Koran Kampus UKDW Edisi Februari 2023

Page 1

UKDW Yogyakarta

UKDW Yogyakarta

Alamat Redaksi: Kantor Biro IV UKDW

Gedung Hagios Lantai 1

Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D I Yogyakarta

Koran Kampus UKDW

Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni

Pengangkatan Sumpah Dan Pelantikan Dokter Periode XXV

F

10

melantik dan melakukan pengambilan sumpah dokter pada Sabtu, 28 Januari 2023 bertempat di Hotel Sahid Yogyakarta Sumpah Dokter dilaksanakan terhadap para mahasiswa yang telah dinyatakan lulus program profesi dokter dengan melalui tahapan ujian UKMPPD batch November 2022. Pada kesempatan kali ini, FK UKDW meluluskan mahasiswa program profesi dokter sejumlah 59 orang (prosentase kelulusan 98,31%). Adapun nilai ujian UKMPPD tertinggi diraih oleh dr Maria Devita Kumalasari dan IPK gabungan dan profesi terbaik dr. Vanessa Veronica.

11

Mewakili dokter terlantik, dr Raven Chrissando Pratista Maubanu dalam sambutannya menyampaikan bahwa satu tahap telah terselesaikan dan masih banyak tahap-tahap berikutnya Ia pun berpesan kepada para sejawatnya agar selalu bersemangat untuk mengejar mimpi. Turut hadir pula dalam acara ini para otang tua dari dokter terlantik Mewakili orang tua, dr Susetyo, Sp A berpesan kepada dokter terlantik agar selalu belajar dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi kedokteran meskipun sudah menjadi dokter.

Kristen Duta Wacana (FK UKDW)Keberhasilan para dokter terlantik tersebut tentunya tak lepas dari dukungan Rumah Sakit Pendidikan yang turut mendidik para profesional dokter dengan baik Dalam sambutannya, dr Indarto, M.Kom selaku Wakil Direktur Penunjang Medik RS Bethesda menekankan pentingnya belajar secara informal maupun formal, berkolaborasi, bekerjasama dan bersinergi dengan ilmu disiplin yang lain Ia juga berpesan agar para dokter baru harus tetap belajar regulasi-regulasi apa yang nantinya akan mendukung dokter-dokter dalam berkarya di dunia kerja, karena pada saat ini banyak transformasi sistem kesehatan nasional di Indonesia. “Jadilah dokter yang rela berkorban demi kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat tapi dengan tetap menjaga kesehatan diri sendiri Jadilah dokter yang berbudi luhur, professional, mandiri dan terpercaya, mampu beradaptasi dengan perubahan, lakukanlah semuanya dengan hati yang gembira dan sukacita,” pesannya.

P

penelitian di Universitas Kristen Duta

Wacana (UKDW) Yogyakarta, Lembaga

FEBRUARI 2023

Foto: Dok./Panitia

Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) berkolaborasi dengan Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) menggelar seminar & workshop metodologi penelitian “Mixed Method & Research and Development” pada hari

Jumat, 3 Februari 2023.

Foto: Dok./Panitia

Dalam sambutannya, Dr -Ing , Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Ketua LPPM UKDW menyampaikan kegiatan ini b e r t u j u a n m e m b e r i k a n g a m b a r a n perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian terkait perumusan metodologi penelitian yang relevan dengan bidang ilmu masing-masing. “Semoga acara ini dapat memberikan manfaat yang baik dan berujung pada peningkatan produktivitas dalam mempublikasikan hasil penelitian Tema ini diambil karena penelitian harus selalu berkembang termasuk metodologinya,” tuturnya.

Foto: Dok./Biro 4

dan mengenai undang-undang yang baru tentang kesehatan. Sementara itu Dekan FK UKDW dr The Maria Meiwati Widagdo, Ph D mengajak para dokter yang baru dilantik untuk selalu mengingat nilai-nilai kedutawacanaan, yaitu menaati Allah, berjalan dalam integritas, melakukan yang t e r b a i k , d a n m e l a y a n i d u n i a T a k ketinggalan, Rektor UKDW Ir Henry Feriadi, M Sc , Ph D, berpesan kepada dokter-dokter baru untuk senantiasa mengingat 4C (compassion, communication, collaboration, change) dalam melayani sebagai dokter nantinya.

Menutup acara Pengangkatan Sumpah dan Pelantikan Dokter periode XXV, Ketua Senat Fakultas Kedokteran UKDW Prof. dr. Jonathan Willy Siagian, Sp.PA, berpesan, “Menjadi dokter itu baik, tapi lebih baik jadilah dokter yang baik.”

p a r a a k a d e m i s i d a l a m u p a y a menciptakan produk-produk inovasi di tengah masyarakat, sehingga melalui produk inovasi yang dihasilkan akan meningkatkan daya saing bangsa Dalam upaya meningkatkan kuantitas dan kualitasHadir sebagai narasumber dalam acara ini, Prof. Ir. Iwan Sudrajat, M.S.A., Ph.D., Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Ir Iwan Sudrajat, M S A , Ph D mengungkapkan mixed methods adalah pendekatan penelitian yang bersifat pragmatis dan problem centered, dimana metode dan teori digunakan secara instrumental berdasarkan pada aplikabilitasnya terhadap proses investigasi yang sedang dilakukan.

“Mixed methods merupakan prosedur penelitian yang melibatkan pengumpulan dan pengintegrasian data kualitatif dan kuantitatif dalam satu proyek. Asumsinya penggabungan kedua jenis data akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai fenomena yang sedang diteliti,” paparnya.

Tidak hanya pemaparan materi dan diskusi, acara dilanjutkan dengan sesi workshop yang dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan bidang penelitian. Masing-masing kelompok didampingi oleh Prof. Ir. Iwan Sudrajat, M.S.A., Ph.D., Prof. Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D., IPU dari UGM, dan Dr. B.M. Purwanto, M.B.A dari UGM. [Mei]

02
17
@ukdwyogyakarta
korankampus@staff ukdw ac id @UKDWJOGJA
B E R I T A U T A M A
LPPM UKDW Gelar Seminar & Workshop Metodologi Penelitian
akultas Kedokteran Universitas
Sejalan dengan hal tersebut, dr. Diah Prasetyorini, M.Sc selaku perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia wilayah Yogyakarta mengingatkan para dokter terlantik untuk selalu memperhatikan tentang peraturan yang baru, transformasi di bidang kesehatan
Siraman Rohani: EMPATI & KERAMAHTAMAHAN
Liputan Khusus: Tembok Bekas Asrama 2 Profil Bulan Ini: Kelompok Studi Akuntansi Selamat kepada para dokter terlantik, tetaplah untuk senantiasa belajar dan menambah wawasan baru di dunia kesehatan dan pelayanan kesehatan, sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. (cvp) enelitian adalah suatu keharusan bagi

Kiprah Kelompok Studi Audit UKDW dalam Pendidikan Anti Korupsi

Penyuluhan dan pendampingan terkait

Pendidikan Anti Korupsi ke Pondok

Pesantren Aswaja Nusantara dan SMP

Bopkri 3 di Yogyakarta merupakan program

kerja dari Kelompok Studi Audit (KSA)

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)

Yogyakarta pada tahun 2023 ini. Program ini merupakan terusan dari Project-Based Learning di mata kuliah Pengauditan II pada semester gasal 2022/2023 lalu. Menjadi salah satu kelompok studi yang ada di Program

Studi Akuntansi UKDW, saat ini KSA sudah memasuki tahun ke tujuh sejak didirikan pada tanggal 11 November 2016 KSA

mulanya dibentuk oleh beberapa mahasiswa di salah satu kelas mata kuliah pilihan untuk konsentrasi audit, yang diampu oleh Dosen

Prodi Akuntansi Christine Novita Dewi

Pembentukan KSA sebetulnya sudah direncanakan sejak tahun 2014, saat itu muncul sebuah ide untuk membentuk kelompok studi sebagai media mahasiswa menjadi kritis, aktif, dan inovatif di bidang audit. Namun ide tersebut baru terwujud di tahun 2016.

Saat ini KSA telah berjejaring dengan beberapa lembaga pemerintahan dalam negeri diantaranya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia Chapter, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) serta lembaga lainnya. “Awal jejaring KSA dari kenalan Bu Novita selaku dosen pembimbing kami, lalu mitra tersebut

dikenalkan kepada kami, jadi sekarang kami bisa langsung berkomunikasi dengan mitra,” ujar Juliyet Theresa Marselena, Ketua KSA Periode 2022. Pada tahun 2022 yang lalu, KSA memiliki dua divisi utama, yakni Divisi Anti Korupsi dan Divisi Audit, selain itu ada pula Dvisi Humas, Divisi Kreatif, dan Divisi Fundraising sebagai divisi pendukung Masing-masing divisi tersebut memiliki koordinator dan anggota. Untuk kepengurusan tahun 2023, KSA akan merombak struktur organisasi mereka dengan menggunakan Project Manager sebagai pengganti koordinator Divisi Audit dan Divisi Anti Korupsi sehingga setiap program yang direncanakan bisa lebih efektif.

Selain melakukan program kerja pendampingan, KSA juga akan kembali melaksanakan KSA Goes to School yang sebelumnya telah dilakukan. Sekolah-sekolah di tingkat SD dan SMP dipilih sebagai tempat strategis untuk memberikan Pendidikan Anti Korupsi kepada generasi muda dengan berusaha mengemas nilai-nilai antikorupsi secara menyenangkan dan mudah dimengerti. Secara kasat mata mungkin program ini adalah program sekali jalan dan seperti event, dan tidak ada hubungannya dengan akuntansi, namun KSA yakin bahwa nilai-nilai integritas yang terus ditanamkan sejak dini akan membawa generasi muda bangsa untuk menjadi individu yang berintegritas.

Tidak hanya pendampingan ke luar, KSA juga melakukan pendampingan di lingkungan internal UKDW khususnya mahasiswa melalui kampanye integritas. Bahkan alumni

KSA beberapa tahun yang lalu termasuk sebagai inisiator terbentuknya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) UKDW yang baru saja dibentuk pada tahun 2022 lalu. Sambil berusaha mewujudkan cita-cita transparansi dan integritas dalam diri mahasiswa UKDW, secara spesifik di lingkungan organisasi mahasiswa, KSA telah membuat format laporan keuangan untuk Lembaga Kemahasiswaan atau Organisasi Kemahasiswaan (LK/OK) yang ada di UKDW. Sejak tahun 2021, format tersebut telah digunakan oleh kelompok studi lainnya di Prodi Akuntansi serta Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (HMPSA). Mereka mempublikasikan laporan keuangan mereka di sosial media instagram dan di akhir tahun diaudit oleh KSA. Namun setelah terbentuknya BPK, KSA menjadi salah satu support BPK dalam tahun pertama perintisan KSA memberikan dukungan untuk pelaporan keuangan organisasi, yang kemudian BPK sebagai lembaga yang akan memeriksa laporan tersebut.

“KSA dituntut untuk fleksibel dan selalu terbuka, mungkin hal ini yang kadang sulit dimengerti oleh orang lain. Tidak jarang muncul sejumlah opini yang mempertanyakan kredibilitas program kerja kami,” kata Juliyet ketika ditanya terkait hambatan yang ditemui selama menjalankan program kerja. KSA sendiri sering kali mengadakan kegiatan terkait isu terkini yang dianggap tidak ada hubungannya dengan akuntansi maupun audit. “Contohnya seperti saat kami mengadakan webinar ‘Kami Perempuan, Menolak

REDAKSI KORAN KAMPUS

PENANGGUNG JAWAB : Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D

PIMPINAN REDAKSI : Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A.

WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Christina Angelina Puspitasari

Mei, Iit, Anti EDITOR

KORAN KAMPUS BISAANDA DAPATKAN SECARA ONLINE MELALUI https://issuu.com/korankampus_ukdw

Dilecehkan!’ yang sebenarnya juga masih merupakan isu yang cukup senistif di kala itu,” tambahnya Namun hal ini justru mendorong KSA untuk menjadi kritis dan peka dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar, tidak kaku, ataupun menutup mata atas isu-isu yang terjadi di sekitar masyarakat.

Juliyet sendiri pernah menjadi relawan tim riset dalam podcast KPK berjudul “Chief Corner” yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan pada calon narasumber untuk podcast tersebut. Podcast tersebut merupakan salah satu upaya KPK untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa di Indonesia masih banyak pemimpinpemimpin yang berintegritas Juliyet bercerita bahwa selama menjadi relawan, ia mendapatkan begitu banyak insight luar biasa dan berkesempatan berdialog langsung dengan para pemimpin yang luar biasa. “Saat itu saya sempat mengikuti rangkaian Vodcast Chief Corner yang terdapat di Bandung dan berkesempatan untuk bertemu dengan Kang Iman Soleh. Beliau merupakan sosok yang sangat kental dengan seni, setiap karya yang dihasilkan mampu menonjolkan nilai-nilai integritas dan kritis yang tegas,” ungkapnya. Ketika ditanya apa yang menjadi harapan KSA untuk mahasiswa Prodi Akuntansi di Indonesia, Juliyet menyampaikan bahwa akuntansi bukanlah sekedar ilmu pasti, begitu banyak isu-isu dan topik yang dapat dieksplorasi. “Jangan batasi diri untuk membuat karya berarti bagi negeri,” tutupnya. [Lia]

Putra, Jessica LAYOUTER

Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id

VOL.17/ FEB 2023

UKDW Kembali Terima Kunjungan dari Universitas Ciputra

Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) Yogyakarta yang diwakili

oleh Kepala Biro Administrasi

Akademik (Biro 1) beserta staf menerima rombongan dari Biro Administrasi

Akademik (BAA) Universitas Ciputra pada hari Rabu, 25 Januari 2023 di Ruang

Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono, Gedung

Hagios Lantai 3 UKDW.

Sejumlah enam orang staf dari BAA

Universitas Ciputra melakukan kunjungan

ke UKDW dalam rangka studi banding

terkait tata kelola universitas khususnya mengenai bidang administrasi akademik Biro 1 UKDW menyambut baik kedatangan

rombongan tersebut.

Kepala Biro 1 UKDW, Drs Wimmie Handiwidjojo, MIT dalam paparannya menyampaikan Biro 1 mendukung dalam penyelenggaraan proses pembelajaran pada level universitas dan berperan dalam hal enrolment mahasiswa baru, enrollment mata kuliah tiap semester, pengelolaan wisuda, perkuliahan, pengelolaan nilai m a u p u n d o k u m e n a k a d e m i k , d a n administrasi umum. “Terkait sistem informasi, UKDW telah menggunakan sistem informasi akademik (SIAKAD) terpadu berbasis web sejak 2015. Kami punya sistem terpadu administrasi

akademik (STARMIK)-portal untuk dosen, student self access terminal (SSAT)-portal untuk mahasiswa, portal enrollment mahasiswa baru (SIgismaru), dan e-class dimana dosen mengisi RPS, kelola nilai, tugas, pengumuman, presensi, forum diskusi, maupun asistensi,” terangnya.

Lebih lanjut, Wimmie menjelaskan jika ada sistem informasi khusus untuk Fakultas Kedokteran yang disebut SIMedis untuk program S1 Kedokteran dan SI Profesi FK untuk program profesi dokter “Hal ini karena FK menerapkan sistem blok, berbeda dengan fakultas lain yang menerapkan sistem SKS Sedangkan untuk program

profesi dokter juga buat sistem tersendiri untuk daftar stase di rumah sakit,” imbuhnya.

Selain itu, UKDW juga mengelola portal yudisium, portal wisuda, portal SIKTM, dan modul kelola nilai. “Portal SIKTM ini dibuat oleh UKDW lalu diserahkan ke pihak bank supaya ketika bank sudah selesai membuat kartu mahasiswa dan diberikan ke yang bersangkutan, kami bisa memantau. Kami juga punya satu sistem informasi lagi (rapor ukdw ac id) supaya orang tua mahasiswa bisa memantau perkembangan studi anaknya,” ungkapnya. [Mei]

UK Maranatha Bandung Lakukan Benchmarking ke UKDW

Universitas Kristen Maranatha

Bandung melakukan kunjungan ke

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dalam rangka melihat dan belajar bersama dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, manajemen perpustakaan, serta manajemen Pusat Pelatihan Bahasa.

Kunjungan dilakukan pada hari Jumat, 20 Januari 2023 di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono Rombongan dari UK Maranatha yang terdiri dari 6 orang d i p i m p i n o l e h I r O l g a C a t h e r i n a

Pattipawaej, M.S., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya. Rombongan diterima langsung oleh Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UKDW yang didampingi oleh Dra. Ambar Kusuma Astuti, S.E., M.Si. Wakil

Rektor Bidang Keuangan dan Pengembanga n A s e t ( W R 2 ) , d a n P d t H a n d i Hadiwitanto, Ph D Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM dan Jejaring (WR 4), serta segenap pimpinan unit terkait.

Acara diawali dengan sambutan dari Rektor UKDW yang mengapresiasi pertemuan tersebut sebagai ajang untuk saling bertukar informasi baik dari segi keilmuan maupun pengalaman, dimana hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan mutu serta kualitas SDM. Acara pun dilanjutkan dengan diskusi 4 kelompok.

Bidang sumber daya manusia didampingi oleh WR 4 bersama Kepala Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) yang membahas pentingnya standar penerimaan dan pembinaan pegawai, serta

tahapan rekrutmen yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan SDM berkualitas serta sejalan dengan visi dan misi UKDW.

Terkait bidang keuangan dan pengembangan aset dipandu oleh WR 2, Kepala Biro Administrasi dan Keuangan (Biro 2) beserta staf, dan Kepala Unit Kerumahtanggaan Kelompok ini membahas rumusan dan program pengembangan serta pemeliharaan fasilitas yang ada di universitas.

Sementara itu, UPT Perpustakaan diwakili oleh Kepala Perpustakaan bertukar informasi terkait kebijakan repository, pengembagan koleksi cetak dan digital, serta akses konten digital dari luar kampus Sedangkan Pusat Pelatihan Bahasa diwakili oleh Kepala PPB beserta staf, membahas

tentang struktur organisasi yang ada pada unit tersebut dan bagaimana peran masingmasing komponen dalam mengembangkan programnya sehingga dikenal luas ke masyarakat dan jejaringnya. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk ajang bertukar informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam pengelolaan maupun penyelesaian masalah pada masing-masing bidang. Melakui pertemuan ini, diharapkan dapat mempererat jalinan kerja sama kedua institusi sehingga dapat maju bersama menuju manajemen perguruan tinggi yang unggul. Serta meningkatkan kinerja individu dan organisasi untuk mendukung terlaksananya program kerja yang telah direncanakan dan disusun secara optimal. (cts)

UKDW Yogyakarta & YIFoS Indonesia Gelar “YOUR Pilgrimage”

rentan Sebagai perguruan tinggi UKDW mengupayakan sikap di atas melalui pendekatan budaya dan akademis yang kritis – dialogis.

Vania Sharleen Setyono, M Si Teol selaku Dosen MKH dan juga pendamping Kelompok Studi Gender UKDW diminta oleh YIFoS Indonesia untuk menjadi koordinator penelitian terkait lembaga dan sikap keagamaan di tengah kelompok LGBTQ+. “Meskipun dana hibah datang dari YIFoS, namun ini adalah penelitian kolaboratif dengan tujuan untuk mendapatkan data empiris yang memadai dan dapat dijadikan acuan pembuatan strategi advokasi YIFoS Indonesia kedepannya,” kata Vania.

Penelitian yang berjudul “The Rainbow Pilgrimage: Penelitian Orang Muda Ragam SOGIESC Ruang-Ruang Keimanan di Indonesia” menunjukkan bahwa banyak o

niversitas Kristen Duta Wacana U(UKDW) Yogyakarta bekerja sama dengan Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFoS) Indonesia menggelar

kegiatan bertajuk “YOUR Pilgrimage” pada hari Senin, 30 Januari 2022 YOUR Pilgrimage adalah kegiatan diseminasi penelitian serta launching buku yang dibarengi dengan Art Exhibition dan Creative Workshop.

Dalam sambutannya, Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph D selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM dan Jejaring (WR 4) UKDW menyampaikan bahwa UKDW sebagai perguruan tinggi menjunjung tinggi inklusivitas dan keberagaman sehingga berupaya untuk melawan sikap diskriminatif dan memberi ruang aman untuk kepelbagaian yang ada termasuk pada pergumulan kelompok

Expression, and Sex Characteristic) yang sedang berjuang melakukan peziarahan iman mengalami naik turun dalam kehidupannya sebagai manusia “Ruangruang yang seharusnya menjadi tempat teraman untuk mereka bersandar dan mendialogkan pengalaman kehidupannya dengan iman mereka malah menjadi ruang penghakiman serta tidak memberi ruang bagi mereka, bahkan kekerasan terjadi di ruang-ruang keimanan,” terang Vania.

Vania menambahkan kegiatan ini

mencoba mengakomodir dan melibatkan berbagai elemen yang ada di UKDW yaitu Kelompok Studi Gender (KSG), Prodi Studi Humanitas (PSH), dan Mata Kuliah Humaniora (MKH). “Kegiatan dan hasil penelitian yang dirancang youth-friendly diharapkan bisa mengundang siswa SMA yang potensial untuk menjadi calon mahasiswa baru Prodi Studi Humanitas tahun 2023. Penelitian ini juga menjadi salah satu upaya MKH untuk mengajak mahasiswa berkontribusi dalam memahami masalah kemanusiaan seperti ketidakadilan yang didapatkan orang muda ragam SOGIESC di ruang-ruang keimanan,” tuturnya.

Harapannya dengan kegiatan diseminasi penelitian yang dikombinasikan dengan kesenian ini dapat memberikan warna baru baik bagi LSM/NGO isu gender dan seksualitas dalam melakukan advokasi berbasis penelitian kemanusiaan, bagi sivitas akademika internal UKDW maupun eksternal dalam melakukan kegiatan partisipatoris dan kolaboratif dengan masyarakat akar rumput dan juga lembagalembaga keagamaan.

Proyek kolaboratif YOUR Pilgrimage antara MKH, KSG, PSH dan YiFoS merupakan bentuk konkret masing-masing pihak untuk mau bersama-sama mengambil peran dalam menyuarakan isu kemanusiaan sejalan dengan misi dari masing-masing pihak. [Mei]

3 Universitaria
r a n g m u d a r a g a m S O G I E S C ( S e x O r i e n t a t i o n , G e n d e r I d e n t i t y a n d
VOL.17/ FEB 2023
Foto:Dok./Panitia Foto:Dok./Panitia Foto:Dok./Panitia

UKDW Dukung Pengembangan Pariwisata Yogyakarta

kampung wisata seperti pembuatan brosur digital dan brosur berbahasa Inggris. “Kami juga mendampingi kampung wisata untuk melakukan promosi secara online di Instagram dan mendorong supaya kampung wisata bisa dipesan lewat Traveloka. Selain itu, kami juga memantau jangkauan promosi yang sudah dilakukan untuk menjadi acuan hal-hal apa saja yang selanjutnya bisa ditingkatkan,” terangnya.

Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) sebagai kampus yang berada di tengah Kota Yogyakarta turut berpartisipasi dan memberikan dukungan dalam mempromosikan pariwisata Kota Yogyakarta melalui kerja sama maupun kegiatan-kegiatan yang diadakan. Salah satu bentuk dukungan yang dilakukan adalah UKDW turut hadir dalam acara FGD Asosiasi Pariwisata bertema “Prospek Pariwisata Kota

Yogyakarta Tahun 2023” FGD tersebut diadakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pada hari Selasa, 17 Januari 2023 di Hotel Yats Colony.

Pada kesempatan tersebut, Kristian Oentoro, S.Ds. M.Ds. selaku Ketua Program Studi Desain Produk UKDW yang menjadi salah satu narasumber dalam FGD tersebut menyampaikan mengenai Proyeksi Pariwisata Kota Yogyakarta Tahun 2023 “Kita bisa

Foto:Dok./Panitia

melihat fenomena-fenomena yang terjadi di tahun sebelumnya sebagai bahan pertimbangan untuk memproyeksikan tren pariwisata tahun ini. Tahun 2023 diprediksi menjadi wisata ‘balas dendam’ setelah tahuntahun sebelumnya tidak bepergian akibat pandemi,” katanya.

Kristian menyebutkan beberapa fakultas di UKDW berkolaborasi melakukan kegiatan pendampingan dalam mempromosikan

Kuliah Gratis, Beasiswa Jawabannya

Me l a n j u t k a n s t u d i k e j e n j a n g

pendidikan tinggi (kuliah) adalah cita-cita bagi sebagian lulusan SMA/sederajat Jaminan masa depan yang lebih baik, kesejahteraan hidup, masuk strata pergaulan/sosial yang lebih tinggi, maupun kesempatan untuk pengembangan dan eksplorasi diri adalah sebagian nilai yang ingin dicapai oleh mereka yang ingin lanjut ke jenjang pendidikan tinggi.

Namun tidak semua lulusan SMA/ sederajat mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah ketiadaan biaya untuk kuliah Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu komponen yang berperan penting dalam pendidikan adalah biaya pendidikan itu sendiri Baik lembaga pendidikan negeri maupun swasta pasti memikirkan komponen ini untuk dihitung sedemikian rupa agar terjangkau dan kompetitif bagi calon-calon mahasiswa.

Untuk memenuhi amanat undangundang, pemerintah dan lembaga pendidikan swasta berupaya menggelontorkan bantuan dalam skema beasiswa, agar para lulusan SMA/ sederajat dapat memiliki kesempatan untuk kuliah.

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) juga berupaya membuat terobosan-terobosan agar kesempatan kuliah ini tetap bisa dijangkau lulusan SMA/sederajat dari berbagai kalangan. Skema beasiswa yang ada di UKDW secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu beasiswa yang dananya sebagian diberikan dari pemerintah, diberikan oleh lembaga swasta (dalam atau luar negeri), dan diberikan oleh UKDW sendiri.

A Skema beasiswa yang sebagian dananya dari pemerintah antara lain:

1 Beasiswa KIP (dahulu namanya Bidikmisi)

Beasiswa ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang membutuhkan dukungan finansial, yang dibuktikan dengan dokumen status ekonomi antara lain: kartu KIP Sekolah saat duduk di bangku SMA/sederajat, kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau terdata pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Kementerian Sosial RI. Skema pembiayaan ini adalah berbagi antara pemerintah dan UKDW, dengan ketentuan biaya yang dibantu oleh pemerintah mengacu pada jenjang akreditasi tiap prodi yang membuka jalur seleksi KIP Kuliah (tidak berlaku di Fakultas Kedokteran).

Bagi calon mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan KIP Kuliah, maka akan mendapatkan hak sebagai berikut:

Ÿ Bebas biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun Biaya pendidikan di UKDW yang dibebaskan adalah: dana pengembangan fasilitas pendidikan (DPFP), SPP tetap, SPP variabel, dana kegiatan kemahasiswaan, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

Ÿ Selain mendapatkan pembebasan biaya pendidikan, penerima KIP Kuliah juga akan mendapatkan bantuan biaya hidup tiap bulan yang ditransfer langsung ke rekening penerima KIP Kuliah.

2. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK) Beasiswa ADiK diperuntukkan bagi lulusan SMA/sederajat yang berasal dari provinsi Papua dan Papua Barat.

Skema pembiayaan beasiswa ini juga serupa dengan KIP Kuliah yaitu berbagi antara pemerintah dan UKDW, dengan ketentuan biaya yang dibantu oleh pemerintah mengacu pada jenjang akreditasi tiap prodi yang membuka jalur seleksi ADiK (tidak berlaku di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teologi).

Komponen biaya yang ditanggung oleh beasiswa ADiK yaitu:

Ÿ Bebas biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun Biaya pendidikan di UKDW yang dibebaskan adalah: Dana Pembangunan (DPFP), SPP Tetap, SPP Variabel, Dana Kegiatan Kemahasiswaan, Layanan kesehatan dan Internet, Pendaftaran KKN Reguler, dan Pendaftaran Wisuda.

Ÿ Bantuan biaya hidup tiap bulan yang ditransfer langsung ke rekening penerima ADiK.

B. Skema beasiswa yang seluruh atau sebagian dananya dari lembaga swasta antara lain:

1. Beasiswa Compassion

Beasiswa ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang membutuhkan dukungan finansial, dari gereja-gereja yang bekerja sama dengan Yayasan Bantuan Kasih Indonesia (Compassion Indonesia Foundation) (tidak berlaku di fakultas Kedokteran dan Teologi).

Bagi calon mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan beasiswa Compassion, maka akan mendapatkan hak sebagai berikut:

Ÿ Bebas biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun Biaya pendidikan di UKDW yang dibebaskan adalah: dana pengembangan fasilitas pendidikan (DPFP), SPP tetap, SPP variabel, dana kegiatan kemahasiswaan, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

Ÿ Pendampingan kepada para penerima beasiswa untuk menjalin hubungan kekeluargaan.

2. Beasiswa Scranton Beasiswa ini khusus bagi mahasiswi (perempuan) dan sudah kuliah di UKDW minimal semester 3 (tidak berlaku di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teologi).

Sistem pengajuan beasiswa ini berupa kompetisi internal diantara para mahasiswi dengan kewajiban membuat esai diri, rencana biaya kuliah, dan wawancara dalam Bahasa Inggris.

Skema biaya yang ditanggung beasiswa Scranton yaitu:

Ÿ Biaya kuliah meliputi: SPP tetap, SPP variabel, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

Ÿ Biaya buku, konferensi, penelitian (khusus bagi mahasiswi S3).

3. Beasiswa Wesley Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa UKDW minimal semester 3 yang membutuhkan dukungan finansial (tidak berlaku di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teologi). Sistem pengajuan beasiswa ini mirip dengan beasiswa Scranton, yaitu berupa kompetisi internal diantara para mahasiswa dengan kewajiban membuat esai diri, rencana biaya kuliah, dan wawancara dalam bahasa Inggris. Skema biaya yang ditanggung beasiswa Wesley yaitu: Biaya kuliah meliputi: SPP tetap, SPP variabel, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

C Skema beasiswa yang seluruh dananya dari UKDW yaitu:

1. Beasiswa Talenta Duta Wacana

Beasiswa ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang membutuhkan dukungan finansial, atau anak pendeta/pekerja gereja sinode pendukung UKDW (tidak berlaku di Fakultas Kedokteran).

Sementara itu, Dr phil Lucia Dwi Krisnawati selaku Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW yang menjadi salah satu peserta FGD menyampaikan Dinas Pariwisata perlu menjalin kerja sama dengan kampuskampus untuk menggagas wisata akademis karena kampus banyak mengadakan kegiatan seperti seminar, workshop, konferensi, dan kegiatan lain yang pesertanya berasal dari berbagai daerah baik dalam negeri maupun luar negeri. Dimana peserta datang ke Kota Yogyakarta tidak hanya untuk menghadiri acara, namun juga berwisata dan berbelanja. Hal ini merupakan salah satu potensi yang bisa dikerjakan bersama.

“UKDW sendiri memiliki program summer camp, dimana tahun ini pesertanya akan dibawa ke kampung-kampung wisata Alangkah lebih baik jika kampus-kampus lain yang menyelenggarakan kegiatan internasional juga mengunjungi kampungkampung wisata yang ada. Jika bisa digarap dengan serius, akan menjadi hal yang luar biasa u n t u k m e n i n g k a t k a n p a r i w i s a t a d a n pendapatan daerah,” pungkasnya. [Mei]

Bagi calon mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan beasiswa Talenta Duta Wacana, maka akan mendapatkan hak sebagai berikut: Bebas biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun Biaya pendidikan di UKDW yang dibebaskan adalah: dana pengembangan fasilitas pendidikan (DPFP), SPP tetap, SPP variabel, dana kegiatan kemahasiswaan, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

2. Beasiswa OSC MEDCOM

Beasiswa ini merupakan kerja sama dalam hal promosi dengan pihak MEDCOM, namun seluruh dana beasiswa berasal dari UKDW (tidak berlaku di Fakultas Teologi dan Fakultas Kedokteran).

Bagi calon mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan beasiswa OSC MEDCOM, maka akan mendapatkan hak sebagai berikut: Bebas biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun Biaya pendidikan di UKDW yang dibebaskan adalah: dana pengembangan fasilitas pendidikan (DPFP), SPP tetap, SPP variabel, dana kegiatan kemahasiswaan, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

3. Beasiswa SAMAPTA

Beasiswa ini merupakan kerja sama dengan pihak KOREM 072 Pamungkas yang membawahi wilayah DIY dan sebagian kabupaten yang berbatasan dengan provinsi DIY.

Beasiswa ini dikhususkan bagi anak prajurit TNI-AD yang berdinas di wilayah KOREM 072 Pamungkas Seluruh dana beasiswa ini berasal dari UKDW (tidak berlaku di Fakultas Teologi dan Fakultas Kedokteran).

Bagi calon mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan beasiswa SAMAPTA, maka akan mendapatkan hak sebagai berikut: Bebas biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun. Biaya pendidikan di UKDW yang dibebaskan adalah: dana pengembangan fasilitas pendidikan (DPFP), SPP tetap, SPP variabel, dana kegiatan kemahasiswaan, layanan kesehatan dan internet, pendaftaran KKN Reguler, dan pendaftaran wisuda.

Itulah kesempatan beasiswa yang disediakan UKDW buat kalian para lulusan SMA/sederajat untuk kuliah melalui skema beasiswa Jangan ada kata menyerah buat kalian yang mau berusaha meraih masa depan yang lebih baik. (Hangudi)

VOL.17/ FEB 2023 4 Universitaria

Simposium Amigdala 2023: Melihat Peluang Doctorpreneurship

Fakultas Kedokteran Unversitas

Kristen Duta Wacana (FK UKDW)

Yogyakarta menyelenggarakan

Simposium Amigdala pada tanggal 14

Januari 2023 dengan tema ”DR. FORTUNE – Doctorpreneurship From Now To Future”.

Yeremia Wicaksono, S.Ked selaku ketua panitia menyampaikan tema tersebut dipilih untuk membawa hal baru dalam seminar kedokteran yang umumnya mengambil topik medis. “Seminar kali ini memberi wawasan dan pengetahuan baru bagi mahasiswa dan alumni untuk mengembangkan peluang menjadi seorang doctorpreneur,” ujarnya.

Acara yang dibuka oleh Dekan FK

UKDW, dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D dan diselenggarakan secara luring dan daring ini dihadiri oleh 173 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, koas bahkan dari kalangan umum.

D i m o d e r a t o r i o l e h d r T h e r e s i a

Handayani, M.Biomed (AAM), Simposium

Amigdala 2023 dibagi menjadi 3 sesi. Sesi 1

dengan tajuk “A Doctor by Choice, A Business by Necessity; Can be Both?” dibawakan oleh dr Erryl Setiya Devivta (Founder and CEO QEZA Aesthetic Clinic). Sesi 2 dengan tajuk "Motivation: Making the Move from Medicine to Enterpreneur" dibawakan oleh dr. Irzan Nurman, Msc, EPC, QWP, FINEM. Menutup sesi, Michella Ham (Founder Skingame), Gufron Syarif (Founder Haus! Indonesia) membawakan materi “The Process to Become a Succesfull Enterpreneur: How to Start a Business from Scratch”.

“Simposium kali ini dikemas secara lebih apik dan menarik Kolaborasi MC dan moderator membuat audience tidak bosan dan tidak takut untuk berinteraksi secara langsung dengan para pembicara sehingga peserta dapat mulai belajar menjadi enterpreneur yang baik dan benar,” ujar salah satu peserta. (cvp)

UKDW Gelar Workshop Riset Pemberdayaan

menjadi kekuatan untuk menggerakan ekonomi Selama ini orang membedakan Islam, Kristen, dan lainnya. Sehingga perlu kita gaungkan kerja sama antara Kristen dan Islam. Dengan kerjasama ini, ke depan tidak ada pesaing, tetapi mitra dalam berusaha,” katanya.

Dalam upaya mendukung pelaksanaan riset, UKDW mengirim Dosen Magister Manajemen UKDW, Farsijana AdeneyRisakotta, Ph D ke Princeton Theological S e m i n a r y , A m e r i k a S e r i k a t u n t u k memperdalam agama dan menguatkan ekonomi “Di MM ini ada konsentrasi sosiopreneurship, harapannya tidak hanya sekedar mengejar laba saja, tetapi juga memberdayakan masyarakat. Sehingga ada dampak sosial dan ekonomi,” ujarnya.

Magister Manajemen (MM) Fakultas

Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkolaborasi dengan Overseas Ministries Study Center di Princeton Theological Seminary Amerika Serikat, Yayasan Griya Jati Rasa, dan Koperasi Konsumen Griya Jati R a s a m e n g a d a k a n w o r k s h o p r i s e t

pemberdayaan bertajuk “Kerjasama

Ekonomi Antara Muslim dan Kristen di

DIY”. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Januari 2023 di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono.

Dekan Fakultas Bisnis UKDW, Dr Perminas Pangeran, M Si mengatakan p e n e l i t i a n t i d a k h a n y a f o k u s p a d a peningkatan kinerja usaha kecil maupun menengah, tetapi juga mengatasi aspek lain di tengah perbedaan agama “Perbedaan agama bukan suatu hambatan, justru

Farsijana Adeney-Risakotta, Ph D sebagai peneliti utama riset pemberdayaan menerangkan penelitian tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana akar rumput membangun ekonomi. Menurut dia, peran agama juga penting dalam membangun ekonomi bangsa. “Keterlibatan umat Muslim dan agama lain penting untuk menjalin kerja sama. Dalam pengembangan pasar, agama tidak bisa dikesampingkan Dari sisi spiritualitas, agama mengajar tentang keadilan dan lainnya, begitu juga dalam membangun ekonomi yang berkeadilan,

gotong-royong,” terangnya.

Sedangkan KH Beny Susanto, M Si selaku asisten peneliti menyebut selama ini sudah ada kerja sama antara Muslim dan Kristen, namun masih perlu dorongan yang lebih kuat. Meski pertumbuhan ekonomi di DIY baik, namun tingkat kemiskinan dan ketimpangan di DIY juga butuh perhatian. “Butuh panggilan iman bersama, Kristen m a u p u n M u s l i m P a n g g i l a n u n t u k membangun bangsa di aspek ekonomi. Saat ini masih ada persoalan eksklusivitas dan intoleransi. Untuk itu tidak cukup dengan t o l e r a n s i , t e t a p i j u g a m e m b a n g u n kesejahteraan bersama,” ujar Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY tersebut.

Ketua Majelis Jemaat GKJ Sarimulyo, P d t G u n a w a n A d i P r a b o w o , S S i menambahkan dialog agama bukan hanya membangun secara teologis, tetapi juga dialog kehidupan yang menitikberatkan soal kebutuhan hidup. “Dalam doa Bapa Kami disebutkan, berilah kami rezeki secukupnya. Artinya bukan hanya kita nyadhong berkat dari atas, tetapi harus diimbangi dengan usaha. Kreativitas yang justru sumbernya dari interaksi, membangun jejaring. Jejaring ini terbuka, bisa dengan berbeda keyakinan,” imbuhnya.(Mei)

Pengalaman Lab Perancangan Opini

Seperti kegiatan kampus lainnya,

menjadi volunteer di Lab Perancangan sangatlah seru Lab tersebut adalah salah satu dari lab Prodi Desain Produk (Despro) di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Selain kita bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang Tugas Akhir, terutama tentang gambar teknik suatu produk, kita juga bisa menambah teman Bagi saya, salah satu keuntungannya adalah bisa berdiskusi dengan kakak tingkat yang sudah hampir lulus Kita bisa bertanya pada mereka tentang seberapa serunya menjadi mahasiswa Despro dan apa saja suka duka yang mereka alami di Despro.

Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman selama menjadi volunteer di Lab Perancangan. Selama bertugas di Lab Perancangan, saya lebih fokus memeriksa hasil gambar teknik (gamtek) kakak tingkat yang ada di Despro. Awal nya memang agak gugup karena takut dimarahi kakak tingkat kalau saya mencoret hasil gamtek yang sudah mereka buat. Tetapi lama-lama saya sadar kalau kita memang harus lebih tegas supaya mereka bisa lulus dengan sebaikbaiknya dan juga bisa menjadi saingan yang kuat di dunia kerja nanti.

Di Lab Perancangan, saya juga membantu dosen pengampu lab, yaitu Pak Daniel. Karena lab ini terbilang baru, saya juga harus bekerja lebih ekstra, salah satunya untuk persiapan pindah ruangan. Ada satu hal lagi yang menurut saya sangat menarik. Di Lab Perancangan, mahasiswa bisa belajar tentang 3D printing. Dengan teknologi baru ini, kita bisa menjadikan produk kita lebih hidup dengan memanfaatkan 3D print.

Kesimpulannya, menjadi volunteer Lab Perancangan sangatlah seru sekaligus menjadi ajang untuk mengembangkan diri. Di sini saya bisa belajar hal-hal baru maupun hal-hal yang akan dihadapi di tahun yang akan datang sebagai mahasiswa Despro [Geovanny]

5
Studi VOL.17/ FEB 2023
Program
Foto: Dok./Panitia Foto: Dok./Panitia
Foto:Dok./Pribadi
Foto:Dok./Pribadi Foto:Dok./Pribadi

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Three Uses of Mind Mapping Method in Language Learning Class

The success of the learning process is

influenced by the learning methods used in the classroom. Each student has a different learning method. One of the effective methods in learning a language is mind mapping method. Surini (2018) stated that mental mapping is an incredible storage, data recovery and access system for an enormous library in the incredible human brain. The mind map learning method allows students to express their ideas and capture them in a creative way as a mind map (Adilah, 2017) A learning model that enables students to learn optimally is the method of learning through conceptual mapping (Surini, 2018). This learning method is a creative and effective way to take notes, and it will literally map minds (Surini, 2018). Mind maps are charts used to represent words, ideas and other concepts which are organized around the main idea (Adilah, 2017). Adilah (2017) also added that mind mapping is a creative and effective way to take notes and will literally "map" our thoughts. Therefore, this article will focus on three uses of mind mapping method in language learning class.

First, the mind mapping method improves learning, focus and student results.

Qotimah and Nawawi (2020) stated that mind mapping is a powerful graphic technique that has become a universal key to unlocking the potential of the entire brain by utilizing all available skills in the neo-cortex of the brain or beyond, also known as left and right brain The Mind Mapping learning model is an innovative learning model that aims to engage students in active learning (Qotimah & Nawawi, 2020). Surini (2018) stated that the mind mapping method assists students in understanding and improving their creativity. Mind Mapping is also a route map that aids memory and allows for the organization of facts and thoughts, thereby engaging the brain's natural workings from the start (Surini, 2018). Mind Mapping is a cooperative learning model development that uses the brain as a center for students' information acquisition by mapping their thinking to information contained in the material being studied and what they have previously learned/remembered so that students can easily understand the material being discussed (Qotimah & Nawawi, 2020). In conclusion, the mind mapping method enhances learning, student outcomes, and concentration.

Second, the mind mapping method develops a visual learning style. Cooperative learning models of the mind mapping type involve both sides of the brain, namely using images, colors, and imagination (right brain region) alongside words, numbers, and logic (left brain region) to make learning more enjoyable (Nawawi & Qotimah, 2020). Surini (2018) stated that mind mapping is a notetaking method that encourages visual learning. Mind mapping is a technique for combining and developing a person's brain's functional capability (Surini, 2018) Students create mind maps by mapping knowledge concepts from books onto a sheet of paper in the form of words, pictures, lines of various colors, and symbols (Adilah, 2017) It will be easier to organize and remember all types of information, both w r i t t e n a n d v e r b a l , w h e n t h e t w o hemispheres of the brain are involved (Surini, 2018). Mind maps are a creative and effective way of taking notes that literally " map " our ideas In conlusion, the mind mapping method encourages visual learning.

Third, the mind mapping method captures, strengthens and recalls the information that has been learned. Students'

memorization and learning motivation will improve as a result of using the Mind Mapping approach, and they will become more creative (Darusman, 2014) Ekasari (2020) stated that mind mapping can be defined as the process of mapping the mind in order to connect the concepts of various difficulties from the branches of nerve cells in order to establish a correlation of concepts leading to an understanding. This strategy can be used to produce a new innovation that is enjoyable to look at, read, consider, and remember (Ekasari, 2020). Mind mapping is a way of thinking that is creative and efficient that the information we obtain is easy with the natural functioning of the brain, with this learning method, students have to be more creative by putting ideas in writing (Ekasari, 2020) In conclusion, the mind mapping approach captures, strengthens, and recalls the information learned. [Michelle]

BOSA Students Join UKDW Campus Tour

As a part of UKDW Campus Tour on

January 24, 2023 that was attended by twelfth grade students of SMA Bopkri 1 Yogyakarta (SMA BOSA), the English Language Education Department (henceforth, ELED) joined in welcoming and facilitating the language major students. The agenda started after lunch so that the students got some time to rest and recharged their energy. Students were then invited to the ELED office for the welcoming that was opened by Anesti Budi Ermerawati, S.Pd., M Hum , as the Vice Dean for Student Affairs, Alumni, and Cooperation. The event continued with sharing with the 12th grade language major students of SMA BOSA what the agenda will be and also getting to know each other's names. Gladly, the PBI UKDW Campus Tour started excitingly since both the students and ELEDers brought enthusiastic energy to the floor.

For the PBI UKDW Campus Tour, the agenda that was prepared after the opening was a treasure hunt game while touring the

perimeter of PBI. The game was made in four posts, each with different games. The posts were: boogle post, jumbled sentence post, uno stacko with questions post, and jumbled letters with riddle post Students were divided into groups of three to four people. The students were so thrilled and eager to start the games that all groups almost went to the first post immediately after the groups were made. The rules were simple, finish the game in each post and they will get clues (treasure) on where to go next. Laughter, cheering, signs of disappointment caused by uno stacko that falls, and eureka moments when they were finally able to find the answers can be heard through the perimeter during the treasure hunt.

The hunt ended in room E.23 where they were given some time to rest and quenched their thirst after playing while watching videos about PBI UKDW. As an intermezzo, ELEDers had prepared questions about PBI that were given to the students. Two students managed to answer the questions and

brought home merch from PBI UKDW. The event continued with a mini extensive reading class by Ibu Mera. She explained the cause of why people don’t like to read and how to choose books that suit oneself. She shared that many readers decided on giving up on reading or stating that they do not like reading because they have not found the right genre and level for them. And to prevent or overcome this, she introduced some tricks. The first one is to read the blurb. By reading the blurb, one can decide whether the genre of the book is suitable or not. The second one is to do the 5-Finger-Rules that of course all ELEDers are familiar with. The 5-FingerRules helps the reader to understand their level and choose the proper level for them. The practice is easy, while reading a page of the book, count the words that you are not familiar with or do not understand. One word means the book is too easy for you, 2-3 words means the book is at your level, and 4-5 words the book is still too advanced for you.

After the mini ER class, the students were

Foto:Dok./Panitia

given the chance to practice the two tricks by giving a try to the reading materials that were already prepared.

After the students have finished reading the book that suits them, it’s time for a little fun game before parting ways. In a line, each student had to say a word that they found in the book they had read. The word has to begin in alphabetical order. They were very excited to do the words, and some failed to come up with an answer and get a smear of baby powder. After the game, it is time to end the PBI UKDW Campus Tour. The tour ended by taking photos together as a memory of the good time that both students and ELEDers had. Everyone expressed their gratitude and said goodbye, and the teacher and students left with happy hearts. We hope that you join us and let’s see each other again next year students! (Winta)

VOL.17/ FEB 2023 6

Reog Mataran Dhodhog: Kesenian Rakyat Khas Gunung Kidul

Saat mendengar kata “Gunung Kidul” atau

lebih terkenal dengan “Wonosari”, ibukota kabupatennya, generasi jaman now pasti membayangkan deretan pantainya yang menawan dan wisata alam lainnya yang tidak kalah menarik, seperti Gua Pindul ataupun Gunung Nglanggeran Kalau angkatan yang sudah senior mungkin yang terngiang adalah tanah kering bebatuan sesuai sejarah masa lalunya di mana daerah ini terkenal susah air, karena sumber airnya jauh di dalam tanah.

Tetapi pernahkah Anda mendengar tentang adat dan tradisi khas daerah ini, yaitu Rasulan?

Jika Anda punya teman ataupun kerabat dari daerah Gunung Kidul, mungkin istilah ini tidak asing lagi. Rasulan atau istilah yang lebih tepat adalah Merti Desa merupakan suatu acara tahunan yang diadakan oleh masyarakat Gunung Kidul Acara ini dilaksanakan oleh masingmasing kelurahan pada waktu yang berbeda-beda sesuai keyakinan sejarah berdirinya wilayah mereka Rasulan atau Merti Desa ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas panenan yang diterima atau dalam tradisi di negara lain, ini lebih menyerupai Thanksgiving.

Salah satu hal yang menarik pada acara ini adalah kesenian lokal yang sayang untuk dilewatkan; namanya Reog Mataram Dhodhog atau Reog Keprajuritan Bentuk kesenian ini

disebut Reog Dhodhog karena kendangnya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan batang kayu (dhodhog).

Menurut sumber (penduduk asli Baleharjo, Wonosari, Gunung Kidul) ada 2 teori mengenai asal muasal kesenian rakyat berbentuk tarian ini. Teori pertama menyatakan bahwa tarian ini berdasarkan kebiasaan yang dimulai pada era Hamengkubuwono I, dimana ada kebiasaan pada era itu untuk memilih panglima prajurit Keraton dengan adu kecakapan Gerakan yang dipergunakan berasal dari gerakan-gerakan prajurit yang beradu kecakapan. Demikian pula dengan kostum dan perlengkapan yang dipergunakan Hanya setelah diperhatikan, gerakan-gerakan tersebut tidak persis sama seperti gerakan prajurit keraton Ada yang mengatakan bahwa gerakan-gerakan tarian itu sengaja dibuat berbeda untuk memberi kesan khas pada tarian tersebut Ada pula yang menyatakan gerakan-gerakan tersebut tidak sama karena keterbatasan kemampuan.

Sedangkan menurut teori kedua, tarian ini berdasarkan pada cerita Panji Asmorobangun. Karena setiap pihak memiliki pendamping, Penthul dan Tembem (Beles) seperti Banca’ dan Doyok yang merupakan pendamping dari Raden

P a n j i A s m o r o b a n g u n O l e h k a r e n a n y a ‘pertempuran’ yang dilakukan merupakan

gambaran pertempuran antara baik dan buruk, dimana awalnya kebaikan mengalami kekalahan namun pada akhirnya keburukanlah yang kalah. Kalau dilihat dari gerakan maupun penggambarannya sepertinya teori kedua inilah yang lebih tepat. Namun perlu penelitian lebih dalam untuk mengetahui cerita yang sebenarnya.

Tarian ini memiliki 4 bagian yang terbagi menjadi tarian kolosal, keprajuritan (infanteri), jaranan dan bregada. Ada 26 orang penari yang terlibat (13 orang di masing-masing kelompok yang ditentukan oleh warna pakaian misal merah versus hitam kecuali untuk Penthul, serba hitam, dan Tembem, serba putih) dengan komposisi 2 orang prajurit udheng gilig, 2 jaranan dan 20 prajurit infanteri. Sedangkan untuk pemain musik ada 3 orang bonang, 2 orang kendang, dan 1 kecrek. Seragam penari menyerupai seragam prajurit keraton (mungkin itu sebabnya ada teori pertama tadi) demikian pula dengan perlengkapan yang dipakai ada tombak, pedang, dan lain-lain seperti layaknya prajurit Karena koreografi yang dipakai memperlihatkan gerakan-gerakan yang besar dan karena tarian ini merupakan kesenian rakyat maka tarian ini tidak pernah dipentaskan di atas panggung. Kesenian ini pada awalnya hanya dipentaskan pada acara bersih desa Penarinya pun sebagian besar bukanlah penari

Frasa See You:

profesional. Namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang yang memanggil kelompok Reog ini untuk mengisi acara-acara khusus seperti khitanan atau selamatan Walaupun demikian, tradisi meminta ijin dari para leluhur yang selalu dilaksanakan sebelum satu kelompok Reog menampilkan pertunjukan pada acara bersih desa masih tetap dilakukan.

Keunikan lain dari Reog ini adalah kebiasaan atau kepercayaan penduduk setempat mengenai khasiat dari mengusapkan sampur/selendang yang digunakan tokoh Penthul & Tembem ke tubuh anak-anak, biasanya balita. Mengusapkan sampur ke tubuh balita merupakan semacam doa/pengharapan. Misalnya bila si anak sedang sakit maka diharapkan setelah diusap si anak akan segera sembuh atau orang tua yang mengusapkan sampur ke tubuh anaknya berharap agar kelak si anak akan menjadi orang yang berguna.

Apapun harapan dan teori yang berkembang di masyarakat, satu hal yang pasti kesenian ini merupakan tradisi khas Gunung Kidul dan patut untuk dilestarikan dan dimasukkan dalam agenda pariwisata budaya daerah. Jadi, apakah kalian tertarik untuk menyaksikan tarian ini? Sebagai cuplikan bisa mengintip di sini ya https://youtu.be/5q8lDfOsqlQ. [T.Septiani]

Arti dan Bagaimana Meresponnya

Kata see you sering digunakan sebagai

salam perpisahan dalam Bahasa Inggris.

See you memiliki arti yang sama dengan bye, bye bye, dan good bye Dalam konteks informal kita dapat mempersingkatnya menjadi ‘see ya’. Namun, dalam Bahasa Indonesia, see berarti ‘melihat’, dan you berarti ‘kamu’, lalu, mengapa dapat diartikan sebagai “sampai jumpa”? Karena frasa see you berarti melihatmu kembali, jadi see you diucapkan ketika kita berpisah dengan orang yang kita harapkan dapat bertemu dengannya kembali.

Berlainan dengan bye, yang juga merupakan salam perpisahan tanpa mengandung harapan untuk bertemu kembali, atau netral. Belakangan ini kata bye sering dipakai untuk menunjukkan kekesalan kepada suatu hal, dan ketidakinginan untuk bertemu kembali Sebagai contoh, “Ruangannya bau sekali, bye!” Namun, jika seseorang mengucapkan bye, apakah berarti dia kesal dan tidak ingin bertemu dengan kita lagi?

Tidak juga, kata bye biasa dipilih karena lebih singkat, dan dalam Bahasa Indonesia, akan bermakna ‘Dadah’ Kata ‘Dadah’ sendiri merupakan kata serapan dari Bahasa Belanda, ‘daag’ yang berarti ‘sampai jumpa’ Jika seseorang terbiasa mengucapkan ‘Dadah’,

kemungkinan orang tersebut akan mengucapkan ‘Bye’ jika sedang berbicara dengan Bahasa Inggris. Lantas, apakah see dan you yang bergabung selalu bermakna ‘sampai jumpa’? Tergantung pada konteks kalimat yang ada. See dan you dapat juga berjejeran di dalam sebuah kalimat tanpa memiliki arti sampai jumpa, seperti pada contoh berikut. “I see you at the coffee stall” yang berarti “saya melihatmu di kedai kopi.” See you yang berarti salam perpisahan biasanya diucapkan di akhir pertemuan. Sedangkan see you yang berarti ‘melihat kamu’, diikuti oleh kata keterangan tambahan, seperti kata keterangan tempat (at the coffee stall) pada contoh diatas, yang menunjukkan bahwa konteks kalimat bukanlah ucapan perpisahan.

Lalu, jika seseorang berkata see you, sebagai salam perpisahan, jawaban apakah yang dapat diberikan?

Kita dapat mengucapkan, “Bye, see you later” atau “See you next time” , yang berarti “Dah, sampai jumpa lagi.” Kata later dan next time mengindikasikan bahwa kita berharap dapat bertemu dengan orang tersebut lagi di kemudian hari dalam rentang waktu yang tidak dekat.

Kedua, mengucapkan, “See you soon”, dapat ditambahkan juga kata ‘Bye’ di depannya. See you

soon berarti kita berharap dapat bertemu orang tersebut dalam waktu dekat, ataupun kita memang akan bertemu kembali dengan orang tersebut dalam waktu dekat. See you dapat juga dibalas kembali dengan see you too, atau take care (hati-hati).

Disamping itu, ‘See you when I see you’, ‘See you again’ dan ‘See you on top’, juga cukup populer untuk digunakan. Lantas, apa makna sebenarnya dari kalimat-kalimat tersebut?

See you when I see you cukup keren untuk diucapkan belakangan ini, yang bermakna sampai jumpa kembali, tanpa kita tau kapan kita akan bertemu kembali dengan orang tersebut. Meskipun sudah terdapat rencana untuk bertemu kembali minggu depan, see you when I see you tetap dapat diucapkan, karena mungkin saja tanpa kita sangka beberapa jam setelah mengucapkan kalimat tersebut, kita kembali berpapasan dengannya.

