lampungpost edisi 4 januari 2012

Page 6

CMYK

±

CMYK

±

±

DAERAH jumat, 4 januari 2013 LAMPUNG POST

6

Warga Minta Pabrik Batu Ditutup

TENAGA HONORER

±

Hanya Satu Pegawai yang Lolos CPNS METRO (Lampost): Nasib 80 tenaga honorer kategori satu (K1) di Pemkot Metro belum jelas. Pasalnya, dari 81 tenaga honorer tersebut, hanya satu pegawai yang lolos verifikasi pusat untuk bisa diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sedang sisanya belum jelas nasibnya. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Metro Herjuno, Kamis (3-1), dari jumlah honorer K1 yang ada sebanyak 86 orang, pada verifikasi sebelumnya telah lolos lebih dulu lima orang. Menyusul kemudian, dari sebanyak 81 orang sisanya yang diverifikasi kembali, yang memenuhi kriteria hanya satu orang. “Sisanya yang tidak

lolos masih akan diupayakan dan diperjuangkan,” ujarnya. Dia menjelaskan hanya satu pegawai yang lolos itu merupakan hasil verifikasi tim pusat yang terdiri dari BKN, BPKP, dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara. “Pemkot Metro sudah me­ nanyakan kepada pusat me­ ngapa hanya satu yang lolos.” Namun, Pemkot akan tetap memperjuangkan 80 hono­ rer K1 yang saat ini tidak lolos. Menurutnya, Wali Kota Lukman Hakim sudah menyurati agar pusat bisa mempertimbangkan kembali nasib 80 tenaga honorer tersebut. “Kami mengingin­ kan semuanya bisa lolos,” kata Herjuno. (CAN/D-2)

KRUI (Lampost): Warga mengeluhkan beroperasinya pabrik pengolahan batu di Way Baturaja, Pekon Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara, Lampung Barat. Pasalnya, pemilik pabrik diduga mengambil material batu untuk diolah menjadi batu pecah berbagai ukuran dari tengah aliran sungai.

n LAMPUNG POST/MAT SALEH

ANCAMAN BANJIR

Petani Minta Tanggul Jebol Diperbaiki

±

±

KOTAAGUNG (Lampost): Para petani di Pekon Padangratu, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, berharap tanggul Way Ngarip yang jebol beberapa waktu lalu diperbaiki. Jika tetap dibiarkan, ancaman banjir akan merusak areal persawahan seluas 50 hektare yang memasuki masa tanam. Kekhawatiran petani yang memiliki sawah di sepanjang bantaran Way Ngarip ini cukup beralasan, bekas tanggul sungai yang jebol lebih kurang 100 meter akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu, kini belum diperbaiki dan saluran Way Ngarip mengarah langsung ke areal persawahan di Padangratu. Selain itu, tingginya intensi-

tas curah hujan saat ini berpotensi menyebabkan banjir susulan di sungai terbesar ke­ dua di Kabupaten Tangamus. “Kami berharap pemerintah mendatangkan ekskavator untuk menutup tanggul ­sungai yang jebol yang air sungai mengarah ke sawah kami,” ujar Junai­di (45), salah seorang petani setempat, Kamis (3-1). Pemantauan Lampung Post, untuk membendung agar aliran sungai tidak mengarah ke persawahan, para petani hanya memasang tanggul darurat dari pasir yang diisi pasir. Saat ini merupakan musim tanam padi di wilayah tersebut, dengan rata-rata usia padi sudah mencapai 20 hari. (UTI/D-2)

SERTIJAB WAKAPOLRES. Kapolres Way Kanan AKBP Yulias memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) wakapolres dan kasat lantas. Wakapolres Way Kanan Kompol Riza Pahlevi diserahterimakan kepada penggantinya, Kompol Indra Widiyatmoko, dan AKP Hafran Rambank diserahterimakan kepada AKP Rully Thomas. Pelaksanaan sertijab itu berlangsung di halaman mapolres setempat, Kamis (3-1).

SERTIJAB

Wakapolres dan Kasat Lantas Diganti BLAMBANGANUMPU (Lampost): Kapolres Way Kanan AKBP Yulias memimpin upa­ cara serah terima jabatan (sertijab) wakapolres dan kasat lantas. Pelaksanaan sertijab itu berlangsung di halaman Mapolres setempat, Kamis (3-1). Upacara sertijab tersebut dimulai dari Wakapolres Way Kanan Kompol Riza Pahlevi diserahterimakan kepada penggantinya, Kompol Indra Widiyatmoko. Sedangkan Riza Pahlevi menduduki jabatan baru sebagai kasubbid Wabprof Bid Propam, Polda Lampung. Kemudian dilanjutkan sertijab Kasat Lantas AKP Hafran

Rambank diserahterimakan kepada AKP Rully Thomas, sebagai kasat Lantas Mapolres Way Kanan. Sementara Hafran Rambank menduduki jabatan baru sebagai Kanit 5 Sat PJR Ditlantas Polda Lampung. Seusai sertijab tersebut, Kapolres Way Kanan AKBP Yulias mengatakan alih tugas jabatan merupakan hal penting bagi sebuah organi­ sasi. Hal itu bertujuan menjamin dinamika manajerial sekaligus regenerasi kepemimpinan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perwira untuk mengembangkan karier.

Sebagai pimpinan Mapolres setempat, Yulias mengucapkan terima kasih atas pengabdian Riza Pahlevi dan Hafran Rambank selama bertugas di kabupaten setempat. Reza menjabat wakapolres lebih kurang selama 1 tahun 8 bulan. Sedangkan, Hafran menjabat kepala Satuan Lalu Lintas lebih kurang selama 1 tahun 5 bulan. Kepada Wakapolres dan Kasat Lantas yang baru, Kapolres mengucapkan selamat bertugas dan segera menyesuaikan diri dengan lingkung­ an yang baru, sehingga tugas jabatan yang dipercayakan dapat dilaksankan dengan lebih maksimal. (LEH/D-2)

KESEHATAN

KEPEGAWAIAN

Masyarakat Sekincau Berharap Puskesmas Rawat Inap

Tidak Disiplin, Satu PNS Dipecat

SEKINCAU (Lampost): Ma­sya­­­­­­ rakat Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, dan sekitarnya berharap kepada Pemerintah Kabupaten setempat untuk secepatnya membangun puskesmas rawat inap di wilayah itu dengan memanfaatkan lokasi eks pasar lama Sekincau. Pasalnya, puskesmas yang ada saat ini statusnya masih rawat jalan serta tidak memungkinkan untuk dapat ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap karena lokasinya sempit. Camat Sekincau Agung Satriono, Kamis (3-1), menya-

takan keinginan masyarakat agar pemerintah segera membangun puskesmas rawat inap di Sekincau itu sudah diusulkan kepada Pemkab pada Desember lalu. Usulan masyarakat agar dibangun puskesmas rawat inap dengan memanfaatkan lokasi di eks pasar lama Sekincau di Simpang Waspada itu, kata dia, dikarenakan Puskesmas Sekincau yang ada di Giham selama ini selain melayani masyarakat Sekincau, juga melayani masyarakat yang datang dari Kecamatan Pagardewa dan Suoh. (ELI/D-2)

PANARAGAN (Lampost): Delapan pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Tulangbawang Barat dikenakan sanksi disiplin, salah satu di antaranya diberhentikan tidak hormat. Hal tersebut berdasarkan hasil penegakan disiplin yang dilakukan Inspektorat setempat terhadap PNS di lingkup Pemkab setempat tahun 2012. “Ada sejumlah kasus disiplin PNS yang kami tangani, tetapi hanya delapan kasus yang dikenakan sanksi. Satu di antaranya diberhentikan tidak hormat,” ujar Kepala Inspektorat setempat Pirwansah, Kamis (3-1).

Dia menjelaskan delapan PNS yang dikenakan sanksi tersebut berasal dari pegawai struktural sebanyak dua orang dan pegawai fungsional enam orang. Sanksi yang diberikan yakni satu pelanggaran berat dan tujuh pelanggaran sedang. Sanksi yang diberikan tersebut disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 2011 tentang Disilin PNS. “Untuk pelanggaran berat dikenakan kepada An, oknum PNS di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigasi. Oknum PNS ini telah diberhentikan melalui SK bupati,” kata dia. Sementara untuk sanksi se-

dang diberikan kepada enam guru dan satu pegawai struktural. Sanksi yang diberikan yakni penurunan pangkat satu tingkat dan penundaan kenaikan pangkat. “Kalau sanksi sedang hanya sebatas pembinaan dengan penurunan pangkat dan penundaan kenaikan pangkat,” kata dia. Untuk memperkuat pemeriksaan di Insepktorat setempat, Pemkab telah menyiapkan enam auditor. Bahkan, tahun ini Pemkab berencana melakukan tambahan delapan auditor yang akan dikirim mengikuti pelatihan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.” (MER/D-2)

ASURANSI

2012, Jasa Raharja Salurkan Rp13 Miliar KOTABUMI (Lampost): Jasa Raharja Cabang Kotabumi, Lampung Utara, telah menya­ lurkan uang tali asih kepada ratusan korban lakalantas melalui para ahli waris korban pada 2012 sebesar Rp13 miliar. Ratusan korban yang mendapatkan dana tersebut sekitar 70% merupakan pengendara sepeda motor (roda dua). Kepala Jasa Raharja Cabang Kotabumi Abdur Rozaq, Kamis (3-1), mengatakan pihaknya telah memberikan hak kepada para ratusan korban lewat ahli waris korban yang ada di enam wilayah

±

CMYK

±

kabupaten, yakni Lampung Utara, Way kanan, Lampung Barat, Tulangbawang Barat, Menggala, dan Mesuji. Dari data enam kabupaten tersebut, pada 2012 sebanyak 325 orang diketahui korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dan pihak Kantor Cabang Jasa Raharja Kotabumi telah menyalurkan uang kepada ahli waris mencapai Rp13,05 miliar. Sedangkan data pada 2011, diketahui korban lakalantas sebanyak 339 orang dan uang yang diberikan kepada para ahli waris Rp13,18 miliar.

±

”Jasa Raharja dapat memberikan uang santunan kepada para ahli waris setelah diketahui adanya keterangan dari pihak kepolisian di ­masing-masing daerah,” ujarnya. Dia juga mengatakan dari data yang ada di Kantor Cabang Jasa Raharja kotabumi, terdapat penurunan angka banyaknya korban maupun uang yang diberikan kepada para ahli waris korban kecelakaan. Sementara itu, bagi ahli waris yang mendapatkan santunan merupakan korban meninggal dunia, luka tetap atau cacat. (HAR/D-2)

Akibatnya, menurut Akuan (60), seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi pabrik, warga kesulitan mendapat air bersih dari aliran Way Baturaja karena lokasi permukiman penduduk setempat berada di bagian hilir sungai. “Yang banyak mengeluh adalah ibu-ibu karena saat alat berat perusahaan mengambil batu dari tengah sungai, air Way Baturaja menjadi keruh, dipenuhi tanah pasir dan keri­ kil,” kata dia, Kamis (3-1). Dengan adanya pabrik pengolahan batu milik Burhanudin, pengusaha yang tinggal di Belitang, Sumatera Selatan, tersebut merugikan warga setempat, yaitu terjadinya pendangkalan, debit air pada saluran irigasi untuk sawah warga di tempat itu berkurang, dan sawah terancam kekurangan air. “Saya melihat sendiri ekskavator mengambil material batu dari tengah aliran sungai di dekat pangkal saluran irigasi. Jika dibiarkan, talut irigasi bisa jebol karena di bawahnya keropos disebabkan batunya terus dikeruk, sawah kurang air dan bisa kekeringan. Sekarang saja, warga pemilik sawah di sini setiap harinya bekerja menimbun lubang

yang menyebabkan keroposnya pangkal talut,” kata dia. Hal senada disampaikan warga lainnya, Yanto dan Sumantri, menurut kedua warga itu, beberapa kali mereka menyampaikan keluhan kepada pemerintah pekon, tapi hingga kini belum ada tindakan apaapa, pabrik pengolahan batu tersebut tetap leluasa bekerja tanpa memedulikan keluhan dan kerugian warga. “Kami sudah bosan, Mas, menyampaikan keluhan, baik kepada media atau pemerintah pekon karena hingga kini tidak ada tindakan. Pabrik itu terus saja mengambil batu dari tengah aliran sungai, beginilah nasib orang kecil,” ujar dia. Bahkan, kata Yan, warga lainnya, akibat beroperasinya pabrik tersebut, beberapa pohon kelapa dan damar miliknya tumbang tergerus banjir yang terjadi beberapa waktu. “Memang tumbang akibat banjir, tetapi awalnya terjadi pendalaman dasar sungai karena dikeruk ekskavator milik pabrik pengolahan batu, akibatnya tanah dan tanaman yang berada di sekitarnya menjadi labil dan roboh sewaktu banjir datang,” kata dia. (CK3/D-2)

±

PERUSAKAN

4 Orang Jadi Saksi di Persidangan KALIANDA (Lampost): Sidang perkara perusakan lahan se­ luas 28.695 meter persegi deng­an terdakwa Basis Sutami (66), warga Jalan Ikan Tenggiri, Telukbetung Selatan, dan Ibrahim Indra Paksi (59), warga Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, di gelar Pengadilan Negeri (PN) Kalianda, Kamis (3-1), yang menghadirkan empat saksi. Dalam sidang yang dipimpin Majelis Hakim Daniel E.S. Simanjuntak dibantu Afit Rufiadi dan A.A Oka P.B. Gocara, didampingi panitera pengganti Jamaludin. Turut hadir jaksa dari Kejati Tanjungkarang, Ati Rusiaty, dan dua orang terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya. Empat saksi yang dihadirkan dalam persidangan itu, antara lain Titur (keamanan lahan), Marlin dan Evan (warga), serta Bambang (direktur PT

Usaha Remaja Mandiri). Pada kesaksianya, Titur, selaku keamanan lahan seluas 28.695 meter persegi itu, lahan yang berlokasi di Desa Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, itu diketahui milik Suryadi Angga Kusuma berdasar sertifikat hak guna bangun No. 285. Namun, tanpa sepengetahuan pemiliknya, lahan itu di gusur dengan alat berat, buldoser dan eksavator, atas perintah dua terdakwa pada Jumat (20-4) dan Minggu (22-4). “Atas perbuatan terdakwa lahan dan tanam tumbuh di lokasi tanah milik Suryadi Angga Kusuma menjadi rusak. Saya sempat mencegahnya, tetapi tidak hiraukan oleh Ibrahim. Setelah datang personel Marinir, baru aksi penggusuran lahan tersebut dihentikan. (TOR/D-2)

n LAMPUNG POST/RIAN PRANATA

BANTUAN. Bupati Tulangbawang Hanan A. Razak menyerahkan bantuan solar light trap atau alat pembasmi hama kepada lima gapoktan se-Tulangbawang di aula Pemkab setempat, Kamis (3-1).

CMYK

±

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.