
5 minute read
Bersama, Kita Tingkatkan Soliditas TNI-Polri untuk mewujudkan kondusivitas Kamdagri dalam Mengawal Tahun Politik 2024’ Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan memimpin agenda yang diawali apel pagi itu. Sebelum dilanjutkan dengan senam aerobik bersama. Dipan-
du instruktur senam berpengalaman. Fisik yang kuat nantinya diharapkan dapat mendukung pelayanan yang prima kepada masyarakat. “Olahraga bersama bertujuan untuk memupuk silaturahmi dan menjaga sinergitas TNI-Polri agar tetap solid, sebagai aparat negara yang mempunya tugas menjaga keamanan negara kita harus bersatu jangan sampai kita terpecah belah, Jika ada permasalahan sekecil apapun mari kita selesaikan bersama dengan baik dan bijak maka persatuan adalah hal yang tidak bisa di tawar-tawar,” kata wakapolres membacakan sambutan Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi. Pada kesempatan itu, Kompol Hari juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran keluarga besar Kodim 0814 Jombang serta Keluarga besar Satradar 222 Ploso. Sebab, kegiatan itu dapat menumbuhkan semangat persaudaraan antara TNI-Polri yang bermuara pada pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Diharapkan juga acara serupa bisa terus ditingkatkan dimasa yang akan datang.
“TNI-Polri harus solid dan bersatu, tidak ada siapapun yang dapat memecah belah persatuan tni polri, sinergitas harus kita jaga dalam menjaga keamanan negara,” ucapnya. (wan/war/epe)
Advertisement
Kekompakan Forkopimda Jombang dalam olahraga bareng.
MemorandumTV & Memorandum Online memorandum memorandumonline & memorandumredaksi
Perkuat Soliditas Jelang Tahun Politik

Sekdakab Agus Purnomo
Wacana Mutasi
Minimal 2 Tahun Menjabat
Jombang, Memorandum
Rencana Pemkab Jombang melakukan mutasi kian matang. Bupati Hj Mundjidah Wahab memberi sinyal proses mutasi untuk segera dilakukan. Kendati demikian, pemkab masih belum mengirim surat ke pemerintah pusat. “Kemarin kami sudah melakukan pembahasan juga dengan bupati terkait mutasi,” ujar Sekdakab Jombang Agus Purnomo kemarin.
Dirinya menegaskan, pihaknya diminta bupati untuk melakukan pencermatan ASN (aparatur Sipil negara) yang mempunyai kompetensi dan memenuhi syarat untuk dilakukan mutasi. “Jadi saat ini kita pilah dulu yang sudah sesuai persyaratan,” ungkapnya.
Agus menambahkan, sesuai aturan untuk melakukan mutasi khusus pejabat tinggi itu harus minimal dua tahun menjabat. “Karena aturan yang satu tahun menjabat sudah tidak berlaku lagi. Kembali dua tahun yang menjabat,” katanya.
Dipaparkan Agus, saat ini ada tiga jabatan eselon II yang kosong. Di antaranya, dua jabatan staf ahli dan kepala dinas kominfo. Namun demikian, Agus mengungkapkan belum mengirim surat ke pemerintah pusat terkait rencana mutase itu. ”Ya secepatnya. Makanya yang jelas kursi kosong diperintahkan untuk mencermati ASN yang sudah memenuhi persyaratan baik administrasi maupun kompetensi,” pungkas Agus.
Jumlah ASN di lingkup Pemkab Jombang yang memasuki masa purna tugas cukup banyak. Mencapai 52 orang tahun ini. Selain staf, di antara mereka ada yang setingkat kasi. ”Ya per 1 Mei ada 52 ASN yang purna tugas. Sebagian besar staf pelaksana dan dua setingkat kasi,’’ ujar Kepala BPKSDM Bambang Suntowo. Untuk mengisi beberapa jabatan setingkat kasi yang kosong, pihaknya masih menunggu instruksi dari bupati sebagai pengambil kebijakan. (wan/war/epe)
Jombang, Memorandum
Raut kebahagiaan terpancar dari wajah Solati (94), warga Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno. Bukan tanpa sebab, setelah 64 tahun menabung hasil dari memijat bayi. Ia akhirnya bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

Keinginan Solati pergi haji sudah ada sejak masih berusia muda. Saat berusia 30 tahun, janda 4 anak itu mulai giat menabung untuk mewujudkan mimpinya menjadi tamu Allah. Selama 64 tahun itu, nenek berusia 94 tahun tersebut menyisihkan sebagian uangnya dari memijat bayi.
Dari memijat bayi itu, Solati mendapatkan hasil yang tidak menentu. Sebab ia tidak mematok harga dari jasa pijatnya itu. Terkadang dibayar Rp 20 ribu, Rp 30 ribu, Rp 50 ribu bahkan Rp 100 ribu oleh para pelanggannya.
Selain memijat bayi, Solati rupanya juga mengumpulkan uang dari hasil kerja buruh tani. Sekali lagi, gaji buruh tani yang didapatnya tidak menentu. Sebab, pemilik lahan tidak selalu memanggilnya untuk menggarap sawah. Anak Solati, Tiami (54) mengatakan, ibunya tersebut
Pemkot Mojokerto Gelar Asistensi RB dan Sakip
Mojokerto, Memorandum Pemkot Mojokerto menggelar asistensi reformasi birokrasi dan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (RB-SAKIP), serta asistensi revisi pohon kinerja rencana pembangunan daerah (RPD), bersama Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas, Aparatur dan Pengawasan II, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia, Budi Prawira, Jumat (19/5).
hal tersebut harus memiliki pemahaman yang sama bagaimana menerapkan SAKIP dalam OPD masing-masing,” ujar wali kota dalam sambutannya. Wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut berharap, melalaui asistensi ini, membawa pro- gres lebih baik untuk nilai SAKIP Kota Mojokerto. “Sudah 8 tahun berturut-turut nilai SAKIP kita tidak mengalami progres, stagnan dengan nilai B. Padahal kita memiliki target A tahun ini. Perlu dikuatkan kembali komitmen seluruh kepala OPD wajib memahami bagaimana menerapkan SAKIP di OPD-nya masing-masing, tidak hanya diserahkan kepada jajarannya,” terang Ning Ita.
Diharapkan, seluruh OPD dapat berkolaborasi dan bersinergi melalui program cross cutting guna memperbaiki nilai SAKIP. Selain Kepala OPD, Ning Ita juga ingin agar tim evaluator internal juga memiliki kesamaan pandangan terkait SAKIP.
FOTO:
“Tolong forum ini dimanfaatkan dengan benar, mari kita belajar bersama-sama, semoga dengan kehadiran Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas, Aparatur dan Pengawasan II Kemenpan RB pada hari ini dapat meningkatkan komitmen seluruh jajaran yang ada di Pemkot Mojokerto,” tegasnya. (war/epe)
Bupati Mojokerto Senam Bersama Pelajar
Mojokerto, Memorandum Bupati Ikfina Fahmawati gencar mengampanyekan Jumat CERIA. Salah satu program pemkab menangani stunting. Berbeda dengan biasanya, langkah percepatan penanganan stunting itu memang menyasar perempuan remaja yang masih duduk di bangku SMA sederajat. Jumat CERIA merupakan akronim dari cantik, energik, rajin, inovatif, aktif. Dalam program ini, pemkab mengajak seluruh remaja putri yang merupakan calon ibu untuk bersama-sama membiasakan minum tablet tambah darah.


Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Bupati Ikfina saat sosialisasi terkait stunting seperti biasanya, Ikfina menjelaskan, betapa pentingnya seorang perempuan di usia produktif harus rajin mengonsumsi tablet tambah darah. “Pada dasarnya, manu-
Bupati Ikfina Fahmawati senam bersama pelajar guna kampanyekan Jumat Ceria.

sia itu selama tiga bulan sekali, secara otomatis sel darah merahnya itu akan dengan disimpan di dompet gitu saja. Baru tahun 2013 itu di simpan, saya mendampingi agar ditabung di bank saja,” ujarnya saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (19/5). Solati awalnya dijadwalkan berangkat haji pada 2020. awalnya menabung uang di rumah. Namun, pada 2013, ia menyarankan untuk menabung uang di bank.
Dari tabungan bank itu, Solati akhirnya didaftarkan haji pada 2018 lalu.

“Untuk biayanya itu dari hasil sawah, terus dari hasil memijat dikumpulkan. Awalnya dulu yang ditabung
Namun, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memutuskan penghentian rukun islam ke-5 tersebut. Ia kemudian dijadwalkan lagi pada 2022. Rupanya di tahun itu kembali tertunda karena ada aturan batasan usia. Setelah penantian panjang, akhirnya kabar bahagia datang dari Kantor Kemenag Jombang. Solati dijadwalkan berangkat tahun ini. Ia masuk dalam kloter 2 yang akan diberangkatkan pada 13 Juni 2023. “Kemarin itu mendadak ada kabar dari Kemenag, ada pemanggilan usia lanjut untuk berangkat haji. Saat itu langsung ngurusi berkas lagi, berganti yang baru. Terlebih perempuan, selain sistem tubuh itu, perempuan setiap bulannya juga menstruasi, sehingga darah yang dikeluarkan cukup banyak,” jelas Bupati Ikfina saat senam bersama pelajar SMAN Trawas kemarin.
Untuk mencegah stunting, lanjut Ikfina, seorang perempuan tidak boleh sampai anemia atau kekurangan darah. Hal ini mengingat sel darah merah merupakan salah satu alat transportasi dalam tubuh yang berfungsi untuk mendistribusikan sari makanan, oksigen dan lain sebagainya secara merata dalam tubuh.
“Maka dari itu, pada program ini, kami berharap, kalian semua sebagai calon ibu nantinya, mulai saat ini sudah tidak terbiasa mengalami anemia. Karena nanti ketika menjadi ibu, kalau sedang hamil, itu tidak boleh sampai kekurangan darah. Itulah yang menyebabkan sari makanan, gizi dan kebutuhan janin lainnya tidak bisa sampai dengan maksimal ke janin,” terangnya.
Tak hanya untuk mengantisipasi stunting sejak dini, bupati yang memiliki latar belakang dokter ini pun menyampaikan pentingnya tidak mengidap anemia. Selain untuk mengatasi stunting, juga berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari. Terlebih, para pelajar yang saat ini tengah fokus menimba ilmu.
“Kalau orang anemia itu, konsentrasinya mudah turun. Karena oksigen yang di dalam tubuh tidak terkirim maksimal ke otak, karena anemia tadi. Jadi jangan sampai anemia, sehingga kalian saat belajar di kelas bisa konsentrasi penuh,” imbuhnya.(war/epe) kelima. “Saya sebai anaknya, untuk mendampingi kan tidak bisa. Saya doakan semoga berangkat ini menjadi haji yang mambrur. Berangkat semoga sehat, di sana juga sehat. Saya bilangi nanti kalau di sana pola makannya dijaga agar kesehatannya stabil dan pulangnya tetap sehat,” pungkasnya. (wan/war/epe) memorandum.co.id memorandumredaksi@gmail.com memorandum