See you again memiliki arti yang serupa dengan See you when I see you, namun karena “See you again” juga merupakan judul lagu milik Wiz Khalifa dan Charlie Puth yang cukup popular, dan dalam lagu tersebut tertuang ucapan selamat tinggal bagi seorang teman yang telah meninggal dunia, ucapan “See you again”

menjadi bermakna mellow dan perpisahan yang mendalam. Mirip dengan “Until we meet again” yang popular diucapkan sebagai salam perpisahan tertulis di media sosial bagi orang yang telah meninggal dunia. Namun sebenarnya tidak, see you again dan until we meet again, sebenarnya memiliki arti yang serupa dengan see you when I see you, yang dapat diucapkan sehari-hari.

Yang terakhir adalah see you on top, yang berarti “sampai jumpa di saat kita sudah samasama sukses”. Dalam see you on top terkandung harapan positif bagi kedua belah pihak atas kesuksesan masing-masing, dan berharap masih dapat bertemu di masa kesuksesan tersebut Kesuksesan yang dimaksud tidak selalu berkaitan dengan pekerjaan, see you on top dapat juga diucapkan sebelum masing-masing pihak mengerjakan ujian, dan berharap dapat sama-sama lulus sehingga dapat bertemu untuk merayakan kelulusan bersama.

Itulah makna ucapan-ucapan perpisahan dalam Bahasa Inggris menggunakan frasa see you. Perlu diingat bahwa see you mengandung harapan untuk dapat bertemu kembali di masa mendatang. Jadi, pastikan untuk mengetahui maknanya saat mengucapkan. [Fransiska Selvy]

7
VOL.17/ FEB 2023
Pusat Pelatihan Bahasa
foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi

Juara 4 - Young Generation’s Good Characters in Welcoming Golden Indonesia

Golden Indonesia is a historical moment

when the age of our country, the Republic of Indonesia, is a century old. This moment is special because it has been predicted that the number of non-productive aged people in Indonesia will be less, so that Indonesia will have a very sufficient number of productive aged population With those predictions, this moment will become a momentum when Indonesia reaches the top of its advancement.

There are a lot of things which should be prepared and fixed in welcoming Golden Indonesia, especially the quality of human resources in Indonesia. The excellent quality of human resources is not only indicated by good mastery of science and technology, but also by the integrity of generation of national movers. In preparing the generation like that, we need to build good characters in every young generation nowadays The good characters which should be built are responsible, independent, discipline and honest They become the main characters which can build other good ones.

A good character that should be built earlier is responsible. To become a responsible person, we need to take responsibility for ourselves first. It can be done, starting from some simple things, like doing homework which is given by our teachers is not because that homework will be submitted, but because it is one of our practice need as we are students. Another example is studying by our awareness as one of the students’ duties and we also do it to improve our knowledge, so that we can implement them in developing our country.

If we have been able to take responsibility for ourselves, we can also be responsible to other people for more complex things. As the example, when we are a leader, like a leader of a division at an event, we must be responsible for our member who help us in doing our job and also for the jobs of our division which we lead Besides that, if we do something inadvertently which actually harms other people, we should be responsible for the harm that happened. For example, if we break other people’s belonging inadvertently, either we know them or we don’t know, we should acknowledge our mistake, apologize to them and then indemnify for the harm that happened or fix their broken belongings.

When we have become a responsible person, we will become an independent person, because if we have taken responsibility for ourselves, we know all of things we have to do We also do all of them with pleasure and sincerely. So that, all of things we do will get an optimal result One of the examples is in the term of studying. If we have a principle that studying is one of our needs to achieve our dreams, we will study seriously, with pleasure and absolutely with our awareness Therefore, we can understand what we have learned and our dreams can be achieved someday, so that the knowledge which we have got can be useful for others and also for our country’s development advancement.

As the independent people, we also don’t always depend on others. So, we can finish all of things which we are able to do by ourselves without wasting of time. Besides that, when we get problems, we can be the wise people in

finding the best solution to solve the problems that we face.

Besides being independent, the responsible character can also grow us into disciplined people If we are disciplined people, we absolutely do everything on time. We do it because we respect the time that we have and we also have a principle that every time can be used to do many useful things, even though they are only simple things. When we can be disciplined in managing our time, we can also obey all of the applicable regulations wherever we are. As the example, if we are disciplined students, we definitely submit all of our school assignments and homework on time. We can do it because we can use our time well by doing our duties as the students We also always obey our school rules, such as wearing uniforms which are appropriate with the schedule and not being late for school.

Moreover, by being the responsible people, we can also grow into a kind of people who always uphold honesty An honest person absolutely can be responsible of his or her actions and words to God and other people. If we are honest people, we definitely will acknowledge all of our deeds, even though we have done a mistake or other deeds which have harmed other people.

If we are honest person, we can also be trusted by others. People who are clean from all of lies are needed to build this country, because the honest people can be relied on to make many new breakthroughs for our country’s development advancement So, if we have been honest people, we shouldn’t be tempted to lie because

we will do another lie to cover up our previous lie. We must also realize that once we lie, no matter how small it is, it can make other people can’t trust us anymore.

Therefore, the good characters building in young generation should be begun from now. The most effective effort we can do is through the implementation of those characters in the simple things. If we can do it well, it means that this thing has been our habituation in our daily life, so we can also implement them in facing more complex problems. This effort is very important to increase the quality of Indonesia’s human resources in the future. We must be aware that the Indonesia’s development advancement in the future is determined by the quality of Indonesia’s young generation today. If not us, who else would care about our country’s development advancement?

Juara 5 - The Importance of Quality Education to Prepare the Young Generation for a Golden Indonesia 2045

would find peace and freedom. Many things, either major or minor, have changed in a drastic of seconds without many of us realizing it Although historians have collected much past evidence, power, and loyalty into raising this country, Indonesia, and that is included in our contribution to realizing and building hopes. If all the people of Indonesia are aware of their responsibilities, it is very possible to realize the golden Indonesia that we dream of.

Human resources are a determining factor in the success of development towards golden Indonesia If Indonesia has better human resources, it will definitely contribute more to the success of Golden Indonesia 2045. Based on the data from Jakarta Globe it says The Global Competitiveness Index Rankings in 2019-2020, Indonesia’s position was down to 50, Thailand 40, Malaysia 27, China 28, and Singapore, ranked 1, which means that Indonesia’s human resources are still behind some other ASEAN countries.

that can keep up with the changing times and education that is in accordance with what is needed to support the progress of the country. The importance of quality education for the younger generation of the nation's successors is to prepare them as well as possible so that they are ready to face challenges throughout their lives.

The year 2045 is deemed to be an

important historical moment for Indonesians because it is the 100th anniversary of Indonesia's independence and it is also predicted to be a developed country by 2045 Towards a “golden Indonesia”, changes for the better require a lot of support from all aspects of society This is very important to note in order to realize this common desire, which is for the “Golden Indonesia” to be realized soon.

Nonetheless, many of the citizens of Indonesia are not fully aware that they must take part to make it happen. This lack of awareness impacts the realization of Golden Indonesia 2045. Based on the data from Publik Malut, in 2022 Indonesian government has played important roles in inviting people to build the lives and cities our ancestors once lived into a developed country, where people

However, not only do we face problems in human resources, but also in entrepreneurship. We are still behind neighboring countries, which is below 4 percent. This is one of the causes of Indonesia's low competitiveness (Gowel, 2014). If you refer to Schumpeter's opinion above, it can be interpreted that Indonesia’s low entrepreneurship has an impact on a high level of unemployment.

The root of all the problems mentioned lies in the relatively low education quality in Indonesia. The quality of education is one of the important factors that determine how good human resources in a country are Regretably, the quality of education in our country is still relatively low and must be changed immediately in order to advance the nation's progress.

A proper quality education is education

In indonesia there is a national program called “WAJIB BELAJAR” where students are obligated to study for twelve years which includes Primary School, Junior High School, and Senior High School This program is actually a good way to encourage people to get at least decent education level. However, it is unfortunate that most schools still evaluate their students’ achievements by giving exams that often require students the memorize theories and formulas rather than have them fully understand the concepts. A quality education should focus on preparing students as a whole, which includes social, emotional, mental, physical, and cognitive development of each students, for real life, not just for testing.

The current condition of Indonesian education is still unsatisfactory for the standards that should be applied. It must be immediately improved in the way the nation needs. It should not only teach students basic understanding, such as theory, the ability to think logically, etc., There needs to be an education that teaches about skills, and selfknowledge that are easy to apply in the world of work later on and that will help them with real-world problems.

I n m a k i n g i m p r o v e m e n t s t o t h e Indonesian education system, we must pay attention to various things. First, it needs to be underlined that Indonesian youth tend to be passive to the problems that are happening in the social environment and they only consider it unimportant. Most of

them are very indifferent to their own environment. This needs to change. The role of parents and teachers is very important to make Indonesian youth care about social problems in their environment. Opening a discussion forum for teenagers to discuss social problems or inviting teenagers to share their opinions can also be a solution that can solve the problems above.

Second, improving the quality of the educators is also important. To improve the quality of educators we need to find out the cause of the decline in teacher performance, for example, teachers do not get adequate facilities, teachers do not get a decent salary. It is also possible to periodically check the education system whether there is something that needs to be changed continuously Teachers must also be selected to obtain specifications for competent educators with integrity with an orientation to produce outputs of students who will be ready to build Golden Indonesia 2045.

Third, after Indonesian youth get a quality education that will be very useful for the next stage of their life, they need assistance when they are looking for a decent job or informal training in accordance with the major they are taking. Informal training here will be very helpful so that they are not confused about finding a job or applying the knowledge they have learned.

After everything has been arranged according to plan, we must immediately realize these ideas so that they do not become mere talk or even vanish before we take actions. If all Indonesian people carry out their respective responsibilities, it will form young people who are reliable successors of the nation and can become the nation's golden successors.

National Essay Writing
VOL.17/ FEB 2023 8
Contest
foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi

Program Indonesian International Student

Mobility Awards (IISMA) merupakan beasiswa fully funded yang telah membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengenyam pendidikan selama satu semester di universitas-universitas terbaik di dunia Saya terpilih menjadi salah satu mahasiswa yang cukup beruntung untuk mendapatkan beasiswa tersebut dan bersama dengan 31 teman lainnya selama kurang lebih 3 bulan untuk menuntut ilmu di Universitat Pompeu Fabra (UPF) di Barcelona, Spanyol. Saya akan sedikit bercerita mengenai pengalaman saya selama mengikuti program ini.

Program IISMA merupakan pengalaman pertukaran pelajar pertama saya sehingga saya merasa cukup gugup sekaligus gembira saat pertama kali menjejakkan kaki di Barcelona. Saya dapat beradaptasi dengan cukup baik berkat dukungan dari teman-teman dan lingkungan

Berpetualang di Barcelona

akademik yang sangat suportif. Selain itu, festival La Mercè sedang berlangsung beberapa hari setelah kedatangan kami. La Mercè merupakan sebuah festival yang ditujukan bagi santa pelindung Barcelona, yaitu Our Lady of Mercy. Kami menyaksikan bermacam-macam parade, teater, dan tarian yang diadakan di berbagai taman, jalanan, dan museum di Barcelona dan pertunjukkan kembang api yang menakjubkan di Plaça d'Espanya menjadi penutup dari seluruh rangkaian acara tersebut.

Selama berkuliah di UPF, saya berpartisipasi dalam kelas-kelas yang tergolong dalam program Barcelona Program for Interdisciplinary Studies (BAPIS) yang umumnya ditujukan bagi mahasiswa internasional Saya berinteraksi dengan mahasiswa yang berasal dari Amerika, Spanyol, Ukraina, Jepang, dan Korea. Selain itu, semua dosen yang telah mengajar saya di

keempat kelas tersebut sangat ramah, terbuka pada ide-ide baru, mendorong para mahasiswa untuk berpendapat, dan menghargai sudut pandang kami yang berbeda-beda.

S a y a d a n t e m a n - t e m a n j u g a t u r u t berpartisipasi dalam kegiatan challenge yang diberikan oleh IISMA. Beberapa diantaranya adalah Batik Challenge dan Heroes Kami bekerja sama dengan organisasi Clean Beach Initiative untuk membersihkan Pantai Barceloneta dan menghadiahkan batik bagi anggota organisasi yang telah mengumpulkan sampah terbanyak untuk Batik Challenge. Kami merayakan Hari Pahlawan di Parc de la Ciutadella dengan melaksanakan Heroes Challenge Acara ini digunakan untuk mengenalkan berbagai budaya Indonesia, mulai dari makanan tradisional seperti klepon, dan gemblong, permainan seperti gasing, lompat

tali, dan kelereng dan berbagai souvenir khas Indonesia.

Saya juga merasa cukup beruntung telah mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa hasil karya salah satu arsitek ternama pada abad ke-19 di Barcelona, yaitu Antoni Gaudi. Tujuh dari karya yang banyak mengambil inspirasi dari alam telah terdaftar menjadi Warisan Dunia UNESCO. Saya mengunjungi dua diantaranya yaitu, Casa Batllo dan Sagrada Familia.

Program IISMA menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang tidak akan pernah saya lupakan dan akan selalu berkesan di hati saya. Maka saya ingin mengajak mahasiswa lainnya untuk berani bermimpi dan tidak menyianyiakan kesempatan emas untuk mengikuti program IISMA. [Celline Hadiwinoto]

9 Office of International Affairs VOL.17/ FEB 2023
foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi foto:dok./pribadi

Campus Ministry

Siraman Rohani: Empati & Keramahtamahan

1 Raja-Raja 17:7-24

orientasi seksual, dll.), rasa takut dan rasa sulit mempercayai orang lain (akibat trauma masa lalu, pembingkaian oleh media massa tertentu, stereotip budaya), kurangnya sumber-sumber daya pendukung (uang, dukungan, atmosfer masyarakat, paham keagamaan yang toleran), individualisme dan egoisme, maupun perang budaya dan perang politik (konflik dan perpecahan dalam satu kubu budaya/ politik tertentu).

