
5 minute read
Viral Jadi Objek Wisata, dan Sumber Belajar Siswa di Luar Sekolah
Bangkalan, Memorandum Namanya Salman Alrosyid. Pemuda kelahiran 7 Mei 2001 ini, ternyata memiliki hobi unik dan langka. Hobinya terbilang

Advertisement
Lalu apa hobi Salman (22) yang bisa dikatagorikan amat spesifik itu? Fokus pada salah satu cabang olahraga (cabor) atau senikah ? Ternyata tidak. Juga tidak sebagai pemerhati tatanan tradisi, dan budaya khas Madura. Ternyata hobi alumni SMAN 2 Bangkala, itu mengarah pada
Numismatika. Yaitu studi atau kegiatan mengumpulkan mata uang. Ia mengoleksi berbagai jenis mata uang hampir semua negara di dunia. Termasuk mata uang yang digunakan jauh sebelum dan pasca Indonesia merdeka.
“ Saya mulai gemar mencari dan mengoleksi ragam jenis uang sejak duduk di kelas 1 SDN Demangan 2 Bangkalan. Ya sekitar tahun 2008,” kata Salman, Jumat (19/5) kemarin



Kini hobi mengoleksi ragam jenis mata uang antarnegara di lima penjuru benua itu sudah berlangsung 15 tahun lamanya. Selama itu fokus kegemaran pemuda yang satu ini tak pernah berubah Hasilnya bisa dibilang luar biasa. Saat ini Salman sudah mampu menjaring, dan mengoleksi sedikitnya 2 300 jenis mata uang kertas, dan koin dari 156 negara di dunia.
“ Termasuk mata uang yang digunankan di Indonesia jauh sebelum, dan sesudah Indonesia merdeka,” ungkap Salman Ketekunan Salman untuk tetap setia menggeluti hobi Nurmismatika-nya, tanpa diduga, mulai menuai prestasi. Tepatnya 15 September 2019 silam, Salman mulai mendapatkan prestasi skala nasional. Dia dinobatkan Lembaga Prestasi Indonesia sebagai figur kolektor pemecah rekor nasional dalam mengoleksi ragam jenis mata uang yang digunakan 156 negara di lima penjuru benua.
“ Ketika prestasi itu saya capai, saya sudah mengoleksi 2.300 jenis mata uang kuno yang digunakan oleh 156 negara di dunia. Rinciannya terdiri dari
MU Penuhi Slot Asia Tenggara

Datangkan Pemain asal Singapura Jacob Mahler
Pamekasan, Memorandum
Madura United (MU) tidak ingin ketinggalan dalam merekrut pemain untuk mengarungi kompetisi Liga Indonesia musim 2023-2024. Terbaru, klub berjuluk Laskar Sape Kerrab itu resmi mendatangkan bek asal Singapura Jacob Mahler.
Dilansir dari libero.id, MU dengan bangga mengumumkan kedatangan pemain asal Asia Tenggara tersebut.
“Welcome bomm. Satu Slot Pemain Asean diamankan,” bunyi pernyataan dari akun Twitter @MaduraUnitedFC, Jumat (19/5).
“@jacobmahlerrr adalah Pemain asal Singapura yang akan memperkuat Laskar Sapeh Kerrab musim ini. Selamat datang dan ayoo berjuang bersama,” sambungnya kemudian.
Sebagai informasi, Jacob Mahler merupakan blasteran Singapura-Denmark. Pemain berusia 23 tahun itu berposisi asli sebagai bek tengah. Dia akan mengisi slot pemain asing ASEAN Madura United untuk Liga 1 2023-2024.
Sebagai informasi, terdapat sejumlah regulasi baru untuk Liga 1 2023-2024. Salah satu di antaranya adalah kuota pemain asing ditambah menjadi 5 (asing bebas) + 1 (anggota ASEAN). Nantinya, seluruhnya dapat dimainkan dalam setiap pertandingan.
Sebelumnya, pemain kelahiran Copenhagen, Denmark, 10 April 2000, itu memperkuat klub kasta teratas Liga Singapura, Young Lions.
Jacob baru mencatatkan empat penampilan di Liga Singapura musim 2023. Kini, bek berusia 23 tahun itu resmi merapat ke Madura United. Jacob memiliki postur yang cukup tinggi, yaitu 184 cm.

