UKDW Yogyakarta
17
@UKDWJOGJA @ukdwyogyakarta
07
UKDW Yogyakarta
Alamat Redaksi: Kantor Biro IV UKDW Gedung Hagios Lantai 1 Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D.I Yogyakarta Koran Kampus UKDW
JULI 2023
korankampus@staff.ukdw.ac.id
Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni
B E R I TA U TA M A
Kevin Kristian: Pentingnya Pengalaman dan Keterampilan Bagi Generasi Muda
UKDW Bersama NICMCR Adakan “The 8th Interfaith Dialogue: Decolonizing Religion(s)”
2 foto:dok./Panitia
foto:dok./Panitia
engangkat tema “Decolonizing Religion”, Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta bersama Netherlands-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations (NICMCR) mengadakan “The 8th Interfaith Dialogue: Decolonizing Religion(s)” di Auditorium UKDW Yogyakarta. Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda, dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta ini dihadiri oleh anggota NICMCR, pimpinan gereja, mahasiswa dan dosen UKDW, serta mahasiswa dan dosen dari universitas lain. Konferensi dialog antaragama ke-8 ini menjadi acara yang transformatif dan informatif. Dimana peserta diajak untuk menantang interpretasi agama Barat yang berlaku dan menghidupkan kembali tradisi spiritual pribumi. Sepanjang konferensi narasumber dan peserta terlibat dalam diskusi mendalam tentang keadilan, kesetaraan, dan cara untuk menciptakan dunia yang lebih adil. Dalam sambutannya, Dr. Teuku Faizasyah, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan dukungan Kemlu RI untuk kegiatan antaragama. “Indonesia tetap berkomitmen untuk mengedepankan nilainilai toleransi dalam lingkup hubungan antaragama dan antarumat beragama, serta mendorong dialog dan kerjasama antaragama. Kerja sama yang telah terjalin baik, khususnya dalam bidang dialog antaragama ini diharapkan dapat semakin berkembang dan memberi pemahaman yang semakin baik tentang interaksi antar umat beragama dan juga tentang keberagaman,” ujar Dr. Teuku. Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Teuku, pertunjukan tari “Pelangi dari Bukit Menoreh” oleh Sanggar Lintas Iman Wiraga Laras dan Sanggar Mawar Saron Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kalipenden, Gunungkidul, Yogyakarta menjadi simbol kuat dari inspirasi konferensi yang diambil dari keindahan keberagaman. Tarian tersebut menyiratkan akan pentingnya merangkul budaya dan agama yang berbeda, mempromosikan inklusivitas, dan memelihara cinta kasih. Selaku pembicara utama, Dr. Zainal Abidin Bagir, Direktur
Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) mengajak peserta untuk memahami lebih jauh kaitan dekolonisasi dengan dialog atau kajian antar agama serta isu-isu kritis di dalamnya. Selaras dengan Dr. Zainal, Prof. Ruard Ganzevoort, Dr. Samsul Maarif, Dr. Dewi Candraningrum, Josien Folbert, Dr. Haryani Saptaningtyas, dan Prof. Frans Wijsen selaku pembicara pada kegiatan ini mengajak peserta untuk bersama-sama mengupas hal-hal terkait dekolonisasi agama, pendidikan teologi, isu lingkungan dan isu gender. Kontribusi penuh wawasan serta keahlian para pembicara menghasilkan dialog yang komprehensif dan menggugah pemikiran serta menginspirasi peserta untuk secara kritis merenungkan masalah yang ada dan bergerak menuju perubahan positif. Konferensi ini menekankan pentingnya mengakui warisan budaya Barat kolonial sambil menolak untuk didefinisikan oleh asumsi kolonial yang menempatkan pihak terjajah dalam posisi inferior. Dekolonisasi agama membutuhkan pembalikan asumsi kolonial dan membangun identitas kontekstual yang mempromosikan kesetaraan dan kepedulian untuk semua, melampaui batas ras, jenis kelamin, status sosial, dan agama. Kegiatan yang akan kembali diadakan tahun depan ini melahirkan komitmen baru untuk merangkul keberagaman, mempromosikan keadilan, dan memelihara cinta kasih untuk mendorong perubahan positif dalam komunitas menuju dunia baru di mana hak setiap individu dihormati dan kesetaraan antar agama berlaku. Sebagai penutup, Pdt. Prof. Robert Setio, Dekan Fakultas Teologi UKDW, menekankan pentingnya melanjutkan perjalanan dekolonisasi ini dengan berpedoman pada ilmu dan wawasan yang dimiliki. “Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk merefleksikan kompleksitas dekolonisasi, membongkar warisan dinamika kekuasaan yang menindas dan agama kolonial. Kami juga merangkul praktik keramahtamahan, menggantikan tindakan penaklukan dan dominasi dengan tindakan pemahaman, penghormatan, inklusivitas, dan keterkaitan. Bersamasama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil, inklusif, dan penuh kasih, melampaui batas yang memisahkan kita dan merayakan kekayaan tradisi spiritual kita yang beragam,” pungkasnya. [act]
M
Prodi Studi Humanitas Siapkan Lulusan untuk Terjun ke Industri Kreatif
6
Tim Taekwondo UKDW Berjaya di Kapolres Gunung Kidul Cup 2023
10
5 Tim PKM dan 6 Tim P2MW UKDW Raih Hibah 2023
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta terus berupaya menumbuhkan jiwa dan kemampuan kewirausahaan mahasiswa, serta mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa melalui penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui perkuliahan. Hal ini terbukti dengan lolosnya 5 tim dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 dan 6 tim dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Adapun 5 proposal yang lolos dalam PKM 2023 ini berjudul DeafLearn: Aplikasi Games Berbasis Mobile untuk Pembelajaran Literasi Anak-anak Tunarungu di Komunitas Dunia Tak Lagi Sunyi, Edukasi Optimalisasi Manajemen Kewirausahaan dan Pemanfaatan Digital Marketing Pasca Pandemi pada Karang Taruna Adipati Anom, Pengolahan Limbah Organik dengan Media Larva Black Soldier Fly dan Cacing African Night Crawler Menjadi KALAM, Extra (Explorer Trash): Pesawat Bawah Laut untuk Mendeteksi dan Membersihkan Sampah Bawah Laut untuk Meningkatkan Ekosistem Perairan Laut, Intelligent Air Purifier System: Pendeteksi dan Penyaring Asap Polusi Udara Sebagai Solusi Mengatasi Pencemaran Udara di Perkotaan.
