1 minute read

Peringati Kelahiran Bung Karno, Pemkot Kenduri Brokohan

Blitar, Memorandum

Advertisement

Salah satu rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar bersama jajaran Forkopimda, kepala OPD serta warga masyarakat khususnya di lingkungan Istana Gebang mengikuti Kenduri Brokohan dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Bung Karno. Kegiatan tersebut digelar di Istana Gebang.

Wali Kota Blitar Santoso dalam sambutannya menyampaikan, 122 tahun yang lalu tepatnya 6 Juni 1901 Bung Karno lahir di Surabaya. Saat itu, bertepatan dengan terbitnya matahari di pagi hari, sehingga Bung Karno juga mendapatkan julukan putra sang fajar. Santoso menambahkan, dengan dilaksanakannya Kenduri Brokohan hari Kelahiran Bung Karno tersebut, diharapkan dapat membawa keberkahan bagi masyarakat. Pihaknya juga berpesan agar masyarakat me- neruskan semangat patriotisme dan nasionalisme Bung Karno.

“Kota khususnya yang ada di Kota Blitar masih semangat mewarisi api perjuangan beliau, bukan abunya beliau,” kata Santoso, kemarin.

Usai pelaksanaan Kenduri Brokohan tersebut, Wali kota Blitar beserta jajaran Forkopimda menyaksikan pagelaran Kesenian Wayang Kulit semalam suntuk di Balai Kesenian dengan lakon Lakon Pancasila Kawedar oleh Ki Dalang Gatot Tri Leksono. (nus/zan)

Ratna kemudian menyampaikan beberapa catatan dari fraksi GPN terkait maraknya aksi demo yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya, aksi demo tersebut harus segera ditanggapi dan disikapi sebagai hal yang serius mengingat intensitasnya semakin hari semakin sering.

“Kemudian percepatan infrastruktur yang kami pandang juga sangat penting sekali demi kelancaran semua proses pembangunan di Kabupaten Blitar,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakannya, jalan-jalan harus segera diperbaiki, bila ditunda-tunda mengakibatkan plot anggaran perbaikan jalan menjadi tumpang tindih. Akhirnya perbaikan jalan tidak tercover dan ini menjadi poin besar yang disorot Fraksi GPN.

“Buat kami, ini sangat lamban. Nanti malam kita lihat tanggapan dari bupati terhadap pandangan fraksi kami. Semoga tidak menjadi PR kami kembali, karena kami ingin WTP ini bukan hanya menjadi sampling belaka,” tegas politisi

Partai Gerindra ini.

Ditambahkan Ratna, harus ada realitas yang diwujudkan Pemkab Blitar dengan adanya predikat WTP yang tersandang. Sehingga masyarakat betul-betul merasakan bahwa kebutuhan mereka bukan hanya sebagai sampling saja.

“Kami tetap memberikan apresiasi terhadap pencapaian Pemkab, namun kami berharap bahwa yang di bawah jangan sampai salah sasaran, karena kami meli-

This article is from: