Kunjungi kami di http://www.manunggal.undip.ac.id
Tingkatkan Kualitas, Belmawa Berlakukan Kuota Proposal PKM Foto: Fariza,Sarah/Manunggal
Pada tahun 2017, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) memberlakukan pembatasan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di setiap universitas. Kebijakan tersebut tercantum di pedoman PKM 2017.
Menurut Susatyo, salah satu reviewer PKM, menjelaskan bahwa Belmawa ingin mengevaluasi pelaksanaan PKM mulai dari hulu ke hilir. “Cara yang dilakukan dengan Hasil seleksi internal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2017, sebanyak 700 proposal dinyatakan lolos menerapkan mekanisme penyeleksian peserta seleksi internal. (29/11) yang mengajukan proposal secara internal oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Dari total 5000 proposal yang dibiayai merasa kecewa dengan pembatasan kuota Indonesia,” jelasnya. Tercatat di tahun 2016, Susatyo menjelaskan oleh Belmawa, tambah Susatyo, sebanyak PKM ini, hal tersebut dirasa membatasi untuk terdapat sebanyak 77 ribu proposal yang masuk 400 PKM diikutsertakan dalam kejuaran mengembangkan kreativitas,” ujar Syahilla ke laman Belmawa. Namun, 50% di antaranya Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Efriana, Staf Ahli bidang Penalaran dan tidak layak dalam segi administrasi dan yang dibagi sesuai dengan kelasnya. “Masing Keilmuan Divisi Riset BEM Undip. Selain itu, terdapat juga mahasiswa kepatuhan terhadap format. “Pada tahun 2017 masing kelas berisi 20 proposal, sehingga di ini, demi memperkecil keberadaan proposal - setiap pembagian hanya boleh satu peserta yang merasa pembatasan proposal PKM itu proposal yang tak layak tersebut, diputuskan dari Perguruan Tinggi yang ada. Selain itu, perlu diberlakukan. “Saya setuju dengan untuk memberlakukan sistem kuota bagi setiap jumlah medali emas, perak, dan perunggu adanya kebijakan kuota. Hanya saja dalam perguruan tinggi yang ada di Indonesia,” pada kejuaraan PIMNAS turut bertambahan,” pelaksanaannya, diperlukan adanya perbaikan jelasnya. sistem. Ia berharap Undip memberikan jelasnya. Dalam menghadapi kebijakan tersebut, kerenggangan waktu antara waktu setelah Belmawa membuat kluster untuk setiap perguruan tinggi dengan memperhatikan tiga tim reviewer Undip telah membuat checklist lolos dengan waktu revisi penandatanganan aspek penilaian. “Pertama, dengan melihat poin penilaian evaluasi. “Terdapat tiga aspek dosen pembimbing,” ujar Adam Restu jumlah proposal yang diusungkan dari beberapa penilaian yang dievaluasi secara internal, yaitu Ginanjar, salah satu mahasiswa jurusan Teknik tahun sebelumnya. Lalu, melihat prestasi kelengkapan administrasi, kepatuhan terhadap Industri. Dengan adanya persiapan ini, Undip jumlah proposal yang didanai dari perguruan format, dan konten kreativitas,” ujar Susatyo. Pada proses penyeleksian, tim reviewer menargetkan jumlah proposal yang didanai tinggi yang bersangkutan pada beberapa tahun sebelumnya. Terakhir adalah melihat Undip pun meminta bantuan kepada bidang meningkat. “Targetnya berkisar angka 200 – prestasi Peguruan Tinggi yang bersangkutan di Penalaran dan Keilmuan BEM Undip. “Kami 250 proposal PKM lolos didanai oleh Dikti,” PIMNAS pada beberapa tahun sebelumnya,” juga meminta bantuan kepada BEM untuk ujar Susatyo. (Salma) mengecek kelayakan dari proposal PKM tuturnya. Selain pembatasan proposal PKM yang yang diajukan mahasiswa. Sebelumnya di dapat diunggah, terdapat juga kebijakan tahun 2016, Direktorat Kemahasiswaan Undip lainnya yang dibuat oleh Belmawa. “Belmawa telah membentuk tim Pembina PKM yang menerapkan pemerataan untuk seluruh anggotanya diambil dari setiap fakultas yang Perguruan Tinggi. Pemerataan tersebut berupa ada di Undip,” tuturnya. Adanya kebijakan ini pun tidak luput dari adanya pembatasan jumlah kelas di tiap bidang pro-kontra. “Tidak sedikit mahasiswa yang PKM,” terangnya.
EDISI V/TAHUN XVII/14 Desember - 14 Januari 2017
1