VOTING, Edisi XXXI/11 Desember -17 Desember 2013

Page 1

16 Halaman l Edisi XXXI/11 Desember -17 Desember 2013

9 l Wakil Rakyat Jembatan Aspirasi Ideal

T E R U J I T E P E R C AYA

KPU Lampung Rawan Digugat SEJUMLAH permasalahan membelit Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung, mulai dari tidak jelasnya jadwal pemilihan gubernur (pilgub), penggunaan anggaran, hingga soal legitimasi lembaga. Untuk itu, lembaga penyelenggara pemilu itu rawan terkena gugatan.

M

isalnya banyak tudingan pengunduran jadwal Pilgub Lampung hanya sebagai “akal-akalan” KPU untuk menguatkan alasan pengunduran masa jabatan sehingga walau menabrak aturan, KPU tetap akan menggelar pilgub pada 27 Februari 2014 yang dalam agenda nasional sudah masuk ke tahun politik. Sebab, seluruh kegiatan telah tercurah untuk pelaksanaan Pemilu 9 April 2014. Jika nekat digelar, semua pihak yang terkait pemilu pasti dibuat repot, termausk juga KPU Lampung. Sebab, ada dua agenda “kolosal” yang dilaksanakan secara berbarengan dengan hasil akhir yang harus maksimal. Seperti diutarakan salah seorang elite PKS Lampung, Gufron Aziz Fuadi. Ia mengatakan pihaknya akan direpotkan bila harus mengampanyekan calon gubernur bersamaan dengan kampanye partai untuk pemilu. “Kami bingung mau kampanye apa Februari itu. Mau kampanye ‘kan partai kami memang sudah waktunya masuk, mau mengampanyekan cagub kami gimana, ‘kan serbarepot kami nanti. Kalau kami berharap Ridho-Bachtiar itu Februari dapat nomor urut 3 biar enak. Mau nomor 7 enggak mungkin, orang calon cuma tiga cagubnya. Kalau sama Demokrat kan nomor 7 ya enggak bisa,” ujarnya. Di satu sisi, masa perpanjangan jabatan KPU dipastikan menjadi alasan strategis bagi para peserta pesta demokrasi mengajukan gugatan. Sebab, kredibilitas mereka diragukan, terutama usai rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mencopot lima komisioner KPU. Bahkan, belumlah dilaksanakan pilgub itu, KPU sudah menuai gugatan. Gerakan Masyarakat Lampung Bersatu (GMLB) resmi menggugatnya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Gugatan dilayangkan atas dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan lima komisioner KPU karena gagal menggelar dua kali pemilihan gubernur. “Saya mewakili masyarakat sudah resmi mengadukan KPU Lampung ke DKPP. Kami tinggal menunggu panggilan sidang,” kata Koordinator GMLB Heri C.H. Burmeli. Menurut dia, gugatan itu dilakukan atas dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan lima komisioner KPU Lampung yang terdiri dari Nanang Trenggono (ketua), Edwin Hanibal (anggota), Sholihin (anggota), Handi Mulyaningsih (anggota), dan Firman Seponada (anggota). Mereka terbukti melanggar kode etik karena menyalahi sejumlah undang-undang (UU) serta sudah dua kali gagal menggelar pilgub. CR2/CR11/PAD/U1)

n FERIAL


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.