7 minute read

Gotong Royong Kunci Gerakan Pemenangan

Surabaya, Memorandum

Wujud Kecintaan Golkar

Advertisement

Ajak Bacaleg Pasang

Baliho Selamat HJKS

Surabaya, Memorandum

Menyambut Hari Jadi ke-730 Kota Surabaya (HJKS), Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni mengajak bacalegnya untuk ikut menyemarakkan dengan cara memasang baliho di sudut Kota Pahlawan. Hal tersebut sebagai wujud ekspresi kecintaan dan kebanggaan.

“Kita harus bangga jadi arek Suroboyo, jadi bagian pembangunan Kota Pahlawan. Karena itu, sebagai bentuk kecintaan kita ke kota ini, maka saya instruksikan seluruh bacaleg

Golkar Surabaya untuk membuat baliho ucapan selamat,” seru Arif Fathoni, Jumat (19/5).

Pantauan Memorandum, baliho ucapan selamat HJKS dari Golkar Surabaya telah mengudara di sejumlah titik. Misalnya, di traffic light Jalan Dr Ir H Soekarno-Jalan Mulyorejo, dan perempatan Jalan Rungkut Madya.

“Mari kita sama-sama bergotong royong untuk mewujudkan Surabaya maju, humanis, dan berkelanjutan,” ajak Fathoni yang juga anggota Komisi A DPRD Surabaya ini. (bin/ono)

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil (tengah).

Tampil Gemilang di SEA Games 2023

KONI Jatim Janji Beri

Tali Asih untuk Atlet

Surabaya, Memorandum

Atlet-atlet Jawa Timur tampil gemilang saat membela Indonesia di SEA Games Kamboja 2023. Total medali yang disumbangkan antara lain, 25 medali emas, 19 perak, dan 17 perunggu. Kontingen Indonesia sendiri meraih 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu di SEA Games 2023.

Merah-Putih finish di posisi ketiga di bawah Vietnam dan Thailand. Capaian medali atlet Jatim di SEA Games 2023 lebih baik dibanding kontribusi di SEA Games 2021 Vietnam. Saat itu, atlet Jatim meraih 19 emas, 17 perak, dan 15 perunggu.

Ketua KONI Jatim M Nabil mengapresiasi capaian atlet Jatim di SEA Games 2023 Kamboja yang mengalami peningkatan.

“Saya bersyukur, bangga dan mengapesiasi atlet-atlet asal Jawa Timur yang masih dalam posisi on the track, dan maksimal memberi kontribusi untuk perolehan medali Indonesia,” kata Nabil.

Nabil bangga, karena atlet Jatim mampu menyumbang medali di nomor bergengsi. Antara lain tenis lapangan, selam, sepeda, sepakbola dan voli (indoor putra dan pantai). “Gulat, alhamdulillah dapat emas juga,” tegas Nabil.

Nabil juga mengapresiasi emas sepakbola setelah 32 tahun. “Alhamdulillah sepakbola juga sukses raih emas setelah 32 tahun. Ada lima pemain sepakbola asal Jatim,” tutur Nabil. Saat disinggung apa reward ke atlet atas capaian bagus di SEA Games 2023, Nabil mengaku akan memberikan tali asih atas prestasinya.(fdn/ono)

24 Jam,

Kata dia, banyaknya Toko Madura yang berdiri membuat banyak orang mengira jika toko mereka adalah franchise (waralaba) tapi sebenarnya bukan. Khoiri menjelaskan, mulai mencari tempat, dan membeli dagangan (kulakan) ke agen toko semua dilakukan sendiri. “ Barang dagangan ya kulakannya tetap di agen toko, dan bukan franchise,” ungkap Khoiri.

Begitu juga dengan toko sejenis yang ada di beberapa tempat di Surabaya, mereka berdiri sendiri. “Cuma memang ada satu orang yang punya toko sampai 10. Tapi saya nggak tahu bosnya siapa,” jelas Khoiri. Sepengetahuannya, untuk mendirikan toko tergantung modal. Modalnya kira-kira sekitar Rp 100 juta. “Tapi bisa

Koordinator IT, dan Cyber Relawan

Pemenangan Ganjar Jawa Timur, Jagad Hariseno mengatakan, gotong royong menjadi kunci gerakan pemenangan.