Bek berlabel Timnas Singapura itu diharapkan dapat nyetel dengan skuad Madura United musim 2023-2024. (lib/ono)
1 000 lembar uang kertas dan 1.300 jenis uang koin,” tutur Salman, semringah Torehan prestasi prestisius ini, rupanya memantik muculnya ide dan gagasan baru. Salman berencana membangun museum mini untuk memajang ribuan jenis mata uang dunia yang dikoleksinya. Bagusnya, ide kreatif ini diproyeksikan agar museum ini bisa memosisikan diri sebagai salah satu destinasi wisata minat khusus di Kabupaten Bangkalan
“ Juga saya niati sebagai sumber belajar tentang sejarah peredaran mata uang di dunia dari masa ke masa bagi masyarakat. Khususnya untuk komunitas adik-adik pelajar,” tandas Salman.
Syukurlah ide simpatik inipun terealisikan. Berkat dukungan keluarga, gedung museum mini mata uang dunia besutan Salman tuntas dibangun di Jalan KH Moh Kholil Gang IX Nomor 36, Kelurahan Demangan, Kecamatan Bangkalan Kota.
“Gedung ini saya resmikan 2 Januari 2021 lalu, ketika saya masih bersekolah di SMAN 2 Bangkalan. Namanya Museum Uang Perusnia, dan terbuka untuk umum,” ungkap Salman. Dua tahun setelah berdiri, keberadaan Museum Uang Perusnia kelolaan pemuda kreatif itu mulai menuai popolaritas cukup signifikan. Terlebih setelah disosialisasikan melalalui jagad media sosial (medsos).”
Alhamdulillah, museum yang saya kelola bersama adik Abdul Rohman Maulidi mulai dapat respons positif dari masyarakat,” tutur Salman. Terutama pada hari libur, Museum Uang Perusnia kerap dikunjungi berbagai komunitas sosial kemasyarakatan. Ada mayarakat umum, para mahasiswa, serta komunitas pelajar dari lembaga pendidikan setingkat SMA, SMK, SMP, dan bahkan siswa SD, dan sekolah sederajat lainnya.
Keberadaan Museum Uang Perusnia makin terkenal ketika
Kementerian Pendidikan memberlakukan Kurikulum Merdeka Belajar. Dalam konteks ini, para siswa di lembaga pendidikan setingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan sekolah sederajat lainnya, diberi kemerdekaan, dan keleluasaan untuk mencari sumber belajar di luar sekolah. Dalam teori pendidikan, metode pembelajaran semacam ini dikenal dengan sebutan Denation School atau sekolah jalanan. Imbasnya, Museum Uang Perusnia besutan Salman kini jadi kian populer sabagai salah satu jujukan sumber belajar di luar sekolah dengan materi perkembangan sejarah mata uang dunia dari masa ke masa. Termasuk penggunaan mata uang jauh sebelum, dan sesudah NKRI Merdeka. “ Terakhir, 13 Mei 2023 lalu, saya dan adik melayani kunjungan puluhan siswa dari SMAN 2 Bangkalan,” pungkas Salman. Sebelumnya, sudah banyak komunitas pelajar dari sekolah lain yang berkunjung ke Museum Uang Perusnia. Cita - cita Salman untuk menjadikan Museum Uang Perusnia sebagai salah satu destinasi obyek wisata minat khusus, dan sumber belajar di luar sekolah berbabis edukasi sejarah penggunaan mata uang dunia dari masa ke masa kini tergapai sudah. Selamat buat Salman Alrosyid . (adv/ras/ono)
Sumenep, Memorandum Bupati Sumenep Achmad Fauzi me-warning Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak melakukan, dan menerima pungutan liar (pungli). Jika ada, dan terbukti, bupati akan memberikan tindakan tegas.
Peringatan tersebut diberikan karena menginginkan seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Sumenep menjadi pribadi berkompeten, dan berkomitmen untuk bersama-sama memajukan, meningkatkan kesejahteraan di kabupaten setempat.
Warning tersebut, ditujukan kepada semua ASN tidak main-main dengan pernyataan bupati soal pungli.Tidak main-main jika nanti ketahuan sangsi tegas akan diberikan kepada pelaku.
“Saya tidak akan segan-segan men- copot mereka yang terlibat,” tegas Achmad Fauzi Jumat (19/5).
Jika sampai terjadi, orang nomor satu di Sumenep ini tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas berupa pencopotan jabatan. Sikap tegas berlaku kepada ASN golongan apapun. Untuk itu, Achmad Fauzi kembali meminta ASN tidak main-main terkait pungli apapun. Karena sangsi akan diberikan tanpa memandang golongan, hubungan kedekatan atau jabatan apapun.
“Jika terindikasi ASN yang melakukan hal tersebut saya akan memprosesnya,” kata dia, Peringatan keras yang diberikan kepada seluruh ASN bertujuan meningkatkan kesejahteraan membangun Sumenep untuk lebih baik.(uri/ono)
Sumenep, Memorandum Satuan tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim
0827/Sumenep dari Batalyon 516/CY
Serda Imam antusias dalam mengerjakan kusen pintu rumah di rumah tidak layak huni (RTLH) yang ditempati Munawi warga Dusun Nonggunong, Desa Tanjung Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jumat (19/5).
Anggota satgas TMMD Serda Imam mengatakan, dalam pengerjaan kusen pintu melibatkan beberapa orang masyarakat agar pengerjaannya cepat, dan tepat sesuai dengan jadwal pemasangan.
Menurut Serda Imam, dalam pembuatan kusen pintu pihaknya berharap hasilnya dapat memuaskan karena dikerjakan oleh salah satu tukang yang ahli dalam bidangnya.
“Kami ingin hasil pekerjaan kusen pintu memuaskan agar ketika dipasang terlihat bagus,” katanya. Dia menjelaskan, dalam pembuatan kusen pintu memakan waktu yang cukup lama karena membutuhkan ketelitian, dan ketepatan dalam pembuatan.
Terkait itu pihaknya berharap dalam pengerjaan terutama untuk ukuran kusen pintu harus bisa menyesuaikan pada bangunan yang akan dipasang.

“Sehingga nantinya tepat dan simetris saat pekerjaan pemasangan kusen di bangunan,” bebernya. Dia menambahkan, pihaknya berharap pekerjaan kusen pintu dapat selesai tepat waktu sehingga dilanjutkan dengan proses pemasangan. (aan/ono)
