tempat kejadian warga meninggal dunia karena gantung diri.
Korban berinisial MK (19).
Dari pemeriksaan tim inafis, kematiannya telah dinyatakan murni bunuh diri dan tidak ada tanda kekerasan.
Namun menurut keterangan keluarga, anak tersebut mengalami depresi karena ada permasalahan kejiwa- an,” ungkap AKP Sumaji. Selanjutnya, AKP Sumaji bersama anggota, didampingi perangkat Desa Bendosari dan juga warga sekitar, ikut menyampaikan turut berduka cita.
“Pak Kapolres Tulungagung ikut bela sungkawa. Beliau memberikan santunan kepada keluarga korban berupa bingkisan dan uang. Jadi yang kami berikan merupakan bantuan dari pak Kapolres untuk keluarga korban. Dengan harapan, semoga bisa meringankan beban keluarga, dan bisa ikhlas atas kejadian yang menyebabkan kematian ini,” pungkas AKP Sumaji. (kin/mad/day)
Tulungagung, Memorandum Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Rahadi Puspita Bintara membuka pameran lukisan dengan tajuk mengejar waktu, di Balai Budaya Kabupaten Tulungagung. Pameran lukisan digelar mulai 29 April hingga 5 Mei 2023.
Rahadi Puspita mengapresiasi dan mendorong seniman di Tulungagung untuk terus berkarya. Terlebih saat karyanya mampu mengajak dan mendorong anak maupun pelajar untuk memanfaatkan waktu dan kesempatannya guna mengembangkan bakat minat serta karakter mereka.
“Ini salah satu cara untuk mengembangkan karakter anak bang- sa, termasuk pelajar kita. Karena selain pameran lukisan, akan ada juga workshop dan lain-lain yang pesertanya adalah pelajar,” ujar Rahadi Puspita. Kadis pendidikan Kabupaten Tulungagung yang akrab disapa Pipit menyebut, digelarnya pameran seperti ini, maka masyarakat umum bisa melihat dengan jelas hasil karya dari para seniman. Sehingga bisa mengarahkan anak-anaknya yang memiliki bakat dalam hal berkesenian ke arah yang benar. “Nah ketika ada bakat ke arah seni, maka orang tua bisa mengarahkannya ke arah yang tepat,” ucapnya. Pameran lukisan kali ini diikuti oleh 25 perupa. Terdiri dari 15 perupa dari Tulungagung yang tergabung dalam Organisasi Kesenian Tanpa Nama (Orkes Tanam) dan tujuh perupa lainnya dari luar kota.
Mereka memamerkan 40 karya, yang terdiri dari karya lukis dan installation art.
Sementara Ketua Orkes Tanam, Kakung Kurniawan mengatakan, ada 6 aliran yang dipamerkan dalam pameran kali ini. Mulai dari aliran realis, drawing, surealis dan lain - lain.

Sedangkan dari sisi media lukis yang dipakai, ada yang menggunakan canvas, kemudian kayu, hingga peralatan bekas. Selain itu ada juga perupa yang menggunakan solder, cethe dan tinta bolpoin dalam karyanya. “Medianya ada yang dari kaleng bekas, ada yang dari kanvas dan kayu juga,” jelasnya. Salah satu yang memiliki nilai historis dalam pameran ini adalah karya lukis dari perupa senior Tulungagung, Almarhum Wiji, yang masih bisa dinikmati sampai sekarang. (fir/mad/day)
Larangan tersebut disebarkan melalui Surat Edaran (SE) Nomor 800/818/403.203/2023 Tentang Penerapan Pola Hidup
Sederhana Bagi ASN Di Lingkungan Pemerintah Daerah.
Dalam Edaran yang diteken Sekretaris daerah
(Sekda) Magetan Hergunadi pada 26 April 2023 itu, ASN diminta tunduk pada aturan hukum salah satunya
Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS serta PP

Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekretaris daerah (Sekda)
Magetan Hergunadi berharap ASN khususnya di Kabupaten Magetan dapat menjadi contoh dalam bermasyarakat salah satunya dengan menerapkan hidup sederhana meskipun memiliki pendapatan lebih selain menjadi ASN. “ Sebenarnya gaji ASN hanya cukup untuk kehidup- an sehari - hari, meskipun ada yang memiliki pendapatan lain dalam usaha sampingan selain ASN, namun saya berharap tidak memamerkan kepada publik,” kata Hergunadi, Senin (1/5).
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Magetan Masruri, memastikan akan membentuk Patroli Siber untuk memantau Medsos ASN. “ Kita akan bentuk tim pengawasan tersebut, yang melibatkan Kominfo,” terang Masruri. Dibeberkan Masruri, Bupati Magetan Suprawoto juga mewanti - wanti ASN untuk tidak pamerkan kememahan dilaman - laman medsos, agar tidak memancing reaksi publik. “ Arahan pak bupati kalau upload bisa kenalkan Magetan, misalkan dalam kegiatan jangan makan- makananya yang diuplod, tapi tempat warungnya yang kita kenalkan, sehingga banyak yang tahu dan tertarik datang ke Magetan,” pungkas Kepala BKD Magetan. (rik/day)