1 minute read

Magetan Usulkan 1.480 PPPK ke Menpan-RB

Magetan, Memorandum

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan mengusulkan tambahan ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) kepada Kementerian Pendayagunaan

Advertisement

Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik

Indonesia. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Magetan Masruri mengaku, mengusulkan tambahan P3K Tahun 2023 sebanyak 1.480 formasi. “Mulai guru, tenaga kesehatan serta teknis,” kata Kepala BKD Magetan, Jumat (19/5).

Dibeberkan Masruri, untuk formasi guru BKD meminta tam- bahan 1.090, Tenaga Kesehatan 252 dan Formasi Teknis sebanyak 138. “Kebutuhan tersebut sudah melalui koordinasi dengan dinas terkait seperti dinas pendidikan, dinas kesehatan dan OPD lainnya,” ungkap Kepala BKD Magetan. Selain usulan tambahan P3K, Kepala BKD Magetan memastikan siap menggelar seleksi P3K jika ditunjuk oleh Kemenpan-RB. “Magetan siap menggelar seleksi P3K daerah, karena kita pernah memiliki pengalaman seleksi CPNS beberapa tahun lalu,” tegas Masruri kepada Memorandum Diakui Masruri, usulan P3K kepada pemerintah pusat merupakan alternatif untuk menutup kebutuhan pegawai pemerintah yang pensiun dari latar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Banyak PNS yang pensiun, PPPK merupakan alternatif untuk menutup kekurangan tersebut. Sebagai informasi, data BKD Magetan mencatat tahun 2023 ini sebanyak 598 orang memasuki masa purnatugas atau pensiun. Dari ratusan ASN yang pensiun tersebut sebanyak 70% (persen) didominasi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan atau formasi guru. ( rik/yok )

Kantor BKD Kabupaten Magetan.

Jumlahn pat ratus tuju b erg era k ter u

Nur, Kepa Ke

Disna

Jum kan me ter ka ba ke K et LS ba wi

1 8

“Jumlahnya sekitar empat ratus tujuh puluhan, itu bergerak terus,” kata Budi Nur, Kepala bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Disnakkan Magetan, Jumat (19/5). Bahkan penyakit yang menyerang ternak tersebut dilaporkan telah menyebar ke seluruh kecamatan seKabupaten Magetan. “Penyakit LSD telah merebak ke seluruh wilayah pada 18 kecamatan di Magetan, dengan penularan melalui

Ma g l hewan perantara berupa nyamuk, lalat dan kutu,” beber Budi Nur. Ironisnya, dari jumlah populasi sapi di Kabupaten Magetan sebanyak 118.000 ekor baru 1.500 ekor yang sudah menerima vaksin. “Vaksin LSD keberadaannya sangat terbatas atau sedikit, kita utamakan pada sapi perah dan betina,” ungkap Budi Nur. Sebagai informasi, LSD atau Lumpy Skin Disease adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. (sep/rik/yok)

This article is from: