5 minute read

Bonyok Dimassa

Gresik, Memorandum Abdul Aziz (43), pria asal Kampungteba, Kota Bandar Lampung hanya tertunduk lesu di Mapolsek Dukun. Wajahnya bonyok usai menjadi bulan-bulanan warga setelah tepergok mencuri motor. Tak tanggung - tanggung, pengakuan terduga pelaku, dia beraksi di dua TKP dalam satu hari.

Aziz tertangkap basah saat beraksi pada 18 Mei 2023. Mulanya, wilayah Desa Mentaras, Kecamatan Dukun sempat menuai hasil berupa Honda Vario milik Nur Muhammad Wildan (28). Aksi pertama yang sukses tidak membuatnya puas. Pelaku justru serakah. Ia berpindah TKP dan berusaha mencuri motor di Desa Sumuran, Kecamatan Paciran, Lamongan. Namun aksi keduanya gagal total. Aziz tertangkap basah saat hendak mengembat motor warga setempat. Tak pelak, ia pun babak belur dihajar massa.

Advertisement

Pelaku akhirnya diserahkan ke Polsek Dukun. Kanitreskrim Aipda Reza Wahyu Winas mengungkapkan, aksi pencurian ini sebenarnya dilakukan dua orang. Aziz apes tertangkap sendirian, sementara pelaku lain berhasil kabur dan saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Reza menjelaskan, pelaku

Abdul Aziz bertindak sebagai eksekutor. “Kedua pelaku berkeliling berboncengan mengendarai motor. Setelah dapat incaran, pelaku Abdul Aziz langsung turun dari kendaraan dan mencuri motor itu,” bebernya, Jumat (19/5). Kedua pelaku mencari motor yang kuncinya menempel. Aksi pertama di Desa Mentaras, Dukun membuahkan hasil. “Usai berhasil menggasak motor di Dukun, pelaku kemudian menyasar di wilayah Paciran Lamongan. Namun di aksi keduanya pelaku kepergok warga,” imbuhnya. Abdul Aziz pun tidak bisa berkilah. Dia hanya bisa pasrah tubuhnya menjadi sasaran hidup warga yang geram. Wajahnya bonyok bahkan terkulai lemas usai bogem mentah melayang ke sekujur tubuhnya. Atas pertanggungjawabannya, Abdul Aziz ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 363 (4e) KUHPidana. Dengan ancaman pidana penjara 7 tahun. “Kami juga masih melakukan pendalaman apakah tersangka pernah beraksi di TKP lain. Tentunya mengejar satu pelaku yang masih DPO,” tutupnya. (and/har/epe)

Ajak Masyarakat Proaktif Gempur Rokok Ilegal

Gresik, Memorandum Masyarakat Kota Santri diajak untuk proaktif dalam memberantas peredaran rokok ilegal. Hal itu dalam rangka mendorong peningkatan penghasilan negara dari sektor cukai hasil tembakau. Caranya dengan tidak mengedarkan dan tidak membeli rokok tanpa cukai.

Satlantas mengedukasi anggota PKK Desa Yosowilangun seiring tingginya risiko fatalitas kecelakaan kaum ibu.

Fatalitas Tinggi

Satlantas Edukasi Emak-Emak

Gresik, Memorandum

Emak-emak memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan lalu lintas. Hal ini karena tingginya mobilitas baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Mengantisipasi hal tersebut, sosialisasi keselamatan berlalu lintas terus dilakukan Satlantas Polres Gresik.

Kali ini sasarannya adalah ibu-ibu PKK Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar. Tujuannya untuk meningkatkan tertib berlalu lintas serta menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Agenda itu dipimpin Kanitkamsel Satlantas k Ipda Azmy yang dihadiri puluhan anggota PKK.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan kegiatan ini merupakan wujud dari Polri yang presisi dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kedisplinan masyarakat. Khususnya Ibu-ibu di Kota Pudak dalam berlalu lintas. “Seperti diketahui rata-rata ibu-ibu pasti menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat jadi sosialisasi ini sangat bagus,” ucapnya kemarin. Kasatlantas AKP Agung Fitransyah juga mengimbau pengguna kendaraan khususnya motor agar tertib berlalu lintas seperti penggunaan helm, tidak melawan arus dan tetap konsentrasi dalam berkendaraan. Juga penggunaan sabuk keselamatan saat menggunaan roda empat.

“Ibu-ibu PKK juga diminta berperan serta menyampaikan kepada anak-anaknya untuk tidak menggunakan knalpot brong/racing baik R2 maupun R4 yang sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya,” pesan AKP Agung. (and/har/epe)

Hal itu ditegaskan Kasi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Gresik Tristan Sukmono kemarin. Pihaknya bersama stakeholder terkait berupaya untuk menggempur peredaran rokok ilegal di pasaran. Salah satunya dengan memasifkan sosialisasi dan penegakan hukum.

“Selain sosialisasi dan penindakan hukum. Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam program gempur rokok ilegal dengan cara tidak menjual dan tidak membeli rokok tanpa cukai,” kata Tristan Sukmono saat sosialisasi gempur rokok ilegal.

Dikatakan, peredaran rokok ilegal merugikan negara. Hal ini perlu diantisipasi bersama seluruh stakeholder terkait. “Hari ini kita dalam rangka sosialisasi, untuk penegakan hukum kemarin kami amankan seorang di perbatasan Gresik-Lamongan yang membawa kendaraan pribadi berisi rokok ilegal. Jika dihitung, cukainya mencapai Rp 175 juta,” tandasnya. Sosialisasi itu juga diisi materi Kejaksaan Negeri (Kejari), Satpol PP dan Polres Gresik.

