Buku Desa Sreseh

Page 1

A. Letak Geografis

BAB I

Deskripsi Desa

Kabupaten Sampang, Madura pernah masuk dalam salah

satu kawasan dengan kategori daerah tertinggal berdasarkan

Perpres No 131 Tahun 2015 tentang penetapan daerah

tertinggal pada tahun 2015-2019 dengan kriteria penilaian

indeks pembangunan manusia (IPM) yang dibawah dari

wilayah di Jawa Timur lainnya. Pengabdian Masyarakat

adalah salah satu program tahunan yang dilaksanakan

Universitas Trunojoyo Madura. Kegiatan ini merupakan

penerapan dari Catur Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian

Masyarakat ini diharapkan dapat memberi pengalaman bagi mahasiswauntuk hidupbermasyarakat.

Sesuai dengan tridharma perguruan tinggi yang dianut

oleh civitas kampus pelaksanaan ini melibatkan beberapa elemen yang diantaranya adalah mahasiswa, dosen pembimbing lapang, masyarakat dan pemerintahan daerah.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan selama 26 hari

dengan total 13 mahasiswa yang ditugaskan di Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh,Kabupaten Sampang.

1. Koordinat Geografis

Desa Sreseh yaitu sebuah kecamatan di Kabupaten

Sampang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan jarak sekitar 43 kilometer dari ibu kota kabupaten sampang. Pusat

pemerintahan kecamatan sreseh ini berada di Desa Labuhan. Desa Sreseh memiliki beberapa potensi diantaranya bidang kelautan danperikanan.

Kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan 13 orang melakukan survey lokasi dengan tujuan mengetahui

potensi dan kekurangan di desa Sreseh. Desa Sreseh ini memiliki warga masyarakat dengan mayoritas beragama islam

dengan sumber penghasilan terbanyak bersumber dari hasil perikanan dan pertanian. Desa sreseh bertempat di Kecamatan

Sreseh, KabupatenSampang dengan luasanlahan sebesar6,36

Ha.Desa inimemiliki letak geografisdiantaranya yaitu :

Latitude : 7°13'21.71"S Longtitude 113° 8'58.19"E Batas

Timur

Latitude : 7°13'9.53"S Longtitude : 113° 6'10.51"E Batas

Barat

Latitude : 7°13'33.16"S Longtitude : 113° 7'7.85"E Batas

Selatan

Latitude : 7°11'55.85"S Longtitude : 113° 7'13.47"E

BatasUtara

2. Wilayah Administrasi

Desa sreseh memiliki beberapa dusun yang diantaranya yaitu Sreseh, Bu’pote, Karang Anyar, Batuputih Tosolong, Darusah, Jengpaek yang dimana dimasing-masing dusun tersebut memiliki kepala dusun yang berbeda. Desa ini

memiiki pembagian jenis luasan tanah dengan rincian pemukiman sebesar 122.00 Ha, Sawah 25.250, Tegal 168.910

Ha, Hutan sebesar 0.030 Ha dan Kebutuhan Lahan lainnya

sebesar 17.200 Ha. Jarak pusat Pemerintahan menuju

Kecamatan Sreseh yaitu sekitar ± 8 Km. Batas-batas Desa

Sreseh diantaranya yaitu :

Sebelah Utara :DesaDisanahKe.Sreseh

Sebelah Selatan :Selat MaduraKec.Sreseh

Sebelah Barat :DesaTaman Kec.Sreseh

Sebelah Timur :Selat MaduraKec.Sreseh

Potensi sumber daya alam di desa ini diantaranya adalah

padi dengan luas lahan panen sebesar 48.00 dengan besaran

produksi 296.160 kwintal, jagung dengan luas lahan panen

243.00 dengan besaran produksi 1229,500 kwintal. Kacang

tanah memiliki luas lahan sebesar 107.00 dengan besaran

produksi sebesar938.500kwintal padatahun 2013.

3. Iklim

Menurut data rata-rata curah hujan tahun 2015 di Desa

Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang adalah

sebagai berikut:

No . Bulan Rata-RataCurah Hujan (mm) 1. Januari 136 2. Februari 97 3. Maret 136 4. April 121 5. Mei 22 6. Juni 7 7 Juli 37 8. Agustus 5 9. September 27 10. Oktober 77 11. November 665 12. Desember 55,4

Keadaan lingkungan sekitar desa sreseh memiliki vegetasi yang beragam, dikarenakan di desa sreseh memiliki jenis tanah yang cukup subur. Desa ini berdekatan dengan laut yang dimana memiliki banyak potensi salah satunya adalah keanekaragaman karangdan gastropoda.

B. Demografi

Sumber daya manusia yang tersedia bisa dilihat dari data jumlah penduduk, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun mata pencaharian. Data demografi

memberikan informasi tentang jumlah penduduk, komposisi usia, jenis kelamin, tingkat kelahiran, kematian, migrasi, dan struktur keluarga. Dengan pemahaman yang baik tentang struktur penduduk ini, pemerintah dan organisasi dapat merencanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat. Data demografi menjadi dasar perencanaan kebutuhan sosial dan ekonomi. Informasi tentang jumlah penduduk dan karakteristiknya digunakan untuk merencanakan alokasi sumber daya yang tepat, seperti perumahan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, danlapangan kerja.

1. Jumlah Penduduk

Data pertumbuhan penduduk merujuk pada perubahan jumlah penduduk suatu wilayah dalam periode waktu tertentu.

Data ini penting untuk memahami tren pertumbuhan populasi dan menginformasikan kebijakan dan perencanaan yang berkaitan dengan infrastruktur, layanan, dan pembangunan sosial. Jumlah penduduk di Desa Sreseh pada Tahun 2021

adalah sebanyak 4.124 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 2.063

jiwa dan perempuan 2.061 jiwa. Data ini bermanfaat untuk

mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan mengetahui jumlah angkatan kerja yangada.

Data penduduk membantu dalam perencanaan pembangunan sosial dan ekonomi. Informasi tentang jumlah

penduduk, struktur usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya diperlukan untuk mengidentifikasi

kebutuhan masyarakat dan merencanakan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, perumahan, dan layanan social. Datapendudukmenurut golongan umurdi DesaSreseh

dapat dilihat pada tabel dibawahini :

No. Golongan Umur Jumlah (Orang ) 1. 0bulan-12bulan 104 2. 1tahun- 4tahun 631 3. 5tahun- 6tahun 234
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

Data diatas diperoleh dari data potensi sosial ekonomi

2. Penduduk Prasejahtera / Kurang Mampu

Banyak sedikitnya penduduk miskin merupakan salah

satu indikator kesejahteraan suatu masyarakat, namun ini juga

bukan merupakan suatu hal yang mutlak. Berdasarkan

kalisifikasi BKKBN di Desa Sreseh terdapat 534 keluarga

yangtergolong Prasejahtera, 355keluarga kategori sejahtera I,

Sejahtera II sebanyak 336 keluarga, 1192 keluarga kategori

Sejahtera IIIdan7keluarga Sejahtera III.

3. Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas

sumberdaya manusia. Data penduduk berdasarkan tingkat

4. 7tahun-12tahun 1082 5. 13tahun-15tahun 340 6. 16tahun-18tahun 332 7. 19tahun-25tahun 799 8. 26tahun-35tahun 1183 9. 36tahun-45tahun 1053 10. 46tahun-50tahun 401 11. Diatas50tahun 866 JUMLAH 6159
desa/kelurahan
tahun 2013.

pendidikan adalah informasi mengenai distribusi penduduk dalam suatu wilayah berdasarkan tingkat pendidikan yang

dimiliki oleh individu. Data ini memberikan gambaran

tentang tingkat pendidikan masyarakat dan menjadi dasar untuk perencanaan pendidikan, pengembangan kebijakan, serta analisis sosial dan ekonomi. Data ini membantu dalam mengidentifikasi kesenjangan pendidikan antara kelompokkelompok dalam populasi. Misalnya, data ini dapat

mengungkap tingkat pendidikan yang lebih rendah pada

kelompok miskin atau marginal. Hal ini membantu dalam merancang program dan kebijakan untuk mengurangi kesenjangan pendidikan. Proses pembangunan Desa akan

berjalan dengan lancar apabila masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Data penduduk Desa Sreseh

menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel

berikut : No . Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang ) 1. Penduduk usia 10 th keatas yang buta huruf 116 2. Penduduk yang tidak tamat SD/Sederajat 804 3. Pendudukyangtamat SD/Sederajat 4.301 4. Pendudukyangtamat SLTP/Sederajat 1.077

5. Pendudukyangtamat SLTA/Sederajat 828

6. Penduduktamat D-1 -

7. Penduduktamat D-2 31

8. Penduduktamat D-3 -

9. Penduduktamat S-1 40

10. Penduduktamat S-2 1

11. Penduduktamat S-3 -

4. Tingkat Fertilitas Dan Kematian

Dalam demografi, tingkat fertilitas dan tingkat kematian digunakan untuk menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah, mempelajari perubahan demografi, dan merencanakan kebijakan sosial-ekonomi yang berkaitan dengan populasi. Tingkat fertilitas mengacu pada jumlah ratarata anak yang dilahirkan oleh perempuan dalam suatu populasi atau kelompok dalam periode waktu tertentu.

Biasanya diukur dalam jumlah anak per perempuan selama masa reproduktifnya. Tingkat fertilitas Desa Sreseh

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebijakan keluarga, akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, tingkat pendidikan, budaya,dan kondisisosio-ekonomi.

Tingkat kematian mengacu pada jumlah kematian dalam suatu populasi atau kelompok dalam periode waktu tertentu.

Biasanya diukur dalam angka kematian per seribu penduduk

per tahun. Tingkat kematian dinyatakan dalam angka kasar

atau tingkat kematian spesifik berdasarkan kelompok usia

atau jenis kelamin. Tingkat kematian dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti tingkat perkembangan ekonomi, akses terhadap

pelayanan kesehatan, statusgizi, kualitas air dansanitasi, serta

faktor-faktor lingkungan lainnya. Tingkat kematian yang

rendah biasanya mencerminkan tingkat kesehatan dan kualitas

hidup yang baik dalam suatu populasi. Berdasarkan data

banyaknya kelahiran dan kematian menurut jenis kelamin di

Desa Sreseh Tahun2020sebagai berikut : Kelahiran

Data kelahiran dan rata – rata kelahiran per 1000 penduduk

pertengahan DesaSresehTahun2020sebagai berikut :

Kematian Laki -laki Perempuan jumlah Laki -laki Perempuan Jumlah 10 13 23 15 16 31
Penduduk Kelahiran Rata –rata kelahiran 3.772 23 6,10

5. Pekerjaan

Mata pencaharian penduduk di Desa Sreseh sebagian

besar masih berada di sektor pertanian. Hal ini menunjukkan

bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam

bidang ekonomi masyarakat. Data menurut mata pencaharian

pendudukdapat dilihat pada berikut ini :

Tabel Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah

1 Pertanian 1583orang

2 Buruhtani 592orang

3 Nelayan 420orang

4 Peternakan 1900rang

5 Jasa/ Perdagangan

1.Jasa Pemerintahan

2.Jasa Perdagangan

3.Jasa Angkutan

4.Jasa Ketrampilan

5.Jasa lainnya

20orang 52orang 28orang 12orang 330rang

6 SektorIndustri 5orang

7 Sektorlain Jumlah

2343 orang

Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa/Kelurahan Tahun2013.

6. Agama

Desa Sreseh dikenal dengan penghayatan agama yang

kuat. Warga desa aktif dalam praktik keagamaan sehari-hari, seperti melaksanakan shalat berjamaah di masjid desa, mengikuti pengajian, dan merayakan perayaan keagamaan bersama. Masjid menjadi pusat aktivitas sosial dan keagamaan, di mana warga saling berkumpul untuk

beribadah, berdiskusi, dan menjalin silaturahmi. Adanya

kesadaran kolektif akan pentingnya agama dalam kehidupan

sehari-hari membuat Desa Sreseh terasa begitu hidup dan bersemangat. Di Indonesia, negara dengan keberagaman

agama yang kaya, terdapat desa-desa yang mayoritas dihuni

oleh umat Islam yang mengikuti aliran Nahdlatul Ulama (NU).

Desa Sreseh merupakan desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam NU. Desa ini menjadi contoh

nyata tentang bagaimana mayoritas penduduk yang

mengikuti ajaran Islam NU mampu menciptakan kehidupan yang harmonis, inklusif, dan berciri khas ke-Nu-an.

Mayoritas beragama Islam NU menjalankan praktik keagamaannya, memperkuat harmoni sosial, dan mendorong

pemberdayaan masyarakat. Desa Sreseh dikenal dengan

kesetiaan warganya terhadap ajaran Islam NU. Penduduk

desa secara aktif melaksanakan amalan-amalan yang

diajarkan oleh NU, seperti shalat berjamaah, membaca kitab

kuning, dan mengikuti pengajian-pengajian keagamaan. Mereka juga menjunjung tinggi semangat tasawuf dan nilainilai kearifan lokal yang terkait dengan ajaran Islam NU. Desa Sreseh merupakan tempat di mana praktik keagamaan menjadi inti kehidupan sehari-hariwarganya.

C. Infrastruktur

1. Jaringan air

Jaringan air desa adalah sistem perpipaan dan infrastruktur yang digunakan untuk menyediakan pasokan air bersih kepada penduduk di suatu desa. Jaringan air desa biasanya terdiri dari sumur atau sumber air utama, pipa-pipa yang menghubungkan sumur dengan rumah-rumah penduduk, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti tangki penyimpanan air, pompa air, dan sistem pengolahan airjika diperlukan.

