
12 minute read
BAB I Deskripsi Desa
Kabupaten Sampang, Madura pernah masuk dalam salah satu kawasan dengan kategori daerah tertinggal berdasarkan
Perpres No 131 Tahun 2015 tentang penetapan daerah tertinggal pada tahun 2015-2019 dengan kriteria penilaian indeks pembangunan manusia (IPM) yang dibawah dari wilayah di Jawa Timur lainnya. Pengabdian Masyarakat adalah salah satu program tahunan yang dilaksanakan
Advertisement
Universitas Trunojoyo Madura. Kegiatan ini merupakan penerapan dari Catur Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian
Masyarakat ini diharapkan dapat memberi pengalaman bagi mahasiswauntukhidupbermasyarakat.
Sesuai dengan tridharma perguruan tinggi yang dianut oleh civitas kampus pelaksanaan ini melibatkan beberapa elemen yang diantaranya adalah mahasiswa, dosen pembimbing lapang, masyarakat dan pemerintahan daerah.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan selama 26 hari dengan total 13 mahasiswa yang ditugaskan di Desa Sreseh, KecamatanSreseh,KabupatenSampang.
1. Koordinat Geografis
Desa Sreseh yaitu sebuah kecamatan di Kabupaten
Sampang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan jarak sekitar 43 kilometer dari ibu kota kabupaten sampang. Pusat pemerintahan kecamatan sreseh ini berada di Desa Labuhan. Desa Sreseh memiliki beberapa potensi diantaranya bidang kelautandanperikanan.
Kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan 13 orang melakukan survey lokasi dengan tujuan mengetahui potensi dan kekurangan di desa Sreseh. Desa Sreseh ini memilikiwargamasyarakatdenganmayoritasberagamaislam dengan sumber penghasilan terbanyak bersumber dari hasil perikanandanpertanian.DesasresehbertempatdiKecamatan
Sreseh,KabupatenSampangdenganluasanlahansebesar6,36
Ha.Desainimemilikiletakgeografisdiantaranyayaitu:
Latitude : 7°13'21.71"S Longtitude 113° 8'58.19"E Batas
Timur
Latitude : 7°13'9.53"S Longtitude : 113° 6'10.51"E Batas
Barat
Latitude : 7°13'33.16"S Longtitude : 113°7'7.85"E Batas
Selatan
Latitude : 7°11'55.85"S Longtitude : 113° 7'13.47"E
BatasUtara
2. Wilayah Administrasi
Desa sreseh memiliki beberapa dusun yang diantaranya yaitu Sreseh, Bu’pote, Karang Anyar, Batuputih Tosolong,
Darusah, Jengpaek yang dimana dimasing-masing dusun tersebut memiliki kepala dusun yang berbeda. Desa ini memiiki pembagian jenis luasan tanah dengan rincian pemukimansebesar122.00Ha,Sawah25.250,Tegal168.910
Ha, Hutan sebesar 0.030 Ha dan Kebutuhan Lahan lainnya sebesar 17.200 Ha. Jarak pusat Pemerintahan menuju
Kecamatan Sreseh yaitu sekitar ± 8 Km. Batas-batas Desa
Sresehdiantaranyayaitu:
SebelahUtara :DesaDisanahKe.Sreseh
SebelahSelatan :SelatMaduraKec.Sreseh
SebelahBarat :DesaTamanKec.Sreseh
SebelahTimur :SelatMaduraKec.Sreseh
Potensi sumber daya alam di desa ini diantaranya adalah padi dengan luas lahan panen sebesar 48.00 dengan besaran produksi 296.160 kwintal, jagung dengan luas lahan panen
243.00 dengan besaran produksi 1229,500 kwintal. Kacang tanah memiliki luas lahan sebesar 107.00 dengan besaran produksisebesar938.500kwintalpadatahun2013.
3. Iklim
Menurut data rata-rata curah hujan tahun 2015 di Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang adalah sebagaiberikut:
Keadaan lingkungan sekitar desa sreseh memiliki vegetasi yang beragam, dikarenakan di desa sreseh memiliki jenistanahyangcukupsubur.Desainiberdekatandenganlaut yang dimana memiliki banyak potensi salah satunya adalah keanekaragamankarangdangastropoda.
B. Demografi
Sumber daya manusia yang tersedia bisa dilihat dari data jumlah penduduk, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun mata pencaharian. Data demografi memberikan informasi tentang jumlah penduduk, komposisi usia, jenis kelamin, tingkat kelahiran, kematian, migrasi, dan struktur keluarga. Dengan pemahaman yang baik tentang struktur penduduk ini, pemerintah dan organisasi dapat merencanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat. Data demografi menjadi dasar perencanaan kebutuhan sosial dan ekonomi.
Informasi tentang jumlah penduduk dan karakteristiknya digunakan untuk merencanakan alokasi sumber daya yang tepat, seperti perumahan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi,danlapangankerja.
1. Jumlah Penduduk
Data pertumbuhan penduduk merujuk pada perubahan jumlahpenduduksuatuwilayahdalamperiodewaktutertentu.
Data ini penting untuk memahami tren pertumbuhan populasi dan menginformasikan kebijakan dan perencanaan yang berkaitan dengan infrastruktur, layanan, dan pembangunan sosial. Jumlah penduduk di Desa Sreseh pada Tahun 2021 adalah sebanyak 4.124 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 2.063 jiwa dan perempuan 2.061 jiwa. Data ini bermanfaat untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan mengetahui jumlahangkatankerjayangada.
Data penduduk membantu dalam perencanaan pembangunansosialdanekonomi. Informasitentangjumlah penduduk, struktur usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan merencanakan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, perumahan, dan layanan social.DatapendudukmenurutgolonganumurdiDesaSreseh dapatdilihatpadatabeldibawahini:
Data diatas diperoleh dari data potensi sosial ekonomi
2. Penduduk Prasejahtera / Kurang Mampu
Banyak sedikitnya penduduk miskin merupakan salah satuindikatorkesejahteraansuatumasyarakat,namuninijuga bukan merupakan suatu hal yang mutlak. Berdasarkan kalisifikasi BKKBN di Desa Sreseh terdapat 534 keluarga yangtergolongPrasejahtera,355keluargakategorisejahteraI, Sejahtera II sebanyak 336 keluarga, 1192 keluarga kategori
SejahteraIIIdan7keluargaSejahteraIII.
3. Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia. Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah informasi mengenai distribusi penduduk dalam suatu wilayah berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh individu. Data ini memberikan gambaran tentang tingkat pendidikan masyarakat dan menjadi dasar untuk perencanaan pendidikan, pengembangan kebijakan, serta analisis sosial dan ekonomi. Data ini membantu dalam mengidentifikasi kesenjangan pendidikan antara kelompokkelompok dalam populasi. Misalnya, data ini dapat mengungkap tingkat pendidikan yang lebih rendah pada kelompok miskin atau marginal. Hal ini membantu dalam merancang program dan kebijakan untuk mengurangi kesenjangan pendidikan. Proses pembangunan Desa akan berjalan dengan lancar apabila masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Data penduduk Desa Sreseh menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel
11.
4. Tingkat Fertilitas Dan Kematian
Dalam demografi, tingkat fertilitas dan tingkat kematian digunakan untuk menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah, mempelajari perubahan demografi, dan merencanakan kebijakan sosial-ekonomi yang berkaitan denganpopulasi.Tingkatfertilitasmengacupadajumlahratarata anak yang dilahirkan oleh perempuan dalam suatu populasi atau kelompok dalam periode waktu tertentu.
Biasanya diukur dalam jumlah anak per perempuan selama masa reproduktifnya. Tingkat fertilitas Desa Sreseh dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebijakan keluarga, akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, tingkat pendidikan,budaya,dankondisisosio-ekonomi.
Tingkat kematian mengacu pada jumlah kematian dalam suatu populasi atau kelompok dalam periode waktu tertentu.
Biasanya diukur dalam angka kematian per seribu penduduk per tahun. Tingkat kematian dinyatakan dalam angka kasar atau tingkat kematian spesifik berdasarkan kelompok usia ataujeniskelamin.Tingkatkematiandipengaruhiolehfaktorfaktor seperti tingkat perkembangan ekonomi, akses terhadap pelayanankesehatan,statusgizi,kualitasairdansanitasi,serta faktor-faktor lingkungan lainnya. Tingkat kematian yang rendahbiasanyamencerminkantingkatkesehatandankualitas hidup yang baik dalam suatu populasi. Berdasarkan data banyaknya kelahiran dan kematian menurut jenis kelamin di DesaSresehTahun2020sebagaiberikut: Kelahiran
Data kelahiran dan rata – rata kelahiran per 1000 penduduk pertengahanDesaSresehTahun2020sebagaiberikut:
5. Pekerjaan
Mata pencaharian penduduk di Desa Sreseh sebagian besar masih berada di sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam bidang ekonomi masyarakat. Data menurut mata pencaharian pendudukdapatdilihatpadaberikutini:
Tabel Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah
1 Pertanian 1583orang
2 Buruhtani 592orang
3 Nelayan 420orang
4 Peternakan 1900rang
5 Jasa/Perdagangan
1.JasaPemerintahan
2.JasaPerdagangan
3.JasaAngkutan
4.JasaKetrampilan
5.Jasalainnya
20orang
52orang
28orang
12orang 330rang
6 SektorIndustri 5orang
7 Sektorlain
Jumlah
2343 orang
Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa/Kelurahan
Tahun2013.
6. Agama
Desa Sreseh dikenal dengan penghayatan agama yang kuat. Warga desa aktif dalam praktik keagamaan sehari-hari, seperti melaksanakan shalat berjamaah di masjid desa, mengikuti pengajian, dan merayakan perayaan keagamaan bersama. Masjid menjadi pusat aktivitas sosial dan keagamaan, di mana warga saling berkumpul untuk beribadah, berdiskusi, dan menjalin silaturahmi. Adanya kesadaran kolektif akan pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari membuat Desa Sreseh terasa begitu hidup dan bersemangat. Di Indonesia, negara dengan keberagaman agama yang kaya, terdapat desa-desa yang mayoritas dihuni oleh umat Islam yang mengikuti aliran Nahdlatul Ulama (NU).
Desa Sreseh merupakan desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam NU. Desa ini menjadi contoh nyata tentang bagaimana mayoritas penduduk yang mengikuti ajaran Islam NU mampu menciptakan kehidupan yang harmonis, inklusif, dan berciri khas ke-Nu-an.
Mayoritas beragama Islam NU menjalankan praktik keagamaannya, memperkuat harmoni sosial, dan mendorong pemberdayaan masyarakat. Desa Sreseh dikenal dengan kesetiaan warganya terhadap ajaran Islam NU. Penduduk desa secara aktif melaksanakan amalan-amalan yang diajarkan oleh NU, seperti shalat berjamaah, membaca kitab kuning, dan mengikuti pengajian-pengajian keagamaan. Mereka juga menjunjung tinggi semangat tasawuf dan nilainilai kearifan lokal yang terkait dengan ajaran Islam NU. Desa Sreseh merupakan tempat di mana praktik keagamaan menjadiintikehidupansehari-hariwarganya.
C. Infrastruktur
1. Jaringan air
Jaringan air desa adalah sistem perpipaan dan infrastrukturyangdigunakanuntukmenyediakanpasokanair bersih kepada penduduk di suatu desa. Jaringan air desa biasanya terdiri dari sumur atau sumber air utama, pipa-pipa yang menghubungkan sumur dengan rumah-rumah penduduk, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti tangki penyimpanan air, pompa air, dan sistem pengolahan airjikadiperlukan.
Tujuan utama dari jaringan air desa adalah untuk memastikan akses yang mudah dan aman terhadap pasokan air bersih bagi penduduk desa. Dengan adanya jaringan air desa, penduduk desa tidak perlu lagi mengandalkan sumursumur individu atau mengambil air dari sumber-sumber air yang tidak terjamin kebersihannya. Jaringan air desa dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk desa, membantu mencegahpenyebaranpenyakityangterkaitdenganairkotor, dan mendukung kegiatan-kegiatan ekonomi seperti pertanian dan industri kecil. Pembangunan jaringan air desa biasanya melibatkanpemerintahdaerah,lembagaswadayamasyarakat, dan masyarakat setempat. Proses ini meliputi studi kelayakan, perencanaan teknis, pengadaan dana, konstruksi infrastruktur, dan pemeliharaan sistem secara berkelanjutan.
Pemerintah daerah dan lembaga terkait juga dapat memberikanpelatihankepadamasyarakatsetempatmengenai manajemenairdanpenggunaanyangefisien.
Penting untuk mencatat bahwa implementasi jaringan air desa dapat bervariasi dari satu desa ke desa lainnya, tergantung pada kondisi geografis, sumber daya air yang tersedia, dan kebutuhan lokal. Beberapa masyarakatdi Desa
Sreseh mungkin memiliki jaringan air terpusat yang mengalirkan air langsung ke rumah-rumah, sementara yang lainmungkinmemilikititikaksesumumdimanamasyarakat bisa mengambil air bersih secara mandiri. Sebagian besar masyarakat Desa Sreseh mendapatkan air bersih dari sumur yang berada disekitar rumah warga. Air sumur yang dihasilkan sangatlah jernih, tidak asin dan tidak berbau.
Namun untuk kebersihan air belum terjamin. Air yang melimpahmembuatmasyarakatdesasresehtidakkekurangan airsepnajngtahunnya.
Jaringan air desa merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan dasar penduduk desa dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif diperlukan untuk membangun, mengoperasikan,danmemeliharajaringanairdesaagardapat memberikanmanfaatjangkapanjangbagikomunitasdesa.
2. Air bersih
Air bersih desa adalah pasokan air yang aman dan layak untuk dikonsumsi oleh penduduk desa. Air bersih ini harus memenuhi standar kesehatan dan kebersihan tertentu, sehingga aman untuk diminum, digunakan dalam kegiatan sehari-hari, dan meminimalkan risiko penyakit terkait air.
Seluruh masyarakat Desa Sreseh memiliki akses air bersih denganmudah.Halinijugadidukungolehfasilitastandonair milik desa yang disalurkan pada sebagian penduduk desa sresehyangberadadidaerahsulitairbersihdidekatnya.
Selain membangun infrastruktur yang memadai untuk pasokan air bersih desa, penting juga untuk melakukan pemeliharaan dan pengelolaan yang baik terhadap sistem air tersebut.Masyarakatdesaperludilibatkandalampengelolaan air, termasuk dalam hal pemeliharaan, pengawasan, dan penggunaan yang efisien. Program pelatihan dan kesadaran masyarakat juga dapat membantu dalam mempromosikan kebersihanairdankebiasaanhidupsehatyangterkaitdengan penggunaanairbersih
3. Listrik
Listrik desa merujuk pada penyediaan listrik yang dapat diakses oleh penduduk di suatu desa. Dalam banyak daerah pedesaan di seluruh dunia, akses terhadap listrik masih menjadi tantangan. Namun, ada berbagai upaya yang dilakukanuntukmembawalistrikkedesa-desayangterpencil danmeningkatkanaksesibilitasenergibagipendudukdesa
Warga Desa Sreseh memiliki akses penuh dalam pemakaian listrik. Pemadaman listrik di Desa Sreseh jarang terjadi. Penting untuk melibatkan komunitas desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem listrik desa. Pelatihan dan pendidikan terkait manajemen energi, pemeliharaan peralatan, dan penggunaan energi yang efisien juga dapat membantu dalam penggunaan listrik yang berkelanjutandanberdayagunabagipendudukdesa
4. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan di desa dapat bervariasi tergantung padaberbagaifaktor,termasuknegara,wilayahgeografis,dan kondisi sosial-ekonomi. Secara umum, tingkat pendidikan di desa mungkin lebih rendah dibandingkan dengan perkotaan karena adanya tantangan aksesibilitas, ketersediaan sumber daya,dankesadaranakanpentingnyapendidikan.Namun,ada upayayangdilakukanuntukmeningkatkanakses dankualitas pendidikan di desa-desa. Desa-desa sering menghadapi keterbatasan sumber daya, termasuk fasilitas pendidikan, guru, dan bahan ajar. Kurangnya anggaran dan investasi dalam pendidikan di desa bisa mempengaruhi kualitas pendidikanyangditawarkan.Fasilitaspendidikanyangburuk, kekurangan guru yang berkualitas, dan kurangnya bahan ajar yang memadai dapat mempengaruhi tingkat pendidikan di desa. Di beberapa desa, anak-anak mungkin terpaksa bekerja atau membantu dalam pekerjaan rumah tangga atau pertanian keluarga. Keterlibatan mereka dalam pekerjaan ini dapat mengurangi waktu dan kesempatan mereka untuk menghadiri sekolahsecarateratur.
Desa Sreseh memiliki akses pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) sampai ke jenjang SMA. Desa Sreseh memiliki lima lembaga tingkat pendidikan dasar yakni SDN
1 Sreseh, SDN 2 Sreseh, SDN 3 Sreseh, kemudian dua sekolah swasta yakni MI ALMAS'UDIYAH, dan MI
MIFTAHULHUDA.Kemudianadadualembagapendidikan tingkat menengah pertama yakni SMP ALMAS'UDIYAH 2
SRESEH dan MTS Islam Salafiyah Sreseh. Kemudian ada satu lembaga pendidikan tingkat SMA yakni SMA Islam
SalafiyahSreseh.
Untukmeningkatkantingkatpendidikandidesa,beberapa upayadapatdilakukan,antaralainmeningkatkanaksesibilitas dengan membangun infrastruktur pendidikan yang memadai dan memperbaiki akses transportasi, melakukan investasi dalam pelatihan dan perekrutan guru yang berkualitas untuk desa-desa, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat pendidikan melalui kampanye dan program kesadaran, memberikan bantuan keuangan kepada keluarga untuk mengurangi hambatan ekonomi yang terkait dengan pendidikan serta endorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaandanpengawasanpendidikandidesa.
Upaya ini harus dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan, kolaboratif, dan melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat desa itu sendiri untuk mencapai perbaikan yang signifikan dalam tingkatpendidikandidesa.
5. Kesehatan
Kesehatan masyarakat desa merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk di daerah pedesaan. Karena desa umumnya memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan sumber daya yang terbatas, perhatian khusus diberikan untuk memastikan bahwa penduduk desa memiliki akses yang memadai terhadap pelayanan kesehatan, edukasi kesehatan, dan fasilitassanitasiyangbaik.
Di desa sreseh terdapat satu tempat balai kesehatan yang dimana disana juga terdapat program imunisasi yang rutin dilaksanakan tiga bulan sekali. Masyarakat Desa Sreseh memiliki akses mudah dan terjangkau ke fasilitas kesehatan dasar, seperti puskesmas atau klinik desa. Upaya telah dilakukan dengan membangun atau meningkatkan infrastruktur kesehatan di Desa Sreseh dengan memastikan ketersediaantenagamedisyangmemadai.
Pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan sangat penting dalam masyarakat desa. Program edukasi kesehatan yang menyasar masalah kesehatan yang relevan dengan masyarakat desa, seperti pola makan sehat, sanitasi, kebersihan, dan pencegahan penyakit, dapat membantu meningkatkan pemahaman dan perilaku kesehatan masyarakat. Meningkatkan kesehatan masyarakat desa memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, komunitas lokal, dan individudidalammasyarakatdesaitusendiri.
6. Telekomunikasi
Telekomunikasi desa merujuk pada penyediaan akses dan infrastruktur komunikasi yang memadai di daerah pedesaan.
Ini melibatkan pengembangan dan pengoperasian jaringan telekomunikasi, termasuk telepon, internet, dan layanan komunikasi lainnya, untuk memastikan bahwa penduduk desa memiliki konektivitas yang dapat meningkatkan akses informasi, pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi, seperti penyebaran jaringan telepon dan internet, adalah langkah penting dalam memastikan konektivitas di desa. Hal ini melibatkan pemasangan menara telekomunikasi, kabel serat optik, atau solusi nirkabel untuk memperluas jangkauan sinyal.
Masyarakat Desa Sreseh memiliki akses penuh terhadap internet, dengan terjangkaunya jaringan internet dari beberapa operator. Akses internet merupakan faktor kunci dalam telekomunikasi Desa Sreseh. Masyarakat desa perlu memilikiaksesterhadaplayananinternetyangterjangkaudan dapat diandalkan. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan akses internet berkecepatan tinggi seperti broadband, atau dengan memanfaatkan teknologi nirkabel seperti jaringan seluler atau jaringan satelit. Pengembangan telekomunikasi desa membutuhkan kerjasama antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan sektor swasta. Investasi yang cukup diperlukan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan dan memastikan layanan telekomunikasi yang andal dan terjangkaudidesa.
Telekomunikasi desa memiliki potensi untuk meningkatkan aksesibilitas dan pemberdayaan masyarakat desa dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan konektivitas yang baik, masyarakat desa dapat mengakses informasi, mengembangkan usaha, mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik, dan terhubung dengan dunia luar. Ini akan membantu mengurangi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan serta meningkatkan kualitas hidup pendudukdesa.
7. Fasilitas olahraga dan rekreasi
Fasilitas rekreasi dan olahraga desa bertujuan untuk memberikan aksesibilitas dan kesempatan kepada penduduk desa untuk berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi dan olahraga.
Meskipun mungkin lebih sederhana dibandingkan dengan fasilitas di perkotaan, fasilitas ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Lapangan olahraga desa dapat digunakan untuk berbagai olahraga seperti sepak bola, voli, bulu tangkis, atau tenis meja. Lapangan ini dapat dibangun dengan menggunakan rumput alami atau rumput sintetisyangtahanlama.
Penting untuk mengembangkan fasilitas rekreasi dan olahraga yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat desa.
Fasilitasini tidakhanyamemberikan kesempatan untuk beraktivitas fisik, tetapi juga dapat membangun rasa kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas desa. Pemerintah desa, lembaga sosial, dan masyarakat lokal dapat bekerja sama untuk membangun, menjaga, dan mempromosikan fasilitas ini agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
8. Fasilitas dan perbelanjaan
Fasilitas perbelanjaan desa adalah tempat-tempat di desa yang menyediakan barang dan layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk desa. Meskipun biasanya lebih kecil dan lebih terbatas dibandingkan dengan pusat perbelanjaan di kota, fasilitas ini sangat penting dalam menyediakanaksesibilitasdankenyamanandalammemenuhi kebutuhanmasyarakatdesa.
Warung atau toko kelontong merupakan jenis fasilitas perbelanjaan yang umum ditemui di Desa Sreseh. Mereka biasanya menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, bahan makanan pokok, produk rumah tangga, dan sebagainya. Warung atau toko kelontong ini menjadi tempat penting bagi masyarakat Desa Sreseh untuk membeli barang sehari-hari dengan mudah dan dekat denganrumahmereka.
Pedagang kaki lima adalah pedagang yang sering berjualan di trotoar atau tempat-tempat tertentu di Desa Sreseh. Mereka biasanya menjual makanan, minuman, jajanan, atau barang-barang kecil lainnya. Pedagang kaki lima dapat memberikan variasi dalam pilihan belanja masyarakat desa dan memberikan aksesibilitas yang mudah dalammemperolehmakananatauproduktertentu.
Fasilitas perbelanjaan desa penting dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mendukung ekonomi lokal. Selain itu, fasilitas ini juga dapat menjadi titik pertemuan sosial di mana masyarakat desa dapat berinteraksi dan memperkuat ikatan komunitas. Pemerintah desa, lembaga koperasi, dan pemangku kepentingan lainnya dapat bekerja sama untuk membangun dan mempromosikan fasilitas perbelanjaan desa yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
9. Fasilitas keagamaan
Fasilitaskeagamaandesa merupakantempat-tempatyang disediakan untuk aktivitas ibadah dan praktik keagamaan masyarakat desa. Tempat-tempat ini biasanya merupakan pusat spiritual dan sosial dalam komunitas desa. Tempat ibadah seperti gereja, masjid, kuil, pura, atau vihara adalah fasilitas utama untuk praktik keagamaan di desa. Tempattempat ini digunakan untuk melakukan upacara keagamaan, ibadah rutin, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Merekajugaseringdigunakansebagaipusatkomunitasuntuk kegiatansosial,pertemuan,danpengembanganmasyarakat.
Tempat pemakaman Desa Sreseh merupakan tempat di mana jenazah anggota masyarakat desa dimakamkan sesuai dengan keyakinan dan praktik keagamaan mereka. Tempat iniseringdianggapsuci dandihormatiolehmasyarakat Desa
Sreseh, dan mereka memainkan peran penting dalam penghormatanterhadapleluhurdantradisikeagamaan.
Di desa sreseh memiliki 5 masjid dan 6 musholla yang aktif digunakan untuk peribadahan warga desa sreseh.
Tempat ibadah tersebut tersebar di setiap dusun yang ada di Desa Sreseh. Fasilitas keagamaan desa merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat desa, memainkan peran dalam memelihara nilai-nilai spiritual, membangun solidaritas sosial, dan memupuk persatuan dalam komunitas.
Pemerintah desa, lembaga keagamaan, dan masyarakat setempat biasanya bekerja sama untuk membangun, memelihara, dan menjaga fasilitas keagamaan ini agar dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa dalam aspekkeagamaanmereka.
10. Fasilitas keamanan
Fasilitas keamanan desa bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan desa. Fasilitas ini meliputi berbagai aspek yang berkontribusi terhadap keamanan masyarakat desa. Pos keamanan desa adalah pusat operasi dan pengawasan keamanan di desa. Biasanya dilengkapi dengan personel keamanan seperti polisi desa atau petugas keamanan yang bertugas untuk memantau kegiatan danmenjagakeamananwilayahdesa.
Pos jaga atau pos ronda adalah fasilitas yang biasanya dijalankan oleh warga Desa Sreseh secara sukarela. Pos ini berfungsi sebagai titik pengawasan dan patroli untuk mencegah kejahatan, terutama pada malam hari. Anggota pos jaga berpatroli di sekitar desa untuk memberikan rasa aman dan mengawasi kegiatan yang mencurigakan. Penyediaan penerangan jalan umum di Desa sreseh juga dapat membantu meningkatkankeamananpadamalamhari.Pencahayaanyang memadai di sepanjang jalan Desa Sreseh dapat mencegah kejahatan dan memberikan rasa aman bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan saat gelap. Penjagaan lingkungan termasukpemeliharaankebersihandesa,pemantauankegiatan yang mencurigakan, dan tindakan preventif untuk mencegah tindakan kriminal atau tindakan merusak lingkungan. Hal ini dapat melibatkan kerjasama antara masyarakat, pemerintah desa, dan kelompok-kelompok lingkungan. Fasilitas keamanan desa adalah bagian penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat desa. Pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat setempat perlu bekerja samauntukmemastikanfasilitasinitersediadanefektifdalam menjagakeamanandesasecaramenyeluruh.
1.
Dengannamapejabatpemerintahdesasresehsebagaiberikut
1
2
3
4
5