Kunjungi kami di http://www.manunggal.undip.ac.id
Menyibak Tirai Antiradikalisme di Kawasan Universitas Diponegoro
Foto: Faqih/Manunggal
Tahun ini Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (FH Undip) menerapkan materi anti radikalisme dalam rangkaian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang dipaparkan pada Rabu (7/8). Materi ini sesuai dengan spanduk yang banyak terpasang di lingkungan Undip.
Banyaknya spanduk yang dipasang di lingkungan Undip dengan tulisan “Katakan Tidak pada Radikalisme, Komunisme, Narkoba, Penyimpangan Seksual dan Kekerasan” menunjukkan kefokusan Undip terhadap paham antiradikalisme. Hal ini diwujudkan dengan dimasukkannya materi antiradikalisme di FH Undip. Materi tersebut sesuai dengan pidato Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, dalam pembukaan Orientasi Diponegoro Muda (ODM) tahun 2019 pada Senin (5/8). “Paham menyimpang tidak ada tempat di Undip,“ ujar Prof. Yos. Radikalisme sendiri bisa memiliki pengertian yang berbeda-beda, dapat mengandung arti yang positif bahkan bisa jadi negatif, tergantung pemaknaan masing-masing individu. Menurut dosen FH Undip, Untung Dwi Hardjanto, kata radikal berarti cara berpikir sampai ke akarnya secara mendasar dan kritis. Hal itu tentu bertentangan sekali dengan arti kata radikal yang selama ini dipahami masyarakat. “Pemahaman yang mengakar itu meninjau ke arah negara serta radikal sudah mendasar sejak tahun 1945,” ujar Untung. Menurut Untung, radikalisme yang perlu dihindari adalah radikalisme yang mengarah kepada antikemapanan. “Barangkali mungkin seperti radikalisme yang mengarah pada antikemapanan, dalam pengertian negara sudah berjalan dalam kesepakatan ideologi yang sudah
Spanduk penolakan pada radikalisme dan paham menyimpang lainnya yang terpasang di kawasan Undip, Tembalang.
selesai, tinggal penerapannya yang pas gimana,” ujar Untung. Salah satu dampak negatif dari adanya radikalisme yaitu mengakibatkan keadaan masyarakat yang tidak stabil sehingga kondisi masyarakat menjadi kurang terorganisir bahkan dapat menimbulkan tekanan atau desakan yang mendalam “Dampak dari radikalisme itu sendiri diantaranya adalah adanya distabilitas,” tambah Untung. Bagaimanapun juga, radikalisme dapat dihindari jika kita cermat dalam memilah hal yang baik dan buruk. Untung menjelaskan bahwa salah satu cara menghindari radikalisme yaitu dengan berpendapat secara bijak. “Dengan adanya pemaparan materi antiradikalisme
EDISI II/TAHUN XIX/6 Agustus 2019
diharapkan mahasiswa tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif dan jika berpendapat dalam berdemokrasi mengetahui batas,” ujarnya. Tidak hanya pada pemberian materi dalam PMB. Sebenarnya dalam mata kuliah kewarganegaraan mengilas balik tentang kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri bangsa yang juga menjadi salah satu cara menangkal paham-paham yang tidak sesuai dengan identitas nasional. “Kewarganegaraan memberikan kilas balik identitas nasional. Mengingatkan tentang identitas nasional yang membentengi kita dari radikalisme yang negatif,” ujarnya.(Faqih, Sarah)
1