Tujuan utama dari jaringan air desa adalah untuk memastikan akses yang mudah dan aman terhadap pasokan air bersih bagi penduduk desa. Dengan adanya jaringan air desa, penduduk desa tidak perlu lagi mengandalkan sumursumur individu atau mengambil air dari sumber-sumber air yang tidak terjamin kebersihannya. Jaringan air desa dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk desa, membantu mencegah penyebaran penyakit yang terkait dengan air kotor, dan mendukung kegiatan-kegiatan ekonomi seperti pertanian

dan industri kecil. Pembangunan jaringan air desa biasanya melibatkan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat setempat. Proses ini meliputi studi kelayakan, perencanaan teknis, pengadaan dana, konstruksi infrastruktur, dan pemeliharaan sistem secara berkelanjutan.

Pemerintah daerah dan lembaga terkait juga dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat mengenai manajemen airdan penggunaanyang efisien.

Penting untuk mencatat bahwa implementasi jaringan air

desa dapat bervariasi dari satu desa ke desa lainnya, tergantung pada kondisi geografis, sumber daya air yang tersedia, dan kebutuhan lokal. Beberapa masyarakatdi Desa

Sreseh mungkin memiliki jaringan air terpusat yang mengalirkan air langsung ke rumah-rumah, sementara yang

lain mungkin memiliki titik akses umum di mana masyarakat bisa mengambil air bersih secara mandiri. Sebagian besar masyarakat Desa Sreseh mendapatkan air bersih dari sumur yang berada disekitar rumah warga. Air sumur yang dihasilkan sangatlah jernih, tidak asin dan tidak berbau.

Namun untuk kebersihan air belum terjamin. Air yang melimpah membuat masyarakat desa sreseh tidak kekurangan airsepnajng tahunnya.

Jaringan air desa merupakan langkah penting dalam

memenuhi kebutuhan dasar penduduk desa dan

meningkatkan kualitas hidup mereka. Upaya yang

berkelanjutan dan kolaboratif diperlukan untuk membangun, mengoperasikan, dan memelihara jaringan air desa agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagikomunitas desa.

2. Air bersih

Air bersih desa adalah pasokan air yang aman dan layak untuk dikonsumsi oleh penduduk desa. Air bersih ini harus

memenuhi standar kesehatan dan kebersihan tertentu, sehingga aman untuk diminum, digunakan dalam kegiatan sehari-hari, dan meminimalkan risiko penyakit terkait air.

Seluruh masyarakat Desa Sreseh memiliki akses air bersih dengan mudah. Hal ini juga didukung oleh fasilitas tandon air milik desa yang disalurkan pada sebagian penduduk desa sreseh yangberada didaerah sulit air bersihdidekatnya.

Selain membangun infrastruktur yang memadai untuk

pasokan air bersih desa, penting juga untuk melakukan

pemeliharaan dan pengelolaan yang baik terhadap sistem air tersebut. Masyarakat desa perlu dilibatkan dalam pengelolaan air, termasuk dalam hal pemeliharaan, pengawasan, dan penggunaan yang efisien. Program pelatihan dan kesadaran masyarakat juga dapat membantu dalam mempromosikan kebersihan air dan kebiasaan hidup sehat yang terkait dengan

penggunaan airbersih

3. Listrik

Listrik desa merujuk pada penyediaan listrik yang dapat diakses oleh penduduk di suatu desa. Dalam banyak daerah pedesaan di seluruh dunia, akses terhadap listrik masih menjadi tantangan. Namun, ada berbagai upaya yang

dilakukan untuk membawa listrik ke desa-desa yang terpencil

danmeningkatkan aksesibilitas energi bagi pendudukdesa

Warga Desa Sreseh memiliki akses penuh dalam pemakaian listrik. Pemadaman listrik di Desa Sreseh jarang

terjadi. Penting untuk melibatkan komunitas desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem listrik desa. Pelatihan dan pendidikan terkait manajemen energi, pemeliharaan peralatan, dan penggunaan energi yang efisien juga dapat membantu dalam penggunaan listrik yang

berkelanjutan danberdaya gunabagi pendudukdesa

4. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan di desa dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk negara, wilayah geografis, dan kondisi sosial-ekonomi. Secara umum, tingkat pendidikan di desa mungkin lebih rendah dibandingkan dengan perkotaan

karena adanya tantangan aksesibilitas, ketersediaan sumber daya, dan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Namun, ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di desa-desa. Desa-desa sering menghadapi

keterbatasan sumber daya, termasuk fasilitas pendidikan, guru, dan bahan ajar. Kurangnya anggaran dan investasi

dalam pendidikan di desa bisa mempengaruhi kualitas

pendidikan yang ditawarkan. Fasilitas pendidikan yang buruk, kekurangan guru yang berkualitas, dan kurangnya bahan ajar

yang memadai dapat mempengaruhi tingkat pendidikan di desa. Di beberapa desa, anak-anak mungkin terpaksa bekerja

atau membantu dalam pekerjaan rumah tangga atau pertanian

keluarga. Keterlibatan mereka dalam pekerjaan ini dapat

mengurangi waktu dan kesempatan mereka untuk menghadiri

sekolahsecara teratur.

Desa Sreseh memiliki akses pendidikan dari taman

kanak-kanak (TK) sampai ke jenjang SMA. Desa Sreseh

memiliki lima lembaga tingkat pendidikan dasar yakni SDN

1 Sreseh, SDN 2 Sreseh, SDN 3 Sreseh, kemudian dua

sekolah swasta yakni MI ALMAS'UDIYAH, dan MI

MIFTAHUL HUDA. Kemudian ada dua lembaga pendidikan

tingkat menengah pertama yakni SMP ALMAS'UDIYAH 2

SRESEH dan MTS Islam Salafiyah Sreseh. Kemudian ada

satu lembaga pendidikan tingkat SMA yakni SMA Islam

Salafiyah Sreseh.

Untuk meningkatkan tingkat pendidikan di desa, beberapa

upaya dapat dilakukan, antara lain meningkatkan aksesibilitas

dengan membangun infrastruktur pendidikan yang memadai

dan memperbaiki akses transportasi, melakukan investasi

dalam pelatihan dan perekrutan guru yang berkualitas untuk desa-desa, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang

manfaat pendidikan melalui kampanye dan program

kesadaran, memberikan bantuan keuangan kepada keluarga

untuk mengurangi hambatan ekonomi yang terkait dengan

pendidikan serta endorong partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan dan pengawasanpendidikan di desa.

Upaya ini harus dilakukan dengan pendekatan yang

berkelanjutan, kolaboratif, dan melibatkan pemerintah,

lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat desa itu

sendiri untuk mencapai perbaikan yang signifikan dalam

tingkat pendidikan di desa.

Kesehatan masyarakat desa merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk di daerah pedesaan. Karena desa umumnya memiliki akses

terbatas terhadap layanan kesehatan dan sumber daya yang

terbatas, perhatian khusus diberikan untuk memastikan

bahwa penduduk desa memiliki akses yang memadai

terhadap pelayanan kesehatan, edukasi kesehatan, dan

fasilitas sanitasi yangbaik.

Di desa sreseh terdapat satu tempat balai kesehatan yang

dimana disana juga terdapat program imunisasi yang rutin

dilaksanakan tiga bulan sekali. Masyarakat Desa Sreseh

5. Kesehatan

memiliki akses mudah dan terjangkau ke fasilitas kesehatan dasar, seperti puskesmas atau klinik desa. Upaya telah

dilakukan dengan membangun atau meningkatkan

infrastruktur kesehatan di Desa Sreseh dengan memastikan ketersediaan tenaga medis yangmemadai.

Pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan sangat penting dalam masyarakat desa. Program edukasi kesehatan yang menyasar masalah kesehatan yang relevan dengan masyarakat desa, seperti pola makan sehat, sanitasi, kebersihan, dan pencegahan penyakit, dapat membantu

meningkatkan pemahaman dan perilaku kesehatan masyarakat. Meningkatkan kesehatan masyarakat desa memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, komunitas lokal, dan individu didalam masyarakat desaitusendiri.

6. Telekomunikasi

Telekomunikasi desa merujuk pada penyediaan akses dan infrastruktur komunikasi yang memadai di daerah pedesaan. Ini melibatkan pengembangan dan pengoperasian jaringan

telekomunikasi, termasuk telepon, internet, dan layanan

komunikasi lainnya, untuk memastikan bahwa penduduk

desa memiliki konektivitas yang dapat meningkatkan akses

informasi, pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang

ekonomi. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi, seperti penyebaran jaringan telepon dan internet, adalah langkah

penting dalam memastikan konektivitas di desa. Hal ini melibatkan pemasangan menara telekomunikasi, kabel serat optik, atau solusi nirkabel untuk memperluas jangkauan sinyal.

Masyarakat Desa Sreseh memiliki akses penuh terhadap internet, dengan terjangkaunya jaringan internet dari beberapa operator. Akses internet merupakan faktor kunci

dalam telekomunikasi Desa Sreseh. Masyarakat desa perlu

memiliki akses terhadap layanan internet yang terjangkau dan dapat diandalkan. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan

akses internet berkecepatan tinggi seperti broadband, atau

dengan memanfaatkan teknologi nirkabel seperti jaringan

seluler atau jaringan satelit. Pengembangan telekomunikasi

desa membutuhkan kerjasama antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan sektor swasta. Investasi yang cukup

diperlukan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan dan memastikan layanan telekomunikasi yang andal dan terjangkau di desa.

Telekomunikasi desa memiliki potensi untuk

meningkatkan aksesibilitas dan pemberdayaan masyarakat

desa dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan konektivitas

yang baik, masyarakat desa dapat mengakses informasi, mengembangkan usaha, mendapatkan layanan kesehatan

yang lebih baik, dan terhubung dengan dunia luar. Ini akan membantu mengurangi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan serta meningkatkan kualitas hidup pendudukdesa.

7. Fasilitas olahraga dan rekreasi

Fasilitas rekreasi dan olahraga desa bertujuan untuk memberikan aksesibilitas dan kesempatan kepada penduduk desa untuk berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi dan olahraga.

Meskipun mungkin lebih sederhana dibandingkan dengan fasilitas di perkotaan, fasilitas ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Lapangan olahraga desa dapat digunakan untuk berbagai olahraga

seperti sepak bola, voli, bulu tangkis, atau tenis meja. Lapangan ini dapat dibangun dengan menggunakan rumput alami atau rumput sintetisyangtahanlama.

Penting untuk mengembangkan fasilitas rekreasi dan olahraga yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat desa.

Fasilitas ini tidakhanya memberikankesempatanuntukberaktivitas fisik, tetapi juga dapat membangun rasa kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas desa. Pemerintah desa, lembaga sosial, dan masyarakat lokal dapat bekerja sama untuk membangun, menjaga, dan mempromosikan fasilitas ini agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa.

8. Fasilitas dan perbelanjaan

Fasilitas perbelanjaan desa adalah tempat-tempat di desa yang menyediakan barang dan layanan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari penduduk desa. Meskipun biasanya

lebih kecil dan lebih terbatas dibandingkan dengan pusat perbelanjaan di kota, fasilitas ini sangat penting dalam

menyediakan aksesibilitas dan kenyamanan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat desa.

Warung atau toko kelontong merupakan jenis fasilitas perbelanjaan yang umum ditemui di Desa Sreseh. Mereka

biasanya menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari

seperti makanan, minuman, bahan makanan pokok, produk rumah tangga, dan sebagainya. Warung atau toko kelontong

ini menjadi tempat penting bagi masyarakat Desa Sreseh

untuk membeli barang sehari-hari dengan mudah dan dekat

denganrumah mereka.

Pedagang kaki lima adalah pedagang yang sering

berjualan di trotoar atau tempat-tempat tertentu di Desa

Sreseh. Mereka biasanya menjual makanan, minuman, jajanan, atau barang-barang kecil lainnya. Pedagang kaki

lima dapat memberikan variasi dalam pilihan belanja

masyarakat desa dan memberikan aksesibilitas yang mudah

dalam memperoleh makanan atau produktertentu.

Fasilitas perbelanjaan desa penting dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan mendukung ekonomi lokal. Selain

itu, fasilitas ini juga dapat menjadi titik pertemuan sosial di

mana masyarakat desa dapat berinteraksi dan memperkuat ikatan komunitas. Pemerintah desa, lembaga koperasi, dan pemangku kepentingan lainnya dapat bekerja sama untuk membangun dan mempromosikan fasilitas perbelanjaan desa yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

9. Fasilitas keagamaan

Fasilitas keagamaan desa merupakan tempat-tempat yang disediakan untuk aktivitas ibadah dan praktik keagamaan masyarakat desa. Tempat-tempat ini biasanya merupakan pusat spiritual dan sosial dalam komunitas desa. Tempat ibadah seperti gereja, masjid, kuil, pura, atau vihara adalah fasilitas utama untuk praktik keagamaan di desa. Tempattempat ini digunakan untuk melakukan upacara keagamaan, ibadah rutin, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Mereka juga sering digunakan sebagai pusat komunitas untuk kegiatan sosial,pertemuan, danpengembangan masyarakat.

Tempat pemakaman Desa Sreseh merupakan tempat di mana jenazah anggota masyarakat desa dimakamkan sesuai dengan keyakinan dan praktik keagamaan mereka. Tempat ini sering dianggap suci dan dihormati oleh masyarakat Desa Sreseh, dan mereka memainkan peran penting dalam

penghormatan terhadap leluhur dantradisi keagamaan.

Di desa sreseh memiliki 5 masjid dan 6 musholla yang aktif digunakan untuk peribadahan warga desa sreseh.

Tempat ibadah tersebut tersebar di setiap dusun yang ada di Desa Sreseh. Fasilitas keagamaan desa merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat desa, memainkan peran

dalam memelihara nilai-nilai spiritual, membangun solidaritas sosial, dan memupuk persatuan dalam komunitas.

Pemerintah desa, lembaga keagamaan, dan masyarakat

setempat biasanya bekerja sama untuk membangun, memelihara, dan menjaga fasilitas keagamaan ini agar dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa dalam aspekkeagamaan mereka.

10. Fasilitas keamanan

Fasilitas keamanan desa bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan desa. Fasilitas ini meliputi berbagai aspek yang berkontribusi terhadap keamanan masyarakat desa. Pos keamanan desa adalah pusat operasi dan pengawasan keamanan di desa. Biasanya

dilengkapi dengan personel keamanan seperti polisi desa atau petugas keamanan yang bertugas untuk memantau kegiatan

danmenjaga keamanan wilayah desa.

Pos jaga atau pos ronda adalah fasilitas yang biasanya

dijalankan oleh warga Desa Sreseh secara sukarela. Pos ini

berfungsi sebagai titik pengawasan dan patroli untuk

mencegah kejahatan, terutama pada malam hari. Anggota pos jaga berpatroli di sekitar desa untuk memberikan rasa aman

dan mengawasi kegiatan yang mencurigakan. Penyediaan

penerangan jalan umum di Desa sreseh juga dapat membantu

meningkatkan keamanan pada malam hari. Pencahayaan yang

memadai di sepanjang jalan Desa Sreseh dapat mencegah

kejahatan dan memberikan rasa aman bagi warga yang

beraktivitas di luar ruangan saat gelap. Penjagaan lingkungan

termasuk pemeliharaan kebersihan desa, pemantauan kegiatan

yang mencurigakan, dan tindakan preventif untuk mencegah

tindakan kriminal atau tindakan merusak lingkungan. Hal ini dapat melibatkan kerjasama antara masyarakat, pemerintah desa, dan kelompok-kelompok lingkungan. Fasilitas

keamanan desa adalah bagian penting dalam menjaga

keamanan dan ketertiban masyarakat desa. Pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat setempat perlu bekerja

sama untuk memastikan fasilitas ini tersedia dan efektif dalam

menjaga keamanan desa secaramenyeluruh.

BAB II

Pemerintahan

1. Struktur organisasi

Dengannama pejabat pemerintah desasresehsebagai

berikut : No Nama Jabatan

1 Ahmad Faruk,SE Kepala Desa

2 Taufik Sekdes

3 SyamsulArifin Bendahara

4 RudiYanto,S.Pd KaurPemerintahan

5 Marsub,S.Pd.I KaurPerencanaan

6 SubhanDani,S.Pd KaurPelayanan

7 BadrusZaman, S.Pd Kesra

8 AgungWibisono Eko Kasi Tata Usaha danUmum

9 Qurratul Aini, S.Pd KadusDarusah

10 Farida KadusTasolong

11 Rahman KadusBatu Putih

12 Abdullah KadusKarang Anyar

13 Aliyanto KadusBukpote

14 FamiMubarak KadusSreseh

15 MatSehri KadusJengpaek

2. Lembaga-lembaga Desa

a. BUMDES

BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah suatu

lembaga atau badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh

desa atau masyarakat di tingkat desa. BUMDes bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, memperkuat kemandirian masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa. Melalui BUMDes, masyarakat desa dapat

diberdayakan dalam mengelola dan mengembangkan potensi ekonomi mereka. BUMDes memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pengambilan

keputusan, berpartisipasi dalam kegiatan usaha, dan berbagi keuntungan dari hasil usaha yang dilakukan. Ini membantu

meningkatkan rasa memiliki, kemandirian, dan kemampuan

masyarakat dalam mengatasi masalah ekonomi dan sosial di tingkat desa. Desa Sreseh belum memiliki unit-unit yang

berbadan hukum dan belum memiliki nomor registrasi. Unit usaha dalam BUM Desa di Desa Sreseh ini sudah

memanfaatkan sumberdaya lokal seperti lumbungpangan dan sumber daya lokal.

1. Lembaga adat

Lembaga adat merupakan suatu sistem atau struktur yang mengatur kehidupan sosial, budaya, dan hukum suatu komunitas berdasarkan nilai-nilai, norma, dan tradisi yang telah turun-temurun dari nenek moyang mereka. Lembaga adat di Desa Sreseh berperan penting dalam menjaga keharmonisan, keseimbangan, dan identitas budaya suatu masyarakat. Lembaga adat bertindak sebagai penjaga dan pengawal warisan budaya suatu masyarakat. Melalui adat dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, lembaga adat mempertahankan identitas budaya, nilai-nilai, bahasa, kesenian, dan pengetahuan lokal yang merupakan aset berharga bagisuatukomunitas.

Lembaga adat seringkali menjadi tempat konsultasi dan sumber nasihat bagi masyarakat Sreseh. Adapun beberapa tokoh di Desa Sreseh yaitu Kyai Siddik, Bindereh Adim dan Ustadz Samsul Arifin. Para tokoh atau pemimpin adat memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang dihormati dan diakui dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, seperti upacara adat, pertanian, pernikahan, atau masalah social.

C. Organisasi Kemasyarakatan

1. Karang Taruna

Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah

pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang

atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah

desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama

bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. Kemudian pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos

83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.

Karang Taruna memiliki tugas pokok untuk bersama-sama

pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan sosial secara preventif, pasca rehabilitatif maupun pendampingan dan pengembangan serta mengarahkan pembinaan dan pengembangan potensi generasimuda dilingkungannya.

Desa Sreseh memiliki struktur keanggotaan karang taruna

yang terbentuk namun kegiatan karang taruna di desa sreseh

hanya mengadakan kegiatan pada agenda hari besar tertentu saja untuk kegiatan bulanan karang taruna desa sreseh tidak

memiliki agenda tersebut.

2. Kelompok Nelayan

Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang

kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budi daya.

Umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya. Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Nelayan

adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di

No. Nama Jabatan
Hamidi, S.H Ketua
BadrusZaman Wakil Ketua
Mashur Sekretaris
Jauhari,S.Pd Bendahara
Abd.Rahman, S.Pd Anggota
AjibLana Anggota
AbdQahir Anggota
Marsuki, S.Pd Anggota
Rudiyanto Anggota
Moh.Mahdi, S.Pd.I Anggota
DatapengurusKarangTaruna DesaSreseh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Indonesia para nelayan biasanya bermukin di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencaharian hasil laut dan tinggal didesa atau pesisir. Kelompok nelayan di Desa Sreseh terbentuk karena adanya kebiasaan namun masih belum dibentuk secara resmi.

3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

TugasLPMD

1. menyusunrencana pembangunan secara partisipatif,

2. menggerakkan swadayagotong royongmasyarakat,

3. melaksanakan dan

4. mengendalikan pembangunan.

Fungsi LPMD

1. penampungan danpenyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;

2. penanaman danpemupukan rasapersatuan dankesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepadamasyarakat;

4. penyusunanrencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasilpembangunan secara partisipatif;

5. penumbuhkembangan dan penggerakprakarsa, partisipasi, sertaswadaya gotongroyongmasyarakat; dan

6. penggali, pendayagunaan danpengembangan potensi

sumber daya alam sertakeserasian lingkungan hidup.

Desa Sreseh sendiri memiliki LPMDyangsudahterbentuk

berikut nama-namaLPMDDesa Sreseh

No . Nama Jabatan

1. Ibrohim KetuaUmum

2. H.Sulaiman KetuaI

3. Junaidi Sekretaris

4. Ato’ullah Bendahara

5. Abdul Azis Seksi Agama

6. Hamsidah Seksi P.4

7. Suda’i Seksi Keamanan danKetertiban

8. Marsudi Seksi Pendisikandan Penerangan

9. H.Niman Seksi Lingkungan Hidup

10. Arofah Seksi Pembangunan, Perekonomian danKoperasi

11. Wasilah Seksi Kesehatan, Kependudukan danKB

12. Arifin Seksi Pemudadan OlahRaga

13. Sunah Seksi Kesejahteraan Sosial

14. Habubah Seksi PKK

5. Kelompok Usaha Bersama

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah himpunan dari

keluarga dengan jumlah anggota kepala keluarga 10 KK yang

tergolong masyarakat miskin yang dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi antara satu dengan lain, dan tinggal dalam satuan wilayah

tertentu. Sehingga segala produk yang diolah oleh warga

Sreseh masih belum terbentuk struktur dalam pengadaan usaha bersama.

6. Kelompok Seni Dan Budaya

Kelompok seni dan budaya adalah kelompok orang yang

memiliki minat, keahlian, atau minat dalam bidang seni dan budaya. Mereka berkumpul bersama untuk berbagi

pengetahuan, pengalaman, dan kecintaan mereka terhadap

seni dan budaya. Kelompok seni dan budaya bisa berupa

kelompok seni visual seperti kelompok seniman, galeri seni, atau perkumpulan seni rupa. Mereka dapat saling berbagi

karya seni, berdiskusi tentang seni, dan mengadakan pameran seni.

Kelompok seni dan budaya Desa Sreseh sempat ada

namun pada10 tahun terakhir kelompok seni desa sreseh tidak

berlanjut. Pada kegiatan-kegiatan kebudayaan tidak ada

kelompok tertentu yang menaungi kebudayaan namun lebih ke partisipasi masyarakat dalam mengadakan acara kebudayaan. Kelompok seni dan budaya dapat memiliki peran yang penting dalam mempromosikan seni dan budaya di masyarakat, mengadakan acara dan kegiatan yang

memperkaya kehidupan budaya lokal, serta menjaga warisan

budayadan tradisitetap hidup

Klub sosial dan olahraga desa adalah organisasi atau kelompok yang didirikan di tingkat desa atau komunitas lokal

dengan tujuan mempromosikan kegiatan sosial dan olahraga.

Mereka bertujuan untuk membawa warga desa bersama-sama, membangun ikatan sosial, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan melalui kegiatan sosial dan olahraga. Desa

Sreseh memiliki kelompok sosial yang memiliki kegiatan

berkelanjutan yakni kelompok sosial pengajian rutin yang diadakan tiap minggunya.

Kelompok sosial di Desa Sreseh terbentuk jika ada event

tertentu yang diselenggarakan. Kelompok olahraga tidak

memiliki kegiatan rutin jika tidak ada event yang akan

dilaksanakan. Kelompok olahraga terdiri dari golongan orang

pemuda. Klub sosial dan olahraga desa juga dapat berperan

penting dalam mengembangkan kepemimpinan, mengajarkan

nilai-nilai kerjasama, dan memberikan kegiatan positif bagi

7. Klub Sosial Dan Olahraga

anak-anak dan pemuda desa. Mereka juga dapat menjadi platform untuk menggalang dukungan dalam mengatasi

masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan yang dihadapi oleh desatersebut

BAB III

Potensi Desa

A. Potensi Alam

1. Pertanian dan perkebunan

Pemanfaatan potensi alam pertanian dan perkebunan di desa harus dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan, mengutamakan konservasi lingkungan dan keberlanjutan sumber daya. Penting juga untuk melibatkan masyarakat desa dalam pengembangan sektor ini melalui pemberdayaan, pelatihan, dan dukungan infrastruktur yang diperlukan. Desa Sreseh juga merupakan daerah agraris dengan pengembangan

tanaman semusim. Desa Sreseh memiliki lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dantanaman lainnya.

Lahan pertanian dapat berupa sawah, ladang, kebun, atau perkebunan kecil. Petani Desa Sreseh umumnya

menggunakan lahannya untuk ditanami tanaman kacang

tanah, cabai, jagung, ketela pohon dan pohon turi. Masyarakat

Desa Sreseh mengolah kacang tanah menjadi berbagai produk

makanan yang populer, seperti kacang goreng, kacang panggang,selai kacang, gulakacang, danbumbu kacang.

2. Sumber Air

Desa Sreseh merupakan desa yang berada di pesisir atau

memiliki aliran air permanen memiliki potensi sumber air yang signifikan. Air laut dapat digunakan untuk pasokan air

bersih, kegiatan pertanian, pengairan sawah dan tambak

garam maupun tambak udang. Hal yang perlu diperhatikan

dalam hal ini adalah system pengairan irigasi, mengingat

bahwa bila musim kemarau tiba air untuk pengairan sawah

sulit diperoleh.

Kondisi mata air yang ada kurang memenuhi kebutuhan air, sehingga perlu adanya sarana yang dapat mencukupi

kebutuhan akan air. Pemanfaatan potensi sumber air yang ada di Desa Sreseh harus dilakukan dengan cara yang

berkelanjutan dan bertanggung jawab, termasuk pemeliharaan dan perlindungan sumber air. Penting juga untuk

mengoptimalkan penggunaan air dengan teknologi dan

praktik irigasi yang efisien, konservasi air, dan penyediaan sanitasi yangbaik.

3. Potensi Laut Dan Pantai

Potensi laut dan pantai di sebuah desa atau wilayah pesisir sangat beragam dan dapat memberikan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan social. Cek dam atau pembagunan dan perbaikan plengsengan mungkin merupakan salah satu contoh sarana yang dibutuhkan masyarakat Sreseh dalam bidang perikanan. Potensi laut di desa sreseh sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dimasa mendatang. Mulai dari limbah ikan nelayan yang tidak masuk sortir seperti ikan kecil, udang dan kerang dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk, nugget dan jajanan ringan lainnya. Selain itu ombak yang

besar dapat menjadi salah satu energi pembangkit listrik tenaga ombak. Keindahan laut serta pemandangan rimbunnya

mangrove dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk berkunjungke DesaSreseh.

Wisata alam di Desa Sreseh menawarkan kehidupan

sederhana yang menginspirasi, jauh dari kebisingan perkotaan. Salah satu daya tarik utama wisata alam di Desa

Sreseh adalah trekking melalui jalan-jalan pedesaan yang tenang. Pengunjung dapat mengeksplorasi medan yang

menantang dan memasuki hutan yang masih alami. Selain itu, Desa Sreseh juga memiliki pemandangan tambak garam yang

indahdan hamparan pesisiryangmemukau.

Wisata alam di Desa Sreseh juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk setempat dan belajar

tentang kehidupan mereka. Pengunjung dapat mengikuti kegiatan tradisional, seperti mencari ikan, membuat produk kerupuk dari hasil laut serta belajar membuat kerajinan tangan yang khas dari Desa Sreseh. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan upacara adat dan festival lokal yang memperkaya pengalaman budaya.

4. Wisata alam

B. Potensi SDM

1. Keterampilan kerajinan tangan

Desa sering kali merupakan tempat yang kaya akan warisan budaya dan tradisi. Keterampilan kerajinan tangan di desa sering kali merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk melestarikan

budaya lokal dan menjaga keaslian tradisi. Desa Sreseh

merupakan desa pesisir yang memiliki akses mudah ke bahan

baku alami yang berasal dari laut seperti kerang, kulit kerang, teripang, rumput laut, dan batu karang. Bahan-bahan ini dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang unik dan menarik.

Cangkang kerang dan kulit kerang diolah menjadi berbagai

macam kerajinan tangan seperti perhiasan, dekorasi, atau aksesoris. Kerajinan berbahan cangkang ini memiliki daya tarik yangunikdan mencerminkan kehidupanpesisir.

Keterampilan kerajinan tangan di desa Sreseh memiliki potensi besar untuk mendukung sektor pariwisata dan perekonomian lokal. Wisatawan sering mencari kerajinan

tangan yang unik dan berbeda sebagai oleh-oleh atau untuk mempercantik rumah mereka. Dengan mempromosikan

keterampilan kerajinan desa, desa sreseh dapat menarik lebih

banyak kunjungan wisatawan dan menghasilkan pendapatan

tambahan bagi masyarakat. Desa Sreseh memiliki

keterampilan dalam membuat perahu tradisional. Pembuatan

perahu ini melibatkan keterampilan dalam mengolah kayu, anyaman, dan penggunaan alat-alat tradisional. Kerajinan perahu dapat menjadi daya tarik pariwisata yang kuat. Potensi-potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan kerajinan tangan di desa Sreseh. Dengan memasarkan produk-produk kerajinan tangan yang terinspirasi oleh kehidupan pesisir, desa Sreseh dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, melestarikan tradisi lokal, danmendukung pariwisata pesisiryangberkelanjutan.

2. Keterampilan Dan Pengetahuan Pertanian

Potensi keterampilan dan pengetahuan pertanian sangat penting dalam mendukung keberlanjutan dan pengembangan sektor pertanian. Desa-desa seringkali memiliki pengetahuan yang kaya tentang budidaya tanaman, termasuk pemilihan varietas yang tepat, teknik penanaman, pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama dan penyakit. Pengetahuan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Pengetahuan masyarakat desa sreseh

akan keterampilan pertanian masih menerapkan sistem pertanian tradisional. Banyak petani yang menggunakan alat tradisional untuk mengolah lahan pertaniannya.

Keterampilan dalam memilih dan menggunakan alat dan

mesin pertanian yang sesuai sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Ini

termasuk penggunaan traktor, pompa air, alat pengolah tanah, dan alat panen. Pengolahan hasil pertanian masih minim, dimana petani Desa Sreseh menanam tanaman hanya untuk pakan ternak mereka. Keterampilan-keterampilan ini penting dalam mengoptimalkan hasil pertanian, meningkatkan produktivitas, mengelola risiko, dan meningkatkan pendapatan petani. Selain keterampilan teknis, petani juga perlu memiliki keterampilan manajemen, kepemimpinan, dan komunikasi yangbaik untuksuksesdalam usahapertanian

3. Keahlian Dalam Bidang Seni Dan Budaya

Keahlian dalam bidang seni dan budaya merupakan keahlian yang turun temurun dari zaman dahulu yang menjadi kebiasaan dimana kemudian diangkat menjadi sebuah seni dan budaya. Seni dan budaya adalah hal unik yang tercipta atas ide seseorang yang dikembangkan dengan mengikuti zaman namun tidak meninggalkan ciri khas dari sebuah daerah yang ditempati. Sebuah keahlian seni di desa sreseh meliputi seni dalam membuat perahu. Masyarakat desa sreseh sangat ahli dalam mendesain, memahat dan mengukir perahu mereka.

Perahu yang dibuat digunakan untuk mencari ikan dan diikutkan dalam upacara petik laut yang diadakan setiap satu

tahun sekali. Keahlian dalam bidang seni dan budaya dapat dikembangkan melalui pendidikan formal, pelatihan, praktik,

dan pengalaman nyata. Penting untuk terus mengasah

keterampilan dan mengeksplorasi kreativitas dalam bidang ini

untuk menjadi lebih mahir dan berkembang sebagai seorang

seniman ataupraktisi budaya

4. Pengetahuan Lokal Dan Tradisi

Pengetahuan lokal dan tradisi merupakan pengetahuan

yang penting diketahui oleh seseorang dalam bermasyarakat.

Tradisi adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan secara

berulang – ulang dalam suatu kelompok masyarakat yang

memiliki tujuan yang sama. Keahlian dalam pengetahuan

lokal dan tradisi melibatkan pemahaman yang mendalam

tentang budaya, tradisi, sejarah, dan kearifan lokal suatu daerah atau komunitas. Sebuah tradisi di desa sreseh meliputi

kerapan sapi danupacara petik laut.

Kerapan sapi umum dilaksanakan dalam acara acara

tertentu baik berupa lomba ataupun acara pribadi. Sedangkan

upacara petik laut dilakukan setelah 7 hari setelah hari raya.

Keahlian dalam pengetahuan lokal dan tradisi dapat diperoleh

melalui studi, pengalaman langsung, interaksi dengan

komunitas setempat, dan partisipasi aktif dalam kegiatan

budaya dan tradisional. Hal ini memungkinkan seseorang

untuk memahami, menghargai, dan melestarikan warisan

budayayang kayadanunik darisuatudaerah atau komunitas.

C. Potensi Perekonomian

1. Pertanian

Sektor pertanian di Desa Sreseh memiliki luas lahan

sebesar 368,91 untuk penggunaan tegal, kebun serta

pengunaan sawah sebesar 25,25. Hasil panen dari sektor pertanian di Desa Sreseh sendiri memiliki luas panen dan produksi meliputi padi, sawah dan padi ladang. Luas panen untuk padi sawah yaitu 25,25 sedangkan untuk produksi yaitu sekitar 138. Total hasil padi ladang untuk luas panen sendiri yaitu sebesar 11 sedangkan untuk produksi dari padi ladang yaitu sekitar 46.

2. Industri Kecil Dan Menengah

Desa sreseh memiliki beberapa industri yang berbasis industri kerajinan rumah tangga. Industri ini dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah industri besar atau sedang, industri kecil dan industri kerajinan RT. Industri yang aktif didesaini yaitu industrikerajinan RTdengan jumlah 10.

3. Pariwisata

Sektor pariwisata adalah sektor bisnis yang memiliki basis jasa potensial dan strategis guna pengembangan perekonomian nasional dan juga daerah. Sektor pariwisata ini

biasanya meliputi pelayanan perjalanan, transportasi serta

pengembangan daerah tujuan wisata. Sektor pariwisata di Desa Sreseh saat ini masih dalam tahap perkembangan.

Pariwisata di Desa ini yaitu pengembangan danau sebagai tempat wisata.

4. Pelayanan Publik

Pelayanan publik biasa diartikan yaitu pemberian layanan

kepentingan orang atau masyarakat yang memiliki

kepentingan terhadap organisasi. Pelayanan publik juga dapat

diartikan sebagai segala kegiatan yang dilaksanakan untuk

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan (Monoarfa., 2012). Pelayanan publik di Desa Sreseh sendiri memiliki

beberapa diantaranya yaitu puskesmas, kantor kecamatan, koramil serta kapolsek.

5. Koperasi

Koperasi unit desa yaitu suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi di pedesaan.

Pembentukan koperasi unit desa adalah penyatuan dari

beberapa koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya

dipedesaan (Saleh dan Ismail., 2015). Koperasi desa di Desa

Sreseh masihbelum ada.

6. Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi adalah bentuk penampaian informasi menggunakan bentuk teknologi yang

dapat menunjang penyampaian informasi pelaksanaan

komunikasi searah, dua arah, atau bahkan lebih. Teknologi informasi dan komunikasi di Desa Sreseh sudah menunjang

kebutuhan TIK.

D. Potensi Sosial dan Budaya

1. Warisan Budaya Dan Tradisi

Tradisi adalah pola perilaku yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ini mencakup tindakan, praktik, kepercayaan, ritual, perayaan, dan acara yang dijalankan oleh

masyarakat tertentu dalam waktu yang berkelanjutan. Tradisi bisa memiliki makna religius, budaya, atau historis yang

mendalam bagi kelompok sosisal yang mengikutinya. Tradisi berperan dalam mempertahankan identitas budaya, nilai-nilai, dan warisan sejarah suatu kelompok manusia. Desa sreseh

memiliki peninggalan tradisi yang di tinggalkan oleh buyut

Dhasima. Buyut Dhasima menjadi sebuah titik pusat asal

muasal penduduk yang meninggali desa sreseh. Sehingga

warga desa sreseh memiliki tradisi dalam mengingat

peninggalan yang ditinggalkan oleh buyut Dhasima. Desa

Sreseh memiliki budaya petik laut khusunya dirayakan di Dusun Tasolong dimana perahu dihiasi dengan berbagai

macam perhiasan dan ada selamatan yang diikuti warga dusun Tasolong.

2. Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orangorang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Kearifan lokal yang ada di desa sreseh yakni harus menyambut datangnya hari besar terutama pada hari besar umat Islam. Hari besar dilaksanakan dengan dengan meriah dengan menyugukan makanan pada para tamu yang akan berkunjung dari rumah ke rumah. Hari besar yang dirayakan yakni hari raya idul Fitri, hari raya idul adha, bulan maulid nabidan hariawal tahunHijriyah.

3. Keberagaman Budaya

Keberagaman budaya adalah keseluruhan strukturstruktur sosial, dan religi. Dimana di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat istiadat yg ada di dalam sebuah masyarakat yg diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.

Keberagaman budaya di Desa Sreseh tidak begitu terlihat karena Masyarakat Desa Sreseh merupakan masyarakat yang

homogen.Masyarakat desa sreseh mayoritas merupakan suku

Madura. Sehingga bahasa sehari-hari di Desa Sreseh menggunakan bahasa Madura. Budaya juga mengikuti

kebudayaan masyarakat Madura.

4. Koperasi Dan Gotong Royong

Gotong royong merupakan adat istiadat tolong menolong antara orang-orang yang ada di berbagai macam lapangan

kegiatan sosialm baik itu menurut hubungan kekerabatan, tetangga, dan efisien yang bersifat praktis, serta ada pula kerjasama lainnya.

Gotong royong warga desa Sreseh kerap dilakukan jika ada berbagai macam kegiatan maupun permasalah yang ada di desa. Gotong royong melibatkan warga desa yang ada di sekitar lokasi gotong royong. Agenda yang biasanya

dilakukan dengan bergotong royong yakni acara pernikahan, pindah rumah, kegiatan berduka, dan kegiatan hajatan yang lain. Untuk koperasidi DesaSresehmasih belum ada.

5. Partisipasi Masyarakat

Partisi pasi masyarakat merujuk pada keterlibatan aktif masyarakat pada pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan publik maupun kegiatan bermasyarakat.

Masyarakat Desa Sreseh sangat aktif dalam kegiatan bermasyarakat seperti pengadaan kegiatan kebudayaan, kegiatan perlombaan dan perayaan kegiatan yang lain. Namun dalam perencanaan kegiatan kebudayaan semua masyarakat kurang terlibat. Masyarakat hanya berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.

6. Jaringan Sosial

Jaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari suatu simpul yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi,ide, teman, keturunan, dlll Penduduk desa sreseh yang kebanyakan merantau sangat memiliki potensi jaringan sosial. Dimana penduduk Desa Sreseh mendapati ilmu baru dari luar, teman baru dari luar, sehingga kerja sama oleh pihak luar yang ada di desa Sreseh

bisaterbangun.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.