Pengedar rokok ilegal terancam hukuman 1-5 tahun penjara.

“Selain hukuman penjara juga dikenai denda. Kalau dulu denda bisa diganti dengan kurungan, sesuai regulasi terbaru tidak bisa. Jika tidak mampu membayar denda maka akan dilakukan penyitaan aset,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Satpol PP Suprapto. Pihaknya terus memasifkan dua upaya pemberantasan rokok ilegal. “Kami bersama stakeholder terkait melakukan dua upaya. Sosialisasi kepada masyarakat secara tatap muka dan melalui media massa. Kemudian melakukan penindakan,” tegasnya. (and/har/epe)

Aksi Bak Film Action, Maling Obok-Obok Home Industry Boboh

Gresik, Memorandum Aksi bak film action dilakukan maling yang menyatroni sebuah home industri di Jalan Raya Boboh, Kecamatan Menganti. Pencurian itu dilakukan saat malam hari. Pelaku melompat dari pohon dan menjebol atap plafon. Sejumlah barang berharga raib digondol.

Korbannya, Tejo Pramono (42), warga Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Ia menyebut, pencurian itu terjadi pada Kamis (11/5) kemarin. Namun hingga saat ini pelakunya masih belum tertangkap. Tejo menjelaskan, aksi maling itu bak film action. Pelaku masuk ke dalam pabriknya dengan cara memanjat pohon pepaya lalu melompat ke atas atap. Kemudian menyelinap lewat ventilasi udara yang tidak ada penutupnya. “Pelaku beraksi saat malam hari. Setelah masuk ke dalam area pabrik, pelaku naik ke atas plafon kamar dan ruang kerja saya. Plafon dijebol lalu ruangan saya diacak-acak,” kata Tejo Pramono ditemui di lokasi kejadian kemarin. Korban baru sadar menjadi korban pencurian Jumat pagi. Ia kaget lantaran ruang kerjanya acak-acakan. Dua atap plafon jebol dirusak maling. “Satu buah handphone dan patung singa dari kuningan hilang,” imbuhnya. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp 4 juta. Korban juga sudah melapor ke Polsek Menganti. Pihaknya berharap pelaku bisa segera tertangkap karena meresahkan.

Tejo Pramono menunjukkan salah satu patung kuningan yang masih tersisa.

Tejo menduga, aksi maling di pabrik pembuatan meja pingpong itu tidak sekedar murni pencurian. Namun ada maksud lain. Pasalnya, hanya dua barang itu yang diambil padahal masih ada sejumlah barang berharga lainnya. Seperti komputer dan peralatan elektronik yang nilainya juga cukup tinggi.

“Saya menduga ini tidak murni pencurian. Tiga hari sebelum kejadian saya bertengkar di media sosial dengan teman lama saya. Lalu ada kejadian ini. Ada juga indikasi orang dalam. Yang pasti saya berharap polisi segera menangkap pelaku, agar semuanya klir. Saya bisa tenang menjalankan usaha,” tutupnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Menganti AKP Inggit Prasettiyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya sudah menerima laporan korban, namun pelaku belum tertangkap. “Masih dalam penyelidikan,” katanya singkat. (and/har/epe) rokok ilegal.

Bu Min Bantu Korban Kebakaran Gulomantung

Gresik, Memorandum Nestapa menyelimuti Kisnadi (58), warga Kelurahan Gulomantung, Kecamatan Kebomas. Betapa tidak, rumah tempat tinggalnya ludes dilalap si jago merah. Korban pun terharu ketika Wabup Aminatun Habibah datang menghapus sedikit kesedihannya, Jumat (19/5).

Kebakaran itu terjadi pada Rabu (17/5) malam. Pemicunya, ditengarai korsleting. Sebab, saat itu rumah dalam kondisi kosong karena Kisnadi dan anaknya sedang keluar. Berbagai upaya memadamkan api dilakukan warga setempat, tapi nahas, api yang terlalu besar lebih dulu melahap habis rumah itu.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. “Saat itu saya sedang pergi ke makam Sunan Giri. Ketika pulang saya melihat warga dan pemadam kebakaran di rumah. Untungnya, api segera padam dan tidak ada tetangga yang terkena dampaknya,” ujar Kisnadi masih bersedih.

Kondisi Kisnadi itu mengetuk empati wabup atau kerap disapa Bu Min. Bersama dinas sosial dan DCKPKP, Bu Min mendatangi langsung rumah korban. “Alhamdulillah, hari ini saya bisa datang kesini melihat langsung, dan memberikan sedikit bantuan untuk bisa segera diganti dengan rumah yang baru,” ujarnya. Selain uang tunai, bantuan itu berupa bahan bangunan. Bu Min bahkan berjanji akan secepatnya menyalurkan bansos RTLH (rumah tidak layak huni) kepada Kisnadi. “Sementara ini nanti akan kita bangun dengan gotong royong bersama warga Kelurahan Gulomantung mulai hari Minggu depan. Semoga bisa secepatnya terbangun sehingga bapak Kisnadi dan keluarga dapat menempati rumah yang baru,” pungkasnya. (and/har/epe)

This article is from: