Lampung Post Senin, 4 Januari 2016

Page 1

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

l

No. 13678 TAHUN XLl

facebook.com/ lampungpost

l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l senin, 4 JANUARI 2016 l 24 Hlm.

@lampostonline @buraslampost

TAJUK

Terorisme Bersemai

n LAMPUNG POST/AAN KRIDOLAKSONO

PUNCAK ARUS BALIK. Puluhan truk barang dan mobil pribadi yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, pada puncak arus balik libur Natal dan tahun baru antre panjang di pintu masuk loket tiket kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu (3/1).

Penumpang Telantar Empat Jam di Bakauheni TERCATAT sekitar 45.014 orang dan 6.330 unit kendaraan bermotor memadati Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, pada puncak arus ba­ lik liburan Natal dan tahun baru, Sabtu (2/1) dan Minggu (3/1). Petugas Posko PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Triyono Yo­ hanes, menerangkan kepadatan pun­ cak arus balik didominasi penumpang di dalam kendaraan sebanyak 34.320 orang dari sebelumnya 23.293 orang. Sedangkan penumpang pejalan kaki sebanyak 10.694 orang dari sebelum­ nya 6.373 orang. “Jadi, total keseluruhan penumpang sebanyak 45.014 orang. Jumlah terse­ but dua kali lipat bertambah dari hari sebelumnya sebanyak 29.666 orang,â€? kata dia, kemarin (3/1). Namun, lonjakan arus pengguna jasa penyeberangan laut tidak di­ iringi ­dengan peningkatan pelayanan, utamanya PT Mata Pensil Globalindo, selaku pengelola tiket elektronik di Pelabuhan Bakauheni. Pemantauan Lampung Post, puluhan ribu penumpang pejalan kaki yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, telantar dari pukul 09.00 sampai pukul 13.00. “Penerapan sistem tiket elektronik membuat penye­ berangan menjadi lelet. Sistem yang diterapkan kurang efisien sehingga membuat pengguna jasa kecewa,â€? kata salah satu penumpang pejalan kaki di loket tiket penumpang Pelabuhan Bakauheni, Hendri, kemarin. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Pusat Danang Baskoro yang berada di lokasi bahkan kewalahan menghadapi kemarahan penumpang mobil pribadi. Meski demikian, ia tetap mendukung PT Mata Pensil Glo­ balindo selaku pengelola sistem tiket elektronik. Menurutnya, kendatipun ASDP merupakan badan usaha milik negara (BUMN), sistem tiket yang dikelola Mata Pensil merupakan ajang bisnis yang sehat.â€?Saya mendukung sistem yang diterapkan ini,â€? ujarnya. (SYA/KRI/D3)

Jennifer Lawrence, Benci Malam. Hlm.16

Waspada Radikalisme

Masuk Lampung Masyarakat harus ditekan untuk mencegah sedini mungkin paham radikal tidak mudah masuk dan memengaruhi. Umar Wirahadikusuma

M

ASYARAKATLampunghar­ us mewaspadai masuknya radikalisme. Selain se­ jumlah kasus telah diungkap Polda Lampung terkait perekrutan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dengan kedok pemberangkatan um­ rah, polisi juga mulai mengindikasi ada 44 titik yang menjadi pusat pengembangan paham itu. Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong mengatakan pihaknya melalui satuan intelijen telah meman­ tau pergerakan paham radikal itu. “Selama ini mereka belum melaku­ kan aktivitas yang membahayakan karena tidak ada kesempatan, kami terus melakukan pemantauan dan proteksi sehingga dengan peman­ tauan yang ketat ini alhamdulillah aman,â€? kata Edward, saat diwawan­ carai, beberapa waktu lalu. Selain itu, faktanya sejumlah ka­ sus yang diungkap Polda Lampung terkait dengan gerakan ISIS. Perekru­

tan anggota ISIS di Lampung yang ke­ mudian dikonsentrasikan di Malang dengan kedok pemberangkatan um­ rah gratis. Selain itu, sejumlah warga Lampung juga sempat ditangkap di Turki karena akan menyeberang ke Suriah secara ilegal. Mereka pun dikembalikan. Terkait indikasi keberadaan kelompok radikal itu, organisasi masyarakat (ormas) Islam pun telah membentuk forum pencega­

Sejumlah Kasus ISIS Maret 2015, 20 warga Mesuji direkrut berkedok umrah gratis. Juni 2015, seorang warga Lampung Utara ditangkap. Agustus 2015, tiga warga Lampung Tengah, ditangkap. Oktober 2015, tiga warga Lampung Utara ditangkap di Istanbul, Turki, karena diduga akan masuk Suriah secara ilegal dari Turki. Sumber: Data Pemberitaan

han. Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Lampung Sudarman mengatakan pihaknya siap membangun kerja sama membahas paham radikal ber­ sama ormas Islam lainnya dengan memanfaatkan dan memfungsi­

kan Forum Komunikasi Penang­ gulangan Terorisme (FKPT). “Saya kira itu sudah termasuk langkah cepat dari pemerintah untuk mengantisipasi maraknya radikalisme yang ada. Organisasi keagamaan, khususnya NU dan Muhammadiyah, punya concern untuk membina warganya dapat bersikap moderat, toleran, inklusif, dan terbuka,â€? kata Sudarman, saat dihubungi, tadi malam (3/1).

Kesejahteraan Sosiolog Unila, Dharmawan Purba mengatakan, Lampung menjadi tempat perekrutan paham radikal mengingat kemiskinan serta pendidikan rendah masih banyak terdapat di Lampung. Pe­ merintah harus mengantisipasinya dengan cara menyejahterakan dan memberi pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat. “Makin rendah pendidikan dan sulitnya perekonomian akan membuat seseorang lebih mudah mengikuti ajakan pelatihan teroris dan aksi lainnya yang menentang peraturan pemerintah ataupun agama,â€? kata dosen FISIP Unila itu, tadi malam. (EBI/*6/R6) umarwira@lampungpost.co.id

MENGAWALI tahun 2016, Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong kembali menyalakan sinyal waspada terhadap sepak terjang paham radikalisme di Tanah Lada. Kapolda mengungkapkan pihaknya telah mendeteksi keberadaan ke­ lompok-kelompok militan di 44 titik di Lampung.  Dari 44 tempat tersebut, tersebar sekitar 200 anggota yang berasal dari beberapa tempat di Lampung, luar Lam­ pung, bahkan luar negeri. Tujuan dan aktivitas kelompok mencurigakan itu belum dapat dipastikan. Namun, sebelum terjadi hal buruk, pemantauan melekat terus dilakukan. Pernyataan Kapolda di awal tahun itu menjadi sinyal kuat bagi kita semua bahwa radikalisme masih menjadi ancaman serius, sangat serius, yang terus mengintai. Bahkan, jika kita menilik data 2015 lalu, pengamanan warga Lampung terduga terorisme tidaklah sedikit. Pada Maret tahun lalu, publik Lampung geger dengan perekrutan anggota jaringan Islamic State of Iraq and Syriah (ISIS) yang berkedok umrah gratis di Kabupaten Mesuji. Sebanyak 20 peserta asal Mesuji program umrah gratis dipulangkan dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Medio Juni 2015, seorang warga Lampung Utara terpaksa diamankan pihak berwajib. Sekitar Agustus, suami istri, Salamun (26) dan Muthoharoh (24), warga Desa Sribasuki, Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, juga ditangkap petu­ gas. Mereka semua diduga terlibat jaringan ISIS. Polda lampung juga berhasil menggagalkan lima warga Desa Mulyosari, Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, yang diduga hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Mereka mengaku mengikuti ajaran keras atau radikal itu atas dasar keinginan sendiri. Kasus terakhir yang sempat menyita perhatian publik di provinsi ujung Sumatera ini adalah penangkapan tiga warga Desa Sidorahayu, Kecamatan Abungsemuli, Kabu­ paten Lampung Utara. Mereka ditangkap oleh Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat jaringan ISIS. Bahkan, tiga orang yang ditangkap, yaitu Trimanto (29), Sofiatun (37), dan Kasiati Warkam (50), sudah sem­ pat menginjakkan kakinya di Istanbul, Turki. Mereka ditangkap pemerintah setempat saat akan memasuki wilayah Suriah secara ilegal dari Turki. Berbagai catatan itu patut mendapat perhatian serius. Ke­ beradaan paham radikal, terorisme, hingga terbentuknya kelompok militan di provinsi ini bukan isapan jempol. Sa­ dar atau tidak, radikalisme seperti halnya ISIS telah tumbuh dan berkembang, beranak-pinak di sekitar kita.  Fenomena itu juga membangkitkan tanda tanya be­ sar. Sudahkah program deradikalisasi yang didengungdengungkan selama ini berjalan efektif? Atau rupa-rupa program itu hanya sekadar rentetan proyek dan se­ remoni belaka manakala kasus terorisme mencuat dan menyita perhatian publik?  Kita semua telah bersepakat, terorisme bersama korupsi dan narkoba merupakan kejahatan luar biasa di republik ini. Karena itu, sudah sepatutnya pula ­penanganannya juga dilakukan luar biasa, seperti halnya menangkal korupsi dan narkoba. Tidak hanya dalam penindakan, tetapi juga pencegahan. Lampung dan 13 provinsi lainnya di Indonesia telah ditetapkan sebagai daerah rawan gerakan radikalisme dan menjadi lahan subur terorisme. Meski bukan palagan atau daerah sasaran serangan, provinsi ini telah menjadi tempat tumbuh berseminya bibit-bibit pelaku teror.    Ingat! Lalai menangkal terorisme adalah pangkal dari lahirnya tragedi dan kejahatan kemanusiaan di mana pun dan kapan pun. Upaya pencegahan dan penangkalan menjadi kewajiban semua pihak, bukan hanya aparat negara, melainkan juga tokoh masyarakat, agamawan, pendidik, hingga keluarga. n

kolom pakar

Outlook Ekonomi Lampung 2016 MEMBAHAS outlook ekonomi Lampung pada satu tahun ke de­ pan terasa bagaikan mengoperasi­ kan suatu enigma, yaitu suatu mesin sandi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan rahasia yang berkaitan dengan pesan-pesan strategis tentang perekonomian provinsi. Sebagian dari fungsi enigma me­ mang merupakan suatu evaluasi ekonomi tentang kondisi ekonomi selama tahun 2015 dan bagaimana pengaruhnya terhadap berbagai isu ekonomi pada 2016. Sebagian lainnya, apa boleh buat, suka tidak

n LAMPUNG POST/DOK.

Yoke Muelgini Dosen FEB Unila suka, berisi harapan dan doa. Bahkan kadang-kadang selain

berisi harapan dan doa, juga ber­ isi praktik peramalan yang penuh dengan penggunaaan kata-kata bimsalabim, abrakadabra atau hocus pocus agar tahun 2016 akan lebih baik daripada 2015. Padahal, berdasarkan akal sehat, pada kenyataannya hanya ada tiga macam outlook. Pertama adalah bahwa outlook tahun 2016 sama dengan 2015 plus faktor X. Kedua, outlook tahun 2016 lebih daripada 2015 plus faktor X. Ketiga, outlook tahun 2015 lebih buruk dibanding­ kan 2015 plus faktor X.

BERSAMBUNG KE HLM 12

5XWH EDUX HIHNWLI 'HVHPEHU

7DQMXQJ .DUDQJ %DWDP SS 6- (7' (7$ _ 6HODVD NDPLV -XPDW 0LQJJX

0XODL GDUL

bv|ub1| $-mf†m] -u-m] Ѵĺ ;m7 "†7bul-m oĺ Ɣ $-mf†m] h-u-m]

‰‰‰ĺvub‰bf-‹--buĺ1oĺb7

5S


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.