Kesiapan Posko Relawan Pemenangan Ganjar Jawa Timur terus dipanaskan. Salah satunya semangat gotong royong relawan Posko Pandegiling dalam mematangkan strategi pemenangan Ganjar Pranowo pasca diresmikan 6 Mei 2023. Partisipasi masyarakat mulai bermunculan luas. Tidak hanya datang dari Surabaya, melainkan seluruh wilayah Jawa Timur.

Dikatakan Jagad Hariseno, koordinasi dengan berbagai elemen relawan terus mengalir setiap harinya. Antara lain, Relawan Ganjar Jawa Timur, Sahabat Ganjar Jawa Timur, Pospera, Repdem Jawa Timur, Gerombolan Shohibul Posko, Ganjaris Jawa Timur, dan sebagainya.

Total ada 15 elemen organisasi.

“Selain sumber daya manusia, partisipasi gotong royong donasi dari para relawan juga bermunculan. Itu seluruhnya berasal dari sumbangan masyarakat,” tutur dia.

Kesiapan infrastruktur IT, dan tenaga relawan mulai berjalan. Kesiapan itu meliputi piranti komputer, relawan IT untuk analisis data, dan strategi, hingga cyber telah terkoordinasi.

‘’Partisipasi masyarakat mulai bermunculan luas. Tidak hanya datang dari Surabaya, melainkan seluruh wilayah

Jawa Timur,’’ kata Jagad Hariseno. Dikatakan Mas Seno-sapaan karib-Jagad Hariseno- dukungan operasional maupun donasi adalah apresiasi masyarakat untuk menumpahkan kreatifitas mereka dalam berbagai wujud.

‘’Saat ini untuk piranti IT, dan tenaga relawan. Tapi tidak hanya itu saja yang dibutuhkan,’’ kata dia. Berbagai rupa-rupa kreativitas para relawan dari berbagai elemen menyokong pemenangan Ganjar Pranowo. Selain penguatan IT, dan tim cyber, pembuatan desain kaos, desain alat peraga kampanye, desain stiker, desain souvenir termasuk endorsing di media-media sosial mulai dikoordinasikan. Mas Seno menambahkan, program pemenangan Ganjar di Jawa Timur sifatnya memperkuat culture wilayah setempat. ‘’Tentunya membutuhkan banyak sekali support sistem agar gerakan kian menguat,’’ terang trah penerus Posko Pandegiling yang dimandegani oleh Ir Sutjipto ini.

Gerakan ini nantinya bersinergi dengan mesin PDI Perjuangan (PDIP) di seluruh Kota, dan Kabupaten Jawa Timur.

JAGAD HARISENO koordinator IT, dan Cyber Relawan Pemenangan Ganjar Jawa Timur

Wujud kegotong royongan ini adalah akar culture PDI-p untuk menuju hattrick di tahun politik 2024 nanti.(day/ono)

Kadin Surabaya Pacu Kinerja UMKM

Sinergi dengan Inkubator Bisnis BPBRIN Unair

Surabaya, Memorandum

Komitmen Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya untuk pengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah terus dikuatkan dengan menjalin sinergi dengan Inkubator Bisnis Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga Surabaya.

Ketua Kadin Surabaya Muhammad Ali Affandi LNM mengatakan, Kadin tidak hanya menaungi pengusaha atau perusahaan di level tertentu, termasuk di dalamnya pelaku UMKM. Salah satu misi Kadin Surabaya adalah memajukan, dan membawa dunia usaha di Surabaya untuk naik kelas. Yang mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, menengah menjadi besar, dan seterusnya.

Beberapa program sudah dilaksanakan oleh Kadin Surabaya, misalnya terkait kemudahan perizinan, pameran UMKM, penyelenggaraan pendidikan vokasi, hingga pelatihan kurasi, yang pada prinsipnya membawa manfaat untuk UMKM bisa mengembangkan usahanya mulai dari sisi perijinan, pengelolaan manajemen usaha, proses produksi, kualitas produk, hingga delivery produk kepada konsumen.

“Kali ini Kadin bersama inkubator UMKM Unair bersinergi dalam peningkatan kualitas dan kapabilitas UMKM, khususnya di bidang pengembangan bisnis dan teknologi,” ungkap mas Andi, panggilan akrab M Ali Affandi LNM, Jumat (18/5).

Kadin Surabaya bersama inkubator bisnis BPBRIN Unair berkesempatan memberikan pelatihan kepada sejumlah UMKM atau start up berbasis teknologi. Pada kesempatan tersebut, mas Andi mencoba mengupas tentang sejumlah faktor yang mampu membantu UMKM untuk meminimalisir tingkat kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya.

“Belajar dari pengalaman, dan kesalahan orang lain adalah salah satu strategi yang bisa dilakukan. Bergabung dengan komunitas atau asosiasi seperti Kadin bisa memperluas jaringan bisa saling bertukar pikiran tentang masalah-masalah yang mungkin dihadapi,” ungkap politisi dari partai Demokrat tersebut.

Mas Andi menegaskan, Kadin Sura- kurang juga bisa lebih. Tergantung modal saja,” imbuhnya. Menurutnya, untuk omzet juga tidak menentu, tergantung tempatnya. Toko sejenis yang ia jaga, sebenarnya mulai ramai di Jakarta. Awalnya, sebelum mendirikan toko, pemiliknya ikut orang lain. Setelah tahu cara bisnis toko kemudian mendirikan sendiri secara mandiri.

Di Jakarta, ada paguyupan toko kelontong serupa. Kurang lebih berdiri 300 toko. Paguyupan tersebut yang mengatur toko, seperti jarak antartoko satu dengan toko lain harus minimal 100 meter. “Jadi jarak 100 meter, baru boleh ada toko lain. Jika tetap melanggar maka paguyupan akan menindak dengan menyuruhnya pindah sejauh 100 meter baya senantiasa mendorong, dan memfasilitasi para pelaku UMKM untuk terus berkembang, termasuk usaha-usaha yang sedang merintis. Kadin Surabaya berkolaborasi dengan asosiasi-asosiasi usaha lain seperti HIPMI Surabaya, akademisi, baik dalam maupun luar negeri, untuk mencetak SDM, dan menghasilkan produk berdaya saing global.

“Program-program Kadin Surabaya berfokus pada 3 hal, yakni upscaling, cross networking dan problem solving. Melalui upscaling, Kadin Surabaya membimbing pelaku usaha untuk bisa naik kelas, salah satunya adalah melalui program-program pelatihan,” katanya.

Kemudian dengan cross networking Kadin Surabaya berusaha untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang membutuhkan, sehingga penyedia bisa bertemu dengan yang membutuhkan. Hal tersebut kemudian berujung pada problem solving, yang dimaksudkan Kadin Surabaya bisa memberikan solusi dan jalan keluar atas permasalahan yang terjadi. Kadin Surabaya, tegasnya, memiliki tersebut,” jelasnya. Namun berbeda dengan di Surabaya. Di Surabaya menurut Khoiri hingga saat ini belum ada paguyupan yang mengatur. Sehingga banyak ditemukan toko dengan jarak kurang dari 100 meter.

“Selama ini tidak ada yang menegur jika ada toko lain yang dekat dengan toko saya. Antara pemilik toko kelontong juga tidak saling kenal,” tuturnya. Banyaknya Toko Madura di Surabaya merupakan pergeseran dari Jakarta. Karena belum ada paguyupan, dan peraturan yang menaungi, sehingga menjamur seperti sekarang. Menurut Khori, di Surabaya kontrakan untuk mendirikan toko sangat mahal jika dibandingkan dengan Jakarta. (rio/ono) visi dan misi yang terangkum dalam slogan Berdaya Bersama. Slogan itulah yang menjadi pedoman Kadin Surabaya sebagai wakil kepentingan dunia usaha dalam upaya meningkatkan perekonomian Kota Surabaya yang berkelanjutan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai cita-cita itu, maka dibutuhkan usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.

“Kadin Surabaya melakukan pendampingan, kurasi dan pelatihan terhadap UMKM serta startup untuk dapat berkembang. Juga tentang pengembangan teknologi bagi UMKM. Program-program kedepan akan dititik beratkan kepada peningkatan daya saing UMKM dan bagaimana bertahan di era disrupsi.

Inilah yang nantinya akan kami tularkan juga ke seluruh pengusaha di wilayah Surabaya raya,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator inkubator bisnis BPBRIN Unair Achsania Hendratmi mengatakan, peningkatan jumlah dan kualitas UMKM serta perusahaan start up berbasis teknologi dapat diakselerasi me-

Dimana toko kelontong Madura ini berdiri di banyak tempat dan jarak mereka berderat tidak kurang dari puluhan atau ratusan meter. Sehingga di setiap desa atau wilayah kelurahan, jumlah toko dengan penataan yang mempunyai ciri khas jumlahnya bisa belasan, bahkan puluhan. “Minimarket modern yang ada di kawasan padat penduduk, bisa dikepung dengan Toko Madura ini. Kelebihannya selain mempunyai semangat kekeluargaan yang tinggi (primordial), juga memiliki etos kerja yang baik. Selain itu, enterprenership mereka juga bagus,” tegas dia. Dr Jacky menyebutkan, dulu ada guyonan jika warga Madura dalam menjalankan bisnis sangat berani dan totalitas. Mereka bisa lalui peran sinergisme para stakeholder yang memiliki kepentingan dan kapasitas. Inkubator teknologi, sebagai salah satu aktor, memiliki peranan penting untuk dapat menumbuhkembangkan dan menggerakkan perekonomian Indonesia dengan menggiatkan dan melakukan komersialisasi teknologi hasil riset.

“Universitas Airlanggasebagai salah satu perguruan tinggi berbadan hukum di Indonesia, juga mempunyai pendekatan strategi dalam meningkatkan perusahaan start up berbasis teknologi tersebut,” kata Achsania.

Sebagai wujud implementasi Unair telah membentuk Badan Pengembangan bisnis rintisan dan inkubasi (BPBRIN). BPBRIN memiliki peran membantu Universitas Airlangga dalam meningkatkan kemandirian universitas melalui hilirisasi produk inovasi Unair, pengembangan bisnis rintisan, inkubator bisnis, alih teknologi, teaching industry dan science techno park serta pengembangandan pemasaran usaha yang dijalankan Unair. (day/ono) berjualan perangko di depan Kantor Pos. Kenyataannya, karena etos kerja dan semangat entrepreneur melihat peluang usaha tidak dimiliki suku lainnya. Keberadaan toko-toko yang berjualan 24 jam, ada simbiosis mutualisme dari masyarakat sekitar. “Selain kebutuhan warga sekitar terpenuhi, juga ada faktor keamanan. Karena ada yang terjaga di saat warga lainnya tertidur,” tandas Dr Jacky. Disisi lain, lahirnya usaha bisnis tersebut menunjukkan penggelolaan secara tradisonal mampu mengalahkan manajemen toko modern. “Ada kearifan lokal. Karena Sehingga pola manajemen tradisional dengan jaringan yang dikelola secara primordial, mampu membangun sistem perekonomian yang kuat,” ujar dia.

Disampaikan Dr Jacky bahwa, keberadaan toko kelontong Madura sebagai bentuk ekonomi kerakyatan. Sebelumnya muncul anggapan gurita minimarket modern telah membunuh toko kelontong rakyat. Hari ini, di jalanan, di setiap sudut kampung, justru ada kenyataan lain. Pasca Covid-19, toko kelontong bukannya mati. Bahkan toko-toko kelontong kecil justru bermunculan bak jamur di musim hujan.

“Buka 24 jam, itu keunggulan dibanding toko modern yang selama pandemi justru tidak bisa buka 24 jam,” tutup Dr Jacky. (day/ono)

This article is from: