8
Media
Kabar Tadulako
Edisi 69 Maret 2016
Tahun ke 4
Siakad Untad Dapat Didownload di Play Store
Mahasiswa Diimbau Lengkapi Data Pribadi Terobosan baru terus dilakukan Universitas Tadulako (Untad) dalam hal pelayanan kepada mahasiswa. Saat ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Akademik (Siakad) yang dapat langsung didownload di Play Store. Kepala UPT TIK Dr Nurhayadi MSi saat dikonfirmasi melalui telephone menuturkan, aplikasi ini dapat diakses oleh orang tua mahasiswa yang ingin mengetahui nilai anaknya di Untad. “Aplikasi ini dapat juga didownload oleh orang tua mahasiswa sehingga mereka dapat mengetahui prestasi dan pencapaian anak mereka di bangku kuliah,” singkatnya. Aplikasi ini telah diluncurkan oleh UPT TIK pada Senin (14/03). Kepala UPT TIK Dr Nurhayadi MSi mengatakan, tujuan utama dari aplikasi Siakad ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh mahasiswa Untad sehingga dapat dengan mudah mengakses Siakad. “A p l i ka s i i n i d i b u at d e n ga n t u j u a n meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, diharapakan dengan adanya aplikasi ini mahasiswa dapat dengan mudah mengakses melalui Smartphone milik mereka masingmasing,” ungkapnya. Selain itu ia mengimbau kepada seluruh mahasiswa aktif Untad agar segera melengkapi data diri mereka masing-masing di Siakad
sebelum 31 Maret 2016. “Agar kiranya semua mahasiswa dapat melengkapi data dirinya masing-masing di Siakad yakni tempat tangal lahir, nama ibu kandung dan agama. Ini adalah keperluan registrasi mahasiswa di Kemenristek Dikti,” ujarnya. Pengisian biodata tersebut dapat diakses di aplikasi Siakad yang didownload di Playstore di Smartphone masing-masing. (Zl/Af)
Tadulako
Rektor Tegaskan kepada Security Tinggalkan “Kibata” Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS menyampaikan sikap tegasnya di hadapan Security Untad. Kepada para Security, Rektor dengan tegas meminta untuk meninggalkan metode “kipas dulu baru tanya” (kibata) saat berhadapan dengan mahasiswa. Hal itu karena mahasiswa merupakan bagian dari keluarga besar Untad yang harus diayomi. Penegasan itu disampaikan oleh Rektor dalam dialog dengan para Security, pada Kamis (24/3), di Ruang Senat, Lantai III Rektorat. Lebih lanjut, Prof Basir Cyio menekankan kepada para Security untuk menjalankan langkah-langkah persuasif saat berhadapan dengan mahasiswa. “Para Security harus mengedepankan langkah bijak. Jangan sampai metode 'kibata' itu yang digunakan. Itu tidak boleh karena justru akan menimbulkan masalah baru,” jelas Rektor. Berkenaan dengan itu, Prof Basir Cyio juga menyampaikan kepada para Security, dalam waktu dekat seluruh Security Untad akan mengikuti pelatihan. Pelatihan itu akan dikawal dan diinstrukturi langsung oleh pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Palu Timur. “Gemblengan itu diharapkan dapat menjadi pegangan Security Untad dalam menghadapi berbagai karakter mahasiswa. Satu yang paling penting, dalam berhadapan dengan mahasiswa, Security harus berpegang sesuai prosedur yang ada. Bahkan, kepada mereka yang melanggar aturan sekali pun, langkah bijak harus tetap
dipegang teguh. Mereka (mahasiswa, red) itu adalah anak-anak kita sehingga harus diayomi sebagai wujud kekeluargaan di Untad,” ujar Prof Basir Cyio. Dialog tersebut, sedianya akan dihadiri oleh perwakilan mahasiswa. Namun, karena beberapa hal, perwakilan mahasiswa belum sempat hadir. Meskipun begitu, beberapa waktu ke depan, akan diagendakan kembali pertemuan antara pimpinan Untad dengan mahasiswa dan security. Dalam kesempatan itu, turut hadir Kepala UPT Security, Natsir Karim SH MH. Turut mendampingi Rektor, Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof Dra Mery Napitupulu MSc PhD; dan Kepala UPT Natalita, Dr Ir H Ramlan MP. (tq)
eLSAM Siap Hadang Laju Perkembangan LGBT LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) mendapat tempat dan perhatian khusus bagi sejumlah kalangan, akhir-akhir ini. Hal tersebut yang menjadi acuan bagi eLSAM (Lembaga Studi Advokasi Mahasiswa) fakultas peternakan dan perikanan untuk mengadakan dialog nasional dengan tema “Say No To LGBT” Kegiatan yang berlangsung di media center pada sabtu, (19/03/16) dimaksudkan untuk menekan laju pertumbuhan LGBT yang sudah mulai tumbuh subur di masyarakat Palu, Sulawesi tengah khsusnya di Universitas Tadulako. Beberapa dipercaya menjadi narasumber diantaranya tokoh agama Ust Hartono dan Pendeta Yohanes, dari jajaran kepolisian AKBP Sirajudin Ramly, dan Alfina wakil kepala dinas kesehatan yang juga merangkap sebagai pembina LGBT. Menurut pandangan kekristenan yang disampaikan oleh pendeta Yohanes. Alkitab menuliskan dengan jelas bahwa LGBT adalah suatu dosa yang besar yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia. Karena manusia adalah ciptaan tuhan yang paling dikasihi oleh Tuhan. Menurut Pendeta Yohanes, Alkitab sangat jelas menentang gaya hidup seperti LGBT. Dari beberapa ayat jelas diterangkan bahwa dosa yang ditanggung amat besar, ketika mengganti
persetubuhan yang dilakukan pria dengan wanita diganti pria dengan pria atau wanita dengan wanita. Sedangkan Menurut pandangan islam mengenai dosa yang dilakukan bagi orang yang melakukan tindakan LGBT adalah hukuman rajam dan cambuk. “LGBT merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, makanya di dalam pandangan islam hukumnnya tidak main-main bagi mereka yang melakukannya. Untuk seseorang yang telah menikah terkena hukuman rajam, dan bagi yang belum menikah terkena hukuman cambuk” hukuman tersebut pantas mereka terima, bagi para pengikut kaum nabi luth yang melakukan homo seks. Dengan cara Allah SWT. membalikkan mereka, yang diatas menajdi di bawah dan di bawah menjadi di atas” ungkap Ust Harianto. AKBP Sirajudin Ramly memaparkan faktor penyebab terjadinya LGBT yaitu, keluarga, adanya faktor trauma pada masa kecil seperti kekerasan antara salah satu orang tua, pergaulan, biologis, dan pengetahuan agama yang kurang. Menurut Sirajuddin, misi LGBT adalah untuk mengurangi dan menghancurkan populasi penduduk dunia karena jika dilegalkannya pernikahan sejenis tentunnya tidak ada kelahiran yang terjadi. Sementara itu, dari segi kesehatan, Alfina,
selaku pemateri yang diundang dari dinas kesehatan menyampaikan dampak kesehatan yang terjadi apabila melakukan seks “tidak sehat” yang dilakukan pasangan LGBT yaitu kemungkinan terpaparnya penyakit HIV/AIDS. Menurut catatan dinas kesehatan, diketahui sekitar 300 anak di kota palu yang mengidap penyakit tersebut. Alfina menambahkan, perlunya melakukan
pendekatan-pendekatan persuasif seperti yg dilakukan elsam. “Yang akan kami lakukan adalah membuat mereka melakukan hidup bersih dan sehat, terkait adanya perilaku seks yang tidak sehat ini yg kami sosialiasikan terhadap LGBT, yang terpenting adalah kita harus memerangi virusnya, buka oranngya” Pungkas Alfina. (era)
Pusat Bahasa Akan Gelar Pelatihan IELTS di Momen Hari Pendidikan Pada bulan Februari 2016, UPT Pusat Bahasa Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL Preparation Test bagi mahasiswa Untad. Setelah mengetahui membludaknya peserta, maka penyelenggara dari Pusat Bahasa akan melaksanakan lagi International English Language Testing System (IELTS) Preparation Test. Program ini akan dilaksanakan pada Mei mendatang sebagai kontribusi memperingati Hari Pendidikan Nasional sekaligus mempersiapkan pengajar yang berkualitas. Menurut Koordinator Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Wahyudin, S.Pd,M.Pd., TOEFL dan IELTS merupakan dua basic yang sama, yakni menguji kemampuan bahasa Inggris seseorang. “Meskipun jurusan bahasa Inggris, belum pasti ia memiliki nilai TOEFL/IELTS yang tinggi,” katanya saat ditemui di ruang Pusat Bahasa pada Jum'at (11/03). TOEFL menguji bagian listening comprehension, grammar structure and written expression, reading comprehension, dan writing. Sedangkan IELTS
menguji Listening, Writing, Speaking, dan Reading. “IELTS lebih menantang yang berorientasi kepada British English,” tambahnya. Lebih lanjut Wahyudin menerangkan, sebelum mahasiswa mengikuti test, akan dibekali dengan pengetahuan maksud dari TOEFL dan IELTS, tujuan, serta jenis TOEFL yang dibutuhkan oleh universitas. Seperti TOEFL ITP yaitu Paper based dan TOEFL IBT yaitu test online. “Banyak mahasiswa ya n g m a u m e n g i ku t i te s teta p i b e l u m p u nya pengetahuannya,” ucapnya. Untuk mendaftar S2 dan S3 dalam negeri tidak harus menggunakan dua jenis TOEFL, tetapi boleh menggunakan TOEFL prediksi. Ujian TOEFL ini diselenggarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat untuk semua peserta tes di seluruh dunia. Kepeduliannya terhadap pendidikan, pusat bahasa mendatangani MOU dengan lembaga di luar kampus, untuk melaksanakan test, English Club dan kegiatan lainnya. (sna)