Sementara 6 proposal yang lolos dalam P2MW berjudul Budidaya Larva Lalat Tentara Hitam Black Soldier Fly sebagai Pengganti Pakan Ternak Ikan atau Unggas serta Solusi Pengolahan Sampah Organik, Inovasi Produk Taxleton sebagai Model Pembelajaran yang Bernilai Ekonomis, Nyikatbuos Treatment Shoes, Saraspao Bakpao Sehat dengan Bahan Sayuran dan Ubi serta Isian Berbahan Dasar Ikan, Setara, dan TandaTawa Mart Mikro Market POC. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi (WR 3) UKDW, Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., IAI. mengatakan lolosnya 5 proposal PKM dan 6 proposal P2MW merupakan keberhasilan yang sangat membanggakan dan patut disyukuri. Lewat hasil yang diraih ini membuktikan bahwa UKDW mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain. Hal ini karena dalam pengajuan proposal, para mahasiswa harus bersaing dengan puluhan ribu mahasiswa lain di seluruh Indonesia. Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., IAI. juga sangat mengapresiasi para dosen penggerak yang berperan aktif dalam mendampingi mahasiswa pada PKM dan P2MW ini. “Keberhasilan meraih hibah PKM dan P2MW 2023 tidak lepas dari upaya keras dan berkesinambungan mahasiswa, dosen pendamping, yang didukung oleh Biro
Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro 3). Pimpinan UKDW sangat bangga dan sangat mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras dalam proses persiapan hingga penyusunan proposal. Selamat kepada seluruh tim, dan semoga berjalan lancar hingga tahap akhir,” ungkapnya. Sementara itu, salah satu dosen pembimbing PKM, Drs. Jong Jek Siang, M.Sc. menjelaskan pada tahun 2023, UKDW mengajukan 29 proposal. Dari jumlah tersebut ada 5 proposal yang berhasil pendanaan. Angka ini meningkat dari jumlah proposal yang diterima di tahun sebelumnya. Adapun 5 proposal tersebut adalah 2 judul PKM dengan skema Video Gagasan Futuristik (PKM-VGK) dan 3 judul PKM dengan skema Pengabdian kepada Masyarakat (PKMPM). Kelima proposal tersebut merupakan hasil penyaringan dan penilaian dari 42.057 proposal dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang tervalidasi dalam PKM 2023. Kepala Biro 3 UKDW, Adimas Kristiadi, S.T., M.Sc, mengaku bangga terhadap seluruh mahasiswa dan dosen pembimbing yang sudah ikut andil dalam PKM ini. UKDW, melalui Biro 3, terus berkomitmen pada keikutsertaan dalam kompetisi Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) Kemdikbud. “Keaktifan mahasiswa untuk berperan dalam keikutsertaan PKM serta kegiatan kompetisi PUSPRESNAS lainnya telah menjadi program khusus yg
dikelola oleh Biro 3,” ujar Adimas. Ia juga berharap, keaktifan ini akan membentuk ekosistem mahasiswa untuk terus aktif mengikuti kompetisi yang terkognisi oleh PUSPRESNAS. Salah satu ketua tim PKM, Karen Jeanira Wahyudi, tentu merasa senang dan tidak menyangka bahwa kelompoknya menjadi salah satu yang berhasil lolos dari banyaknya proposal yang terhimpun. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti ajang PKM ini sehingga merasa tertantang karena memiliki kesempatan menuju PIMNAS. “Harapan saya dengan PKM tahun ini adalah semua kegiatan yang ada dapat terlaksana serta berjalan dengan lancar, juga kelompok saya mendapatkan kesempatan serta juara dalam PIMNAS,” tutur Karen. Sebelumnya, pada tahun 2022, UKDW berhasil meraih pendanaan 2 proposal dalam kegiatan PKM, yakni skema PKM-VGK dan PKM-PM. Pada 2021, tim PKM dari UKDW sempat melaju ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 di Medan. Tahun ini, 5 kelompok mahasiswa PKM tengah berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi universitas agar bisa melaksanakan program dengan baik dan lolos ke PIMNAS ke-36 pada November mendatang. [mar&mpk]