ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP KELAYAKAN NASABAH PADA KEPEMILIKAN PEMBIAYAAN RUMAH BERSUBSIDI DI BANK

Page 1


Alya Devi Irawan, Fajri Ryan Isnandar. “Analisis Implementasi Prinsip KelayakanNasabahpadaKepemilikanPembiayaanRuahBersubsididiBank

BTN Syariah” Maslahah Vol. 13 No. 1, Juni (2022). DOI: https://doi.org/10.33558/maslahah.v15i2.10135

Vol. 15 No. 2, Desember (2024) P-ISSN: 2086-5678, E-ISSN: 2807-8403

ANALISIS

IMPLEMENTASI PRINSIP KELAYAKAN NASABAH PADA KEPEMILIKAN PEMBIAYAAN RUMAH BERSUBSIDI DI BANK

BTN SYARIAH

Alya Devi Irawan1 , Fajri Ryan Isnandar2

1 Fakultas Agama Islam, Universitas Islam 45, E-mail: alyadevi2908@gmail.com

2 Fakultas Agama Islam, Universitas Islam 45, E-mail: fajriryan2012@gmail.com

Artikel Abstract

Keywords: Subsidized Mortgage Financing, 5C principles, Customer Eligibility Assessment, Qualitative Analysis,

Article History

Received: Sep 30, 2020; Reviewed: Jun 26, 2021; Accepted: Jul 19, 2021

DOI: https://doi.org/10.33558/ maslahah.v15i2.10135

This study examines the application of principles in assessing customer eligibility for subsidized mortgage financing (KPR) at Bank BTN Syariah, Bekasi Branch. Ensuring that financing distribution aligns with factual data is crucial for guaranteeing the viability of the provided financing. A descriptive qualitative approach is utilized, with data collected through observation, interviews, and documentation involving three informants: one Staff Analyst and two Financing Service Staff members. The findings reveal that the eligibility assessment process begins with a thorough review of submitted documents. Bank BTN Syariah implements the 5C principles Character, Capacity, Capital, Collateral, and Condition of Economy toevaluatewhether acustomer qualifiesfor mortgage financing. These principles serve as the cornerstone of the assessment process. Additionally, the bank emphasizes prudence in decision-making to ensure the accurate and targeted distribution of subsidized mortgage financing. This research underscores the significance of adhering to the 5C framework and exercising caution in financing allocation to maintain the integrity and effectiveness of the mortgage program at Bank BTN Syariah, Bekasi Branch.

1. Pendahuluan

Perkembangan perbankan syariah pada masa reformasi dengan ditandai dan dikeluarkannya Undang-undang No.10 Tahun 1998 yang awalnya kebijakan tersebut tertuang dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992. Undang-undang yang menjelaskan tentang landasan hukum perbankan syariah dan cara-cara yang dapat dilakukan dan diimplementasikan oleh bank syariah. peraturan yang dikeluarkan pada saat itu masih bersifat konvensional, sehingga bank syariah belum bisa menggunakannya karena lembaga keuangan tersebut masih menerapkan sistem bunga (riba). Akan tetapi, menurut

Maslahah ◼ Vol. 15 No. 2, Desember (2024) 191

Alya Devi Irawan, Fajri Ryan Isnandar. “Analisis Implementasi Prinsip Kelayakan Nasabah pada Kepemilikan Pembiayaan Ruah Bersubsidi di Bank BTN Syariah”

perspektif islam bunga atau riba adalah haram (Ash-Shabah et al., 2021; Shabah, 2024) Setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan istilah “bagi hasil” mulai disebarluaskan di Indonesia. Secara umum, perbankan hanya dianggap sebagai tempat untuk meminjam dan menyimpan uang. Namun, dalam praktiknya Perbankan adalah lembaga yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bahkan, pertumbuhan perbankan suatu negara menjadi barometer pertumbuhan ekonomi negara tersebut secara keseluruhan. Secara umum, perbankan hanya dianggap sebagai tempat untuk meminjam dan menyimpan uang. Namun, dalam praktiknya, perbankan diperlukan sebagai mitra dalam hampir setiap bidang usaha, termasuk sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, dan perumahan.(Ismail,2018) Masyarakat menggunakan bank sebagai lembaga keuangan untuk menyimpan dan mengivestasikan dana atau uang mereka. Masyarakat juga menggunakan bankagar mendapatkan pembiayaan syariah untuk meningkatkan modal, ekspansi bisnis dan tujuan konsumtif serta dalam rangka meningkatkan hidup masyarakat. (Sukmaningrum,2023).

Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang (BTN KC) Bekasi adalah kantor cabang syariah yang terletak di Kota Bekasi. Perbankan ini menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam, termasuk keadilan, amanah, kemitraan, transparansi, dan saling menguntungkan bagi bank dan nasabah sebagai dasar dalam aktivitas muamalah. Oleh karena itu, produk layanan yang ditawarkan oleh bank harus bermanfaat dalam nilai tambah untuk meningkatkanpeluangdan kesejahteraan ekonomimasyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam (Madnur et al.,2023). Kegiatanpaling utama Bank BTN Syariah Cabang Bekasi adalah mengumpulkan dana publik yang kemudian dapat diberikan sebagai pembiayaan. Adapun Pembiayaan KPR di Bank BTN Syariah Cabang Bekasi memanfaatkan dasar kontrak Murabahah (jual beli) untuk menyediakan pembiayaanbagi konsumen individu untuk membeli rumah, rumah toko, dan rumah susun (apartemen).

Bagi mereka yang memilih untuk membayar rumah mereka secara mencicil, KPR yang disediakan oleh berbagai lembaga adalah pilihannya. Pembiayaan bank sering disebut sebagai kredit. Kredit berasal dari bahasa lainyaituBahasa Yunani "credera trust" yang juga berarti "percaya pada kebenaran".(Hurriyah dan Rahmawati,2022). Akantetapi mekanisme Bank Syariah sebagai penjual (al-ba’i),nasabah sebagai pembeli (musytari) dan jual beli (tabadduli) ada sedikit perbedaanantara barang KPR Syariah dengan Kredit pendanaan atau pembelian rumah. Bank adat menggunakan pendapatan sebagai keuntungan, sedangkan bank Syariah menggunakan margin sebagai pendapatan.(Sobari,2018)

Rumahatautempattinggalmerupakansalahsatukebutuhandasarmanusia setelah makanan dan pakaian. Kepemilikan Pembiayaan Rumah (KPR) merupakan impian bagi banyak orang, namun bagi sebagian Masyarakat bahwa memiliki rumah bisa menjadi sesuatu yang sulit dijangkau karena masalah finansial. Program kepemilikan rumah bersubsidi menjadi salah upaya pemerintah guna memberikan dukungan kepada masyarakat yang kurang mampu agar bisa memiliki rumah sendiri.(Agusniansyah and Widiastuti,2016) Karena melalui program ini pemerintah biasanya memberikan bantuan atau subsidi berupa bantuan keuangan atau pengurangan biaya dengan kriteria tertentu agar nasabah dapat memliki rumah

Maslahah ◼ Vol. 15 No. 2, Desember (2024) 192

Alya Devi Irawan, Fajri Ryan Isnandar. “Analisis Implementasi Prinsip Kelayakan Nasabah pada Kepemilikan Pembiayaan Ruah Bersubsidi di Bank BTN Syariah”

Tabel 1. Perkembangan Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi

Tahun Pembiayaan KPR Subsidi(dalam Rupiah) Unit KPR Subsidi Pertumbuhan JumlahNasabah KPR (dalam %)

Sumber:LaporanPengajuanDataNasabahyangditerimadanditolaktahun2022-2023

Terdapat dua jenis KPR yaitu KPR bersubsidi dan non-subsidi. KPR bersubsidi merupakan KPR yang diperuntukkan bagi individu dengan keterbatasan finansial. Sementara itu, KPR non-subsidi adalah KPR yang disediakan bagi semua orang dan tidak melibatkan campur tangan pemerintah. Dengan adanya program Kepemilikan Pembiayaan Rumah (KPR) bersubsidi dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan yang layak huni. Bank BTN Syariah merupakan bagian dari Bank BUMN yang sejak lama memfokuskan layanan jasa dan produk pada masyarakat dalam pembelian KPR, produk keunggulan tersebut terus berkembang dan jasa pengelolaan dana yang di kelola secara Syariah sesuai tuntunan agama.(Fitriani,2016) Dalam menyalurkan pembiayaan KPR bersubsidi, Bank BTN Syariah Bekasi menerapkan analisis Prinsip 5C dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan oleh perusahaan. Analisis prinsip 5C dilakukan untuk mengurangi risiko gagal bayar atas cicilan yang tidak dapat diangsur oleh nasabah. Dikarenakan hal tersebut calon nasabah dianalisis terlebih dahulu untuk dinilai kelayakan mereka untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan nasabah. Prinsip 5C merupakan Penyediaan dana yang diberikan kepada nasabah perlu dievaluasi terlebih dahulu persyaratannya yang dikenal denganprinsip 5C harus dipenuhi sebagai extra constraint (keterbatasan atau hambatan).(Rivai dan Andrian,2008) Prinsip 5C terdiri dari : (Character, Capital, Capacity, Condisional of Economy, Collateral).(Kasmir,2018) Prinsip ini diawali analisa berdasarkan nasabah akan dinilai melalui catatan kredit, sejarah pekerjaan dan reputasi finansial. Selanjutnya, evaluasi kesanggupan nasabah untuk membayar angsuran KPRdidasarkan pada pendapatan dan rasio hutang. Kemudian, modal nasabah lainnya seperti tabungan dan investasi juga dilakukan penganalisaan karena merupakan analisa tanda kondisi keuangan yang baik. Selanjutnya, tingkat keamanan pembiayaan nantinya akan dipengaruhi oleh agunan yang diberikan oleh calon nasabah. Dan yang terakhir adalah menganalisa kondisi pasar dan ekonomi yangjuga menjadi pertimbangan saat menentukan kelayakan nasabah.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini merupakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan memberikan gambaran rinci tentang proses, data, dan fenomena sosial yang diamati. Penelitian ini dilakukan dengan metode lapangan di Bank

Maslahah ◼ Vol. 15 No. 2, Desember (2024) 193

Alya Devi Irawan and Fajri Ryan Isnandar. “Analisis Implementasi Prinsip Kelayakan Nasabah pada Kepemilikan Pembiayaan Ruah Bersubsidi di Bank BTN Syariah”

BTN Syariah Cabang Bekasi, mengutamakan penelusuran dan peninjauan komponenkomponen relevan terkait isu terkini dalam konteks pembiayaan kepemilikan rumah bersubsidi. Pendekatan ini memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap penerapan prinsip 5C dalam penilaian kelayakan nasabah, sebuah komponen penting untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dalam penyaluran pembiayaan. Prinsip 5C melibatkan analisis karakter, kapasitas, modal, kondisi ekonomi, dan jaminan untuk memastikan keputusan pembiayaan dilakukan secara tepat dan sesuai dengan risiko yang dapat diterima oleh bank.

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara, dan kajian dokumen terkait kebijakan serta praktik yang diterapkan di Bank BTN Syariah Cabang Bekasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Proses analisis melibatkan tiga tahapan utama: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada tahap reduksi data, informasi yang diperoleh dari lapangan diklasifikasikan untuk memastikan relevansi dan fokus terhadap tujuan penelitian. Tahap penyajian data dilakukan dengan menyusun informasi ke dalam bentuk naratif yang bertujuan untuk memperjelas pemahaman tentang prinsip dan praktik yang diterapkan. Analisis data berfokus pada interpretasi mendalam mengenai penilaian kelayakan nasabah, khususnya dalam konteks pembiayaan KPR berbasis prinsip syariah. Tahap akhir adalah penarikan kesimpulan, di mana hasil penelitian dirumuskan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pelaksanaan prinsip 5C di Bank BTN Syariah Cabang Bekasi. Penjelasan disusun secara terperinci, didukung oleh bukti-bukti empiris yang ditemukan selama pengumpulan data. Penarikan kesimpulan ini juga mencakup evaluasi tentang bagaimana prinsip-prinsip tersebut mendukung pengambilan keputusan yang efektif dalam menyalurkan pembiayaan kepada nasabah yang memenuhi kriteria kelayakan. Dengan demikian, metode penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan tentang penerapan prinsip 5C, tetapi juga mengidentifikasi tantangan dan potensi perbaikan yangdapatdilakukan olehBankBTNSyariahdalam pengelolaanrisiko dan penyaluran pembiayaan KPR secara syariah. Pendekatan deskriptif kualitatif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi literatur akademik dan praktik perbankan syariah di Indonesia.

3. Temuan dan Analisis Penelitian Hasil analisis yang diterapkan, yang dipakai oleh BTN Syariah Cabang Bekasi dalam menilai kelayakan calon nasabah KPR besubsidi dengan mengunakan prinsip 5C dan keterbukaannasabah dalammenjawabpertanyaanpada saat wawancara serta mengisi formulir pendafatran.

1. Pada penilaian kriteria serta pertimbangan kelayakan nasabah diperiode 20222023tidakada rentanwaktukarena kriteria bangsudahditerapkandenganmelihat dari Standar Operasional Prosedur dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

2. Penerapanprinsip 5C membuat Bankmenjadi lebihberhati-hati saatmenilaicalon nasabah KPR, walaupun dalam konteks penerapan ini baik tetapi ada beberapa karyawan yang kurangnya teliti pada saat pengecekan berkas nasabah.

Maslahah ◼ Vol. 15 No. 2, Desember (2024) 194

Alya Devi Irawan and Fajri Ryan Isnandar. “Analisis Implementasi Prinsip Kelayakan Nasabah pada Kepemilikan Pembiayaan Ruah Bersubsidi di Bank BTN Syariah”

3. Prinsip 5C salah satu cara bank menilai kelayakan nasabah dalam pengajuan KPR bersubsidi. Sehingga bank dapat memastikan layak atau tidak layaknya calon nasabah yang nantinya akan diberiakan pembiayaan.

4. Nasabahmenjadi lebih tahuapa saja persyaratanpada pengajuanKPRBersubsidi, baik berupa SOP maupun prinsip yang digunakan oleh Bank tersebut.

Dapat peneliti simpulkan bahwasanya bank BTN Syariah Cabang Bekasi sudah menerapkan prinsip5C dalammenganalisikelayakannasabah.Denganadanyapenerapan prinsip tersebutmengurangi terjadinya risikodanmeningkatkna reputasi bank. Penerapan tersebutakanmencapai hasil yang baik danmemberikannilaiyangtinggi pada BankBTN Syariah Cabang Bekasi dalam menilai kelayakan calon nasabah yang nantinya akan diberikan pembiayaan. Serta dari penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat disampaikan bahwa evaluasi mengenai kinerja karyawan Bank BTN Syariah Cabang Bekasi dilakukan setiap minggu oleh karyawan dan Haed dibidangnya masing-masing. Sedangkan evaluasi keseluruhan dilakukan setiap bulannya dengan Kepala Cabang guna meningkatkan kinerja karyawan dan menghindari terjadi kesalahan pada saat pemberian pembiayaan kepada calon nasabah.

4. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dari pembahasan yang dilakukan kepada Bank BTN Syariah Cabang Bekasi dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Kelayakan Nasabah pada pembiayaan KPR di Bank BTN Syariah Cabang Bekasi mengalami masalah yang diantaranya adalah dalam proses ketelitian pihak Bank saat melakukan pemeriksaan (pengecekan) data calon nasabah. Ketelitian dan kualitas (kapabilitas) karyawan.

Bank bisa mengurangi adanya pembiayaan bermasalah. Sedangkan masalah yang datang melalui nasabah mencakup ketidakterbukaan serta ketidakjujuran pihak nasabah kepada Bank, sehingga hal ini akan menyebabkan nasabah berupa adanya potensi gagal bayar di masa yang akan datang. (2) Bank BTN Syariah Cabang Bekasi menerapkan prinsip 5C. Prinsip ini bertujuan guna menilai kelayakan nasabah KPR Subsidi sebelum mendapatkan pembiayaandari Bank BTNSyariah Cabang Bekasi.Kesehatan suatuBank juga dipengaruhi dari kemampuan Bank dalam melakukan analisa awal terhadap nasabah pembiayaan dengan salah satu upayanya adalah melalui prinsip 5C tersebut. Pada dasarnya, prosedur yang diterapkan Bank telah sesuai dengan ketentuan pemerintah mengenai penyaluran pembiayaan pada perumahan subsidi serta telah pula menerapkan metode analisis kelayakan pembiayaan bagi nasabah KPR subsidi yang telah berlaku. Walau demikian, potensi kerugian jangka panjang yang disebabkan oleh gagal bayarnya pihak nasabah juga perlu diperhatikan, karena peluang pihak nasabah dalam memberikan data serta informasi yang tidak faktual juga cukup besar. Sehingga perlu adanya peningkatan kemampuan dan kapabilitas karyawan Bank terkait agar dapat melakukan penganalisaan yang semakin mendalam serta peningkatan level of prudent (tingkat kehati-hatian) pada setiap aktivitas analisa menggunakan prinsip 5C.

Maslahah ◼ Vol. 15 No. 2, Desember (2024) 195

Alya Devi Irawan and Fajri Ryan Isnandar. “Analisis Implementasi Prinsip Kelayakan Nasabah pada Kepemilikan Pembiayaan Ruah Bersubsidi di Bank BTN Syariah”

Referensi

Ash-Shabah, M. A., Nahrowi, N., & Masyrofah, M. (2021). Dowry Amount in AcehIndonesia and Selangor-Malaysia: Between State Regulations and Customs. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 21(2), Article 2. https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam/article/view/19673 Agusniansyah, Nursyarif, and Kurnia Widiastuti. “Konsep Pengelolaan Desain Rumah Tumbuh.” MODUL 16, no. 1 (January 1, 2016): 1–12. https://doi.org/10.14710/mdl.16.1.2016.1-12

Andrian Pertama, Veithzal, and Veithzal Rivai. Teori, Konsep, Dan Aplikasi. 2008th ed. Jakarta: Raja Granfindo, n.d.

Fitriani, Ipih. “Strategi Bank Syariah dalam Penyelesaian KPR BermasalahMenurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Bank BTN KCSYogyakarta).” Publikasi Naskah n.d. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10150/NASKAH%20 PUBLIKASI_IPIH%20FITRIANI_14423127.pdf?sequence=2&isAllowed =y.

Kasmir. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Revisi 2008. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA., n.d.

Madnur, Shabah, M. A. A., Munawar, S., & Addaruqutni, I. (2023). Contestation and Actualization of Ijma’ in the Formation of Law in Indonesia. Al-Daulah:Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam, 13(2), Article 2. https://doi.org/10.15642/ad.2023.13.2.307-333

Mar’atul hurriyah, Siti, and Rafika Rahmawati. “Analisis Restrukturisasi dalam Penyelesaian Pembiayaan KPR Bermasalah pada Bank BTN SyariahCabang Bekasi.” Bunga Rampai MES Foundation 2 (May 2022). file:///C:/Users/Administrator/Downloads/63-File%20Utama%20Naskah172-1-10-20240708.pdf.

Sukmaningrum, Dyah Ayu Sekar. “Analisis Kelayakan Nasabah Menggunakan Metode Prinsip 5C Dalam Pembiayaan KPR.” Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Sosial 6, no. 2 (July 3, 2023): 32–42.https://doi.org/10.56071/jemes.v6i2.613.

Shabah, M. A. A. S. (2024). Systematic Literature Review (SLR): The Tradition of Dowry in Marriage in Southeast Asia. KRTHABHAYANGKARA, 18(3), 622–648. https://doi.org/10.31599/krtha.v18i3.3057

Sobari, Risky, Tuti Anggraini, and Nurul Inayah. “Analisi Pelaksanaan Akad Murabahah dalam Pembiayaan Pembelian Rumah (PPR) Syariah (Studi kasus Bank Syariah Indonesia KCP Medan Marelan).” Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam 5 no.4 (n.d.).

file:///C:/Users/Administrator/Downloads/El+Mal_1943_V5N4.pdf

Ismail. Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi. 2018th ed. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, n.d.

Maslahah ◼ Vol. 15 No. 2, Desember (2024) 196

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.