Alkitab menekankan perihal empati dan keramahtamahan ini dengan jelas. Selain kisah E l i a y ang me n e ri ma p e ny am b u t a n d an keramahtamaan seorang janda di Sarfat, ada ayatayat Alkitab lain yang menekankan empati dan keramahtamahan, misalnya “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” (Roma 12:15)

Penekanan ayat ini pada dorongan kita untuk belajar berdiri memakai sepatu orang lain, atau anjuran “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat ” (Ibrani 13:2)

Penekanan ayat ini ada pada kebaikan dan k e m u r a h a n h a t i k e p a d a m e r e k a y a n g membutuhkan, siapapun mereka. Ada pula ayat yang berbunyi, “Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya ” (1 Yoh 4:20-21)

Penekanan dua ayat ini ada pada dorongan untuk mengasihi sesama dan memperlakukan mereka dengan kebaikan dan belas kasih.

dengan bahasa yang sedikit ‘memaksa’ meminta diberi makan dulu Sebagai pembaca kita mungkin akan berpikir seharusnya Nabi Elia yang berempati terhadap janda yang miskin dan berkekurangan itu. Belum lagi ditambah fakta bahwa anak janda miskin ini mengalami sakit parah dan dituliskan hampir mati. Fakta ini bisa saja membuat para filantropis geram dan menuduh Nabi Elia tidak peka dan tidak punya empati, atau malah tidak tahu diri. Lalu mengapa hal ini harus terjadi? Tentunya ada pesan moral dibalik ini semua yang bisa kita pelajari bersama. Kira-kira apa itu?

Bisa dikatakan bahwa janda di Sarfat ini memilih untuk membantu Elia, yang jelas-jelas di luar jejaring kekeluargaan dan keagamaannya ini, atas dasar rasa iba dan didorong oleh naluri keibuannya yang tahu rasanya lapar dan haus.

Bisa juga dia membantu Elia karena didorong oleh tradisi budaya yang mewajibkan setiap anggota komunitasnya untuk memberikan sambutan dan menunjukkan keramahtamahan kepada orang asing, siapapun itu, yang minta tolong dan mengetuk pintu rumah mereka Dimana peran Tuhan dalam pertemuan mereka ini? Tuhan pada akhirnya memenuhi baik kebutuhan Elia dan janda Sarfat ini secara penuh. Elia disambut, diberi makan dan minum. S e l a i n i t u E l i a d i p a k a i T u h a n u n t u k m e n c u k u p k a n j a n d a S a r f a t d e n g a n melipatgandakan tepung dan minyak miliknya serta membangkitkan kembali anaknya yang sebelumnya mati. Di sanalah titik temu antara Elia dan janda ini Di titik itulah mereka kemudian menyadari bagaimana campur tangan Tuhan nyata dalam kehidupan mereka Kebutuhan mereka masing-masing tercukupi lewat cara-cara yang di luar nalar mereka.

Ada banyak hal terjadi di dunia ini yang

mengusik rasa empati dan dorongan untuk menunjukkan keramahtamahan bagi sesama yang membutuhkan. Walaupun terkesan sederhana namun ternyata masih ada yang belum paham tentang makna dua kata kerja tersebut. Secara umum, empati dapat dipahami sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Kalau di khasanah budaya Jawa kita mengenal ungkapan "ojo rumongso biso, nanging biso'o rumongso" artinya "jangan merasa bisa, tapi mampulah untuk merasakan. Hal ini melibatkan kesediaan diri untuk ‘memakai sepatu orang lain’, merasakan apa yang dirasakan orang lain, mampu melihat dengan sudut pandang yang orang lain sedang gunakan. Empati seringkali digambarkan sebagai komponen kunci dari kepandaian emosional (EI) dan merupakan faktor penting untuk membangun relasi interpersonal yang kuat dan sehat.

Kalau keramahtamahan, sering dihubungkan dengan tindakan penyambutan dan tangan

foto:dok./pinterest

terbuka sebagai tanda keterbukaan kepada para tamu atau orang asing yang ditemui. Artinya, tindakan ini membuat orang lain merasa nyaman dan merasa diperhatikan Bentuk tindakan penyambutan ini bisa macam-macam, mulai dari menawarkan makanan, minuman, atau penginapan Semuanya ini menunjukkan kebaikan hati dan rasa belas kasih Secara komunal, keramahtamahan inilah yang seringkali disebut sebagai aspek penting dalam tradisi agama-agama dan budaya Keramahtamahan juga menjadi salah satu faktor penting untuk membangun bangunan komunitas yang kokoh dan mempunyai daya dukung yang kuat.

Jadi empati dan keramahtamahan merupakan pasangan nilai penting yang dapat membantu kita terhubung dengan orang lain, membangun relasi-relasi yang bermakna dan menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berdaya dukung tinggi bagi setiap anggota komunitas. Namun dua hal ini bisa terhambat oleh beberapa hal, misalnya ketika timbul prasangka dan diskriminasi (ras, gender, agama,

Pertemuan Elia dengan janda di Sarfat seringkali dibingkai dalam pengertian empati dan keramahtamahan ini Namun benarkah ada empati dan keramahtamahan dalam kisah pertemuan mereka ini? Janda di Sarfat ini sudah tidak punya apapun untuk diberikan kepada tamunya, yang sebenarnya sudah dalam suasana mental yang luar biasa Elia dalam konteks sebagai pelarian. Dia melarikan diri dari kejaran Ahab dan Izebel Elia yang semula berjaya mengalahkan nabi-nabi Baal dengan gilanggemilang kemudian berbalik menjadi sangat tertekan dan depresi karena dia harus lari tunggang-langgang menyelamatkan dirinya dari mereka yang menginginkan nyawanya. Elia juga hampir putus asa dan hampir tidak bisa mengenali penyertaan Tuhan dalam hidupnya, hingga dia mengalami pemeliharaan Tuhan lewat perantaraan burung gagak dan janda di Sarfat ini.

Burung gagak dan janda di Sarfat seakan menggambarkan bahwa pemeliharaan Tuhan bisa datang dari manapun dan dari siapapun Pertemuan antara Elia dan janda tersebut juga digambarkan terjadi secara random dan tak terencana sebelumnya. Walau janda di Sarfat ini seakan enggan dan separo hati membantu Elia, namun dia seperti terdorong energi tertentu untuk tetap membantu tamunya yang seakan

Ibadah Pembuka Semester:

‘Quo Vadis Kekristenan’

Apa yang kita bisa lakukan di kampus UKDW ini agar empati dan keramahtamahan bisa muncul lebih jelas lagi. Usaha-usaha sengaja berikut ini mungkin bisa jadi alternatif yang bisa dipikirkan bersama, misalnya dengan upaya belajar mendengarkan secara aktif antar sesama mahasiswa, pegawai, dan dosen.

Mempromosikan keragaman dan inklusifitas dengan cara menciptakan suasana aman bagi tiap warga kampus untuk menghormati dan menghargai keragaman, diharapkan para mahasiswa akan semakin terpapar beragam cara pandang, budaya, dan pengalaman yang pada a k h i r n y a d i h a r a p k a n b i s a m e n d o r o n g munculnya sikap batin empati dan keramahtamahan Bisa juga dengan mengadakan aktivitas community-building, memberikan pelatihan-pelatihan ‘empati dan keramahtamahan’ seperti latihan mendengarkan secara aktif, resolusi konflik, pelatihan empati. Di kelaskelas para dosen juga bisa mendorong pola pikir terbuka, tidak berprasangka, mengembangkan rasa ingin tahu secara positif, dan menghargai orang lain Semoga UKDW suatu hari bisa menjadi kampus yang berempati dan ramah bagi siapapun Tuhan memberkati kita sekalian [Adham]

Menyambut pembukaan semester,

Lembaga Pelayanan Kerohanian, Konseling, dan Spiritualitas Kampus (LPKKSK) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan Ibadah

Pembukaan Semester Genap 2022/2023 di Kapel

Atas UKDW pada hari Senin, 6 Februari 2022.

Ibadah ini didukung oleh Pusat Studi Spiritualitas

foto:dok./google image

dan Pengembangan Spiritual (PSSPS) UKDW dan dilayani oleh Pdt. Wahju Satria Wibowo, M Hum , Ph D selaku pembawa firman Mengangkat tema “Quo Vadis Kekristenan?”, ibadah ini dihadiri oleh sekitar 85 orang.

Tidak seperti ibadah kampus biasanya, ibadah kali ini dikemas dan disajikan dalam nuansa musik klasik, etnik, dan kontemporer.

Secara khusus, Pdt. Angga Prasetyo, M.Div. dari GKI Karangsaru Semarang selaku music director menggubah lagu-lagu yang dipakai dalam ibadah pembukaan semester ini dengan beberapa alat musik seperti hand-bells, harmonika, electone, piano, saksofon, keyboard, dan flute. Selain itu, liturgi ibadah disusun sedemikian rupa oleh Pdt. Stefanus Christian Haryono, MACF, Ph D dimana liturgi menjadi bagian yang penting dalam sebuah ibadah. Liturgi tidak hanya sekedar susunan acara, melainkan sebuah ekspresi manusia akan karya Allah.

Ibadah pembukaan semester juga didukung oleh paduan suara dari Asrama UKDW Seturan, yang dipandu oleh Venny Panggabean. Ibadah dengan nuansa klasik ini dapat dirasakan kesakralannya Kinanti Dea Satiti, mahasiswa Fakultas Teologi, yang mengikuti ibadah sekaligus terlibat dalam persiapan acara, mengaku merasakan bagaimana pujian-pujian yang diiringi alunan musik begitu menenangkan

d a n m e n d a m a i k a n s e t i a p o r a n g y a n g mendengar Firman dan khotbah yang disampaikan mengingatkan bahwa setiap insan Duta Wacana harus meneladani Yesus Kristus yang merendahkan diri sedemikian rupa. Kita harus senantiasa memiliki sikap rendah hati supaya pekerjaan yang dilakukan senantiasa membuahkan sukacita.

Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan tersebut pun terlihat begitu antusias dan berupaya menampilkan yang terbaik. Kerja sama serta kekompakan dari setiap petugas mampu membuat ibadah berjalan dengan lancar Respons baik juga disampaikan oleh rekanrekan Tim Ibadah Kampus yang turut berpartisipasi dalam ibadah tersebut. Nuansa baru yang dihadirkan turut membawa mereka larut dalam ibadah tersebut. [Kinan-TIK UKDW]

VOL.17/ FEB 2023 10

Batu yang Berpuisi

lory keheranan menatap sekelilingnya

FAnakku itu bertanya, “Ma, kenapa batu itu sangat indah, ya?” Itu membuatku juga keheranan. Mungkin, dia keasyikan melihat foto Kota Pejuang dengan durian yang banyak dijual di pinggir jalan menuju kampung Pikiranku membayangkan kalau saja anakku menikmati masa kecil di kebun sejuk dengan kicauan burung prenjak. Ke arah Kaligesing mobil menuju sambil menatap hamparan sawah yang sesekali sudah ada rumah makannya. Aku melihat ponselku. Ada dua pesan dari Yudha, suamiku Jam menunjukkan pukul empat sore Mulai nampak langit sore yang kian oranye menyapa dan bulan dengan malu mengintip dari arah barat.

“Ma, kenapa ada batu dengan kerlip seperti itu?” kembali Flory bertanya Aku hanya termenung, entah batu mana yang dia maksud. Tangan kanan mungilnya menatap ke arah tumpukan batu alam yang mengkilap. Aku pun teringat kembali pelajaran ketika SMK mengenai jenis batu. Andesit merupakan suatu batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Mungkin itu yang aku ingat, untuk memastikannya aku minta Flory untuk melihat di ponsel Aku memang memakai banyak waktu untuk bekerja. Mungkin, pertanyaan itu juga dari Yudha, suamiku yang sesekali mengeluhkan rumitnya menemani belajar anak kelas 5 SD yang aktif bermain ponsel.

“Kalau tidak percaya, nanti tanya sama mama saja,” kata Yudha ketika lelah ditanya terus oleh Flory. Aku sebenarnya senang mendengar percakapan itu, Flory tumbuh menjadi anak yang aktif bertanya Tapi, waktu bersamanya yang terbatas menjadi hambatan bagiku untuk memuaskan dahaganya akan pengetahuan Semoga perjalanan ke Purworejo ini membantu memulihkan, setidaknya aku punya waktu bersama Flory. Yudha sedang sibuk mengerjakan proyek penulisannya. Jadi aku berusaha tahu diri dan peka, membantu mengajak anak kami untuk berkegiatan.

Hampir setiap hari, Flory mengerjakan PR sambil ditemani Yudha Setiap malam Yudha menulis dan merasa terganggu dengan PR Flory yang kadang jawabannya tidak ada di penjelasan. Flory juga tidak berani beranjak tidur atau meminta bantuan kepadaku, sebab takut nanti menganggu kesibukanku membuat lagu dengan aransemen musiknya.

Waktu seumuran Flory, aku tidak memperhatikan apa yang aku pikirkan dan menjadi penasaran. Sebab, aku lupa apa saja yang aku pikirkan ketika seumuran anak kelas 5 SD. Hanya beberapa hal yang menjadikan diriku penasaran. Kenapa teman yang lain bebas bermain dan ketika pulang sekolah dijemput orang tua mereka, sedangkan aku tidak. Terutama, main bersama

banyak teman di Taman Denggung dan menangkap kupu-kupu yang hinggap di bunga matahari. Waktu seumuran Flory, aku terheran kenapa banyak teman memiliki ayah yang ramah, sedangkan aku hanya bersama ayah sibuk dan sekali muncul di rumah hanya untuk marahmarah, kepada siapa saja, termasuk aku.

Aku tidak ingat apa yang menjadi hal menarik di masa kecilku, semua terjadi karena keharusan. Meski mungkin yang terlihat aku berprestasi di berbagai bidang, dari olahraga hingga kesenian. Aku sendiri tidak merasa sebagai kebanggaan, aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga, terutama untuk penasaran dan melihat hal indah yang ada di sekitar, mungkin seperti Flory Melihat batu andesit yang kemerlip Sembari kagum terbuat dari apakah batu seperti itu. Flory semakin antusias mencari tahu batu bernama andesit itu.

Andesit sendiri terbentuk dalam proses alam dari lava dingin yang membuatnya diklasifikasikan sebagai batuan vulkanik,” begitu katanya Ma Ah, aku menggelengkan kepala sambil berdecak kagum. Kemudahan mencari informasi menjadi hal biasa di era digital saat ini. Bagaimana mungkin kemunculan batu gemerlap itu membuat penasaran anak kelas 5 SD dan mencari informasinya di internet. Aku pernah melihat susunan batu andesit yang ditata indah sebagai tembok, warnanya hitam dengan kilapan batuan kecil yang turut menyusun bentuk batu itu, terlihat gagah dan kokoh tapi indah. Mirip batu yang berpuisi berbentuk apa saja dengan kekuatannya.

Ma, jawab dong Kenapa ada tambang Wadas juga Ma, itu apa Kenapa mereka m e n g a m b i l b a t u g e m e r l a p i t u ? A p a hubungannya dengan bendungan Bener ?”

Aku menatap Flory, sorot matanya jujur dan tulus mengungkapkan kegelisahan akan apa yang dibacanya ketika melihat batu andesit “Batu gemerlap itu sangat kuat, tapi tidak banyak. Jadi batu itu dicari, nanti dibuat untuk dekorasi bendungan Bener,” kataku sambil masih berpikir apa yang membuat Flory penasaran dengan batu andesit dengan gemerlap warna yang begitu menyala meski hari sudah mau malam Aku sambil menyetir bertanya, apa ada yang salah dengan kepekaanku akan batu? Mungkinkah aku tidak begitu tertarik akan batu, sebuah benda yang mudah dijumpai setiap hari, meskipun gemerlap itu juga hanya batu dan tidak berarti pula? Aku berusaha meneguk air mineral guna menghentikan pikiranku yang semakin liar memikirkan batu. Aku mungkin hanya kelelahan, sudah tidak lama menghabiskan waktu bersama anak kesayanganku dengan melihat alam, terutama batu.

Lalu, rasa penasaran Flory tetap muncul dan

bertanya, “Kenapa pakai batu andesit itu, Ma?”

“Coba nanti Flory tanya sama papa ya, kan kita lagi jalan-jalan ke Purworejo. Siapa tahu nanti ketemu sama papa, papa mau penelitian di sini soalnya,” kataku cepat tanpa memperhatikan raut wajahnya Flory. Aku merasa tidak nyaman ketika Flory banyak bertanya dan membahas soal batu andesit, tapi di sisi lain aku senang. Anakku tumbuh menjadi perempuan yang kritis, mungkin baginya batu tidak hanya soal batu. Akan tetapi, dalam batu itu ada misteri dan kehidupan tersendiri. Entahlah, lagi pula kami dalam perjalanan untuk bersenangsenang. Jika membahas batu, semua menjadi menyebalkan ketika itu bisa dilakukan lain waktu. Itu sering terjadi. Aku dan Yudha ketika berpacaran dulu sering membahas hal yang tidak perlu dan penting ketika bersama. Padahal kami tahu, waktu bersama bagi kami memang sangat terbatas. Aku ingat betul Yudha sering membahas susunan lampu merah, jumlah penjual gudheg di Jogja, hingga kenapa burung prenjak tidak suka pisang Aneh Semua percakapan dengannya menjadi indah tak terhenti untuk dibahas. Lama-lama membuatku nyaman dalam menjalin hubungan, meski kalau terlalu sibuk menulis, aku jadi kesal sendiri.

Puncaknya, ketika Yudha sedang menulis mengenai kesenjangan sosial dan kepentingan penguasa yang selalu diromantisasi dalam budaya Aku kesal dan baru bisa menyadari betapa hebatnya suamiku ketika mendengar cerita dari koran. Ada pemberitaan mengenai tulisannya, soal kritik sosial hingga upaya perdamaian melalui media seni. Dan hal yang paling membuatku terkejut adalah di buku pertamanya tertulis, Jossephine Daniella Iki. Namaku.

Percakapan ibu dan anak perempuan yang kami lakukan menjadi momen penting. Flory, anakku, kini tidak lagi bertanya. Namun, aku yakin betul, ia memiliki rasa penasaran akan batu andesit yang diambil untuk Bendungan Bener Apalagi, anak perempuan pertama memang menjadi versi cewek dari papanya, Yudha. Banyak karakter Yudha yang aku temui di Flory, terutama soal kegelisahan dan kepekaan hatinya. Ia menempelkan pipinya di kaca mobil sembari melihat tulisan di pinggir j a l a n “ BANGKIT MELAWAN ATAU

TUNDUK DITINDAS!” dan banyak tuntutan lain. Terutama, hal paling menarik bagi Yudha ketika dia bersama dengan kami, mungkin adalah mengenai sumber penghidupan dan kehidupan warga Wadas.

Perjalanan menuju Purworejo bersama Flory menjadi keputusan berat yang aku jalani. Ada kontrak kerja yang harus ditemui di Purworejo, selain itu Yudha juga sedang ada proyek

Kelompok Tri Handini Rejo:

penulisan dengan penelitian di Purworejo. Akan tetapi, ada banyak berita bahwa sedang terjadi banyak demo dengan tuntutan menolak tambang Wadas. Kami belum pernah melakukan perjalanan dengan hiasan banyak tuntutan masyarakat yang ditempel dan mudah dibaca di pinggir jalan. Sebelumnya, Yudha menelponku.

Ia bilang, “Sayang, batu di sini berpuisi. Barangkali kau mau merayakan hidup dengan puisi di sini. Kemarilah, bukankah perjalanan tidak melulu soal tujuan, tapi bunga-bunga indah di sekeliling jalan bersama bebatuan, itu sudah menjelma menjadi puisi.”

Aku tidak segera berbicara. Aku langsung ingat siapa Yudha ketika pertama kali bertemu dan kecintaannya akan menulis, terutama soal batu. Ada banyak batu yang pernah menghiasi jari manisnya. Entah bentuk akik atau batu yang menjadi cincin itu sendiri. Saat ini, ternyata Yudha juga membersamai demo mengenai penolakan tambang Wadas, soal batu juga. Batu yang nantinya digunakan untuk Bendungan Bener, ternyata menuai banyak respon dari warga Wadas. Aku sebenarnya tidak mau terlibat lebih jauh, biarlah itu urusan mereka yang tahu. Dulu, kata ibu, hiduplah dengan orang yang turut membantumu untuk ikhlas dan menjadi hidup baik Lalu, alasan itu menjadi momen yang menggetarkan hatiku.

Mobil terus melaju menuju arah Pangenrejo. Pepohonan dan bayangan mengenali batu terus membersamai. Sesekali Flory makan jambu yang dibawakan kakeknya, jambu batu. Ada kata batu juga, sepertinya batu memang benar sedang berpuisi atau batu itu sendiri adalah puisi.

“Flory, sayang kamu suka batu?” tanyaku berbisik sambil mencium rambut halus anak perempuanku karena tidak tega mendapatinya gelisah memikirkan soal batu yang gemerlap bernama andesit tadi. Ia tidak menjawab, tapi menunjukkan tablet elektroniknya yang penuh dengan gambar bebatuan, bahkan video orangorang menambang batu untuk melanjutkan kehidupan. Ia bertanya, “Apa boleh melakukan seperti itu? Siapa yang menata batu menjadi indah di tempat seperti itu? Bukankah sudah bagus di alam? Bagaimana cara melihat ke tempat batu itu? Apa ada orang yang memindahkan batu itu dan membuat wujud lain dari batu? Mama, boleh aku punya batu seperti yang ada di cincin papa? Mana batunya, Ma? Yang warna biru boleh tidak Ma?” Pertanyaan demi pertanyaan muncul dari mulut mungilnya mengenai batu. Flory begitu antusias memaknai batu. Yudha benar, batu yang berpuisi memang ada. [Yudha Adi Putra]

Eksistensi Kelompok Ternak Sapi Kota

Usaha peternakan sapi umumnya berada

di kawasan pedesaan mengingat kurangnya lahan dan fasilitas yang menjamin kelangsungannya di perkotaan Pakan sapi yang lebih mudah diperoleh di desa serta tersedianya lahan untuk tempat limbah juga mendukung kelangsungan peternakan sapi sehingga keberadaannya tidak mengganggu warga sekitar. Namun, cerita berikut ini menarik karena adanya kegiatan usaha ternak sapi di kota. Kegiatan usaha ternak sapi potong di RT 07, RW 02, Kelurahan Bener, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta yang dikelola secara kelompok ini diberi nama Kelompok Ternak Sapi Potong Tri Handini Rejo di tengah hiruk-pikuk kota, kelompok ternak sapi potong tersebut ternyata sudah beroperasi sejak beberapa tahun lalu dan masih eksis hingga sekarang. Selain berternak sapi, Kelompok Ternak Sapi Tri Handini Rejo juga mengelola limbah kotoran sapi untuk dijadikan pupuk tanaman dan bahan bakar biogas yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar. Bisnis yang beretika inilah yang menjadi daya tarik kegiatan ternak sapi potong yang dilakukan Kelompok Ternak Tri Handini Rejo sehingga dapat menjadi motivasi para pelaku usaha yang hendak menggeluti usaha peternakan di wilayah perkotaan yang notabene memiliki lahan terbatas.

Usaha ternak sapi di wilayah Kemantren

Tegalrejo awalnya dilakukan secara individu dan dilakukan di wilayah pemukiman masyarakat yang menyatu dengan tempat tinggal. Seiring dengan bertambahnya jumlah rumah-rumah penduduk dan mulai berkurangnya lahan untuk menunjang usaha ternak sapi, maka para peternak sapi mulai mencari solusi agar

keberadaan usaha ternak sapi ini tidak mengganggu penduduk setempat. Para peternak sapi yang kegiatan ternaknya masih menyatu dengan tempat tinggal, pelan-pelan diarahkan untuk membentuk sebuah kelompok ternak sapi, hingga akhirnya terbentuk Kelompok Ternak Sapi Potong Tri Handini Rejo pada tahun 1985. Selain ingin menciptakan permukiman yang kondusif bagi penduduk sekitar, pemerintah melalui dinas yang berwenang bisa lebih efektif memberikan bimbingan dan pembinaan kepada kelompok ternak yang telah dibentuk.

Kelompok Ternak Sapi Tri Handini Rejo memiliki struktur kepengurusan yang terdiri dari ketua kelompok, sekretaris, bendahara, serta beberapa seksi, antara lain seksi kesehatan hewan, seksi populasi, seksi pemasaran, seksi pengolahan pupuk, dan seksi humas. Seperti struktur organisasi pada umumnya, Kelompok Ternak Sapi Tri Handini Rejo memiliki AD/ART. “Kelompok ternak sapi potong ini memiliki keunikan tersendiri bahkan belum tentu dimiliki oleh para peternak sapi potong pada umumnya. Misalkan, usaha ternak sapi potong ini berbasis pada kelompok yang diambil dari para peternakpeternak lokal yang mana kelompok ternak ini berada di wilayah perkotaan khususnya di kota Yogyakarta,” ujar Bambang Indriyanto, selaku ketua.

Para anggota kelompok ternak ini belajar secara otodidak dan turun temurun dari orangtua. Seiring perkembangan teknologi, mereka juga belajar lewat media YouTube. Berbagai pelatihan dan seminar yang diadakan oleh Dinas Peternakan Kota Yogyakarta dan dari perguruan tinggi juga diikuti, misalnya seminar yang diadakan oleh Prof Ali Agus, Dosen Fakultas

Peternakan UGM.

Dengan adanya banyak kompetitor yang terjun dalam usaha yang sama, diperlukan strategi yang mumpuni untuk menjaga eksistensi dan meningkatkan kualitas usahanya. Menurut Bambang Indriyanto, beberapa caranya adalah dengan menciptakan tata organisasi dengan baik dan benar dan seluruh anggota harus menaati dan melaksanakan AD/ART yang telah dibuat dan disepakati, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi anggota kelompok guna menaikan SDM dan menghasilkan kualitas sapi potong yang memenuhi standar konsumen, melakukan studi banding ke peternakan milik swasta maupun pemerintah, dan menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah setempat maupun dinas terkait.

Suatu usaha bisnis yang dijalankan pastinya tujuannya untuk mendapat keuntungan Demikian juga halnya dengan usaha ternak sapi

potong yang dilakukan oleh Kelompok Ternak Tri Handini Rejo. Jumlah sapi yang diternakan oleh kelompok tersebut berjumlah 60 ekor sapi/tahun dengan harga satu ekor sapi dibanderol sekitar 5 juta rupiah. Jadi, jika ada 60 ekor sapi yang dikelola, maka hasil penjualannya mencapai sekitar 300 juta per tahun. Konsumen dari Kelompok Ternak Sapi Tri Handi Rejo berasal dari para pedagang (tengkulak) yang kemudian menjualnya lagi ke konsumenkonsumen yang membutuhkan daging sapi untuk kegiatan usaha kuliner ataupun untuk dijual ke pedagang pasar yang menjual daging sapi kiloan Selain itu juga ada konsumen musiman yang satu tahun sekali membeli sapi potong ini untuk kurban saat Idul Adha

Kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Bener yang menjadi anggota Kelompok Ternak Sapi Tri Handini Rejo pun meningkat. “Salah satu motivasi dibentuknya kelompok ternak ini juga ingin memberdayakan masyarakat setempat, agar masyarakat bisa mendapat pendapatan tambahan, apalagi bisnis ternak sapi di daerah perkotaan ini sangat menjanjikan karena market pasar untuk sapi potong sendiri masih banyak dan juga adanya Idul Adha tiap tahun yang pastinya masyarakat sekitarnya khususnya di Kota Jogja membutuhkan pasokan sapi kurban,” ungkap Bambang.

P e m e r i n t a h s e t e m p a t , k h u s u s n y a pemerintah kota Jogja memegang peran besar terhadap terhadap perkembangan Kelompok Ternak Sapi Tri Handini Rejo. Pada tahun 2010, pemerintah Kota Yogyakarta melalui Program Swasembada Daging dan Kerbau (PSDSK) memberikan bantuan uang tunai senilai 85 juta. Pada tahun 2012, Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan juga memberikan bantuan uang tunai dengan sistem hibah total sebesar 500 juta. Pada tahun 2021, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah menyiapkan anggaran untuk membuat kandang terpadu senilai 2 milyar Pelaksanaan pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun. Keberhasilan Kelompok Ternak Sapi Tri Handini Rejo tentunya tak lepas dari perjuangan dan semangat para anggota “Kita harus selalu berjuang, semangat, dan tidak mudah putus asa. Jika kita gagal kita harus bisa bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut,” pungkas Bambang [Filipus Pandito F.]

11 Serba-Serbi VOL.17/ FEB 2023

Pendahuluan:

Buku berjudul How To Recycle yang ditulis oleh Laurence E Reiner menyampaikan informasi tentang bagaimana merestrukturisasi bangunan-bangunan tua di kota yang sudah ditinggalkan untuk diperbaiki dan dapat digunakan kembali. Buku ini dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa arsitektur maupun teknik sipil. Materi yang ada dalam buku ini juga bersifat umum sehingga akan lebih mudah untuk dipelajari oleh siapapun.

Isi Buku: Krisis energi yang sedang berlangsung di dunia menciptakan peluang besar bagi para pengusaha atau perusahaan daur ulang untuk berkontribusi dalam konservasi energi. Banyak perangkat hemat energi diproduksi dengan biaya minimal dan harus dicapai dengan mendaur ulang benda apa pun Penggunaan akhir dan kepemilikan struktur merupakan faktor penentu berapa banyak pekerjaan yang diselesaikan Banyak bangun-an komersial, baik baru maupun

Liputan Khusus

Resensi Buku: How To Recycle Buildings

daur ulang, menganggap ini sebagai pemborosan energi. Namun hal ini tidak disengaja, melainkan karena hemat energi belum diperhatikan secara serius. Salah satu cara mengontrol penggunaan energi dalam struktur melalui kode yang mudah adalah dengan membatasi energi panas yang digunakan oleh permukaan, karena hal itu memengaruhi struktur cuaca Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan koefisien perpindahan panas maksimum U yang diperbolehkan melewati setiap permukaan sebelum izin mendirikan bangunan diterbitkan. Desainer dapat melakukan hal ini dalam beberapa cara tanpa terlalu memengaruhi desain. Pengusaha yang mempertimbangkan metode daur ulang harus ingat bahwa kode bangunan seringkali tidak berlaku surut.

Ada beberapa kriteria desain hemat energi. Kriterianya adalah parameter desain yang luas dan perubahan dan perawatan desain kecil yang dapat dilakukan tanpa biaya yang berlebihan. Desainer yang merekomendasikan daur ulang mencoba mengubah desain tanpa nasihat profesional Berikut adalah langkah-langkah penting yang harus dilakukan, yaitu mengurangi kerugian pemanasan dan pendinginan melalui selubung bangunan, mampu membawa udara sejuk dari luar jika memungkinkan, memilih tingkat pencahayaan dan perlengkapan pencahayaan untuk memaksimalkan penghematan energi, dan memilih pencahayaan yang dapat mengurangi beban Jika peralatan operasional dalam kondisi pengurangan efisiensi yang berlebihan, peralatan yang paling efisien dipilih, area inti bagian dalam hanya digunakan untuk pendinginan, dan perolehan panas dari area sekitarnya digunakan.

Proyek daur ulang atau pekerjaan di bawah naungan HUD-FHA harus memiliki spesifikasi yang sama atau lebih baik dari spesifikasi restorasi perumahan FHA. Spesifikasi minimum ini tersedia di kantor HUD. Peraturan umum yang harus dilaksanakan yaitu produksi yang aman, pe-nyimpanan material, pengerjaan, dan fasilitas sementara. Kemudian untuk spesifikasi lainnya harus sesuai. Spesifikasi khusus mengacu pada pelat beton, tulangan beton, dan diafragma pasangan bata yang harus dipasang dengan benar untuk tulangan struktural. Berbagai logam juga dibutuhkan untuk beberapa bagian seperti tangga, jendela dan pintu. Atap bangunan dengan

spesifikasi atap harus mampu bertahan 20 tahun, bahkan dengan bahan asbes atau bahan organik. Kayu bisa digunakan untuk kusen pintu Aluminium juga dapat digunakan pada lokasi tertentu. Pintu kayu didefinisikan sebagai pintu inti berongga datar yang dapat menahan cat Kemudian untuk jendela bisa menggunakan aluminium dengan lapisan warna tertentu, yang bagus untuk perlindungan cuaca. Kamar mandi dan ruangan lainnya memiliki spesifikasi ubin yang berbeda. Ubin kamar mandi harus dipasang dengan perekat organik tahan air Sedangkan untuk ubin atau lantai di area lain seperti ruang tamu, vinil bisa digunakan. Pada dapur sebaiknya menggunakan peralatan dapur yang seperlunya dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya dapur diisi dengan lemari, meja dapur, lemari es, dan exhaust Lemari dapur dilapisi dengan laminasi plastik formika yang memiliki kualitas yang sangat baik. Kemudian untuk lemari es atau kulkas pakailah sesuai dengan kebutuhan dengan minimum kapasitas 11,5-ft³. Pada exhaust dapur sebaiknya dilengkapi dengan kipas dan filter minyak arang aktif.

Sistem pemanas dapat diperbarui sepenuhnya dengan kombinasi baru sistem pemanas dan pendingin udara. Ketel pemanas mensirkulasikan air 95°F melalui unit pemanas dan AC yang terletak di setiap apartemen. Unit pemanas dan pendingin bekerja berdasarkan prinsip pompa panas, menggunakan air panas untuk pemanasan di musim dingin dan sebagai sumber panas untuk AC di musim panas. Unit peniup mengalirkan udara hangat atau dingin melalui saluran dan diffuser ke berbagai ruangan di setiap apartemen. Setiap unit dihubungkan dengan selang ke saluran pasokan dan pengembalian serta saluran kondensat. Menara pendingin (kondensor evaporatif) terletak di halaman rumah.

Sesuai dengan persyaratan FHA, semua kabel, riser, panel, dan switchboard utama diganti sepenuhnya dengan kabel dan peralatan baru untuk memenuhi persyaratan Kode Kelistrikan Nasional dan persyaratan utilitas lokal sebagaimana disyaratkan oleh FHA. Kabel listrik 110/208 V, unit HVAC disambungkan ke 277/480 V. Saat program daur ulang bergerak maju, FHAHUD, arsitek, insinyur, dan pemilik rumah melakukan segala upaya untuk merancang dan

memasang insulasi yang tepat dan efisiensi energi. Insulasi di langit-langit apartemen lantai atas adalah selimut fiberglass setebal 32 inci. Insulasi atap adalah fiberglass terkompresi setebal 34 inci yang tidak mudah terbakar Jendela aluminium berlapis ganda Rangka aluminium dan selempang diisolasi untuk menghilangkan perpindahan panas dari luar ke dalam Bagian dinding eksterior drywall menutupi lebih dari 3,5" lapisan isolasi fiberglass Pemanasan dan pendinginan dengan unit pompa panas yang dirancang untuk menghemat energi

Keunggulan Buku: Buku ini memberi informasi tentang metode untuk merancang bangunan yang dapat menyimpan energi atau mengurangi penggunaan energi berlebih. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan studi kasus dari berbagai bidang sehingga dipelajari sebelum merancang bangunan ataupun sebelum menggunakan sebuah produk bangunan.

Kekurangan Buku: Buku ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris sehingga sulit bagi pembaca yang memiliki keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris untuk memahamai buku ini. Selain itu, susunan paragraf dan banyaknya sub judul membuat buku ini seperti tidak runtut atau kurang terkait antar paragrafnya. [Ayub Setya Nugraha]

Identitas Buku:

Judul Buku: How To Recycle

Buildings

Penulis: Laurence E. Reiner

Penerbit: McGraw-Hill

TahunTerbit: 1979

ISBN: 0-07-051840-8

Tebal: 244 halaman

Tembok Spesial, Pengingat Sejarah Berdirinya UKDW

Yogyakarta selama 30 tahun. Bergabung di tahun 1992, awalnya Ngadiran adalah seorang petugas keamanan. Ia bercerita, dulu UKDW Yogyakarta memiliki asrama khusus untuk mahasiswa Fakultas Teologi yang terletak di belakang Gedung Didaktos. Asrama itu terbagi menjadi dua gedung, asrama putri ada di Gedung Filia dan asrama putra ada di sebelah utaranya, yang sekarang menjadi Gedung Logos. Di area asrama t e r s e b u t j u g a a d a g u e s t h o u s e y a n g diperuntukkan bagi tamu asrama yang ingin menginap.

Tembok itu terlihat rapuh, terlihat lubang

besar ditengahnya. Banyak orang bertanya mengapa tembok itu dibiarkan berdiri di tengah jalan di area kampus Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta Apa yang istimewa dari tembok tersebut? Mari kita ulas sedikit tentang sejarah adanya tembok tersebut. Bagi sivitas akademika UKDW Yogyakarta, tentu pernah melewati jalan menuju ke kafetaria jika berjalan dari arah utara dan bertemu dengan tembok sisa di dekat Gedung Filia yang sekarang juga merupakan gedung untuk operasional unit Kerumahtanggaan Tembok sisa itu dibiarkan begitu saja tanpa kita tahu tujuan dibiarkannya tembok tersebut. Kami dari Tim Koran Kampus mencoba mencari tahu sejarah dari tembok “spesial” dengan menemui Ngadiran yang merupakan Kepala Unit Kerumahtanggaan UKDW Yogyakarta. Ngadiran sendiri sudah bekerja di UKDW

Ngadiran bercerita jika tembok “spesial” yang sering kita lewati itu adalah tembok sisa dari bangunan guest house. Pada akhir tahun 1990an, dibangunlah Gedung Euodia dimana gedung asrama dibongkar dan sedikit tembok guest house disisakan Ia ingat pernah bertanya mengenai keberadaan tembok tersebut kepada Eko Agus Prawoto, M.Arch., salah satu dosen Program Studi Arsitektur yang juga menjadi saksi mata perkembangan Duta Wacana Eko menyampaikan bahwa keberadaan sisa tembok tersebut sebagai pengingat akan cikal bakal berdirinya UKDW Yogyakarta yang sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Theologia (STT) Duta Wacana “Harapannya para generasi penerus UKDW baik mahasiswa, karyawan, ataupun dosen bisa selalu ingat bagaimana perjuangan para pendahulu dalam mendirikan UKDW Yogyakarta,” ujarnya. Ngadiran setuju adanya tembok tersebut bisa menjadi penanda sejarah akan perkembangan kampus UKDW Yogyakarta, salah satunya keberadaan asrama di lingkungan kampus UKDW Seperti kita tahu, sekarang asrama bagi mahasiswa Fakultas Teologi berada di daerah Seturan, Sleman. Menanggapi adanya sisa tembok di dekat Gedung Filia, Eko Prawoto, dosen Program Studi Arsitektur, bercerita keadaan pada masa itu, Duta Wacana secara progresif melakukan pembangunan sejak 1986, hampir setiap tahun

meresmikan satu unit bangunan baru. Kenangankenangan pada saat area ini sebagai rumah pendeta dan asrama hampir tidak tersisa jejaknya. Bahkan kampus STTh sendiri akhirnya dibongkar juga menjadi gedung Agape” Sejarah bisa menjadi inspirasi, ada banyak narasi tentang kebersamaan, kebersahajaan, yang memerlukan p e n a n d a b a h w a i t u p e r n a h a d a E k o menambahkan beberapa pohon di kampus UKDW adalah pohon “domestik” yang berbeda dengan tanaman hias di bangunan pada umumnya, ada pohon belimbing wuluh, nangka, mangga dan pepaya juga pisang Ini berkait dengan “survival” asrama waktu itu “Nah, terlintas bahwa kita harus 'menyisakan’ sesuatu sebagai pengingat jejak masa lalu itu. Sekeping dinding asrama itulah 'saksi sejarah' perjalanan Duta Wacana Sebuah pesan lirih bahwa ada pendahulu-pendahulu sebelum kita,” kenang Eko.

Ngadiran juga bercerita jika bangunan tertua di UKDW Yogyakarta adalah Gedung Filia yang sekarang ia tempati. “Gedung Filia menjadi satusatunya bangunan lama yang masih tersisa hingga saat ini,” jelasnya Saat ini gedung Filia merupakan bangunan paling tua di area kampus UKDW Yogyakarta. Gedung ini sudah ada sejak sebelum berdirinya UKDW Yogyakarta pada tahun 1985, yang berarti sudah ada saat masih menjadi STT Duta Wacana. Bangunan lainnya merupakan bangunan baru ataupun bangunan renovasi saat sudah menjadi kampus UKDW Yogyakarta Sebelum menjadi gedung Euodia, bangunan tersebut dulunya adalah ruang makan asrama dan tempat tinggal ibu asrama.

Keberadaan tembok “spesial” tersebut tidak terlepas dari mitos yang berkembang di kalangan mahasiswa Menurut beberapa mahasiswa, apabila ada mahasiswa yang melompati lubang di tengah tembok tersebut maka mahasiswa tersebut akan butuh waktu lama untuk bisa lulus kuliah. Apakah mitos tersebut benar? Menurut Ngadiran,

dia malah baru pertama kali mendengar mitos itu Baginya, tembok itu hanyalah sebuah penanda sejarah perjalanan UKDW Yogyakarta dan ia tidak mempercayai mitos tesebut. Jadi dikembalikan lagi ke sivitas akademika, apakah mempercayai mitos itu atau tidak. Namun yang jelas, bagi mahasiswa ataupun alumni baik STT Duta Wacana maupun UKDW Yogyakarta, tentunya keberadaan tembok “spesial” dan mitosnya akan menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan dan bisa diceritakan kepada anak cucunya kelak.

Selain itu, Ngadiran juga mengungkapkan malah ada beberapa tamu asing yang penasaran dengan tembok tersebut dan bertanya tentang sejarahnya Lalu kami bertanya apakah ada keinginan dari internal UKDW Yogyakarta untuk menjadikan tembok tersebut sebagai simbol pengingat sejarah dari UKDW Yogyakarta Ngadiran sendiri belum pernah mendengar ada usulan untuk menjadikan tembok itu menjadi simbol atau memorabilia sejarah berdirinya UKDW Yogyakarta, dan apabila ada, mungkin sivitas akademika yang berkeinginan, ia akan sangat senang karena tembok tersebut menjadi satu-satunya sisa bangunan dari guest house dan memiliki memori untuk sebagian besar alumni STT Duta Wacana dan UKDW Yogyakarta. Di akhir wawancara, Ngadiran menyampaikan harapannya untuk UKDW Yogyakarta yang telah berdiri selama 60 tahun ini. “Harapan saya, UKDW Yogyakarta semakin maju, orang-orang yang bekerja di dalamnya, memiliki kredibilitas yang tinggi sehingga bisa m e n j a g a n a m a b a i k d a n m u t u U K D W Yogyakarta. Selalu mengingat untuk mengabdi tanpa pamrih dan membangun UKDW dengan semangat tinggi seperti apa yang dipesankan oleh pendiri-pendiri UKDW Yogyakarta yang terdahulu,” pesannya. [Lia]

VOL.17/ FEB 2023 12
foto:dok./Biro 4 foto:dok./Biro 4
Serba-Serbi

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.