3 minute read

Desak Rutin Lakukan Pengawasan

TREN kasus kekerasan terharap anak naik, Komisi D DPRD Kota Surabaya berharap Disdik untuk turun ke lapangan melakukan monitoring ke sekolah yang tingkat kasusnya tinggi.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah. Menurutnya, ini membutuhkan sinergi bersama semua pihak, agar tidak ada lagi kasus kekerasan terjadi di Kota Pahlawan. Apalagi Surabaya mempunyai program Kota Layak Anak (KLA) Dunia. Seperti kasus yang mencuat belakangan ini. Peristiwa kekerasan sesama pelajar terjadi di wilayah utara.

Advertisement

Bersambung ke halaman 10

Kami memastikan kedudukan masalah ini sebenarnya bagaimana. Kami masih berharap agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Mengingat anak-anak ini usia belajar dan jenjangnya masih panjang.

Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya

Relokasi Warga Kampung 1001 Malam

Tuntas Sebelum Ramadan

Surabaya, Memorandum

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melanjutkan relokasi atau pemindahan gelombang ketiga kepada warga Kampung 1001 Malam, Jumat (10/3). Hingga kemarin, tersisa 20 Kepala Keluarga (KK) yang belum diboyong ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa, pemindahan warga Kampung 1001 Malam dilakukan secara bertahap. Pada gelombang pertama dan kedua, relokasi difokuskan pada warga yang tinggal dibawah kolong jembatan jalan tol. Sedangkan pada gelombang ketiga, relokasi dilakukan pada warga yang tinggal di sekitar pagar pembatas jalan tol.

“Jadi sekarang bertahap, kita lakukan dengan menyesuaikan kebutuhan atau kebutuhan rusunawa yang ada dan siap. Mereka tidak bisa langsung karena masih ada (anaknya) yang sekolah. Lalu yang mereka mau adalah bangunan ingin dibongkar sendiri, karena jika ada yang masih bisa dimanfaatkan maka bisa dibawa,” kata Cak Eri, sapaan karib Wali Kota Eri Cahyadi.

Pada gelombang pertama, Pemkot Surabaya memboyong sebanyak 16 KK, gelombang kedua sebanyak 44 KK, dan gelombang ketiga pada Kamis (9/3) sebanyak 36 KK, serta Jumat (10/3) sebanyak 17 KK. Sedangkan untuk 17 KK yang direlokasi saat ini, mereka terbagi di tiga lokasi rusunawa. Diantaranya, sebanyak 15 KK ditempatkan di Rusunawa Benowo Pakal, 1 KK di Rusunawa Romokalisari, dan 1 KK lainnya di Rusunawa Indrapura. sebagian besar warga eks Kampung kategori bahaya,” jelasnya.

1001 Malam direlokasi di Rusunawa Sumur Welut dan Benowo Pakal. Karenanya, jajaran Pemkot Surabaya melakukan berbagai pendekatan persuasif kepada warga Kampung 1001 Malam.

Tambah dokter yang juga Kasi Rehabilitasi BNNK Surabaya ini, bahwa indikator ini diperoleh dari kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan pada 2022. “Dari data tersebut atau instrumen itu terdapat 24 kelurahan kategori bahaya. Ini fokus narkoba,” tambah Singgih. Selain indikator utama, juga terdapat indikator tambahan seperti tingkat pengangguran meningkat, kemiskinan meningkat, terus usia produktif yang meningkat. “Indikasinya ada faktor utama dan tambahan. Di mana BNN dalam pemetaan tentu

“Kita sepakat tanggal 14 Maret 2023 sudah harus pindah semua ke rusunawa. Kurang 20 KK dan waktunya gantian, Alhamdulillah mereka mau semua. Sehingga tempat itu bisa digunakan untuk normalisasi sungai untuk mencegah banjir, jadi kita bisa lewat disana,” ujarnya.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa daerah terbagi empat bagian. Seperti aman, siaga, waspada, dan bahaya,” ujarnya.

Nantinya, dalam mewujudkan kelurahan bersinar akan diterjunkan tim untuk penyuluhan, tim pemberdayaan masyarakat, tim rehabilitasi, dan tim pemberantasan.

“Jadi kita fokus pada kelurahan. Hampir tiap minggu kita komunikasi, kita sinergitas dengan Pemkot Surabaya untuk menangani itu. Sehingga langkah-langkah untuk mewujudkan kelurahan atau desa bersinar bisa terwujud di tahun 2023,” pungkas Singgih.

Di bagian lain, jelang peringatan HUT ke21 BNN RI yang jatuh pada 22 Maret mendatang, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya menggelar senam bersinar (bersih narkoba) dan donor darah, Jumat (10/3).

Tak hanya diikuti para pegiat antinarkoba di Surabaya, kegiatan ini juga diikuti pelajar SMP, SMA, dan SMK, serta warga sekitar kantor BNNK Surabaya di Jalang Ngagel Madya

V ini. Dalam kegiatan itu juga disediakan ratusan doorprize yang diperuntukkan bagi warga yang hadir. Dalam kesempatan itu, masyarakat juga mendeklarasikan setop narkoba.

“Untuk menyadarkan bahwa ini bukan tanah yang dipunya (mereka miliki) tetapi ketika dibangun (rumah) kalau (sungai) menyempit maka dampaknya terjadi banjir. Maka pendekatan itu yang kita lakukan dan Alhamdulillah lancar semua,” bebernya. Oleh sebab itu, Wali Kota Eri berharap, ke depannya setelah semua warga itu dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Kawasan Kampung 1001 Malam akan digunakan oleh pemiliknya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk perluasan bozem dan revitalisasi sesuai dengan fungsinya. “Itu tempat sungai, mangkanya di daerah sana atau Asemrowo ada banjir, jadi kita lakukan normalisasi sungainya yang selama ini belum efektif. Sehingga kita sampaikan ke BBWS, mereka mendukung itu dan sejak beberapa tahun yang lalu menjadi pinjam pakai dengan BBWS diserahkan ke pemkot. Nanti (lahan)

Bersambung ke halaman 10

Seperti yang dikatakan Kasi Humas BNNK Surabaya Singgih Widi Pratomo mewakili Kepala BNNK Surabaya Kombespol Roni Bahtiar Arief, bahwa dalam kegiatan ini sama-sama bersinergi untuk war on drugs (perang melawan narkoba).

“Ini sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-21 BNN RI tahun 2023 di mana BNNK Surabaya menyelengarakan kegiatan senam bersama yang diikuti oleh para pegiat antinarkoba, pelajar SMP, SMA, dan SMK, dan didukung oleh masyarakat sekitar,” ujar Singgih.

Singgih menambahkan, selain senam bersinar, juga mengadakan kegiatan donor darah dengan mengundang organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, TNI-Polri dan juga masyarakat.

”Minimal teman-teman ini dalam donor darah memberikan setetes darahnya kepada masyaakat yang membutuhkan,” jelasnya.

Lanjutnya, semua tahu bahwa musibah ada di mana-mana dan tetunya stok darah yang ada juga menipis. “Dan kegiatan dnor darah ini kita bisa membantu suplay darah yang saat ini sudah menipis pula,” pungkas Singgih. (fer/ono)

This article is from: