
1 minute read
SIAP PULBAKET
Surabaya, Memorandum
Praktik jual-beli jabatan kepala sekolah (kasek) di Jatim diatensi Kejaksaan Tinggi Jatim. Pihak korps ini pun secara terbuka menelaah semua laporan yang masuk di Kejati Jatim dan akan melakukan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) jika ada kasi.
Advertisement
Seperti yang dikatakan
Asisten Intelijen Kejati Jatim Zulbahri kepada Memoran, Kamis (8/6). Bahwa, pihaknya akan mempelajari dan memperdalam untuk bisa mengambil suatu kesimpulan dari pulbaket.
“Iya. Yang penting ada suratnya, kami telaah nanti bagaimana menunggu petunjuk pimpinan. Siapa saja bisa memberikan informasi nanti kami telaah,” ujar Zulbahri, Zulbahri menambahkan, dalam mengambil kesimpulan itu setelah menelaah hasil informasi dan ada indikasi
Memo jualdi Jatim diatensi Adhyaksa pu a poran yang masu (pengu k K dum (8/ m memperdal pul pe te menun Siap infor kemarin. Zulbahri mena an men ad ke sana. pentin tian hukumny zaman sekara
“Yang penting pembuktian hukumnya. Soalnya zaman sekarang banyak
Buron Terpidana Penipuan Rp 42 M Ditangkap di Apartemen
Seminggu Terlacak di Surabaya
Yang penting pembuktian hukumnya. Soalnya zaman sekarang banyak surat asal kirim. Kalau ternyata orang sakit hati, masak kita mengikuti orang yang sakit hati.
ZULBAHRI
Asisten Intelijen Kejati Jatim
Keroyok Pengunjung di Jalan Tunjungan
9 Pesilat Diborgol
Surabaya, Memorandum



Anggota Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus 9 terduga pelaku pengeroyokan di Jalan Tunjungan pada Mei lalu. Mereka diketahui merupakan oknum perguruan silat, masing-masing YM (21), asal Sedati Peranti, Gedangan Sidoarjo; NR (20) asal Kendangsari; MRM (20), warga Kendangsari; APG (19), asal Sabola Sidoarjo; MV (19), asal Desa Suruh, Sukodono, Sidoarjo; FAP (18), warga Jalan Gayungan; PLS (18), warga Kendangsari; IM (17), asal
Pelarian buron Lily Yunita, terpidana perkara penipuan Rp 42 miliar sejak Februari lalu berakhir di tangan tim tangkap buronan (tabur) Kejati Jatim dan Kejari
Pelarian buron Lily Yunita, te se ruari lalu berakhir di tim Kejati da Surabaya

Lily yang dikenal licin dan berpindah-pindah tempat itu tak bisa berkutik ketika tim tabur mengeksekusinya di salah satu apartemen di Surabaya Barat, Kamis (8/6).

Dikatakan Kajari Surabaya Joko Budi Darmawan melalui Kasi Intelijen Putu Arya Wibisana, bahwa keberadaan terpidana di Surabaya telah terlacak sejak seminggu terakhir. “Terpidana sering berpindah-pindah
Demi Anak, Istri Terjerembab ke Jurang Kemusyrikan (4)


Minta Diantar ke Eyang Jostro di Lereng Penanggungan
Kengototan Laksmi diejahwantahkan dengan tidak mau melayani Dirham bila keinginan wong di lereng Penanggungan tidak dituruti. Laksmi bahkan mogok beraktivitas.

itu tak bisa die denga melayan keingina diantar ke rumah won pinter Pe tida Laksm mogo beraktivita

Rumah jadi kotor karena tidak pernah disapu dan dipel. Dirham sering kelaparan karena Laksmi tidak pernah masak. Laksmi memenuhi kebutuhannya sendiri dengan membeli nasi bungkus di warung kopi ujung gang.
Dirham akhirnya menyerah. Dengan berat hati dia meng- antarkan Laksmi ke Mojokerto. Rumah Eyang Jostro ternyata berada di desa kecil lereng barat Penanggungan. “Orangnya ternyata masih muda. Sekitar 40 tahunan. Wajahnya bersih dan ganteng. Matanya tajam dan menyelidik seperti bergerilya. Jujur aku agak takut ketika pertama
Bersambung ke halaman 2